HNNBGB
HNNBGB
RINGKASAN MATERI
istilah/is·ti·lah/ n kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna
konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu (https://kbbi.web.id/istilah)
Makna kata atau istilah yang sering muncul dalam soal UN adalah makna kata leksikal. Makna
kata leksikal merupakan makna yang terdapat pada kata dasarnya tanpa bergabung dengan
bentuk lain. Makna leksikal dapat dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Paragraf disusun menggunakan kalimat-kalimat yang saling berkaitan. Kalimat dalam setiap
paragraf disusun dari beberapa kata. Setiap kata tersebut memiliki makna atau arti. Oleh karena
itu, dalam membentuk kalimat atau paragraf sebuah kata harus benar-benar dipilih agar mampu
menyampaikan maksud penulis.
Kesalahan penggunaan kata-kata atai istilah akan menimbulkan penafsiran berbeda. Kata-kata
atau istilah yang digunakan dapat berupa kata baku, kata bersinonim, kata berantonim, kata
yang bermakna konotasi dan denotasi, dan kata yang mengalami perubahan makna. Istilah
berhubungan dengan pengungkapan makna konsep, proses, serta keadaan, atau sifat di bidang
tertentu.
Makna kata atau istilah yang sering muncul dalam soal UN adalah makna kata leksikal. Makna
kata leksikal merupakan makna yang terdapat pada kata dasarnya tanpa bergabung dengan
bentuk lain. Makna leksikal dapat dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Untuk menentukan pernyataan yang isi teks kita harus memahami isi teks secara keseluruhan.
Setelah itu, kita membandingkan pernyataan pada pilihan jawaban dengan isi teks.
Setelah kata sambutan dari kepala sekolah acara selanjutnya adalah pentas seni.
Mereka sudah ada disana sejak hujan turun.
Gita membaca buku yang sebelumnya dia pinjam dari perpustakaan.
5. Konjungsi Tujuan
Konjungsi tujuan adalah konjungsi yang menjelaskan maksud, tujuan suatu kejadian atau
tindakan. Kata hubung yang biasa digunakan diantaranya adalah : guna, untuk, agar,
dansupaya. Contoh :
Dia orang yang sangat kaya bahkan melebihi kekayaan seorang Presiden.
Jalanan Jakarta selalu macet apalagi dikala hujan.
Beberapa tempat liburan favoritnya, yaitu pantai, perdesaan dan pegunungan.
13. Konjungsi Penjelas
Kata hubung ini berfungsi untuk menjelaskan kalimat sebelumnya agar lebih terperinci. kata
yang sering dipakai diantaranya adalah bahwa. Contoh :
Mereka belum boleh pulang kecuali ada mereka sudah menyelesaikan tugas tersebut.
Peserta rapat menyetujui usulan ketua asal keinginan mereka juga dipenuhi.
Selain petugas perpustakaan, yang lain dilarang masuk.
https://dosenbahasa.com/macam-macam-kata-penghubung)
RINGKASAN MATERI
MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF
Ide pokok atau gagasan pokok adalah gagasan utama atau gagasan yang paling penting dalam
paragraf. Ide pokok terdapat dalam kalimat utama. Ide pokok dan kalimat utama berfungsi
memberitahu pembaca tentang apa yang diperbincangkan dalam paragraf itu dan menjadi
sandaran bagi kalimat-kalimat lain dalam paragraf itu.
Langkah-langkah menentukan ide pokok adalah sebagai berikut.
Kalimat utama merupakan kalimat berisi ide pokok. Kalimat utama juga sering disebut
sebagai kalimat topik. Kalimat utama ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam paragraf
tersebut, yang disebut dengan kalimat penjelas. Kalimat penjelas yaitu kalimat yang
isinya memperjelas, menguraikan, atau berupa rincian-rincian tentang kalimat utama.
Kalimat utama dapat ditemukan di awal, di tengah, di akhir, di awal dan akhir, atau di
seluruh paragraf.
b. Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea
c. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau
kalimat transisi
d. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat
topik
RINGKASAN MATERI
MENYUSUN KALIMAT SIMPULAN PARAGRAF
Kalimat simpulan adalah kalimat yang berisi opini atau pendapat akhir atas data-data yang
ada dalam teks. Rumusan kalimat simpulan bukan berupa salah satu kalimat dalam teks.
Langkah-langkah menyusun kalimat simpulan paragraf
1. Identifikasilah hal-hal penting dalam teks.
2. Buatlah opini atau pendapat yang mencakupi keseluruhan hal penting tersebut.
8. Ringkasan Teks
RINGKASAN MATERI
A. Pengertian Ringkasan
1. Membaca secara cermat seluruh teks asli untuk menangkap seluruh informasi teks.
Membaca tulisan asli terkadang tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan
berkali- kali. Membaca seluruh teks asli bertujuan menemukan kalimat/ ide pokok mana yang
harus diambil dan dijadikan ringkasan. Membaca tulisan asli juga dapat membantu pembuat
ringkasan dalam mengambil simpulan dan intisari teks.
Pada saat membaca seluruh teks, pembuat ringkasan harus mencatat dan menuliskan ide-ide
pokok atau gagasan utama paragraf. Ide-ide pokok inilah yang menjadi bahan untuk membuat
ringkasan.
Setelah mencatat ide-ide pokok paragraf, pembuat ringkasan dapat merangkai dan menyusun
ringkasan berdasarkan ide-ide pokok tersebut menjadi paragraf baru yang lebih singkat dari
tulisan aslinya.
RINGKASAN MATERI
Membandingkan Penggunaan Bahasa Dua Teks
Ragam Bahasa
A. Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta
menurut medium pembicara (Bachman, 1990).
B. Jenis-Jenis Ragam Bahasa
1. Jenis-jenis Ragam Bahasa dari Segi Pemakaian
Dari segi pemakaian ragam bahasa dibagi menjadi 3 jenis yaitu: ( a) berdasarkan media (b)
berdasarkan hubungan antarpembicara (c) berdasarkan topik pembicaraan.
a. Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Media
Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, ragam bahasa
terdiri dari: (1) Ragam bahasa lisan (2) Ragam bahasa tulis.
Ciri-ciri ragam lisan: (a) Memerlukan orang kedua/teman bicara; (b) Tergantung situasi,
kondisi, ruang & waktu; (c)Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu
intonasi serta bahasa tubuh. (d) Berlangsung cepat; (e) Sering dapat berlangsung tanpa alat
bantu; (f) Kesalahan dapat langsung dikoreksi; (g) Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan
mimik wajah serta intonasi.
Contoh ragam lisan : (1) Nia sedang baca surat kabar. (2) Ari mau nulis surat.
Ciri-ciri ragam tulis: (a)Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara; (b)Tidak tergantung
kondisi, situasi & ruang serta waktu; (c) Harus memperhatikan unsur gramatikal; (d)
Berlangsung lambat; (e) Selalu memakai alat bantu; (f) Kesalahan tidak dapat langsung
dikoreksi; (g) Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu
dengan tanda baca.
Contoh ragam tulis: (1) Nia sedang membaca surat kabar (2) Ari ingin menulis surat.
b. Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Hubungan Antarpembicara
Menurut akrab tidaknya pembicara, ragam bahasa dibedakan dibedakan menjadi: 1) Ragam
bahasa resmi,
2) ragam bahasa santai, 3) ragam bahasa akrab.
c. Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Topik Pembicaraan
Variasi bahasa berkenaan dengan pemakaian atau fungsinya disebut fungsiolek atau
register.
Fungsiolek yaitu variasi bahasa yang menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau
bidang apa. Contoh ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan sebagai Berikut:
1) Ragam hukum: Dia dihukum karena melakukan tindak pidana
2) Ragam bisnis: Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon.
3) Ragam sastra: Cerita itu menggunakan unsur flashback .
4) Ragam kedokteran: Anak itu menderita penyakit kuorsior .
5) Ragam psikologi: Penderita autis perlu mendapatkan bimbingan yang intensif.
6) Ragam Olahraga: Hari ini PON XIX/2016 mulai memperebutkan medali emas.
7) Ragam Bahasa Ilmiah: Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter.
Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.
2. Jenis Ragam Bahasa Ditinjau dari Sudut Pandang Penutur
Ragam bahasa ditinjau dari sudut pandang penutur dibedakan menjadi
a. ragam bahasa menurut daerah
b. ragam bahasa menurut pendidikan formal.
c. ragam bahasa menurut sikap penutur
Penjelasan:
a. Ragam Bahasa Menurut Daerah
Ragam bahasa menurut daerah dapat dibedakan menjadi dialek dan kronolek. Dialek, yaitu
variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu
tempat, wilayah, atau area tertentu. Misalnya, Bahasa Jawa dialek Bayumas, Pekalongan,
Surabaya, dan lain sebagainya. Kronolek atau dialek temporal adalah variasi bahasa yang
digunakan oleh sekelompok sosial pada masa tertentu. Contoh : Misalnya, bahasa Melayu
masa kerajaan Sriwijaya berbeda dengan bahasa Melayu masa Abdullah bin Abdul Kadir
Munsji dan berbeda pula dengan bahasa Melayu Riau sekarang.
1. Pemersatu, pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan sekelompok orang menjadi satu
kesatuan masyarakat bahasa.
2. Pemberi kekhasan, pemakaian bahasa baku dapat menjadi pembeda dengan masyarakat
pemakai bahasa lainnya.
4. Kerangka acuan, bahasa baku menjadi tolok ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa
seseorang atau sekelompok orang.
Sikap terhadap bahasa baku setidak-tidaknya mengandung tiga dimensi, yaitu (1) sikap
kesetiaan bahasa, (2) sikap kebanggaan bahasa, dan (3) sikap kesadaran akan norma dan
kaidah bahasa. Ketiga sikap tersebut terkait erat dengan keempat fungsi bahasa baku.
Ringkasan Materi
Membandingkan Isi, Pola Penyajian, dan Bahasa Karya Sastra (Berdasarkan Gaya,
Tema, Unsur)
Karya sastra dapat dibandingkan isi, pola penyajian, dan bahasanya berdasarkan daya, tema,
dan unsur. Karya sastra berupa novel dapat dibandingkan dengan cerpen.
Novel merupakan cerita mengisahkan konflik pelaku sehingga terjadi perubahan nasib tokoh.
Unsur intrinsik novel sama dengan unsur instrinsik cerpen. Perbedaan terletak pada alur
kompleks novel.
Setiap novel memiliki karakteristik atau ciri tersendiri. Karakteristik novel dapat diketahui
dari gaya kepenulisan pengarang dan "suara zaman". Karakteristik gaya kepenulisan
pengarang dapat diketahui dari gaya bahasa yang digunakan novel Angkatan 20-an (Balai
Pustaka), Angkatan 30-an (Pujangga Baru), dan novel-novel modern. Novel Angkatan 20-an
seperti Sitti Nurbaya masih menyisipkan perumpamaan klise dan pepatah. Novel Angkatan
30-an seperti Layar Terkembang tidak menggunakan perumpamaan klise dan pepatah.
Sementara itu, gaya kepenulisan pengarang novel modern lebih bebas dan menggunakan
bahasa Indonesia, bukan bahasa Melayu,
Karakteristik "suara zaman" dapat diketahui dari periode angkatan novel tersebut ditulis.
Novel-novel yang diterbitkan dalam periode Angkatan 20-an di antaranya adalah Azab dan
Sengsara, Sitti Nurbaya, La - Hami, dan Di Bawah Lindungan Kaabah. Novel Angkatan 20-
an memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. lsi novel menggambarkan pertentangan paham antara kaum tua dan kaum muda.
2. lsi novel menampilkan persoalan kawin paksa.
4. Gaya bahasa dalam novel lebih sering meng-gunakan syair, pantun, dan pepatah.
4, Novel Angkatan 30-an tidak menggunakan pepatah. Bahasa dalam novel lebih
seringmenggunakan ungkapan.
1. Struktur ceritanya pendek sehingga dapat dibaca dalam sekali duduk (setengah sampai dua jam).
2. Alur dalam cerpen pada umumnya tunggal, hanya satu urutan peristiwa yang diikuti
sampai peristiwa berakhir.
Pengertian Ungkapan
Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus (makna
unsur-unsurnya sering kali menjadi kabur); (https://kbbi.web.id/ungkap)
Ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan
dengan makna unsur yang membentuknya.
(https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Ungkapan)
Contoh:
RINGKASAN MATERI
Pokok-pokok informasi terangkum dalam rumus 5W + 1H. Dalam bahasa Indonesia, pokok-
pokok informasi itu dapat pula disingkat dengan ADIKSIMBA (Apa, DI mana, SIapa,
Mengapa, BAgaimana) .
Untuk menentukan pernyataan yang isi teks kita harus memahami isi teks secara keseluruhan.
Setelah itu, kita membandingkan pernyataan pada pilihan jawaban dengan isi teks.
RINGKASAN MATERI
Menentukan Keistimewaan dan Keteladanan Tokoh pada Teks Biografi
Teks biografi adalah teks yang berisi kehidupan seorang tokoh untuk diambil nilai
kehidupannya baik pandangannya maupun perilakunya.
Keistmewaan seseorang merupakan sesuatu yang khas dan tdak semua orang
memilikinya. Sedangkan Keteladanan seorang tokoh merupakan sifat/perilaku baik yang
layak ditiru.
14.Menentukan Keteladanan Tokoh dalam Teks Biografi
RINGKASAN MATERI
Biografi merupakan catatan riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Biografi
berisi paparan hidup seorang tokoh dari kecil hingga tua.Bahkan,tokoh tersebut meninggal
dunia. Semua jasa,hasil karya, dan segala kegiatan yang dilakukan seorang tokoh juga
dijelaskan dalam buku biografi.
Dalam biografi singkat biasanya hanya dipaparkan tentang fakta-fakta dari kehidupan
seseorang dan peran pentingnya sementara biografi yang panjang meliputi informasi-
informasi penting namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan tentunya dituliskan dengan
gaya bercerita yang baik. Biografi yang menarik tergantung dari keahlian penulis
mengkisahkan jalan hidup suatu tokoh secara mendetail dan tentunya tokoh itu harus
memiliki keistimewaan tersendiri. Pembahasan Biografi memiliki keistimewaan dan
keteladanan yang dapat menginspirasi kita. Keistimewaan merupakan klebihan khusus yang
dimiliki oleh tokoh dalam kehidupannya sedangkan ketaladanan merupakan sikap-sikap
terpuji yang tergambar dalam biografi dan patut diteladani oleh pembaca.
RINGKASAN MATERI
MENENTUKAN TOKOH UTAMA CERITA
Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa di dalam cerita. Berkaitan dengan
tokoh, dikenal tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama adalah tokoh yang senantiasa
ada dalam setiap peristiwa, banyak berhubungan dengan tokoh lain, dan paling banyak
terlibat dengan tema cerita. Adapun tokoh bawahan adalah tokoh yang menjadi pelengkap
dalam cerita.
RINGKASAN MATERI
A. Pengertian Latar
Menurut Indrawati “2009:64” Latar atau setting merupakan tempat, waktu, dan suasana yang
digunakan dalam suatu cerita.
Menurut Kusnadi Dkk “2009:60” Latar tempat atau latar waktu dalam karya sastra akan
mempengaruhi inti cerita dan pengambilan nilai-nilai yang ingin diungkapkan pengarang.
Menurut KBBI online latar adalah keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya
lakuan dalam karya sastra (https://www.kbbi.web.id/latar)
Menurut Suparmin “2009:54” Latar cerita atau setting ialah sesuatu keadaan yang melingkupi
pelaku dalam sebuah cerita.(http://www.gurupendidikan.co.id/latar-cerita-pengertian-
menurut-para-ahli-macam-fungsi/)
Berdasarkan beberapa pendapat disimpulkan pengertian latar adalah keterangan mengenai
ruang, waktu serta suasana terjadinya peristiwa-peristiwa didalam suatu karya sastra.
B. Macam-Macam Latar
Jenis atau macam-macam latar diantaranya sebagai berikut ini:
1.Latar waktu
Yaitu saat dimana tokoh ataupun si pelaku melakukan sesuatu pada saat kejadian peristiwa
dalam cerita yang sedang telah terjadi. Seperti misalnya: Pagi hari, siang hari, sore hari,
malam hari, di zaman dulu, dimasa depan, dan lain sebagainya.
2. Latar tempat
Yaitu dimana tempat tokoh atau si pelaku mengalami kejadian atau peristiwa didalam cerita.
Seperti misalnya: Didalam bangunan tua, di sebuah gedung, di lautan, didalam hutan, di
sekolah, di sebuah pesawat, di ruang angkasa, dan lain sebagainya.
3. Latar suasana
Yaitu situasi apa saja yang terjadi ketika saat si tokoh atau si pelaku melakukan sesuatu.
Seperti misanya: saat galau, gembira, lelah, dan lain sebagainya.
4. Latar alat
Yaitu peralatan apa saja yang diperlukan atau dipakai si pelaku dalam suatu cerita. Seperti
misalnya: Tombak, pistol, pedang, buku, pulpen, dan lain sebagainya.
C. Fungsi Latar
Fungsi dari latar sendiri yaitu untuk memberikan suatu gambaran yang jelas supaya
peristiwa-peristiwa yang terjadi pada suatu karya sastra benar-benar terjadi atau memberikan
informasi yang jelas mengenai situasi didalam sebuah cerita.
(http://www.pengertianku.net/2015/04/pengertian-latar-dan-macamnya.html)
Contoh penjelasan latar pada cerpen Seno Gumira Ajidarma yang berjudul Ibu yang Anaknya
Diculik Itu:
Ibu terkulai di kursi seperti orang mati. Pintu, jendela, televisi, telepon, perabotan, buku,
cangkir teh, dan lain-lain masih seperti dulu—tetapi waktu telah berlalu sepuluh tahun.
Tinggal Ibu kini di ruang keluarga itu, masih terkulai seperti sepuluh tahun yang lalu.
Rambut, wajah, dan busananya bagai menunjuk keberadaan waktu.
Telepon berdering. Ibu tersentak bangun dan langsung menyambar telepon. Diangkatnya ke
telinga. Ternyata yang berbunyi telepon genggam. Ketika disambarnya pula, deringnya sudah
berhenti. Ibu bergumam.
Analisis unsur intrinsik setting atau latarnya.
RINGKASAN MATERI
Cara Penggambaran atau Pendeskripsian Watak Tokoh dalam Cerita
Pengarang dapat menyampaikan watak tokoh melalui cara langsung dan tidak langsung.
Penyampaian watak secara langsung (analitik) adalah melalui pengarang itu sendiri.
Pengarang akan mendeskripsikan seorang tokoh melalui penjelasan berupa kalimat-kalimat.
Cara ini mempermudah pembaca memahami karakter tokoh karena penyampaian watak-
wataknya dilakukan secara tersurat.
Penyampaian watak secara tidak langsung adalah melalui percakapan antartokoh, pikiran
tokoh, tindakan tokoh, serta pendapat tokoh lain. Dengan cara ini, pembaca mau tidak mau
harus berpikir sedikit lebih keras untuk memahami karakter tokoh, karena watak-wataknya
disampaikan secara tersirat.
Cara pengarang menggambarkan watak tokoh melalui:
a. Penjelasan langsung dari pengarang (tertulis) bahwa tokohnya berwatak baik, marah, sadis,
dengki, dan sebagainya
b. Cara tidak langsung
– Dialog antartokoh
– Tingkah laku, tindakan tokoh atau reaksi tokoh terhadap suatu masalah
1. “Sebelum subuh mereka telah bangun. Siti Rubiyah ikut bangun pagi dan memasak kopi
dan makanan pagi untuk mereka. Buyung merasa berat dalam hatinya berangkat. Dia teringat
Siti Rubiyah yang ditinggalkan sendiri dengan Wak Hitam yang masih sakit. Kemarin malam
panasnya naik lagi hingga dia mengerang-ngerang sepanjang malam dan sepanjang malam
terdengar dia tak tertidur.” (Harimau! Harimau! Muchtar Lubis)
Watak Buyung seorang yang perhatian dan peduli kepada orang lain dideskripsikan
pengarang dalam kutipan tersebut dengan ....pikiran-pikiran tokoh
2. “Aku merasa ringan, kini aku sudah menceritakan kepada kalian di depan Wak Katok beban
dosa yang selama ini menghimpit hatiku dan kepalaku. Aku sudah mengakui dosa-dosaku,
dan tolonglah doakan supaya Tuhan suka kiranya mengampuni dosa-dosa Wak Katok ...”.
Pak Balam mendekatkan kedua belah telapak tangan seperti orang berdoa, dan mulutnya
komat-kamit. Pak Haji bertakbir, perlahan-lahan, “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu
Akbar!” (Harimau-Harimau,Muchtar Lubis)
Watak Pak Balam dalam kutipan tersebut adalah jujur, yaitu dia mengakui dosa yang telah
diperbuatnya di depan teman-temannya. Pengarang melukiskan watak tokoh melalui dialog
atau percakapan antartokoh
3. “Apa yang kurasa aneh, bahwa ibu tak menampakkan kesuraman wajah dan kesedihan hati
menjelang saat-saat perpisahan dengan ayah, seakan-akan berlawanan dengan wataknya yang
halus. Apakah ia memang hendak menyembunyikan air matanya, agar ia tidak tampak
sebagai orang yang sedang kehilangan pegangan? Karena bila kau memandangnya, matanya
tampak bersinar cerah.”
Pendeskripsian watak tokoh ibu di atas diuraikan melalui ....reaksi/tanggapan dari tokoh
lain
4. “Sukri menanti bis melintas di halte. Dia gemas melihat skuter melintas. Dia benci melihat
kendaraan itu. Dia raba pisau belati di pinggangnya. Dia buka pintu pagar rumah Sumarni.
Dia lihat skuter itu. Dia lihat Sumarni menerima pemuda pengendara skuter di ruang tamu.
Dia melompat ke balik semak-semak bunga mawar. Dia dengarkan percakapan Sumarni dan
pemuda pengendara skuter di ruang tamu.
“Kau cantik Sumarni. Baru saja aku melihatmu, aku telah mencintaimu. Benarkah bahwa kau
belum mempunyai kekasih?” (Sukri Membawa Pisau Belati, Hamsad Rangkuti)
Pendeskripsian bahwa watak Sukri ”seorang penuh curiga” dalam kutipan tersebut dapat
diketahui melalui ... . tindakan tokoh
RINGKASAN MATERI
PENGERTIAN MAJAS SIMBOLIK
Majas simbolik termasuk dalam salah satu kategori majas perbandingan. Sesuai dengan
namanya, majas simbolik merupakan gaya bahasa yang membandingkan suatu hal dengan
simbol lain, dapat berupa lambang, tokoh, hewan, ataupun benda. Simbol yang digunakan
dalam majas ini mempunyai makna tertentu yang mewakili suatu hal yang ingin disampaikan.
Fungsi Majas Simbolik
Fungsi penggunaan majas simbolik adalah untuk memperhalus makna sesungguhnya yang
ingin disampaikan serta memberikan efek yang menarik bagi pendengar. Majas simbolik
dapat digunakan untuk menyampaikan gagasan, mengkritik atau beropini terhadap suatu hal
atau seseorang. Dengan kata lain, majas simbolik digunakan untuk menyampaikan pesan
secara tersirat atau implisit. Simbol yang digunakan merupakan simbol yang sudah umum
digunakan. Baik pembicara maupun lawan bicara sudah mengetahui tentang simbol yang
digunakan.
Contoh Majas Simbolik
Berikut disajikan beberapa penggunaan majas simbolik dalam kalimat:
1. Warna putih adalah warna kesukaan ibu karena melambangkan kesucian.
2. Warna merah pada bendera negara Indonesia melambangkan keberanian
RINGKASAN MATERI
MENENTUKAN AMANAT CERITA
Amanat adalah sebuah pesan moral dalam sebuah cerita atau karya lainnya yang ingin
disampaikan oleh si penulis atau pengarang kepada para pembacanya. Menurut Waluyo
(2006:29), jika tema memiliki kaitan dengan arti, maka sebuah amanat itu memiliki kaitannya
dengan makna. Kemudian jika tema memiliki sifat yang sangat lugas, khusus dan objektif,
maka amanat itu memiliki sifat kias, umum, dan subjektif.
Amanat dapat disampaikan secara langsung (tertulis) dan tidak langsung (tersirat). Amanat
tersurat adalah amanat atau pesan yang secara jelas atau eksplisit dijabarkan melalui kata-kata
dalam sebuah tulisan. Sedangkan amanat tersirat, yaitu amanat atau pesan yang dengan sengaja
tidak dijabarkan secara tertulis dalam sebuah karya. Meskipun demikian, pesan ini bisa
diketahui oleh pembaca dari alur cerita yang ada dalam tulisan tersebut. Jadi, amanat tersirat
ini bersifat implisit atau tersembunyi, namun tetap bisa diketahui dari jalan ceritanya atau
melalui dialog antartokoh cerita.
TIPS MENENTUKAN AMANAT CERITA
Untuk menentukan amanat cerita dapat dilakukan dengan mengetahui ciri-ciri amanat sebagai
berikut.
RINGKASAN MATERI
Nilai-Nilai dalam Karya Sastra
Karya sastra (yang baik) senantiasa mengandung nilai (value). Nilai adalah "sesuatu" yang
dapat memperkaya wawasan dan/atau meningkatkan harkat hidup. Nilai dalam karya sastra
ada yang bersifat edukatif, menambah pengetahuan, memberikan hiburan, atau dapat
memanusiakan manusia sehingga berguna bagi manusia dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan kata lain, dalam karya sastra ada sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan.
Nilai dalam karya sastra dikemas dalam wujud struktur karya sastra, yang secara implisit
terdapat dalam alur, latar, tokoh, tema, dan amanat atau di dalam larik, rima, dan irama.
Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra , antara lain dapat dikemukakan
sebagai Berikut.
1. Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak/budi pekerti/susila atau baik buruk
tingkah laku.
2. Nilai sosial/kemasyarakatan, yaitu nilai yang berkaitan dengan norma yang berada di
dalam masyarakat.
3. Nilai religius/keagamaan, yaitu nilai yang berkaitan dengan tuntutan beragama.
4. Nilai pendidikan/edukasi, yaitu nilai yang berkaitan dengan pengubahan tingkah laku dari
tidak baik ke baik (pengajaran).
5. Nilai estetis/keindahan, yaitu nilai yang berkaitan dengan hal-hal yang
enarik/menyenangkan (rasa seni).
6. Nilai etika, yaitu nilai yang berkaitan dengan sopan santun dalam kehidupan.
7. Nilai politis, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemerintahan.
8. Nilai budaya, yaitu nilai yang berkaitan dengan adat istiadat.
9. Nilai kemanusiaan, yaitu nilai yang berhubungan dengan sifat-sifat manusia. Nilai-nilai ini
ada yang bersifat ideologis, politis, ekonomis, sosiologis, budaya, edukatif, humoris, dan
sebagainya.
RINGKASAN MATERI
KONFLIK, PENYEBAB KONFLIK, DAN AKIBAT KONFLIK DALAM CERITA
Arti kata konflik adalah ketegangan atau pertentangan di dalam cerita rekaan atau drama
(pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan antara
dua tokoh, dan sebagainya); (https://kbbi.web.id/konflik)
Penyebab konflik adalah yang menyebabkan ketegangan atau pertentangan dalam cerita.
Akibat konflik adalah akhir atau hasil suatu konflik.
Ringkasan Materi
Cerita bergarak dari peristiwa yang lain, masing-masing peristiwa itu disusun secara runtut,
utuh dan saling berhubungan. Plot merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan banyak orang
menganggap sebagai unsur yang terpenting. Plot dapat mempermudah dalam memahami
suatu cerita. Tanpa adanya plot pembaca akan kesulitan dalam memahami suatu cerita.
Plot karya fiksi yang kompleks sulit dipahami hubungan sebab akibat antarperistiwanya,
menyebabkan ceritanya sulit dipahami. Dalam suatu cerita biasanya dituliskan berbagai
peristiwa dalam urutan tertentu. Peristiwa yang diurutkan itulah yang disebut alur atau plot.
Adapun pengertiannya menurut Panuti Sudjiman (1998: 30) adalah jalinan peristiwa dalam
karya sastra untuk mencapai efek tertentu, lalu ia juga memberikan batasan bahwa alur adalah
rangkaian peristiwa yang dijalin dan direka secara seksama yang menggerakkan jalan cerita
melalui rumusan ke arah klimaks dan penyelesaian.
Tahapan plot: awal-tengah-akhir. Tahap awal sering disebut juga dengan tahap perkenalan.
Tahap ini berisi informasi-informasi penting yang berhubungan dengan berbagai hal yang
akan dikisahkan berikutnya. Tahap tengah atau tahap pertikaian menampilkan konflik atau
pertentangan yang sudah mulai dimunculkan pada tahap sebelumnya. Adapun tahap akhir
atau tahap peleraian menampilkan adagan tertentu akibat klimaks. Pada bagian ini,
dimunculkan akhir dari cerita. (b) Tahapan plot menurut Richard Summers.Richard Summers
membagi plot menjadi lima tahapan yaitu tahap situation (tahap penyituasian) yaitu tahap
yang berisi pengenalan tokoh serta situasi yang ada dalam cerita, tahap generating
circumstances (tahap pemunculan konflik), tahap rising action (tahap peningkatan konflik),
tahap climax (klimaks) yaitu titik intensitas puncak konflik yang dialami tokoh, tahap
denouement (tahap penyelesaian).
Dari uraian pendapat yang telah dikemukakan, dapat dinyatakan bahwa plot mengandung
indikator-indikator berikut: (a) plot adalah kerangka atau struktur cerita yang merupakan
jalin-menjalinnya cerita dari awal sampai akhir, (b) dalam plot terdapat hubungan kausalitas
(sebab akibat) dari peristiwa-peristiwa, baik dari tokoh, ruang, maupun waktu. Jalinan sebab
akibat itu bersifat logis (masuk akal/dapat diterima akal sehat/mungkin terjadi), (c) jalinan
cerita dalam plot erat kaitannya dengan perjalanan cerita tokoh-tokohnya, (d) konflik batin
pelaku adalah sumber terjadinya plot dan berkaitan dengan tempat, dan waktu kejadian cerita,
dan (e) plot berkaitan dengan perkembangan konflik antara tokoh antagonis dengan tokoh
protagonis.
Ringkasan Materi
Karya sastra (yang baik) senantiasa mengandung nilai (value). Nilai adalah "sesuatu" yang
dapat memperkaya wawasan dan/atau meningkatkan harkat hidup. Nilai dalam karya sastra
ada yang bersifat edukatif, menambah pengetahuan, memberikan hiburan, atau dapat
memanusiakan manusia sehingga berguna bagi manusia dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan kata lain, dalam karya sastra ada sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan.
Nilai dalam karya sastra dikemas dalam wujud struktur karya sastra, yang secara implisit
terdapat dalam alur, latar, tokoh, tema, dan amanat atau di dalam larik, rima, dan irama.
Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra , antara lain dapat dikemukakan
sebagai berikut.
1. Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak/budi pekerti/susila atau baik buruk
tingkah laku.
2. Nilai sosial/kemasyarakatan, yaitu nilai yang berkaitan dengan norma yang berada di dalam
masyarakat.
4. Nilai pendidikan/edukasi, yaitu nilai yang berkaitan dengan pengubahan tingkah laku dari
tidak baik ke baik (pengajaran).
5. Nilai estetis/keindahan, yaitu nilai yang berkaitan dengan hal-hal yang enarik/menyenangkan
(rasa seni).
6. Nilai etika, yaitu nilai yang berkaitan dengan sopan santun dalam kehidupan.
9. Nilai kemanusiaan, yaitu nilai yang berhubungan dengan sifat-sifat manusia. Nilai-nilai ini
ada yang bersifat ideologis, politis, ekonomis, sosiologis, budaya, edukatif, humoris, dan
sebagainya.
A. Pengertian Resensi
Resensi berasal dari Bahasa Latin yaitu revidere atau recensie (Belanda) yang artinya adalah
menimbang, melihat kembali, atau menilai.
Dalam KBBI, resensi adalah ulasan dari sebuah buku. Jadi resensi merupakan ulasan
singkat/tulisan mengenai isi suatu buku, novel, majalah, drama ataupun film yang biasanya
disiarkan oleh media-media sosial. Orang yang melakukan resensi disebut peresensi. Orang
yang melakukan resensi harus objektif.
Tujuan meresensi buku antara lain mengajak para pembaca untuk berdiskusi lebih lanjut
tentang masalah yang diangkat dalam buku, memberikan pemahaman dan informasi terhadap
buku, memberikan pertimbangan kepada pembaca, dan memberikan jawaban /informasi atas
pertanyaan yang sering dilontarkan pembaca terhadap buku. Berikut adalah ciri-ciri teks
resensi.
B. Struktur
1. Judul resensi
Judul resensi merupakan identitas suatu karya tulis sama halnya dengan judul buku.
Contoh: The Coke Machine, Kebenaran Kotor di Balik Minuman Ringan Favorit Dunia
2. Identitas buku, meliputi: judul buku, nama pengarang, nama penerbit, ketebalan buku, tahun
terbit, dan nomor edisi.
3. Pendahuluan , berisi latar belakang pengarang, keahlian, sikap-sikap, dan karya-karya yang
dihasilkan olehnya. Biasanya kita bisa menemukan informasi mengenai pengarang pada bagian
awal atau akhir pada buku.
Edy Karsono ialah pengarang dari buku berjudul Pantai dan Kehidupannya yang
mengungkapkan bahwa pantai itu manfaatnya bukan hanya sebagai tempat berekreasi,
banyak sekali manfaat-manfaat pantai yang sangat penting bagi manusia. Contohnya saja
dalam bidang ekonomi, pantai sangat bermanfaat bagi penduduk sekitarnya untuk mencari
nafkah sebagai nelayan.
Kesimpulan : Buku kumpulan cerpen “Hujan Kepagian” ini cukup menarik, karena buku ini
menceritakan kesaksian tentang revolusi kemerdekaan. Dan hanya sedikit karya sastra yang
menampilkan kisah-kisah di sekitar revolusi yang dialami oleh si pengarang. Selain itu, buku
ini juga memilliki amanat yang mengajak kita generasi muda untuk tetap berjuang
mempertahankan kemerdekaan bangsa ini dan selalu berbuat baik.