Anda di halaman 1dari 6

Seberapa umumkah penyakit herpes?

Dilansir dari the New Zealand Herpes Foundation, penyakit ini sangat umum terjadi.
Orang dewasa yang aktif secara seksual terutama kerap terjangkit penyakit ini di bagian
kelamin. Diperkirakan 50% pengidapnya tertular dari orang lain.

https://hellosehat.com/penyakit/penyakit-herpes/

Ketahui juga bahwa gejala herpes dapat berbeda berdasarkan jenis kelamin.
Dilansir Prevention, berikut gejala herpes yang bisa dialami oleh wanita:

1. Gejalanya seperti terkena flu


Menurut Monica Svets, seorang praktisi medis di Cleveland, Amerika Serikat, Anda akan
merasa sangat sakit dan mungkin memiliki gejala seperti flu yang sangat intens. Hal ini
meliputi kelelahan ekstrem hingga adanya kelenjar getah bening yang lunak di pangkal
paha.

Anda bakal melalui fase awal infeksi yang aktif dan membuat kewalahan. Namun, wabah
herpes cenderung lebih ringan seiring berjalannya waktu. Pada tahap ini, Anda tak boleh
mengabaikan proses pengobatan.

2. Area genital terasa melepuh


Salah satu gejala klasik herpes genital adalah blister (lesi kulit seperti melepuh) yang
sangat menyakitkan di sekitar area genital. Tidak seperti benjolan atau luka lain, melepuh
akibat herpes bisa terasa amat mengganggu.

Kondisi ini terjadi karena area genital memang rentan menjadi tempat penularan, baik
ketika melakukan hubungan intim atau oral. Jaringan vagina dan kulit di sekitar vagina juga
lebih mudah untuk luka dan terkena virus.

Blister ini dapat hilang dan muncul tiba-tiba. Sejumlah faktor dapat membangunkan mereka,
seperti stres tinggi. Jika tak ada blister yang timbul, rasa gatal pada area vagina juga dapat
dicurigai sebagai virus terkait herpes.

3. Mati rasa atau kesemutan


Herpes cenderung menimbulkan mati rasa atau kesemutan di mulut serta daerah genital,
lalu menjalar ke kaki, pinggul, hingga daerah bokong bahkan sebelum luka muncul. Meski
jarang terjadi, namun kondisi ini bisa menimbulkan kerusakan saraf.

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3608792/3-gejala-herpes-pada-wanita-yang-harus-
diperhatikan
Mengapa Wanita Lebih Rentan Terinfeksi Virus Herpes?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Wanita Lebih Rentan
Terinfeksi Virus
Herpes?", https://lifestyle.kompas.com/read/2016/12/19/110000923/mengapa.wanita.lebih.r
entan.terinfeksi.virus.herpes..

KOMPAS.com - Herpes termasuk dalam infeksi menular seksual yang disebabkan oleh
virus simplek herpes. Penyakit ini juga empat kali lebih mungkin diderita wanita dibanding
pria. Ada dua jenis virus penyebab herpes, yaitu herpes simplex virus (HSV) tipe-1 yang
biasanya menyebabkan sariawan atau luka di mulut dan wajah, serta HSV tipe-2 yang
mengenai area genital atau kelamin. Walau begitu, kedua tipe virus ini juga bisa
menyebabkan baik genital atau oral. Sebagian besar infeksi HSV-1 dan HSV-2 tidak aktif
(silent) dan tak menyebabkan gejala. Hanya sedikit orang yang mengalami gejala berupa
luka kecil. HSV tipe dua memang lebih banyak ditemukan pada wanita. Hal ini karena
penularan dari pria ke wanita lebih efektif dibanding dari wanita ke pria. Sekali seseorang
terinfeksi HSV, virusnya akan tetap tinggal di tubuh seumur hidup. Penularan virus ini
terjadi melalui kontak langsung, termasuk kontak kulit, seksual (vaginal, oral, atau seks
anal), serta berciuman. Herpes genital bisa menular meski tidak ada luka di kulit atau gejala
lain. Ini karena seseorang biasanya tidak menyadari dirinya terinfeksi. Walau virusnya mati
suri, tapi herpes genital bisa kambuh jika terjadi perubahan hormonal, ada infeksi virus,
kelelahan, atau gangguan sistem imun tubuh. Gejala yang perlu diwaspadai antara lain
rasa panas dan terbakar pada vagina, rasa sakit di kaki, bokong atau vagina, daerah di
bawah perut seperti tertekan, nyeri atau sulit buang air kecil, serta gejala mirip flu. Herpes
genital bisa berbahaya pada ibu hamil karena meningkatkan risiko keguguran. Selain itu,
virus ini juga bisa menular ke bayi melalui jalan lahir. Karena itu, wanita yang menderita
infeksi herpes direkomendasikan melahirkan lewat operasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Wanita Lebih Rentan
Terinfeksi Virus
Herpes?", https://lifestyle.kompas.com/read/2016/12/19/110000923/mengapa.wanita.lebih.r
entan.terinfeksi.virus.herpes..
6 Gejala awal herpes genital pada
wanita
Merdeka.com - Herpes genital adalah yang paling umum dari penyakit
menular seksual. Penyakit tersebut bisa disebabkan oleh infeksi virus herpes
simpleks tipe 1 atau 2. Dan kabar buruknya, herpes genital lebih sering terjadi
pada wanita dibandingkan pria.
Bagaimana herpes genital ditularkan?
Herpes genital diperoleh melalui kontak seksual. Penyakit ini juga bisa
ditularkan lewat mulut, ketika mulut yang terinfeksi herpes mulut melakukan
kontak dengan kelamin (oral seks). Dan penularan penyakit ini lebih sering
terjadi dari pria ke wanita. Sebelum terlambat, yuk kenali lima gejala awal
herpes genital pada wanita.
1. Luka melepuh di sekitar area genital atau rektal

2. Ketika luka melepuh itu pecah, itu akan membentuk bisul, dan
membutuhkan 2 sampai 4 minggu untuk menyembuhkannya.

3. Seseorang juga bisa mengalami gejala seperti flu, termasuk demam, nyeri
tubuh, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

4. Beberapa juga menderita gatal, rasa terbakar, atau sensasi kesemutan di


sekitar area genital.

5. Herpes genital juga bisa menyebabkan luka di sekitar lubang vagina.

6. Infeksi dan peradangan uretra yang terjadi karena herpes juga bisa
menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil.
Inilah enam gejala awal herpes genital pada wanita. Segera periksa ke dokter,
jika keluhan Anda tidak kunjung hilang. [des]

https://www.merdeka.com/sehat/5-gejala-awal-herpes-genital-pada-wanita.html

Gejala Herpes Pada Pria yang


Mungkin Tidak Disadari
Terlebih lagi, infeksi herpes lebih umum terjadi pada wanita daripada laki-laki.

Berikut adalah sejumlah ciri gejala penyakit herpes pada yang harus diwaspadai.

Apa saja gejala penyakit herpes yang


mungkin muncul pada pria?
Herpes disebabkan oleh virus herpes simpleks yang ditularkan dan menyebar melalui
hubungan seks tanpa kondom atau seks oral dan berciuman.

Begitu virus masuk melalui luka kulit terbuka atau lewat membran mukosa (jaringan
lunak basah) di mulut atau alat kelamin, virus akan berjalan menelusuri sepanjang jalur
saraf. Dari waktu ke waktu, virus dapat menjadi aktif. Ketika ini terjadi, virus akan
berenang kembali ke permukaan di bawah kulit untuk mulai beraksi.

Pada titik ini, virus dapat menyebabkan wabah gejala. Gejala penyakit herpes biasanya
muncul antara dua hari hingga dua minggu setelah paparan infeksi pertama kali. Gejala
penyakit herpes pada pria yang paling umum, meliputi:

1. Flu dan tidak enak badan

Selama kemunculan wabah di tahap awal, gejala penyakit herpes biasanya


menimbulkan gatal-gatal di penis yang disertai gejala flu umum, seperti demam, sakit
kepala, badan pegal linu, tidak nafsu makan, dan kelenjar getah bening membengkak
— terutama di selangkangan. Pria yang menunjukkan gejala herpes ringan mungkin
tidak menduga bahwa mereka telah terinfeksi herpes.

2. Bintil di penis
Gejala penyakit herpes genital pada pria meliputi bintil kecil di sekitar penis. Bintil di
penis sebenarnya merupakan hal umum. Benjolan di penis mungkin merupakan bagian
alami dari kulit penis sehat, seperti pearly penile papules (PPP) atau bintik Fordyce,
yang tidak perlu dikhawatirkan.

Bedanya, bintil penis yang menandakan gejala penyakit herpes mulanya berawal dari
daerah kulit normal yang terasa gatal, kesemutan, atau hangat, dan berkembang
menjadi benjolan yang teriritasi dan terasa menyakitkan. Bintil gejala penyakit herpes
biasanya kecil berwarna kemerahan dan bertekstur padat, berisi cairan putih atau
transparan. Kutil ini bisa muncul terpisah satu per satu atau secara berkelompok.

Bintil herpes bisa juga muncul di kulit tubuh lainnya, seperti bokong, paha, dan lengan,
hingga di area sekitar mulut — jika kontak pertama Anda dengan virus adalah
melalui seks oral atau berciuman.

3. Luka di kulit penis

Bintil gejala penyakit herpes pada akhirnya akan pecah dan menyebabkan luka borok
terbuka yang basah dan terasa perih. Infeksi herpes berada di tahap yang paling
menular selama pembentukan luka borok. Luka dapat tetap terbuka selama satu
sampai empat hari.

Lama kelamaan kemudian akan muncul kerak di pinggiran luka, yang akan mengeras
menjadi kopeng. Dalam dua-tiga hari, kulit baru akan terbentuk di bawah kopeng.
Proses ini akan menyebabkan kulit retak dan timbul pendarahan dari kopeng, serta kulit
terasa rasa nyeri, gatal, atau kering bersisik.

Dalam beberapa hari, keropeng yang terbentuk pada luka borok herpes akan
mengelupas dan memperlihatkan kulit baru dan bebas virus di bawahnya. Waktu
penyembuhan berlangsung selama sekitar tiga sampai tujuh hari. Jangan mencongkel,
menarik, atau menggaruk kopeng sebelum luka benar-benar sembuh.

Hati-hati, gejala penyakit herpes dapat


timbul kembali
Menurut CDC, gelombang pertama dari gejala penyakit herpes biasanya merupakan
periode penyakit yang terburuk. Untuk mencegah penyebaran infeksi ke orang lain,
hubungan seksual tidak disarankan selama periode ini.

Gejala penyakit herpes biasanya hilang dalam waktu 2 sampai 3 minggu, atau mungkin
lebih cepat. Sayangnya, virus tetap tinggal di sistem tubuh Anda selamanya, dan bisa
“menyala” lagi di lain waktu.
Infeksi herpes pada umumnya bisa kambuh hingga 4-5 kali dalam waktu satu tahun
setelah Anda sembuh total dari wabah gejala pertama. Beberapa pasien melaporkan
rasa kesemutan ringan di daerah bekas infeksi sebelum akhirnya mengalami gejala
penyakit herpes kambuhan. Dengan berjalannya waktu, tubuh Anda membangun
kekebalan terhadap virus, dan wabah mungkin timbul makin jarang, bahkan berhenti
sama sekali pada beberapa orang.

Apakah herpes bisa disembuhkan?


Satu-satunya cara untuk mendeteksi gejala yang Anda alami merupakan herpes atau
bukan adalah melalui pemeriksaan fisik dan tes sampel jaringan lunak atau tes darah
oleh penyedia perawatan kesehatan di rumah sakit.

Namun, tidak ada obat untuk menyembuhkan herpes genital. Gejala penyakit herpes
dapat dikurangi dan dicegah dengan terapi pengobatan. Pengobatan juga dapat
mengurangi risiko Anda menulari orang lain.

Untuk kasus seperti herpes, dokter harus benar-benar menyeka luka terbuka
untuk memastikan bahwa itu benjolan herpes, jadi setelah luka sembuh — bisa
kempes dalam beberapa hari — tidak ada lagi yang bisa diuji.

Jadi jika mendadak muncul benjolan tanpa sebab muncul di area genital atau di
sekitar mulut Anda, hubungi dokter Anda saat itu juga untuk mendapatkan tes.
Jika hasil tes negatif, Anda akan perlu kembali lagi enam bulan mendatang untuk
menjalankan tes sekali lagi agar benar-benar yakin.

Anda mungkin juga menyukai