Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dari bayi
sampai menjadi tua. Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana
pada manusia seseorang mengalami kemunduruan fisik, mental dan social sedikit demi
sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Lansia banyak
menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penangan segera dan terintegrasi.
Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai kemasakan
dalam ukuran dan fungsi. Selain itu, lansia juga masa dimana seseorang akan mengalami
kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada beberapa pendapat mengenai usia seorang
dianggap memasuki masa lansia, yaitu ada yang menetapkan pada umur 60 tahun, 65
tahun, dan ada juga yang 70 tahun. Tetapi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan
bahwa umur 65 tahun, sebagai usia yang menunjukkan seseorang telah mengalami proses
menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang itu telah disebut lansia.
Secara umum orang lanjut usia dalam meniti kehidupannya dapat dikategorikan
dalam dua macam sikap. Pertama, masa tua akan diterima dengan wajar melalui
kesadaran yang mendalam, sedangkan yang kedua, manusia usia lanjut dalam menyikapi
hidupnya cenderung menolak datangnya masa tua, kelompok ini tidak mau menerima
realitas yang ada (Hurlock, 1996 : 439)
Usia lanjut sering punya masalah dalam hal makanan, antara lain nafsu makan
menurun. Padahal meskipun aktivitasnya menurun sejalan dengan bertambahnya usia, ia
tetap membutuhkan asupan zat gizi lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
dan mineral. Iapun masih tetap membutuhkan energi untuk menjalankan fungsi fisiologis
tubuhnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan lansia ?
2. Apa saja ciri-ciri dari lansia ?
3. Apa saja kondisi fisik pada lansia ?
4. Apa saja masalah kesehatan pada lansia ?
5. Apa saja masalah gizi pada lansia ?
6. Apa saja kebutuhan gizi pada lansia ?
7. Bagaimana upaya atau cara untuk mengatasi masalah yang di hadapai lansia ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari lansia
2. Untuk mengetahui ciri-ciri lansia
3. Untuk mengetahui kondisi fisik pada lansia
4. Untuk mengetahui masalah pada kesehatan lansia.
5. Untuk mengetahui masalah gizi pada lansia
6. Untuk mengetahui kebutuhan gizi pada lansia
7. Untuk mengetahui upaya atau cara untuk mengatasi masalah yang di hadapai lansia

Page 1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian dari lansia


Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses menua. Menurut Bernice
Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu masa dimana orang
dapat merasa puas dengan keberhasilannya. Sedangkan menurut Prayitno dalam Aryo
(2002) mengatakan bahwa setiap orang yang berhubungan dengan lanjut usia adalah
orang yang berusia 65 tahun ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya
mencari nafkah untuk keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari. Saparinah (1983)
berpendapat bahwa pada usia 55 sampai 65 tahun merupakan kelompok umur yang
mencapai tahap penisium, pada tahap ini akan mengalami berbagai penurunan daya tahan
tubuh atau kesehatan dan berbagai tekanan psikologis.
Berdasarkan UU Kes. No. 23 1992 Bab V bagian kedua Pasal 13 ayat 1
menyebutkan bahwa manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya
mengalami perubahan biologis, fisik, dan sosial.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang
menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut
lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penangan
segera dan terintegrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia
menjadi 4 yaitu :
a. Usia pertengahan (middle age) kelompok usia 45 – 59 tahun.
b. Lanjut usia (alderly) kelompok usia 60 – 74 tahun
c. Lanjut usia tua (old) kelompok usia 75 – 90 tahun
d. Usia sangat tua (very old) kelompok usia diatas 90 tahun
Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lanjut usia merupakan
periode di mana seseorang individu telah mencapai kemasakan dalam proses kehidupan,
serta telah menunjukan kemunduran fungsi organ tubuh sejalan dengan waktu, tahapan
ini dapat mulai sari usia 55 tahun sampai meninggal.
2. Kondisi fisik pada lansia
Setelah orang memasuki masa lansia umumnya mulai dihinggapi adanya kondisi
fisik yang bersifat patologis berganda (multiple pathology), misalnya tenaga
berkurang, energi menurun, kulit mulai keriput, gigi mulai rontok, tulang makin
rapuh, dan sebagainya. Secara umum kondisi fisik seseorang yang sudah memasuki
masa lansia mengalami penurunan secara berlipat ganda.
Ini semua dapat menimbulkan gangguan atau kelainan fungsi fisik, psikologis maupun
social, yang selanjutnya dapat menyebabkan suatu keadaan ketergantungan kepada orang lain.
Beberapa kemunduran organ tubuh pada lansia, di antaranya adalah :
1) Kulit
2) Rambut
3) Seks
4) Otot
5) Jantung dan pembuluh darah
6) Tulang

Page 2
Adapun perubahan - perubahan fisik yang terjadi pada lanjut usia, antara lain :
1. Sel
a. Lebih sedikit jumlahnya
b. Lebih besar ukurannya
c. Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler.
d. Menurunnya proporsi protein di otak, otot, darah, dan hati.
e. Jumlah sel otak menurun.
f. Terganggunya mekanisme perbaikan sel.
g. Otak menjadi atrofi, beratnya berkurang 5-10%.
2. Sistem persarafan :
a. Berat otak menurun 10-20% (setiap orang berkurang sel otaknya dalam setiap
harinya).
b. Cepatnya menurun hubungan persarafan.
c. Lambat dalam respond an waktu untuk bereaksi, khususnya dengan stress.
d. Mengecilnya saraf pancaindra. Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran,
pengecilnya saraf pencium dan rasa, lebih sensitive terhadap perubahan suhu dengan
rendahnya ketahanan terhadap dingin.
e. Kurang sensitive terhadap sentuhan.
3. Sistem pendengaran
Presbiakuisis (gangguan pada pendengaran). Hilangnya kemampuan (daya)
pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada – nada yang
tinggi, suara yang tidak jelas, sulit di menegerti kata – kata, 50 % terjadi pada usia diatas
60 tahun.
a. Membaran timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis.
b. Terjadi pengumpulan serumen dapat mengeras karena meningkatkan keratin.
c. Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami ketegangan jiwa
atau stres.
4. Sistem penglihatan
a. Sfingter pupil timbul skelerosis dan hilangnya respon terhadap sinar
b. Kornea lebih berbentuk sferis
c. Lensa lebih suram (kekeruhanpada lensa) menjadi katarak. Jelas menyebabkan
gangguan penglihatan.
d. Meningkatnya amabang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan lebih
lamabat, dan susah melihat dalam cahaya gelap.
e. Hilangnya daya akomodasi.
f. Menurunnya lapangan pandang; berkurang luas pandangannya
g. Berkurangnya daya membedakan warna biru atau hijau pada skala.
5. Sistem kardiovaskuler
a. Elastisitas didnding aorta menurun.
b. Katup jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung untuk memompa menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20
tahun, hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elatisitas pembuluh darah; kurang efektivitas pembuluh darah perifer
untuk oksigenisasi, perubahan posisi dari tidur ke duduk (duduk ke berdiri) bisa
menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65 mmHg (menyebabkan pusing
mendadak).

Page 3
e. Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya resistensi dari pembuluh
darah perifer; sistolis normal 170 mmHg, diastolis normal 90 mmHg.
6. Sistem pengaturan temperatur tubuh
Pada sistem pengaturan suhu, hipotalamus dianggap bekerja sebagai suatu
termosta, yaitu menetapkan suatu suhu tertentu, kemunduran terjadi sebagai faktor yang
mempengaruhinya. Yang sering ditemui antara lain:
a. Temperatur tubuh menurun (hiportemia) secara fisiologik 350 ini akibat
metabolisme yang menurun.
b. Keterbatasan refleks menggil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak
sehingga terjadi rendahnya aktivitas otot.
3. Masalah Kesehatan Pada Lansia
Penampilan penyakit pada lanjut usia (lansia) sering berbeda dengan pada dewasa
muda, karena penyakit pada lansia merupakan gabungan dari kelainan-kelainan yang
timbul akibat penyakit dan proses menua, yaitu proses menghilangnya secara perlahan-
lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri serta
mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap
jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita.
Beberapa masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia sebagai berikut:
a. Kurang bergerak
b. Istabilitas
c. Beser
d. Gangguan intelektual
e. Infeksi
f. Depresi
g. Kurang gizi
h. Daya tahan tubuh menurun
i. Impotensi
j. Tidak punya uang
k. Penyakit obat-obatan
4. Penyakit Yang Biasa Diderita Lansia
Usia lanjut memiliki banyak masalah dengan kesehatan yang terkait dengan menurunnya
fungsi tubuh dan faktor-faktor sekitar seperti makanan dan lingkungan sekitar. Penyakit-penyakit
yang biasa diderita oleh usia lanjut antara lain:
a. Jantung dan Serangan Jantung
Untuk mencegah dari serangan jantung, bisa dilakukan dengan cara-cara berikut
yaitu makan makanan yang sehat untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan kadar
kolesterol dalam darah, kurangi berat badan jika kita termasuk memiliki berat yang
berlebih (overweight), berhenti merokok, kurangi stress, cukup berolahraga (misalnya
jogging dan jalan kaki) atau melakukan aktifitas fisik yang lain, kurangi konsumsi garam
sampai 5 mg (atau sekitar 1 sendok teh dalam 24 jam) dan hindari makanan gorengan dan
bergaram.
b. Tekanan darah Tinggi
Untuk mencegah terjadi penyakit tekanan darah tinggi , lakukan aktifitas fisik
seperti olahraga secara teratur, jalan kaki, yoga, atau aerobik yang ringan; jaga berat
tubuh agar pada kondisi ideal, ikuti pola makan sehat seperti makan makanan yang

Page 4
berasal dari buah dan sayuran, susu rendah kalori, minyak ikan, hindari minuman
beralkohol dan soft drink, berhenti merokok dan kurangi konsumsi garam atau diganti
dengan garam diet.
c. Arthritis (reumatik)
Untuk mencegah penyakit reumatik ini biar tidak kumat antara lain: lakukan
latihan fisik dan berjalan kaki secara teratur, pola makan yang seimbang dan gaya hidup
yang sehat dapat mencegah penyakit ini, minumlah suplemen berupa kalsium dan vitamin
D secara teratur bila tidak tercukupi dari makanan yang dikonsumsi, lakukan olahraga
angkat beban ringan secara teratur, hindari merokok dan alkohol, lakukan tes tulang
untuk melihat kondisi tulang kita.
d. Osteoporosis (tulang rapuh)
Berikut adalah langkah-langkah untuk mencegah tulang menjadi cepat lemah dan
rapuh, yaitu dengan cukup konsumsi kalsium setiap hari; cukup vitamin D setiap hari
(dapat diperoleh dari makanan/minuman atau sinar matahari); makan makanan yang sehat
yang mengandung vitamin A, Vitamin C, magnesium, seng dan protein , yang dapat
berasal dari susu, buah-buahan dan sayuran hijau dan berdaging; selalu aktif secara fisik
dapat membantu kesehatan tulang; jangan merokok karena bisa merusak tulang dan
menurunkan kadar estrogen dalam tubuh; dan hindari pekerjaan-pekerjaan atau aktifitas
yang beresiko besar untuk terjatuh.
e. Diabetes
Untuk mengontrol diabetes, lakukan latihan setiap pagi misalnya berjalan pagi,
jogging dengan intensitas kecil atau sedang, atau aerobik ringan; pilihlah makanan-
makanan yang sehat (rendah lemak, rendah kalori dan rendah garam); hindari konsumsi
gula dan sirup, pilihlah gula diet; konsumsi sayuran dan buah segar, ganti soft drink
dengan jus buah tanpa gula atau air putih; makan makanan dan snack yang sesuai (rendah
gula) pada waktu-waktu tertentu dalam sehari agar kadar gula darah bisa terjaga; dan
yang terakhir yaitu selalu lakukan kontrol ke dokter.
f. Kanker
Untuk mencegah kanker: berhentilah merokok, konsumsi buah dan sayur
secukupnya yang dapat mempunyai efek melindungi dari kanker (sebagai antioksidan),
konsumsi teh hijau secangkir sehari secara teratur dapat mencegah kanker dan juga
melindungi jantung, aktifitas fisik secara teratur dan menjaga berat badan, juga
menghindari bahan-bahan makanan yang mempunyai efek karsinogenik dan menghindari
dari bahan-bahan atau sumber radiasi.
g. Ginjal
Sakit ginjal dapat dicegah dengan menjaga tekanan darah di batas normal,
menjaga berat badan, kurangi makanan berlemak, minum air yang cukup, kurangi minum
kopi, hindari minuman beralkohol, tidak merokok atau menggunakan produk tembakau.
h. Pembesaran prostat
Untuk mencegahnya yaitu dengan teratur melakukan olahraga ringan, makan
makanan yang bergizi seperti sayuran dan buahan (kubis-kubisan, alpukat, kacang-
kacangan, labu, tomat, ikan dan minyak ikan), mengikuti pola makan sehat, tidak
merokok, tidak begadang, kurangi makanan pedas yang berlebihan, dan memeriksakan ke
dokter secara berkala.

Page 5
i. TBC
TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mikroba. Untuk
pencegahannya yaitu hidup bersih dan sehat, mencuci tangan setelah berada di sekitar
orang yang mengidap penyakit batuk kronik, konsumsi makanan yang kaya akan vitamin,
mineral, kalsium, protein dan serat, hindari berada cukup dekat dengan orang yang
sedang batuk, olahraga teratur di tempat yang berudara segar dan sejuk. Lakukan
pemeriksaan jika menderita batuk agak lama.
j. Penyakit mata
Penyakit mata atau katarak adalah salah satu penyakit yang menyerang lansia.
Pencegahannya yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin A, C dan E
seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan ikan. Kandungan katekin dalam teh hijau juga
membantu mencegah terjadinya katarak. Istirahatkan mata selama selama 5-30 menit jika
kita sedang membaca (caranya: menutup mata atau menghadap ke suatu arah tertentu,
bernapas dalam dan menutup mata dengan telapak tangan). Gunakan kacamata gelap jika
sedang berada di luar di siang hari.
k. Alzheimer (penyakit pikun)
Agar tidak pikun, mulailah rajin berolahraga yang ringan, konsumsi makanan
yang bergizi seperti serealia utuh (yang banyak kandungan vitamin B nya), ikan dan
minyak ikan, teh, sayuran dan buahan (misalnya buah delima), makanan yang
mengandung vitamin D (misalnya telur, susu), selalu aktif berpikir, tidur teratur dan
cukup, serta melindungi otak dari ancaman cedera atau yang lainnya. Contoh lain dari
menu lansia dalam satu hari misalnya sebagai berikut.
5. Masalah Gizi Pada Lansia
1. Kegemukan atau obositas
Keaadaan ini disebabkan karena pola konsumsi yang berlebihan, banyak
mengandung (lemak, protein dan karbohidrat) yang tidak sesuai dengan
kebutuhan. Kegemukan ini biasanya terjadi sejak usia muda bahkan sejak anak-
anak. Seseorang yang sejak kecil sudah gemuk mempunyai banyak sel lemak
yang bilamana konsumsi meningkat cenderung sel lemak itu diisi kembali
sehingga mudah menjadi gemuk. Proses metabolisme yang menurun pada usia
lanjut, bila tidak diimbangi dengan peningkatan aktivitas fisik atau penurunan
jumlah makanan, sehingga kalori yang berlebih akan di ubah menjadi lemak yang
mengakibatkan kegemukan.
Kegemukan atau obesitas akan meningkatkan resiko menderita penyakit
jantung koroner 1-3 kali, penyakit hipertensi 1,5 kali, diabetes mellitus 2,9 kali
dan penyakit empedu 1-6 kali. Beberapa penyakit yang dihubungkan dengan
kegemukan atau obesitas antara lain :
a) Penyakit jantung koroner (PJK)
b) Hipertensi
c) Diabetes mellitus
d) Sirosis hepatitis
2. Kurang energi kronis (KEK)
Kurangnya nafsu makan yang berkepanjangan pada usia lanjut dapat
menyebabkan penurunan berat badan yang drastis. Pada orang tua, jaringan ikat mulai
keriput sehingga kelihatan makin kurus. Disamping kurangnya karbohidrat, lemak

Page 6
dan protein sebagai zat gizi makro maka penderita KEK biasanya disertai kekurangan
zat gizi makro lain lain.
Penderita dengan penyakit infeksi kronis dan keganasan berat badannya juga
menurun (misalnya pada TBC, kanker). Seseorang dikatakan menderita KEK, bila
IMT < 17, selain itu dari pemeriksaan klinis dapat terlihat bahwa orang tersebut
sangat kurus dan tulang-tulangnya menonjol.
Penyebab kurang energy kronis (KEK) pada usia lanjut antara lain :
a) Makan tidak enak karena berkurangnya fungsi alat perasa dan penciuman.
b) Banyak gigi yang tanggal/ompong sehingga untuk makan terasa sakit.\
c) Nafsu makan berkurang karena kurang aktivitas, kesepian, depresi,
penyakit kronis, efek samping dari obat, alcohol dan rokok.
3. Osteoporosis (Keropos Tulang)
Masa tulang telah mencapai maksimum pada usia sekitar 35 tahun untuk wanita
dan 45 tahun untuk pria. Bila konsumsi kalsium kurang, dalam jangka waktu lama
akan timbul osteoporosis. Osteoporosis pada wanita terjadi setelah dua tahun
menopause. Hal ini karena masa tulang wanita lebih kecil dari pada pria dan pengaruh
penurunan hormone estrogen pada wanita yang telah mengalami menopause.
Akibatnya tulang sangat rapuh dan mudah terjadi patah tulang, bilamana mengalami
jatuh. Kekurangan kalsium dalam waktu lama dapat menyebabkan osteoporosis.
4. Gout
Gout dapat timbul sebelum usia lanjut yang akan berlangsung sampai usia lanjut.
Gout ini lebih sering terjadi pada pria. Kelainan metabolism protein yang
menyebabkan asam urat dalam darah meningkat. Kristal asam urat akan menumpuk
di persendian yang menyebabkan rasa nyeri dan bengkak di sendi. Daerah sasaran
gout yaitu ibu jari kaki, telapak kaki, pergelangan dan lutut. Pada kulit sekitar
permukaan sendi yang terserang membengkak dan hangat dengan warna kemerahan
→ tua → ungu.
Pada penderita gout perlu pembatasan konsumsi protein agar kadar asam urat
dalam darah menurun. Selain itu, asam urat yang berlebih dapat menjadi pencetus
terjadinya batu ginjal.

6. Kebutuhan Gizi Lansia


Kebutuhan gizi bagi setiap manusia berbeda-beda tergantung dari jenis kelamin,
umur, aktivitas, ukuran dan susunan tubuh,iklim atau suhu udara,kondisi fisik tertentu
(sakit) serta unsure lingkungan. Kecukupan atau konsumsi gizi manula berbeda dengan
kecukupan gizi pada usia muda. Namun kebutuhan nutrisi manusia sama pada usia 40,
50, 60, dan sesudahnya seperti ketika masih berusia sedikit muda dengan sedikit variasi.
a. Energi
b. Protein
c. Hidrat Arang
d. Lemak
e. Vitamin
f. Mineral
g. Air dan Serat
.

Page 7
7. Peranan Gizi Bagi Lansia
Peranan Energi
 Energi untuk diukut dengan kalori dan menghasilkan dari karbohidrat,protein, dan
lemak.
 Kelebihan energi dapat memengaruhi terjadinya penyakit degeneratif,karena
energy ini disimpan dalam bentuk jaringan lemak.
 Penyakit jantung dan penyakit degeneratif lainnya lebih banyak terdapat pada
orang-orang dengan energi yang berlebihan.
 Kekurangan energi mengakibatkan berat badan rendah yang dapat mengakibatkan
fungsi umum menurun,seperti menurunnya daya tahan dan kesanggupan kerja.

Peranan Protein

 Pada usia lanjut fungsi protein yang di konsumsi tubuh tidak lagi untuk
pertumbuhan. Peranan protein yang utama adalah memelihara dan mengganti sel-
sel jaringan yang rusak,pengatur fungsi fisiologi organ tubuh.
 Kebutuhan protein pada usia lanjut didasarkan kepada kebutuhan orang dewasa
muda pada umur 25 tahun,yaitu pada pria 0,95g/kg berat badan/hari sedangkan
pada wanita 0,87 g/kg berat badan/hari.
 Kecukupan protein yang dianjurkan untuk orang indosnesia adalah 50 g/hari
untuk pria dengan umur 60 tahun ke atas dan 44g/hari untuk wanita dengan umur
60 tahun ke atas.
 Dianjurkan kebutuhan protein pada usia lanjut dipenuhi dari protein yang bernilai
biologi tinggi seperti telut, akan dan lain-lain karena kebutuhan asam-asam amino
esensial meningkat pada usia lanjut.Tetapi konsumsi protein yang berlebihan
tidak bermanfaat Karena akan dapat memberatkan fungsi ginjal dan hati.

Peranan lemak

 Lemak merupakan sumber energi yang dapat disimpan di dalam tubuh sebagai
cadangan energy.
 Konsumsi lemak yang berlebihan pada usia lanjut tidak dianjurkan karena dapat
meningkatkan kadar lemak dalam tubuh, khususnya kadar kolesterol darah.
 Masukan lemak melalui makanan dianjurkan tidak melebihi 30% dari jumlah total
energi yang dibutuhkan.Untuk bangsa Indonesia konsumsi lemak dianjurkan tidak
melebihi 25% dari energi yang di butuhkan.

Peranan Mineral
Mineral dibutuhkan dalam jumlah sedikit namun peranannya sangat penting
dalam berbagai proses metabolik dalam tubuh,sehingga bila mengonsumsi mineral
kurang dari kebutuhan akan dapat mengganggu kelangsungan proses tersebut.

Kalsium
Pada proses menua terjadi gangguan absorpsi kalsium,karena itu sangat
dianjurkan untuk mengonsumsi susu 1 gelas/hari.Kebutuhan kalsium yang di anjurkan
adalah 500 mg/orang/hari.Untuk yang menderita osteoporosis dianjurkan pemberian

Page 8
kalsium sejumlah 800 mg/orang/hari.Namun kalsium yang di butuhkan pada usia 19-20
tahun 1.000 mg,sedangkan untuk usia lebih 51 tahun,kebutuhan kalsium sebesar 1.200
mg.

Fe/Zat besi
Kebutuhan Fe yang dianjurkan sebesar 9 mg/orang/hari untuk pria,sedangkan 8
mg/orang/hari untuk wanita.Anemia gizi sering terjadi pada usia lanjut,diakibatkan
rendahnya jumlah Fe dalam makanan yang di konsumsi ataupun adanya penyakit pada
lambung yang dapat mengganggu penyerapan Fe di dalam saluran pencernaan.Oleh
karena itu,sebaiknya dipilih zat besi yang berasal dari hewani.Konsumsi protein asal
hewan antara lain daging perlu di konsumsi dalam jumlah yang cukup tetapi tidak boleh
berlebihan,karena zat besi asal protein hewani lebih mudah diserap.

Natrium
Kebutuhan NaCl adalah 2,8-7,8 g/orang/hari.Dianjurkan lansia dengan tekanan
darah tinggi mengonsumsi NaCl sejumlah 3 mg/orang /hari karena dapat membantu
menurunkan tekanan darah.Pada keadaan ini menyebabkan nafsu makan usia lanjut
menurun,karena makanannya kurang garam.

Air
Kebutuhan air meningkat dengan bertambahnya usia seseorang.Dengan
berkurangnya kemampuan ginjal,,maka air mempunyai peranan penting sebagai
pengangkut sisa metabolism dalam tubuh.Dianjurkan meminum air sebanyak 6-8 gelas
atau lebih dalam sehar.Air juga mempunyai peranan mendorong peristaltik usus sehingga
dapat mencegah kontipasi.

Peranan Serat

 Pada manula serat diperlukan memungkinkan proses buang air besar menjadi
teratur dan menghindari berbagai penyakit.
 Fungsi serat dalam usaha pencegahan penyakit yaitu mencegah penyakit jantung
koroner,kanker usus besar,penyakit diabetes melitus,penyakit divertikular
(penonjolan bagian luar usus), dan mencegah kegemukan.

Page 9
Angka Kecukupan Energi Dan Zat Gizi Yang Dianjurkan Untuk Lansian Dalam Sehari

Komposisi Laki-laki Perempuan


Energi (Kal) 1960 1700
Protein (gram) 50 44
Vitamin A (RE) 600 500
Thiamin (B1) (mg) 0.8 0.7
Riboflavin (B2)(mg) 1.0 0.9
Niasin (B3) (mg) 8.6 7.5
Vitamin B12 (mg) 1.0 1.0
Asam folat (mikrogram) 170 150
Vitamin C (mg) 40 30
Kalsium (mg) 500 500
Fosfor (mg) 500 450
Besi (mg) 13 16
Seng (mg) 15 15
Iodium (mikrogram) 150 150

Waktu Makan Pria (2200 kal) Wanita (1850 kal)

Pagi 1 ½ gls nasi/ pengganti 1 gls nasi/ pengganti


1 butir telur (Telur Mata Sapi) 1 btr telur
100 gr sayuran (Cah Kangkung) 100 gr sayuran
1 gls susu skim 1 gls susu skim

Pukul 10.00 Snack/buah (Nagasari) Snack/buah

Page
10
Siang 1 ½ gls nasi 1 gls nasi
50 gr daging/ikan/unggas (Pepes 50 gr
Ikan) daging/ikan/unggas
25 gr tempe/kacang-
25 gr tempe/kacang-kacangan kacangan
(Tempe bb Tomat) 150 gr sayuran
150 gr sayuran (Sayur Asem) 1 ptg buah
1 ptg buah (Semangka)

Pukul 17.00 Snack/ buah (Bubur Kacang Snack/ buah


Hijau)

Malam 1 ½ gls nasi 1 gls nasi


50 gr daging/ikan/unggas 50 gr
(Basho Daging) daging/ikan/unggas
50 gr tahu
50 gr tahu (Hot Tahu) 150 gr sayuran
150 gr sayuran (Sup Sayur) 1 ptg buah
1 ptg buah (Pisang)

8. Faktor-Faktor Yang Harus Di Perhatikan Pada Lansia


a. Lingkungan Sosial
Sosialisasi terhadap lingkungan sekitarnya untuk menghindari terjadinya depresi,
stres, paranoia, dan gangguan lain dengan cara :
 Melakukan komunikasi dengan keluarga, teman maupun tetangga sekitar.
 Melakukan aktivitas yang sesuai minat dan kemampuannya untuk mengisi
waktu luang.
 Berkumpul bersama teman-teman semasa sekolah/kerja dan membuat
teman baru untuk menggantikan mereka yang telah meninggal atau yang
telah pindah.
Adapun bagi keluarga yang mempunyai anggota keluarga yang lanjut usia :

 Memberikan kenyamanan dengan suasana keluarga yang bahagia dan harmonis.


 Memberikan semangat dalam diri lansia untuk tetap berproduktivitas dalam
hidupnya.
 Memberikan semangat dalam hal spiritual untuk mengurangi perasaan
takut/khawatir dalam diri lansia.
b. Gizi (Suplemen)
 Untuk menjaga kondisi kesehatan yang prima dan tetap produktif di hari tua,
butuh zat gizi yang cukup sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu,
sehingga kesadaran akan perlunya menjaga konsumsi yang bergizi seimbang

Page
11
seharusnya memang dimulai sejak usia muda sehingga setelah di usia lanjut
masalah gizi dapat di tanggulangi dengan baik.
 Makana yang bervariasi dengan sekurang-kurangnya tiga sajian sayur-
sayuran, dua sajian buah-buahan dan enam sajian hasil padi-padian setiap hari
dapat di berikan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi lansia dan pemilihan
makanan yang berbeda dari setiap kelompok makanan merupakan metode
yang paling baik untuk memastikan masukan zat gizi yang cukup.
 Untuk mengatasi perubahan fungsi saluran pencernaan maka di sarankan
untuk mengonsumsi makanan berserat tinggi setiap hari dan minum paling
sedikit delapan gelas cairan seperti air, jus, dan lain-lain setiap haru untuk
melembutkan feces.
 Untuk suplementasi tidak ada suplemen kecuali kalsium yaitu 1.000-1.500
mg/hari yang membutuhkan secara rutin oleh manula atau orang dewasa.
Namun jika penilaian menunjukan defisiensi spesifik maka suplemen
mungkin dibutuhkan untuk mengoreksinya.
Dalam memenuhi kebutuhan nutrisi lansia maka perlu memerhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Maka yang diberikan/disajikan harus cukup memenuhi kebutuhan gizi.
2. Pemberian makanan pada waktunya secara teratur serta dalam porsi kecil tapi sering.
3. Memberikan makanan terhadap dan bervariasi terutama bila nafsu makanya
berkurang
4. Memperhatikan makanan agar sesuai dengan selera.
5. Memberikan makanan lunak untuk menghindari obstipasi dan memudahkan
mengunyah.
6. Melakukan terapi gizi untuk usia lanjut yang menderita sakit yang dilakukan oleh ahli
gizi

c. Pola Hidup
Pada usia lanjut 90% tingkat kesegaran jasmaninya rendah terutama pada
komponen daya tahan kardio respirasi dan kekuatan otot. Maka hal yang dapat
dilakukan lansia untuk memperbaiki fungsi kardiovaskular dan menimbilkan perasaan
segar adalah melakukan olahraga adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan
pengaruh yang baik/positif terhadap kemampuan fisik seseorang apabila dilakukan
secara baik dan benar. Melakukan latihan fisik yang baik dapat bermanfaat sebagai
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dan apabila ditinjau secara
fisiologi, psikologi dan social memberikan dampak secara langsung dan jangka
panjang.
Manfaat Fisiologi :
1. Dampak langsung dapat membantu :
 pengaturan kadar gula rendah;
 merangsang adrenalin dan nonadrenalin;
 peningkatan kualitas dan kuantitas tidur;
2. Dampak jangka panjang dapat meningkatkan :

Page
12
 Daya tahan aerobik/kardiovaskular;
 Kekuatan otot rangka;
 Kelenturan;
 Keseimbangandan koordinasi gerak;
 Kelincahan gerak;
Macam-macam olahraga/latihan yang baik bagi usia lanjut dalam memelihara kebugaran
kesegaran fisik antara lain:
1. Pekerjaan rumah dan berkebun dapat memberikan suatu latihan yang dibutuhkan
untuk menjaga kesegaran jasmani.
2. Berjalan-jalan. Baik untuk meregangkan otot-otot kaki dan untuk meningkatkan
daya tahan tubuh.
3. Jalan cepat. Berguna untuk mempertahankan kesehatan dan kesegaran jasmani
dan merupakan cara yang aman, murah, menyenangkan, mudah dan berguna
apabila dilakukan dengan benar.
d. Pola Makan
Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai
macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh satu orang dan
merupakan ciri khas masyarakat tertentu. Pola makan yang tidak seimbang akan
menyebabkan ketidakseimbangan zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan
menyebabkan terjadinya kekurangan gizi atau sebaliknya pola konsumsi yang tidak
seimbang juga mengakibatkan zat gizi tertentu berlebih dan menyebabkan terjadinya
gizi lebih. Asupan zat gizi yang tepat berperan dalam menciptakan kesehatan lansia
secara optimal, kecukupan gizi akan terpenuhi jika para lansia memerhatikan pola
makan yang beragam dan bergizi seimbang. Pengurangan waktu makan dapat
menyebabkan zat gizi menjadi tidak seimbang. Dengan demikian, adanya lansia yang
tidak teratur makannya dapat menyebabkan tidak seimbang konsumsi zat gizi yang
akan berpengaruh pada status gizinya.
Pengaturan makan untuk usia lanjut sebagai berikut :
a. Jadwal waktu makan dibuat lebih sering dengan porsi kecil.
b. Banyak minum dan kurangi garam.
c. Membatasi asupan makanan sumber kalori untuk menjaga berat badan tetap
dalam batas normal.
d. Memilih jenis makan yang mengandung serat agar buang air besar menjadi
mudah dan teratur.
e. Bagi mereka yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut
Pengkajian Status Gizi Lansia
Keadaan gizi seseorang memengaruhi penampilan, pertumbuhan dan perkembangan,
kondisi kesehatan, serta ketahanan tubuh terhadap penyakit. Mengkaji status gizi usia lanjut
sebaiknya menggunakan lebih dari satu parameter, sehingga hasil kajian lebih mendekati atau
lebih akurat.

Page
13
Berbagai cara pengukuran antropometri dapat di gunakan untuk menentukan status gizi.
Cara lain yang dapat dilakukan sesuai dengan kondisi usua, yaitu dengan mengukur tinggi lutut
(knee high). Cara pengukuran antropometri lansia antara lain:
a. Menghitung indeks masa tubuh (IMT)
Status gizi ditentukan bila IMT :
Normal 17-23
Kegemukan 23-27
Obesitas > 27
Normal 18-26
Kegemukan 25-27
Obesitas >27
b. Menggunakan rumus Brocca
Cara ini digunakan untuk mengukur berat badan ideal dengan menggunakan rumus :
BB Ideal = (TB-100)-10% (TB-100)
Batas ambang yang diperbolehkan adalah + 10%. Bila > 10% sudah kegemukan dan bila
>20% terjadi obesitas.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pada usia 65 tahun seseorang dianggap telah memasuki masa lansia atau lanjut usia.

Page
14
2. Orang yang memasuki usia lanjut (lansia) memiliki ciri-ciri khas, diantaranya usia lanjut
merupakan periode kemunduran, orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas,
menua membutuhkan perubahan peran, dan penyesuaian yang buruk pada lansia.
3. Pada lansia biasanya mengalami kemundaran fisik, mental dan sosia sedikit demi sedikit
sehingga tidak dapat melakukakan tugasnya sehari hari lagi.
4. Masalah-masalah pada lansia yang timbul karena perubahan yang terjadi pada lansia
dapat diatasi sehingga tidak perlu dikhawatirkan, apalagi kita semua juga akan
mengalami masa-masa ini.
5. Batasan usia lanjut berbeda-beda dari waktu-kewaktu.
6. Pada lansia terjadi perubahan fisik fisiologis, yang dapat menyebabkan kemunduran
fungsi tubuh akibat proses menua.
7. Pada lansia terjadi kemunduran fisik, seperti rambut memutih, rontok, kulit menjadi
keriput dan tipis, dan lain-lain.
8. Kebutuhan gizi bagi setiap manusia berbeda-beda tergantung dari jenis kelamin, umur,
aktivitas, ukuran dan susunan tubuh, iklim atau suhu udara, kondisi fisik tertentu (sakit)
serta unsur lingkungan.
9. Beberapa faktor yang harus di perhatikan pada lansia antara lain: lingkungan social, gizi
(suplemen), pola hidup, pola makan, membatasi minum kopi dan teh.
10. Ada beberapa cara pengkajian status gizi pada lansia, antara lain: anamnes, pemeriksaan
tanda vital, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, penilaian antropometri,
pengkajian asupan makan perhari, dan pengkajian status gizi biokimia.

B. Saran
Setelah membuat makalah ini, agar pembaca menjadi tahu tentang perkembangan yang
terjadi pada lansia. Lansia adalah masa dimana seseorang mengalami kemunduran, dimana
fungsi tubuh kita sudah tidak optimal lagi. Oleh karena itu sebaiknya sejak muda kita persiapkan
dengan sebaik – sebaiknya masa tua kita. Gunakan masa muda dengan kegiatan yang bermanfaat
agar tidak menyesal di masa tua.

Daftar Pustaka
1. Apandi. 2002. Permasalahan Nutrisi pada Lansia. http://pergemi.medindo.com/nutrisi.-
html.
2. Ardiana, Anisah. 2007. Konsep Pertumbuhan dan perkembangan Manusia. Jember:
Bagian Dasar Keperawatan dan Keperawatan Dasar (DKKD) Program Studi Ilmu
Keperawatan.
3. Direktorat Bina Gizi Masyarakat.2003.Pedoman Tatalaksana Gizi Usia Lanjut Untuk
Tenaga Kesehatan.Jakarta:Departemen Kesehatan.

Page
15
4. Darmojo.2000.Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut) edisi ke-2. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Unifersitas Indonesia.
5. Kurnianingsih,dkk.2007. Tugas Mata Kuliah Gizi Daur Gizi pada
Lansia.Surabaya:Universitas Airlangga.
6. Courtney, Mary. 1997. Terapi Diet dan Nutrisi. Edisi II. Melfiawati (ED). Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.

Page
16

Anda mungkin juga menyukai