PENDAHULUAN
dunia ini sudah menjadi masalah yang semakin serius. Paling tidak, ada satu dari
empat orang di dunia ini mengalami gangguan jiwa. WHO memperkirakan ada
sekitar 450 juta orang di dunia ini ditemukan mengalami gangguan jiwa.
secara optimal dari seseorang dan perkembangan ini selaras dengan dengan
yang menggunakan ilmu perilaku manusia sebagai ilmu dan penggunaan diri
Menurut data rekapitulasi yang diperoleh dari Medical Record Rumah Sakit
Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Samarinda mencatat rata-rata pasien yang
dirawat inap pada tahun 2016 sebanyak 249 orang dengan jumlah rata-rata pasien
IGD sebanyak 2,57 orang. Sedangkan pada tahun 2017 tercatat data pasien yang
dirawat inap sebanyak 210 orang dengan jumlah rata-rata pasien IGD sebanyak
1,88 orang per hari. Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam
Samarinda pada tahun 2016 mencatat rata-rata jumlah pasien di ruang Punai
Sedangkan pada tahun 2017 tercatat rata-rata jumlah pasien diruang Punai dengan
Mutu Pelayanan Ruang Punai Tahun 2017). Dampak yang dapat ditimbulkan oleh
situasi ini pasien dapat melakukan bunuh diri (suicide), membunuh orang lain
okupasi, terapi keluarga, dan terapi psikoterapi yang menampakkan hasil yang
lebih baik
realita adalah ketidakmampuan individu untuk menilai dan berespon pada realita.
Klien tidak dapat membedakan rangsangan internal dan eksternal, tidak dapat
memberikan respon yang akurat, sehingga tampak perilaku yang sulit dimengerti.
a. Tujuan umum:
b. Tujuan Khusus:
Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah agar penulis mampu:
pendengaran.
telah dilakukannya.
3. Rumah Sakit Jiwa hasil tugas akhir/ asuhan keperawatan ini dapat dijadikan
datang
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian
1. Skizofrenia
mana yang primer dan mana yang sekunder, mana yang merupakan
penyebab dan mana yang hanya akibatnya saja. (Albert & Willy,
2009)
dua kategori pertama yaitu gejala positif atau gejala nyata, yang
yang tidak teratur, serta gejala negative atau gejala samar seperti,
2. Halusinasi
a. Etiologi
2. Faktor perkembangan
diri.
3. Faktor sosialkultural
5. Faktor psikologis
kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata menuju alam nyata.
b. Faktor presipitasi
(Yosep, 2011).
1. Dimensi fisik
ketakutan tersebut.
3. Dimensi Intelektual
4. Dimensi sosial
akan interaksi sosial, kontrol diri dan harga diri yang tidak di
5. Dimensi spiritual
1. Halusinasi pendengaran
Data Subyektif:
2. Halusinasi penglihatan
Data subyektif:
c) Melihat bayangan
b. Halusinasi penghidu
Data subyektif:
a) Mencium sesuatu seperti bau mayat, darah, bayi, fase, bau
c. Halusinasi peraba
Data subyektif:
Data obyektif:
d. Halusinasi
pengecap Data
subyektif:
Data subyektif:
3. Jenis halusinasi
dan skizofrenia.
4. Tahapan halusinasi
a. Fase I (Comforting)
pada fase ini klien berperilaku tersenyum atau tertawa yang tidak
b. Fase II (Conndeming)
merasakan ada bisikan yang tidak jelas. Klien tidak ingin orang
lain tau dan klien ingin mengontrolnya. Perilaku klien pada fase ini
d. Fase IV (Conquering)
dan serotonine
dan tertawa sendiri, daya tilik diri kurang, kurang dapat mengontrol
dari lingkungan atau stimulus eksternal (Yosep, 2011). Pada fase awal
dapat dikontrol bila kecemasan dapat diatur. Pada fase ini klien
klien mulai menarik diri. Pada fase controlling klien dapat merasakan
Psikologi
Sumber-sumber Koping
Mekanisme Koping
Construtive Destructive
Rentang Respon
7. Rentang Respon
1. Respon
a. adaptif
Pikiran logis a. proses pikir terganggu a. Waham, Halusinasi
proses emosi
dengan tidak
humoris
Respon adaptif berdasarkan rentang respon halusinasi menurut (Yusuf, Rizki
akal.
2. Respon maladaptif
kenyataan sosial.
terhadap rangsangan.
c. Tidak mampu mengontrol emosi berupa ketidak mampuan atau
9. Penatalaksanaan Medis
(2010) adalah:
a. Anti psikotik
Efek samping :
dermatitis.
b. Anti Ansietas
tertentu.
Efek samping :
gatal.
c. Anti Depresan
e. Anti Parkinson
1. Pengkajian
keperawatan ini dalah dengan mengkaji klien dan keluarga klien tentang
gejala, hambatan.
Menurut Stuart (2007) data yang di peroleh dari pengkajian dapat pula
di kelopokan menjadi dua yaitu data subjektif dan data objektif yang mana
data yang di sampaikan secara lisan baik oleh klien maupun dari keluarga
klien serta di peroleh melalui wawancara antara perawat dengan klien dan
keluarga.
pada tanggal 3 Mei 2017 klien bertingkah laku tidak seperti biasanya.
anaknya yang akan masuk kuliah karna faktor ekonomi dan ada masalah
2011).
sendiri, senyum dan tertawa sendiri berbicara kacau dan kadang tidak
masuk akal, tidak bisa membedakan hal yang nyata dan tidak nyata,
menarik diri dan menghindar dari orang lain, perasaan curiga, takut,
pandangan mata pada satu arah tertentu, tersenyum atau berbicara sendiri,
secara tiba-tiba marah dan menyerang orang lain, gelisah atau melakukan
adalah kurang kooperatif, klien tanpak gelisah dan sering tidak konsentrasi
sering bicara ngelantur dan tidak terkontrol klien tidak mengatahui bahwa
Adanya fase halusinasi yang di alami klien pun menjadi salah satu
atau panik yaitu klien lebur dengan halusinasinya. Klien yang sepenuhnya
Klien menjadi takut, tidak berdaya, hilang kontrol dan tidak dapat
3. Pohon Masalah
core problem
Isolasi Sosial
a) Tujuan umum
b) Tujuan khusus
mengontrol halusinasi
c) Intervensi
a) Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan
komunikasi terapeutik
halusinasi
klien
a) Tujuan umum
b) Tujuan khusus
c) Intervensi
terapeutik
b) Bantu klien mengungkapkan perasaanya
kekerasan
a) Tujuan Umum:
b) Tujuan Khusus
c) Intervensi
dengan kebutuhan dan kondisi klien saat ini. Perawat bekerja sama dengan
6. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Ah. Yusuf, Rizky Fitryasari PK, dan Hanik Endang Nihayati, 2015, Buku Ajar
Kusumawati, Farida dan Yudi Hartono. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
Stuart, Gail Wiscarz. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta. EGC
Medika.
Salemba Medika.
Kedokteran: EGC.
Dermawan, R., & Rusdi. (2013). Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangka