Anda di halaman 1dari 3

BAHAN AJAR

1. Pengertian Sholat
Pengertian shalat, menurut bahasa berarti
do’a, sedangkan menurut istilah adalah yang
berupa gerakan dan ucapan yang dimulai dengan
salam, dengan syarat dan rukun tertentu. Hukum
melaksanakan shalat fardhu lima waktu adalah
Fardhu ’ain bagi setiap muslim yang telah
mukallaf (akil baligh dan berakal sehat). Artinya,
tidak dapat ditinggalkan walau dalam keadaan
bagaimanapun. Adapun perintah mengerjakan
shalat fardhu ini banyak sekali disebutkan dalam
Al-Qur’an maupun Hadist Nabi SAW, antara
lain :
Perintah shalat didalam kitab suci Al-Qur’an :

َّ ٰ ‫ٱلز َك ٰوة َ َو ۡٱر َكعُواْ َم َع‬


َ‫ٱلر ِكعِين‬ َّ ‫َوأَقِي ُمواْ ٱل‬
َّ ْ‫صلَ ٰوة َ َو َءاتُوا‬

”Dan dirikanlah shalat, tunaikan zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang
rukuk.” (QS. Al-Baqarah : 43)

Kemudian Firman-Nya :
‫علَى‬
َ ‫صلَ ٰوة َ َكان َۡت‬ َّ ‫ٱط َم ۡأنَنت ُ ۡم فَأَقِي ُمواْ ٱل‬
َّ ‫صلَ ٰو ۚۡة َ إِ َّن ٱل‬ ۡ ‫علَ ٰى ُجنُوبِ ُك ۡۚۡم فَإِذَا‬ َّ ْ‫صلَ ٰوة َ فَ ۡٱذ ُك ُروا‬
َ ‫ٱَّللَ قِ ٰيَ ٗما َوقُعُودٗ ا َو‬ َّ ‫ض ۡيت ُ ُم ٱل‬ َ َ‫فَإِذَا ق‬
‫ۡٱل ُم ۡؤ ِمنِينَ ِك ٰت َبٗ ا َّم ۡوقُو ٗتا‬

”..... Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah
kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-
Nisa : 103)
Ayat-ayat tersebut, selain menjadi dasar kewajiban mendirikan shalat fardhu, juga
menegaskan tentang waktu-waktu shalat. Dengan demikian ketika hendak
mengerjakan shalat maka harus sesuai dengan waktu masing-masing. Hikmah
ditentukannya waktu shalat antara lain melatih seseorang agar berdisiplin, termasuk
berdisiplin waktu.

·Bersabda Rasulullah SAW :


”Perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan shalat waktu usia mereka meningkat
tujuh tahun dan pukullah mereka (beri contoh mereka) bila enggan melaksanakannya
waktu usia sepuluh tahun.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Hakim)
Hadist diatas menunjukkan pentingnya seseorang membiasakan diri melaksanakan
kewajiban shalat, sehingga orang itu diharuskan melatih anak-anaknya sejak kecil.
Bahkan jika perlu anak boleh dipukul bila enggan mengerjakan shalat saat si anak
sudah berusia sepuluh tahun.
1. Syarat Wajib Shalat, adalah hal-hal yang menjadikan seseorang diwajibkan
mengerjakan shalat. Adapun syarat-syarat tersebut sebagai berikut :
a. Islam,
b. baligh (dewasa),
c. suci (dari haid dan nifas bagi wanita),
d. berakal (tidak gila),
e. dakwah telah sampai (artinya telah sampai padanya berita atau
pemberitahuan bahwa shalat itu wajib),
f. jaga atau sadar (orang yang tidak sadar tidak wajib shalat begitu juga
orang yang lupa).
2. Syarat Syah Shalat, yang dimaksud adalah hal-hal yang harus dipenuhi
sebelum melaksankan shalat agar shalatnya menjadi syah. Yaitu :
a. Suci dari hadast kecil maupun hadast besar,
b. suci badan (pakaian dan tempat dari najis),
c. menutup aurat (aurat laki-laki antara pusar hingga lutut dan aurat
perempuan seluruh anggota badan kecuali telapak tangan dan muka),
d. telah masuk waktu shalat,
e. menghadap kiblat dan mengetahui kaifiat (tata cara) shalat.

3. Rukun Shalat, adalah segala yang harus dilakukan dalam shalat jika ada yang
ditinggalkan maka shalatnya tidak syah. Rukun shalat ada 14 yaitu :

1. Niat (artinya menyengaja dalam hati untuk


mengerjakan shalat),
2. berdiri bagi yang kuasa (bila tidak mampu
berdiri boleh duduk atau berbaring),
3. takbiratul ihram (dengan membaca Allahu
Akbar),
4. membaca surat Al-Fatihah,
5. rukuk (dengan tumaninah),
6. i’tidal (dengan tumaninah),
7. sujud (dengan tumaninah),
8. duduk antara dua sujud (dengan tumaninah),
9. membaca tahiyat awal,
10. duduk akhir (duduk pada rakaat terakhir sebelum salam),
11. membaca tasyahud akhir,
12. membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW,
13. mengucapkan salam (yang pertama) dan
14. tertib (artinya teratur dan berurutan).

4. Sunah-sunnah dalam Shalat, adalah sesuatu yang lebih utama dilakukan,


tetapi jika ditinggalkan tidak sampai menjadikan shalat itu batal. Adapun
yang termasuk dalam sunnah shalat adalah :
a. Membaca basmallah (sebelum shalat),
b. mengangkat kedua tangan (saat takbiratul ihram),
c. mengangkat kedua tangan (ketika akan rukuk,
d. berdiri dari rukuk dan berdiri dari tasyahud awal),
e. meletakkan tangan kanan diatas punggung tangan kiri,
f. melihat ketempat sujud (kecuali saat membaca syahadat tauhid),
g. membaca do’a iftitah sesudah takbiratul ihram (sebelum membaca Al-
Fatihah),
h. membaca ta’awudz (sebelum membaca basmalah),
i. diam sebentar sebelum dan sesudah membaca Al-Fatihah,
j. mengucap Amin sehabis membaca Al-fatihah,
k. membaca surat atau ayat Al-Qur’an sesudah membaca surat Al-fatihah,
l. mengeraskan bacaan Al-fatihah dan bacaan surat atau ayat Al-Qur’an pada
rakaat pertama dan keuda (shalat Maghrib,
m. Isya dan Subuh), membaca takbir disetiap perpindahan gerakan shalat
(takbir intiqal) kecuali ketika i’tidal (bangun dari rukuk) membaca
Sami’allahu liman hamidah,
n. membaca do’a i’tidal,
o. meletakkan telapak tangan diatas lutut ketika rukuk dan sewaktu duduk
tahiyat awal dan akhir,
p. membaca tasbih tiga kali ketika duduk,
q. membaca do’a ketika duduk diantara dua sujud,
r. duduk iftirasy,
s. duduk istirahat (sebentar) sesudah sujud kedua sebelum berdiri,
t. bertelekan ketempat shalat ketika hendak berdiri dari duduk,
u. berdo’a (memohon perlindungan dari azab) sesudah tahiyat akhir,
v. memberi salam yang kedua,
w. dan menoleh ke kanan pada saat salam pertama dan kekiri pada saat salam
kedua.

Hal-hal yang membatalkan shalat, adalah


sebagai berikut : Meninggalkan rukun atau
memutuskan rukun sebelum sempurna dengan
sengaja, meninggalkan salah satu syarat shalat,
berbicara dengan sengaja diluar bacaan shalat,
bergerak lebih dari tiga kali berturut-turut selain
gerakan shalat, makan atau minum dan berubah
niat.
·

ayooo,, sholat....!!!!!

Anda mungkin juga menyukai