Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb

Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan karunianya
sehingga dapaat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu,yang berjudul “ HAK DAN
KEWAJIBAN ANAK,HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
MASYARAKAT,INSTRUMEN”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Adapun tujuan penulis membuat makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan yang dibimbing oleh dosen Zulmi Restika. Semoga makalah
yang telah disusun ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca.

Demikian makalah ini dibuat kami menyadari didalam penyusunan dan pembuatan makalah
ini banyak kekurangan, maka daripada itu krituk dan saran kami harapkan dari pembaca
untuk mencapai kesempurnaan makalah ini agar lebih baik lagi, atas kritik dan saran kami
ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

1
DAFTAR ISI

PRONOUNCEMENT ............................................ Error! Bookmark not defined.


MOTTO AND DEDICATION .............................. Error! Bookmark not defined.
APPROVAL ......................................................... iError! Bookmark not defined.
VALIDATION ....................................................... Error! Bookmark not defined.
ACKNOWLEDGMENT........................................ Error! Bookmark not defined.
TABLE AND CONTENT ................................. vError! Bookmark not defined.ii
ABSTRACT ............................................................................................................. 1
1. INTRODUCTION ............................................................................................... 1
1.1 Background of The Study .............................................................................. 1
2. THEORETICAL FRAMEWORK ....................................................................... 4
2.1 Morphological Processes................................................................................ 4
3. RESEARCH METHOD....................................................................................... 6
4. DISCUSSION ...................................................................................................... 7
5. CONCLUSSION................................................................................................ 10
6. REFERENCES .................................................................................................. 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia telah tercantum UUD 35 Tahun 2014 mengenai pengertian anak.
Sementara hak dan kewajiban anak sebagaimana dijelaskan pada pasal 4 UUD
Perlindungan anak ialah setiap anak berhak untuk dapat hidup tumbuh dan berkembang
dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan bartabat kemanusiaan serta
mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Selain itu, terlepas dari
pengertian hak dan kewajiban anak, terdapat hak dan kewajiban warga negara. Seperti
yang kita ketahui sebagai warga negara Indonesia, kita wajib mengetahui pengertian hak
dan kewajiban warga dan negara Indonesia untuk menghindari kekeliruan dan
kesalahpahaman.
Pengertian dari hak dan kewajiban warga negara Indonesia mencakup beberapa
point penting. Yakni, mengenai hak secara umum dapat didefinisikan sebagai hal-hal
yang atau apa-apa yang diperoleh. Hak dari suatu warga negara tentu diantaranya
mempunyai perlindungan dan memperoleh jamminan rasa aman saat berada di negara
Indonesia. Kenyamanan dalam mempelajari dan pengertia hak dan kewajiban dapat pula

3
dikatakan sebagai sebuah hak. Diantara hak dan kewajiban, kewajiban wajib berjalan
terlebih dahulu. Kewajiban juga harus dilaksanakan dengan benar dan penuh dengan
tangggung jawab. Kewajiban warga negara memiliki pengaruh yang begitu besar. Seperti
hal nya menjaga pelaksanaan ideologi pancasila. Apabila kewajiban telah di laksanakan
maka hak akan datang sebagai balasan yang sesuai.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam pembahasan ini penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas.
Berikut rumusan masalah yang telah penulis kaji :
1. Apa pengertian dari anak?
2. Apa saja hak dan kewajiban anak?
3. Bagaimana pengertian hak dan kewajiban warga negara Indonesia?

1.3 Tujuan
Tujuan dari disusunnya makalah ini adalah untuk menjelaskan hak dan kewajiban
aank maupun hak dan kewajiban menjadi warga negara Indonesia secara umum dan untuk
memenuhi tugas Pendidikan Dasar Kewarganegaraan serta untuk menjawab pertanyaan
dari rumusan masalah yang telah penulis kaji. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah
untuk meningkatkan pengetahuan penulis dan pembaca tentang hak dan kewajiban aank
maupun hak dan kewajiban menjadi warga negara Indonesia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hak dan Kewajiban Anak


1. Pengertian Anak
Anak merupakan cikal bakal lahirnya suatu generasi baru yang merupakan penerus
cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan Nasional. Anak
adalah aset bangsa, masa depan bangsa dan Negara dimasa yang akan datang berada ditangan
anak sekarang. Semakin baik kepribadian anak sekarang maka semakin baik pula kehidupan
masa depan bangsa, begitu pula sebaliknya apabila kepribadian anak tersebut buruk maka
akan buruk pula kehidupan bangsa yang akan datang.
Beberapa definisi Anak adalah sebagai Berikut:
a. Definisi anak menurut Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 Pasal 1 Tentang
Perlindungan Anak.
Anak adalah seorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan. Definisi anak yang ditetapkan perundang-undangan berbeda dengan definisi
menurut hukum islam dan hukum adat. Menurut hukum Islam dan hukum adat sama-sama
menentukan seseorang masih anak-anak atau sudah dewasa bukan dari usia anak. Hal ini
karena masing-masing anak berbeda usia untuk mencapai tingkat kedewasaan.

5
Hukum Islam menentukan definisi anak dilihat dari tanda-tanda pada seorang apakah
sudah dewasa atau belum. Artinya seseorang dinyatakan sebagai anak apabila anak tersebut
belum memiliki tanda-tanda yang dimiliki oleh orang dewasa sebagaimana ditentukan dalam
hukum Islam. (Marlina, 2009)

b. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1 ayat (26) Tentang


Ketenagakerjaan.
Anak adalah Setiap orang yang berumur dibawah 18 (delapan belas tahun). (UUK Pasal 1)

c. Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana


Perdagangan Orang.
Anak adalah Seorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak yang masih dalam
kandungan. (UU Nomor 21, 2007)

d. Menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM


Anak adalah setiap manusia yang berusia dibawah 18 tahun dan belum menikah, termasuk
anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut adalah demi kepentinganya. (UU
Nomor 39, 1999)

e. Menurut Pasal 45 KUHP


Anak adalah Anak yang belum dewasa apabila seorang tersebut belum berusia 16
tahun.(KUHP, 2010)

f. Pasal 330 ayat (1) KUH Perdata


Seorang belum dikatakan dewasa jika orang tersebut umurnya belum genap 21 tahun,
kecuali seorang tersebut telah menikah sebelum umur 21 tahun.(KUHP, 2003)

g. Menurut Pasal 98 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam


Batas usia anak yang mampu berdiri sendiri atau dewasa adalah 21 tahun, sepanjang anak
tersebut tidak bercacat fisik maupun mental atau belum pernah melangsungkan perkawinan.
(Kompilasi Hukum Islam Pasal 98 ayat 1)

2. Hak dan Kewajiban Anak

6
Dalam Bab II Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang
Kesejahteraan Anak, mengatur tentang hak-hak anak atas kesejahteraan, yaitu: (UU Nomor 4,
1797)
a. Hak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan bimbingan.
b. Hak atas pelayanan.
c. Hak atas pemeliharaan dan perlindungan.
d. Hak atas perlindungan lingkungan hidup.
e. Hak mendapatkan pertolongan pertama.
f. Hak untuk memperoleh asuhan.
g. Hak untuk memperoleh bantuan.
h. Hak diberi pelayanan dan asuhan.
i. Hak untuk memperoleh pelayanan khusus.
j. Hak untuk mendapatkan bantuan dan pelayanan.
Hak anak dalam Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 tahun 2014 Pasal 1 ayat
(12) menyebutkan bahwa hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin,
dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, negara, pemerintah, dan
pemerintah daerah.(UU Nomor 35, 2014)
Dalam Konvensi Hak Anak Pasal 28 ayat (1) menyebutkan bahwa negara-negara peserta
mengakui hak anak atas pendidikan dan dengan tujuan mencapai hak ini secara bertahap dan
mendasarkan pada kesempatan yang sama. Ini berarti bahwa anak berhak mendapatkan
pendidikan tanpa membeda-bedakan status dan golongan dan begitu pula dengan pekerja
anak. Pekerja anak yang terpaksa harus bekerja mendapat kesempatan yang sama seperti anak
lain untuk mendapatkan pendidikan yang murah bagi mereka. (Sri Widoyati Wiratmo Soekito
1989)
Kewajiban anak diatur dalam Undang-Undang nomor 23/2002 Jo. 35/2014 tentang
Perlindungan Anak Pasal 19, yaitu setiap anak berkewajiban untuk:
a. Menghormati orang tua, wali, dan guru
b. Mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi teman
c. Mencintai tanah air, bangsa, dan negara
d. Menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya
e. Melaksanakan etika dan ahlak mulia.
Negara dan pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab menghormati dan menjamin
hak asasi setiap anak tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik,

7
budaya, bahasa, status hukum anak,urutan kelahiran anak, kondisi fisik, dan/atau mental
anak.

B. HAK dan KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA DENGAN UUD 1945

Menurut Prof. Dr. Notonagoro:


Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau
dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya..

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki
hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya
banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya.
Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak
daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat
akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini,
maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada
akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui
posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya.
Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang
sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban
seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan
kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak
untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat
banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi
daripada memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan
haknya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari
mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa
melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan bahwa
hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam undang-

8
undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi. Pada para
pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus menjunjung
bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan
hak-hak dan kewajiban dengan seimbang. Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang
selama ini kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.

HAK DAN KEWAAJIBAN WARGA NEGARA :


1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga negara dan
negara pada umumnya berupa peranan (role).

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara Indonesia
tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.

Hak Warga Negara Indonesia :


– Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas

pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).

– Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).

– Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(pasal 28B ayat 1).

– Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
Berkembang”

– Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak
mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi

meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)

– Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).

– Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta

perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).

– Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,

9
hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

Kewajiban Warga Negara Indonesia :


– Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :

segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan

dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

– Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945

menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya

pembelaan negara”.

– Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :

Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain

– Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat
2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban
umum dalam suatu masyarakat demokratis.”

– Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD
1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.”

Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu :
1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-
undang.

2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam

hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2),
taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

10
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan
negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.

WARGA NEGARA DIGITAL SEBAGAI


INSTRUMEN WARGA NEGARA GLOBAL
(Penelitian Grounded Theory tentang
Dampak Kemajuan TIK terhadap Praktik
Kewarganegaraan)

Kemajuan TIK menjadikan manusia terhubung satu sama lain melalui alat-alat
komunikasi yang ada digenggaman mereka. Oleh karena itu kemajuan TIK telah membawa
perubahan dalam pola kehidupan manusia. Kemajuan bidang komputer dan jaringan internet
telah membentuk masyarakat dalam jaringan (On Line Community). Dari kemajuan bidang
TIK khususnya Internet telah memindahkan aktivitas kewarganegaraan. Partisipasi warga
negara untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah yang dulunya dilakukan secara
analog saat ini dapat dilakukan melalui teknologi digital seperti mengirim surat elektronik (E-
mail), media sosial, website dan sebagainya. Hal ini pastinya akan memudahkan warga
negara dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode penelitian grounded Theroy.Teknik pengumpulan data

11
yang digunakan adalah studi literatur, observasi, wawancara, dokumentasi. Subjek penelitian
terdiri dari, Pakar PKn, Deputi III Pemanfaatan Teknologi dan Analisis Informasi Unit Kerja
Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), pakar TIK, penggiat
TIK, desa digital, dan guru PKn. Kemajuan TIK telah membawa perubahan dalam kehidupan
kewarganegaraan khususnya praktik kewarganegaraan. Oleh karena itu, Warga negara harus
dipersiapkan agar mampu mengoptimalkan keuntungan dan peluang dari kemajuan TIK, hal
ini hanya dapat dilakukan dengan menumbuhkan karakteristik atau komptensi sbegai warga
negara digital. Selanjutnya penelitian ini menghasilkan beberapa hipotesa yaitu, pertama,
Apabila TIK digunakan dalam kehidupan sehari-hari warga negara (warga negara digital),
maka kemajuan TIK akan memindah praktik kewarganegaraan kedalam jaringan (on line),
mengantarkan warga Negara ke dalam era keterbukaan informasi. Kedua, Apabila
keuntungan dan peluang dari kemajuan ingin dioptimalisasi bagi kehidupan
Kewarganegaraan, maka warga negara dan pemerintah harus sama-sama mempersiapkan diri
dengan mengembangkan karakteristik yang sesuai dengan era digital. Apabila warga negara
digital dapat menjadi instrumen warga negara global, maka warga negara digital harus
mampu menjalin relasi internasional dan berkontribusi dalam masyarakat global. Ketiga,
apabila warga negara digital dapat mengola dan mengunakan informasi tentang
perkembangan globa, maka warga neagra digital akan memunculkan kesadaran global,
Sehingga warga Negara digital memiliki kesempatan yang besar untuk berpartisipasi
mengatasi isu global.

12
Daftar Pustaka

Marlina, Peradilan Pidana Anak di Indonesia, PT Refika Aditama, Bandung, 2009, hlm.,34

Undang- Undang Ketenagakerjaan Pasal 1 ayat 26

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan tindak Pidana Perdagangan

Orang

Undang-Undang Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM

KUHP dan KUHAP, Pasal 45, Pustaka Mahardika, Jakarta, 2010, hlm., 25

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pasal 330, Graha Media press, Jakarta, 2003, hlm.,74

Kompilasi Hukum Islam Pasal 98 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak

Sri Widoyati Wiratmo Soekito, Anak dan Wanita Dalam Hukum, LP3ES, Jakarta, 1989,

13
hlm.,56

Sumber: https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia/

14

Anda mungkin juga menyukai