Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Keperawatan Kesehatan Komunitas


2.2.1 Pengertian keperawatan kesehatan komunitas
Pada dasarnya keperawatan kesehatan masyarakat merupakan penggabungan
dari konsep keperawatan dengan konsep kesehatan masyarakat serta didukung
oleh ilmu-ilmu lain. Keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari tiga kata,
yaitu keperawatan, kesehatan dan komunitas dimana setiap kata memiliki arti
yang cukup luas.
(Azrul azwar, 2000 dalam Dewi Sri Maryani 2014) mendefinisikan ketiga kata
tersebut sebagai berikut.
1. Keperawatan adalah ilmu yang mempelakari penyimpangan atau tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dapat mempengaruhi
perubahan, penyimpangan, atau tidak berfungsinya setiap optimal setiap
unit yang terdapat dalam sistem hayati tubuh manusia, baik secara individu,
keluarga ataupun masyarakat dan ekosisitem.
2. Kesehatan adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan manusia,
mulai dari tingkat individu sampai tingkat ekosistem serta perbaikan fungsi
setiap unit dalam sistem hayati tubuh manusia, mulai dari tingkat sub
sampai dengan tingkat sistem tubuh.
3. Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling berhubungan lebih
sering dibandingkan dengan mnusia lain yang berada diluarnya serta saling
tergantung untuk memenuhi keperluan barang dan jasa yang penting untuk
menunjang kehidupan sehari-hari

Menurut (WHO 1959 dalam Dewi Sri Maryani 2014) keperawatan komunitas
adalah bidang perawatan khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu
keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian
dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan
kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik,
rehabilisasi, pencegahan penyakit, dan bahaya yang lebih besar. Semua itu
ditujukan kepada individu dan keluarga yang mempunyai masalah dimana hal
itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.

2.2.2 Paradigma Keperawatan Komunitas


Paradigma keperawatan komunitas derdiri dari empat komponen pokok, yaitu
manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan dan Dawkins, 1987;
Mia Fatma Ekasari, S.Kep dalam Dewi Sri Maryani, 2014)

Manusia

Kesehatan
Keperawatan

Lingkungan

Paradigm keperawatan komunitas memandang manusia sebagai makhluk Bio


Pisiko Sosial dan Spiritual yang utuh serta unik, dalam arti merupakan satu
kesatuan yang utuh dari aspek jasmani, rohani serta unik karna mempunyai
berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya
(Konsorsium ilmu kesehatan, 1992; Mia Fatma Ekasari, S.Kep dalam Dewi Sri
Maryani, 2014).
Manusia selalu berusaha untuk memahami kebutuhannya melalui berbagai
upaya, antara lain dengan selalu belajar dan mengembangkan sumber-sumber
yang diperlukan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia secara terus menerus menghadapi
perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya dan selalu berusaha
beradaptasi terhadap pengaruh lingkungan.
1. Manusia
Manusia berperan sebagai sasaran pelayanan atau asuhan keperawatan
dalam praktik keperawatan. Sebagai sasaran praktik keperawatan, klien
dapat dibedakan menjadi individu, keluarga, dan masyarakat
a. Individu sebagai klien
Individu sebagai anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, sosial, dan spiritual. Peran perawat pada
individu sebagai klien pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya
yang mencakup kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual
karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan,
serta kurangnya kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
b. Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat
secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain, baik secara
perorangan maupun secara bersama-sama di dalam lingkungannya
sendiri atau masyarakat atau keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya
memengaruhi lingkup kebutuhan dasar manusia, yaitu kebutuhan
fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai serta harga
diri dan aktualisasi diri.
Berikut beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan
salah satu focus pelayanan keperawatan.
1) Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat ndan merupakan
lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.
2) Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam
kelompoknya sendiri. Hamper setiap masakah kesehatan mulai dari
awal sampai pada tahap penyelesaiananya akan dipengaruhi oleh
keluarga. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan
kesehatan seluruh anggota keluarganya.
3) Masalah kesehatan di dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit
yang diderita salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi
seluruh anggota keluarga tersebut. Peran dari anggota keluarga akan
mengalami perubahan, bila salah satu anggota keluarga menderita
sakit. Disisi lain, status kesehatan dari klien juga sebagian akan
ditentukan oleh kondisi keluarganya.
c. Masyarakat Sebagai Klien
Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiada tertentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu
identitas bersama. Masyarakat memiliki cirri-ciri adanya interaksi antar
warga, di atur oleh adat istiadat, norma, hokum dan peraturan yang khas
dan memiliki identias yang kuat mengikat semua keluarga.
2. Kesehatan
Kesehatan dalam keperawatan kesehatan komunitas didevinisikan
sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi. Kesehatan adalah
proses yang berfungsi mengarah kepada kreativitas, konstruktif dan
produktif.
Menurut Hendrik L. Blum dalam Dewi Sri Maryani 2014 ada empat
faktor yang mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku manusia,
pelayanan kesehatan, dan ketrunan.
a. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat dalam suatu
wilayah. Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan
sosial. Lingkungan fisik adalah lingkungan yang berkaitan dengan
fisik, seperti air, udara, sampah, tanah, iklim dan perumahan.
Sedangkan lingkungan sosial adalah hasil interaksi antara manusia
dengan manusia lainnya, seperti kebudayaan, pndidikan, ekonomi
dan lain-lain. Contohnya, suatu daerah mengalami wabah penyakit
diare dan penyakit kulit akibat kesulitan air bersih.
b. Prilaku manusia
Prilaku manusia akan dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat,
kepercayaaan, pendidikan ataupun sosial ekonominya. Prilaku sangat
mempengaruhi kondisi kesehatan dari individu, keluarga, kelompok
serta masyarakat. Cotohnya, seorang anak balita menderita gizi buruk
karena ibu memiliki kepercayaan bahwa jika balita diberi makan
telur akan berakibat bisulan dan bila diberimakan ikan akan berakibat
cacingan.
c. Keberadaan pelayanan kesehatan
Derajat kesehatan mayarakat sangat diipengaruhi keberadaan
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan hendaknya dapat
terjangkau dengan mudah, dilengkapi dengan fasilitas pelayanan
kesehatan yang memadai, serta tenaga kesehatan yang terampil dan
biaya pelayanannya murah. Sehat merupakan tujuan dalam
pemberian pelayanan keperawatan, di mana kondisi sehat-sakit
berada dalam suatu rentang dari kondisi sehat optimal sampai dengan
status kesehatan yang terendah, yaitu kematian, sedangkan kondisi
normal berada di tengah.
d. Keturunan
Keturunan merupakan faktor yang telah ada pada diri manusia yang
dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma.
Keempat faktor tersebut (lingkungan,prilaku manusia, pelayanan
kesehatan, dan keturunan) saling berkaitan dan saling menunjang
satu dengan yang lainnya dalam menentukan derajat kesehatan
individu keluarga, kelompok, dan masyarakat.
3. Keperawatan
Dalam keperawatan kesehatan komunitas, keperawatan dipandang sebagai
bentuk pelayanan esensial yang diberikan oleh prawat kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan,
meliouti promotof, prefentif, kuratif, dan rehabilitative dengan
menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang
optimal.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan propesional sebagai
bagian integral pelayanan kesehatan dalam bentuk pelayanan biologi,
psikologi, sosial, dan spiritual secara konfeherensif yang ditunjukan
kepada individu, keluarga, masyarakat baik sehat maupun sakit, dan
mencakup siklus hidup manusia.
Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik
maupun mental, keterbatasan pengetahuan serta kurang kemauan menuju
kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri.
Kegiatan ini dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, penyembuhan, pemulihan, serta pemeliharaan kesehatan
dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama (primary
health care) untuk memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan
hidup sehat dan produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan
wewenang dan tanggungjawab serta etika profesi keperawatan.
4. Lingkungan
Paradigm keperwatan berfokus pada lingkungan masyarakat, diimana
lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan
disini meliputi lingkungna fisik, psikologis, sosial budaya, dan lingkungan
spiritual.
2.2.3 Tujuan keperawatan kesehatan komunitas
Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang
dilakukan sebagai upaya dalam pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan
mayarakat melalui pelayanan keperawatan langsung terhadap individu,
keluarga, dan kelompok di dalam konteks komunitas serta perhatian langsung
terhadap kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan masalah atau
isu kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi individu, keluarga dan
masyarakat.
1. Tujuan umum
Meningkatkan derajat dan kesehatan masyarakat secara menyeluruh dalam
memelihra kesehatannya ubtuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
secara mandiri.
2. Tujuan khusus
a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
b. Meningkatnya kemamouan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka
mengatasi masalah keperawatan.
c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan
dan asuhan keperawatan.
d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/ rawan memerlukan
binaan dan asuhan keperawatan dirumah, dipanti, dan dimasyarakat.
e. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut
dan asuhan keperawatan dirumah.
f. Terlayaninaya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko
tinggi yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan dirumah
dan dipuskesmas.
g. Teratasinya dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial
untuk menuju keadaan sehat uang optimal.

2.2.4 Sasaran keperawatan kesehatan komunitas


Sasaran keperawatan kesehatn komunitas adalah seluruh masarakat termasuk
individu, keluarga, kelompok yang beresiko tinggi , seperti keluarga penduduk
di daerah kumuh, daerah terisolasi, dan daerah yang tidak terjangkau termasuk
kelompok bayi, balita, dan ibu hamil.
Menurut Anderson (1998 dalam dewi sri muliani, 2014) sasaran keperawatan
komunitas terdiri dari tiga tingkat
1. tingkat individu
perawat memberika asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai
masalah kesehatan tertentu, misalnya TBC, ibu hamil, dll. Yang dijumpai
di poli klinik, puskesmas dengan sasaran dan pusat perhatian pada masa
kesehatandan pemecahan masalah kesehatan individu.
2. Sasaran keluarga
Sasaran kegiatan dalah keluarga, dimana anggota keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga
dengan mengukur sejauhmana terpenuhnya tugas kesehatan keluarga, yaitu
mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan, memberika perawatan kepada anggota keluarga,
menciptakan lingkungan yang sehat, dan memanfaatkan sumberdaya
masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga.
Prioritas pellayan kesehatan masyarakat difokuskan pada keluarga
yang rawan seperti berikut.
a. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, seperti ibu
hamil yang belum ANC, ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh
dukun, penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi oleh
program, penyakit endemis, dan penyakit kronis tidak menular
dengan kecacatan tertentu (mental dan fisik).
b. Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang
emmiliki masalh gizi, seperti anemia, gizi berat (Hb <8 gram)
ataupun kurang energy kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil
resiko tinggi, perdarahan, infeksi, hipertensi, keluarga dengan balita
BGM, keluarga dengan neonates BBRL, keluarga dengan usia lanjut
jompo dan atau keluarga dengan kasus percoobaan bunuh diri.
c. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan.
a) Drop out tertentu, seperti ibu hamil, bayi, balita, dengan
keterlambatan tumbuh kembang, dan penyakit kronis atau
endemic.
b) Kasus pasca keperawatan, seperti kasus pasca keperawatan
yang di rujuk Dario instusi pelayanan kesehatan dan kasus
katarak yang dioperasi di puskesmas atau persalinan dengan
tindakan.
3. Tingkat komunitas
Pelayanan kesehatan berorentasi pada individu, keluarga dilihat sebagai
suatu kesatuan dalam komunitas, asuhan ini diberikan kepada kelompok
beresiko atau untuk masyarakat wilayah binaan dengan memandang
komunitas sebagai klien, insividu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
baik yang sehat maupun yang sakit dan yang mempunyao masalah
kesehatan karena ketidaktahuan, ketidakmauan, serta ketidakmampuan.
a. Pembinaan kelompok khusu, yaitu pembinaan yang dilakukan terhadap
kelompok yang rawan dan rentang terhadap masalah kesehatan, seperti
berikut

Anda mungkin juga menyukai