JURNA
JURNA
Oleh:
Vinnyssa Anindita
Penguji:
DR. dr. Roezwir Azhary, Sp.S
peningkatan angka morbiditas terutama pada populasi dewasa tua dan lansia. WHO
tahunnya karena stroke dan 20% diantaranya terjadi di negara Asia Selatan (India,
Pakistan, Bangladesh, dan Sri Lanka). Berdasarkan laporan dari Centers for
yang dapat menyebabkan kematian di United States pada tahun 2013 dan
iskemik akut terbaru pada tahun 2018. Tujuan dari pedoman ini adalah untuk
merawat pasien dewasa dengan stroke iskemik arteri akut dalam satu dokumen.
Audiensi yang dituju dari dibuatnya pedoman ini adalah penyedia perawatan pra-
rumah sakit, dokter, profesional kesehatan sekutu, dan administrator rumah sakit.
Definisi yang paling banyak diterima secara luas mengenai stroke adalah
bahwa stroke merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan gejala dan atau
tanda klinis yang berkembang dengan cepat yang berupa gangguan fungsional
otak fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada
intervensi bedah atau membawa kematian), yang tidak disebabkan oleh sebab lain
beberapa bagian otak secara tiba-tiba terganggu oleh adanya oklusi. Penyakit
embolism, dan hipoperfusi fokal, dan semua yang dapatkan menyebabkan adanya
reduksi atau gangguan pada aliran pembuluh darah cerebral yang dapat berefek
disebabkan oleh adanya trombus pada arteri kecil dan arteri besar, sementara 20%
diakibatkan adanya emboli di pembuluh darah asalnya, emboli yang paling sering
yaitu dapat berupa cardioemboli yang disebabkan adanya atrial fibrilasi atau
penyakit katup atau arteroemboli; dan sisanya disebabkan oleh penyebab lain.
Stroke iskemik fokal sendiri disebabkan oleh adanya gangguan pada vaskularisasi
aliran darah
perdarahan aterom
Embolus akan menyumbat aliran darah dan terjadilah anoksia jaringan otak
di bagian distal sumbatan. Di samping itu, embolus juga bertindak sebagai iritan
Ketika arteri tersumbat secara akut oleh trombus atau embolus, maka area sistem
saraf pusat (SSP) yang diperdarahi akan mengalami infark jika tidak ada
‘penumbra iskemik’ yang tetap viabel untuk suatu waktu, artinya fungsinya
dapat pulih jika aliran darah baik kembali. Iskemia SSP dapat disertai oleh
pembengkakan karena dua alasan: Edema sitotoksik yaitu akumulasi air pada
sel-sel glia dan neuron yang rusak; Edema vasogenik yaitu akumulasi cairan
menyebabkan perburukan klinis yang berat beberapa hari setelah stroke mayor,
sekitarnya
Tanda dan gejala infark arteri tergantung area vaskular yang terkena.
- Infark lakunar:
Hemianopia homonim.
Infark medulla spinalis
Hemiparesis,
Disfasia,
iskemia retina.
- Vertebrobasilar:
stroke.
Stroke Scale
berbasis keparahan
4. Membangun dan terus meningkatkan kualitas perawatan di
tempat stroke center
dari kasus.
5. Telemedicine
hasil fungsional yang serupa antara pasien telestroke dan yang dirawat
2. Pencitraan Otak
pendarahan.
Namun pada beberapa pasien dengan hasil CT scan non kontras negatif
tatalaksana yang akan memberikan luaran yang lebih baik. Namun sejauh
ini, belum ada kriteria yang jelas terkait karakteristik pasien seperti apa
kemungkinan ICH yang dilakukan lebih dini pada pasien yang berpotensi
keuntungan terapi yang lebih besar, karena selang waktu yang lebih
hipodensitas pada CT scan non kontras. Analisis data dari uji klinis acak
arteri cerebri media (MCA) juga tidak boleh digunakan sebagai kriteria
memenuhi syarat.
sICH pada pasien stroke iskemik dengan CMB adalah ~ 6%, hampir
sama dengan risiko sICH secara keseluruhan dalam percobaan NINDS
tPA.
evaluasi pencitraan awal pasien stroke akut. Namun pada pasien yang
akan dinilai oleh ahli saraf atau dokter emergensi di UGD, NIHSS adalah
angiografi dapat dilakukan bila pasien terindikasi LVO, dan tanpa harus
bantuan jalan napas dan bantuan ventilasi pada pasien stroke akut dengan
2. Tekanan Darah
tinggi. Sampai saat ini belum ada pedoman terbaik terkait volume, durasi,
dan aturan pemberian cairan parenteral untuk pasien dengan stroke akut.
Sampai saat ini, belum ada acuan nilai tekanan darah yang jelas yang
iskemik akut. Tetapi pada pasien dengan peningkatan tekanan darah yang
kisaran tekanan sistolik <185 mmHg dan tekanan diastolik <110 mmHg
sebelum mendapat terapi alteplase IV, dan dijaga pada kisaran <180/105
mmHg dalam jangka waktu 24 jam pasca pemberian alteplase. Adapun
3. Temperatur
normothermia.
4. Glukosa Darah
jam pertama rawat inap setelah stroke iskemik akut berkaitan dengan
hiperglikemia dan menjaga kadar glukosa darah pada kisaran 140 - 180
mg/dL. Di samping itu, pada pasien stroke iskemik akut perlu juga
5. Alteplase IV
dengan 10% dari total dosis yang didapat diberikan di awal secara bolus
dalam jangka waktu 3 jam, atau dalam jangka waktu 3-4.5 jam sejak
Kontraindikasi
Onset Tidak disarankan jika waktu onset tidak jelas atau> 3 atau 4,5 jam
CT Tidak dianjurkan jika CT menunjukkan perdarahan intrakranial
akut
Riwayat stroke Mungkin berbahaya pada pasien dengan riwayat stroke iskemik
iskemik akut akut dalam 3 bulan. Berpotensi untuk peningkatan risiko
dalam 3 bulan perdarahan dan morbiditas dan mortalitas terkait ada tetapi tidak
mapan.
Cedera kepala Kontraindikasi dalam 3 bulan akibat risiko perdarahan.
berat
Bedah intra- Berpotensi berbahaya dalam jangka waktu 3 bulan pasca
kranial / Intra- prosedur.
spinal
Riwayat ICH Berpotensi berbahaya pada pasien dengan riwayat ICH.
Subarachnoid Kontraindikasi pada pasien dengan tanda / gejala yang paling
Hemorrhage konsisten dengan SAH.
Riwayat Riwayat keganasan GI atau perdarahan GI dalam 21 hari berisiko
keganasan GI tinggi.
atau perdarahan
GI
Koagulopati Alteplase IV tidak boleh diberikan jika trombosit <100.000 /
mm3, INR> 1,7, aPTT> 40, atau PT> 15 karena keamanan dan
efikasi tidak diketahui.
Low-molecular- Sebaiknya tidak diberikan jika dosis pengobatan LMWH
weight Heparin diberikan dalam waktu 24 jam.
pada kasus stroke iskemik akut adalah alteplase dan tenecteplase. Akan
pada pasien stroke iskemik akut dengan gangguan neurologis minor dan
dalam 3-9 jam setelah onset stroke pada pasien dengan penumbra
7. Trombektomi Mekanik
bahkan jika EVT sedang dipertimbangkan. Dan pada pasien yang sudah
menilai respon klinis tidak boleh dilakukan. Hal ini didasari dari
beberapa uji klinis terkait upaya reperfusi pada stroke yang
dihindari.
(M1);
dapat dilakukan pada pasien stroke iskemik akut yang dipilih dengan
lain adalah
Stroke iskemik yang memiliki oklusi kausatif segmen
posterior
ASPECTS <6, atau skor NIHSS <6, dan oklusi kausatif dari
8. Pemberian Antiplatelet
stroke iskemik akut dalam jangka waktu 24 jam hingga 48 jam setelah
300 mg, karena uji klinis yang menguji keamanan dan manfaat dari
administrasi alteplase.
mekanik.
untuk pasien stroke iskemik pada fase subakut. Uji klinis CHANCE
ringan (NIHSS ≤3) atau berisiko tinggi mengalami TIA (Skor ABCD2
iskemik akut yang ada sejauh ini menunjukkan hasil negatif. Salah satu
uji klinis agen neuroprotektif yang ada, uji klinis FAST-MAG (Field
Administration of Stroke Therapy–Magnesium), menunjukkan tidak
direkomendasikan.
1. Suplementasi Oksigen
2. Tekanan Darah
Oleh karena itu, pada pasien stroke iskemik akut, pengobatan hipertensi
tekanan darah sebanyak 15% dari tekanan darah awal mungkin masih
aman.
pada tabel 1.
panjang.
normothermia.
4. Glukosa
jam pertama rawat inap setelah stroke iskemik akut berkaitan dengan
pada kisaran 140 - 180 mg/dL. Di samping itu, pada pasien stroke
iskemik akut perlu juga dilakukan monitoring glukosa darah untuk
5. Nutrisi
dalam waktu 7 hari pasca rawat inap. Jika pasien mengalami disfagia,
fase awal stroke (dimulai dari 7 hari pertama) dan digantikan dengan
intervensi dengan skrining disfagia terstandar dan diet dan oral hygiene
kelompok kontrol.
waktu 3 hari pasca stroke akut dan tidak dapat dimobilisasi ke toilet
kemungkinan stocking kompresi. Adapun hasil akhir dari uji coba ini
diketahui pasti.
7. Skrining Depresi
8. Lainnya
bermanfaat.
kateter.
skala Braden.
edema yang tidak begitu parah dapat dikelola secara medis, perawatan
klinis dari edema cerebri yang berhubungan dengan infark serebral dapat
untuk pasien dengan penurunan neurologis akut yang parah akibat edema
sama seperti ketika kejang terjadi akibat kondisi neurologis akut lainnya,
Institutes of Health Stroke Scale untuk setiap pasien stroke yang masuk ke
rumah sakit
pada kasus stroke iskemik akut. Selang waktu yang direkomendasikan dari
adalah 60 menit.
iskemik akut dalam jangka waktu 24 jam hingga 48 jam setelah onset
6. Pada pasien stroke iskemik akut, diet enteral sebaiknya dimulai dalam
Lyden P. 2016. Using the National Institutes of Health Stroke Scale. Stroke.
2017;48:513-19.
Musuka TD, Wilton SB, Traboulsi M, and Hill MD. 2015. Diagnosis and
management of acute ischemic stroke: speed is critical. CMAJ.