Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) merupakan keadaan hiperglikemia kronik yang

disertai dengan berbagai kelainan metabolik yang diakibatkan oleh gangguan

hormonal yang menimbulkan berbagai macam komplikasi kronik pada organ

mata, ginjal, saraf, pembuluh darah disertai lesi padda membran basalis dalam

dengan menggunakan pemeriksaan dalam mikroskop (Arief Mansjoer dkk, 2005).

Menurut Arif Mansjoer (2005), klasifikasi pada penyakit diabetes mellitus

ada dua antara lain: Diabetes Tipe I (Insulin Dependent Diabetes Mellitus

(IDDM)). Diabetes tipe ini juga jenis diabetes yang sering disebut DMTI yaitu

Diabetes Mellitus Tergantung Pada Insulin. Pada tipe ini yaitu disebabkan oleh

distruksi sel beta pulau langerhans diakibatkan oleh proses autoimun serta

idiopatik. Diabetes Mellitus Tipe II, diabetes tipe II atau Non Insulin Dependent

Diabetes mellitus (NIDDM) atau jugu DMTTI yaitu Diabetes Mellitus Tak

Tergantung Insulin. Diabetes tipe II ini disebabkan karena adanya kegagalan

relativ sel beta dan resistensi insulin.

Ulkus diabetik merupakan permasalahan yang sudah sering muncul sekarang

dimana luka pada kaki penderita diabetes melitus yang diakibatkan karena suatu

infeksi yang menyerang sampai ke dalam jaringan subkutan. Apabila luka ulkus

diabetik ini tidak dilakukan perawatan yang baik maka proses penyembuhan akan

lama, dan faktor-faktor resiko infeksi semakin tinggi bahkan apabila infeksi sudah

terlalu parah seperti terjadi neuropati perifer maka dapat juga dilakukan amputasi

guna mencegah adanya pelebaran infeksi ke jaringan yang lain. adapun tindakan
lain seperti debridement, dan nekrotomi. Debridemen merupakan sebuah tindakan

pembedahan lokal yang dilakukan pada penderita ulkus diabetik dengan cara

pengangkatan jaringan mati dari suatu luka, jaringan mati tersebut dapat dilihat,

warna lebih terlihat pucat, cokelat muda bahkan berwarna hitam basah atau kering.

Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lender dan

ulkus adalah kematian jaringan yang luas dan disertai invasife kuman saprofit.

Adanya kuman saprofit tersebut menyebabkan ulkus berbau, ulkus diabetikum juga

merupakan salah satu gejala klinis dari dan perjalanan penyakit DM dengan

neuropati perifer. Ulkus diabetic dikenal dengan istilah ganggrene didefenisikan

sebagai jaringan nekrosis atau jaringan mati yang disebabkan oleh adanya emboli

pembuluh darah besar arteri pada bagian tubuh sehingga darah berhenti, biasanya

terjadi pada daerah tungkai.

Elevasi ekstremitas bawah bertujuan agar sirkulasi perifer tidak menumpul

diarea distal ulkus sirkulasi dapat dipertahankan. Elevasi ekstremitas bawah

dilakukan setelah pasien beraktivitas atau turun dari tempat tidur. Saaat turun dari

tempat tidur meskipun kaki tidak dijadikan tumpuan namun akibat efek gravitasi

menyebabkan aliran darah cenderung menuju perifer terutama kaki yang

mengalami ulkus (Frykberg, 2002, dalam Wulandari, 2010).

Melakukan tindakan elevasi ekstremitas bawah pada pasien diabetes mellitus

dengan ulkus selama 10 menit setiap kali pasien mobilisasi >15 menit. Elevasi

dapat dilakukan dengan alat khusus elevasi ekstremitas bawah atau menggunakan

sumber yang ada seperti tumpukan bantal atau selimut untuk menopang pangkal

paha.
Menurut Bozan et al, 2006 dalam wulandari (2010) pengukuran kemajuan

proses penyembuhan ulkus dapat dilakukan dengan menggunakan healing index

yaitu dengan membandingkan hasil pengukuran hari pertama dengan hari

berikutnya yang diikut selama proses penyembuhan ulkus terjadi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam telaah

jurnal ini adalah untuk mengetahui “ pengaruh pemberian elevasi ekstremitas

bawah terhadap proses penyembuhan ulkus diabetik pada pasien diabetes

mellitus”.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan telaah jurnal ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian

elevasi ekstremitas bawah terhadap proses penyembuhan ulkus diabetik pada

pasien diabetes mellitus.

1.3.2 Tujuan khusus

a. Menelaah penulisan jurnal “pengaruh pemberian elevasi ekstremitas bawah

terhadap proses penyembuhan ulkus diabetik pada pasien diabetes mellitus”

b.Menelaah konten jurnal ““pengaruh pemberian elevasi ekstremitas bawah

terhadap proses penyembuhan ulkus diabetik pada pasien diabetes mellitus”

1.4 Manfaat

a) Bagi Kelompok
Sebagai bahan pembelajaran mahasiswa dalam mentelaah jurnal,

mengetahui tata cara penulisan jurnal yang benar, dan mendapatkan

pengetahuan baru mengenai keperawatan.

b) Bagi Pasien

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan dapat

diterapkan oleh pasien mengenai pengaruh pemberian elevasi ekstremitas

bawah terhadap proses penyembuhan ulkus diabetik pada pasien diabetes

mellitus.

c) Bagi RSUP Dr. Djamil Padang

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat dijadikan sebagai

informasi bagi rumah sakit dan dapat dipertimbangkan sebagai salah satu

intervensi untuk terapi pada pasien diabetes mellitus dengan ulkus diabetik..

d) Bagi Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Hasil penelitian ini diharapkan meningkatkan wawasan mahasiswa profsi

ners tentang informasi terbaru mengenai pengaruh pemberian elevasi

ekstremitas bawah terhadap proses penyembuhan ulkus diabetik pada pasien

diabetes mellitus.

Anda mungkin juga menyukai