R.A YULIA DIANA, AMd. Keb NEW
R.A YULIA DIANA, AMd. Keb NEW
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tetang Aparatur Sipil
Negara mengamanatkan Instasi Pemerintah untuk wajib
memberikan pendidikan dan pelatihan terintegritas bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil selama 1 (satu) tahun masa percobaan,
dengan mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembanganan
karakter seorang PNS.
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai
negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan
kebijakan publik yang di buat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayana publik dan mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI.
Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
(LAN) RI Nomor 22 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan I dan
Golongan II, maka Penyelenggaran Pendidikan dan pelatihan
(DIKLAT) Prajabatan dilaksanakan dengan Pola Baru. Adanya
DIKLAT Prabajabatan pola baru ini juga diharapkan dapat
membentuk kader ASN yang berkualitas berlandaskan pada nilai-
nilai Dasar yang meliputi : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang disingkat dengan ANEKA.
Dengan demikian peserta diklat prajabatan dapat menjadi Aparatur
Sipil Negara yang profesional sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayanan publik dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan
prajabatan pola baru menuntut setiap peserta diklat prajabata
untuk mengaktualisasika nilai-nilai profesi dasar. Melalui proses
pembalajaran aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai dasar akan
melandasi pelaksanaan setiap kegiatan Habituasi di unit kerja para
peserta diklat prajabatan, setiap peserta harus menemukan dan
mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut.
Melalui mata pelatihan dasar CPNS agenda tiga, peserta pelatihan
dasar diharapkan untuk merancang kegiatan aktualisasi yang dilatar
belakangi dengan isu-isu mengenai manajemen ASN, pelayanan publik,
dan Whole of Government (WoG).Selanjutnya agar nilai-nilai dasar
tersebut dapat terpatri kuat dalam diri PNS maka dilakukan internalisasi
nilai-nilai dasar profesi PNS melalui aktualisasi (habituasi) pada tempat
tugas masing-masing dengan menerapkan inovasi dan prinsip-prinsip
lainnya sehingga kehadiran PNS dapat memberikan kontribusi dalam
penyelesaian masalah di instansi atau unit kerja. Melalui pelatihan dasar
ini diharapkan dapat menghasilkan PNS yang profesional, yang dewasa
ini sangat dibutuhkan dalam mengelola sumber daya pembangunan yang
ada sehingga dapat mempercepat peningkatan daya saing bangsa.
PERMENKES RI No 97 Tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan
masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan, dan masa sesudah
melahirkan, penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan
kesehatan seksual. Jumlah kematian ibu selama tujuh tahun terakhir
memperlihatkan tren yang menanjak. Angka abortus sulit ditetapkan,
sekitar 15-20% kehamilan yang diketahui secara klinis berakhir menjadi
abortus spontan, dan 80% terjadi pada trimester pertama dan satu dari
tujuh wanita mengalami abortus sekitar minggu ke-14 usia gestasi
(bennett & brown, 1997). Sebagian besar studi menyatakan kejadian
abortus spontan 15-20% dari semua kehamilan. Kalau dikaji lebih jauh
kejadian abortus sebenarnya bisa mendekati 50%. Abortus disebabkan
oleh beberapa faktor dari ibu maupun janin, oleh sebab itu kita sebagai
tenaga kesehatan harus memberikan wawasan dan edukasi pada ibu
hamil untuk selalu memeriksakan kehamilannya.
Dari latar belakang diatas maka penulis dalam penyusunan
rancangan aktulaisasi ini difokuskan terhadap isu utama yakni
“Optimalisasi edukasi pengenalan dan pencegahan obortus pada ibu
hamil di poli kebidanan”, dimana pentingnya memberikan edukasi
pengenalan dan pencegahan abortus pada ibu hamil dipoli kebidanan.
b. Tujuan Khusus
2. Manfaat :
3. Ruang Lingkup
Aktualisasi ini akan dilakukan diwilayah kerja Rumah Sakit Ibu
dan Anak Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera
Selatan dan dilakukan selama 30 hari terhitung 29 September 2019 –
03 Oktober 2019. Dengan sasaran yaitu ibu hamil Rumah Sakit Ibu
Anak Puri Asih Gumawang. Aktualisasi ini akan menggunakan salah
satu metode pendidikan kesehatan yaitu edukasi.Aktualisasi yang
akan dilakukan adalah dengan mengedukasi pasien ibu hamil tentang
pengenalan dan pencegahan abortus berkaitan dengan nilai – nilai
dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Rumah Sakit
Nama Rumah sakit : RSIA Puri Asih Kab. OKU Timur
Jenis Rumah Sakit : Pemerintah Daerah
Kelas : C Khusus
Email : rsia_puriasih@yahoo.co.id
Luas Tanah : 4000 m2
Luas Bangunan : 5.424,71uu m2 berupa komplek bangunan.
Alamat : Jln. Mayjend Warsito No. 1 Desa Gumawang
Kec. Belitang, Kab. OKU Timur, Prov.
Sumsel 32382
DIREKTUR
Dr. Adi Mawardi, MARS
NIP.19770305 200501 1 006
BENDAHARA
Eni Anggraini, SE
TATA USAHA
Agus Setiawan, S. KEP.,NS.
b. Misi
1) Memberikan pelayanan yang prima.
2) Meningkatkan profesionalisme kerja.
3) Meningkatkan harapan hidup dan menurunkan angka
kesakitan atau kematian.
4) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana.
5) Mengupayakan biaya yang efisien.
6) Mengupayakan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna.
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
A K P K Jmlh
No ISU Peringkat
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
1 Belum optimalnya edukasi 3 4 5 5 17 1
pengenalan dan
pencegahan abortus pada
ibu hamil
2 Belom optimalnya 3 3 5 4 15 2
penggunaab APD di ruang
vk
3 Belum optimalnya 2 3 4 4 13 3
pemeriksaan laboratorium
pada ibu hamil di RSIA
4 Belum optimalnya IMD pada 2 3 4 3 12 4
bayi baru lahir diruang VK
D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri. Secara politis nasionalisme
berarti pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.
Nilai-nilai dasar Nasionalisme meliputi: etos kerja, amanah,
tidak diskriminatif, saling menghormati, mengutamakan
kepentingan publik, menghargai pendapat, humanis, bijaksana,
tolong menolong, bersikap adil, tanggung jawab, cinta tanah air,
dan kerja keras.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-
cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-
hal yang baik dan buruk.
Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode
perilaku ASN yakni sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN;
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.
4. Komitmen Mutu
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu
yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai
dengan target.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan membangun karakter dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang baik.
d. Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk atau jasa yang
diberikan kepada pelanggan.
5. Anti Korupsi
Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi,
keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Ada 9
(sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama
bagi penegakan integritas diri seseorang.
b. Peduli
Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan
lingkungan sekelilingnya.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang
lain.
d. Disiplin
Displin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya untuk melakukan
perbuatan baik.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi
kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak
kebathilan.
i. Adil
Menyadari apa yang dia terima sesuai dengan jerih payah
c. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan baik
dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada
prinsipnya menjadi tanggung jawab.
Identifikasi isu :
Etika Publik
Keterkaitan kegiatan konsultasi
materi peyuluhan dengan Etika
Publik adalah dibutuhkannya
komunikasi yang sopan dan
berkonsultasi dengan baik serta
menghargai setiap pendapat.
Untuk rancangan materi
penyuluhan
Komitmen Mutu
Keterkaitan kegiatan menyiapkan
media penyuluhan dengan
Komitmen Mutu dapat ditemukan
dalam bentuk penyajian
penyuluhan yang efektif dan
efisien.
Anti Korupsi
Tanggung jawab yaitu dalam
penyusunan materi sesuai dengan
edukasi yang akan diberikan
Komitmen Mutu :
Dalam Kegiatan mempersiapkan
dan membuat media penyukuhan
edukasi dikaitkan dengan Nilai
ANEKA terdapat nilai komitmen
mutu yaitu wujud menyusun
edukasi jangka panjang yang
berbasis mutu untuk memberikan
layanan informasi kepada publik
secara tepat dan akurat
Anti Korupsi:
Dalam Kegiatan mencari
referensi dan membuat media
penyuluhan edukasi. dikaitkan
dengan Nilai ANEKA terdapat nilai
anti korupsi yaitu bertanggung
jawab terhadap keakuratan
informasi yang akan menjadi
bahan edukasi
No Kendala Antisipasi
1. Faktor kurangnya minat pasien untuk memberikan edukasi tentang
datang memeriksaan kehamilan secara pentingnya memeriksakan
berkala kehamilannya minimal 4 x dimasa
kehamilannya.
2. Kebiasaan Pasien dan keluarga pasien Melakukan pendekatan emosional
menyepelekan tanda bahaya pada dg pasien dan keluarga pasien
kehamilannya