Abstrak
Kebijakan dan Strategi pembinaan Olahraga Prestasi Daerah Kalimantan Tengah. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
mengetahui pentingnya kebijakan dan strategi pembinaan olahraga prestasi daerah Kalimantan Tengah.Penulisan ini
menggunakan metode deskreptif dan survei tehadap informan. Informan yaitu Pengurus olahraga, pelatih olahraga, dan pejabat
yang berkompeten didalam bidang olahraga. Cara pengumpulan data dengan menggunakan angket dan wawancara. Teknik
sampling aksidental. Secara umum hasilnya dapat dinyatakan bahwa kebijakan dari pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah dalam menerapkan pola pembinaan olahraga prestasi di Kalimantan Tengah mutlak dilakukan agar prestasi olahraga
Kalimantan Tengah dapat meningkat.
keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Iptek. pola pembinaan olahraga prestasi daerah. Oleh sebab
Menurut Kemenpora (2013) Permasalahan pembinaan itu, upaya yang harus dilakukan untuk mencapai
olahraga prestasi di Indonesia struktur organisasi, keberhasilan prestasi olahraga adalah penguatan dan
dukungan pemerintah, kualitas dan kuatitas SDM, perluasan struktur organisasi Pengurus Olahraga
Pemassan pembibitan dan pembinaan prestasi. Provinsi (Pengprov), KONI dan Dispora Provinsi.
Demikian juga halnya di daerah-daerah khususnya Pemetaan dan pendataan potensi keolahragaan di
Provinsi Kalteng keterbatasan sarana prasarana, kabupaten/ kota Se Indonesia, pengkajian kebijakan-
kompetisi dan sentra-sentra dalam pembinaan, iptek kebijakan pembangunan di bidang olahraga nasional
olahraga prestasi, penghargaan dan perhatian terhadap dan daerah.Pendanaan olahraga prestasi bersumber
masa depan atlet yang berprestasi. Dalam makalah ini, dari APBN, APBD, BUMN, BUMD swata serta
tujuan pembahasan untuk mengetahui dan pemangku kepentingan olahraga prestasi lainnya.
menganalisis kemerosutan prestasi olahraga dan Pembangunan dan pemanfaatan prasarana olahraga
system pembinaan prestasi olahraga Kalteng. prestasi secara terpadu dari tingkat daerah sampai
tingkat nasional. Meningkatkan kuantitas dan kualitas
Masalah yang dikupas adalah merupakan analisis dan pelaku olahraga melalui penataran, pelatihan dan
pengamatan dan evaluasi penulis mengenai sertifikasi secara berjenjang dan berkesinambungan di
perkembangan olahraga daerah Kalimantan Tengah daerah. Juga pembinaan olahraga prestasi berbasis
(Kalteng). iptek terkini. Kerjasama Pemda dengan Perguruan
Tinggi Khusus.
Indonesia (NKRI) sebagaimana termaktub dalam sebelum diperkenalkan istilah kebudayaan (culture).
pembukaan Undang_Undang Dasar Republik Dalam kaitan ini, maka kata olah dapat diartikan
Indosnesia 1945. Memajukan kesejahteraan umum dan sebagai manifestasi dari upaya kretif, sementara yang
mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Tujuan dimaksud dengan raga (body) dalam konteks ini tidak
tersebut dapat kita capai melalui program pembinaan diartikan sempit dalam pengertian badan semata
olahraga yang terencana, teratur, terukur dan sebagai fenomena kehidupan biologis. Dalam
sistematis serta berkesinambungan sepanjang tahun. pengertian terbatas inilah lahir istilah lain (Phyical
Menurut T. Cholik Mutohir (2014) dasar pembinaan culture) yang digunakan di Rusia. Sedangkan istilah
adalah kebijakan dari pemerintah. Kebijakan adalah raga di sini diartikan lebih luas yang mencakup aspek
rumusan putusan yang dapat memberikan visi dan arah jasmaiah-jiwa-napsu-ruh, manusia sebagai sebuah
pembinaan dan pengembangan di nasional dan daerah. kesatuan yang utuh.
Kebijakan publik harus mendeteksi berbagai
kepentingan institusi terkait dengan keolahragaan Berdasarkan pengertian istilah tersebut di atas maka
dalam upaya mencapai tujuan pembanganan nasional. olahraga, sebagai istilah umum, pada hakikatnya
Harus merefleksikan kolaborasi dan konsultasi merupakan aktivitas jasmani yang dapat digunakan
ekstensif dengan berbagai lapisan masyarakat dan untuk berbagai tujuan, pendidikan olahraga,
merupakan aksi kolaborasi yang dilakukan oleh suatu pendidikan jasmani, aktivasi, rekreasi, dan terapi.
kementerian atau institusi tertentu. Pengembangan Karena itu dikenal beberapa istilah: olahraga
kebijakan memberikan peluang dan tantangan secara pendidikan, pendidikan jasmani, olahraga prestasi,
terbuka bagi masyarakat yang selama ini belum olahraga rekreasi, olahraga cacat dan olahraga terapi.
terlibat, untuk ikut berpartisipasi dan berkontribusi
dalam pembinaan dan pengembangan olahraga. Berdasarkan Undang-Undang No.3 Tahun 2005
tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU-SKN)
Adapun kebijakan publik adalah seperangkat pasal 17 bahwa ruang lingkup olahraga meliputi (a.)
keputusan pemerintah tentang isu tertentu Olahraga pendidikan: Pengembangan kurikulum
dikembangkan oleh proses dan peranannya yang Pendidikann Jasmani dan Olahraga, Peningkatan
sangat penting dalam pengembangan perencanaan dan kualitas guru, Pendidikan Jasmani dan Peningkatan
strategi pembinaan olahraga daerah maupun nasioanal. sarana prasarana olahraga. (b.) Olahraga Rekreasi:
Kebijakan publik dalam olahraga perlu diposisikan penataan kegiatan olahraga rekreasi, peningkatan
sebagai bagian integral dari pembangunan nasional kualitas infrastruktur dan peningkatan sarana
dan daerah yang berwawasan pembangunan prasarana. (c.) Olahraga prestasi: Sistem pembinaan
berkelanjutkan. Pembangunan berkelajutan berjenjang dan prioritas cabang olahraga unggulan dan
(sustainable development) diartikan sebagai identifikasi pemanduan bakat, pengembangan bakat,
pembangunan yang berwawasan ramah lingkungan, regionalisasi pembinaan, optimalisasi pembinaan
termasuk pertumbuhan dari budaya, olahraga daerah PPLP/PPLM dan sekolah khusus olahraga, inverstasi
itu sendiri. dan implementasi IPTEK dan pemberdayaan sesuai
jalur pembinaan, jaminan masa depan atlet dan
Dalam pembinaan olahraga harus mempunyai strategi Sumber Dana.
pembinaan olahraga prestasi menekakan
pembangkitan dan inisiatif dari seluruh masyarakat Pembangunan dibidang olahraga harus mencakup
(Lutan,2001). olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga
prestasi, ketiganya dikembangkan secara seimbang
untuk mencapai tujuan olahraga sesuai diamanatkan
Pengertian Olahraga (UU-SKN,2005) yaitu gerakan olahraga untuk semua
Bila kita ingin mengembangkan olahraga, maka kita orang yang sudah dirintis sejak tahun 1980-an di
perlu memahami dua ; hal ini, yaitu (tujuan), dan (isi Indonesia, sudah seharusnya berkembang lebih baik di
kegiatannya). Pada saat ini dalam perkembangannya, masa yang akan datang. Gerakan Nasional yang
olahraga sebagai istilah umum, semakin kompleks melahirkan panji olahraga ”memasyarakatkan
masalahnya dan semakin beragam jenis kegiatannya, olahraga dan mengolahragakan masyarakat”.
seperti itu juga halnya aneka motif para pelaku yang
terlibat di dalamnya. Prof. Klaas Rijsdorp dalam Lutan Olahraga Kompetitif
(2001) makna kata olah dan raga. Kata olah
mengandung makna luas majemuk, seperti mengolah Bagi masyarakat pada umumnya olahraga itu identik
makanan, mengolah tanah (bertani, bercocok tanam). dengan aktivitas jasmani yang berin tikan permainan
Ungkapan kata terakhir selaras dengan makna yang dilaksanakan dalam bentuk pertandingan atau
(cultivization) yang dalam bahasa Inggris sering perlombaan dengan tujuan meraih kemenangan.
diartikan sama maknanya dengan peradaban Olahraga kompetitif yang karena berorientasi pada
(civization), istilah ini pada awalnya digunakan prestasi setinggi-tingginya, hanya dapat dilaksanakan