Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 1

MAKALAH
“SHOLAT DAN ZAKAT”
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata kuliah FIQIH
Dosen pengampu RAHMAN N, M.Ag

Disusun oleh :
LAILA SARI
NIM 1901160051
MUHAMMAD AMINOR
NIM 1901160024
Trisna
NIM 1901160050
WILDAN ALI FIKRI
NIM 1901160008

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
TAHUN AJARAN 2019 H/1441
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakaatuh

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini
dengan judul makalah tentang shalat dan zakat. Telah menjadi tekad kami sejak
awal untuk menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu,
kami mengerjakan makalah ini dengan sungguh-sungguh dan memberikan
berbagai informasi tentang sholat dan zakat yang kami ambil dari berbagai
sumber.
Makalah yang berjudul “ shalat dan zakat” di dalamnya membahas sholat,
macam-macam dan tata cara pelaksanaannya & zakat, macam-macam dan tata
cara pelaksanaannya. Sebagai makhluk yang lemah dan tak sempurna, kami
mengharapkan kritik dan saran demi kemajuan makalah ini. kami mohon maaf
apabila terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam menyelesaikan makalah
ini. Kami sebagai penulis sangat mengharapkan agar pembaca dapat menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan-Nya. Saran dan kritik yang membangun tetap
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi setiap pihak terutama bagi para pembaca. Terima kasih.

Summasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

PALANGKA RAYA, 11 SEPTEMBER 2019

PENULIS
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………..….....…..........................................…..i

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar belakang..............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
D. Metode penulisan.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

1. Pengertian sholat..........................................................................................3
2. Pengertian zakat.......................................................................................
3. Macam-macam cara dan pelaksanaansholat ...........................................
4. Macam-macam cara dan pelaksanaan zakat.............................................

BAB III PENUTUP........................................................................................

a. Kesimpulan........................................................................................
b. Saran............................................................................................................
c. Daftar pustaka.............................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sholat merupakan salah satu tiang bangunan islam. Begitu pentingnya arti
sebuah tiang dalam suatu bangunan yang bernama islam, sehingga takkan
mungkin untuk ditinggalkan. Makna bathin juga dapat ditemukan dalam sholat
yaitu: kehadiran hati, tafahhum (Kefahaman terhadap ma’na pembicaraan),
ta’dzim(Rasa hormat), mahabbah, raja’(harap) dan haya (rasa malu), yang
keseluruhannya itu ditujukan kepada Allah sebagai Ilaah. Sesungguhnya shalat
merupakan sistem hidup, manhaj tarbiyah dan ta’lim yang sempurna, yang
meliputi (kebutuhan) fisik, akal dan hati. Tubuh menjadi bersih dan bersemangat,
akal bisa terarah untuk mencerna ilmu, dan hati menjadi bersih dan suci. Shalat
merupakan tathbiq ‘amali (aspek aplikatif) dari prinsip-prinsip Islam baik dalam
aspek politik maupun sosial kemasyarakatan yang ideal yang membuka atap
masjid menjadi terus terbuka sehingga nilai persaudaraan, persamaan dan
kebebasan itu terwujud nyata. Terlihat pula dalam shalat makna keprajuritan
orang-orang yang beriman, ketaatan yang paripurna dan keteraturan yang indah.

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga, zakat merupakan
suatu ibadah yang paling penting kerap kali dalam Al-Qur’an, Allah menerangkan
zakat beriringan dengan menerangkan sembahyang. Pada delapan puluh dua
tempat Allah menyebut zakat beriringan dengan urusan shalat ini menunjukan
bahwa zakat dan shalat mempunyai hubungan yang rapat sekali dalam hal
keutamaannya shalat dipandang seutama-utama ibadah badaniyah zakat
dipandang seutama-utama ibadah maliyah. Zakat juga salah satu unsur pokok bagi
tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas
setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam
kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan

1
paten berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah, sekaligus merupakan amal
sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan
perkembangan umat manusia.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian sholat dan zakat? jelaskan!
2. Jelaskan hikmah sholat!
3. Sebutkan macam-macam sholat dan zakat?
4. Jelaskan tata cara pelaksanaan waktu sholat dan zakat?
5. Sebutkan syarat-syarat sholat beserta rukun nya dan zakat!
C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian sholat beserta hikmahnya dan zakat
b. Mengetahui macam-macam sholat dan zakat
c. Mengetahui tata cara pelaksanaan sholat dan zakat
D. Metode penulisan

Metode penulisan bersifat studi pustaka yaitu mempelajari dan mengumpulkan


materi dari pustaka yang berhubungan dengan alat baik berupa buku maupun
informasi di internet.

2
BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN SHOLAT

Secara bahasa sholat bermakna do’a (permohonan) akan kebaikan. Allah


SWT berfirman yang artinya “Dan sholatlah atas mereka” yakni berdoalah untuk
kebaikan mereka. Arti ini juga disebabkan kandungannya akan makna ta’athuf
dengan kata a’la
sedangkan secara istilah, sholat merupakan suatu ibadah wajib yang terdiri
dari ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir (Allahu Akbar) dan diakhiri
dengan salam dengan rukun dan persyaratan tertentu.
Menurut hakekatnya, sholat ialah menghadapkan jiwa kepada Allah SWT,
yang bisa melahirkan rasa takut kepada Allah & bisa membangkitkan kesadaran
yang dalam pada setiap jiwa terhadap kebesaran & kekuasaan Allah SWT.
Sholat yang diwajibkan kepada tiap-tiap individu muslim (Fardu ‘Ain)
sebanyak lima kali sehari semalam merupakan kewajiban agama yang ditetapkan
dengan dalil yang pasti (qath’i). Sholat yang lima kali ini berjumlah 17 rakaat.
Adapun dasar hukum kewajibannya sebelum ijma adalah firman Allah SWT
َّ ‫َوأَقِي ُموا ال‬
َ‫ص ََلة‬

Dan dirikanlah sholat. (QS. Al-Baqarah:43)

َ ‫ص ََل ِة ْال ُو ْس‬


‫طى‬ ِ ‫صلَ َوا‬
َّ ‫ت َوال‬ َّ ‫علَى ال‬ ُ ‫َحا ِف‬
َ ‫ظوا‬

peliharalah segala sholat(mu) dan (peliharalah) sholat wustha. (QS. Al-


Baqarah:238)

‫علَى ْال ُمؤْ مِ نِينَ ِكت َابًا َم ْوقُوتًا‬ ْ ‫ص ََلة َ كَان‬


َ ‫َت‬ َّ ‫إِ َّن ال‬

1) Lihat Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 103


2) Lihat, Mugni al-Muhtaj, jilid, 1, hal. 120.

3
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu (kewajiban) yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman. (QS. An-Nisa:103)

Dalam mengerjakan sholat harus selalu berusaha menjaga kekhusu’annya.


Secara bahasa, khusyu’ berasal dari kata khasya’a yakhsya’u khusyu’an, yang
berarti memusatkan penglihatan pada bumi & memejamkan mata/meringankan
suara ketika shalat.

Khusyu’ itu artinya lebih dekat dengan khudhu’ yakni tunduk &
takhasysyu’ yakni membuat diri menjadi khusyu’. Khusyu’ ini bisa melalui suara,
gerakan badan atau pengelihatan. ketiganya itu menjadi tanda kekhusyu’an bagi
seseorang dalam melaksanakan shalat.

Secara istilah syara’, khusyu’ ialah keadaan jiwa yang tenang & tawadhu’,
kemudian khusyu’ dihati sangat berpengaruh dan akan tampak pada anggota
tubuh lainnya. Menurut A. Syafi’i khusyu’ berarti menyengaja, ikhlas, tunduk
lahir batin; dengan menyempurnakan keindahan bentuk ataupun sikap lahirnya
(badan), serta memenuhinya dengan kehadiran hati, kesadaran dan pemahaman
segala ucapan maupun sikap lahiriyah tersebut.

Syarat Wajib Sholat


a. Ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan sholat, yaitu:
b. Muslim (beragama Islam)
c. Berakal sehat
d. Baligh
e. Suci dari hadas kecil & hadas besar
f. Sadar
Syarat Sah Sholat
a. Telah masuk waktu sholat
b. Menghadap kiblat
c. Menutup aurat
d. Suci badan, tempat sholat dan pakaian yang digunakan dari najis
e. mengetahui tata cara pelaksanaannya
4
HUKUM DAN HIKMAH SHOLAT

Salat lima waktu hukumnya wajib bagi setiap individu muslim yang telah
mencapai syarat-syaratnyayang akan disebutkan dalam pembahasan selanjutnya.
Adapun hikmah dan penetapan kewajibannya adalah manifestasi rasa syukur atas
nikmat Allah SWT dan pembebasan atas dosa-dosa.

Rosulullah SAW bersabda yang artinya : Bagaimana pendapat kamu jika


sebuah sungai berada dimuka pintu (rumah) salah seorang kalian dan ia mandi
disana tiap hari lima kali. Apakah masih ada tertinggal kotorannya? Jawab para
sahabat: “Tentu tidak”. Maka sabda Rosulullah : “Demikianlah sholat lima
waktu, Allah menghapus nya dengan dosa-dosa. (HR. BUKHARI dan MUSLIM)

Adapun faedah pelaksanaannya adalah gugurnya tuntutan di dunia dan


memperoleh balasan pahala kebaikan diakhirat. Allah SWT berfirman yang
artinya : “Sungguh kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang
mengerjakan amalan(nya) dengan baik(QS. Al-Kahfi:30)

Begitu pula rasulullah SAW bersabda : “Bertakwalah kalian kepada Allah,


lakukanlah shalat lima waktu, berpuasalah pada bulannya(Ramadhan),
tunaikanlah zakat harta kalian, dan taatilah pemimpinmu, niscaya kalian akan
masuk syurga Allah. (HR. Baihaqi dan Tirmidzi)

3) Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Nabi SAW ketika ditegur oleh
Aisyah RA lantaran kakinya, beliau SAW menjawab: ”tidakkah engkau
inginkan aku menjadi hamba Allah yang banyak bersyukur ?” .(pen).

5
MACAM-MACAM SHALAT WAJIB, SHALAT SUNNAH, DAN WAKTU
PENGERJAANNYA

Mungkin banyak di antara kita yang masih tidak tahu macam-macam


shalat. Terutama untuk shalat sunnah, karena banyaknya shalat sunnah yang di
ajarkan nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Adapula yang hanya tau shalat
sunnahnya saja tetapi masih bingung kapan waktu di lakukannya.

Waktu shalat adalah rentang waktu yang di tentukan Allah untuk dapat
melaksanakan shalat.

Macam-macam shalat wajib / shalat fardhu :

Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat an-nisa ayat 103 yang berbunyi :

‫علَى ْال ُمؤْ مِ نِينَ ِكت َابًا َم ْوقُوتًا‬ ْ ‫ص ََلة َ كَان‬


َ ‫َت‬ َّ ‫إِ َّن ال‬

Yang artinya :"Sesungguhnya shalat atas orang-orang mu'min kewajiban yang


telah di tentukan waktunya."

Dalil di atas menunjukan bahwa shalat itu adalah kewajiban bagi orang yang
beriman dan telah di tentukan waktu pelaksanaannya.

Dalil shalat wajib / shalat fardhu surat al-isro' ayat 78 yang berbunyi :

‫ق اللَّ ْي ِل َوقُ ْرآنَ ْالفَجْ ِر ۖ إِ َّن قُ ْرآنَ ْالفَجْ ِر َكانَ َم ْش ُهودًا‬


ِ ‫س‬ َ ‫ش ْم ِس إِلَى‬
َ ‫غ‬ َّ ‫أَق ِِم ال‬
َّ ‫ص ََلة َ ِلدُلُوكِ ال‬

Yang artinya :"Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir (shalat zuhur
dan shalat ashar) sampai gelap malam (shalat magrib dan shalat isya') dan
dirikanlah shalat subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu di saksikan (oleh
malaikat).

1. Shalat subuh

Shalat subuh adalah shalat yang di lakuakan dari terbitnya fajar shodiq sampai
terbitnya matahari.

2. Shalat zuhur

Shalat zuhur adalah shalat yang di lakukan saat matahari tergelincir ke arah barat
sampai datang waktu ashar.

6
3. Shalat ashar
Shalat ashar adalah shalat yang di lakukan saat bayang-bayang suatu benda sama
panjang dengan benda tersebut / bayang-bayang suatu benda melebihi benda
tersebut sampai datangnya waktu magrib.
4. Shalat magrib
Shalat magrib adalah shalat yang di lakukan saat matahari terbenam sampai
datangnya waktu isya.
5. Shalat isya
Shalat isya adalah shalat yang di lakukan setelang menghilangnya mega merah di
ufuk barat sampai pertengahan malam (sama dengan waktu zuhur pada hari itu).
Macam-macam shalat sunnah :
1. Shalat sunnah tahajud
Shalat sunnah tahajud adalah shalat yang di lakukan di 1/3 malam terakhir (sekitar
jam 2-4) berjumlah 11 rokaat. Setiap 2 rokaat 1x salam dan 3 rokaat untuk witir.
2. Shalat sunnah duha
Shalat sunnah duha adalah shalat yang di lakukan ketika matahari baru naik
(sekitar jam 7-10) berjumlah 12 rokaat, dan setiap 2 rokaat 1x salam.
3. Shalat sunnah rawatib
Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang mendampingi shalat wajib
berjumlah 2 rokaat.

• Shalat sunnah rawatib qobliyah subuh (sebelum shalat subuh).

• Shalat sunnah rawatib qobliyah zuhur (sebelum shalat zuhur).

• Shalat sunnah rawatib ba'diyah zuhur (sesudah shalat zuhur).

• Shalat sunnah rawatib ba'diyah magrib (sesudah shalat bagrib).

• Shalat sunnah rawatib ba'diyah isya' (sesudah shalat isya').


4. Shalat sunnah tahiyatul masjid
Shalat sunnah tahiyatul masjid adalah shalat sunnah yang di lakukan sebelum
duduk di mesjid berjumlah 2 rokaat.

7
5. Shalat sunnah syukur wudhu
Shalat sunna syukrul wudhu adalah shalat sunnah yang di lakukan sehabis
berwudhu berjumlah 2 rokaat.
6. Shalat sunnah hari raya
Shalat sunnah id (hari raya) adalah shalat sunnah yang di lakukan pada hari raya
idul fitri dan idul adha. berjumlah 2 rokaat, rokaat pertama 7x takbir rokaat kedua
5x takbir. Di lakukan di lapangan.
7. shalat sunnah gerhana
Shalat sunnah gerhana adalah shalat sunnah yang di lakukan saat gerhana
matahari / gerhana bulan, berjumlah 2 rokaat.
8. Shalat sunnah istikhoro
shalat sunnah istikharo adalah shalat yang di lakukan apabila kita kesulitan
memilih sesuatu, berjumlah 2 rokaat. Contoh kasus seperti memilih istri/suami,
memilih pekerjaan, Dll.
9. Shalat sunnah istisqo
Shalat sunnah istisqo adalah shalat sunnah yang di lakukan untuk meminta hujan
(pada saat mengalami kekeringan). berjumlah 2 rokaat di lakukan di lapangan.

PENGERTIAN ZAKAT
Zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh umat Muslim
untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerima, seperti fakir miskin dan
semacamnya, sesuai dengan yang ditetapkan oleh syariah. Zakat termasuk rukun
Islam ke-4 dan menjadi salah satu unsur paling penting dalam menegakkan syariat
Islam. Oleh karena itu, hukum zakat adalah wajib bagi setiap Muslim yang telah
memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat juga merupakan bentuk ibadah seperti
shalat, puasa, dan lainnya dan telah diatur dengan rinci berdasarkan Al-Quran dan
Sunnah.

8
MACAM-MACAM ZAKAT
Zakat terdiri dari dua macam:
1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan umat Muslim menjelang hari
raya Idul Fitri atau pada bulan Ramadan. Zakat fitrah dapat dibayar dengan setara
3,5 liter (2,5 kilogram) makanan pokok dari daerah yang bersangkutan. Makanan
pokok di Indonesia adalah nasi, maka yang dapat dijadikan sebagai zakat adalah
berupa beras.
2. Zakat Maal
Zakat maal (harta) adalah zakat penghasilan seperti hasil pertanian, hasil
pertambangan, hasil laut, hasil perniagaan, hasil ternak, harta temuan, emas dan
perak. Masing-masing jenis penghasilan memiliki perhitungannya sendiri.
Dalam Undang-Undang (UU) tentang Pengelolaan Zakat Nomor 38 Tahun 1998,
pengertian zakat maal adalah bagian dari harta yang disisihkan oleh seorang
Muslim atau badan yang dimiliki orang Muslim sesuai ketentuan agama untuk
diberikan kepada yang berhak menerimanya.
UU tersebut juga menjelaskan tentang zakat fitrah, yaitu sejumlah bahan pokok
yang dikeluarkan pada bulan Ramadan oleh setiap Muslim bagi dirinya dan bagi
orang yang ditanggungnya, yang memiliki kewajiban makan pokok untuk sehari
pada hari raya Idul Fitri.

Golongan Penerima Zakat


“ Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk
mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah : 60)

9
Untuk golongan penerima zakat sudah dijelaskan dengan rinci melalui surat At-
Taubah ayat 60. Ada 8 golongan yang berhak menerimanya yaitu :
Fakir : orang yang tidak punya penghasilan sehingga tidak bisa memenuhi
kebutuhannya.
Miskin : orang yang memiliki harta atau pendapatan tapi masih belum bisa
memenuhi semua kebutuhan hidupnya.
Amil : Sekelompok orang yang memiliki tugas untuk mengurus urusan zakat. Dari
mulai Mengumpulkan, mencatat, menyalurkan kepada orang yang berhak
menerimanya.
Muallaf : Orang-orang yang baru masuk islam dan dianggap imannya masih
sangat lemah.
Hamba Sahaya : Seorang budak yang ingin membebaskan diri dari tuannya
dengan membayar uang.
Gharimin : Orang yang memiliki hutang namun tidak mampu untuk membayarnya
karena sudah masuk ke golongan miskin.
Fi sabilillah : Orang yang sedang berjuang menegakan agama Allah seperti
berdakwah ataupun berperang.
Ibnu Sabil : Orang yang dalam perjalanan dan kehabisan bekal. Sehingga bisa
meringannya dengan pemberian makanan agar terbebas dari kelaparan.
10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
PENGERTIAN SHOLAT

Secara bahasa sholat bermakna do’a (permohonan) akan kebaikan. Allah


SWT berfirman yang artinya “Dan sholatlah atas mereka” yakni berdoalah untuk
kebaikan mereka. Arti ini juga disebabkan kandungannya akan makna ta’athuf
dengan kata a’la
sedangkan secara istilah, sholat merupakan suatu ibadah wajib yang terdiri
dari ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir (Allahu Akbar) dan diakhiri
dengan salam dengan rukun dan persyaratan tertentu.
Menurut hakekatnya, sholat ialah menghadapkan jiwa kepada Allah SWT,
yang bisa melahirkan rasa takut kepada Allah & bisa membangkitkan kesadaran
yang dalam pada setiap jiwa terhadap kebesaran & kekuasaan Allah SWT.
Sholat yang diwajibkan kepada tiap-tiap individu muslim (Fardu ‘Ain)
sebanyak lima kali sehari semalam merupakan kewajiban agama yang ditetapkan
dengan dalil yang pasti (qath’i). Sholat yang lima kali ini berjumlah 17 rakaat.
Adapun dasar hukum kewajibannya sebelum ijma adalah firman Allah SWT
َّ ‫َوأَقِي ُموا ال‬
َ‫ص ََلة‬

Dan dirikanlah sholat. (QS. Al-Baqarah:43)

MACAM-MACAM SHOLAT

a. Sholat wajib

1. Shalat subuh.

2. Shalat zuhur

3. Shalat ashar
4. Shalat magrib
5. Shalat isya

11
b. Sholat sunnah
1. Shalat sunnah tahajud.
2. Shalat sunnah duha
3. Shalat sunnah rawatib
Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang mendampingi shalat wajib
berjumlah 2 rokaat.

• Shalat sunnah rawatib qobliyah subuh (sebelum shalat subuh).

• Shalat sunnah rawatib qobliyah zuhur (sebelum shalat zuhur).

• Shalat sunnah rawatib ba'diyah zuhur (sesudah shalat zuhur).

• Shalat sunnah rawatib ba'diyah magrib (sesudah shalat bagrib).

• Shalat sunnah rawatib ba'diyah isya' (sesudah shalat isya').


4. Shalat sunnah tahiyatul masjid
5. Shalat sunnah syukur wudhu
6. Shalat sunnah hari raya
7. shalat sunnah gerhana
8. Shalat sunnah istikhoro
9. Shalat sunnah istisqo

PENGERTIAN ZAKAT

Zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh umat Muslim
untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerima, seperti fakir miskin dan
semacamnya, sesuai dengan yang ditetapkan oleh syariah. Zakat termasuk rukun
Islam ke-4 dan menjadi salah satu unsur paling penting dalam menegakkan syariat
Islam. Oleh karena itu, hukum zakat adalah wajib bagi setiap Muslim yang telah
memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat juga merupakan bentuk ibadah seperti
shalat, puasa, dan lainnya dan telah diatur dengan rinci berdasarkan Al-Quran dan
Sunnah.

12
MACAM-MACAM ZAKAT

Zakat terdiri dari dua macam:

1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan umat Muslim menjelang hari
raya Idul Fitri atau pada bulan Ramadan. Zakat fitrah dapat dibayar dengan setara
3,5 liter (2,5 kilogram) makanan pokok dari daerah yang bersangkutan. Makanan
pokok di Indonesia adalah nasi, maka yang dapat dijadikan sebagai zakat adalah
berupa beras.
2. Zakat Maal
Zakat maal (harta) adalah zakat penghasilan seperti hasil pertanian, hasil
pertambangan, hasil laut, hasil perniagaan, hasil ternak, harta temuan, emas dan
perak. Masing-masing jenis penghasilan memiliki perhitungannya sendiri.
Dalam Undang-Undang (UU) tentang Pengelolaan Zakat Nomor 38 Tahun 1998,
pengertian zakat maal adalah bagian dari harta yang disisihkan oleh seorang
Muslim atau badan yang dimiliki orang Muslim sesuai ketentuan agama untuk
diberikan kepada yang berhak menerimanya.

SARAN

Kami meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami
sebagai penulis dapat mekoreksi keselahan dalam pembuatan makalah ini, dan
kedepannya dapat membuat makalah lebih baik lagi.

13
DAFTAR PUSTAKA
Al-hifnawi, Ibrahim, DR. Muhammad. 2010, FIQIH SALAT Bimbingan Menuju
Salat Yang Sempurna. Penerbit Akademika Pressindo JAKARTA.
Cermati.com/artikel/pengertian-dan-macam-macam-zakat
Disitu.com/Artikel/lipestyle/pengertian-zakat

14

Anda mungkin juga menyukai