Anda di halaman 1dari 16

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (PLTB)

PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK

DIBUAT OLEH:

RYAN ARYO SYAHPUTRA


1620201101

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKUKLTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

PEKANBARU

OKTOBER 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 8 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i


KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................ 2
1.4 Batasan Masalah ............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 3
2.1 Prinsip Kerja Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Bayu ............... 3
2.2 Rumus Matematika Pembangkit Listrik Tenaga Bayu .................. 6
2.3 Daya yang Dibangkitkan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu ......... 8
2.4 Kelebihan dan Kekurangan PLTB ................................................. 9
BAB III PENUTUP .................................................................................. 11
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 12
3.2 Saran .............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA…………....……………………….……….. ....... 12
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Laju Pertumbuhan PLTB di Dunia

Gambar 2.2 Turbin Angin

Gambar 2.3 Intensitas Energi Angin

Gambar 2.4 Kecepatan angin berdasarkan ketinggiannya dari permukaan


tanah
Gambar 2.5 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Sidrap I

Gambar 2.6 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Jeneponto

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktur dan Fungsi Komponen-Komponen Turbin Angin


Tabel 2.2 Nilai n Berdasarkan Jenis Permukaan Tanah
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi merupakan suatu kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan
manusia. Semakin maju suatu negara, semakin besar energi yangdibutuhkan. Bila
ditinjau dari sumber pengadaan energi dunia saat ini, sumber Migas merupakan sumber
utama. Sumber Migas yang terdapat di bumi sangatterbatas dan pada suatu saat akan
habis, oleh karena itu berbagai penelitian dilakukan oleh para peneliti untuk
menemukan sumber energi diluar Migas sebagai sumber energi alternatif yang dapat
dimanfaatkan sesuai kebutuhan.
Negara Indonesia yang terletak di garis katulistiwa, mempunyai daratan
yangditumbuhi hutan belantara yang luas beserta gunung atau pegunungan
yangdidalamnya banyak sungai-sungai mengalirkan air dari hulu ke hilir
sampaikelautan lepas selain itu memperoleh penyinaran sinar surya sepanjang
tahun,dengan hembusan angin yang terdapat di seluruh wilayah Indonesia. Keberadaan
wilayah Indonesia dengan beragam sumber daya alam merupakan tantangan bagi para
peneliti Indonesia, untuk melakukan penelitian atau kajian untuk mendapatkan sumber
energi alternatif yang dapat digunakan untuk memenuhikebutuhan energi sesuai
kebutuhan. Salah satu sumber energi alternatif yang dapat dikembangkan adalah
pembangkit listrik tenaga angin.
Pengembangan energi alternative baru dan terbarukan sedang digalakan melalui
kebijakan-kebijakanpemerintah untuk mendorong dan memfasilitasi pemanfaatan
sumber energi terbarukan. Dan juga untuk mengatasi krisis sumber energi dan
pemanasan global yang diakibatkan dari penggunaan sumber energi fosil.
Energi terbarukan berasal dari proses alami dan kemungkinan tidak akan pernah
habis. Energi terbarukan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan energi
dari sumber yang alami regenerasi dan karenanya, hampir tak terbatas. Ini termasuk
energi surya, energi angin, tenaga air, biomassa (berasal dari tumbuhan), energi panas
bumi (panas dari bumi), dan energy laut.
Masing-masing sumber energi alternatif memiliki kelebihan dan kekurangan, dan
banyak pengamat berharap bahwa satu atau lebih dari mereka suatu hari nanti dapat
memberikan sumber energi jauh lebih baik dibandingkan konvensional, metode
pembakaran bahan bakar fosil.
1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)


2. Apa rumus matematik Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
3. Berapa daya yang dibangkitkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
4. Apa kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)

1.3. Tujuan

1. Mengetahui prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)


2. Mengetahui rumus matematik Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
3. Mengetahui daya yang dibangkitkan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)

1.4. Batasan Masalah

1. Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)


2. Rumus matematik Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
3. Daya yang dibangkitkan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
4. Kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)

Pembangkit Listrik Tenaga Angin atau sering juga disebut dengan Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB) adalah salah satu pembangkit listrik energi terbarukan
yang ramah lingkungan dan memiliki efisiensi kerja yang baik jika dibandingkan
dengan pembangkit listrik energi terbarukan lainnya. Prinsip kerja PLTB adalah
dengan memanfaatkan energi kinetik angin yang masuk ke dalam area efektif turbin
untuk memutar baling-baling/kincir angin, kemudian energi putar ini diteruskan ke
generator untuk membangkitkan energi listrik.[1]

Berdasarkan data dari GWEC, jumlah PLTB yang ada di dunia saat ini adalah
sebesar 157.900 MWatt (sampai dengan akhir tahun 2009), dan pembangkit jenis ini
setiap tahunnya mengalami peningkatan dalam pembangunannya sebesar 20-30%.
Teknologi PLTB saat ini dapat mengubah energi gerak angin menjadi energi listrik
dengan efisiensi rata-rata sebesar 40%. Efisiensi 40% ini disebabkan karena akan
selalu ada energi kinetik yang tersisa pada angin karena angin yang keluar dari turbin
tidak mungkin mempunyai kecepatan sama dengan nol. Gambar 1 merupakan laju
pertumbuhan dan daya elektrik total PLTB di dunia yang ada sampai saat ini.[2]

Gambar 2.1 Laju Pertumbuhan PLTB di Dunia


Gambar 2.2 Turbin Angin

Sesuai susunan dan fungsi dari beberapa komponen penting dalam turbin
pembangkit listrik tersebut, maka dapat diuraikan tugas dan fungsinya masing-masing:

Tabel 2.2 Struktur dan Fungsi Komponen-Komponen turbin Angin

No. Nama Komponen Fungsi Komponen

1. Blades (Bilah Kipas) Kebanyakan turbin angin mempunyai 2 atau 3


bilah kipas angin yang menghembus
menyebabkan turbin tersebut berputar.

2. Rotor Bilah kipas bersama porosnya dinamakan rotor


Tower (Menara): Menara bisa dibuat dari pipa
baja, beton, ataupun rangka besi. Karena
kencangnya angin bertambah dengan seiring
dengan bertambahnya ketinggian, maka makin
tinggi menara makin besar tenaga angin yang
didapat.

3. Pitch (Sudut Bilah Kipas) Bilah kipas dapat diatur sudutnya sesuai dengan
kecepatan rotor yang dikehendaki. Tergantung
kondisi angin yang terlalu rendah atau terlalu
kencang.

4. Brake (Rem) Suatu rem cakram yang dapat digerakkan


secara mekanis dengan bantuan tenaga listrik
atau hidrolik untuk menghentikan rotor atau
saat keadaan darurat.

5. Low-speed shaft (Poros Poros turbin yang berputar kira-kira 30-60 rpm.
Putaran Rendah)
6. Gear box (Roda Gigi) Roda gigi menaikkan putaran dari 30-60 rpm
menjadi sekitar 1000-1800 rpm. Ini merupakan
tingkat putaran standar yang disyaratkan untuk
memutar generator listrik.

7. Generator Generator pembangkit listrik, biasanya


sekarang disebut alternator arus bolak-balik.

8/ Controller (Alat Pengontrol) Alat Pengontrol ini men-start turbin pada


kecepatan angin kira-kira 12-25 km/jam, dan
kemudian mematikannya pada kecepatan 90
km/jam. Turbin tidak beroperasi di atas 90
km/jam. Hal ini dikarenakan tiupan angin yang
terlalu kencang dapat merusakkannya.

9. Anemometer Mengukur kecepatan angin dan mengirim data


angin ke alat pengontrol.

10. Wind vane (Tebeng Angin) Mengukur arah angin, berhubungan dengan
penggerak arah yang memutar arah turbin
disesuaikan dengan arah angin.
11. Nacelle (Rumah Mesin) Rumah mesin ini terletak di atas menara . Di
dalamnya berisi gearbox, poros putaran
tinggi/rendah, generator, alat pengontrol, dan
alat pengereman.
12. High-speed shaft (Poros Berfungsi untuk menggerakkan generator.
Putaran Tinggi)
13. Yaw drive (Penggerak Arah) Penggerak arah memutar turbin ke arah angin
untuk desain turbin yang menghadap angin.
Untuk desain turbin yang mendapat hembusan
angin dari belakang tak memerlukan alat ini.

14. Yaw motor (Motor Motor listrik yang menggerakkan Yaw drive.
Penggerak Arah)
15. Tower Menara
2.2 Rumus Matematik Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)

Energi kinetik angin yang dapat masuk ke dalam area efektif turbin angin dapat
dihitung berdasarkan persamaan (1.1) :

𝑚𝑣 2 (𝜌𝐴𝑣)𝑣 2 𝜌𝐴𝑣 3
𝑃= = = (1.1)
2 2 2

Dimana pada persamaan tersebut dapat kita lihat bahwa energi angin (P ; Watt)
bergantung terhadap faktor-faktor seperti aliran massa angin (m ; kg/s), kecepatan
angin (v ; m/s), densitas udara (ρ ; kg/m3), luas permukaan area efektif turbin (A ;
m3 ). Di akhir persamaan, secara jelas dapat disimpulkan bahwa energi angin akan
meningkat 8 kali lipat apabila kecepatan angin meningkat 2 kali lipatnya, atau dengan
kata lain apabila kecepatan angin yang masuk ke dalam daerah efektif turbin memiliki
perbedaan sebesar 10% maka energi kinetik angin akan meningkat sebesar 30%.
Apabila kecepatan kerja PLTB adalah Vrated, maka daya keluaran PLTB dapat
diperoleh dari persamaan 1.2 dengan menuliskan kembali ke persamaan sebagai
berikut.

P V
3 (1.2)
WT =[ ] ×PWT(rated)
Vrated

0 ,0<𝑣<𝑣𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑 (1.3)
3
𝑃𝑊𝑇 𝑣
) ×𝑃𝑊𝑇𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑 ,𝑣𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑<𝑣<𝑣𝑐𝑢𝑡−𝑜𝑓𝑓
= (𝑣
𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑
𝑃𝑊𝑇𝑟𝑎𝑡𝑒𝑑 𝑣<𝑣𝑐𝑢𝑡−𝑜𝑓𝑓
{ }
Gambar 2.2 Intensitas Energi Angin

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kecepatan angin sangat


dipengaruhi oleh ketinggiannya dari permukaan tanah. Semakin mendekati permukaan
tanah, kecepatan angin semakin rendah karena adanya gaya gesek antara permukaan
tanah dan angin. Untuk alasan ini, PLTB biasanya dibangun dengan menggunakan
tower yang tinggi atau dipasang diatas bangunan. Berikut adalah rumus bagaimana
cara mengukur kecepatan angin berdasarkan ketinggiannya dan jenis permukaan tanah
sekitarnya.

1
𝑍 𝑛
V= 𝑉2 ( )
𝑍1

V : Kecepatan angina pada ketinggian Z


V1 : Kecepatan angin pada ketinggian Z1
n : Nilai n dipengaruhi oleh jenis permukaan tanah
Jenis Permukaan Tanah n 1/n
Padang Rumput Datar 7 – 10 0.10 – 0.14
Pesisir Pantai 7 – 10 0.10 – 0.14
Sawah dan Perkebunan 4–6 0.17 – 0.25
Daerah Perkotaan 2–4 0.25 – 0.50

Tabel 2.1 Nilai n berdasarkan jenis permukaan tanah

Gambar 2.3 Kecepatan angin berdasarkan ketinggiannya dari permukaan tanah

2.3 Daya yang Dibangkitkan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)

1. PLTB Sidrap I (70 MW)

Gambar 2.4 PLTB Sidrap I


PLTB Sidrap I yang telah diuji interkoneksi dengan jaringan PT. PLN pada
minggu pertama Januari lalu, pembangkit tersebut terletak di Desa Mattirosari dan
Lainungan, Kecamatan Watangpulu, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap),
Sulawesi Selatan yang telah menjadi pembangkit komersial skala besar pertama di
Indonesia yang memanfaatkan energi angin.

2. PLTB Sidrap II (50 MW)

PLTB ini akan dibangun oleh PT. UPC Sidrap Bayu Energi.

3. PLTB Jeneponto

Gambar 2.5 PLTB Jeneponto

4. PLTB Tanah Laut

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu ini terletak di Kecamatan Pelaihari,Kabupaten Tanah


Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)

Kelebihan pembangkit listrik tenaga angin :

1. Sumber energi terbarukan. Yang pertama adalah angin merupakan salah


satu sumber energi terbarukan. Dikatakan menjadi sumber energi terbarukan
karena sumber energi angin tidak akan pernah habis, tidak seperti minyak bumi.
2. Tidak menimbulkan emisi. Yang kedua adalah tidak menimbulkan emisi. Listrik
yang dihasilkan oleh angin tidak menimbulkan emisi yang bisa menyebabkan
hujan asam ataupun gas rumah kaca. Seperti yang Anda ketahui penggunaan bahan
bakar fosil dapat menyebabkan hujan asam. Hujan asam yang terjadi pun dapat
mempengaruhi kehidupan di bumi, seperti ikan dan tumbuhan mati, besi berkarat
dan lainnya.
3. Ramah lingkungan. Kelebihan menggunakan pembangkit listrik tenaga angin
selanjutnya adalah ramah lingkungan. Selain terbarukan, energi angin merupakan
salah satu sumber energi alternatif yang jika digunakan tanpa mencemari
lingkungan.
4. Menggunakan space yang lebih kecil. Jika dibandingkan dengan pembangkit
listrik lainnya, energi angin hanya membutuhkan beberapa meter untuk
membentuk pondasi turbin angin. Tentu saja tanah di sekitar turbin dapat
digunakan untuk keperluan lainnya, salah satunya yaitu untuk pertanian.

Kekurangan pembangkit listrik tenaga angin

1. Tidak mudah diprediksi. Sama seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit
listrik tenaga air juga tidak mudah diprediksi. Meskipun sumber terbarukan, akan
tetapi sumber energi angin kurang dapat diandalkan untuk ada terus menerus.
2. Memerlukan biaya yang tinggi. Kelemahan yang kedua adalah memerlukan biaya
yang cukup tinggi. Seperti yang kita ketahui biasanya pembangkit listrik yang satu
ini dibangun di tempat yang jauh dari sumber beban. Dan tentu saja semua itu
membutuhkan transmisi dengan biaya yang cukup tinggi.
3. Biaya perawatan tinggi. Selain itu, biaya perawatan atau cost maintenance turbin
angin juga sangatlah tinggi. Hal ini dikarenakan turbin angin memiliki beberapa
bagian yang mudah rusak seiring dengan berjalannya waktu.
4. Ancaman bagi kehidupan liar. Kenapa bisa dikatakan sebagai ancaman bagi
kehidupan liar? Ini karena burung yang terbang bebas dapat terbunuh dan terluka
jika terbang menuju ke arah turbin angin tersebut.
5. Membutuhkan turbin angin yang banyak. Berikutnya adalah membutuhkan turbin
yang banyak. Untuk menghasilkan listrik yang sama dengan pembangkit fosil.
Dibutuhkan turbin angin yang banyak, dengan begitu dibutuhkan pula area yang
luas.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan
angina sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.
2. Proses terbentuknya energi angin adalah, karena adanya angin. Angin disebabkan
oleh pemanasan sinar matahari yang tidak merata di atas permukaan bumi. Udara
yang lebih panas akan mengembang menjadi ringan dan bergerak naik ke atas.
3. Komponen utama dari pembangkit listrik tenaga angin yaitu turbinangin (wind
turbine) yang di dalamnya terdapat komponen-komponen seperti anemometer,
blades, brake, controller, gear box, generator, high-speed shaft, low-speed shaft,
nacelle, pitch, rotor, tower, wind direction, wind vane, yaw drive, yaw motor, dan
penyimpan energi (battery)
4. Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin
memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas. Kemudian
angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada
generator di bagian belakang turbin angin. Generator inilah yang akan
menghasilkan energi listrik.
5. Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga adalah sifatnya yang
terbarukan.
6. Namun selain kelebihan yang ada, pembangkit ini juga memiliki kekurangan, antara
lain membuat lebih buruk dampak visual, menyebabkan derau suara, beberapa
masalah ekologi, dan keindahan.

3.2 Saran

1. Agar sumber energi angin dapat lebih dimanfaatkan lagi sehingga krisis energi
listrik dapat dikurangi di Indonesia.
2. Memelihara Pembangkit Listrik Tenaga Bayu yang telah ada sehingga dapat
digunakan semaksimal mungkin untuk kebutuhan listrik masyarakat
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai