Ipi 442363
Ipi 442363
Abstrak
PLTU Tanjung Jati B merupakan salah satu pembangkit terbesar di Jawa Tengah dengan kapasitas daya 4 x 721,8 MW.
Sejak pembangkit mulai dioperasikan hingga sekarang, belum pernah dilakukan analisis maupun evaluasi terhadap
setting sistem proteksi generator dan trafo step up.Untuk meningkatkan performa sistem proteksi ini maka akan
dilakukan analisis setting dan koordinasi rele proteksi pada PLTU Tanjung Jati B Unit 1 khususnya rele proteksi pada
generator dan trafo step up dengan bantuan software ETAP 12.6.0.Setelah dilakukan analisis setting dan koordinasi,
pada setting rele diferensial, setelah dilakukan evaluasi nilai setting input tap 2,2 A menjadi 3,8 A untuk input 2 dan 3,2
A menjadi 5,5 A untuk input 3. Pada setting rele jarak, setelah dilakukan analisis dan evaluasi, nilai setting impedansi
yang sebelumnya 14,04 Ω menjadi 20,44 Ω. Pada setting waktu tunda rele jarak,dilakukan evaluasi dari 0,3 detik
menjadi 1 detik. Pada rele arus lebih trafo step up, sebelum dilakukan evaluasi menggunakan karakteristik instant
dengan Iset 15 A, setelah dilakukan evaluasi, ditambahkan elemen invers dengan time dial (TD) sebesar 2 detik. Pada
rele arus lebih sisi netral tegangan tinggi trafo step up, setting time dial (TD) sebelum dilakukan evaluasi adalah 2
sekon, sedangkan setting TD setelah dilakukan evaluasi adalah 5,32 sekon.
Abstract
PLTU Tanjung Jati B is the one of the largest power plant in Central Java with a capacity of 4 x 721,8. At Unit 1, since
the plant started operating until now, has never been done the analysis and reevaluation of the generator and step up
transformer protection system setting.To improve the performance of this protection system then the protection setting
in PLTU Tanjung Jati B Unit 1 particularly the protection of generator and step up transformer will be analyzed. The
evaluation was carried out by using ETAP 12.6.0 software. After the analysis, on the differential relay setting, the input
tap setting was evaluated from 2,2 A to 3,8 A for input 2 and 3,2 A to 5,5 A for input 3. In the phase distance relay
setting, the reach of impedance setting was evaluated from 14,04 Ω to 20,44 Ω. Phase distance relay’s time delay
setting was evaluated from 0,3 second become 1 second. In the step up transformer over current relay setting, before
evaluated the relay is set at 15 A with instantaneous characteristic, whereas after being evaluated the invers
characteristic with 2 second time dial (TD) setting is added to relay setting. In the step up transformer neutral over
current relay setting, time dial (TD) setting was evaluated from 2 s to 5,32 s.
Parameter Spesifikasi
Merk Toshiba
Daya Output 54 MVA
Jumlah Fasa 3
Frekuensi 50 Hz
Tegangan 22.8 / 10.5 kV
Connection Delta / Star
Impedansi ( Z %) 16.5 %
Vektor Grup dYn11
Tipe pendingin ONAF
Grounding Resistor grounding titik netral sisi
tegangan tinggi
Parameter Spesifikasi
Merk ABB
Type HEC 7C/8C
Rating tegangan 24 kV
Rating arus 24 kA
Rated breaking current 210 kA
Rated short time withstand current 210 kA
Parameter Spesifikasi
Tabel 8. Data rele diferensial
Merk Toshiba
Daya Output 786 MVA
Jumlah Fasa 3 Parameter Spesifikasi
Frekuensi 50 Hz Merk Basler Electric
Tegangan 22.8 / 525 kV Tipe BE1-87T-G3E-A1J-COS0F
Connection Delta / Star Setting Range :
Impedansi ( Z %) 16.5 %
Input 2.0 – 8.9 A (0.1 A step)
Vektor Grup YNd11
Slope 15 – 60% (5% step)
Tipe pendingin ODAF
Grounding Solid grounding titik netral sisi
tegangan tinggi
TRANSIENT, VOL.4, NO. 4, DESEMBER 2015, ISSN: 2302-9927, 1056
Tabel 9. Data rele hilang eksitasi menggunakan program ETAP 12.6.0 seperti pada Gambar
3 berikut ini.
Parameter Spesifikasi
Merk GEC – MYTU
Tipe GEC – MYTU – 6620800004
Setting Range :
Mho offset 1.6-2-2.5-3.2-4-5-6.3-8 Ω
Mho Diameter 8-10-12.5-16-20-25-32-40-60-63 Ω
Time Delay 0.4 – 4.4 sekon (0.4 sekon step)
Parameter Spesifikasi
Merk Basler Electric
Tipe BE1-32R-E1E-E1P-AON1F
Setting Range :
A(1.5)-B(3.0)-C(4.5)-D(6.0)-E(7.5)-F(9.0)-G(10.5)-
Pick up tap
H(12.0)
Time Delay 0.1– 9.9 dtk (0.1 dtk step) ; 1 – 99 dtk (1 dtk step)
Parameter Spesifikasi
Merk Basler Electric
Tipe BE1-46N-G2E-B8P-A2N1F
Setting Range :
Pick up 1 – 50 % (1 % step)
Time Delay 10 – 990 sekon (10 sekon step)
K set 1 – 99 (1 % step)
Parameter Spesifikasi
Merk Basler Electric
Tipe BE1-24-A1E-F1J-C1S2F
Setting Range :
Pick up 1.0– 3.99 V/Hz (0.01 V/Hz step)
Time Delay 0.1 – 10 sekon (0.1 sekon step)
Gambar 3. Pemodelan Diagram Satu Garis PLTU Tanjung
Tabel 13. Data rele jarak generator Jati B Unit 1 dengan ETAP 12.6.0
Parameter Spesifikasi
Merk General Electric 3. Hasil dan Analisa
Tipe GEC MZTU 34 3.1. Simulasi Arus Gangguan Hubung Singkat
Setting Range :
ETAP 12.6.0
Circle radius 0.5-0.625-0.75-0.875-1-1.125-1.25 Ω
1-1.25-1.5-1.75-2-2.25-2.5-3-3.5-4 Ω Pada penelitian ini akan dilakukan simulasi arus
2-2.5-3-3.5-4-4.5-5-6-7-8 Ω gangguan hubung singkat menggunakan software ETAP
Time Delay 0.1 – 1.1 s (0.1 step) & 0.2 – 2.2 s 12.6.0 pada bus generator, bus sisi tegangan rendah dan
(0.2 step)
sisi tegangan tinggi trafo step up seperti yang ditunjukkan
Tabel 14. Data rele arus lebih pada Tabel 15.
Parameter Spesifikasi Tabel 15. Hasil simulasi arus gangguan hubung singkat
Merk General Electric
Tipe BE1-50/51 Isc Max (A) Isc Min (A)
Unit
Setting Range : LLL LL LLG LG LLL LL LLG LG
Pick up 0.5 – 15.9 A (continuously adjustable) Bus 1 2064 1787 2494 2587 1780 1601 2217 2357
Time delay 0 – 9.9 s (0.1 step) Bus 8 78400 67897 67899 9 62077 56981 56983 9
Curve Type S,L,D,M,I,V,E,F Bus 22,8 kv 78400 67897 67899 9 62077 56981 56983 9
Board 1A 35513 30755 30855 399 20195 17639 17738 399
Board 1B 35513 30755 30855 399 20195 17639 17738 399
2.3. Pemodelan
Keterangan :
LLL= Arus gangguan 3 fasa
Berdasarkan pada diagram satu garis PLTU Tanjung Jati LL= Arus gangguan 2 fasa
B Unit 1 maka dapat dibuat pemodelan diagram satu garis LLG= Arus gangguan 2 fasa ke tanah
LG= Arus gangguan 1 fasa ke tanah
TRANSIENT, VOL.4, NO. 4, DESEMBER 2015, ISSN: 2302-9927, 1057
Dimana
X’d = reaktansi transien (Ω) ( )
Xs = reaktansi sinkron (Ω) c) Setting rele tidak diperkenankan melebihi 90 % dari
impedansi beban pada sudut torsi maksimum
Tabel 20. Hasil perhitungan setting rele hilangnya eksitasi generator / maximum torque angel (tipikal = 85 ).
Keterangan Setting
Mho offset (Z1) 2,5 Ω Untuk setting waktu tunda, menurut standar ANSI/IEEE
Mho Diameter (Z2) 32 Ω C37.102 – 2006 [1], direkomendasikan 1 sekon untuk
Waktu tunda (sekon) 0,6 s mendapatkan koordinasi yang baik dengan proteksi
transmisi.
3.2.6. Rele Eksitasi Lebih (24) Hasil perhitungan setting rele jarak generator dapat dilihat
pada Tabel 23 berikut ini.
Hasil perhitungan setting relay eksitasi lebih dapat dilihat
pada Tabel 21 menggunakan Persamaan (11) dan (12). Tabel 22. Hasil perhitungan setting rele 21G
( ⁄ ) ( ) Keterangan Setting
( ⁄ ) Jangkauan Impedansi (Zf) 20,44 Ω
( )
Waktu tunda (detik) 1 sekon
Pada Tabel 25 tersebut terlihat bahwa rele diferensial cadangan. Selain itu, rele 50GT juga sudah dapat pick up /
(87GT & 87T), rele urutan negatif (46G) dan rele daya bekerja saat terjadi gangguan pada Bus 1, dengan waktu
balik (32G) antara eksisting dan hasil perhitungan kerja yang sudah dikoordinasikan dengan proteksi utama.
memiliki waktu kerja yang sama, akan tetapi untuk rele Kurva koordinasi rele pada setting setelah dilakukan
arus lebih (50GT & 51NGT) terjadi perbedaan waktu evaluasi pada ETAP 12.6.0 ditunjukkan pada Gambar 7.
kerja antara eksisting dan hasil perhitungan, dengan
analisis sebagai berikut :
a. Setting Eksisting
Waktu kerja rele 51NGT pada setting eksisting lebih
cepat dibandingkan waktu kerja pada hasil evaluasi (hasil
perhitungan). Rele 50GT pada setting eksisting tidak pick
up / tidak kerja saat terjadi gangguan hubung singkat pada
bus 1 (gangguan tiga fasa, dua fasa, dua fasa ketanah,
maupun satu fasa ketanah). Kurva koordinasi rele pada
setting eksisting pada ETAP 12.6.0 ditunjukkan pada
Gambar 6.
4. Kesimpulan
Gambar 6. Kurva koordinasi rele sebelum dilakukan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada Penelitian
evaluasi ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Setelah dilakukan analisis setting rele proteksi
Dari Gambar 6, rele 50GT yang digambarkan dengan generator dan trafo step up di PLTU Tanjung Jati B
garis warna hijau, disetting menggunakan karakteristik Unit 1, maka didapatkan hasil bahwa untuk setting
instant. Hal ini menyebabkan rele tidak dapat pick up / rele rele keseimbangan tegangan, rele daya balik, rele
kerja saat terjadi gangguan pada sisi tegangan tinggi trafo. hilangnya eksitasi, rele urutan negatif, rele eksitasi
Sehingga gangguan yang terjadi hanya diputus oleh rele lebih dan rele frekuensi masih layak untuk digunakan,
diferensial (87GT), yang digambarkan dengan garis karena sesuai dengan standar IEEE C37.102 – 2006.
warna oranye, sebagai proteksi utama. 2. Setelah dilakukan analisis setting rele proteksi
generator dan trafo step up di PLTU Tanjung Jati B
b. Setting Evaluasi Unit 1, maka didapatkan hasil bahwa :
Setelah dilakukan evaluasi setting dengan hasil a. pada setting rele diferensial (87GT & 87T), nilai
perhitungan, rele 51NT sudah bekerja dengan waktu yang setting input tap untuk input 2 sebelumnya 2,2 A
lebih lambat sesuai peruntukannya sebagai rele proteksi
TRANSIENT, VOL.4, NO. 4, DESEMBER 2015, ISSN: 2302-9927, 1063