Anda di halaman 1dari 20

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Perancangan

1. Pengertian Perancangan

Perancangan adalah suatu kegiatan membuat kerangka desain teknis

berdasarkan konsep. Perancangan sangat penting di dunia desain, agar karya yang

akan diciptakan lebih matang dan terkonsep. Pengertian perancangan secara

etimologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hal.691 yaitu:

a. Designose, dari bahasa Latin yang berarti memotong dengan gergaji atau

tindakan menarik atau memberi tanda yang mempunyai maksud memberi

citra terhadap suatu objek.

b. Designare, dari bahasa Perancis yang mempunyai arti menandai,

memisahkan, yang maksudnya menghilangkan kesimpangan.

c. Design, dari bahasa Inggris yang artinya memikirkan, menggambar

rencana, menyusun bagian-bagian menjadi sesuatu yang baru.

Dalam pasar yang cepat berubah mengikuti jaman, harga, dan teknologi

tidaklah cukup. Rancangan merupakan faktor yang akan sering menjadi

keunggulan perusahaan. Menurut Kotler (2001) definisi rancangan adalah:

“Totalitas fitur yang mempengaruhi penampilan dan fungsi produk tertentu

menurut yang diisyaratkan oleh pelanggan”. Rancangan sangat penting dalam

membuat dan memasarkan jasa eceran (retail services), pakaian, barang-barang

kemasan, dan peralatan tahan lama. Perancang harus memikirkan berapa besar

yang perlu diinvestasikan dalam gaya, daya tahan, keandalan, dan kemudahan

4
5

perbaikan. Adapun parameter rancangan yang didefinisikan menurut Philip Kotler

(2001) adalah sebagai berikut:

a. Gaya (style), menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan

oleh produk itu bagi pembeli.

b. Daya tahan (durability), ukuran usia yang diharapkan atas beroperasinya

produk dalam kondisi normal/atau berat, merupakan atribut yang berharga

produk-produk tertentu.

c. Keandalan (reability), ukuran probabilitas bahwa produk tertentu tidak

akan rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu.

d. Mudah diperbaiki (reparability), ukuran kemudahan untuk memperbaiki

produk ketika produk itu rusak atau gagal. Bagi perusahaan, produk yang

dirancang dengan baik adalah produk yang akan dengan mudah diproduksi

dan didistribusikan. Bagi pelanggan, produk yang dirancang dengan baik

adalah produk yang menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibuka,

dipasang, digunakan, diperbaiki, serta dibuang.

Perancangan merupakan perencanaan mengenai apa dan bagaimana untuk

mencapai suatu tujuan yang akan dicapai. Diperlukan perencanaan yang matang

dan dengan pertimbangan serta menentukan pilihan yang akan ditempuh untuk

mencapai tujuan.

2. Fungsi Perancangan

a. Menjelaskan secara tepat tujuan-tujuan serta cara-cara mencapai tujuan.

b. Sebagai pedoman bagi semua orang yang terlibat dalam organisasi pada

pelaksanaan rencana yang telah disusun.


6

c. Merupakan alat pengawasan terhadap pelaksanaan program.

d. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan segala sumber daya

yang dimiliki organisasi.

e. Memberikan batas-batas wewenang dan tanggung jawab setiap

pelaksanaan, sehingga dapat meningkatkan kerja sama/koordinasi.

3. Proses Perancangan

a. Menentukan objektif, misi, dan tujuan spesifik organisasi secara luas yang

memerlukan peran pemasaran strategis.

b. Menilai ancaman dan peluang dari lingkungan luar yang dapat ditunjukkan

oleh pemasaran untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar.

c. Mengevaluasi sumber daya serta keahlian potensial dan nyata dari

organisasi untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada atau

menyingkirkan ancaman yang tampak dalam analisi lingkungan eksternal.

d. Menentukan misi, objektif, dan tujuan spesifik pemasaran untuk periode

perencanaan yang akan datang.

e. Merumuskan strategi pemasaran pokok untuk mencapai tujuan yang

spesifik.

f. Menempatkan sistem dan struktur organisasi yang perlu dalam fungsi

pemasaran agar pelaksanaan strategi yang telah disusun dapat dipatikan.

g. Menetapkan rincian dan taktik untuk melaksanakan strategi pokok dalam

masa perencanaan, termasuk jadwal kegiatan dan tugas tannggungjawab

tertentu.
7

h. Menetapkan patokan untuk mengukur hasil sementara dan hasil akhir

program.

i. Melaksanakan program yang telah direncanakan.

j. Mengatur kinerja dan strategi pokok, rincian taktis atau keduanya bila

diperlukan.

B. Tinjauan Promosi

Promosi memiliki suatu fungsi tertentu, yaitu melanjutkan peranan

publikasi yang tugasnya adalah memperkenalkan sesuatu kepada masyarakat luas.

1. Definisi Promosi

a. Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk

mendorong permintaan (Menejemen Pemasaran Modern,Basu Swasta dan

Irawan, 2008 ; 5).

b. Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk

mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan

pertukaran dalam pemasaran (Menejemen Pemasaran Modern,Basu Swasta

dan Irawan, 2008 ; 5).

2. Tujuan Promosi

Adapun promosi itu sendiri bertujuan sebagai berikut :

a. Tujuan Modifikasi Tingkah Laku

Orang yang berkomunikasi memiliki beberapa alasan antara lain, mencari

kesenangan, bantuan, memberi informasi, mengemukakan ide atau

pendapat.
8

Sikap promosi dari segi lain berusaha :

1) Mengubah tingkah laku dan pendapat.

2) Memperkuat tingkah laku yang ada.

Penjual sebagai sumber selalu berusaha menciptakan kesan baik tentang

dirinya untuk mendorong pembelian dan jasa dari perusahaan.

b. Memberi tahu

Kegiatan dapat ditujukan untuk memberi tahu pasar yang dituju tentang

penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi umumnya lebih

sesuai dilakukan pada tahap awal di dalam siklus kegiatan produk.

Promosi yang bersifat informasi ini juga penting bagi konsumen karena

dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk membeli.

c. Membujuk

Promosi yang sifatnya membujuk pada umunya kurang disukai oleh

masyarakat, akan tetapi pada kenyataannya promosi yang bersifat

membujuk sering kali dilakukan. Promosi ini bertujuan untuk mendorong

pembelian. Promosi yang bersifat membujuk akan menjadi dominan jika

yang bersangkutan mulai memasuki tahap pertumbuhan dalam siklus

kehidupannya.

d. Mengingatkan

Promosi yang sifatnya mengingatkan dilakukan terutama untuk

mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan perlu dilakukan

selama tahap kedewasaan di dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti


9

bahwa perusahaan berusaha untuk mempertahankan pembeli yang ada

(Menejemen Pemasaran Modern,Basu Swasta dan Irawan, 2008 ; 11).

3. Tahap-tahap Perencanaan Promosi

Adapun tahap-tahap perencanaan promosi adalah sebagai berikut :

a. Menentukan target yang hendak dicapai.

b. Menciptakan dan merumuskan pesan promosi yang akan dilancarkan.

c. Memilih dan menyeleksi seluruh komunikasi yang akan dilancarkan.

d. Menyediakan anggaran promosi untuk melancarkan kegiatan promosi

dalam bermacam-macam pasar(Menejemen Pemasaran Modern,Basu

Swasta dan Irawan, 2008 ; 12).

C. Tinjauan Buku

1. Definisi, Peran, dan Sejarah Buku

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku adalah beberapa helai

kertas terjilid yang berisi tulisan untuk dibaca atau yang kosong untuk ditulis.

Dalam bukunya, Aku Cinta Buku, Joo D. Mutiono memaparkan secara

singkat bahwa sejarah dunia perbukuan sendiri dimulai sudah sangat lama bahkan

lama sebelum Johan Gutenberg menemukan mesin cetak yang pertama di

pertengahan abad 15. Kedudukan buku menjadi hampir tak tergoyahkan juga

karena kaitannya yang kompleks dengan agama. Sulit kita bayangkan ajaran suatu

agama dapat mencapai pemeluknya tanpa adanya kitab dalam bentuk buku.

Karena hal itu pula buku sering dianggap sebagai sumber kebenaran. Buku juga
10

memiliki peran besar dalam mendorong perkembangan ekonomi, politik, sosial,

budaya dan sains.

2. Bagian Buku

Pada umumnya, buku dibagi menjadi tiga bagian yang masing-masing

terbagi lagi berdasarkan fungsinya (Layout, Dasar, dan Penerapannya,Surianto

Rustan,S. Sn, 2008:12) :

a. Cover Depan

Cover depan berisi judul buku, nama pengarang, nama atau logo penerbit,

testimonial, elemen visual atau teks lainnya. Bagian cover buku biasanya

mendapat penganan khusus, selain karena porsi emphasis yang besar,

cover buku yang didesain dengan baik dapat menarik orang untuk

membeli buku tersebut.

Cover memiliki fungsi-fungsi yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu :

1) Sebagai penutup buku atau majalah

2) Sebagai pembendel buku atau majalah

3) Sebagai sampul penghias

4) Sebagai reklame atau daya pikat pembaca

Selain empat unsur diatas juga perlu diketahui unsur-unsur seperti :

1) Format atau ukuran

2) Matra atau dimensi

3) Artistik atau keindahan

Jenis cover ini juga cukup beragam, antara lain sebagai berikut :

1) Sampul Kertas
11

Susunan buku yang dibendel berupa blok, sampul yang terbuat dari

kertas ini digabungkan pada bendelan blok dan dilem punggungnya.

2) Sampul Karton

Susunan buku yang dibendel berupa blok, dan sampul karton ini cara

pembuatannya langsung disusun pada blok isi (pengemasan yang

terpisah pada jilid buku).

3) Sampul Jaket

Sampul ini adalah sampul luar cover, biasanya berupa kertas halus/tipis

namun dapat pula berupa plastik.

4) Sampul Tebal

Sampul buku dari carton board ditempelkan pada blok buku, agar buku

terlindungi lebih baik dan buku menjadi lebih kuat.

b. Bagian Isi

Isi buku yang terdiri dari bab-bab dan sub bab, dan tiap bab membicarakan

topik yang berbeda.

c. Bagian Belakang

1) Daftar Pustaka

2) Daftar Istilah

3) Cover belakang

Cover belakang biasanya berisi gambaran singkat mengenai isi buku

tersebut, testimonial, harga, nama atau logo penerbit, elemen visual atau

teks lainnya.

d. Manfaat dan Fungsi Media Buku Cerita Bergambar


12

Mitchell (dalam Nurgiantoro, 2005:159) mengungkapkan fungsi dan

pentingnya buku cerita bergambar sebagai berikut:

1) Membantu perkembangan emosi anak.

2) Membantu anak belajar tentang dunia dan keberadaannya.

3) Belajar tentang orang lain, hubungan yang terjadi dan pengembangan

perasaan.

4) Memperoleh kesenangan.

5) Untuk mengapresiasi keindahan.

6) Untuk menstimulasi imajinasi.

3. Jenis buku anak-anak

a. Baby Books

Buku ini diposisikan untuk bayi dan balita (dibawah tiga tahun)

kebanyakan bagiannya berupa pantun dan nyanyian sederhana (lullabies

and nursery rhymes).Permainan dengan jari atau sekekar ilustrasi cerita

tanpa kata-kata sama sekali{sepenuhnya mengandalkan ilustrasi serta

kreativitas orang tua dan anak untuk berimajinasi). Panjang cerita dan

formatnya beragam, disesuaikan dengan isi materi. Buku-buku untuk

batita biasanya berupa cerita sederhana berisi kurang dari 300 kata.

Ceritanya terkait erat dengan keseharian anak, atau bermuatan edukatif

tentang pengenalan warna, angka, bentuk, dan lain-lain. Jumlah halaman

sekitar 12 dan banyak yang berbentuk board books (buku yang kertasnya

sangat tebal, seperti karton), pop-ups (buku yang halamannya berbentuk


13

tiga dimensi), lift-the flaps atau buku-buku khusus (buku-buku yang dapat

bersuara, memiliki format unik atau dengan tekstur tertentu

Gambar : Buku “First 100 Words”

Sumber :www. disneybaby.com/first-100-words-baby-book, 2013

b. Picture books

Pada umumnya berbentuk buku setebal 32 halaman untuk anak usia 4–8

tahun. Naskahnya bisa mencapai 1.500 kata, namun rata-rata 1.000 kata

saja. Plotnya masih sederhana, dengan satu karakter utama yang seutuhnya

menjadi pusat perhatian dan menjadi alat penyentuh emosi dan pola pikir

anak. Ilustrasi memainkan peran yang sama besar dengan teks dalam

penyampaian cerita. Buku anak pada genre ini bisa menggunakan lebih

dari 1.500 kata, biasanya sebagai persiapan bagi pembaca yang memasuki

masa-masa puncak di spektrum usianya. Buku genre ini sudah

membicarakan topik serta menggunakan gaya penulisan yang luas dan

beragam. Cerita nonfiksi dalam format ini dapat menjangkau sampai usia

10 tahun, dengan tebal sampai 48 halaman, dan berisi hingga 2.000 kata

dalam teksnya.
14

Gambar : Buku “Where is Baby Belly Button?”


sumber : http://sharonascherslp.files.wordpress.com, 2013

c. Early Picture books

Sebentuk dengan picture books, namun dilengkapi sedemikian rupa untuk

usia-usia akhir di batas 4 hingga 8 tahun. Ceritanya sederhana dan berisi

kurang dari 1.000 kata. Banyak buku genre ini yang dicetak ulang dalam

format board book untuk melebarkan jangkauan pembacanya.

Gambar : Buku “Percy the Little Big Dragon”


sumber : http://spacestationnathan.blogspot.com, 2013

d. Easy Reader

Juga dikenal dengan sebutan easy-to-read, buku-buku genre ini biasanya

untuk anak-anak yang baru mulai membaca sendiri (usia 6–8 tahun).

Masih tetap ada ilustrasi berwarna di setiap halamannya, tapi dengan

format yang sedikit lebih “dewasa”: ukuran trim per halaman bukunya

lebih kecil dan ceritanya dibagi dalam bab-bab pendek. Tebal buku
15

biasanya 32–64 halaman dan panjang teksnya beragam antara 200–1.500

kata, atau paling banyak 2.000 kata. Cerita disampaikan dalam bentuk aksi

dan percakapan interaktif, menggunakan kalimat-kalimat sederhana (satu

gagasan per kalimat). Biasanya ada 2–5 kalimat di tiap halaman. Seri I

Can Read yang diterbitkan Harper Trophy merupakan contoh terbaik buku

genre ini.

Gambar : Buku “Construction Kitties”


sumber : http://robinsafblibraryblog.files.wordpress.com/ newandfeaturedbooksfor-
kidsjuvenilereadersfor, 2012

e. Transition books

Kadang disebut juga sebagai “chapter books tahap awal”, untuk anak usia

6–9 tahun. Merupakan jembatan penghubung antara genre easy readers

dan chapter books. Gaya penulisannya persis seperti easy readers, namun

lebih panjang (naskah biasanya sebanyak 30 halaman, dipecah menjadi 2–

3 halaman per bab), ukuran trim per halamannya lebih kecil lagi, serta

dilengkapi dengan ilustrasi hitam-putih di beberapa halaman. Serial The

Kids of the Polk Street School karya Patricia Reilly Giff (Dell Young

Yearling Publishing) dan seri Stepping Stone Books yang diterbitkan

Random House masuk dalam kelompok genre ini.


16

Gambar : Buku “Was It the Chocolate Pudding?”


Sumber : http://simplemom.net/14bookstohelpeasechildrenthroughtransitions, 2012

D. Tinjauan Ilustrasi

1. Pengertian Ilustrasi

Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik

drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih

menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.

Ilustrasi berasal dari bahasa latin illustrace yang berarti menerangi

atau menghias. Ilustrasi diartikan sebagai bentuk gambar atau lukisan yang

mengkomunikasikan ide, gagasan, pendapat, hasil pengamatan, dan juga suatu

cerita. Dalam pengertian umum, ilustrasi berarti gambar atau foto yang

menyertai naskah dalam buku, majalah, atau media masa untuk lebih

menjelaskan naskah tersebut. Sedangkan dalam pengertian khusus, ilustrasi

berarti gambar yang berfungsi menyemarakan halaman - halaman buku itu

sebagai karya cetak, yang mempunyai keindahan tersendiri dalam kombinasi

dengan jenis huruf cetak yang dipakai (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tim

Penulis, 1996:372).
17

2. Tujuan dan Fungsi Ilustrasi

Ilustrasi merupakan gambaran singkat alur suatu cerita guna lebih

menjelaskan salah satu adegan, dan merupakan suatu cara untuk menciptakan

efek atau memperlihatkan suatu subjek dengan tujuan sebagai berikut :

a. Untuk menggambarkan suatu produk atau ilusi yang belum ada

b. Menggambarkan kejadian atau peristiwa yang agak mustahil,

misalnya gambar sebuah pohon yang memakai sepatu

c. Mencoba menggambarkan ide abstrak

d. Memperjelas komentar, biasanya komentar editorial, dapat

berbentuk kartun atau karikatur

e. Memperjelas suatu artikel untuk bidang medis atau teknik, dengan

gambar yang memperlihatkan bagaimana susunan otot atau cara

kerja sebuah mesin (Teori Dasar Disain Komunikasi Visual, Artini

Kusmiarti R, Sri Pudjiastuti, Pamuji Suptandar, 1999:47)

3. Kelebihan ilustrasi :

a. Dapat menterjemahkan ide - ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih

nyata.

b. Banyak terdapat pada media masa.

c. Relatif tidak mahal.

d. Dapat digunakan untuk berbagai tingkat pengajaran dan bidang studi.

4. Kelemahan ilustrasi :

a. Merupakan gambar dua dimensi. Oleh karena itu untuk menunjukkan

gambar tiga dimensi maka harus ditambahkan dengan teknik pop-up.


18

b. Tidak dapat menunjukkan gerak.

c. Setiap orang tidak selalu mengetahui bagaimana 'membaca' gambar.

(Teori Dasar Disain Komunikasi Visual, Artini Kusmiarti R, Sri

Pudjiastuti, Pamuji Suptandar, 1999:49)

Ilustrasi dalam buku yang sering dijumpai pada buku - buku novel,

buku bacaan anak atau orang dewasa, buku olah raga, kartun dan karikatur

politik, dan sebagainya (Teori Dasar Disain Komunikasi Visual, Artini

Kusmiarti R, Sri Pudjiastuti, Pamuji Suptandar, 1999:49) :

a. Ilustrasi pada buku anak - anak banyak mengangkat tema fantasi yang

mampu mengembangkan cerita.

b. Ilustrasi pada surat kabar dan majalah yang berkaitan dengan artikel

berfungsi sebagai komunikasi massa, dapat berupa gambar maupun

fotografi.

c. Ilustrasi pada sampul

b. Tinjauan Reptil

1. Definisi Reptil

Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia

merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya

bernafas dengan paru-paru. Ciri umum kelas ini yang membedakannya

dengan kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering

atau sisik. (Amphibi dan Reptil,The Borneo Orangutan Survival Foundation,

2008:14)
19

2. Klasifikasi Reptil

Reptil dibagi ke dalam 4 bangsa yaitu testudinata (kura-kura), squamata

(kadal), serpentes (ular), rhynchocephalia (tuatara) dan crocodylia (buaya)

(Amphibi dan Reptil,The Borneo Orangutan Survival Foundation, 2008:14).

Penjabarannya adalah sebagai berikut

a. Testudinata

Bangsa testudinata adalah bangsa reptil yang memiliki perisai pada

tubuhnya. Perisai tersebut terdiri dari dua bagian yakni, pada bagian atas

yang menutupi punggung adalah karapas dan bagian bawah yang

menutupi perut adalah plastron (Amphibi dan Reptil,The Borneo

Orangutan Survival Foundation, 2008:15). Bangsa testudinata dibagi

menjadi sub bangsa yaitu cryptodyra dan pleurodira. Cryptodyra yaitu

kura-kura yang dapat memasukkan secara penuh kepala dan lehernya ke

dalam cangkang, sedangkan pleurodira yaitu kura-kura yang tidak dapat

memasukkan secara penuh kepala dan lehernya ke dalam cangkang.

Leher dan kepala ditekuk kesamping tubuhnya. Di dunia terdapat lebih

dari 250 spesies kura-kura yang digolongkan kedalam 12 famili

(Amphibi dan Reptil,The Borneo Orangutan Survival Foundation,

2008:15).

b. Squamata
20

Bangsa squamata merupakan bangsa reptil yang memiliki jumlah species

terbanyak. Bangsa squamata terdiri dari kadal-kadalan (Amphibi dan

Reptil,The Borneo Orangutan Survival Foundation, 2008:55).

c. Rhynchocephalia

Bangsa rhynchocephalia memiliki morfologi yang hampir mirip dengan

kadal. Yang membedakan dengan kadal yaitu tidak mempunyai telinga

eksternal, giginya bergabung dengan rahang, tidak mempunyai dua penis.

Bangsa tuatara sering dianggap sebagai kadal zaman purba yang masih

tersisa. Bangsa ini hanya terdiri dari 2 jenis yaitu Sphenodon

punctatus dan Sphenodon guntheri. Bangsa ini hanya ditemukan di

Selandia Baru. Bangsa ini mempunyai ukuran tubuh mencapai 50 cm

untuk betina dan 60 cm untuk jantan (Amphibi dan Reptil,The Borneo

Orangutan Survival Foundation, 2008:72)

d. Crocodylia

Bangsa crocodylia mempunyai kulit yang tidak hanya bersisik, tetapi

diperkuat pula oleh tulang - tulang dibawah jaringan kulit. Jantung

buaya terdiri dari 4 buah ruangan yang membedakan dengan reptil

lainnya yang hanya mempunyai 3 ruangan. Bangsa ini mempunyai

ukuran tubuh yang besar dan dapat tumbuh hingga mencapai 7 meter

(Amphibi dan Reptil,The Borneo Orangutan Survival Foundation,

2008:63).

.e. Serpentes
21

Serpentes dicirikan oleh; sepasang alat kopulasi, anal terbuka melintang,

sisik dibelakang mata melengkung, dua bagian tulang rahang (mandible)

disambungkan dengan sendi (ligament) di bagian belakang, tidak

berkaki, bergigi, mata tidak bisa digerakkan, lidah berbentuk silinder,

panjang dan menggarpu serta dapat ditarik ulur (retractile) (Amphibi

dan Reptil,The Borneo Orangutan Survival Foundation, 2008:63).

c. Tinjauan Anak-Anak

1. Pengertian Anak - Anak

Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan

perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak - anak

merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0 - 1

tahun), usia bermain/toddler (1 - 2,5 tahun), pra sekolah (2,5 - 5 tahun), usia

sekolah (5 - 11 tahun), hingga remaja (11 - 18 tahun.)

Rentang ini berada antara anak satu dengan yang lain mengingat latar

belakang anak berbeda. Pada anak terdapat rentang perubahan pertumbuhan dan

perkembangan yaitu rentang cepat dan lambat.

Dalam proses perkembangan anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep

diri, pola koping dan perilaku sosial. Ciri fisik adalah semua anak tidak mungkin

pertumbuhan fisiknya sama akan tetapi mempunyai perbedaan. Demikian juga

halnya perkembangan kognitif juga mengalami perkembangan yang tidak sama.

Adakalanya anak dengan perkembangan kognitif yang cepat dan juga adakalanya

perkembangan kognitif yang lambat.


22

Hal tersebut juga dapat dipengaruhi oleh latar belakang anak.

Perkembangan konsep diri ini sudah ada sejak bayi, akan tetapi belum terbentuk

secara sempurna dan akan mengalami perkembangan seiring dengan pertambahan

usia pada anak. Demikian juga pola koping yang dimiliki anak hampir sama

dengan konsep diri yang dimiliki anak. Bahwa pola koping pada anak juga sudah

terbentuk mulai bayi, hal ini dapat kita lihat pada saat bayi anak menangis. Salah

satu pola koping yang dimiliki anak adalah menangis seperti bagaimana yang

terjadi pada saat anak lapar, tidak sesuai dengan keinginannya, dan lain

sebagainya. Kemudian perilaku sosial pada anak juga mengalami perkembangan

yang terbentuk sejak bayi. Pada masa bayi perilaku social pada anak sudah dapat

dilihat seperti bagaimana anak mau diajak orang lain, dengan orang banyak

dengan menunjukkan keceriaan. Hal tersebut sudah mulai menunjukkan

terbentuknya perilaku sosial yang seiring dengan perkembangan usia. Perubahan

perilaku social juga dapat berubah sesuai dengan lingkungan yang ada, seperti

bagaimana anak sudah mau bermain dengan kelompoknya yang terdiri dari anak-

anak (Pengantar Ilmu Keperawatan Anak,Azis, 2005:12 ).

Anak adalah individu yang rentan karena perkembangan kompleks yang

terjadi di setiap tahap masa kanak- kanak dan masa remaja. Lebih jauhnya, anak

juga secara fisiologis lebih rentan dibandingkan orang dewasa, dan memiliki

pengalaman yang terbatas, yang memengaruhi pemahaman dan persepsi mereka

mengenai dunia.
23

2. Perkembangan Anak - Anak

Dalam kehidupan anak terdapat dua proses yang beroprasi secara continue,

yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Kedua proses ini berlangsung secara

independen dan saling bergantung satu dengan yang lainnya. Keduanya tidak

dapat dipisahkan dalam bentuk yang berdiri sendiri karena keduanya memiliki

pengertian yang berbeda.

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil proses

pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang

sehat, dalam passage (peredaran waktu) tertentu. Pertumbuhan dapat diartikan

sebagai proses transmisi dan konstitusi fisik (rekam tumbuh, keadaan jasmaniah)

yang turun temurun dalam bentuk proses aktif berkesinambungan. Pertumbuhan

dalam arti sempit adalah proses pematangan fungsi-fungsi fisik (Kartini Kartono,

Anak, 1990;18).

Sedangkan Perkembangan adalah perubahan psikiotik sebagai hasil dari

proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak, ditunjang oleh factor

lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu tertentu, menuju kedewasaan.

Perkembangan dapat diartikan pula sebagai proses transmisi dan konstitusi psiko-

fisik yang herediter, dirangsang oleh faktor-faktor lingkungan yang

meguntungkan, dalam perwujudan proses aktif menjadi continue. Perkembangan

dalam arti sempit adalah proses pematangan fungsi-fungsi non-fisik (Kartini

Kartono, Anak, 1990;12).

Anda mungkin juga menyukai