Anda di halaman 1dari 3

 Konsumtivisme barang-barang di China pun berorientasi ke Barat.

Berbagai produk
fashion dan otomotif Barat diminati di China. Perhiasan-perhiasan mewah menjadi
benchmark baru kalangan berduit ini. Pada level perusahaan, bahan mentah dan teknologi
tinggi menjadi barang modal yang harus diimpor.

 Semua yang dibutuhkan China itu diproduksi Barat! Apalagi, pemerintah China sekarang
gencar merazia produk-produk bajakan. Kelompok kaya di China pun mencari barang-
barang asli, bukan bajakan. Artinya, Barat sebenarnya memiliki pasar yang sangat
besar, mengingat penduduk China adalah yang terbesar, begitu pula peningkatan
golongan menengahnya.

 Sebagai contoh, Cina memiliki sekitar 90 kota dengan populasi kelas menengah 250.000
orang atau lebih. Sedangkan AS dan Kanada jika digabungkan, memiliki kurang dari 70
kota. Menurut proyeksi, pada tahun 2020, Cina akan memiliki 400 kota dengan
setidaknya 250.000 orang penduduk kelas menengah dan 50 kota memiliki lebih dari 1
juta penduduk kelas menengah.

 Untuk barang-barang modal pabrik, Barat selama ini ketakutan teknologinya akan dicuri
apabila diekspor ke China. Tapi apa yang terjadi dengan Jepang? Sejak ia mulai
menanamkan modal dan mengekspor teknologinya ke China, ekonomi Jepang dapat terus
tumbuh. Di tengah kelesuan pasar AS dan Eropa, serta sulitnya menjual barang mahal di
Asia Tenggara, China menjadi pasar menggiurkan. Dengan cepat, China menjadi tujuan
utama ekspor dan investasi perusahaan Jepang. Kalau Jepang yang terkenal handal dalam
bisnis melakukannya, mengapa Barat tidak? Semakin China mengembangkan peralatan
atau transportasi canggih, maka semakin ia perlu mengimpor berbagai macam hal dari
dunia luar.

 Masyarakat China menjadi pasar terbesar untuk pengguna internet dan ponsel.
Perusahaan-perusahaan Barat kini berlomba-lomba menghasilkan software yang
interaktif, yang semakin menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan. Dengan
jaringan broadband, salah satu yang terbaik dan terluas di dunia, tentunya pasar China
dapat menjadi sasaran empuk penjualan berbagai software tersebut

 Sektor kesehatan, pendidikan, atau makanan, masih menjadi kekurangan pedesaan China.
Untuk mengembangkan ini, pemerintah kemudian berupaya menarik institusi-institusi
Barat untuk mau membantu. Saat ini, banyak universitas-universitas Barat membuka
cabang di Timur Tengah atau Asia Tenggara, untuk menjaring lebih banyak mahasiswa.
Mengapa mereka tidak membangun di China? Padahal mereka bisa mendapatkan lebih
banyak mahasiswa, juga menanamkan pemikiran Barat! Dua hal yang sangat diinginkan
pengusaha-pengusaha Barat. Begitu juga industri farmasi yang selalu kesulitan menjual
produknya karena pasar semakin menciut. Tetapi di China, pasar ini masih besar!
Ketiadaan perusahaan Barat yang masuk sektor ini membuat pengusaha China masuk
sebagai pemain baru.

Untuk itu, para pengusaha Barat harus mulai menanamkan tujuh hal ini di mindset
mereka :

1. Distributor barang impor, ataupun pengusaha asing (non-China) harus mulai


menyiapkan diri dengan munculnya pengusaha-pengusaha lokal. Mereka
harus jeli melihat tren ini, segera masuk ke dalam pasar, sebelum dikuasai
oleh pengusaha lokal.
2. Perusahaan harus masuk ke kota-kota kecil, tidak hanya bermain di kota
besar. Memang, pusat pertumbuhan ekonomi dan kelas menengah ada di
sini, tetapi juga dengan cepat menyebar ke kota-kota kecil. Tren ini harus
segera ditangkap sebelum dimanfaatkan pihak lain.
3. Perusahaan yang menanamkan investasi di China harus mau merubah
pandangan konservatifnya. Target penjualan tidak akan meningkat jika
kekuatan perusahaan tidak bertambah. Dengan menjual sebagian saham pada
pemilik modal asal China, perusahaan Barat dapat menambah modalnya,
sekaligus memperkuat image bahwa kini masyarakat China pun turut
memilikinya.
4. Keunikan pasar di China harus ditangkap! Masih ingat dengan kejadian
sebuah produsen mobil Eropa yang harus menambah panjang mobil
produksinya, hanya karena masyarakat China ingin ruang kaki yang lebih
lega? Karakteristik ini harus ditangkap, seperti juga selera minum
masyarakat China yang lebih menyukai teh, atau susu kedelai.
5. Sebelum kompetitor masuk di bidang produk yang sama, pengusaha Barat
harus mampu menjadi yang pertama atau utama. Urusan tergeser menjadi
nomor dua, itu adalah persoalan nanti. Yang terpenting, produk Anda sudah
dikenal dan melekat di hati masyarakat!
6. Pengusaha China lebih suka menggarap pasar Afrika dan Amerika Selatan.
Hal ini karena nama dan kualitas mereka tidak dipandang buruk, seperti di
Eropa, AS, atau Kanada. Bahkan jika dibandingkan dengan pasar Asia
Tenggara, dua kawasan ini lebih menggiurkan. Oleh karena itu, sebenarnya
tidak ada alasan terjadi defisit perdagangan dengan China, karena Barat
tidak “diserang” se-agresif Afrika dan Amerika Latin.
7. Pengusaha Barat harus mendorong pemerintahnya tidak menekan China
dengan agresif. Meskipun urusan bisnis dan politik hendak dipisahkan,
kenyataannya mereka tidak terpisahkan! Menekan China agar lebih lunak,
dan mulai menerapkan aturan standar Barat, akan terjadi bertahap, seiring
membesarnya pasar China yang konsumtif.
China saat ini adalah seperti halnya Inggris di abad 19 atau AS di abad 20.
Mereka membesar, menjadi eksportir utama dunia; yang lama-kelamaan,
masyarakatnya menjadi kaya dan konsumtif. Secara bertahap kemudian,
tetap menjadi eksportir utama, tetapi sekaligus importir utama.

Anda mungkin juga menyukai