Kelompok 1 :
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS RIAU
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang kiranya patut kami
ucapkan. Karena atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam
tepat waktu. Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai pengembangan dan pelatihan SDM
sehingga makalah ini kami beri judul “Pengembangan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM)”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM).
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Kami menyadari, bahwa dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan.
Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki, namun
demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami dengan menyediakan dokumen atau sumber
informasi, dan memberikan masukan pemikiran. Oleh karena itu kami sebagai penulis mohon maaf
atas segala kekurangan dalam makalah ini, serta kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan
dan kesempurnaan makalah ini di waktu yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kami pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Pekanbaru, 2019-08-29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Dewasa ini, terlihat terdapat persaingan yang semakin tajam antar perusahaan, setiap
perusahaan ingin menjadi yang terbaik dari perusahaan lain sebagai pesaing. Keadaan ini
akan menuntut setiap perusahaan ingin memperoleh sumber daya manusia yang memiliki
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dapat memberikan hasil kerja maksimal.
Seiring dengan perkembangan teknologi akan menuntut perusahaan melakukan perubahan
pada berbagai aspek. Para karyawan harus dapat beradaptasi atas sistem-sistem yang berlaku
dalam perusahaan, mereka harus dikembangkan secara terus-menerus untuk mempertahankan
atau meningkatkan kemampuannya. Di sisi lain, para manajer dituntut untuk dapat
mengembangkan dirinya agar dapat meningkatkan kemampuan kepemimpinannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pengembangan SDM ?
2. Apa saja faktor-faktor yng berpengaruh terhadap Pelatihan dan Pengembangan ?
3. Apa tujuan dari pengembangan SDM ?
4. Apa saja perbedaan dari Pelatihan/training dan Pendidikan untuk SDM ?
5. Bagaimana tinjauan singkat pelaksanaan pelatihan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian dari pengembangan SDM
2. Mengetahui dan memahami faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peltihan dan
pengembangan SDM
3. Mengetahui dan memahami tujuan dari pengembangan SDM
4. Mengetahui dan memahami perbedaan dari pelatihan/training dan pendidikan
SDM
5. Mengetahui dan memahami pelaksanan pelatihan SDM
BAB II
PEMBAHASAN
Pengembangan sumber daya manusia (human resource development) adalah proses untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam membantu tercapainya tujuan
organisasi. Kemampuan sumber daya manusia dalam perusahaan dapat ditingkatkan melalui
program-program pelatihan dan pendidikan. Pelatihan karyawan akan dilakukan bagi
karyawan yang dinilai kurang terampil dalam mengerjakan pekerjaannya. Pada aspek lain,
peningkatan pendidikan karyawan dilakukan bagi karyawan yang dinilai kurang memiliki
pengetahuan dalam pekerjaannya.
Pengembangan sumber daya manusia membutuhkan biaya yang relatif besar. Tidak
sedikit biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan pelatihan dan pendidikan karyawan.
Kebanyakan perusahaan rela mengorbankan sejumlah dana untuk kepentingan
pengembangan dengan harapan memperoleh hasil kerja maksimal. Harapan ini dapat
terwujud pada tingkat produktivitas yang lebih baik, tingkat turnover dan absensi karyawan
yang lebih rendah.
Analisis yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuannya, para manajer membentuk
strategi organisasi yang lebih luas dan membentuk sistem yang tepat agar dapat
mengembangkan para karyawannya. Pengembangan sumber daya manusia harus dikaitkan
dengan perencanaan startegis, karena perusahaan harus mengembangkan bakat-bakat yang
dimiliki karyawannya sesuai dengan persyaratan pekerjaan. Para manajer perusahaan akan
berhasil menjalankan tugasnya dalam mengembangkan sumber daya manusianya, bila
melaksanakannya secara terencana.
Penerapan pelatihan yang efektif dapat dilakukan melalui proses pelatihan secara
sistematis. Pelaksanaan proses pelatihan akan mengurangi ketidakpastian, tetapi lebih
mengarah pada pencapaian tujuan yang lebih pasti. Empat langkah dalam proses
pelatihan, yakni kebutuhan pelatihan , perancangan pelatihan, pelaksanaan dan penilaian
pelatihan. Kebanyakan perusahaan yang berhasil dalam mencapai tujuannya,
melaksanakan kegiatan pelatihan secara teratur dan sistematis.
a. Kebutuhan Pelatihan.
Telah disampaikan sebelumnya, pelatihan bertujuan untuk membantu
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, sebelum pelatihan ditetapkan
menjadi salah satu faktor penting dalam pencapaian tujuan perusahaan, perlu
dilaksanakan terlebih dahulu diafnosis atas masalah-masalah pada kinerja karyawan.
Karena banyak faktor selain pelatihan yang berpengaruh terhadap keberhasilan
perusahaan, termasuk di dalamnya, desain pekerjaan, struktur organisasi, kompensasi,
motivasi karyawan, dan lainsebagainya. Setelah dilakukan identifikasi, adanya
kebutuhan akan pelatihan, maka dilakukan perincian tujuan-tujuan yang harus
dicapai. Dalam analisis kebutuhan pelatihan, ada tiga sumber yang menjadi
pertimbangan yang penting untuk diperhatikan, antara lain, analisis organisasional,
analisis pekerjaan, dan analisis individual.
Analisis Organisasional adalah proses untuk mendiagnosis kebutuhan –kebutuhan
pelatihan, dengan melakukan inventarisasi pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan kryawan pada masa sekarang untuk disesuaikan dengan masa akan
datang.
Analisis Pekerjaan. Cara ini dilakukan dengan membandingkan pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan karyawan dengan persyaratan pekerjaan. Dengan
membuat uraian pekerjaan akan dapat ditentukan persyaratan-persyaratan yang harus
dimiliki para karyawan untuk dapat mengerjakan suatu pekerjaan tertentu.
Analisis Individual adalah mengidentifikasi kinerja individu dalam organisasi,
memberikan pelatihan bagi individu yang memiliki kinerja rendah.
b. Perancangan Pelatihan.
Dalam merancang pelatihan, terdapat tiga faktor penting yang perlu diperhatikan,
antara lain, kesiapan peserta pelatihan, kemampuan pelatih, dan materi pelatihan.
Kesiapan Peserta Pelatihan. Kegiatan pelatihan dapat berhasil, para peserta latihan
dituntut harus siap dalam mengikutinya. Para peserta pelatihan yang siap berarti
mereka mempunyai keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan, ada motivasi,
dan efektivitas diri. Hal penting yang perlu dilakukan dalam kesiapan pelatihan adalah
efektifitas diri (self efficacy). Keberhasilan dalam kegiatan pelatihan perlu dilihat
bagaimana kesiapan para peserta latihan berkeinginan untuk berhasil mempelajari
seluruh isi program pelatihan dengan baik. para peserta pelatihan sering gagal
mengikuti pelatihan karena kurangnya kepercayaan diri untuk dapat berhasil melihat
materi latihan yang sulit untuk mereka pelajari.
Kemampuan Pelatih. Melatih banyak orang dengan berbagai latar belakang yang
berbeda merupakan suatu tantangan dalam suatu organisasi. Berbagai perbedaan
dalam organisasi, mislanya budaya, latar belakang dan tingkat pendidikan, usia, status
sosial, dan lain sebagainya, menunjukkan berbagai karakteristik anggota organisasi
yang berbeda pula. Hal ini menuntut bahwa seorang pelatih harus memiliki berbagai
pengetahuan untuk dapat melksanakan tugasnya dengan berhasil.
c. Pelaksanaan Pelatihan
- Tempat Pelatihan
1. Pelatihan di Dalam Organisasi. Pelatihan yang dilakukan di dalam organisasi
(internal training) biasanya diterapkan pada aspek-aspek khusus pekerjaan.
Beberapa alasan sebagai pertimbangan untuk memilih sumber pelatihan diri dalam
organisasi, menghemat biaya untuk mengirim karyawan keluar organisasi untuk
mengikuti pelatihan. Pelatihan yang diselenggarakan di dalam organisasi sering
digunakan secara informal (informal training), yang terjadi melalui interaksi dan
umpan balik sesama karyawan. Kebanyakan perusahaan kecil dimana
karyawannya lebih banyak memperoleh pengetahuan tentang pekerjaanyya
dengan cara berbagi (sharing) pengetahuan antar sesama karyawan maupun
dengan supervisornya. Secara kenyataan, kebanyakan perusahaan memperoleh
keberhasilan dengan cara ini dibandingkan dengan program-program pelatihan
formal.
Cara lain, sering digunakan pada pelatihan internal adalah praktek kerja lapangan.
Cara ini tidak dapat dilaksanakan seperti dengan cara informal yang sering terjadi
secara spontan, praktek kerja lapangan perlu dengan persiapan dalam
pelaksanannya. Para supervisor atau manajer harus memiliki pengetahuan yang
lebih mengenai materi yang disampaikan dalam pelatihan. Praktek kerja lapangan
merupakan suatu kegiatan yang paling sering digunakan karena sifatnya yang
fleksibel dan relevan dengan pekerjaan karyawan.
2. Pelatihan di Luar Organisasi. Bagi kebanyakan perusahaan besar maupun kecil
melakukan pelatihan di luar perusahaan (external trainimh) yang digunkana
secara ekstensif. Banyak pengalaman yang diperoleh para karyawan bila dilatih
oleh pelatih – pelatih profesional dar luar perusahaan. Para pelatih profesional
biasanya memiliki penalaman dan pengetahuan yang memadai untuk dapat
menambahkan keterampilan karyawan dalam bidang pekerjannya. Tindakan ini
dllaksanakan karena terbatasnya staf sumber daya manusia dalam perusahaan
yang memiliki kemampuan sebagai pelatih. Hal lain, karena perusahaan
berkeinginan agar karyawannya dilatih oleh pelatih dari luar perusahaan yang
berpengalaman untuk menambahkan wawasan para karyawannya.
3. Pelatihan Online. Dewasa ini, semakin marak penggunaan internet dalam kegitan
bisnis dan pertukaran informasi untuk berbagai kepentingan. Melalui
pembelajaran secara elektronik (e-learning), kegiataan pelatihan dapat dilakukan
secara online. Dengan bertumbuhnya penggunaan internet banyak aktivitas-
aktivitas bisnis dan pelatihan yang dapat diakses dari berbagai sumber baik dari
dalam maupun luar negeri. Para peserta latihan tidak perlu datang ketempat lain
dan mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk mengikuti pelatihan. Cukup
dengan membuka situs web yang menyelenggarakan kegiataan pelatihan yang
sesuai kebutuhan.
d. Penilaian Pelatihan. Penilaian pelatihan dilakukan untuk melihat hasil yang dicapai
dengan mebandingkan setelah dilakukan pelatihan dengan tujuan-tujuan yang
diharapkan para manajer. Mengingat pelatihan membutuhkan waktu dan biaya yang
besar, mka suatu pelatihan amat penting dilakukan penilaian. Tentu, perlu dilakukan
pertimbangan dari manfaat dengan pengorbanan atas pelaksanaan pelatihan.
METODE-METODE PELATIHAN
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengembangan merupakan suatu proses merubah sumber daya manusia yang dimiliki
organisasi dari sudut keadaan yang baik menuju keadaan yang lebih baik lagi.
Sedangkan pelatihan merupakan suatu perubahan yang sistematis dari knowledge, skills,
attitude, dan behaviour yang terus mengalami peningkatan yang dimiliki oleh karyawan
dengan itu dapat mewujudkan sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi atau
perusahaan dalam pemenuhan standar SDM yang diinginkan. Pelatihan juga merupakan
upaya untuk mengembangkan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan. Diberikan secara
instruksional baik in-door maupun out-door obyeknya seseorang atau sekelompok orang.
Sasarannya untuk memberikan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan kepada karyawan
sesuai dengan kebutuhannya. Prosesnya mempelajari dan mempraktekkan dengan menuruti
prosedur sehingga menjadi kebiasaan. Hasilnya terlihat dengan adanya perubahan, tepatnya
perbaikan cara kerja di tempat kerja. Pelatihan yang tepat akan memberikan keuntungan tidak
hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi karyawan, oleh karena itu ketepatan mendesign
pelatihan menjadi sangat penting.
B. SARAN
Dalam menentukan program pengembangan dan pelatihan yang memiliki berbagai cara yang
bisa ditempuh oleh perusahaan, perusahaan harus mempertimbangkan yang mana yang baik
dan cocok digunakan, dan yang tidak. Apakah menggunakan trainers dari dalam perusahaan
atau luar peusahaan. Serta juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lainnya sampai
matang, sehingga kegiatan tersebut akan menghasilkan hasil maksimal dan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan di awal dan akan menghasilakan karyawan kompoten.
DAFTAR PUSTAKA
http://kulpulan-materi.blogspot.com/2015/09/tujuan-pengembangan-sumber-daya-
manusia.html
https://lilisbudiarti.blogspot.com/2017/04/tujuan-pengembangan-sumber-daya-manusia.html
STUDI KASUS