Disusun oleh :
1. Anang Maulana Y (1603007)
2. Emi Kurniawati (1603027)
3. Mei Shinta K (1603051)
4. Wanda Ardila (1603061)
5. Hayun Rohmantika (1603001)
6. Aldila Aprilia T (1603005)
7. Umi Laelatul F (1603077)
Di ruang OK terdapat 4 ruangan, pada hari ini perawat nailis dipindah tugaskan oleh Karu
(kholifah) dari ruang bedah 3 yang biasanya menangani ruang bedah umum dipindah ke
ruang bedah 4, ruang bedah ortopedi.
Karu A : mbak hayun, hari ini anda saya pindahkan ke ruang bedah 4 ya, karena di
ruang 4 sedang banyak agenda operasi dan membutuhkan perawat
tambahan.
PA1 : tapi bu, saya sudah terbiasa di ruang bedah umum dan saya merasa kurang
mampu di ruang bedah ortopedi
Karu A : tapi dari semua perawat di ruang 3 menurut saya anda yang lebih mampu
dan anda juga lebih berpengalaman
PA1 : baiklah bu, kalau begitu saya bersedia dipindahkan ke ruang 4
Karu A : terima kasih ya mbak atas kerja samanya
PA1 : ya bu terima kasih
PA1 menuju ruang bedah 4 dan mulai beradaptasi dengan kondisi di ruang bedah 4, PA1
tidak terbiasa dengan rutinitas dokter ortopedi dan berupaya belajar secara cepat sebelum
ada kasus hari ini dengan membaca kartu prefensi dokter.
PA1 : mbak hari ini saya dipindah tugaskan oleh karu dari ruang 3 ke ruang 4,
mohon bantuannya yaa
PA2 : iyaa mbak, mari kita saling bekerja sama
PA1 : hari ini ada berapa agenda operasi ya mba?
PA3 : hari ini ada 3 agenda operasi mbak, ini bisa anda lihat sendiri statusnya
PA2 : persiapan operasi pertama sudah siap mbak, dokter ortopedinya juga sudah
datang, operasinya sudah bisa dimulai
PA1 : dokter ortopedinya siapa mbak?
PA2 : dr. Edi mbak
PA1 : tapi saya loh belum memahami kasusnya
PA3 : halah mbak, kan bisa dibaca kartu prefensinya dr. Edi
PA1 : iya mba sudah saya baca kok
PA2 : ya uda ayo ke ruangan, semua sudah siap
PA1 telah menyelesaikan dua kasus operasi ortopedi tanpa insiden. Kasus selanjutnya masuk
ke ruangan, setiap orang sangat tegang, karena pasien ini adalah istri dokter lokal, dan
dokter akan melakukan biopsi tulang untuk mengetahui kemungkinan malignansi.
PA3 : alhamdulillah 2 operasi berjalan dengan lancar
PA1 : iya mba, hati saya tenang karena semuanya lancar
PA3 : ini tinggal pasien selanjutnya, Ny. Hani istri dr. Sigit agendanya akan
dilakukan biopsi, haduh harus hati-hati ini.
PA1 : iya mba, anda nampak tegang sekali
PA3 : iya mbak istrinya dokter tindakan yang dilakukan harus ekstra hati-hati,
ada salah dikit bisa kena marah
PA2 : mba pasien Ny. Hani sudah diantar ke ruang OK, tadi sudah saya terima
dari perawat ruangan obat-obatnya juga sudah saya tata di kotak obat
PA3 : oke mbak, makasih yaa
Seluruh perawat mulai mempersiapkan ruangan untuk biopsi, termasuk PA1 yang
mendesinfektan area operasi denga betadin dan dokter bedah yang memiliki reputasi cepat
marah, masuk ke ruangan.
Dokter : loh mbak, itu desinfektannya kok pakai betadin?
PA1 : biasanya kan juga pakai betadin dok
Dokter : kata siapa, saya loh biasanya ndak pakai betadin
PA2 : mbak biasanya kalau dr. Edi itu desinfektannya nggak pakai betadin
PA3 : maaf dok, mbak nailis ini pindahan dari ruang bedah 3 jadi belum terbiasa
dengan ruang bedah 4
Dokter : loh sebagai perawat ruang OK mau dari ruang bedah 3, ruang bedah 4 kan
seharusnya anda mengerti dengan kebiasaan dokter
PA1 : ya dokter, saya mohom maaf atas kelalaian saya
Dokter : saya ngak mau tau yang jelas saya ndak suka pakai betadin, kamu jadi
perawat baru seharusnya kamu tanya dulu, jangan sok pintar kamu!!!
PA1 : ya dokter sekali lagi mohon maaf atas kelalaian saya
Dokter : saya laporkan kejadian ini ke kepala ruangan
Dokter meninggalkan kamar operasi menuju ruang kepala ruangan untuk melaporkan
kejadian ini
Pasien : loh sus, kenapa dokter Edi marah-marah?, perawat tadi melakukan
kesalahan ya?? Wah jangan-jangan saya dijadikan mal praktik yaa sus?
PA2 : ndak kok bu, kita cuma salah menggunakan antiseptik, biasanya dr. Edi
tidak suka pakai betadin nah mbak nailis tadi pakai betadin, tidak
berdampak apa-apa kok bu
Pasien : ya sudah kalau gitu, saya nggak mau ya kalau kerjanya asal-asalan
PA3 : iya bu, kami pasti memberikan pelayanan yang terbaik dan sesuai standar
karu B menemui Direktur untuk meminta solusi dan direktur menyarankan untuk
mengadakan rapat mendadak secara intern untuk menyelesaikan masalah.
Direktur : Assalamualaikum wr wb. Selamat pagi, terimakasih kepada kepala ruang dan
dokter sinta. Pertemuan hari ini untuk membahas permasalahan yang terjadi diruang operasi
orthopedi . bagaimana kronologi permasalahan tersebut?
Dokter shinta : jadi begini. saya tidak suka dengan cara kerja perawat ini, anda kan
tau kalau saya tidak suka pakai betadin untuk desinfektan, kenapa tadi saya lihat perawat ini
menggunakan betadin?
Hayun : maaf saya kurang memhami prosedur disinfeksi tanpa menggunakan
betadine dari dokter shinta karena saya baru didelegasikan ke ruangan tersebut.
Direktur : apakah perawat diruang orthopedic tidak menjelaskan prosedur yang ditetapkan
dokter shinta?
Perawat : mohon maaf saya lupa menjelaskan prosedur tersebut kepada perawat hayun
Direktur : lain kali jika ada perawat baru dijelaskan mengenai prosedur yang ada
Karu A : selaku karu saya mohon maaf atas kelalaian dari anggota saya. Hari ini di
ruang 4 lagi banyak agenda operasi dan kekurangan tenaga jadi saya
memindahkan perawat nailis ke ruang 4, dari sekian banyak perawat di
ruang 3 perawat nailis lebih berpengalaman. Dilihat dari kesalahan yang
dilakukan perawat nailis juga tidak fatal, menurut saya disinfektan dengan
betadin juga tidak menimbulkan masalah yang berarti. Dengan
pertimbangan saya akan akan mengembalikan perawat hayun kembali
keruangan saya
Dokter : ya sudah kalau begitu, saya harap kejadian ini tidak terulang lagi
Karu A : iya dok saya pastikan kejadian ini tidak terulang lagi
PA1 : sekali lagi saya mohon maaf ya dok
Dokter : ya mbak saya harap kejadian ini tidak terulang
Karu B : Saya juga meminta maaf atas kelalaian perawt saya yang tidak menjelaskan
Direktur : baik kepitusannya perawat hayun tidak lagi bertugas di Ruang orthopedi. Apakah
ada saran lain?
Semua : tidak ada
Direktur : baik saya akhiri rapat pada hari ini. Wassalamualaikum wr wb
Demikian roll play dari kelompok 1 dalam delegasi dan negosiasi. Hasil yang didapatkan
perawat menyadari kesalahannya dan dokter menerima kejadian yang telah terjadi dan
menganggap kesalahan yang dibuat oleh perawat tidak membahayakan kondisi klien.