PAPER
OLEH:
KELOMPOK
MEUTUAH FAUZAN FIRDAUS
SARI HANNA GULTOM
AHMAD RASYID DALIMUNTHE
Latar Belakang
Manfaat Anggrek sangat banyak, yaitu sebagai tanaman hias dalam pot,
bunga potong, dan tanaman taman. Beberapa jenis anggrek yang paling sering
dimanfaatkan sebagai tanaman pot umumnya adalah anggrek hibrida dari anggrek
Dendrobium, Phalaenopsis, vanda, cattleya, oncidium, Cymbidium, dan lain-lain.
Anggrek yang dimanfaatkan sebagai unsur taman merupakan anggrek yang
ditanam di tanah maupun ditempel di pohon. Jenis anggrek tanah yang banyak
digunakan yaitu anggrek Spathoglotis, vanda, arachnis, dan lain-lain . Sedangkan
jenis anggrek tempel menggunakan bermacam jenis anggrek baik spesies maupun
hibrida. Anggrek juga dapat dimanfaatkan sebagai bunga potong yang digunakan
untuk membuat rangkaian atau karangan bunga. Beberapa jenis anggrek yang
digunakan sebagai bunga potong yaitu Dendrodium, Oncidium, Phalaenopsis,
Cattleya, dan lain-lain. Selain untuk tanaman hias, di beberapa negara anggrek
dimanfaatkan sebagai tanaman obat dan bahan kosmetik.
TINJAUAN PUSTAKA
Sepal yang dimiliki anggrek terdiri atas tiga helai dan si sela-sela sepal
terdapat dua helai petal. Sedangkan labelum atau lidah bunga merupakan
modifikasi dari petal
2. Buah
4. Batang
Untuk anggrek Semi Epirit yang akarnya menempel pada media untuk
mencari makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk
kandang/daun-daunan.
Jenis anggrek ini hidup di tanah maka perlu ditambah pupuk kompos,
sekam, pupuk kandang, darah binatang, serat pakis dan lainnya. Media untuk
anggrek semi Terrestria Bahan untuk media anggrek ini perlu pecahan genteng
yang agak besar, ditambah pupuk kandang sekam/serutan kayu. Dipakai media
pecahan genting, serabut kayu, serat pakis dan lainnya. Derajat keasaman air
tanah yang dipakai adalah 5,2.
Ketinggian tempat yang cocok bagi budidaya tanaman ini dapat dibedakan
menjadi 3 macam yaitu:
1. Anggrek panas (ketinggian 0-650 m dpl) Anggrek panas memerlukan suhu
udara 26-30 °C pada siang hari, 21 ° C pada malam hari, dengan daerah
ketinggian 0-650 meter dpl. Contoh jenis anggrek ini adalah: 1. Dendrobium
phalaenopsis 2. Onchidium papillo 3. Phaphilopedillum bellatum
2. Anggrek sedang (ketinggian 150-1500 m dpl). Anggrek sedang pada suhu
udara siang hari 21 °C dan 15-21 °C, pada malam hari, dengan ketinggian
150-1500 m dpl.
3. Anggrek dingin (lebih dari 1500 m dpl) Anggrek dingin jarang tumbuh di
Indonesia, tumbuh baik pada suhu udara 15-21 ° C di siang hari dan 9-15 ° C
pada malam hari, dengan ketinggian 1500 m dpl. Contoh: anggrek jenis
Cymbidium.
Klasifikasi Tanaman Anggrek
Anggrek dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal, antara lain :
1. Berdasarkan tipe pertumbuhan anggrek dapat dibedakan menjadi :
Monopodial yaitu Anggrek ini hanya memiliki satu batang dan satu titik
tumbuh saja. Bunganya tumbuh dari ujung batang. Anggrek ini dapat
diperbanyak dengan stek batang dan biji. contoh: Vanda dan Phalaenopsis
(Anggrek Bulan).
Simpodial yaitu Anggrek ini memiliki lebih dari satu titik tumbuh. Tunas
baru muncul dari sekitar batang utama. Bunga bisa muncul di pucuk atau
sisi batang, tetapi ada juga yang muncul dari akar tinggal. Batangnya
menyimpan air cadangan makanan atau umbi semu. Anggrek ini dapat
diperbanyak dengan cara split, pemisahan keiki, biji. Contoh:
Dendrobium, Cattleya
2. Berdasarkan tempat tumbuhnya anggrek dapat dibedakan menjadi :
Anggrek Epifit yaitu Anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain
tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari
cahaya matahari. Akar anggrek menyerap makanan dari air hujan, kabut
dan udara sekitar. Contoh : Cattleya, Dendrobium, Vanda, Phalaenopsis.
Anggrek Terestial yaitu Anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan
cahaya matahari langsung. akarnya mengambil makanan dari tanah.
Contoh : Paphiopedilum, Vanda, Aranda, dan lain-lain.
Anggrek Saprofit yaitu Anggrek yang tumbuh pada media yang
mengandung humus atau daun-daun kering, serta menbutuhkan sedikit
cahaya matahari. Jenis ini tidak memiliki daun dan klorofil. Contoh :
Epipogium dan Cyrtosia
Anggrek Litofit yaitu Anggrek yang tumbuh pada batu-batuan atau tanah
berbatu, dan tahan terhadap cahaya matahari penuh. Anggek ini
mengambil makanan dari hujan, udara, humus. Contoh : Paphiopedilum
3. Berdasarkan lokasi hidupnya tumbuhnya anggrek dapat dibedakan menjadi :
Anggrek tipe dingin dapat hidup pada suhu 18-21 C pada siang hari dan
suhu 13-18 C pada malam hari. Contohnya Cimbidium dan
Paphilopedilum Javanicum.
Anggrek tipe sedang dapat hidup pada suhu 21-25 C pada siang hari dan
suhu 18-21 C pada malam hari. Contohnya phalaenopsis hibrida, vanda
hybrid, dan lain-lain.
Anggrek tipe hangat dapat hidup pada suhu 24-29 C dan 21 C di malam
hari. Contohnya Dendrobium hibrida, Vanda daouglas, Mokara, dan
lainlain.
Jenis Tanaman Anggrek
Anggrek secara umum dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Anggrek Spesies
Anggrek spesies adalah anggrek yang jenisnya masih asli atau belum
disilangkan. Di Indonesia diperkirakan terdapat 5.000 spesies dan 29 spesies
adalah anggrek langka yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa. (Andiani , 2008:
30). pemerintah Indonesia berupaya melakukan konservasi melalui LIPI
(Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Salah satu tempat konservasi
tanaman anggrek terdapat di Kebun Raya Eka Karya Bedugul. Tujuan
dilakukannya konservasi ini antara lain :
- Sumber plasma nuftah atau bank genetik anggrek spesies yang tumbuh di
Indonesia
Vanda hibrida
Oncidium
Aranthera/Arachnis
Cattleya
Phalaenopsis
Perbanyakan Anggrek
1. Vegetatif
Anggrek yang sudah tumbuh dengan baik ditandai dengan banyaknya
rumpun yang dihasilkan. Jika dalam satu pot rumpun sudah banyak maka
sudah saatnya rumpun kita kurangi. Hal ini penting untuk peremajaan tanaman
dan memperluas pertumbuhan tanaman anggrek pada media tanam yang baru.
Untuk anggrek simpodial kebanyakan tanaman akan semakin memanjang dan
batang bagian bawah akan mati. Matinya batang bagian bawah biasanya akan
diikuti oleh tumbuhnya cabang dari samping yang kita sebut keiki. Tanda
demikian menunjukkan tanaman perlu peremajaan.
Meremajakan tanaman berarti pula memperbanyak tanaman, ini
menguntungkan bagi kita sehingga kita memiliki tanaman anggrek yang lebih
banyak pula.
a. Memperbanyak Tanaman Anggrek Monopodial
Dalam memperbanyak tanaman anggrek simpodial yang perlu
diperhatikan adalah tempat kita melakukan pemotongan batangnya. Tiap
ruas batang yang akan dipotong harus memiliki akar yang masih segar.
Untuk batang-batang yang sudah tidak berdaun perlu dilakukan
pembersihan batang dari lumut atau seludang daun yang tertinggal agar
memudahkan tumbuhnya tunas baru. Untuk bagian ujung batang yang
masih dalam kondisi lengkap (berakar dan berdaun) tanaman dapat
langsung dipindahkan ke pot yang baru. Demikian juga untuk keiki,
pemisahan sebaiknya dilakukan jika keiki sudah memiliki satu atau dua
akar yang sehat.
b. Memperbanyak Tanaman Anggrek Simpodial
Rumpun anggrek yang terlalu banyak dalam satu pot dapat
menyebabkan pertumbuhan tunas yang baru tidak maksimal. Sehingga ada
beberapa kolektor yang selalu memangkas batang anggrek dan hanya
meninggalkan 3 batang anggrek dalam satu potnya. Langkah ini juga baik
karena tetap menjaga kesehatan tunas yang baru sehingga tunas baru dapat
tumbuh besar dan panjang, harapannya tandan bunga akan tumbuh lebih
sehat. Namun demikian bagi yang menginginkan rumpun anggreknya
menjadi lebih banyak maka langkah berikut dapat diambil.
a) rendam pot yang berisi rumpun dalam air selama 0,5 jam
b) keluarkan anggrek dari potnya dan bersihkan akar yang telah mati.
c) pecahkan rumpun tersebut menjadi beberapa bagian dengan memotong
pangkal rumpunnya.
d) satu rumpun baru sebaiknya terdiri atas 3 batang
e) untuk batang yang sudah tidak berdaun, gantunglah anggrek tersebut
dalam posisi terbalik untuk mempercepat tumbuhnya tunas baru.
f) Rumpun yang sudah dipecahkan dan sudah dibersihkan dapat langsung
ditanam dalam pot dan media yang baru.
2. Generatif
Tahap –tahap dalam melaksanakan budidaya Anggrek Hibrida antara lain:
a. Persilangan (hibridisasi) Anggrek
Persilangan bunga anggrek yang dimaksud adalah mengawinkan
bunga anggrek dengan sengaja untuk tujuan tertentu. Tujuan
menyilangkan bunga anggrek umumnya untuk mendapatkan bungan
anggrek yang lebih bagus. Kecenderungan persilangan di Indonesia
mengacu pada kesempurnaan bentuk, warna, ketahanan bunganya. Cara
penyilangan anggrek pada prinsipnya adalah memasukkan pollen anggrek
yang satu (disebut sebagai indukan anggrek jantan) ke lubang stigma
bunga anggrek yang lain (sebagai indukan anggrek betina). Kemudian
indukan betina tersebut diberi label yang berisi nama indukan jantan dan
betina, kemudian dibungkus menggunakan plastik bening agar tidak
terjadi penyerbukan oleh hewan lain. Proses hibridisasi ini dapat dilakukan
pada ruang khusus yang merupakan tempat untuk menyimpan anggrek-
anggrek spesies dan hibrida yang merupakan bibit unggul yang berpotensi
untuk dikembangkan.
b. Pembibitan (spesies dan hibrida)
Pembibitan anggrek adalah upaya untuk memperbanyak tanaman.
Pembibitan anggrek dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara generatif
dan vegetatif. Cara generatif adalah dengan menyebarkan biji ke media
tanam. Secara alami perbanyakan generatif biasanya terjadi di sekitar
tanaman ketika buah terbelah dan biji-biji bertebaran. Secara modern
penyebaran biji dapat dilakukan dengan media yang dilakukan di
laboratorium khusus. Sedangkan pembibitan secara vegetatif adalah
perbanyakan anggrek dengan penyetekan, pemisahan anak, penggunaan
keiki dan kultur jaringan.
Perbanyakan anggrek yang berasal dari biji sulit dilakukan di
lapangan, hal ini dikarenakan biji anggrek yang kecil dan tidak tahan
terhadap lingkungan. Teknik budidaya yang paling cocok digunakan yaitu
kultur jaringan. Menurut Suryowinoto (1991) kultur jaringan dalam bahasa
disebut tissue culture. Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah
sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jadi kultur
jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman kecil yang
memiliki sifat seperti induknya. Kegunaan utama kultur jaringan adalah
mendapatkan tanaman baru dalam jumlah banyak dengan sifat fisiologi
dan morfologi yang sama persis dengan induknya. ( Zulkarnain., 2011: 1)
Mengecambahkan biji anggrek dengan kultur jaringan sangat
banyak keuntungannya, antara lain :
Perbanyakannya lebih efektif dibandingkan dengan cara konvensional
- Keseragaman genetik
Dapat memiliki tanaman anggrek dalam jumlah besar pada wadah
kultur yang relative kecil
Memelihara stok tanaman dalam jumlah besar dilakukan pada in vitro,
dan stok induk bisanya dipelihara di in vitro
Lingkungan terkontrol
Dapat digunakan untuk menyelamatkan spesies tanaman terancam.
Metode dengan pemeliharaan minimal, penyimpanan jangka panjang
telah dikembangkan
Dapat digunakan untuk menyelamatkan hibrida dari spesies yang tidak
kompetibel
Produksi tanaman sepanjang tahun - Solusi untuk tanaman yang sulit
dikembangkan
c. Perencanaan tempat pemeliharaan anggrek
Tahap ini merupakan tahap sebelum penanaman anggrek. Beberapa
hal yang harus diperhatikan pada tahap ini adalah :
Rancangan tata letak, dalam membangun infrastruktur diawali dengan
merancang tata letak isi kebun dan usahakan selalu mengacu pada
optimalisasi penggunaan lahan. Hal ini dapat dilakukan dengan
membuat daftar kegiatan yang akan dilakukan di pusat budidaya yang
akan dibuat. Setelah itu maka dapat dilakukan pemilihan lokasi untuk
tempat pembibitan, perbanyakan bibit, pemeliharaan, ruang untuk
pengelolaan, sampai pada alur sirkulasi yang dibutuhkan untuk
menunjang kelancaran transportasi baik di dalam maupun di luar
bangunan. Harus direncanakan juga kedekatan hubungan ruang antar
fungsi, sehingga dapat direncanakan kedekatan bangunan agar
mempermudah dalam pemeliharaan.
Membangun rumah untuk menempatkan bibit/ greenhouse.
Perencanaan letak dan bentuk greenhouse harus dirancang searah
dengan arah berhembusnya angin agar tidak rusak saat terjadi angin
kencang. Selain itu itu harus dirancang atap agar dapat mengeluarkan
panas yang diakibatkan oleh sinar matahari. Untuk menjaga
temperature di dalam ruang tetap stabil dapat digunakan alat bantu
berupa kipas angin atau blower untuk menjaga suhu dan kelembaban.
Penyediaan rak untuk menaruh tanaman anggrek agar penataan
tanaman dapat dilakukan secara optimal. Baik secara datar, piramida,
maupun vertical.
Pemasangan instalasi penyiraman adalah salah satu cara untuk
menghemat waktu dan tenaga kerja. Dengan membuat instalasi
penyiraman, penyiraman tanaman anggrek dapat dilakukan hanya
dengan membuka instalasi yang akan dialiri air dari tangki yang sudah
disediakan.
d. Pindah tanam
Tahap pemindahan tanaman merupakan kunci penting dalam budidaya
anggrek karena kebutuhan tanaman dari botolan, seeding, sampai tanaman
dewasa harus dilakukan secara cermat. Beberapa tahap pindah tanam
antara lain :
- Pemilihan media tanam
Pemilihan media tanam merupakan hal yang harus diperhatikan agar
anggrek dapat tumbuh dengan baik. Karakteristik media tanam harus
disesuaikan dengan lokasi tempat penanaman. Beberapa media tanam
yang sering digunakan antara lain :
- Spaghnum moss,kebanyakan pembudidaya menggunakan media
ini karena dianggap paling pas untuk menanam anggrek karena
mampu menyerap air sehingga kelembaban terjaga.
- Pakis, media ini umumnya digunakan untuk fase pertumbuhan
anggrek. Pakis mampu menahan air atau larutan pupuk sekaligus
menciptakan drainasi yang baik, dengan rongga udara cukup
sehingga akar tumbuh optimal.
- Sabut kelapa, media ini bersifat menahan air dan larutan hara. Hal
ini menciptakan kondisi media senantiasa lembab sehingga lebih
cocok digunakan pada dataran rendah.
- Arang kayu, media ini jarang digunakan dan biasanya dipakai
untuk media anggrek denrobium.
- Kulit pinus, media ini cukup baik digunakan untuk phalaenopsis
karena seolah tumbuh di habitatnya. Tetapi media ini jarang ada di
pasaran karena tergolong langka.
2. Penyiraman
Penyiraman tanaman anggrek dipengaruhi oleh media tanam, besar
kecilnya tanaman, temperatur lingkungan, kelembaban, aliran udara dan jenis
pot yang digunakan. Penyiraman anggrek sebaiknya menggunakan sprayer
sehingga butiran air dapat diatur dan tidak merusak tanaman.
3. Perlindungan tanaman
Perlindungan tanaman yaitu upaya pengendalian penyakit anggrek
yang disebabkan oleh hama, bakteri, jamur dan virus.
Hama adalah hewan pengganggu yang menyebabkan kematian pada
anggrek. Beberapa hama yang sering menyerang anggrek adalah kumbang
gajah, kutu parlatoria, kutu putih,kutu tudung, tungau, semut, keong, rayap,
dan lain-lain. Pencegahan untuk menanggulangi serangan hama dapat
dilakukan dengan penyemprotan pestisida sesuai hama yang menyerang
tanaman.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri dapat menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan pada anggrek sampai kematian. Upaya dalam
pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yaitu dengan
menyemprotkan bakterisida sebagai pencegahan, pemotongan bagian yang
terserang bakteri cukup parah, dan membakar tanaman yang sudah parah
terkena serangan bakteri. Penyakit yang disebabkan oleh jamur biasanya
terserang karena media dan tempat menanam anggrek yang kurang bersih.
Maka kebersihan media dan lahan sangat penting untuk menjaga kesehatan
anggrek. Virus merupakan penyakit yang susah dideteksi dalam pertumbuhan
anggrek, virus dapat menurun dari indukan anggrek sehingga jika anggrek
terjangkit virus sebaiknya ditangani dengan baik atau dibakar. Penyakit yang
disebabkan oleb virus belum ditemukan obatnya, sehingga hanya dapat
dilakukan deng upaya-upaya pencegahan agar tanaman anggrek tudak
terjangkit virus.
Panen
Sukma, D dan Ary Setiawati, 2010. Pengaruh Waktu dan Frekuensi Aplikasi
Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Anggrek
Dendrobium ‘Tong Chai Gold’. J. Hort Indonesia 1(2): 97-104. Agustus
2010.
Tirta, I.G., 2006. Pengaruh Beberapa Jenis Media Tanam dan Pupuk Daun
terhadap Pertumbuhan Vegetatif Anggrek Jamrud (Dendrobium
macrophyllum A.Rich.). Biodiversitas volume 7, nomor 1 Hal: 81-84.