Bab 1 Halusinasi
Bab 1 Halusinasi
1. Pengertian
Halusinasi adalah suatu kejadian yang merupaka pencegahan (persepsi)
panca indra tanpa ada rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua system
pengindraan pada seseorang dalam keadaan sadar penuh (baik).
Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu pencegahan pancra indra tanpa
adanya rangsangan dari luar.
2. Rentan respon
a. Respon adaptif
1
2. Ilusi adalah miss interprestasi atau penilaian yang salah tentang penerapan
yang benar benar terjadi (objek nyata) karena rangsangan panca indra
3. Emosi berlebih atau berkurang
4. Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi batas
kewajaran
5. Menarik diri adalah percobaan untuk menghindari diri interaksi dengan
orang lain
c. Respon maladaptive
Respon maladaptive adalah respon individu dalam menyelesaikan masalah
yang menympang dari norma norma sosial budaya dan lingkungan , adapun
respon madalaptif antara lain:
1. Kelainan pikiran adalah keyakinan secara kokoh dipertahankan walaupun
tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan kenyataan sosial
2. Halusinasi merupakan persepsi sensori yang salah atau persepsi eksternal
yang tidak realitas atau tidak ada
3. Kerusakan proses emosi adalah perubaahan suatu yang timbul dari hati
4. Peruilaku tidak berorganisi merupakan suatu yang tidak teratur
5. Isolasi sosial adalah kondisi kesendrian yang dialami oleh individu dan
diterima sebagai ketentuan oleh orang lain dan sebagai suatu kecelakaan
yang negaif mengancam. (damayanti.2012:54)
3. Penyebab
Yang terjadi penyebab atau sebagai triger munculnya halusinasi antara lain
klien menarik diri dan harga diri rendah. Akibat rendah diri dan krangnya
keterampilan berhubungan social klien menjadi menarik dari lingkungan.
Dampak selanjutnya klien akan lebih terfokus pada dirinya. Stimulus internal
menjadi dominan ekternal. Klien lama kelamaan kehilangsn kemampuan
membedakan stimulus internal dengan stimulus eksternal. Kondisi ini memisu
terjadinya halusinasi.
Tanda dan gejala :
Aspek fisik :
2
Makan dan minum kurang
Tidur kurang atau terganggu
Penampilan diri kurang
Keberanian kurang
Aspek emosi :
Aspek social :
Duduk menyendiri
Selalu tunduk
Tampak melamun
Tidak peduli lingkungan
Menghindar dari orang lain
Tergantung dari orang lain.
Aspek intelektual :
putus asa
merasa sendiri,tidak dada sokongan
kurang percaya diri
4. Tanda dan Gejala
Gejala dan tanda orang mengalami halusinasi adalah :
a. Tahap 1 (comforting )
Tertawa tidak sesuai dengan situasi
Menggerakan bibir tanpa bicara
Bicara lambat
Diam dan pikirannya dipenuhi dengan pikiran yang menyenangkan
b. Tahap 2 (condemning)
3
Cemas
Konsentrasi menurun
Ketikamampuan membedakan relita
c. Tahap 3
Pasien cederung mengikuti halusinasi
Kesulitan berhubungan dengan orang
Perhatian dan konsentasi
Afek labil
Kecemasan berat (berkeringat,gemetar,tidak mampu mengikuti
petunjuk)
d. Tahap 4 ( controlling)
Pasien mengikuti halusinasi
Pasien tidak mampu mengikuti perintah nyata
Beresiko mencideria diri sendiri,orang lain dan lingkungan
5. Akibat
Akibat dari perubahan sensori persepsi halusinasi adalah resiko mencederai diri
sendiri, orang lain dan lingkungan. Adalah suatu perilaku maladaptive dalam
manifestasi perasaan marah yang di alami oleh seseorang. Perilaku tersebut
dapat berupa cidera diri sendiri, melakukan penganiayaan terhadap orang lain
dan merusak lingkungan..
Tanda dan gejala ;
Data objektif :
a. Mata merah
b. Pandangan tajam
c. Otot tegang
d. Nada suara tinggi
e. Suka berdebat
f. Sering memaksakan kehendak
g. Merampas makanan, memukul jika tidak senang
4
Data subjektif :
1. Masalah keperawatan
5
Data objektif :
Data subjektif :
Data objektif :
Data subjektif
6
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa
apa,bodoh, mengkritik diri sendiri, engungkapkan perasaan maluterhdap
diri sendiri.
Data objektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternative
tindakan, ingin mencederai diri atau ingin mengakhiri hidup, apatis,
ekspresi sedih, komunikasi verbal kurang,aktivitas menurun, posisis janin
pad tidur , menolak berhubungan, kurng memperhatikan kebesihan.
V. RENCANA KEPERAWATAN
Tujuan umum : klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Tujuan khusus :
7
g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klein
2. Klien dapat mengenal halusinasinya
Tindakan :
2.1 Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap
2.2 Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya : bicara dan
tertawa tanpa stimulus memandang ke kiri kanan depan dan seolah olah ada
teman bicara.
2.3 Bantu klien mengenal halusinasinya
2.4 Diskusi dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi.
3. Klien dapat mengontrol halusinasinya
Tindakan :
3.1 identifikasi bersama klien cara tindakan jika terjadi halusinasi
3.2 Diskusikan manfaat cara baru untuk memutus/ atau mengontrol timbulnya
halusinasi
3.3 Bantu klien memilih dan melatih cara memutus halusinasinya secara
bertahap
3.4 Beri kesempatan untuk melakukan cara yang di latih
3.5 Evaluasi hasilnya dan beri pujian jika berhasil
3.6 Anjurkan klien mengukuti TAK orientasi, realira, stimulasi persepsi
4. Klien mendapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
Tindakan :
4.1 Anjurkan klien untuk memberitahu keluarga jika megalami halusinasi
4.2 Diskusikan dengan keluarga pada saat berkunjung
5. Klien memanfaatkan oabt dengan baik
Tindakan :
5.1 Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis, frekuensi dan manfaat
minum obat
5.2 Anjurkan klien meminta dri sendiri oabt yang perawat dan merasakan
manfaatnya
8
5.3 Anjurkan klien bicara dengan dokter tentang manfaat dan efek samping
minum obat yang dirasakan
5.4 Diskusikan akibat berhenti oabta obat yanpa konsultasi
5.5 Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip benar
Tujuan khusus :
9
a. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan persaan tentang
keuntungan berhubungan dengan orang lain
b. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang
lain
c. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentangkeuntungan berhubungan dengan orang lain
3.2 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan
orang lain
Tindakan:
4.2 Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain melalui
tahap :
K- P
K-P-P lain
K-P-P lain- K lain
K-kel/Masy
4.5 Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam nengisi
waktu
10
4.6 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan
4.7 Beri reinforment positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan
Tindakan:
6.3 Dorong anggota keluarga untuk memberikan dukungan kepada klien untuk
berkomunikasi dengan orang lain
11
6.4 Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien
minimal satu kali seminggu
6.5 Beri reinforcement positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga
12
DAFTAR PUSTAKA
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, edisi I, Jakarta : EGC,1999
Keliat BA. Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial : Menarik Diri. Jakarta :FIK
UI,1999
13