BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan adalah usaha untuk dapat menaikkan manfaat yang kita dapatkan
dari sumberdaya. Kenaikan mafaat itu dapat kita capai dengan menggunakan lebih banyak
sumberdaya. Kenaikan manfaat dapat juga dicapai dengan menaikkan efisiensi penggunaan
sumberdaya, tanpa menaikan jumlah sumberdaya yang kita pakai. Sedangkan Pengertian
lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa
dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.
Dalam usaha memperbaiki mutu hidup, harus dijaga agar kemampuan lingkungan
untuk mendukung kehidupan pada tingkat yang lebih tinggi tidak menjadi rusak. Sebab
kalau kerusakan terjadi, bukannya perbaikan mutu hidup yang akan dicapai, melaikan justru
kemorosotan. Bahkan bila kerusakan terlalu parah, dapatlah terjadi kepunhan kehidupan
kita sendiri. Atau paling sedikit ekosistem tempat kita hidup dapat mengalami keambrukan
yang akan mengakibatkan banyak kesulitan. Pembangunan demikian besifat tidak
berkelanjutan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ekologi Pembangunan
Dalam usaha memperbaiki mutu hidup, harus dijaga agar kemampuan lingkungan
untuk mendukung kehidupan pada tingkat yang lebih tinggi tidak menjadi rusak. Sebab
kalau kerusakan terjadi, bukannya perbaikan mutu hidup yang akan dicapai, melaikan justru
kemorosotan. Bahkan bila kerusakan terlalu parah, dapatlah terjadi kepunahan kehidupan
kita sendiri. Atau paling sedikit ekosistem tempat kita hidup dapat mengalami keambrukan
yang akan mengakibatkan banyak kesulitan. Pembangunan demikian besifat tidak
berkelanjutan.
C. Pembangunan Berkelanjutan
Di dalam alam terdapat proses ekologi yang menjadi penonmpang kehidupan kita.
Rusaknya proses ekologi itu akan menbahayakan kehidupan di bumi kita. Energi untuk
proses ekologi itu didapatkan dari matahari. Dibawah di uraikan beberapa proses yang
penting.
Dalam sinar matahari tersimpan energi. Pada waktu sinar matahari mengenai
permukaan tanah, permukaan tanah itu menjadi panas. Panas itu direncanakan kembali ke
atmosfer sebagai gelombang panas, yaitu sinar infra-merah. Di dalam atmosfer terdapat
jenis molekul gas yang dapat menyerap gelombang infra-merah. Karena penyarapan
gelombang panas itu suhu atmosfer naik. Kenaikan suhu itu di sebut efek rumah kaca (ERK).
Gas-gas dalam atmosfer yang menyerap gelombang panas disebut gas rumah kaca (GRK).
Jadi ERK tidak disebabkan oleh adanya gedung-gedung tinggi yang didingnya terdidiri dari
jendela-jendela kaca, melaikan oleh GRK dalam atmosfer yang menyerap gelombang panas.
Istilah ini memang berasal dari pengalaman para petani didaerah iklim sedang yang
menanan sayuran di dalam rumah kaca untuk melindungi sayuran itu dari suhu dingin. Pada
waktu siang hari dan cuaca cerah, suhu di dalam rumah kaca itu lebih zat sintetiktinggi
daripada di luar rumah kaca, walaupun alat pemanas di dalam rumah kaca dimatikan.
Kenaikan suhu itu disebabkan oleh tertahannya gelombang panas oleh kaca rumah kaca
sehingga tidak dapat lepas ke udara.
Bahaya terjadinya pemanasan global di perbesar dengan naiknya gas rumah kaca
yang lain, terutama klorofluokarbon (KFK). KFK merupakan zat sintetik yang di buat oleh
manusia untuk keperluan industri.
Dampak pemanasan global ialah berubahnya iklim, yaitu perubahan curah hujan
serata naiknya intensitas dan frekuensi badai. Permikaan laut akan naik, sebagian karena
memuai air laut pada suhu yang lebih tinggi sehingga volumenya naik, sebagian lagi karena
melelehnya as abadi di pegunungan tinggi dan di daerah kutub. Dengan berubahya iklim
pertanian juga akan trepengaruh oleh pemanasn global.
Pemanasn global ada juga dampak positifnya, antara lain, meluasnya daerah
pertanian ke daerah yang lebih dingin, dan dipacunya pertumbuhan tanaman oleh naiknya
kadar CO2. Tetapi walaupun pemanasn global mempunyai juga dampak positif, secara
keseluruhan dampak pemanasan global akan mempunyai dampak negatif terhadap
kesejahteraan manusia.
2) Fotosintesis
Mengingatnya pentingnya foto sintesis, kita harus menjaga agar dalam proses
pembanguana tetap cukup terdapat tumbuhan hijau, antara lain hutan, semak belukar dan
padang rumput
3) Penambatan nitrogen
Nitrogen (N) merupakan unsur yang esensial untuk kehidupan mahluk hidud. Udara
mengandung kira-kira 80% nitrogen. Tetapi gas nitrogen yang banyak itu tidak berguna bagi
manusia dan sebagian besar mahluk hidup yang dapat menambat nitrogen udara. Mahluk
hidup itu sebagian hidipnya bebas. Sebagian hidup bersimbiosis dengan mahluk hidup lain.
Golongan mahluk hidup penambatan nitrogen udara yang lain ialah yang
bersimbiosis denagan mahluk hidup lain. Hidup bersimbiosis artinya hidup bersama yang
saling menguntungkan. Yang terkenal ialah bakteri rhizobium yang hidup dalam bintil akar
tumbuhan kacang-kacangan. Bakteri itu mendapatkan emakananya dari tumbuhan kacang-
kacangan yang berfotosisntesis. Sebagian energi dalam makanan itu digunakan ubtuk
menambat nitrogen udra. Nitrogen udara itu sebagian bermanfaat bagi tumbuhan kacang-
kacangan.
4) Pengendalian populasi
Didalam alam sebagian hewan hidup dari tumbuhan. Mereka disebut herbivora. Ada
pula hewan yang hidup dari hewan lain. Mereka disebut karnivora. Hewan yang memakan
secara umum disebut pemangsa; yang dimakan disebut mangsa. Pemangsa ada yang
menguntungkan, ada pula yang merugikan. Demikian mangsa ada pula yang
menguntungkan dan ad pula yang merugikan. Pemangsa yang menguntungkan ialah yang
memakan mangsa yang merugikan. Tetapi menguntungkan dan merugikan itu sering tidak
bersifat mutlak, melaikan tergantung pada waktu tertentu. Misalnya, eceng gondok di
waduk merugikan tetapi orang desa banyak yang menanam eceng gondok untuk
membersihkan air kolam.
5) Fungsi hidro-orologi
Air dan tanah merupakan sumberdaya yang terpengaruhi yang esensial untuk
kehidupan kita. Air mengalami suatu daur. Air jatuh dari langit sebagai hujan. Hujan
sebagian mengalir di atas permukaan tanah dan sebagian lagi masuk ke dalam tanah. Oleh
panas matahari air menguap. Dari uap air terbentuklah awan terjadilah hujan. Daur ini
berlangsung sepanjang masa tak ada habisnya.
Hutan dan bentuk vegetasi lain mempunyai peranan penting dalam daur ini. Dengan
adanya hutan lebih banyak air yang meresap ke dalam tanah. Sebagian lagi terserap oleh
seresah yang ada di atas lantai tanah. Karena hutan mempunyai laju epovatranspirasi yang
besar, dengan adanya hutan lebih banyak air yang menguap daripada bila tak ada hutan.
Karena air meresap kedalam tanah dan yang menguap lebih banyak, dan serbagian lagi
terserap oleh seresah, air yang mengalir di atas permukaan tanah lebih sedikit.
Berkurangnya air permukaan tidak saja mengurangi risiko banjir, melaikan pula
mengurangi risiko erosi. Tajuk hutan dan lapisan seresah juga melindungi permukaan tanah
dari erosi percikan oleh tetesan air. Karena erosi menurunkan kesuburan tanah, menaikkan
kandungan lumpur dalam air dan menyebabkan pendangkalan sungai, waduk dan saluran
pengairan, perlindungan hutan terhadap erosi tanah sngatlah penting.
Pembangunan adalah usaha untuk dapat menaikkan manfaat yang kita dapatkan
dari sumberdaya. Kenaikan mafaat itu dapat kita capai dengan menggunakan lebih banyak
sumberdaya. Kenaikan manfaat dapat juga dicapai dengan menaikkan efisiensi penggunaan
sumberdaya, tanpa menaikan jumlah sumberdaya yang kita pakai. Dengan usaha kita
mendapatkan hasil yang lebih besar dengan sejumlah sumberdaya yang sama. Kedalam
usaha menaikan efiensi penggunaan sumberdaya termasuk pula daurulang. Usaha menaikan
efisiensi terutama penting dengan makin langkanya persediaan sumber terhadapdaya relatif
terhadap kebutuhan. Kenaikkan kebutuhan itu disebabkan baik oleh kenaikan jumlah
penduduk, maupun karena kenaikan permintaan perorang. Usaha menaikkan efisiensi
penggunaan sumberdaya tidak saja penting untuk sumberdaya yang tak terpengaruhi,
melainkan juga untuk yang terperbarui. Usaha itu penting dari dua segi.
Pertama, untuk sumberdaya yang terpengaruhi kenaikan intensitas eksploitasi
mempertinggi resiko kerusakan sumberdaya. Kerusakan itu dapat membuat sumberdaya itu
memjadi takterperbarui, kecuali dengan biaya yang tinggi seperti telah di uraikan di muka.
Untuk sumberdaya yang takterperbarui, kenaikan intensitasi akan mempercepat penysutan
sumberdaya. Artinya, sumberdaya itu akan makin cepat habis.
Kedua, penggunaan sumberdaya dalam jumlah yang makin besar pada umumnya
akan memperbesar masalah pencemaran. Pencemaran itu secara umum akan mengurangi
kemampuan lingkungan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Secara khusus ia
akan mengurangi kemampuan sumberdaya yang terperbarui untuk memperbarui diri. Usaha
daurulang mempunyai efek mengurngi risiko pencemaran dan penyusutan sumberdaya.
Cara yang ketiga untuk menjamin persediaana sumbterdaya selama mungkin ialah
mencari sumberdaya alternatif. Misalkan utnuk suatu keperluan kiata mengunakana
sumbrdaya yang telah langka. Apabila kitamenggunakan sumberdaya lain untuk keperluan
yang sama itu, sumberdaya yang langka dapat kita hemat. Cara ini merupakan salah satu
usaha untuk menghemat BBM dengan lebih banyak menggunakan sumber energi yang lain.
Sumber yang paling utama ialah manusia. Pada akhirnya manusialah yang
menentukan berhasil atau gagal besar, tetapi mutunya masih rendah. Pembanguna
mempunyai tujuan uatam menaikan mutu sumberdaya manusia. Dengan mutu sumberdaya
manusia yang tinggi, keterbatasan sumberdaya alam dapat diatasi. Misalnya, Jepang,
Singapur dan Nederland tidak banyak memiliki sumberdaya alam. Tetapi mutu sumberdaya
manusia tinggi. Negara mereka maju. Mutu harus pula mencakup siakap manusia terhadap
linkungan hidupnya. Sebab hanya dalam lingkungan yang optimal manusia dapat
berkembang denagn baik, dan dengan manusia yang baik linkungan dapat berkembang ke
arah yang optimal.
1) Pemanfaatan pembanguana
Arus enrgi, aingmteri dan informasi yang asimetris antara ekosis tem yang berbeda
tingkat perkembangannya, dan mengakibatkan terjadinya kesenjangan, terjadinya karena
sistem yang lebih berkembang dapat menguasai arus informasi, baik jenis, besar maupu
waktunnya. Dengan penguasaan arus informasi itu, ia juga menguasai arus materi dan
energi. Misalnya, didalam pembangunan pedesaan, kota mengumpulkan dan menyeleksi
informasi yang ia inginkan. Setelah dioalh, iformasi itu mengalir kembali ke desa dalam
bentuk keputusan dan penerangan tertentu. Walaupun keputusan dan penerangan itu
dimaksudkan untuk kebaikan desa, namun kebaikan itu adalah dari kecamtan kota. Karena
itulah keuntungan selau pada pihak kota, yaitu ap yang disebut urban biased. Pembagian
manfaat dan resiko lingkungan menjadi tidak merata antara desa dan kota, yaitu desa
mendapatkan resiko total, untuk desa lebih kecil dari untuk kota. Dapat terjadi manfaat
bersih untuk desa sangat kecil, atau bahkan negatif.
Dengan asumsi manfaat bersih digunakan untuk invastasi, manfaat bersih yang lebih
besar untuk kota akan menyebabkan pertumbuhan kota lebih pesat dari desa. Dalam hal
manfaat bersih desa negatif, desa tidak akan tumbuh, melaikan mundur.
Masalah itu tidak dapat dibiarkan dan perlu diambil tindakan. Salah satu tindakan
yang diambil ialah dengan dikeluarkannya keputusan presiden No. 14A yang mengharuskan
digunakannya kontraktor lokal untuk kontrak pekerjaan kecil. Akan tetapi peraturan ini
belum banyak berguna untuk penduduk desa yang desanya menjadi proyek. Sebab
kontraktot lokal umumnya menggunakan buruh dari kota
Pertama, pendidkan dan latihan untuk penduduk setempat haruslah menjadi bagian
terpadu setiap proyek pembangunan. Sebab banyak pekerjaan di proyek yang besar yang
dapat dilakukan oleh penduduk setempat dengan laihan tertentu, antara lain sopir dan
montir truk bias dan jeep, tukang batu, tukang kay, dan pekerjaan kantor
Kedua, perencanaan proyek haruslah mencakup aspek penggunan proyek itu sebagai
alat pembanguan daerah itu. Hal ini tidak selalu, bahkan sering tidak dilakukan, melaikan
proyek itu semata-mata dilihat dari kepentingan nasional.
Ketiga, evaluasi proyak tidak hanya mencakup aspek nasional atau regional melaikan
juga aspek lokal. Yang akhir pun tidak cukup hanya mencakup.
Dengan usaha-usah itu, ada kemungkinan besar ekploitasi desa oleh kota dapat di
elimitasi, atau paling sedikit ditekankan sampai sekecil-kecilnya, sehingga kesenjangan
antara kota dan desa dapat dikelola dalam batas yang menguntungka.
2) Persaingan
Persaingan terjadi apabila sumberdaya yang digunakan oleh sekelompok individu
menjadi langka relatif terhadap kebutuhan masing-masing individu. Di dalam masyarak
manusia persaingan juga sereing terjadi. Di dalam masyarakat agraris, lahan merupakan
sumberdaya yang sering diperebutkan. Persaingan makin intensif denganan makin
menurunnya nilai nisbah lahan terhadap petani. Persaingan antara petani dapat di
analogikan dengan persaingan antara individu dalam satu jenis, dalam hal ini jenis itu adalah
jenis petani. Individu petani yang terdesak kedaerah marjinal. Mereka tetap menjadi petani
dan membuka lahan di daerah yang tidak subur dengan lereng curam. Dapat pula relung
petani itu berubah menjadi buruh di kota. Tetapi relung itu tetap marjinal.
Apabila terjadinya pembanguanan lahan yang luas, misalnya waduk, wilayah industri, dan
pemukiman, luas lahan pertanian berkurang. Jika petani yang tergusur oleh proyek itu tidak
dapat mendapatkan pekerjaan di proyek itu, nilai nisbah lahan terhadap petani akan
menurun. Dengan demikian tekanan penduduk meningkat dan daerah yang marjinal di desa
dan di kota akan diduduki oleh petani itu. Akibatnya ialah kerusakan lingkungan.
Jadi pembanguan yang menggunakan lahan yang luas dan tidak memperhatikan
penduduk lokal, akan mengakibatkan kerusakan lingkungan karena naiknya tekanan
penduduk.
Didaerah perladangan berpindah penyempitan areal perladangan oleh proyek
pembangunan juga akan menaikan tekanan penduduk. Yang terjadi disini ialah peladang
tidak tergusur, melaikan daur peladangan menjadi lebih pendek. Dengan daur yamg pendek,
terjadilah kerusakan hutan.
Uraian di atas menunjukan pembangunan di daerah pedesaan dapat menimbulkan kenaikan
tekanan penduduk terhadap lahan yang selanjutnya akanmenyebabkan kerusakan
lingkungan. Kerusakan lingkungan itu akan mengurangi kemampuan lingkungan untuk
mendukung pembangunan. Untuk menghidari masalah ini harus diusahakan agar penduduk
petani dapat dislurkan ke sektor non pertanian melalui penciptaan lapangan kerja,
pendidikan dan penyediaan kemudahan, sepeti kredit.
3) Masyarakat terasing
Yang dimaksud dengan masyarakat terasing ialah masyarakat yang hidup terpisah
dari masyarakat umum dan mempunyai gaya hidup dan nilai kebudayaan yang berbeda-
beda dari masyarakat umum. Di Indonsia terdapat dua masyarakat terasingyang menduduki
dua ujung ekstrim dalam kemasyarkatan kita. Yang pertama ialah masyarakat terasing yang
primitif yang hidup di daerah yang terpencil, misalnya dipedalaman sumatera, kalimantan,
dan irian jaya. Yang kedua ialah masyarakat terasing yang moderen yang hidup di lokasi
proyek pembangunan yang besar yang menggunakan teknologi yang modern.
Pada masyaraka terasing tipe kedua, yaitu yang menempati ujung ekstrem yang
modern dalam masyarakat kita, terdapat maslah yang lain. Keterasingan mereka bukan
karena keterbelakangan, melainkan kerena lebih maju dari masyarakat sekitarnya. Mereka
menghuni tempat tersendiri, sering dikelilingi pagar kelling dan pintu gerbang yang dijaga,
sehingga terpisah dari masyarakat umum. Pemecahan terasing ekrim modern yaitu,
dianjurkan para warganya ikut aktif dalam kehid upan sosial setempat. Dengan demikian
penduduk akan ikut menjaga keamanannya, misal dengan sistem ronda kampung. Jadi,
walaupun pemukiman itu secara pisik terpisah, tetapi secra sosial terigtegrasi kedlam
kehidupan masyarakat setempat. Namun pemecahan itu harus diushakan sedini mungkin,
yaitu sejak dimulai dan di bangun pemukiman tersebut.
BAB III
KESIMPULAN