DIBUAT OLEH:
PEKANBARU
OKTOBER 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Energi merupakan suatu kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan
manusia. Semakin maju suatu negara, semakin besar energi yangdibutuhkan. Bila
ditinjau dari sumber pengadaan energi dunia saat ini, sumber Migas merupakan sumber
utama. Sumber Migas yang terdapat di bumi sangatterbatas dan pada suatu saat akan
habis, oleh karena itu berbagai penelitian dilakukan oleh para peneliti untuk
menemukan sumber energi diluar Migas sebagai sumber energi alternatif yang dapat
dimanfaatkan sesuai kebutuhan.
Negara Indonesia yang terletak di garis katulistiwa, mempunyai daratan
yangditumbuhi hutan belantara yang luas beserta gunung atau pegunungan
yangdidalamnya banyak sungai-sungai mengalirkan air dari hulu ke hilir
sampaikelautan lepas selain itu memperoleh penyinaran sinar surya sepanjang
tahun,dengan hembusan angin yang terdapat di seluruh wilayah Indonesia. Keberadaan
wilayah Indonesia dengan beragam sumber daya alam merupakan tantangan bagi para
peneliti Indonesia, untuk melakukan penelitian atau kajian untuk mendapatkan sumber
energi alternatif yang dapat digunakan untuk memenuhikebutuhan energi sesuai
kebutuhan. Salah satu sumber energi alternatif yang dapat dikembangkan adalah
pembangkit listrik tenaga angin.
Pengembangan energi alternative baru dan terbarukan sedang digalakan melalui
kebijakan-kebijakanpemerintah untuk mendorong dan memfasilitasi pemanfaatan
sumber energi terbarukan. Dan juga untuk mengatasi krisis sumber energi dan
pemanasan global yang diakibatkan dari penggunaan sumber energi fosil.
Energi terbarukan berasal dari proses alami dan kemungkinan tidak akan pernah
habis. Energi terbarukan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan energi
dari sumber yang alami regenerasi dan karenanya, hampir tak terbatas. Ini termasuk
energi surya, energi angin, tenaga air, biomassa (berasal dari tumbuhan), energi panas
bumi (panas dari bumi), dan energy laut.
Masing-masing sumber energi alternatif memiliki kelebihan dan kekurangan, dan
banyak pengamat berharap bahwa satu atau lebih dari mereka suatu hari nanti dapat
memberikan sumber energi jauh lebih baik dibandingkan konvensional, metode
pembakaran bahan bakar fosil.
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
Pembangkit Listrik Tenaga Angin atau sering juga disebut dengan Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB) adalah salah satu pembangkit listrik energi terbarukan
yang ramah lingkungan dan memiliki efisiensi kerja yang baik jika dibandingkan
dengan pembangkit listrik energi terbarukan lainnya. Prinsip kerja PLTB adalah
dengan memanfaatkan energi kinetik angin yang masuk ke dalam area efektif turbin
untuk memutar baling-baling/kincir angin, kemudian energi putar ini diteruskan ke
generator untuk membangkitkan energi listrik.[1]
Berdasarkan data dari GWEC, jumlah PLTB yang ada di dunia saat ini adalah
sebesar 157.900 MWatt (sampai dengan akhir tahun 2009), dan pembangkit jenis ini
setiap tahunnya mengalami peningkatan dalam pembangunannya sebesar 20-30%.
Teknologi PLTB saat ini dapat mengubah energi gerak angin menjadi energi listrik
dengan efisiensi rata-rata sebesar 40%. Efisiensi 40% ini disebabkan karena akan
selalu ada energi kinetik yang tersisa pada angin karena angin yang keluar dari turbin
tidak mungkin mempunyai kecepatan sama dengan nol. Gambar 1 merupakan laju
pertumbuhan dan daya elektrik total PLTB di dunia yang ada sampai saat ini.[2]
Sesuai susunan dan fungsi dari beberapa komponen penting dalam turbin
pembangkit listrik tersebut, maka dapat diuraikan tugas dan fungsinya masing-masing:
3. Pitch (Sudut Bilah Kipas) Bilah kipas dapat diatur sudutnya sesuai dengan
kecepatan rotor yang dikehendaki. Tergantung
kondisi angin yang terlalu rendah atau terlalu
kencang.
5. Low-speed shaft (Poros Poros turbin yang berputar kira-kira 30-60 rpm.
Putaran Rendah)
6. Gear box (Roda Gigi) Roda gigi menaikkan putaran dari 30-60 rpm
menjadi sekitar 1000-1800 rpm. Ini merupakan
tingkat putaran standar yang disyaratkan untuk
memutar generator listrik.
10. Wind vane (Tebeng Angin) Mengukur arah angin, berhubungan dengan
penggerak arah yang memutar arah turbin
disesuaikan dengan arah angin.
11. Nacelle (Rumah Mesin) Rumah mesin ini terletak di atas menara . Di
dalamnya berisi gearbox, poros putaran
tinggi/rendah, generator, alat pengontrol, dan
alat pengereman.
12. High-speed shaft (Poros Berfungsi untuk menggerakkan generator.
Putaran Tinggi)
13. Yaw drive (Penggerak Arah) Penggerak arah memutar turbin ke arah angin
untuk desain turbin yang menghadap angin.
Untuk desain turbin yang mendapat hembusan
angin dari belakang tak memerlukan alat ini.
14. Yaw motor (Motor Motor listrik yang menggerakkan Yaw drive.
Penggerak Arah)
15. Tower Menara
2.2 Rumus Matematik Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
Energi kinetik angin yang dapat masuk ke dalam area efektif turbin angin dapat
dihitung berdasarkan persamaan (1.1) :
𝑚𝑣 2 (𝜌𝐴𝑣)𝑣 2 𝜌𝐴𝑣 3
𝑃= = = (1.1)
2 2 2
Dimana pada persamaan tersebut dapat kita lihat bahwa energi angin (P ; Watt)
bergantung terhadap faktor-faktor seperti aliran massa angin (m ; kg/s), kecepatan
angin (v ; m/s), densitas udara (ρ ; kg/m3), luas permukaan area efektif turbin (A ;
m3 ). Di akhir persamaan, secara jelas dapat disimpulkan bahwa energi angin akan
meningkat 8 kali lipat apabila kecepatan angin meningkat 2 kali lipatnya, atau dengan
kata lain apabila kecepatan angin yang masuk ke dalam daerah efektif turbin memiliki
perbedaan sebesar 10% maka energi kinetik angin akan meningkat sebesar 30%.
Apabila kecepatan kerja PLTB adalah Vrated, maka daya keluaran PLTB dapat
diperoleh dari persamaan 1.2 dengan menuliskan kembali ke persamaan sebagai
berikut.
P V
3 (1.2)
WT =[ ] ×PWT(rated)
Vrated
0 ,0<𝑣<𝑣𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑 (1.3)
3
𝑃𝑊𝑇 𝑣
) ×𝑃𝑊𝑇𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑 ,𝑣𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑<𝑣<𝑣𝑐𝑢𝑡−𝑜𝑓𝑓
= (𝑣
𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑
𝑃𝑊𝑇𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑 𝑣<𝑣𝑐𝑢𝑡−𝑜𝑓𝑓
{ }
Gambar 2.2 Intensitas Energi Angin
1
𝑍 𝑛
V= 𝑉2 ( )
𝑍1
PLTB ini akan dibangun oleh PT. UPC Sidrap Bayu Energi.
3. PLTB Jeneponto
1. Tidak mudah diprediksi. Sama seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit
listrik tenaga air juga tidak mudah diprediksi. Meskipun sumber terbarukan, akan
tetapi sumber energi angin kurang dapat diandalkan untuk ada terus menerus.
2. Memerlukan biaya yang tinggi. Kelemahan yang kedua adalah memerlukan biaya
yang cukup tinggi. Seperti yang kita ketahui biasanya pembangkit listrik yang satu
ini dibangun di tempat yang jauh dari sumber beban. Dan tentu saja semua itu
membutuhkan transmisi dengan biaya yang cukup tinggi.
3. Biaya perawatan tinggi. Selain itu, biaya perawatan atau cost maintenance turbin
angin juga sangatlah tinggi. Hal ini dikarenakan turbin angin memiliki beberapa
bagian yang mudah rusak seiring dengan berjalannya waktu.
4. Ancaman bagi kehidupan liar. Kenapa bisa dikatakan sebagai ancaman bagi
kehidupan liar? Ini karena burung yang terbang bebas dapat terbunuh dan terluka
jika terbang menuju ke arah turbin angin tersebut.
5. Membutuhkan turbin angin yang banyak. Berikutnya adalah membutuhkan turbin
yang banyak. Untuk menghasilkan listrik yang sama dengan pembangkit fosil.
Dibutuhkan turbin angin yang banyak, dengan begitu dibutuhkan pula area yang
luas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan
angina sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.
2. Proses terbentuknya energi angin adalah, karena adanya angin. Angin disebabkan
oleh pemanasan sinar matahari yang tidak merata di atas permukaan bumi. Udara
yang lebih panas akan mengembang menjadi ringan dan bergerak naik ke atas.
3. Komponen utama dari pembangkit listrik tenaga angin yaitu turbinangin (wind
turbine) yang di dalamnya terdapat komponen-komponen seperti anemometer,
blades, brake, controller, gear box, generator, high-speed shaft, low-speed shaft,
nacelle, pitch, rotor, tower, wind direction, wind vane, yaw drive, yaw motor, dan
penyimpan energi (battery)
4. Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin
memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas. Kemudian
angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada
generator di bagian belakang turbin angin. Generator inilah yang akan
menghasilkan energi listrik.
5. Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga adalah sifatnya yang
terbarukan.
6. Namun selain kelebihan yang ada, pembangkit ini juga memiliki kekurangan, antara
lain membuat lebih buruk dampak visual, menyebabkan derau suara, beberapa
masalah ekologi, dan keindahan.
3.2 Saran
1. Agar sumber energi angin dapat lebih dimanfaatkan lagi sehingga krisis energi
listrik dapat dikurangi di Indonesia.
2. Memelihara Pembangkit Listrik Tenaga Bayu yang telah ada sehingga dapat
digunakan semaksimal mungkin untuk kebutuhan listrik masyarakat
DAFTAR PUSTAKA