Anda di halaman 1dari 9

UJIAN AKHIR SEMESTER

PENGUKURAN DAN EVALUASI OLAHRAGA

1. Tes apa saja yang anda siapkan dari sebuah tim sepak bola pada periodisasi persiapan
umum? Apa saja bentuk tesnya? Bagaimana pelaksanaan dari tes-tes tersebut?
Seberapa tinggi kualitas dari tes tersebut?

Tes Tahap persiapan umum dalam sepak bola

TES VO2 MAX

VO2max adalah volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat
melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2 max ini adalah suatu tingkatan kemampuan
tubuh yang dinyatakan dalam milliliter/menit/kg berat badan.

a) Tes balke

Tes Balke bertujuan untuk mengukur daya tahan kerja jantung dan pernapasan atau
dapat pula untuk mengukurVO2Max.Sehingga selain menggunakan MFT (Multistage
Fitness Test) dan TKJI untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani dapat pula
menggunakan Tes Balke.
b) Cara pelaksanaan
 Peserta tes berdiri digaris Start dan bersiap untuk berlari secepat-cepatnya
selama 15 menit.
 Bersamaan dengan aba-aba “YA” Peserta tes mulai berlari dengan pencatat
waktu mulai men-ONkanstopwatch.
 Selama waktu 15 menit, pengetes member aba-aba berhenti, dimana
bersamaan dengan itu stopwatch dimatikan dan peserta menancapkan bendera
yang telah disiapkan sebagai penanada jarak yang telah ditempuhnya.
 Pengetes mengukur jarak yang ditempuh peserta tes yang telah ditempu
hselama 15 menit, dengan meteran.
c) Alat yang di gunakan
 Lintasan lari
 Stopwacth
 Asisten pencatat jarak
 Peluit
d) Kualitas tes
Seorang pemain sepakbola dengan nilai VO2max semakin tinggi, maka semakin
bagus staminanya. Begitupun sebaliknya semakin rendah nilainya, semakin
rendah staminanya. Sangat mudah melihat perbandingan kedua hal tersebut. Rata-
rata pemain Eropa bisa berlari dengan kekuatan tinggi selama 2×45 menit karena
nilai VO2max tinggi diatas rata-rata pemain Indonesia.

Daftar pustaka

http://www.sekolahsepakbola.com/mengenal-vo2max

http://berbagaiinformasiberguna.blogspot.com/2017/04/tes-balke-lari-15-menit.html

1. Tes apa saja yang anda siapkan dari sebuah tim sepak bola pada periodisasi persiapan
khusus? Apa saja bentuk tesnya? Bagaimana pelaksanaan dari tes-tes tersebut?
Seberapa tinggi kualitas dari tes tersebut?

Tes tahap persiapan kusus dalam sepak bola

 Tes kelincahan mengunakan (ILLINOIS AGILITY TEST)

kelincahan adalah kemampuan tubuh untuk mengubah arah dengan cepat tanpakehilangan
keseimbangan yang didukung oleh kombinasi kecepatan, keseimbangan, daya ledakotot dan
koordinasi. Kelincahan bisa didapat dari proses latihan yang terus menerus sesuaidengan
aturannya. Untuk mengetahui kualitas kelincahan, maka dibutuhkan sebuah alat pengumpul
data (Instrumen Tes) yang bisa mengukur secara valid dan reliabel

Ada beberapa macam instrumen tes untuk kelincahan, salah satunya adalah Illinois Agility
Testyang dikenalkan oleh Getchell pada tahun 1979.
Tujuan tes
 Untuk mengetes kelincahan lari
 untuk menguji ketangkasan berlari

Peralatan yang dibutuhkan


 8 buah kun
 Stopwatch

Prosedur pelaksanaan tes


 Panjang area tes adalah10 meter dan lebarnya (jarak titik startdengan finis) adalah 5
meter.
 4 kun digunakan sebagai tanda start, finis, dan untuk titik memutar2 kun. 4 kun
lainnya disimpan di tengah-tengah diantara titik start dan finis.
 Jarak tiap kun yang di tengah adalah 3.3 meter

Kualitas tes

 Skor luar biasa di bawah 15,2 detik untuk pria, kurang dari 17 detik untuk wanita
 Ini adalah tes sederhana untuk dikelola, membutuhkan sedikit peralatan. Juga,
kemampuan pemain untuk berbalik ke arah yang berbeda dan sudut yang berbeda
diuji.

Daftar pustaka

https://www.topendsports.com/testing/tests/illinois.htm
https://id.scribd.com/document/367133336/Tes-Kelincahan-Dengan-Illinois-Agility-Test

2. Tes pra kompetisi dalam sepak bola

TES KELENTUKAN DAN KELENTURAN

Kelentukan sebagai suatu komponen kebugaran fisik kelentukan adalah kemampuan dari
suatu individu untuk menggerakkan tubuh dan bagian-bagiannya di mana lebar bidang
gerakan tanpa merasakan ketegangan pada artikulasi-artikulasi dan pemasangan-pemasangan
otot. Sedangkan kelenturan kemampuan seseorang untuk mengeerakkan tubuh atau bagian-
bagian dalam satu ruang gerak yang seluas-luas mungkin, tanpa mengalami cedera pada
persendian dan otot sekitarnya persendian
1. TES KAYANG

Kayang adalah salah satu bentuk atau sikap badan terlentang yang membusur bertumpu pada
kedua tangan dan kedua kaki dengan lutut ditekuk. Gerakan kayang akan mudah dilakukan
jika memiliki kekuatan otot perut, kekuatan otot paha, kekuatan otot punggung, kelenturan
persendian bahu, kelenturan ruas-ruas tulang belakang, kelenturan persendian panggul, serta
memiliki kekuatan lengan dan bahu untuk menopang.

Cara melakukan gerakan kayang dengan sikap telentang

 posisi telentang, lutut ditekuk rapat, tumir dirapatkan pada pantat, dan tempelkan
telapak tangan pada lantai di samping telinga dengan ibu jari dekat telinga dan
pandangan ke atas belakang.
 Gerakannya yaitu angkat tubuh ke atas dengan cara meluruskan atau mendekatkan
tangan dengan kaki sampai membentuk lengkungan (busur).
 kedua kaki dan tangan tetap bertumpu pada lantai. Tahan gerakan tersebut hingga
sepuluh hitungan. Sikap akhir
 kembali pada sikap telentang.

Kualitas dan manfaat tes kayang

 Menambah kelenturan bahu, perut, dan ruas tulang belakang.


 Menambah kekuatan lengan dan bahu.
 Meningkatkan kekuatan otot bagian tubuh lainnya.
 Terapi gangguan sekitar pinggang seperti nyeri pinggang, pegal linu dan lain-lain.
 Membantu membentuk tubuh.
 Tulang punggung tetap sehat dan energik.
 Membantu terapi masalah pernapasan.
 Membakar kalori.
 Menghilangkan stress.
 Menjaga kebugaran jasmani.
 Melatih kelincahan tubuh.
 Membantu dan menjaga pertumbuhan otot.
 Menjaga dan meningkatkan kualitas fisik secara keseluruhan.
 Memberi energi positif.

Tes kelentukan dengan alat sit and reach

Tes ini bertujuan untuk mengukur fleksibilitas pung-gung bawah dan hamstring.

Alat

 Box Sit and Reach


 Alat tulis

Cara melakukan

 sampel duduk di lantai dengan kaki terentang lurus ke depan.


 Sepatu harus dibuka.
 Telapak kaki ditempatkan flat terhadap kotak.
 Kedua lutut harus lurus dan ditekan datar ke lantai.
 Dengan telapak tangan menghadap ke bawah, dan tangan di atas satu sama lain atau
berdampingan, sampel mendorong tangannya maju di atas garis ukur sejauh mungkin.
 Pastikan bahwa tangan tetap sejajar, salah satu tangan tidak melebihi tangan yang
satunya lagi.
 Setelah beberapa percobaan, sampel menjangkau posisi sejauh mungkin kemudian
tahan selama satu-dua detik saat jarak dicatat.
 Pastikan tidak ada gerakan tersentak-sentak

Kualitas tes

 Tes ini adalah tes umum untuk mengukur kelentukan. Tes ini mudah dan cepat
dilakukan.
Daftar pustaka

https://www.temukanpengertian.com/2015/09/pengertian-kayang.html

https://www.materiolahraga.com/2018/09/kayang-lengkap.html

http://terasolahraga.com/tes-kelentukan-fleksibilitas-dengan-sit-and-reach-test/

3. Tes kompetisi dalam sepak bola

Pengukuran ambang batas anaerobik ( metode conconi)

Metode Conconi adalah uji lapangan untuk menentukan korelasi antara kecepatan lari
dan kecepatan denyut nadi. Hubungan antara kecepatan lari (KL) dan kecepatan denyut nadi
(DN) sebagian adalah linier dan sebagian lagi nonlinier. Kecepatan di mana korelasi linier
antara KL dan DN lenyap disebut velositas defleksi (Vd). Waktu yang diperlukan oleh DN
untuk menyesuaikan diri dengan kecepatan lari yang baru adalah 10 - 20 detik. Pada tes ini
menggunakan modifikasi metode conconi yang dibuat oleh dr. Tjaliek Soegiardo, beban kerja
dengan naik turun bangku dan penghitungan denyut nadi, hal ini sama bahwa kenaikan beban
kerja diikuti dengan kenaikan DN secara linier tetapi pada titik tertentu antara kenaikan
beban dengan DN tidak linier, ketidaklinieran ini disebut dengan titik defleksi
(pembengkokan)

Peralatan

 Metronom
 Bangku tinggi 40 cm
 Stopwatch

Cara kerja

 Testee diukur berat badan, diukur DN selama 1 menit


 Testee melakukan pemanasan secukupnya
 3. Melakukan naik turun bangku selama 1,5 menit dengan mengikuti irama, tinggi
bangku dapat disesuaikan dengan tinggi badan testee.
 4. Naik turun bangku dimulai dari irama 72 x/menit (naik turun bangku 18 kali)
setelah melakukan aktivitas fisik selama 1,5 menit.
 Kemudian berhentu untuk diambil denyut nadi satu menit dengan metode 10 denyut.
Tidak ada waktu untuk istirahat. Selanjutnya irama metronome dinaikan 08 dst.
Sampai orang coba tidak mampu lagi.

Keterangan:
Beban yang dibebankan kepada testee sebagai berikut: missal testee dengan berat
badan 60 kg, naik turun bangku 18 kali/menit dengan tinggi bangku 40 cm, besarnya
intensitas kerja adalah: 60 kg x 0,4 m x 18.menit = 432 kgm/menit (70 watt).
Daftar pustaka.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-muhammad-ikhwan-zein-spko/bahan-
praktikum-fisioor.pdf

Anda mungkin juga menyukai