Anda di halaman 1dari 27

BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK

PAPER

OLEH:
KELOMPOK
MEUTUAH FAUZAN FIRDAUS
SARI HANNA GULTOM
AHMAD RASYID DALIMUNTHE

BUDIDAYA TANAMAN HIAS DAN BUAH


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar belakang
Tujuan penulisan
Kegunaan penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Anggrek
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanah
Klasifikasi tanaman Anggrek
Jenis Tanaman Anggrek
Perbanyakan Tanaman Anggrek
Pemeliharaan
Hama Penyakit
Panen
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Anggrek (bahasa latin : Orchidaceae) adalah salah satu tanaman yang


banyak tumbuh di hutan dan mempunyai banyak spesies. Para ahli
tumbuhtumbuhan berkeyakinan bahwa anggrek memiliki lebih dari 20.000 jenis.
Jenis anggrek ini hampir dapat ditemui di seluruh dunia, terutama di daerah tropis
baik dataran tinggi sampai dataran rendah. Jumlah spesies anggrek di Asia
Tenggara deperkirakan terdapat di Myanmar 700 spesies, Vietnam 5.000-6.000
spesies, Indonesia 5.000 spesies, Malaysia 800 spesies, dan Filipina 1.000 spesies.
Persebaran anggrek terbesar di Indonesia adalah Kalimantan yaitu 2.500-3.000
spesies, Jawa 971 spesies, dan Maluku 123 spesies. Tetapi karena kerusakan hutan
banyak yang kehilangan spesies dan belum dikanali. Ciri-ciri anggrek yang paling
menonjol adalah bunganya. Setiap jenis anggrek mempunyai karakteristik bunga
yang berbeda, mulai dari bentuk, ukuran, warna, sampai corak yang berbeda-beda
sehingga setiap jenis mempunyai daya tarik masing-masing. Anggrek bulan
(Phalaenopsis amabilis) adalah salah satu anggrek paling popular Indonesia
sehinga dinobatkan menjadi “Bunga Nasional” dan dijuluki “Puspa Pesona” sejak
tanggal 5 juni 1990.

Keindahan anggrek menjadikan tanaman tersebut populer di kalangan


pecinta tanaman hias. Para kolektor berlomba untuk bisa mendapatkan koleksi
anggrek. Semakin langka jenis anggrek, harganya akan semakin mahal, semakin
indah bunganya dan sukar dicari nilai komersialnya pun semakin bertambah.
Karena maraknya perburuan anggrek spesies dikhawatirkan anggrek spesies
tersebut akan punah, sehingga para penganggrek mulai melakukan
penyilanganpenyilangan spesies. Kondisi demikian disebut era hibrida. Saat ini
diduga ada 35.000 anggrek hibrida. Jumlah itu akan terus bertambah setiap
tahunnya.

Manfaat Anggrek sangat banyak, yaitu sebagai tanaman hias dalam pot,
bunga potong, dan tanaman taman. Beberapa jenis anggrek yang paling sering
dimanfaatkan sebagai tanaman pot umumnya adalah anggrek hibrida dari anggrek
Dendrobium, Phalaenopsis, vanda, cattleya, oncidium, Cymbidium, dan lain-lain.
Anggrek yang dimanfaatkan sebagai unsur taman merupakan anggrek yang
ditanam di tanah maupun ditempel di pohon. Jenis anggrek tanah yang banyak
digunakan yaitu anggrek Spathoglotis, vanda, arachnis, dan lain-lain . Sedangkan
jenis anggrek tempel menggunakan bermacam jenis anggrek baik spesies maupun
hibrida. Anggrek juga dapat dimanfaatkan sebagai bunga potong yang digunakan
untuk membuat rangkaian atau karangan bunga. Beberapa jenis anggrek yang
digunakan sebagai bunga potong yaitu Dendrodium, Oncidium, Phalaenopsis,
Cattleya, dan lain-lain. Selain untuk tanaman hias, di beberapa negara anggrek
dimanfaatkan sebagai tanaman obat dan bahan kosmetik.
TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Anggrek


1. Bunga
Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang memiliki keragaman
warna dan bentuk bunga . meski demikian anggrek memiliki struktur bunga
yang sama dan khas
Bunga anggrek terdiri dari :
1. Kelopak (sepal)
2. Mahkota (petal)
3. Lidah (Labelum)
4. Bakal buah, dibentuk oleh penyatuan putik dan benangsari

Struktur bunga anggrek Dendrobium(Dresier dan Dodson.2000).

Sepal yang dimiliki anggrek terdiri atas tiga helai dan si sela-sela sepal
terdapat dua helai petal. Sedangkan labelum atau lidah bunga merupakan
modifikasi dari petal
2. Buah

Bentuk buah anggrek berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Buah


anggrek merupakan lentera atau capsular yang memiliki 6 rusuk. Tiga di
antaranya merupakan rusuk sejati dan yang tiga lainnya adalah tempat
melekatnya dua tepi daun buah yang berlainan. Di tempat bersatunya tepi
daun buah tadi dalam satu buah anggrek sebesar kelingking terdapat ratusan
ribu bahkan jutaan biji anggrek yang sangat lembut dalam ukuran yang sangat
kecil
Biji-biji anggrek tidak memiliki endosperm sebagai cadangan makanan
sehingga untuk perkecambahannya dibutuhkan nutrisi yang berfungsi untuk
membantu pertumbuhan biji. Perkecambahan di alam sangat sulit jika tanpa
bantuan fungi (jamur) yang disebut mikoriza yang bersimbiosis dengan biji-
biji anggrek tersebut. Dalam kondisi lingkungan yang sesuai, hifa atau benang
dari mikoriza akan menembus embrio anggrek melalui sel-sel suspensor.
Kemudian fungi tersebut dicerna sehingga terjadi pelepasan nutrisi sebagai
bahan energi yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan
perkecambahan biji-biji anggrek.
3. Daun
Helaian daun anggrek berdaging berwarna hijau tua. Permukaan daun
dilapisi kutikula (lapisan lilin) yang dapat melindungi dari serangan hama dan
penyakit. Kedudukan daun tersusun secara berjajar berselingan
Daun anggrek memiliki ciri khas bertulang daun sejajar, sedangkan
bentuknya berbeda-beda, ada yang memanjang dan ada yang membulat
tergantung pada spesies . Tipe daun menunjukkan keadaan habitat anggrek.
Menurut pertumbuhan daunnya anggrek digolongkan menjadi dua yaitu :
 Kelompok evergreen ( tipe daun tetap segar / hijau ), yaitu anggrek yang
helaian-helaian daun nya tidak gugur serentak.
 Kelompok decidous ( tipe gugur ) , yaitu semua helaian-helaian daun
gugur dan tanaman mengalami masa istirahat, kemudian diganti tempatnya
dengan munculnya bunga.

Batang dan daun anggrek mengandung klorofil, hal ini sangat


membantunya memaksimalkan penyerapan sinar matahari untuk fotosintesis
dalam habitatnya di hutan yang minim cahaya. Klorofil pada batang anggrek
tidak mudah hilang atau terdegradasi walaupun daun-daunnya telah gugur,
oleh sebab itu anggrek juga memiliki julukan evergreen.

4. Batang

Batang anggrek yang menebal merupakan batang semu yang dikenal


dengan istilah pseudobulb (pseudo=semu, bulb=batang yang menggembung),
berfungsi sebagai penyimpan air dan makanan untuk bertahan saat keadaan
kering (Bose dan Battcharjee, 1980). Batang Anggrek ada dua tipe yang
dipengaruhi oleh titik tumbuhnya yaitu :
a. Monopodial
Anggrek tipe monopodial hanya memiliki satu batang dan satu titik
tumbuh. Batang utama terus tumbuh dan tidak terbatas panjangnya, bentuk
batangnya ramping dan tidak berumbi. Tangkai bunga akan keluar di
antara dua ketiak daun. Anggrek jenis ini dapat diperbanyak dengan cara
stek batang dan biji. Kelompok anggrek monopodial yaitu genus Aerides,
Arachnis, Phalaenopsis, Renanthera, Aranthera , Vanda dan lain-lain.
b. Simpodial
Anggrek tipe simpodial adalah anggrek yang memiliki batang
utama yang tersusun oleh ruas-ruas tahunan. Angrek tipe simpodial
mempunyai batang yang berumbi semu ( pseudobulb ) yang juga
berfusngsi sebagai cadangan makanan. Masing-masing ruas dimulai
dengan daun sisik dan berakhir dengan setangkai perbungaan.
Pertumbuhan ujung-ujung batangnya terbatas, pertumbuhan batang akan
terhenti bila pertumbuhan ke atas telah maksimal. Batang utama baru
muncul dari dasar batang utama. Pada anggrek simpodial terdapat suatu
penghubung dari tunas satu ke tunas lainnya yang disebut rhizome.
Anggrek jenis ini dapat diperbanyak dengan cara split, pemisahan keiki,
stek batang dan biji. Kelompok anggrek simpodial yaitu genus Cattleya,
Coelogyne, Dendrobium, Grammatophyllum, Oncidium dan lain-lain.
5. Akar
Akar anggrek berbentuk silindris dan berdaging, lunak, mudah patah
denagn ujung akar yang meruncing licin dan sedikit lengket. Dalam keadaan
kering akar akan tampak berwarna putih keperak-perakan pada bagian luarnya
dan hanya pada bagian ujung akar saja yang berwarna hijau atau tampak agak
keunguan. Akar yang telah tua menjadi coklat dan kering, kemudian akan
digantikan oleh akar yang baru
Akar pada anggrek berfungsi untuk mengambil, menyerap, dan
mengantarkan zat hara ke seluruh bagian tanaman. Fungsi lain dari akar
adalah menempelkan dirinya pada tempat atau media tumbuh.Tanaman
dikatakan sehat atau tidaknya dapat dilihat dari akarnya. Akar udara terdapat
lapisan velamen yang berongga dan berfungsi untuk menyerap air dan udara.
Akar ini juga dapat berfotosintesis karena megandung butiran hijau daun (
klorofil ). Pada lapisan velamen terdapat Mycorhiza ( myco = cendawan ;
rhizome = akar ) atau cendawan yang hidup dalam akar tumbuhan. Mycorhiza
hidup secara simbiosis yaitu dengan memfiksasi fosfat untuk ditukarkan
dengan hidrat dari tumbuhan, Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan alam
ini dengan efektifitas yang luar biasa. Tidak ada sesuatupun yang sia-sia. Tiap
bagiannya pasti ditopang oleh struktur yang kokoh, berfungsi optimal dan
tetap tampil dengan sangat indah.
Syarat Tumbuh
Iklim
1. Angin dan curah hujan tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman anggrek.
2. Sinar matahari sangat dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan cahaya
berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman anggrek.
3. Suhu minimum untuk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 °C. Jika suhu udara
malam berada di bawah 12,7 °C, maka daerah tersebut tidak dianjurkan untuk
ditanam anggrek (di dataran tinggi Dieng).
4. Tanaman anggrek tidak cocok dalam suasana basah terus menerus, akan tetapi
menyukai kelembaban udara di siang hari 65-70 %.

Tanah/ Media Tanam


1. Media untuk anggrek Ephytis dan Semi Ephytis terdiri dari:
 Serat Pakis yang telah digodok.
 Kulit kayu yang dibuang getahnya.
 Serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu.
 Ijuk.
 Potongan batang pohon enau.
 Arang kayu .
 Pecahan genting/batu bata.
 Bahan-bahan dipotong menurut ukuran besar tanaman dan akarnya.

Untuk anggrek Semi Epirit yang akarnya menempel pada media untuk
mencari makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk
kandang/daun-daunan.

2. Media untuk anggrek Terrestria

Jenis anggrek ini hidup di tanah maka perlu ditambah pupuk kompos,
sekam, pupuk kandang, darah binatang, serat pakis dan lainnya. Media untuk
anggrek semi Terrestria Bahan untuk media anggrek ini perlu pecahan genteng
yang agak besar, ditambah pupuk kandang sekam/serutan kayu. Dipakai media
pecahan genting, serabut kayu, serat pakis dan lainnya. Derajat keasaman air
tanah yang dipakai adalah 5,2.

Ketinggian tempat yang cocok bagi budidaya tanaman ini dapat dibedakan
menjadi 3 macam yaitu:
1. Anggrek panas (ketinggian 0-650 m dpl) Anggrek panas memerlukan suhu
udara 26-30 °C pada siang hari, 21 ° C pada malam hari, dengan daerah
ketinggian 0-650 meter dpl. Contoh jenis anggrek ini adalah: 1. Dendrobium
phalaenopsis 2. Onchidium papillo 3. Phaphilopedillum bellatum
2. Anggrek sedang (ketinggian 150-1500 m dpl). Anggrek sedang pada suhu
udara siang hari 21 °C dan 15-21 °C, pada malam hari, dengan ketinggian
150-1500 m dpl.
3. Anggrek dingin (lebih dari 1500 m dpl) Anggrek dingin jarang tumbuh di
Indonesia, tumbuh baik pada suhu udara 15-21 ° C di siang hari dan 9-15 ° C
pada malam hari, dengan ketinggian 1500 m dpl. Contoh: anggrek jenis
Cymbidium.
Klasifikasi Tanaman Anggrek
Anggrek dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal, antara lain :
1. Berdasarkan tipe pertumbuhan anggrek dapat dibedakan menjadi :
 Monopodial yaitu Anggrek ini hanya memiliki satu batang dan satu titik
tumbuh saja. Bunganya tumbuh dari ujung batang. Anggrek ini dapat
diperbanyak dengan stek batang dan biji. contoh: Vanda dan Phalaenopsis
(Anggrek Bulan).
 Simpodial yaitu Anggrek ini memiliki lebih dari satu titik tumbuh. Tunas
baru muncul dari sekitar batang utama. Bunga bisa muncul di pucuk atau
sisi batang, tetapi ada juga yang muncul dari akar tinggal. Batangnya
menyimpan air cadangan makanan atau umbi semu. Anggrek ini dapat
diperbanyak dengan cara split, pemisahan keiki, biji. Contoh:
Dendrobium, Cattleya
2. Berdasarkan tempat tumbuhnya anggrek dapat dibedakan menjadi :
 Anggrek Epifit yaitu Anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain
tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari
cahaya matahari. Akar anggrek menyerap makanan dari air hujan, kabut
dan udara sekitar. Contoh : Cattleya, Dendrobium, Vanda, Phalaenopsis.
 Anggrek Terestial yaitu Anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan
cahaya matahari langsung. akarnya mengambil makanan dari tanah.
Contoh : Paphiopedilum, Vanda, Aranda, dan lain-lain.
 Anggrek Saprofit yaitu Anggrek yang tumbuh pada media yang
mengandung humus atau daun-daun kering, serta menbutuhkan sedikit
cahaya matahari. Jenis ini tidak memiliki daun dan klorofil. Contoh :
Epipogium dan Cyrtosia
 Anggrek Litofit yaitu Anggrek yang tumbuh pada batu-batuan atau tanah
berbatu, dan tahan terhadap cahaya matahari penuh. Anggek ini
mengambil makanan dari hujan, udara, humus. Contoh : Paphiopedilum
3. Berdasarkan lokasi hidupnya tumbuhnya anggrek dapat dibedakan menjadi :
 Anggrek tipe dingin dapat hidup pada suhu 18-21 C pada siang hari dan
suhu 13-18 C pada malam hari. Contohnya Cimbidium dan
Paphilopedilum Javanicum.
 Anggrek tipe sedang dapat hidup pada suhu 21-25 C pada siang hari dan
suhu 18-21 C pada malam hari. Contohnya phalaenopsis hibrida, vanda
hybrid, dan lain-lain.
 Anggrek tipe hangat dapat hidup pada suhu 24-29 C dan 21 C di malam
hari. Contohnya Dendrobium hibrida, Vanda daouglas, Mokara, dan
lainlain.
Jenis Tanaman Anggrek
Anggrek secara umum dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Anggrek Spesies
Anggrek spesies adalah anggrek yang jenisnya masih asli atau belum
disilangkan. Di Indonesia diperkirakan terdapat 5.000 spesies dan 29 spesies
adalah anggrek langka yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa. (Andiani , 2008:
30). pemerintah Indonesia berupaya melakukan konservasi melalui LIPI
(Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Salah satu tempat konservasi
tanaman anggrek terdapat di Kebun Raya Eka Karya Bedugul. Tujuan
dilakukannya konservasi ini antara lain :

- Bertindak sebagai penyuplai anggrek spesies yang membutuhkan

- Pusat atau tempat penelitian anggrek

- Sumber plasma nuftah atau bank genetik anggrek spesies yang tumbuh di
Indonesia

- Pusat atau tempat pendidikan di bidang penganggrekan

- Tempat pembibitan anggrek spesies

Pelestarian anggrek-anggrek spesies sangatlah penting untuk menjaga


kelestarianya, yang dianggap sebagai Permata Belantara bagi para pecinta
anggrek dan merupakan bahan silangan untuk menciptakan jenis anggrek
hibrida baru. Dalam pengembangan anggrek hibrida haruslah menyilangkan
jenis-jenis anggrek spesies yang memiliki sifat dominan yang bagus untuk
diturunkan. Beberapa contoh anggrek spesies tersebut antara lain: (Sarwono,
2005: 29).

 Ascicentrum miniatum, menampilkan warna orange


 Denrobium bifalce, menampilkan garis-garis pada kelopak
 Denrobium bigibbum, menampilkan warna ungu yang merata
 Denrobium cobabthum, menampilkan warna kuning
 Denrobium pseudoconthum, menampilkan warna kuning
 Denrobium stratoates, menampilkan tangkai bunga tegak dan kuat
 Denrobium tangerium, menampilkan warna coklat kuning ke oranye
 Denrobium taurinum, menampilkan warna dasar ungu
 Denrobium veratrifolium, menampilkan tangkai panjang dan bunga
banyak
 Denrobium violaceoflavens, menampilkan tangkai tegak dan kuat
2. Anggrek Hibrida
Anggrek hibrida adalah anggrek hasil menyilangkan atau
mengawinkan bunga anggrek dengan sengaja untuk tujuan tertentu.
Menyilangkan anggrek dapat dilakukan antar jenis ataupun antar marga atau
genus. Tujuan menyilangkan anggrek pada umumnya untuk mendapatkan
mutu bunga anggrek yang lebih bagus.
Pada hibridisasi anggrek yang diutamakan adalah sifat-sifat seperti
warna, ukuran, kemampuan, dan waktu berbunganya yang bermutu tinggi dan
menarik. Sejak anggrek mulai dikenal masyarakat eropa awal abad 19. Yaitu
pada masa pemerintahan Alexandra Victoria, Ratu inggis pada 1830-1901.
Banyak peneliti yang melakukan penelitian dan percobaan untuk
mengembangkan anggrek dengan cara persilangan untuk mendapatkan jenis
anggrek baru yang indah dan bermutu tinggi.
Cara penyilangan anggrek pada prinsipnya adalah memasukkan pollen
anggrek yang satu (disebut sebagai indukan anggrek jantan) ke lubang stigma
bunga anggrek yang lain (sebagai indukan anggrek betina). Kemudian indukan
betina tersebut diberi label yang berisi nama indukan jantan dan betina,
kemudian dibungkus menggunakan plastik bening agar tidak terjadi
penyerbukan oleh hewan lain. Beberapa jenis anggrek hibrida terkenal antara
lain :
 Denrobium hibrida

 Vanda hibrida

 Oncidium

 Aranthera/Arachnis
 Cattleya

 Phalaenopsis
Perbanyakan Anggrek
1. Vegetatif
Anggrek yang sudah tumbuh dengan baik ditandai dengan banyaknya
rumpun yang dihasilkan. Jika dalam satu pot rumpun sudah banyak maka
sudah saatnya rumpun kita kurangi. Hal ini penting untuk peremajaan tanaman
dan memperluas pertumbuhan tanaman anggrek pada media tanam yang baru.
Untuk anggrek simpodial kebanyakan tanaman akan semakin memanjang dan
batang bagian bawah akan mati. Matinya batang bagian bawah biasanya akan
diikuti oleh tumbuhnya cabang dari samping yang kita sebut keiki. Tanda
demikian menunjukkan tanaman perlu peremajaan.
Meremajakan tanaman berarti pula memperbanyak tanaman, ini
menguntungkan bagi kita sehingga kita memiliki tanaman anggrek yang lebih
banyak pula.
a. Memperbanyak Tanaman Anggrek Monopodial
Dalam memperbanyak tanaman anggrek simpodial yang perlu
diperhatikan adalah tempat kita melakukan pemotongan batangnya. Tiap
ruas batang yang akan dipotong harus memiliki akar yang masih segar.
Untuk batang-batang yang sudah tidak berdaun perlu dilakukan
pembersihan batang dari lumut atau seludang daun yang tertinggal agar
memudahkan tumbuhnya tunas baru. Untuk bagian ujung batang yang
masih dalam kondisi lengkap (berakar dan berdaun) tanaman dapat
langsung dipindahkan ke pot yang baru. Demikian juga untuk keiki,
pemisahan sebaiknya dilakukan jika keiki sudah memiliki satu atau dua
akar yang sehat.
b. Memperbanyak Tanaman Anggrek Simpodial
Rumpun anggrek yang terlalu banyak dalam satu pot dapat
menyebabkan pertumbuhan tunas yang baru tidak maksimal. Sehingga ada
beberapa kolektor yang selalu memangkas batang anggrek dan hanya
meninggalkan 3 batang anggrek dalam satu potnya. Langkah ini juga baik
karena tetap menjaga kesehatan tunas yang baru sehingga tunas baru dapat
tumbuh besar dan panjang, harapannya tandan bunga akan tumbuh lebih
sehat. Namun demikian bagi yang menginginkan rumpun anggreknya
menjadi lebih banyak maka langkah berikut dapat diambil.
a) rendam pot yang berisi rumpun dalam air selama 0,5 jam
b) keluarkan anggrek dari potnya dan bersihkan akar yang telah mati.
c) pecahkan rumpun tersebut menjadi beberapa bagian dengan memotong
pangkal rumpunnya.
d) satu rumpun baru sebaiknya terdiri atas 3 batang
e) untuk batang yang sudah tidak berdaun, gantunglah anggrek tersebut
dalam posisi terbalik untuk mempercepat tumbuhnya tunas baru.
f) Rumpun yang sudah dipecahkan dan sudah dibersihkan dapat langsung
ditanam dalam pot dan media yang baru.

Tujuan melakukan spliting Tujuan melakukan spliting adalah:


mendapatkan rumpun baru dari induk yang sama, mendapatkan mutu tanman yang
sama, mendapatkan tanaman baru secara cepat dan meremajakan lagi rumpun-
rumpun yang sudah tua. Kerugian dari tehnik spliting ini hingga saat ini dirasakan
belum ada, kecuali cara yang diilakaukan menimbulkan infeksi pada batang
anggrek. Tujuan penting dari cxara spliting ini adalah menghentikan proses yang
dalam Fisiologi Tanaman disebut dominasi apikal. Dominasi apikal dapat
diartikan bahwa konsentrasi pertumbuhan tanaman hanya terjadi pada ujung-
ujung batang tanaman saja. Pada anggrek Simpodial yang diianggap sebagai ujung
batang yaitu salah satu mata tunas yang terdapat pada pseudobulb yang paling
akhir pertumbuhannya (muda). Perlu diketahui pada pangkal pseudobulb anggrek
biasa terdapat 3 hingga 4 mata tunas baru, salah satu tunas nantinya akan menjadi
pseudobulb yang baru. Nasib daritunas yang lain biasanya akan mengalami masa
tidak tumbuh yang disebut masa dormansi. Keadaan demikian ini dapat
dihilangkan dengan cara menghilangkan efek pertumbuhan dari ujung batang
tersebut

2. Generatif
Tahap –tahap dalam melaksanakan budidaya Anggrek Hibrida antara lain:
a. Persilangan (hibridisasi) Anggrek
Persilangan bunga anggrek yang dimaksud adalah mengawinkan
bunga anggrek dengan sengaja untuk tujuan tertentu. Tujuan
menyilangkan bunga anggrek umumnya untuk mendapatkan bungan
anggrek yang lebih bagus. Kecenderungan persilangan di Indonesia
mengacu pada kesempurnaan bentuk, warna, ketahanan bunganya. Cara
penyilangan anggrek pada prinsipnya adalah memasukkan pollen anggrek
yang satu (disebut sebagai indukan anggrek jantan) ke lubang stigma
bunga anggrek yang lain (sebagai indukan anggrek betina). Kemudian
indukan betina tersebut diberi label yang berisi nama indukan jantan dan
betina, kemudian dibungkus menggunakan plastik bening agar tidak
terjadi penyerbukan oleh hewan lain. Proses hibridisasi ini dapat dilakukan
pada ruang khusus yang merupakan tempat untuk menyimpan anggrek-
anggrek spesies dan hibrida yang merupakan bibit unggul yang berpotensi
untuk dikembangkan.
b. Pembibitan (spesies dan hibrida)
Pembibitan anggrek adalah upaya untuk memperbanyak tanaman.
Pembibitan anggrek dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara generatif
dan vegetatif. Cara generatif adalah dengan menyebarkan biji ke media
tanam. Secara alami perbanyakan generatif biasanya terjadi di sekitar
tanaman ketika buah terbelah dan biji-biji bertebaran. Secara modern
penyebaran biji dapat dilakukan dengan media yang dilakukan di
laboratorium khusus. Sedangkan pembibitan secara vegetatif adalah
perbanyakan anggrek dengan penyetekan, pemisahan anak, penggunaan
keiki dan kultur jaringan.
Perbanyakan anggrek yang berasal dari biji sulit dilakukan di
lapangan, hal ini dikarenakan biji anggrek yang kecil dan tidak tahan
terhadap lingkungan. Teknik budidaya yang paling cocok digunakan yaitu
kultur jaringan. Menurut Suryowinoto (1991) kultur jaringan dalam bahasa
disebut tissue culture. Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah
sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jadi kultur
jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman kecil yang
memiliki sifat seperti induknya. Kegunaan utama kultur jaringan adalah
mendapatkan tanaman baru dalam jumlah banyak dengan sifat fisiologi
dan morfologi yang sama persis dengan induknya. ( Zulkarnain., 2011: 1)
Mengecambahkan biji anggrek dengan kultur jaringan sangat
banyak keuntungannya, antara lain :
 Perbanyakannya lebih efektif dibandingkan dengan cara konvensional
- Keseragaman genetik
 Dapat memiliki tanaman anggrek dalam jumlah besar pada wadah
kultur yang relative kecil
 Memelihara stok tanaman dalam jumlah besar dilakukan pada in vitro,
dan stok induk bisanya dipelihara di in vitro
 Lingkungan terkontrol
 Dapat digunakan untuk menyelamatkan spesies tanaman terancam.
Metode dengan pemeliharaan minimal, penyimpanan jangka panjang
telah dikembangkan
 Dapat digunakan untuk menyelamatkan hibrida dari spesies yang tidak
kompetibel
 Produksi tanaman sepanjang tahun - Solusi untuk tanaman yang sulit
dikembangkan
c. Perencanaan tempat pemeliharaan anggrek
Tahap ini merupakan tahap sebelum penanaman anggrek. Beberapa
hal yang harus diperhatikan pada tahap ini adalah :
 Rancangan tata letak, dalam membangun infrastruktur diawali dengan
merancang tata letak isi kebun dan usahakan selalu mengacu pada
optimalisasi penggunaan lahan. Hal ini dapat dilakukan dengan
membuat daftar kegiatan yang akan dilakukan di pusat budidaya yang
akan dibuat. Setelah itu maka dapat dilakukan pemilihan lokasi untuk
tempat pembibitan, perbanyakan bibit, pemeliharaan, ruang untuk
pengelolaan, sampai pada alur sirkulasi yang dibutuhkan untuk
menunjang kelancaran transportasi baik di dalam maupun di luar
bangunan. Harus direncanakan juga kedekatan hubungan ruang antar
fungsi, sehingga dapat direncanakan kedekatan bangunan agar
mempermudah dalam pemeliharaan.
 Membangun rumah untuk menempatkan bibit/ greenhouse.
Perencanaan letak dan bentuk greenhouse harus dirancang searah
dengan arah berhembusnya angin agar tidak rusak saat terjadi angin
kencang. Selain itu itu harus dirancang atap agar dapat mengeluarkan
panas yang diakibatkan oleh sinar matahari. Untuk menjaga
temperature di dalam ruang tetap stabil dapat digunakan alat bantu
berupa kipas angin atau blower untuk menjaga suhu dan kelembaban.
 Penyediaan rak untuk menaruh tanaman anggrek agar penataan
tanaman dapat dilakukan secara optimal. Baik secara datar, piramida,
maupun vertical.
 Pemasangan instalasi penyiraman adalah salah satu cara untuk
menghemat waktu dan tenaga kerja. Dengan membuat instalasi
penyiraman, penyiraman tanaman anggrek dapat dilakukan hanya
dengan membuka instalasi yang akan dialiri air dari tangki yang sudah
disediakan.
d. Pindah tanam
Tahap pemindahan tanaman merupakan kunci penting dalam budidaya
anggrek karena kebutuhan tanaman dari botolan, seeding, sampai tanaman
dewasa harus dilakukan secara cermat. Beberapa tahap pindah tanam
antara lain :
- Pemilihan media tanam
Pemilihan media tanam merupakan hal yang harus diperhatikan agar
anggrek dapat tumbuh dengan baik. Karakteristik media tanam harus
disesuaikan dengan lokasi tempat penanaman. Beberapa media tanam
yang sering digunakan antara lain :
- Spaghnum moss,kebanyakan pembudidaya menggunakan media
ini karena dianggap paling pas untuk menanam anggrek karena
mampu menyerap air sehingga kelembaban terjaga.
- Pakis, media ini umumnya digunakan untuk fase pertumbuhan
anggrek. Pakis mampu menahan air atau larutan pupuk sekaligus
menciptakan drainasi yang baik, dengan rongga udara cukup
sehingga akar tumbuh optimal.
- Sabut kelapa, media ini bersifat menahan air dan larutan hara. Hal
ini menciptakan kondisi media senantiasa lembab sehingga lebih
cocok digunakan pada dataran rendah.
- Arang kayu, media ini jarang digunakan dan biasanya dipakai
untuk media anggrek denrobium.
- Kulit pinus, media ini cukup baik digunakan untuk phalaenopsis
karena seolah tumbuh di habitatnya. Tetapi media ini jarang ada di
pasaran karena tergolong langka.

Sebelum menggunakan media tanam sebaiknya dilakukan


sterilisasi media. Tujuannya agar bibit tanaman muda yang rentan
penyakit bisa diselamatkan. Tindakan pencegahan hama dapat
dilakukan dengan memberi fungisida pada media

e. Pemilihan wadah yang tepat


Selain media , wadah merupakan hal yang tidak kalah pentingya
bagi pertumbuhan anggrek. Kebanyakan pembudi daya di Indonesia
menggunakan berbagai macam pot seperti pot tanah liat, pot plastic hitam,
dan pot transparan. Yang terpenting pot bukan hanya sebagai wadah
melainkan untuk mempertahankan drainase berjalan lancar. Beberapa pot
yang sering digunakan antara lain :
 Pot tanah, wadah ini cukup baik karena mempunyai pori-pori. Air dan
udara dapat mudah melewatinya dan akarpundapat melekat dengan
baik di permukaan pot. Harganya terjangkau, tetapi pot ini mudah
pecah saat pemindahan dilakukan.
 Pot plastik, wadah ini paling banyak diminati karena harganya murah,
lebih kuat, dan memudahkan pembongkaran tanaman. Umumnya
banyak dipakai pot hitam, tetapi pot putih mulai marak digunakan
karena memiliki keunggulan dapat tembus cahaya, sehingga akar dapat
berfotosintesis dan memperoleh lebih banyak energi.
 Lempeng pakis, wadah ini lebih sering digunakan oleh penghobi
anggrek untuk menempel tanaman dan digantung seperti pada habitat
aslinya.
Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman anggrek merupakan proses pemenuhan kebutuhan


anggrek agar anggrek tumbuh subur. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam
pemeliharaan antara lain :
1. pemupukan
Pemupukan merupakan pemberian nutrisi kepada anggrek agar
pertumbuhannya lebih subur. Pemupukan anggrek dilakukan secara berkala
sesuai dengan kebutuhan anggrek tersebut. jenis-jenis pupuk anggrek sangat
beragam, dari yang organic sampai anorganik. Pemumukan bertujuan untuk
menambah asupan nutrisi kepada anggrek sehingga anggrek bisa tumbuh
sehat. Secara umum pemupukan anggrek dapat dikelompokkan menjadi tiga
umur, antara lain :
- Tanaman seedlings (Bibit), kategori bibit ini adalah tanaman anggrek
mulai keluar dari botoh sampai umur 9 bulan.
- Tanaman Mid-size (ukuran sedang/ remaja), kategori ini adalah tanaman
setelah 9 bulan sampai siap berbunga pertama yaitu 18 bulan.
- Tanaman Flowering-size (ukuran berbunga), setelah 18 bulan tanaman
anggrek masuk fase pembungaan.

Dalam proses pemupukan biasanya menggunakan pupuk Nitrogen (N),


Fosfor (P), dan Kalium (K). Unsur N merupakan unsure yang kaya protein,
asam nukleat, dan beberapa substansi penting lainnya yang berguna dalam
pembentukan sel-sel baru dalam pertumbuhan, unsur P merupakan unsur yang
sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman, dan unsur K mempunyai
peran sebagai katalisator, terutama untuk penguraian protein menjadi asam
amino serta penyusunan dan pembongkaran karbohidrat sehingga sangat
berperan dalam proses fotosintesis. Komposisi penggunaan pupuk pada
tanaman anggrek dilakukan berdasarkan fase pertumbuhan, sehingga
memerlukan persentase yang berbeda penggunaan pupuk yang berbeda

2. Penyiraman
Penyiraman tanaman anggrek dipengaruhi oleh media tanam, besar
kecilnya tanaman, temperatur lingkungan, kelembaban, aliran udara dan jenis
pot yang digunakan. Penyiraman anggrek sebaiknya menggunakan sprayer
sehingga butiran air dapat diatur dan tidak merusak tanaman.
3. Perlindungan tanaman
Perlindungan tanaman yaitu upaya pengendalian penyakit anggrek
yang disebabkan oleh hama, bakteri, jamur dan virus.
Hama adalah hewan pengganggu yang menyebabkan kematian pada
anggrek. Beberapa hama yang sering menyerang anggrek adalah kumbang
gajah, kutu parlatoria, kutu putih,kutu tudung, tungau, semut, keong, rayap,
dan lain-lain. Pencegahan untuk menanggulangi serangan hama dapat
dilakukan dengan penyemprotan pestisida sesuai hama yang menyerang
tanaman.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri dapat menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan pada anggrek sampai kematian. Upaya dalam
pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yaitu dengan
menyemprotkan bakterisida sebagai pencegahan, pemotongan bagian yang
terserang bakteri cukup parah, dan membakar tanaman yang sudah parah
terkena serangan bakteri. Penyakit yang disebabkan oleh jamur biasanya
terserang karena media dan tempat menanam anggrek yang kurang bersih.
Maka kebersihan media dan lahan sangat penting untuk menjaga kesehatan
anggrek. Virus merupakan penyakit yang susah dideteksi dalam pertumbuhan
anggrek, virus dapat menurun dari indukan anggrek sehingga jika anggrek
terjangkit virus sebaiknya ditangani dengan baik atau dibakar. Penyakit yang
disebabkan oleb virus belum ditemukan obatnya, sehingga hanya dapat
dilakukan deng upaya-upaya pencegahan agar tanaman anggrek tudak
terjangkit virus.

Panen

Panen merupakan tahap akhir dari pemeliharaan sebuah tanaman anggrek,


pada umumnya tanaman berbunga akan dipanen setelah berbunga, tetapi pada
tanaman anggrek ada beberapa criteria pemanenan. Tergantung pembeli yang
ingin membeli hasil panen yang diinginkan. beberapa jenis pemanenan tersebut
antara lain :
1. Bibit botolan, bibit ini adalah hasil semai dari biji anggrek yang sangat halus
dan mudah rusak. Harga bibit relatif murah tetapi resiko kematiannya besar
jika tidak bisa merawatnya. Pemanenan bibit ini biasanya dipasarkan kepada
petani anggrek yang hanya membesarkan anggrek tanpa membuat bibitnya.
Pemeliharaan bibit ini sampai berbunga mencapai 2 tahun. Pemilihan bibit ini
dilakukan untuk menekan biaya pembelian bagi petani.
2. Bibit kompot, yaitu singkatan dari komuniti pot. Bibit kompot adalah
gabungan banyak bibit yang diletakkan dalam satu pot. Bibit ini merupakan
pemindahan dari botol. Harganya masih murah, juga resiko kematiannya
sudah rendah dibandingkan bibit botolan. Bibit ini sangat cocok bagi pembeli
yang mempunyai usaha penjualan anggrek
3. Tanaman muda, yaitu tanaman anggrek yang belum pernah berbunga.
Tanaman ini sudah diletakkan di wadah pot secara individu. Bibit ini hasil
pemindahan dari bibit kompot. Harganya sudah lebih mahal, tetapi tingkat
kematiannya sudah sangat rendah. Pembelian bibit ini biasanya cocok bagi
penghobi bunga anggrek
4. Tanaman berbunga, yaitu anggrek yang baru sekali berbunga. Tentu harganya
lebih mahal. Kelebihanya sudah dapat dilihat jenis bunganya. Bibit ini sangat
cocok bagi pengkobi bunga. Selain into dapat juga dijadikan alternative bagi
pengusaha rental bunga hias.
DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2011. Produksi Tanaman Hias Indonesia-anggrek tahun 2011. bps.go.id.


16/2/13.

Direktorat Jendral Hortikultura, 2008. Standar Operasional Prosedur Anggrek


Dendrobium. Departemen Pertanian.

Henuhili V. 2004. Pemuliaan tanaman sebagai suatu usaha peningkatan potensi


tanaman anggrek di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Penelitian
MIPA. F-MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Puspitaningtyas. 2004. Studi keragaman anggrek di Cagar Alam Gunung


Simpang, Jawa Barat. Biodiversitas 6(2), 103-107.

Rukmana R. 2000. Budidaya Anggrek Bulan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Sukma, D dan Ary Setiawati, 2010. Pengaruh Waktu dan Frekuensi Aplikasi
Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Anggrek
Dendrobium ‘Tong Chai Gold’. J. Hort Indonesia 1(2): 97-104. Agustus
2010.

Tirta, I.G., 2006. Pengaruh Beberapa Jenis Media Tanam dan Pupuk Daun
terhadap Pertumbuhan Vegetatif Anggrek Jamrud (Dendrobium
macrophyllum A.Rich.). Biodiversitas volume 7, nomor 1 Hal: 81-84.

Widiastoety, D, Nina Solvia dan Moehdar Sudardjo. 2010. Potensi Anggrek


Dendrobium dalam Meningkatkan Variasi dan Kualitas Anggrek Bunga
Potong. Jurnal Litbang Pertanian, 29 (3), 2010.

Anda mungkin juga menyukai