Anda di halaman 1dari 8

RESUME

PENGENALAN BATUAN

A. BATUAN BEKU
Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan cair pijar
yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral atau magma dari dalam bumi
yang membeku.
Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi
batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari
besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk
dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral
penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite,
dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku
vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat
(misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil.
Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan
dacite.

Gambar 1
Jenis batuan batu Gabro (kiri) dan Basalt (kanan)

Berdasarkan tempat proses membekunya batuan-batuan beku tersebut


terdiri atas:
 Batuan dalam cirinya adalah membeku secara perlahan-lahan di dalam.
 Batuan korok cirinya adalah membeku di daerah korok.
 Batuan leleran cirinya adalah membeku secara tiba-tiba di permukaan bumi.
Batuan beku dibedakan berdasarkan sifat kimiawinya yaitu:
 Batuan asam: mengandung banyak asam salisilat merupakan senyawa
silikon dan oksida, mengandung kwarsa berwarna keputih-putihan.
 Batuan basa: kadar asam salisilatnya rendah banyak mengandung
magnesium dan besi, warnanya gelap/ hitam.
Batuan dalam yang asam disebut granit, batuan dalam yang basa disebut
diabas. Batuan dalam yang kadar asam salisilatnya sedang (batuan menengah)
disebut diorit, batuan leleran yang asam disebut liparit, dan batuan leleran yang
basa disebut basal. Batuan leleran yang kadar asam salisilatnya sedang disebut
andesit.

B. BATUAN ENDAPAN / SEDIMEN


Batuan sedimen atau sering disebut sedimenary rocks adalah batuan
yang terbentuk dari akumulasi material hasil erosi atau hasil aktivitas kimia
maupun organisme yang diendapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi atau
akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi
yang kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan.
Kita juga dapat mendefinisikan bahwa batuan endapan (sedimen) terjadi
dari perombakan batuan lain atau proses kimia. Batuan endapan dapat
mengalami proses pengerasan sehingga terbentuk bahan endapan (sedimen)
yang membatu.
Menurut para ahli, sekitar 70% lebih permukaan benua tertutup batuan
sedimen walaupun volumenya tidak lebih dari 5% dari volume kerak bumi.
Batuan sedimen banyak dimanfaatkan untuk bahan bangunan (gypsum),
bahan bakar (batubara), serta bahan pengeras jalan dan untuk fondasi rumah
(batugamping).
Batuan sedimen ini digolongkan lagi menjadi beberapa bagian
diantaranya batuan sedimen klastik, batuan sedimen kimia, dan batuan sedimen
organik.
Batuan sedimen klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari
material-material yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan
sedimen klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah.
Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir
rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon
(source rocks), contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung.

Gambar 2
Jenis batuan batu Konglomerat

Batuan sedimen kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan.


Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari
migrasi contohnya anhidrit dan batu garam (salt).

Gambar 3
Jenis batuan batu garam (salt)

Batuan sedimen organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk


hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau batuan
penyimpan (reservoir) contohnya adalah batugamping terumbu.
Secara garis besar batuan sedimen organik /orgasen, yaitu batuan
sediemn yang dibentuk atau diendapkan oleh organisme.
Ciri-ciri batuan sedimen :
 Pada umumnya berlapis-lapis.
 Lebih lunak, ringan dan berwarna terang.
 Tempat utama fosil.
Contoh dari batuan sedimen organik adalah batubara terbentuk dari
timbunan sisa-sisa tumbuhan di dasar danau (rawa-rawa, berubah menjadi
gambut, selanjutnya menjadi batu baramuda /batubara).

Gambar 4
Jenis batuan batubara

Sebnarnya secara garis besar, proses pengerasan yang terjadi pada


batuan endapan/ sedimen dapat terjadi karena adanya zat perekat berupa asam
salisilat, kalsium karbonat, atau oksida besi. Berikut adalah macam-macam
batuan endapan, yaitu:
 Breksi
Breksi adalah batuan sedimen yang memiliki butiran-butiran kasar. Batuan
sedimen jenis ini terbentuk dari segmentasi bagian-bagian yang bersifat coarse
dengan ukuran 2 sampai 256 milimeter. Bagian-bagian ini berbentuk runcing dan
menyudut. Breksi biasanya terbentuk pada bagian dasar lereng gunung yang
mengalami sedimenasi.
 Konglomerat
Batuan sedimen jenis ini hampir sama dengan breksi dalam ukuran bagian-
bagian yang membentuknya, yaitu 2 hingga 256 milimeter. Yang
membedakannya adalah bagian-bagian yang menyusun batuan ini berbentuk
bulat atau hampir bulat. Bentuk bulat ini terjadi karena adanya proses
pergerakan pada material-material yang menyusun bagian-bagian tersebut.
 Sandstone
Batuan ini terbentuk karena proses segmentasi butiran-butiran pasir yang
terbawa oleh arus sungai, ombak, dan angin hingga akhirnya terakumulasi pada
suatu tempat. Oleh karena itu, batuan ini disebut pula batu pasir. Ukuran butiran
sandstone 1/16 sampai 2 milimeter.
 Shale
Batuan jenis ini memiliki tekstur yang halus. Ukuran butirannya 1/16 sampai
1/256 milimeter. Shale dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu batu lempung (batu
serpih) dan batu lanau.
Batu lempung bersifat mudah membelah dan plastis bila terkena panas,
sedangkan batu lanau mempunyai butiran berukuran antara batu pasir dan batu
lempung atau batu serpih.
 Limestone
Batuan sedimen jenis ini sering pula disebut batu gamping. Limestone
memiliki tekstur bervariasi antara rapat, berbutir, kasar, dan kristal. Batuan ini
terbentuk sebagai hasil dari proses organisme maupun proses anorganik.
 Saltstone
Saltstone adalah jenis batuan sedimen yang memiliki tekstur berbentuk
kristal. Batuan ini tersusun dari mineral yang terbentuk karena adanya
penguapan yang biasanya terjadi pada air laut.
 Gipsum
Terbentuknya gipsum sama dengan saltstone, yaitu karena adanya
kandungan pada air yang menguap.
Teksturnya pun berbentuk kristal. Namun, batuan jenis ini tersusun atas
mineral gipsum.
 Coal
Coal atau yang lebih dikenal dengan batu bara ialah batuan sedimen yang
tersusun dari material-material yang berasal dari tumbuhan, baik dari batang,
akar, maupun daun. Tekstur batuan ini tebal dan berlapis. Komposisinya berupa
karbon dan humus dengan warna cokelat kehitaman serta pecahannya
berbentuk prisma.
Coal terbentuk di daerah rawa-rawa dan di daerah tropis yang airnya
mengandung oksigen sedikit. Bagian dari tumbuhan jatuh dan tertimbun di dasar
rawa dalam waktu yang lama yang terjadi terus-menerus dan terakumulasi.
Material tumbuhan tersebut terkubur oleh material di atasnya sehingga
tekanannya meningkat dan air terdorong keluar hingga akhirnya mengalami
pemadatan dan pemaduan menjadi batu bara.
C. BATUAN MALIHAN / BATUAN METAMORFOSIS
Batuan malihan atau batuan metamorfosis adalah batuan yang
mengalami perubahan bentuk dan jenis atau mengalami metamorfosis. Secara
garis besar batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses
perubahan temperature dan atau tekanan dari batuan yang telah ada
sebelumnya.
Akibat bertambahnya temperatur dan atau tekanan, batuan sebelumnya
akan berubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan
tekstur dan struktur yang baru pula.
Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan
perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu
gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.
Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan
meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses
pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan baru lagi.
Contoh lain dari batuan malihan adalah , Gneiss, Sekis, Kuarsit, Milonit,
Filonit, Serpetinit, Hornfels, grafit yang berasal dari karbon, Filit yang merupakan
batuan metamorf yang umumnya tersusun atas kuarsa, sericite mica dan klorit.
Terbentuk dari kelanjutan proses metamorfosisme dari Slate.

Gambar 5
Jenis batuan batu marmer (kiri) dan batuan batu sekis (kanan)
KESIMPULAN

Batuan (Rocks) adalah bahan padat bentukan alam yang umumnya


tersusun oleh kumpulan atau kombinasi dari satu macam mineral atau lebih.
Batuan yang dibentuk oleh berbagai jenis dan susunan mineral dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu batuan beku (igneous rocks), batuan endapan (sedimentary
rocks), dan batuan malihan (metamorphic rocks).
Setelah mengetahui jenis batuan beku (igneous rocks), batuan endapan
(sedimentary rocks), dan batuan malihan (metamorphic rocks) maka kita dapat
mengetahui perbedaan dari ketiga jenis batuan tersebut, perbedaannya adalah
pada materi penyusun dan proses terbentuknya.
DAFTAR PUSTAKA

 http://henryambaramh.blogspot.com/2012/05/makalah-batuan-sedimen.html.
Diakses pada tanggal 18 Maret 2013 (online).
 http://doddys.wordpress.com/2006/10/06/batuan-batuan-di-bumi-jenis-dan-
terbentuknya/. Diakses pada tanggal 18 Maret 2013 (online).
 http://noroadityo.wordpress.com/2012/05/03/macam-macam-batuan-
metamorf/. Diakses pada tanggal 18 Maret 2013 (online).
 http://www.anneahira.com/batuan-metamorf.htm. Diakses pada tanggal 18
Maret 2013 (online).

Anda mungkin juga menyukai