LANDASAN TEORI
Menurut Crawford dan Di Benedetto (2000, p10), produk baru dapat dibedakan
baru.
produk baru tetapi produk tersebut bukanlah produk baru bagi pasar.
c. Additions to product lines : produk yang merupakan turunan dari produk yang
sudah ada untuk pasar yang sekarang telah dimasuki oleh perusahaan.
kegunaan baru.
Secara umum, ada beberapa tahap umum yang biasanya dilakukan dalam proses
Identifikasi peluang biasanya dibagi menjadi 4 kategori umum yaitu : adanya sumber
daya yang tidak termanfaatkan, adanya sumber daya baru, adanya dorongan dari
16
faktor eksternal yang dapat berupa masuknya pesaing baru dan adanya dorongan dari
2. Concept Generation
Meninjau peluang yang telah dipilih dan memulai keterlibatan dengan pelanggan.
Mengumpulkan konsep-konsep produk baru yang sesuai dengan peluang yang ada
3. Concept/Project Evaluation
Sebelum konsep produk baru ini dikembangkan dan dioperasikan, perlu adanya
evaluasi dan pengamatan menyeluruh. Hal ini bisa dimulai dengan tes konsep pada
4. Development
Tahap ini telah menuju ke penyediaan sumber daya yang dibutuhkan dan strategi
pemasaran yang harus disusun dan menuju ke analisa finansial . Sumber daya disini
bisa beragam sesuai dengan kategori produk yang dikembangkan, apakah hanya
berupa produk turunan dimana faktor produksi telah dimiliki atau produk yang
benar-benar murni yang sumber dayanya harus disediakan terlebih dahulu. Strategi
pemasaran biasanya akan ditinjau terus menerus dimulai dari munculnya ide produk
baru sampai ke tahap peluncurannya karena situasi yang terus berubah dan analisa
finansial dibutuhkan untuk menjadi pertimbangan manajemen apakah projek ini akan
5. Launch
Tahap peluncuran ini belum bisa berarti proyek telah diputuskan untuk dijalankan,
biasanya proses ujicoba pasar akan dilakukan terlebih dahulu untuk mengamati
dilakukan. Proses ujicoba ini telah berkembang menjadi rumit dan proses launching
tidak bisa berjalan dalam waktu satu hari tetapi menjadi berminggu-minggu atau
ditundanya proyek.
Untuk mengembangkan sebuah perencanaan produk pada tahap awal, secara umum
a. Identify Opportunities
Peluang pengembangan produk baru merupakan masukan dari berbagai pihak yang
terkait dengan perusahaan, misalnya bagian top manajemen, bagian pemasaran, R&D,
bagian produksi dan operasi, pelanggan potensial, supplier dan partner bisnis.
Tahap kedua adalah memilih proyek yang paling menjanjikan bila diwujudkan.
teknologi baru, dan investasi baik dalam hal teknologi dan pasar baru sangat beresiko.
ada baiknya diperhatikan beberapa kriteria untuk mengevaluasi peluang produk baru
yaitu :
Alokasi sumber daya perusahaan harus diatur dengan baik karena tidak semua
peluang pengembangan produk baru yang diinginkan dapat dikerjakan karena adanya
menjaga agar proyek dikerjakan selesai pada waktu yang sesuai dengan yang
diharapkan.
strategi yang menurut Crawford dan Di Benedetto (2000, p42) dipetakan dalam suatu
Tahap ini bertujuan untuk memberikan penilaian atas perencanaan produk yang telah
Produk baru biasanya timbul dari suatu konsep awal, dan awal timbulnya konsep dan
hubungannya dalam hal pemunculan sebuah ide, maka perlu ditinjau 3 faktor penentu
a. Form, adalah bentuk fisik dari produk dan jasa. Misalnya suatu campuran logam
b. Technology, adalah sumber yang menghasilkan bentuk dari suatu produk atau jasa.
kimia, ilmu logam, mesin pembentuk, dll. Teknologi dianggap sebagai sumber untuk
c. Benefit, suatu produk mempunyai nilai bila dapat memberikan manfaat bagi
pelanggan dimana manfaat itu bisa dibutuhkan atau diinginkan pelanggan tersebut.
Menurut Crawford dan Di Benedetto (2000, p 176), konsep produk baru adalah
sebuah pernyataan atas fitur-fitur yang dimiliki suatu produk yang dapat menghasilkan
Menurut Ulrich dan Eppinger (2003, p 99), ada 5 tahap pemunculan konsep (concept
generation) yaitu :
ide konsep. Kebutuhan yang diperoleh nantinya sangat beragam dan tidak dapat
20
disatukan sebagai satu kebutuhan, karena itu analisa selanjutnya akan meninjau
2. Mencari solusi dari lingkungan eksternal, biasanya mencari solusi-solusi yang telah
ada dari pihak-pihak eksternal seperti konsumen potensial, konsultasi ahli, pencarian
paten, pencarian literatur dan patok duga pada produk yang berkaitan dengan solusi
masalah.
kreatifitas dari tim pengembangan produk untuk menghasilkan konsep solusi atas
masalah.
kemungkinan konsep solusi yang diperoleh dari sumber eksternal maupun internal.
Tahap ini merupakan tahap menilai dan membuat keputusan apakah suatu konsep
Concept Selection
Berdasarkan pendapat Ulrich dan Eppinger (2003, p 124), concept selection adalah
proses mengevaluasi konsep sesuai dengan kebutuhan konsumen dan kriteria lainnya,
21
membandingkan kekuatan dan kelemahan tiap konsep dan memilih satu konsep yang
Ada 2 tahap metode seleksi konsep, tahap pertama disebut concept screening dan
tahap kedua disebut concept scoring. Kedua tahap ini, mengikuti 6 langkah proses
mendalam, ditentukan concept yang ingin dijadikan sebagai patokan atau concept
reference untuk dibandingkan dengan konsep lainnya. Referensi konsep ini bisa
Concept scoring : membuat subkriteria dari kriteria yang sudah ada sehingga
subkriteria tersebut. Dan konsep yang dinilai adalah konsep hasil pemilihan dari
concept screening.
Concept screening : skala relatif yaitu ”lebih baik”(+), ”same as”(0), atau ”lebih
Concept scoring : skala interval digunakan, yaitu skala 1-5. pada konsep scoring,
Concept screening : jumlahkan semua tanda skala relatif. Kemudian dari hasil
penjumlahan itu, konsep dengan jumlah ”plus” terbanyak dan ”minus” terkecil diberi
Concept scoring : kalikan bobot dengan skala yang diberikan. Dan penjumlahannya
meningkatkan kekurangan dari berbagai konsep menjadi konsep yang lebih baik.
Concept screening : menentukan konsep yang akan dipilih untuk memasuki tahap
concept scoring.
selanjutnya.
Menurut Crawford dan Di Benedetto (2000, p 15), Concept Test berfungsi untuk
mengetahui apakah konsumen yang dituju akan membutuhkan produk baru yang akan
b. Mengestimasi secara kasar tingkat penjualan atau ujicoba yang akan dilakukan
mencari jawaban atas pertanyaan atau tujuan yang ingin dicapai dengan melakukan
populasi yang disurvey harus dapat menggambarkan karakteristik target pasar yang
Surat pos, dengan mengirimkan kertas survey dan konsep yang akan dikirim
Internet, dengan situs yang menampilkan konsep tes dimana peserta survey
4. mengkomunikasikan konsep
Format survey yang dipilih akan memepengaruhi cara komunikasi konsep. Secara
umum, konsep dapat dikomunikasikan secara tertulis, gambar kasar, foto, video,
Pertanyaan dalam survey disusun sedemikian sehingga bisa memberi jawaban yang
dapat terukur oleh perusahaan sehingga dapat mengetahui keinginan untuk membeli,
6. menerjemahkan hasil
Hasil dari survey concept test bisa menggunakan The A-T-A-R model.
Salah satu aspek yang digunakan untuk mengevaluasi produk atau proyek baru
didasarkan pada estimasi keuntungan dan penjualan yang dapat diperoleh dari produk
tersebut. Salah satu formula yang bisa digunakan untuk melakukan evaluasi adalah A-T-
161) yang menerangkan bahwa agar seseorang menjadi pembeli reguler atas suatu
produk, harus ada awareness atas produk, sehingga timbul keputusan untuk mencoba,
bila ingin mencoba maka ketersediaan produk harus dipastikan dan kemudian harus
Rumus :
Units sold = Number of buying units • percent aware • percent trial • percent
availability • percent repeat • annual units bought
Profit per unit = Revenue per unit (unit list price less trade margins and promotion)
– Costs per unit (usually cost of goods sold plus direct marketing
costs)
Sumber : Crawford dan Di Benedetto, 2000, p 162
25
a. Buying unit bisa berupa individu atau perusahaan yang mengambil keputusan
b. Aware artinya orang yang akan membeli harus mengenal tentang keberadaan
c. Available artinya besarnya peluang bila seorang pembeli akan mencoba produk,
maka usaha untuk menemukan produk itu akan sukses dan mudah dilakukan,
bisa juga berupa persentase jumlah toko yang men-stok produk itu.
d. Trial dapat diartikan sebagai pembelian yang nyata dilakukan oleh konsumen
yang dituju atau konsumsi yang dilakukan atas produk diluar dari percobaan
pasar.
e. Repeat, dapat diartikan membeli kembali lebih dari dua atau tiga kali.
A-T-A-R Requirements:
Awareness
Cara ideal untuk memperoleh awareness adalah melalui sebuah gabungan, misalnya
Peran penjual / reseller perlu dipertimbangkan dalam hal ketersediaan produk dan
perlu ikut dilibatkan dalam proses pengembangan produk untuk dapat memperoleh
dapat menjual dan ingin menjual produk. Untuk mendorong penjual untuk ingin
Trial
Menurut Crawford and Di Benedetto (2006, p404), Trial adalah penggunaan terbatas
atas suatu produk yang diharapkan pada kondisi yang normal yang dapat mendorong
konsumen untuk mempelajari keuntungan dan manfaat dari suatu produk. Untuk
menganalisa tingkat trial dan barriers to trial, sebuah kerangka untuk memilih taktik
peluncuran produk berdasarkan atas tingkat keuntungan relatif dan tingkat perubahan
cara penggunaan..
Repeat
Bila target pasar melakukan ujicoba produk secara serius dan telah dipastikan dari
product test bahwa konsumen akan menyukai produk, maka pembelian kembali
Menurut Crawford dan Di Benedetto (2000, p 28), The Full Screen adalah kumpulan
dari tahap evaluasi menjadi sekumpulan gambaran yang menggunakan model penilaian
(scoring) yang menghasilkan keputusan suatu produk apakah akan dilanjutkan ke proses
pengembangan atau dieliminasi. Salah satu pendekatan yang bisa digunakan untuk
mendukung tahap Full Screen ini adalah menggunakan metode AHP(Crawford dan Di
Benedetto, 2006, p 223), yaitu suatu metode berupa susunan dari faktor-faktor yang
dinilai dengan menggunakan bobot kepentingan atas tiap faktor tersebut. Menurut
Taylor III (2004, p 17), AHP yang dikembangkan oleh Thomas Saaty adalah metode
untuk membuat urutan alternatif keputusan dan memilih yang terbaik pada saat
pengambil keputusan memiliki beberapa tujuan atau kriteria untuk mengambil keputusan
tertentu. AHP merupakah proses untuk menghitung nilai angka untuk meranking tiap
27
Perbandingan pasangan ini kemudian dimasukkan dalam satu matriks yang disebut
matriks perbandingan pasangan (pairwise comparison matrix) dengan jumlah baris dan
kolom sesuai dengan banyaknya alternatif keputusan dan kriteria. Kemudian, untuk
AHP, preferensi yang dibuat untuk satu perbandingan pasangan harus konsisten dengan
(consistency index = CI) dapat dihitung untuk mengukur tingkat inkonsistensi dalam
konsistensi dari matriks perbandingan pasangan yang dibuat secara acak. Tingkat
konsistensi adalah memuaskan bila ratio CI/ RI < 0,10. bila CI / RI > 0,10, maka
Spesifikasi Produk
Menurut Crawford dan Di Benedetto (2000, p 241), product protocol boleh disebut
konsep produk final dari tahap pengembangan, manfaat yang akan diberikan produk
kepada pelanggan dan perubahan apa yang akan diterapkan di pasar oleh program
pemasaran. Tujuan product protocol adalah menjadi panduan untuk menjaga pekerjaan
dari tiap departemen yang berhubungan dengan proses pengembangan produk dapat
dilaksanakan dengan baik, tidak menyimpang dari pengembangan produk itu dan
membolehkan mereka membuat asumsi dan estimasi atas pekerjaan mereka sesuai
Informasi Pesaing
Menurut Ulrich dan Eppinger (2003, p 72), spesifikasi produk adalah deskripsi yang
jelas atas apa yang harus dilakukan oleh suatu produk bagi konsumen. Spesifikasi
produk menjadi dasar yang digunakan untuk menerapkan positioning atas produk secara
detil dibandingkan dengan produk pesaing. Untuk itu, informasi produk pesaing
sejauh mana produk pesaing bisa memenuhi harapan pelanggan dari atribut produk.
29
2.5. Development
Tahap ini merupakan tahap dimana dilakukan pengembangan secara teknis dan
produk, pada tahap perkembangan produk dari konsep menjadi prototype, maka orang-
orang teknis (R&D) akan menjalankan aktivitas yang dominan, tetapi setelah prototype
target penjualan, pelayanan yang bisa diberikan atas produk kepada pelanggan,
pemilihan merk produk dan kemasan, promosi dan iklan dan seterusnya. Sementara
Disain Produk
Menurut Crawford dan Di Benedetto (2000, p 267), disain produk memiliki banyak
arti, mencakup bentuk dan fungsi, mutu dan gaya dari produk, rekayasa dan seni atas
produk. Disain yang baik biasanya mudah digunakan, murah untuk digunakan, dan dapat
menjadi kunci penentu seberapa besar kebutuhan akan terpenuhi oleh produk tersebut
Berdasarkan pendapat Ulrich dan Eppinger (2003, p 190), Disain industri adalah
yang dapat mengoptimasi fungsi, nilai, penampilan dari produk dan sistem yang dapat
menciptakan keuntungan bagi pengguna dan produsen. Untuk menilai pentingnya disain
industri pada suatu produk adalah mencirikan kepentingan pada 2 dimensi, sisi ergonomi
Menurut Ulrich dan Eppinger (2003, p211), biaya manufaktur adalah kunci penting
yang menentukan kesuksesan sebuah produk dari sisi ekonomis dan DFM adalah salah
satu metode untuk menciptakan suatu produk yang mempunyai kualitas baik dengan
Product Architecture
Berdasarkan pendapat Ulrich dan Eppinger (2003, p 164), arsitektur produk adalah
fisik dari produk tersebut yang bertujuan mendefinisikan dasar dari komponen fisik
produk atas apa fungsi tiap komponen dan pengaruh bentuk komponen pada produk
secara utuh. Sebuah produk dapat dibagi menjadi bagian fungsional dan fisik. Elemen
fungsional sebuah produk adalah operasi per komponen yang berpengaruh pada kerja
produk secara keseluruhan sementara elemen fisik dari produk adalah komponen,
bagian-bagian dan perakitan yang dapat menjalankan fungsi dari produk tersebut.
Menurut Ulrich dan Eppinger (2003, p172), ada 4 langkah untuk membentuk suatu
Prototype
Berdasarkan pendapat Ulrich dan Eppinger (2003, p 246), prototype adalah sebuah
rancangan pendekatan atas suatu produk yang memiliki satu atau banyak karakteristik
yang sama dengan produk aslinya. Ada 4 langkah yang digunakan untuk perencanaan
suatu model atau prototype (Ulrich dan Eppinger, 2003, pg 257) yaitu :
Menurut Crawford dan Di Benedetto (2000, p 330), product use testing berarti
ujicoba penggunaan produk pada kondisi normal. Beberapa kunci utama dalam
a. Menentukan pihak yang akan dilakukan ujicoba. Pihak ini dapat berupa para ahli,
langsung.
diberitahu tentang merk dan perusahaan yang memproduksi produk tersebut. Hal
ini dapat dilakukan dengan ujicoba blind test dan branded test.
j. Mencatat jawaban dari responden dapat menggunakan skala rating untuk data
Menurut Crawford and Di Benedetto (2006, p360), product launching terdiri dari 2
basis strategi, strategic launch decisions terdiri dari strategic platform decisions yang
menyusun arah dan tujuan dan strategic action decisions yang mendefinisikan target
pelanggan yang dituju. Tactical launch decisions adalah penetapan marketing mix dan
d. Keunggulan kompetitif
h. Product Image
Segmentation
Menurut Kotler (2003, p287), ada 2 variabel utama dalam membagi pasar konsumen
pembeli.
Market Targeting
P2 P2 P2
P3 P3 P3
Market Full market
specialization coverage
M1 M2 M3 M1 M2 M3
P1 P1
P = Product
M = Market
P2 P2
P3 P3
Gambar 2.1 Lima Pola Pemilihan Target Pasar
Sumber : Kotler, 2003, p299
Product Positioning
Positioning terbagi atas 2 kategori umum, diposisikan atas atribut produk (fitur,
Atribut Produk
Atribut produk terdiri atas 3 jenis yaitu fitur, fungsi dan manfaat produk (Crawford
dan Di Benedetto, 2000, p112). Biasanya ketiga jenis atribut hadir secara bersamaan,
sebuah fitur menciptakan fungsi yang dapat memberi manfaat bagi penggunanya.
Misalnya : sebuah shampoo memiliki protein (fitur) yang dapat melapisi lapisan rambut
(fungsi) sehingga memberi efek kilau bagi rambut (manfaat). Analisa atribut dibutuhkan
untuk memahami atribut yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli suatu produk
untuk memenuhi kebutuhannya. Beberapa metode analisa atribut baik yang umum
digunakan, metode analisa kuantitatif adalah perceptual gap analysis, conjoint analysis,
Gap Analysis
dipetakan sesuai dengan positioning produk itu di pasar. Peta yang menggambarkan
posisi produk ini disebut Gap Map. Gap Map dapat digambarkan dengan 3 cara yaitu :
Peta ini memiliki atribut yang berbeda dan sangat penting yang menentukan alasan
produk itu dibeli oleh konsumen yang disebut sebagai determinant attributes. Fungsi
atribut ini untuk menemukan suatu ruang kosong di peta yang menawarkan potensi
untuk produk baru. Peta ini mudah digunakan dan sangat efisien tetapi atribut
Peta yang menggunakan atribut-atribut yang dirating oleh konsumen dimana atribut
ditentukan oleh perusahaan dan dinilai oleh konsumen atas produk-produk yang
dinilai.
Menurut Kotler (2003, p308), positioning adalah cara untuk merancang penawaran
dan kesan dari perusahaan untuk mendapat tempat yang tepat di benak pasar yang dituju.
tertentu.
pada konsumen.
High Priced
1 .0
0 .8
Educational,
Fantasy 0 .6 animals
-1.6 -1.4 -1.2 -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0 .2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6
-0.2
Magic Mountain Lion Country
-0.4
Safari
-0.6 Busch Gardens
-0.8 Economical
sementara dengan mengidentifikasi pula dimana posisi yang akan ditetapkan untuk
produk baru.
Competitor Analysis
Menurut Kotler (2003, p242), untuk memetakan dan mempelajari daya tarik dari
suatu pasar atas keuntungan jangka panjang yang bisa diperoleh, Michael Porter
1. Identifikasi pesaing
Menurut Kotler (2003, p244), dapat dianalisa persaingan dari 2 pandangan umum
yaitu dari industri dan pemasaran. Dari sisi industri, analisa jumlah pesaing dan
hambatan dalam memasuki industri (entry, mobility, and exit barrier), biaya
produksi, dan faktor-faktor lainnya. Sementara dari sisi pasar dan pemasarannya,
2. Analisa Pesaing
Pada tahap ini, dianalisa karakteristik pesaing, kekuatan dan kelemahan, tujuan dan
Hasil analisa data kemudian dikirimkan kepada para pemegang kunci dan
sebagai pemimpin pasar, penantang pasar, pengikut pasar, atau nicher. Setiap
karakteristik yang dipilih perusahaan dapat disusun strategi yang paling mendukung
dalam operasinya.
Marketing Mix
Sebuah program pemasaran terdiri dari beberapa keputusan atas gabungan metode-
metode pemasaran yang digunakan. Marketing Mix adalah kumpulan dari metode-
metode pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran pada
Ada 4 kelompok utama yang dalam menentukan marketing mix yang disebut four Ps
of marketing : product, price, place, and promotion. (Kotler, 2003, p16). Untuk lebih
komponennya.
41
Product
Sebuah produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
memenuhi suatu kebutuhan atau keinginan. Dapat disusun klasifikasi produk atas
42
Pada tahap akhir dari proses pengembangan produk, dapat ditambahkan beberapa
Branding
Menurut Kotler (2003, p 418), brand adalah nama, simbol, tanda, desain atau
kombinasi yang ditujukan untuk mengidentifikasi sebuah produk atau jasa dari satu
penjual atau kumpulan penjual untuk membedakan produk tersebut dari produk-produk
pesaingnya.
Ada beberapa petunjuk dan tahap yang bisa digunakan untuk menciptakan suatu
nama merk yang baik (Crawford and Di Benedetto 2006, p379), yaitu
Packaging
dan menmproduksi bungkusan atau kemasan dari suatu produk. Suatu kemasan yang
dirancang dengan baik dapat menciptakan nilai yang tinggi dan mudah dalam promosi
dan beberapa faktor yang mendukung penggunaan kemasan sebagai salah satu teknik
pemasaran adalah :
43
menyebabkan konsumen rela membayar lebih mahal atas kemasan yang lebih
baik.
atau merk.
Selain itu, produsen harus memberi label pada kemasan dimana label berfungsi
Price
Menurut Kotler (2003, p473), ada 6 tahap prosedur yang dapat digunakan untuk
Ada beberapa tujuan yang dapat dicapai dengan penetapan harga, misalnya ingin
pricing.
b. Menentukan permintaan
Setiap harga akan menentukan tingkat permintaan yang berpengaruh pada tujuan
produk yang biayanya besar atau sering dibeli. Sensitivitas terhadap harga akan
c. Mengestimasi biaya
pesaing, maka harga bisa lebih baik dari pesaing, dan sebaliknya bila pesaing
memiliki kelebihan dibanding produk perusahaan, harga harus lebih rendah dari
pesaing.
Dari 3 Cs, customer, cost, and competition, perusahaan dapat memilih metode
Setelah menggunakan metode penetapan harga, maka harga yang diperoleh harus
pengaruh dari harga terhadap pihak-piha ynag terkait seperti distributor, retailer,
reseller, dll.
45
Place
terdapat beberapa penghubung yang memiliki beragam fungsi yang disebut jaringan
Kotler (2003, p 505), adalah sekumpulan organisasi yang besar yang terlibat dalam
proses memastikan bahwa produk akan tersedia untuk digunakan ataupun dikonsumsi
oleh target pasar. Produsen dan konsumen akhir adalah bagian dari tiap tingkatan
jaringan. Ada beberapa tingkat dalam jaringan pemasaran misalnya jaringan agen,
Ada 4 keputusan utama yang harus ditetapkan untuk logistik pemasaran (Kotler,
perusahaan.
46
kondisi produk di tempat. Ada 5 cara transportasi utama yaitu jalur kereta api,
Promotion
Ada 4 metode umum yang digunakan untuk menentukan biaya promosi (Kotler,
2003, p577), salah satunya dengan Objective-And-Task Method, dimana biaya promosi
ditentukan dari tujuan, kegiatan untuk mencapai tujuan dan estimasi biaya dari kegiatan
tersebut. Selain itu, perusahaan harus mengalokasikan dana pada 5 alat promosi secara
umum yaitu iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publikasi, tenaga
Communications Plan
Komunikasi adalah istilah yang paling sering digunakan untuk mencakup informasi
dan usaha yang diberikan untuk mengubah pandangan pengguna produk yang dituju.
Perencanaan komunikasi dapat dijalankan dengan communications mix yang terdiri dari
4 unsur (Crawford and Di Benedetto, 2006, p389), yaitu komunikasi kepada retailer
oleh perusahaan, komunikasi kepada konsumen akhir oleh retailer, komunikasi kepada
konsumen akhir oleh perusahaan, dan usaha total oleh tim kepada konsumen akhir.
47
keuntungan, menghitung beberapa analisa keuangan seperti NPV, IRR, Payback Period
dan sebagainya.
Menurut Ulrich dan Eppinger (2003, p 308), economic analysis terdiri dari 2 analisis
utama yaitu kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif berupa estimasi NPV dari
kualitatif mencakup karakteristik dari lingkungan yang kompetitif dan terus berubah.
Ada 4 tahap untuk melakukan economic analysis dari suatu proyek pengembangan
Menurut Black and Tarquin (2003, p 28), MARR (Minimum Attractive Rate of
Return) adalah suatu nilai yang bisa menjadi kriteria pemilihan dalam studi ekonomi
teknik yang biasanya lebih tinggi dari tingkat bunga dari bank atau investasi aman
lainnya yang mempunyai resiko yang kecil. MARR bisa dijadikan patokan tingkat bunga
untuk suatu proyek, dimana tingkat pengembalian nantinya harus bisa bernilai sama atau
Menurut Black and Tarquin(2003, p179), payback period adalah waktu yang
diestimasi biasanya dalam satuan tahun yang dibutuhkan bagi estimasi pendapatan dan
keuntungan ekonomis lainnya untuk mengembalikan nilai investasi yang telah diberikan
dengan tingkat pengembalian tertentu. Biasanya analisa payback period ditentukan tanpa
digunakan adalah :
t np
0 P NCFt
t 1
Menurut Gitman (2006, p160), payback period method digunakan secara umum
pengembalian bisa diperoleh dengan membagi nilai investasi dengan aliran kas masuk
tahunan. Sementara untuk aliran kas masuk yang berbeda-beda, maka aliran kas masuk
ini diakumulasi sampai nilai investasi dapat dikembalikan. Tetapi metode ini paling
sederhana dan tidak detil karena tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang. Dalam
Bila waktu pengembalian lebih singkat dari waktu pengembalian maksimum yang
Bila waktu pengembalian lebih lama dari waktu pengembalian maksimum yang bisa
NPV Method
Menurut Gitman(2006, p423), metode NPV (Net Present Value) adalah teknik yang
mempertimbangkan nilai waktu dari uang sehingga lebih kompleks dan detil. Teknik ini
mendiskontokan aliran kas masuk dengan tingkat pengembalian minimal yang harus
diperoleh suatu proyek. Tingkat pengembalian minimal ini disebut faktor diskonto
(MARR).
n
CFt
NPV CF0
t 1 (1 k ) t
n
NPV (CFt PVIFk ,t ) CF0
t 1
Bila nilai NPV lebih besar dari $0, maka proyek diterima
Bila nilai NPV lebih kecil dari $0, maka proyek ditolak
IRR Method
Menurut Gitman(2006, p423), metode IRR (Internal Rate of Return) adalah teknik
yang paling detil. IRR adalah tingkat diskonto yang menyamakan NPV dari suatu
investasi dengan 0. IRR ini akan menjadi tingkat pengembalian tahunan yang dapat
n
CFt
$0 CF0
t 1 (1 IRR) t
n
CFt
(1 IRR)
t 1
t
CF0
Bila nilai NPV lebih besar dari $0, maka proyek diterima
Bila nilai NPV lebih kecil dari $0, maka proyek ditolak