Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM KOMUNIKASI RADIO

REJECTION BAND AMPLIFIER

NAMA PRAKTIKAN : RIZKA AFIFAH RAMADHANIA (1317030096)

ANGGOTA KELOMPOK : 1. ALVI WENTI FEBRIYANTI (1317030004)

2. DEWI PUTRI SARI N. (1317030045)

KELAS/ GRUP : TT-5C/ 6

PROGRAM STUDI TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................... 2


1. TUJUAN PRAKTIKUM ....................................................................................... 3
2. DIAGRAM RANGKAIAN ................................................................................... 3
3. ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN ............................................. 4
4. DASAR TEORI ..................................................................................................... 5
5. LANGKAH KERJA .............................................................................................. 7
6. HASIL PERCOBAAN .......................................................................................... 8
7. ANALISA HASIL PERCOBAAN ........................................................................ 10
8. KESIMPULAN ..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 12
LAMPIRAN ................................................................................................................ 13

2
REJECTION BAND AMPLIFIER

1. TUJUAN
1. Membuat Rejection band amplifier dan membuat rangkaian sesuai dengan frekuensi
yang diberikan.
2. Menerangkan fungsi dari rangkaian osilator yang diparalelkan dengan input
amplifier.
3. Menghitung faktor penguatan dan bati dalam dB, untuk bermacam-macam frekuensi
pada band reject amplifier.
4. Menggambarkan grafik untuk memperlihatkan hubungan antara bati dan frekuensi
dengan menggunakan nilai logaritmik.
5. Menentukan pelemahan rejection band amplifier sesuai dengan frekuensi yang
diberikan.
6. Menghasilkan kurva band pass dari rejection band amplifier dengan menggunakan
wobble generator.
7. Menerangkan umpan balik negative tegangan dan arus sebagai respon dari rejection
band amplifier.

2. DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar 1. Band Rejection Filter

3
3. ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN
No Alat-alat dan komponen Jumlah

1. Resistor:
R1, R7, R8 (100kΩ) 3
R2 (47kΩ) 1
R3, R4 (1kΩ) 2
R5 (10kΩ) 1
R6 (100Ω) 1

2. Kapasitor
C1 (5..500pF) 1
C2 (1nF) 1
C3 (4,7nF) 1
C4, C5 (10nF) 2
C6, C9 (0,1nF) 2
C7, C8 (100pF) 2

3. Induktor (140 uH) 1

4. Dioda AA 118 1

5. Transistor (BC 107) 1

6. Function generator 1

7. Osiloskop 1

8. Kabel-kabel penghubung Secukupnya

4
4. DASAR TEORI
Pada praktek radio dan televisi, sering timbul keperluan untunk membuang atau
melemahkan suatu band frekuensi atau suatu frekuensi tertentu. Sebagai contoh,
frekuensi intermediate (IF) dari superheterodyne AM, sekitar 460 KHz. Sebuah pemancar
yang menggunakan frekuensi ini akan menembus, tanpa menghiraukan penalaan, lalu
frekuensi 460 KHz akan diperkuat oleh IF amplifier walaupun tanpa mixing
(penyampur).

Oleh karenanya, pada penerima radio, rangkaian tertentu digunakan untuk menapis
IF ini, sebelum ia mencapai mixer. Rangkaian inilah yang dipraktekan pada percobaan
ini.

Rangkaian penyampur superheterodyne menghasilkan komponen-komponen sinyal


pada frekuensi IF yang adalah selisih antara frekuensi osilator dan frekuensi sinyal. Jika
ujung depan (tingkat RF) penerima tidak mempunyai talaan yang sangat efektif, bila
ditala pada suatu frekuensi sinyal fs – IF, tingkat RF juga akan memberikan respons pada
sinyal fo + IF. Sinyal yang lain ini disebutkan sebagai frekuensi bayangan fi, yang
diberikan oleh:

fi = fs ± 2IF

Dimana tanda plus (+) digunakan apabila fo>fs dan tanda minus (-) digunakan apabila
fo<fs. Frekuensi bayangan ini hanya dapat ditolak oleh selektivitas rangkaian-rangkaian
tala yang ditempatkan didepan penyampur. Jika frekuensi bayangan sudah terlanjur
diubah menjadi IF, maka frekuensi tersebut tidak mungkin lagi dipisahkan dati frekuensi
yang dikehendaki.

Sebuah rangkaian osilator, dengan fo = 460 KHz, membentuk bagian dari suatu
pembagi tegangan, dan bagian lain menjadi resistansi input amplifier. Rangkaian osilator,
sebagai suatu resitansi seri efektif di pembagi, merupakan resistansi yang besar pada saat
resonansi dan melemahkan tegangan output (seperti terlihat dalam gambar 2).

5
Zo Besar

Ui Rin Uo
C2

Gambar 2

Dengan demikian, suatu rangkaian osilator paralel terhubung seperti ini, dapat disebut
sebagai sebuah filter pembuang (rejection filtor).

Pelemahan tambahan dihasilkan dengan membuat suatu lintasan umpan balik pada
rangkaian osilator (seperti rangkaian yang terlihat pada gambar 3). Pada rangkaian
tersebut, gain dengan umpan balik, yaitu Gb, akan berkurang sesuai dengan kenaikan
frekuensi, Rumus untuk Gb adalah sebagai berikut:

1 1 𝑍1
= +
𝐺𝑏 𝐺 𝑍2

Gambar 3

6
5. LANGKAH KERJA

5.1 Menyusun rangkaian seperti pada gambar 1.


5.1.1 Memasukkan gelombang sinus , Vipp = 800 mVolt dan atur perlahan frekuensi
dari generator (mulai dari 350 KHz sampai dengan 550 KHz) Jelaskan respon
tegangan dari output amplifier
5.1.2 Komponen manakah yang berpengaruh terhadap respon dari langkah 1a?
5.1.3 Untuk pengukuran yang berikutnya, mengubah amplifier 460 KHz

5.2 Bagaimana respon frekuensinya?


5.2.1 Dengan tegangan input konstan Vipp = 800 mVolt, mengukur tegangan Vopp,
pada titik MP2 untuk frekuensi-frekuensi yang diberikan, dan masukkan hasilnya
dalam tabel
5.2.2 Menghitung faktor penguatan dari tiap-tiap frekuensi dan masukkan hasilnya
dalam tabel
5.2.3 Menghitung penguatannya dalam dB untuk setiap frekuensi. Menggambar kurva
dari penguatan dengan menggunakan nilai dB yang didapatkan.
5.2.4 Dari kurva penguatan, menentukan pelemahan dari penguat pada frekuensi 350
KHz
5.2.5 Pada frekuensi berapa penguatannya sama dengan satu?

5.3 Menghubungkan osiloskop pada titik MP2


5.3.1 Menghubung singkat R6 dan menggambarkan perubahan yang terjadi pada
osiloskop catatan: atur tegangan output dari generator, jika mungkin sehingga
amplifier tidak over drive
5.3.2 Melepaskan C5 dan hubung singkat R6
5.3.3 Jelaskan perubahan yang terjadi pada osiloskop
5.3.4 Jelaskan fungsi dari kombinasi R6-C6
5.3.5 Jelaskan fungsi dari R5-C5 dalam hubungannya dengan rangkaian resonansi

7
6. HASIL PERCOBAAN
(Lembar Kerja 1)
Untuk 5.1.1
Respon frekuensi dari rangkaian:
Berdasarkan teori, apabila semakin tinggi frekuensi input yang diberikan dari function
generator, maka semakin kecil nilai Vpp yang didapat atau semakin rendah amplitude
yang dihasilkan oleh output. Namun pada praktikum ini nilai Vpp tidak stabil menurun
seiring bertambahnya nilai frekuensi yang diberikan, melainkan terjadi penurunan Vpp
terlebih dahulu kemjudian akan mengalami peningkatan kembali.

Untuk 5.1.2
Komponen-komponen yang berpengaruh:
C7 dan C8 = Kapasitor 100 pF
Fungsi:
Fungsi dari kapasitor yaitu untuk menyimpan muatan listrik yang ada pada rangkaian.

(Lembar Kerja 2)
Untuk 5.2.1 dan 5.2.3
Vpp = 800 mV = konstan
F
(kHz) 350 400 420 440 460 480 500 520 570

Vpp
960 720 480 480 560 640 720 800 880
(mV)

Gain
Vopp 1,2 0,9 0,6 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1,1
( Vipp )

Gain
1,584 -0,915 -4,437 -4,437 -3,098 -1,938 -0,915 0 0,828
(dB)

8
Kurva Gain

(Lembar Kerja 3)
Untuk 5.2.4

Gain pada 350 KHz = 1,58 dB

Gain pada 570 KHz = 0,828 dB

Redaman = 0,752 dB

Untuk 5.2.5

G = 1, pada F1 = 350 KHz

G ≈ 1, pada F2 = 570 KHz

9
Untuk 5.3.1

Hasil apabila R6 dishort:

Pada frekuensi = 570 kHz, Bila R6 tidak dishort, maka dihasilkan Vpp sebesar 720 mV.
Bila R6 dishort, maka dihasilkan Vpp sebesar 880 mV. Vpp naik karena tidak ada
hambatan (R6) sebesar 100 Ω.

Untuk 5.3.2

Apabila C5 dilepas:

Bila C5 tidak dilepas dan R6 masih dalam kondisi dishort, maka dihasilkan Vpp sebesar
800 mV. Bila C5 dilepas dan R6 masih dalam kondisi dishort, maka dihasilkan Vpp
sebesar 1,20 V = 1200 mV.

7. ANALISA HASIL PERCOBAAN


Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, diperoleh perubahan nilai Vpp
dengan pemberian frekuensi dari function generator mulai dari 350 kHz hingga 570 kHz.
dari nilai Vpp yang diperoleh dapat diketahui besar gain yang dihasilkan dengan
𝑉𝑜𝑃𝑃
menghitungnya menggunakan rumus berikut: Gain (dB) = 20 log 𝑉𝑖𝑃𝑃 . Dari perhitungan

tersebut, maka didapatkan nilai gain terendah pada frekuensi 420 kHz dan 440 kHz yaitu
sebesar -4,437 dB. Sedangkan gain tertinggi pada frekuensi 350 kHz yaitu sebesar 1,584
dB dan gain tertinggi setelahnya didapat pada frekuensi 570 kHz yaitu sebesar 0,828 dB.
Diperoleh nilai redaman dengan menghitung selisih gain pada frekuensin 350 kHz
dengan gain pada frekuensi 570 kHz, maka diperoleh besar redaman yaitu 0,752 dB.
Kemudian nilai gain yang sama dengan 1 (G = 1) terjadi pada frekuensi 350 kHz
sebesar 1,584 dB sedangkan nilai gain yang mendekati 1 (G ≈ 1) terjadi pada frekuensi
570 kHz. Apabila R6 dishort, maka nilai Vpp naik dibandingkan sebelumnya karena
tidak ada hambatan (R6) sebesar 100 Ω. Dan apabila C5 dilepas serta R6 masih dalam
keadaan dishort, maka terjadi juga kenaikan nilai Vpp dibandingkan dengan tidak
melepas C5. Kedua hal tersebut terjadi karena resistor berfungsi sebagai penahan arus
dan kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan listrik pada rangkaian.

10
8. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dpat disimpulkan bahwa:
 Fungsi dari rejection band amplifier adalah untuk melemahkan atau mem-blok suatu
band frekuensi dan menguatkan band yang lain atau suatu ftekuensi tertentu.
 Hal yang harus dilakukan adalah menyeimbangkan hasil output pada osiloskop,
sampai mendapatkan gain yang diinginkan.
 Gain tertinggi yang dihasilkan berada pada frekuensi 350 kHz kemudian terjadi
penurunan hingga gain terendah pada frekuensi 420 dan 440 kHz lalu terjadi
peningkatan kembali.
 Redaman yang dihasilkan yaitu sebesar 0,752 dB. Diperoleh dari selisih gain
tertinggi dengan gain pada frekuensi awal.
 Jika R6 dishort ataupun C5 dilepas, maka terjadi peningkatan nilai Vpp
dibandingkan dengan nilai Vpp pada kondisi sebelumnya. Dikarenakan resistor
berfungsi sebagai penahan arus dan kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan
listrik pada rangkaian.

11
DAFTAR PUSTAKA

 Triprijooetomo. 2016. Jobsheet Rejection Band Amplifier. Depok: Politeknik


Negeri Jakarta [http://labkomrad.blogspot.com/]

12
LAMPIRAN

13
14

Anda mungkin juga menyukai