Anda di halaman 1dari 5

FILSAFAT PENDIDIKAN IPS

1.1. Pengertian filsafat pendidikan IPS

Filsafat berasal dari kata philos dan shopia, philos artinya berpikir dan shopia artinya kebijaksanaan. Jadi,
filsafat ialah cinta kepada kebijaksanaan. Berpikir artinya mengolah data inderawi menjadi pengertian,
atau proses mencari makna, dan kebijaksaan artinya pengambilan keputusan yang memihak kepada
pihak yang lemah.

Filsafat disebut juga ilmu pengetahuan yang mencari hakikat dari berbagai fenomena kehidupan
manusia. Filsafat pendidikan adalah ilmu yang menyelidiki hakikat pelaksanaan pendidikan yang
bersangkut paut dengan tujuan, latar belakang, cara dan hasilnya, serta hakikat ilmu pendidikan yang
berhubungan dengan analisis kritis terhadap struktur dan kegunaan pendidikan.

Filsafat ilmu pendidikan dibedakan dalam 4 macam, yaitu :

1. Ontologi, yaitu ilmu pendidikan yang membahas tentang hakikat substansi dan pola organisasi ilmu
pendidikan.

2. Epistemologi, yaitu ilmu pendidikan yang membahas tentang hakikat objek formal dan material ilmu
pendidikan.

3. Metodologi, yaitu ilmu pendidikan yang membahas tentang hakikat cara-cara kerja dalam menyusun
ilmu pendidikan.

4. Aksiologi, yaitu ilmu pendidikan yang membahas hakikat nilai kegunaan teoritis dan praktis ilmu
pendidikan.

Filsafat pendidikan IPS pada dasarnya tidak berbeda dengan filsafat-filsafat ilmu pendidikan lainnya,
karena filsafat pendidikan IPS juga merupakan filsafat pendidikan, yaitu praktik tentang pendidikan ilmu-
ilmu sosial agar peserta didik mampu memahami masalah-masalah sosial dan dapat mengatasinya serta
mengambil keputusan yang tepat terhadap masalah yang dihadapi dalam kehidupannya.

Contoh tentang pembelajaran sosial pendidikan IPS, diantaranya:

1. Pendidikan IPS harus secara fungsional berhubungan dengan kebutuhan dan minat dari yang ada
sekarang, seperti masalah demokrasi, HAM, keadilan, krisis, konflik, kesejahteraan kelangkaan
pengelolaan, wabah, bencana, globalisasi, dll
2. Isi studi sosial (IPS) harus diatur mengenai topik dan permasalahan-permasalahan yang disajikan,
sebaiknya juga subjek yang disajikan harus berhubungan dan dikombinasikan untuk penyelidikan
kontemporer, sehingga dapat tercapai yang efektif.

3. Metode pembelajaran IPS terkait dengan kehidupannya.

4. Masalah yang dipelajari harus merupakan seleksi dari beberapa sumber dan pengetahuan, serta
sesuai kebutuhan murid dan masyarakat umumnya.

1.2. Tujuan filsafat pendidikan IPS

1. Memberikan landasan dan sekaligus mengarahkan kepada proses pelaksanaan pendidikan.

2. Membantu memperjelas tujuan-tujuan pendidikan.

3. Melaksanakan kritik dan koreksi terhadap proses pelaksanaan tersebut.

4. Melakukan evaluasi terhadap metode dari proses pendidikan.

1.3. Unsur-unsur dalam filsafat pendidikan IPS

1. Perkembangan sosial manusia dan masyarakat hidup, berubah dan berkembang dari cara mereka
membuat barang-barang material untuk memenuhi kebutuhannya.

2. Kesadaran sosial, yaitu ide, gagasan, dan pikiran yang ada pada manusia yang lahir dari keadaan
sosial

3. Ideologi sosial, adalah bangunan atas suatu masyarakat, yaitu sistem keyakinan yang dianut oleh
suatu masyarakat tertentu. Ideologi itu berdasarkan pada basis.

4. Perjuangan sosial ialah tindakan masyarakat untuk mengubah sistem sosial yang berlaku sesuai
dengan perkembangan tenaga produktif masyarakat.

5. Perubahan sosial, bergantinya sistem politik dan sosial suatu masyarakat, pada umumnya melalui
revolusi.

6. Pimpinan sosial, dalam perkembangan sejarah masyarakat, setiap kelompok manusia ada yang
menjadi pemimpin dan ada yang menjadi pengikut (massa). Pemimpin dan massa merupakan satu
kesatuan utuh yang tidak dapat terpisahkan.

1.4. Fungsi-fungsi filsafat pendidikan IPS


a. IPS sebagai transmisi Kewarganegaraan

IPS sebagai program pendidikan pelestarian kebudayaan suatu bangsa sudah sada sejak adanya manusia
itu sendiri, model ini berkembang tahun 1960an. Dalam berbagai literatur program pendidikan
citizenship transmission dilakukan dengan memberikan contoh-contoh dan pemakaian cerita yang
disusun untuk mengajarkan kebijakan, cita-cita luhur suatu bangsa, dan nilai-nilai kebudayaan. Program
pendidikan yang seperti ini banyak dilakukan dalam pembelajaran IPS yang membahas kompetensi
sejarah, dan pendidikan kewarganegaraan.

Tujuan yang hendak dicapai dari citizenship Transmission adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan pengertian patriotisme

b. Pengembangan pengertian dasar dan apreasiasi terhadap nilai-nilai bangsa, lembaga dan praktik-
praktik.

c. Memberi inspirasi pada integrasi pribadi dan bertanggung jawab warga negara.

d. Membentuk pengertian dan apresiasi terhadap nenek moyang bangsa.

e. Mendorong partisipasi demokrasi aktif.

f. Membantu murid-murid mendapatkan kesadaran akan problema-problema sosial.

g. Pengembangan dan mempertontonkan cita-cita yang diinginkan, sikap-sikap, dan keterampilan


bertingkah laku yang sangat diperlukan dalam hubungan baik pribadi-pribadi dengan yang lain.

h. Untuk mengerti dan memahami sistem ekonomi yang bebas.

b. IPS sebagai Pendidikan Reflektif

Pendidikan rekflektif bukan sekedar mengajarkan disiplin ilmu pengetahuan dan pemidahan nilai secara
akumulatif, tetapi kurikulum sekolah harus berpegang kepada kebutuhan dan minat murid sekolah, tidak
perlu berusaha untuk memindahkan segudang pengetahuan yang tidak perlu dan tidak relevan, mereka
harus menjadi pendorong murid untuk hidup lebih efektif dalam kemelut zamannya. Pendidikan tidak
hanya mempersiapkan kehidupan dewasa, pengalaman-pengalaman edukatif sekarang ini sangatlah
penting. Cara terbaik untuk melatih dan mempersiapkan sikap kewarganegaraan untuk masa mendatang
adalah dengan membekali kesempatan-kesempatan untuk mempraktikan citizenship pada waktu ini.
Oleh karena itu, pendidikan IPS harus mengajarkan kejadian-kejadian mutakhir dan decision making
serta pengalaman masa lalu. Dengan demikian pendidikan IPS diharapkan dapat mengembangkan
konsep revolusioner tentang studi-studi sosial.
c. IPS sebagai kritik kehidupan sosial

Pendidikan IPS sebagai media pengembangan kritisme murid agak jarang dilakukan oleh guru, disamping
karena takut salah dan kena sangsi, juga relatif sulit. Pendidikan model ini lebih pada pendidikan
kontroversional issue dan pendidikan yang mengutamakan pengembangan kemampuan pengetahuan
dan memupuk keberanian mengemukakan pendapat atau argumen. Untuk itu, pendidikan IPS harus
dapat mengembangkan kemampuan berfikir kritis dengan berbagai metode pemecahan masalah.

d. IPS sebagai pengembangan pribadi seseorang

Pengembangan pribadi seseorang melalui pendidikan IPS tidak langsung tampak hasilnya, tetapi
setidaknya melalui pendidikan IPS akan membekali kemampuan seseorang dalam pengembangan diri
melalui berbagai keterampilan sosial dalam kehidupannya. Pendidikan IPS disini harus membekali siswa
tentang pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai, sehingga semua itu dapat membentuk citra diri
siswa menjadi manusia yang memiliki jati diri yang mampu hidup di tengah masyarakat dengan damai,
dan dapat menjadikan contoh teladan serta memberikan kelebihannya pada orang lain.

Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengertian filsafat pendidikan IPS?

2. Seperti apakah konsep atau definisi dan ruang lingkup pendididkan IPS?

3. Apakah tujuan dan fungsi pendidikan IPS?

4. Seperti apakah teori-teori pendidikan IPS?

5. Apakah perbedaan dan persamaan IPS dengan ilmu sosial?

6. Bagaimanakah pengertian ilmu pengetahuan sosial terpadu?

7. Apakah pengertian ilmu sosial berparadigma ganda?

Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, unsur, dan manfaat dari filsafat pendidikan ips

2. Mengetahui seperti apa konsep atau definisi dan ruang lingkup pendidikan ips
3. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi pendidikan ips

4. Mengetahui bagaimana teori-teori tentang pendidikan ips

5. Mengetahui perbedaan dan persamaan ips dengan ilmu sosial

6. Untuk mengetahui dan memahami pengertian ilmu pengetahuan sosial terpadu

7. Untuk mengetahui bagaimana pengertian tentang ilmu sosial berparadigma ganda

Anda mungkin juga menyukai