Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstract
In the globalized era and the fragile nation, it is necessary for us to look backward (to
learn) the history of Indonesian nationalism. It is due to the fact that in this era a lot of
young generation tends to forget and choose to become competitive individuals and
then ignore their nationality. Many young generations were trapped in temporary
hedonism and rejected national spirit in the name of personal objectives. From the
formation of Indonesian nationalism perspective, the role of young generation is
inseparable such as Sumpah Pemuda (Youth Pledge). Accordingly, by considering the
history of Indonesia nationalism, it is necessary for young generation to have an
attitude as well as behave in the context of nationality.
209
Jurnal Civics Volume 13 Nomor 2, Desember 2016
nasionalisme adalah sesuatu yang abstrak. ahli, kebangsaan adalah sifat dari sebuah
Hal tersebut memberikan penjelasan bahwa komunitas bangsa yang memiliki sesuatu
bangsa adalah sesuatu yang terbayang, karena yang unik. Keunikan tersebut terletak pada
persatuan yang telah terbangun mengalami kesatuan masing-masing perasaan yang
benturan dengan dimensi ruang dan waktu dimulai dari tataran komunitas dalam lingkup
dalam wadah bangsa. Nasionalisme yang sempit hingga komunitas besar yang
merupakan semangat kebangsaan atau kemudian disebut dengan bangsa. Karakter
persatuan dalam perkembangannya dijadikan kebangsaan masing-masing komunitas bisa
sebuah paham yang menempatkan persatuan ada karena adanya persamaan nasib, karakter,
dari berbagai elemen sebagai sesuatu yang maupun sejarah. Sedangkan rasa kebangsaan
vital ada dalam jiwa setiap individu yang bisa ada karena merujuk pada sebuah
bernaung dalam suatu komunitas. Keadaan kesadaran terhadap komunitasnya yang
semacam itulah yang telah diterima menjadi bersatu. Kesadaran tersebut memiliki
sebutan ideal dalam bentuk komunitas yang tingkatan yang lebih tinggi dalam memaknai
lebih besar. Melihat kajian tersebut, dalam pembentukan nasionalisme.
kajian ini perlu diberikan penjelasan khusus Pengertian nasionalisme dari satu ahli
mengenai pengertian nasionalisme dari dengan ahli yang lain berbeda-beda.
berbagai macam ahli, yang diawali dengan Berdasarkan hal tersebut, kemudian muncul
pemahaman terhadap istilah “bangsa”. gagasan-gagasan tentang nasionalisme yang
Menurut Mochtar Pabotinggi pengertian berbeda-beda. Adanya perbedaan dalam
bangsa dan nation itu berbeda. Bangsa adalah memaknai gagasan tersebut maka beberapa
kolektivitas sosiologis, sementara nation ahli melakukan pengkajian. Beberapa ahli
adalah kolektivitas politik. Perbedaan istilah memandang nasionalisme adalah paham yang
bangsa dan nation bagi Daniel Dhakidae tidak unik. Keunikan dari nasionalisme tergambar
mudah untuk diterima dan sulit untuk dibuat dari ketotalitasan sebuah kondisi dalam
nalarnya. Pemahaman mengenai bangsa dan wadah bangsa yang tidak mempedulikan akan
nation agar mudah untuk dipahami, Daniel ketidakadilan, penjajahan, penghisapan yang
Dhakidae membuat pengertian pembanding mungkin terjadi. Menurut Tonnies (Dhakidae,
dengan menggunakan analisis Karl Mark 2001) ketotalitasan didasarkan pada
yang menyebutkan bahwa rakyat adalah kesetiakawanan, persaudaraan, kekeluargaan,
sesorang yang senantiasa berhubungan dan mungkin persamaan bisa tergabung di
dengan kekuasaan, dimana kedaulatan dalamnya.
dipegang oleh raja dan menyamakan rakyat Beberapa ahli telah mengemukakan teori
dengan kuda-kudanya . tentang nasionalisme dengan berbagai latar
Berdasarkan analisis Karl Mark, nation yang berbeda-beda, diantaranya Karl
dianggap tidak memiliki hubungan tersebut. Friedrich von Savigny dengan Historical
Hal itu dapat terjadi karena nation dianggap School-nya bahwa setiap bangsa memiliki
sebagai komunitas yang mempunyai semangat yang unik, yaitu semangat
kedaulatan, sedangkan kebangsaan kebangsaan (Volksgeist). Semangat
merupakan sesuatu yang merujuk pada sifat kebangsaan inilah yang dipandang unik
atau ciri-ciri dari sebuah komunitas yang sehingga harus menjadi prinsip pembangunan
disebut dengan bangsa. Menurut beberapa sebuah negara. Nasionalisme yang digagas
210
Melihat Sejarah Nasionalisme …. Mifdal Zusron Alfaqi
Savigny ini mengungkapkan bahwa sistem politik etis yang kemudian pada
nasionalisme ini bukan sesuatu yang abstrak akhirnya menjadi salah satu bukti bahwa
universal tapi sesuatu yang jelas dan khusus. nasionalisme telah ada di Indonesia. Di sisi
Anderson (2001) berpendapat bahwa lain kita juga dapat melihat apa yang telah
nasionalisme belandaskan persatuan dari dipaparkan oleh Niwandhono (2011) bahwa
komunitas-komunitas yang dibayangkan. nasionalisme jauh telah ada sejak adanya
Kesatuan ini disatukan oleh sebuah kebudayaan Indis. Namun, dari beberapa
persaudaraan yang setara sehingga pemaparan tentang sejarah nasionalisme yang
menciptakan entitas yang utuh. Nasionalisme telah dilakukan oleh para peneliti tersebut,
terbentuk dari kesamaan stimulus sehingga ternyata secara eksplisit ada sebuah
perasaan kebangsaan yang terbentuk adalah kesepakatan bulat yang menyatakan benih-
sama. Sementara itu Smith (1991) benih nasionalisme ataupun faktor-faktor
memberikan pengertian nasionalisme adalah pembangun nasionalisme adalah karena
kualitas dan integritas kesadaran nasional terjadi sebuah penjajahan sebelumnya pada
warga bangsa, atau suatu bangsa definisi suatu komunitas bangsa.
nasionalismenya dengan menyatakan bahwa Perkembangan nasionalisme yang ada di
nasionalisme ada sebelum lahirnya bangsa Indonesia kalau meminjam istilah yang telah
karena sudah ada dalam diri etnis yang disampaikan oleh Kahin (2013) yang
kemudian mendorong mereka untuk menyatakan pertumbuhan embrionya berjalan
membentuk negara sendiri. secara laten memang bisa dirasionalkan. Dari
beberapa catatan sejarah yang ada dikatakan
SEJARAH NASIONALISME DI bahwa nasionalisme sudah ada di Nusantara
INDONESIA sejak kerajaan Majapahit berkuasa. Semangat
Seperti yang sudah dipaparkan nasionalisme pada saat itu telah digelorakan
sebelumnya bahwa nasionalisme bukan oleh Maha Patih Gajah mada dengan visi
menjadi barang baru bagi bangsa Indonesia. globalisasinya yaitu yang terkenal dengan
Banyak karya-karya baik tulisan maupun istilah “Sumpah Palapa” yang bertujuan
penelitian yang membahas tentang sejarah untuk menyatukan wilayah Majapahit dengan
nasionalisme di Indonesia. Dasar kebangsaan seluruh wilayah Nusantara. Melalui kajian
Indonesia yang telah disampaikan oleh yang telah dilakukan oleh Niwandhono juga
Soekarno dalam pidato lahirnya Pancasila dapat merekam tentang jejak-jejak
juga membahas tentang nilai-nilai nasionalisme yang ada di Nusantara, yaitu
nasionalisme. Ketika membahas tentang dimulai dari periode nasionalisme Indis
sejarah nasionalisme kita dapat melakukan (Indisch Nationalisme). Niwandhono (2011)
penelusuran jauh ke belakang lagi dengan memberikan sebuah definisi tentang
kajian yang dilakukan oleh Dhont, (2005), nasionalisme yaitu, Nasionalisme Indis
tentang bagaimana benih-benih nasionalisme adalah suatu kesadaran yang dilatarbelakangi
di Indonesia mulai bergelora ketika era oleh persoalan yang muncul dalam wilayah
pergerakan nasional (periode 1920-an) yang orang-orang Eropa atau Indis (sebutan untuk
pada saat itu adalah sebagai wujud dari kelompok masyarakat Eropa di Indonesia
adanya sebuah sistem politik yang diterapkan yang telah mengalami hibridasi baik secara
oleh pemerintah hindia belanda yaitu sebuah biologis maupun sosio-kultural). Perlawanan
211
Jurnal Civics Volume 13 Nomor 2, Desember 2016
212
Melihat Sejarah Nasionalisme …. Mifdal Zusron Alfaqi
heroik tentang persatuan pemuda yang biasa orang-orang pribumi kedalam dasar
dikenal dengan sumpah pemuda. kesengsaraan. Praktik-praktik feodalistik
Beberapa gambaran tentang sejarah semacam itu terus-menerus dilakukan sebagai
nasionalisme yang telah dipaparkan di atas upaya pemerasan sebesar-besarnya untuk
diperkuat kembali dengan penelitian yang menunjang perekonomian Belanda yang di
dilakukan oleh Kahin, seorang yang Eropa sedang menghadapi era industrialisasi
berkebangsaan Amerika yang pernah juga dan sangat membutuhkan daya kapital yang
menjadi serdadu pada perang dunia II. Dia luar biasa. Di wilayah Hindia-Belanda sendiri
mengidentifikasi banyak hal tentang praktik “penjilatan” yang dilakukan oleh
perkembangan nasionalisme sejak Hindia- kaum ningrat yang menjadi antek-antek
Belanda. Penelitian yang dilakukan sejak Belanda memang dibuat sedemikian rupa,
tahun 1948 ini semakin menguatkan bahwa karena selain sebagai agen agitasi Belanda
nasionalisme adalah antitesis dari sebuah kepada orang-orang pribumi, mereka juga
penjajahan (2013). Dari penelitian ini dijanjikan akan kedudukan dan kekuasaan.
terungkap fakta bahwa bangsa Indonesia Isolasi ekonomi, sosial, dan psikologis sekali
tidak hanya dijajah oleh kongsi dagang VOC lagi jelas terpampang dari uraian tersebut.
dan pemerintah kolonial saja, namun secara Tidak harus kita melihat cara-cara represif
bersamaan juga oleh Cina dan bangsa pemerintah kolonial Belanda sebagai bentuk
Indonesia lainnya yang diwakili oleh kaum kekejian yang mutlak. Benih nasionalisme
ningrat. Dalam Fakta sejarah tersebut cukup inilah yang tersemai karena pembatasan-
jelas menyebutkan bahwa VOC datang pembatasan politis yang dilakukan oleh
karena ketertarikan dengan rempah-rempah pemerintah kolonial. Memang serakah,
yang terdapat di Maluku hingga terjadi namun di sinilah titik balik yang kemudian
berbagai monopoli di sektor ekonomi. Ketika akan membangun kesadaran nasional dan
pemerintah Belanda turut campur tangan membentuk jiwa-jiwa patriotik yang dimulai
karena terjadi ketidakstabilan ekonomi di dari patriotik lokal hingga menjadi sebuah
internal VOC, eksploitasi sumber daya patriotik kesatuan. Dibukanya interaksi antara
manusia maupun alamnya semakin menjadi- orang-orang pribumi dengan pemerintah
jadi. Dengan siasat menguasai para kaum kolonial Belanda membuat orang-orang
ningrat inilah Belanda dapat mengusai para pribumi ini, khususnya petani, melek mata
petani beserta tanahnya tanpa menghadapi melihat sebuah ketimpangan dan kesenjangan
gejolaknya. Di sisi lain Belanda membawa ekonomi, sosial maupun kultural dengan para
orang-orang Cina sebagai mitra dagangnya. kaum penjajah. Kesadaran ini mengakibatkan
Kondisi menggambarkan bahwa rakyat orientasi individualistik yang mulai terjadi
Indonesia yang disebut sebagai pribumi, penerimaan-penerimaan gagasan
meminjam istilah dari Kahin, benar-benar nasionalisme dikalangan petani. Hal tersebut
mengalami isolasi ekonomi, sosial, dan sangat besar dipengaruhi oleh pergantian
psikologis. Wajar penggambaran tersebut sistem eksploitasi ekonomi secara tidak
diutarakan, melihat sistem tanam paksa, pajak langsung seperti sistem tanam paksa menjadi
tanah, kewajiban menyerahkan hasil panen, sistem usaha bebas yang dikelola secara
terisolasi dari pasar dan perlakuan semena- langsung, banyak sektor dalam kehidupan
mena oleh penjajah begitu menjatuhkan nasib agraris mulai berhubungan dengan orang
213
Jurnal Civics Volume 13 Nomor 2, Desember 2016
Belanda maupun kekuatan ekonomi Belanda nasionalisme. Beberapa study club yang
(Kahin, 2013, pp. 56–57). berdiri, misal: Perhimpunan Indonesia
Kesadaran akan kekuasaan politik dan membuat surat kabar yang diberi nama
ekonomi Belanda membangun jiwa Oetosan Hindia untuk menyebarkan
nasionalisme. Kesepakatan di awal bahwa nasionalisme dan sebagai alat propaganda
nasionalisme dibentuk atas kesamaan nasib, politik; Kelima, adanya rangsangan oleh
karakter, kultural maupun sejarah. Dalam mobilitas geografis gagasan maupun
kesepakatan ini melalui penelusuran dari penduduk. Dengan pertumbuhan penduduk
penelitian Kahin yang mengambil objek yang meningkat sebagai akibat dari pola
kajian nasionalisme Indonesia telah organisasi ekonomi maupun fasilitas
dibuktikan. Kahin (2013, p. 55) menyatakan transportasi abad ke-20 di Indonesia,
awal mula nasionalisme Indonesia tidak dapat mobilitas ini begitu berpengaruh sebagai
diperkirakan. Awal nasionalisme Indonesia faktor penyebab integrasi.
merupakan fase yang baru mulai disuarakan Penyemaian benih-benih nasionalisme
dan diorganisir pada dasawarsa kedua abad telah dilakukan begitu hebat dan lama serta
ke-20. Terdapat lima unsur yang membuat telah mengalami berbagai kondisi yang
pertumbuhan nasionalisme Indonesia. memungkinkan nasionalisme itu lenyap oleh
Pertama, tingginya homogenitas keagamaan kekuasaan kolonial, namun sejarah menjadi
di Indonesia. Dengan komposisi hampir 90 saksi akan keteguhan bangsa Indonesia akan
persen penduduk Indonesia beragama Islam, persamaan nasib telah mampu menahan
akan mudah membangun solidaritas. Selain gempuran penjajah. Dimulai dari
untuk menangkal kristenisasi, Islam yang berkembangnya nasionalisme Indis yang juga
berdiri tipis diatas kebudayaan Hindu-Budha menyokong tumbuhnya nasionalisme
dan mistisme Jawa, semakin mempermudah Indonesia dan kemudian dengan
penerimaannya di tataran rakyat, khususnya dikeluarkannya politik etis, nasionalisme
rakyat Jawa; Kedua, sikap superioritas orang- yang digagas oleh intelektual muda yang
orang Belanda yang tidak mau disamakan kemudian menjadi tokoh pergerakan menjadi
dengan orang pribumi dalam berbahasa sebuah dinamika sejarah nasionalisme
menjadi faktor integrasi penting lainnya. Indonesia. Proklamasi 17 Agustus 1945
Perkembangan bahasa persatuan (lingua adalah salah satu bukti sejarah perkembangan
franca) yang digunakan adalah bahasa nasionalisme yang telah berada pada level
Melayu mampu menghancurkan solidaritas- yang lebih tinggi, lahirnya Pancasila turut
solidaritas sempit dalam nasionalisme menjadi saluran perkembangan dan
Indonesia; Ketiga, dengan dibentuknya transformasi nasionalisme untuk bangsa
majelis perwakilan tertinggi bagi orang Indonesia. Ide persatuan yang disampaikan
Indonesia yang disebut Volksraad, mampu Soekarno dalam pidato lahirnya Pancasila,
mengorganisir gerakan-gerakan kebangkitan semakin mempertegas bahwa nasionalisme
nasional meskipun banyak yang berpendapat adalah sebuah keniscayaan bagi bangsa
posisi Volksraad tidak begitu berpengaruh di Indonesia dengan melihat bangsa ini
mata pemerintah kolonial Belanda; Keempat, merupakan serangkaian heterogenitas yang
perkembangan radio dan surat kabar menjadi berdiri atas persamaan, kesadaran dan
saluran untuk penyebaran gagasan kehendak untuk bersatu.
214
Melihat Sejarah Nasionalisme …. Mifdal Zusron Alfaqi
215
Jurnal Civics Volume 13 Nomor 2, Desember 2016
216