Anda di halaman 1dari 4

Untung Febrisius Soan

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI DAERAH

Untung Febrisius Soan


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangka Raya
untungfsoan@gmail.com

Abstrak

Kebijakan dan Strategi pembinaan Olahraga Prestasi Daerah Kalimantan Tengah. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
mengetahui pentingnya kebijakan dan strategi pembinaan olahraga prestasi daerah Kalimantan Tengah.Penulisan ini
menggunakan metode deskreptif dan survei tehadap informan. Informan yaitu Pengurus olahraga, pelatih olahraga, dan pejabat
yang berkompeten didalam bidang olahraga. Cara pengumpulan data dengan menggunakan angket dan wawancara. Teknik
sampling aksidental. Secara umum hasilnya dapat dinyatakan bahwa kebijakan dari pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah dalam menerapkan pola pembinaan olahraga prestasi di Kalimantan Tengah mutlak dilakukan agar prestasi olahraga
Kalimantan Tengah dapat meningkat.

Kata Kunci: Kebijakan, Strategi Pembinaan Olahraga, Daerah Kalimantan Tengah

Pendahuluan maju, mandiri, demokratis, sehat dan kreatif inovatif


(Dispora,2013)
Dalam sepuluh tahun terakhir prestasi olahraga Oleh sebab itu, Pemda melalui KONI dan Dispora
provinsi Kalimantan Tengah kurang memuaskan hal perlu melakukan evaluasi merosotnya prestasi cabang
ini tergambar pada hasil perolehan medali yang tidak olahraga unggulan Kalteng seperti tersebut di atas agar
mampu memenuhi target yang dicapai oleh Kontingen pada PON yang akan datang mampu memperbaiki
PON Kalimantan Tengah pada Pekan Olahraga peringkat dalam urutan perolehan medali. Solusinya
Nasional ke XIX di Bandung 2016. Permasalahan yaitu; pembinaan yang berjenjang dan
penurunan prestasi ini disebabkan oleh pola berkesinambungan yang hurus diprogramkan dari
pembinaan yang kurang maksimal dan faktor sekarang agar pada PON yang akan datang prestasi
dukungan dana dan kualitas sumber daya manusia atlet sudah mencapai puncak. Membuat skala prioritas
(SDM), Pembina olahraga yang ada di Kalimantan cabang olahraga unggulan Kalteng antara lain Dayung,
Tengah. Oleh kerana itu perlu kebijakan dari Panahan, Tinju, Gulat, Atletik, Sepak Takraw, Tenis
Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah untuk Meja dll.
merencanakan program latihan jangka panjang dan
jangka menengah dengan melaksakan Training Center Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPLP) dan Pusat
(TC) di ibu kota provinsi atau di kabupaten. Pelatihan Olahraga Mahasiswa (PPLM) harus benar-
Membangun sarana prasarana olahraga yang bertarap benar dilaksanakan dengan pembinaan yang mengacu
nasional dan bahkan internasional di Kalimantan pada penerapan kajian ilmiah dan menggunakan
Tengah. Pembinaan olahraga prestasi, yang teknologi yang terkini. Penataran pelatih, wasit dan
berlandaskan kebijakan publik dan pembangunan juri serta tenaga keolahragaan lainnya harus
budaya akan menghasilkan pencapaian prestasi diprogramkan dari sekarang. Pemprov harus
olahraga yang maksimal di tingkat nasional bahkan mendukung dana agar semua program berjalan dengan
internasioanl. Kebijakan publik adalah seperangkat lancar.
keputusan pemerintah tentang isu tertentu,
dikembangkan melalui sebuah proses peranannya Kebijakan publik untuk merencanakan pembinaan
sangat penting strategi pembinaan olahraga. olahraga prestasi yang berjenjang dan
berkesinambungan sangat perlu dilakukan oleh
Kebijakan publik dalam strategi pembinaan olahraga pemerintah daerah dalam hal ini KONI dan Dinas
presatasi diposisikan sebagai bagian yang tak dapat pemuda dan Olahraga (Dispora) provinsi dalam
dipisahkan dari pembangunan daerah yang pelaksanaannya. Proses perecanaan pembinaan
berwawasan pembangunan yang berkesinambungan. olahraga berawal dari perumusan kebijakan publik
Tugas pokok bidang keolahragaan melaksanakan tugas (Lutan,2001). Menurut Muthohir (2014) perlu disusun
kewenangan desentralisasi dan tugas dekonsentrasi kebijakan olahraga nasional khususnya terkait dengan
bidang keolahragaan di daerah. Perlu adanya rumusan pengembangan kapasitas organisasi guna mendukung
kebijakan teknis dalam rangka perencanaan, kelancaran penyelenggaraan Sistem Keolahragaan
pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi dan Nasional. Penurunan prestasi olahraga nasional
olahraga masyarakat, yang sesuai dengan visi, dan maupun daerah selalu dikaitan dengan keterbatasan
misi terwujudnya generasi muda yang berkualitas, dana, pembinaan yang tidak berkesinambungan,

20 – Vol II, No. 1, Juni 2017


Untung Febrisius Soan

keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Iptek. pola pembinaan olahraga prestasi daerah. Oleh sebab
Menurut Kemenpora (2013) Permasalahan pembinaan itu, upaya yang harus dilakukan untuk mencapai
olahraga prestasi di Indonesia struktur organisasi, keberhasilan prestasi olahraga adalah penguatan dan
dukungan pemerintah, kualitas dan kuatitas SDM, perluasan struktur organisasi Pengurus Olahraga
Pemassan pembibitan dan pembinaan prestasi. Provinsi (Pengprov), KONI dan Dispora Provinsi.
Demikian juga halnya di daerah-daerah khususnya Pemetaan dan pendataan potensi keolahragaan di
Provinsi Kalteng keterbatasan sarana prasarana, kabupaten/ kota Se Indonesia, pengkajian kebijakan-
kompetisi dan sentra-sentra dalam pembinaan, iptek kebijakan pembangunan di bidang olahraga nasional
olahraga prestasi, penghargaan dan perhatian terhadap dan daerah.Pendanaan olahraga prestasi bersumber
masa depan atlet yang berprestasi. Dalam makalah ini, dari APBN, APBD, BUMN, BUMD swata serta
tujuan pembahasan untuk mengetahui dan pemangku kepentingan olahraga prestasi lainnya.
menganalisis kemerosutan prestasi olahraga dan Pembangunan dan pemanfaatan prasarana olahraga
system pembinaan prestasi olahraga Kalteng. prestasi secara terpadu dari tingkat daerah sampai
tingkat nasional. Meningkatkan kuantitas dan kualitas
Masalah yang dikupas adalah merupakan analisis dan pelaku olahraga melalui penataran, pelatihan dan
pengamatan dan evaluasi penulis mengenai sertifikasi secara berjenjang dan berkesinambungan di
perkembangan olahraga daerah Kalimantan Tengah daerah. Juga pembinaan olahraga prestasi berbasis
(Kalteng). iptek terkini. Kerjasama Pemda dengan Perguruan
Tinggi Khusus.

Metode Olahraga yang memiliki kurikulum untuk mencetak


atlet, pelatih, manajer, wasit/juri dengan spesialisasi
Teknik pengumpulan data bersumber dari media masa, dan kompetensi pada salah satu cabang olahraga
seperti surat kabar, Televisi, nara sumber serta pejabat tertentu. Perlunya adanya kompetisi yang berkualitas
yang berkompeten di bidang olahraga. Cara dan terus-menerus sepanjang tahun, dan membentuk
mengambil data dengan menggunakan wawancara, tim terpadu pencari bibit atlet berbakat untuk dibina di
angket dan analisis dekomen. Angket atau kuesioner sentra-sentra pembinaan di kabupaten dan kecamatan
memang banyak kebaikan dalam pengumpulan data membangun sentra-sentra pembinaan untuk pelajar,
penelitian (Winarno,2013). mahasiswa dan masyarakat umum yang tersebar di
seluruh daerah mulai tingkat kecamatan,
Sampel dalam penulisan ini adalah Pengurus, pelatih kabupaten/kota, provinsi sampai tingkat nasional
olahraga, masyarakat olahraga penjabat yang sesuai kebutuhan nasional serta keunggulan
berkompeten di bidang olahraga di Provinsi Kalteng. komparatif & kompetitif masing-masing kabupaten.
Teknik Sampling yaitu teknik sampling aksidental
Menurut Sugiono (2013) sampling insidental adalah Memberikan penghargaan dan jaminan masa depan
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu kepada atlet yang berprestasi serta menghilangkan
sipa saja secara kebetulan incidental bertemu dengan stigma dikotomi antara prestasi olahraga dengan
peneliti dapat dipergunakan sebagai sampel. prestasi akademik, meningkatkan partisipasi
masyarakat terhadap olahraga prestasi melalui jaminan
karier dan masa depan peraih prestasi Nasional dan
Hasil dan Pembahasan internasional. Perlunya tenaga keolahragaan yang
bertugas dalam setiap organisasi dan/atau lembaga
Kultur olahraga prestasi yang menonjolkan “filsafat olahraga wajib memiliki kaulifikasi dan sertifikasi
Menang” menonjol sekali di Indonesia. Upaya untuk kompetensi yang dikelurakan olah PB induk
meningkatkan prestasi olahraga tersangku kelemahan organisasi cabang olahraga yang bersangkutan
system pembinaan yang dipengaruhi oleh lingkungan dan/atau pemerintah yang berwenang (Setijono,2013).
sekitar system pembinaan dan lingkungan sosial, KONI Provinsi perlu membangun sebuah laboratorium
budaya, ekonomi dan politik (Lutan,2001). Pembinaan olahraga secara praktis dapat digunakan untuk
olahraga daerah harus searah dan mengacu kepada pembinaan atlet, khususnya atlet berprestasi. Menurut
kebijakan olahraga nasional agar menghasilkan Harsuki (2012) Pada dasarnya keberhasilan
prestasi olahraga yang maksimal. Merosotnya prestasi peningkatan prestasi olahragawan akan diraih hanya
olahraga daerah menpunyai pengaruh yang signifikan dengan kerjasama seerat-eratnya antara pelatih (dan
terhadap prestasi olahraga nasional. Provinsi Kalteng wasit) dengan para pembinan dan para pakar dari sport
beberapa tahun yang silam adalah pemasok atlet science. Tanpa kerja sama yang erat prestasi tinggi,
dayung nasional dan berhasil meraih prestasi di tingkat sulit untuk ditingkatkan. Para pendiri bangsa Indonesia
Internasional.Kalau sekarang menurun presatasi mempunyai cita-cita mewujudkan masyarakat yang
berarti ada sesuatu yang tidak pas atau kurang cocok adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal
ditinjau dari berbagai segi antara lain, kebijakan dan ini sesuai dengan tujuan Negara Kesatuan Republik

Jurnal Sains Keolahragaan & Kesehatan - 21


Untung Febrisius Soan

Indonesia (NKRI) sebagaimana termaktub dalam sebelum diperkenalkan istilah kebudayaan (culture).
pembukaan Undang_Undang Dasar Republik Dalam kaitan ini, maka kata olah dapat diartikan
Indosnesia 1945. Memajukan kesejahteraan umum dan sebagai manifestasi dari upaya kretif, sementara yang
mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Tujuan dimaksud dengan raga (body) dalam konteks ini tidak
tersebut dapat kita capai melalui program pembinaan diartikan sempit dalam pengertian badan semata
olahraga yang terencana, teratur, terukur dan sebagai fenomena kehidupan biologis. Dalam
sistematis serta berkesinambungan sepanjang tahun. pengertian terbatas inilah lahir istilah lain (Phyical
Menurut T. Cholik Mutohir (2014) dasar pembinaan culture) yang digunakan di Rusia. Sedangkan istilah
adalah kebijakan dari pemerintah. Kebijakan adalah raga di sini diartikan lebih luas yang mencakup aspek
rumusan putusan yang dapat memberikan visi dan arah jasmaiah-jiwa-napsu-ruh, manusia sebagai sebuah
pembinaan dan pengembangan di nasional dan daerah. kesatuan yang utuh.
Kebijakan publik harus mendeteksi berbagai
kepentingan institusi terkait dengan keolahragaan Berdasarkan pengertian istilah tersebut di atas maka
dalam upaya mencapai tujuan pembanganan nasional. olahraga, sebagai istilah umum, pada hakikatnya
Harus merefleksikan kolaborasi dan konsultasi merupakan aktivitas jasmani yang dapat digunakan
ekstensif dengan berbagai lapisan masyarakat dan untuk berbagai tujuan, pendidikan olahraga,
merupakan aksi kolaborasi yang dilakukan oleh suatu pendidikan jasmani, aktivasi, rekreasi, dan terapi.
kementerian atau institusi tertentu. Pengembangan Karena itu dikenal beberapa istilah: olahraga
kebijakan memberikan peluang dan tantangan secara pendidikan, pendidikan jasmani, olahraga prestasi,
terbuka bagi masyarakat yang selama ini belum olahraga rekreasi, olahraga cacat dan olahraga terapi.
terlibat, untuk ikut berpartisipasi dan berkontribusi
dalam pembinaan dan pengembangan olahraga. Berdasarkan Undang-Undang No.3 Tahun 2005
tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU-SKN)
Adapun kebijakan publik adalah seperangkat pasal 17 bahwa ruang lingkup olahraga meliputi (a.)
keputusan pemerintah tentang isu tertentu Olahraga pendidikan: Pengembangan kurikulum
dikembangkan oleh proses dan peranannya yang Pendidikann Jasmani dan Olahraga, Peningkatan
sangat penting dalam pengembangan perencanaan dan kualitas guru, Pendidikan Jasmani dan Peningkatan
strategi pembinaan olahraga daerah maupun nasioanal. sarana prasarana olahraga. (b.) Olahraga Rekreasi:
Kebijakan publik dalam olahraga perlu diposisikan penataan kegiatan olahraga rekreasi, peningkatan
sebagai bagian integral dari pembangunan nasional kualitas infrastruktur dan peningkatan sarana
dan daerah yang berwawasan pembangunan prasarana. (c.) Olahraga prestasi: Sistem pembinaan
berkelanjutkan. Pembangunan berkelajutan berjenjang dan prioritas cabang olahraga unggulan dan
(sustainable development) diartikan sebagai identifikasi pemanduan bakat, pengembangan bakat,
pembangunan yang berwawasan ramah lingkungan, regionalisasi pembinaan, optimalisasi pembinaan
termasuk pertumbuhan dari budaya, olahraga daerah PPLP/PPLM dan sekolah khusus olahraga, inverstasi
itu sendiri. dan implementasi IPTEK dan pemberdayaan sesuai
jalur pembinaan, jaminan masa depan atlet dan
Dalam pembinaan olahraga harus mempunyai strategi Sumber Dana.
pembinaan olahraga prestasi menekakan
pembangkitan dan inisiatif dari seluruh masyarakat Pembangunan dibidang olahraga harus mencakup
(Lutan,2001). olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga
prestasi, ketiganya dikembangkan secara seimbang
untuk mencapai tujuan olahraga sesuai diamanatkan
Pengertian Olahraga (UU-SKN,2005) yaitu gerakan olahraga untuk semua
Bila kita ingin mengembangkan olahraga, maka kita orang yang sudah dirintis sejak tahun 1980-an di
perlu memahami dua ; hal ini, yaitu (tujuan), dan (isi Indonesia, sudah seharusnya berkembang lebih baik di
kegiatannya). Pada saat ini dalam perkembangannya, masa yang akan datang. Gerakan Nasional yang
olahraga sebagai istilah umum, semakin kompleks melahirkan panji olahraga ”memasyarakatkan
masalahnya dan semakin beragam jenis kegiatannya, olahraga dan mengolahragakan masyarakat”.
seperti itu juga halnya aneka motif para pelaku yang
terlibat di dalamnya. Prof. Klaas Rijsdorp dalam Lutan Olahraga Kompetitif
(2001) makna kata olah dan raga. Kata olah
mengandung makna luas majemuk, seperti mengolah Bagi masyarakat pada umumnya olahraga itu identik
makanan, mengolah tanah (bertani, bercocok tanam). dengan aktivitas jasmani yang berin tikan permainan
Ungkapan kata terakhir selaras dengan makna yang dilaksanakan dalam bentuk pertandingan atau
(cultivization) yang dalam bahasa Inggris sering perlombaan dengan tujuan meraih kemenangan.
diartikan sama maknanya dengan peradaban Olahraga kompetitif yang karena berorientasi pada
(civization), istilah ini pada awalnya digunakan prestasi setinggi-tingginya, hanya dapat dilaksanakan

22 – Vol II, No. 1, Juni 2017


Untung Febrisius Soan

oleh segelintir atlet, sehingga dapat disebut olahraga Daftar Pustaka


elit (Lutan,2001). Seperti kegiatan olahraga pada
umumnya, olahraga merupakan subbagian dari 1. Dispora Kalimantan Tengah, 2013, Kebijakan
permainan yang secara nyata menonjolkan Pembangunan Keolahragaan di Kalimantan
keterampilan gerak, daya tahan, kekuatan, kecepatan Tengah, Dispora, Palangka Raya.
dan koordinasi gerak. Pada awalnya, struktur 2. Harsuki, 2012, Makalah, Kerangka Laboratori
bangunan pembinaan olahraga lazim disebut “model
Ilmu Keolahragaan, Solo.
piramyd” yang secara umum percaya bahwan
3. Lutan, 2000. Model Evaluasi dalam Konteks
perluasan partisipasi masyarakat dalam berolahraga
menjadi landasan, terutama bagi perkembangan Pemassalan dan Pembibitan. Jakarta. Depdiknas.
olahraga prestasi. Pendidikan jasmani dan rekreasi 4. Lutan, 2001. Bahan Penataran Pelatihan
(olahraga masyarakat) juga dipandang sebagai Manajemen Olahraga di Kalimantan Tengah dan
landasan pembinaan pada tahap berikutnya. Karena itu Sumatera Barat, Jakarta, Depdiknas
pula dipercaya bahwa keterdidikan dalam pendidikan 5. Menpora, 2013, Grand Strategi Pembangunan
jasmani sedemikian penting, bukan saja untuk Olahraga Prestasi Melalui Penguatan Program
membekali kompetensi mengisi waktu luang dengan Indonesia Emas.
kegiatan rekreasi yang menyehatkan dan direstui 6. M. E. Winarno, 2013, Metodologi Penelitian
masyarakat, tetapi juga menjadi pondasi bagi Dalam Pendidikan Jasmani, Malang, UM Press
pembinaan olahraga prestasi. 7. Soan F. U, 2015, Makalah, Pembinaan
Manajemen Organisasi Olahraga, Palangka Raya,
Dispora Kalimantan Tengah.
Kesimpulan 8. Toho Cholik Mutohir, 2014, Makalah, Kebijakan
Olahraga Nasional dan Penguatan Tatanan
Secara umum hasilnya dapat dinyatakan bahwa Kelembagaan. Jakarta, Menpora
kebijakan dari pemerintah daerah provinsi Kalimantan 9. UU RI NO. 3 Tahun 2005. Tentang Sistem
Tengah dalam menerapkan polah pembinaan olahraga Keolahragaan Nasional. Jakarta, Menpora
prestasi di Kalimantan Tengah mutlak dilakukan agar
prestasi olahraga Kalimantan Tengah dapat
meningkat.

Jurnal Sains Keolahragaan & Kesehatan - 23

Anda mungkin juga menyukai