Anda di halaman 1dari 12

9.31.

Lampu Tepi Apron (Apron Edge Light)


9.31.1. Umum
9.31.1.1. Jika indikasi tambahan alat bantu visual
dibutuhkan untuk menggambarkan tepi apron
di malam hari, maka lampu taxiway edge dapat
digunakan. Berikut Contoh kondisi dimana
syarat ini dapat terjadi tetapi tidak terbatas
pada:
a. Apron dimana taxi guidelines dan marka
parking position tidak ada;
b. Apron dimana apron floodlighting kurang
memberikan penerangan yang dibutuhkan
pada tepi apron; dan
c. Jika tepi apron sulit dibedakan dari area
sekitarnya di malam hari.
9.28.1.1 Lampu apron edge tidak diperlukan jika taxiway
apron telah digambarkan oleh apron floodlighting
yang memenuhi standar yang telah dirinci
dalam Bagian 9.34 (Visual Docking Guidance
Systems)
9.31.2. Lokasi, jarak, dan karakteristik lampu apron edge
Lokasi, jarak, dan karakteristik lampu apron edge mengacu
pada lampu taxiway edge dalam paragraf 9.23.2, 9.23.3 dan
9.23.4.
9.32. Apron Floodlighting
9.32.1. Ketentuan Apron Floodlighting
Apron floodlighting, sesuai dengan Sub Bagian ini, harus
ditempatkan sedemikian rupa sehingga memberikan
penerangan yang cukup di seluruh area layanan apron yang
ditujukan untuk penggunaan di malam hari.
9.32.2. Lokasi Apron Floodlighting
a. Apron floodlighting harus ditempatkan sedemikian rupa
sehingga memberikan penerangan yang cukup di
seluruh area layanan apron yang ditujukan untuk
penggunaan di malam hari.
b. Jika suatu taxiway apron tidak dilengkapi dengan lampu
taxiway, maka harus diberi penerangan dengan apron
floodlighting sesuai dengan Sub Bagian 9.33.3c (ii) atau
9.33.3d (ii)).
c. Apron floodlighting harus ditempatkan dan dilapisi
sedemikian rupa sehingga meminimalkan sinar atau
pantulan langsung kepada penerbang yang berada di
pesawat udara yang sedang dalam penerbangan atau di
darat, pemandu lalu lintas penerbangan (air traffic
controllers), dan personel di apron.

9-132
d. Posisi parkir pesawat udara harus dapat menerima,
sejauh dapat diterapkan, apron floodlighting dari dua
arah atau lebih untuk meminimalkan bayangan.
Catatan:
Untuk kepentingan apron floodlighting, yang dimaksud
dengan posisi parkir pesawat udara adalah suatu daerah
persegi panjang yang dibangun dari lebar sayap dan
keseluruhan panjang pesawat udara yang paling besar
yang ditujukan untuk menggunakan posisi tersebut.
e. Tiang apron floodlighting tidak boleh masuk ke daerah
obstacle limitation surfaces.
9.32.3. Karakteristik Apron Floodlighting
a. Untuk meminimalkan kemungkinan suatu objek
berputar yang tertimpa cahaya seperti baling-baling yang
terlihat stasioner, pada suatu bandar udara besar, apron
floodlighting disebarkan ke seluruh fase dari sistem
sumber daya tiga-fase untuk menghindari efek
stroboscopic.
b. Distribusi spectral dari sinar apron floodlights harus
sedemikian rupa sehingga warna marka yang digunakan
untuk pergerakan pesawat udara, maupun untuk
permukaan dan marka obstacle dapat diidentifikasi
dengan benar. Lampu monochromatic tidak boleh
digunakan.
c. Penerangan rata-rata apron untuk pesawat yang lebih
besar harus:
i. Pada aircraft parking position:
a) Untuk iluminasi horisontal – 20 lux dengan rasio
keseragaman (uniformity ratio) [rata-rata terhadap
minimum] tidak lebih dari 4 banding 1;
b) Untuk iluminasi vertikal – 20 lux pada ketinggian
2 m di atas apron pada arah parkir yang relevan,
paralel terhadap aeroplane centre line;
ii. Pada area apron lainnya, iluminasi horizontal 50
persen dari iluminasi rata-rata pada posisi parkir
pesawat udara dengan rasio keseragaman
(uniformity ratio) [rata-rata terhadap minimum) tidak
lebih dari 4 banding 1.
Catatan:
Rasio keseragaman (uniformity ratio) antara rata-rata
seluruh nilai iluminasi, diukur dari grid yang menutup
area yang dihitung, dengan iluminasi minimum di
dalam area tersebut. Rasio 4 : 1 tidak harus berarti
bahwa minimalnya adalah 5 lux. Jika rata-rata
iluminasi dapat dicapai sebesar 24 lux, maka angka
minimumnya tidak boleh kurang dari 24/4 = 6 lux.
d. Rata-rata iluminasi apron yang digunakan hanya untuk
pesawat udara yang lebih kecil, harus seperti sebagai
berikut:

9-133
i. Di posisi parkir pesawat udara
a) Untuk iluminasi horizontal – 5 lux dengan rasio
keseragaman (uniformity ratio) [rata-rata terhadap
minimum] tidak lebih dari 4 banding 1; dan
b) Untuk iluminasi vertikal – 5 lux pada ketinggian
2 m di atas apron dengan arah parkir yang
dihitung, paralel pada garis tengah pesawat
udara;
ii. Di daerah apron lainnya, iluminasi horisontal
ditingkatkan menjadi minimal 1 lux di bagian terluar
apron atau 2 lux untuk setiap tepi apron taxiway
yang tidak memiliki lampu taxiway.
e. Kontrol Peredupan Cahaya dapat disediakan untuk
memungkinkan menerangi aircraft parking position pada
apron aktif yang sedang tidak digunakan oleh pesawat
udara, seharusnya diturunkan menjadi tidak kurang
dari 50 persen dari nilai normalnya.
f. Untuk apron yang digunakan oleh pesawat udara yang
lebih besar, apron floodlighting harus:
i. Dimasukkan ke dalam sistem pasokan tenaga listrik
sekunder bandar udara; dan
ii. Memiliki kemampuan untuk dapat dihidupkan
kembali setelah terputusnya pasokan listrik hingga
30 detik dan mencapai tingkat iluminasi tidak
kurang dari 50 persen nilai normal hanya dalam
tempo 60 detik.
g. Jika floodlight yang ada saat ini tidak dapat memenuhi
persyaratan pada paragraf 9.33.3 (f), floodlighting
tambahan (auxiliary) harus disediakan sehingga dapat
dengan segera menyediakan paling tidak 2 lux iluminasi
horisontal pada aircraft parking positions. Floodlighting
tambahan (auxiliary) harus terus menyala hingga lampu
utama telah mencapai posisi 80 persen dari iluminasi
normal.

9.33. Visual Docking Guidance Systems


9.33.1. Ketentuan Visual Docking Guidance Systems
9.33.1.1. Sistem Visual Docking Guidance Systems harus
disediakan di aircraft parking position pada
apron yang dilengkapi dengan garbarata ketika
karakteristik garbarata mengharuskan
penempatan posisi pesawat udara secara tepat.
9.33.1.2. Ketentuan-ketentuan dalam Sub bagian ini
tidak secara mandiri mengharuskan
penggantian instalasi yang sudah ada. Ketika
instalasi yang sudah ada perlu diganti karena
sudah tua, upgrade fasilitas, perubahan layout
apron, perubahan garbarata, perubahan
kategori pesawat, perubahan persyaratan
operasional, atau alasan-alasan serupa, semua

9-134
sistem pemandu docking visual baru dan/atau
pengganti harus mematuhi aturan dalam Sub
bagian ini.
9.33.2. Karakteristik Visual Docking Guidance Systems
9.33.2.1. Sistem harus menyediakan pemandu azimuth
dan stopping.
9.33.2.2. Unit pemandu azimuth dan stopping position
indicator harus memadai untuk digunakan
dalam semua jenis cuaca, jarak pandang,
penerangan background, dan kondisi perkerasan
yang menjadi tujuan pemasangan sistem
tersebut, baik pada siang hari maupun malam
hari, tetapi tidak boleh menyilaukan untuk
penerbang.
Catatan:
Perhatian harus diberikan pada saat
merencanakan dan pemasangan sistem di lokasi
untuk memastikan bahwa pantulan sinar
matahari, atau sinar lain di sekitarnya, tidak
mengurangi kejelasan dari petunjuk visual yang
disediakan sistem.
9.33.2.3. Unit petunjuk azimuth dan indikator stopping
position harus didesain sedemikian rupa
sehingga:
a. Memberikan indikasi yang jelas kepada
penerbang jika salah satu atau keduanya
tidak berfungsi; dan
b. Lampu-lampu tersebut dapat dimatikan.
9.33.2.4. Unit petunjuk azimuth dan indikator stopping
position harus ditempatkan sedemikian rupa
sehingga ada suatu kesinambungan petunjuk
antara marka (aircraft parking position), lampu
(aircraft stand manoeuvering guidance lights),
jika tersedia, dan dengan Visual Docking
Guidance Systems.
9.33.2.5. Keakuratan sistem harus memadai untuk
keadaan dimana Garbarata dan instalasi servis
pesawat udara yang tetap (fixed aircraft
servicing installations), digunakan bersama.
9.33.2.6. Sistem tersebut harus dapat digunakan oleh
semua jenis pesawat udara yang ditujukan
untuk menggunakan posisi parkir pesawat
udara tersebut tanpa ada pemberlakuan
operasi khusus.
9.33.2.7. Jika pemberlakuan operasi khusus diperlukan
untuk mempersiapkan sistem agar dapat
digunakan oleh pesawat udara tertentu, maka
sistem tersebut harus menyediakan suatu
indikasi dari jenis pesawat udara yang akan
dipilih baik kepada penerbang atau operator

9-135
sebagai suatu cara untuk memastikan bahwa
sistem telah disiapkan dengan benar.
9.33.3. Unit Petunjuk Azimuth - Lokasi
9.33.3.1. Unit petunjuk azimuth harus ditempatkan pada
atau di dekat parking position centreline
menghadap ke arah pesawat udara sehingga
sinyalnya dapat dilihat dari cockpit pada saat
melakukan docking manoeuvere dan
diselaraskan untuk digunakan paling tidak oleh
penerbang yang menggunakan kursi kiri.
9.33.3.2. Sistem dengan petunjuk azimuth yang
diselaraskan untuk digunakan oleh penerbang
yang menempati kursi kiri atau kanan dapat
diterima.
9.33.4. Unit Petunjuk Azimuth – Karakteristik
9.33.4.1. Unit petunjuk azimuth harus memberikan
petunjuk kiri/kanan secara jelas yang
memungkinkan penerbang mendapatkan dan
mempertahankan garis lead-in tanpa harus
kelebihan kontrol (over control).
9.33.4.2. Apabila petunjuk azimuth diindikasikan oleh
perubahan warna, warna hijau harus digunakan
mengindentifikasi garis tengah dan warna
merah untuk deviasi terhadap garis tengah.
9.33.5. Stopping Position Indicator - Lokasi
9.33.5.1. Stopping Position Indicator harus ditempatkan
bersamaan dengan, atau cukup dekat dengan,
unit petunjuk azimuth sehingga penerbang
dapat melihat azimuth dan sinyal stop tanpa
harus memutar kepala.
9.33.5.2. Stopping Position Indicator harus dapat
digunakan paling tidak oleh penerbang yang
duduk di kursi kiri.
9.33.5.3. Sistem dengan Stopping Position Indicator yang
dapat digunakan oleh penerbang yang duduk di
kuris kiri atau kanan dapat diterima.
9.33.6. Stopping Position Indicator – Karakteristik
9.33.6.1. Informasi stopping position yang disediakan oleh
indikator untuk jenis pesawat udara tertentu
harus memperhitungkan rentang variasi
ketinggian mata penerbang dan/atau sudut
pandang.
9.33.6.2. Stopping Position Indicator harus menunjukkan
posisi berhenti pesawat udara tersebut, dan
harus menyediakan closing rate information yang
memungkinkan penerbang dapat menurunkan
secara bertahap kecepatan pesawat udara
hingga ke sepenuhnya berhenti di posisi
berhenti yang diinginkan.

9-136
9.33.6.3. Stopping Position Indicator harus menyediakan
closing rate information untuk jarak minimal 10
m.
9.33.6.4. Jika petunjuk berhenti diindikasikan oleh
perubahan warna, warna hijau harus digunakan
untuk menunjukkan bahwa pesawat udara
dapat tetap bergerak dan warna merah untuk
menunjukkan bahwa titik berhenti telah
dicapai, kecuali bahwa untuk suatu jarak yang
sangat pendek sebelum titik berhenti ada warna
ketiga yang dapat digunakan untuk
mengingatkan bahwa titik berhenti telah hampir
dicapai.
9.33.7. Rambu Parking Position Identification
9.33.7.1. Rambu Parking Position Identification harus
disediakan pada posisi parkir pesawat udara
yang dilengkapi dengan Visual Docking Guidance
Systems.
9.33.7.2. Suatu Rambu Parking Position Identification
harus ditempatkan sehingga dapat dilihat
dengan jelas dari cockpit pesawat udara
sebelum memasuki posisi parkir.
9.33.7.3. Rambu parking position identification berisikan
kode rangkaian nomor atau nomor dan huruf
warna putih dengan latar belakang hitam. Kode
tersebut pada bagian pinggirnya diberi lampu
neon tabung untuk pencahayaan malam hari.
Pengalaman menunjukkan bahwa pencahayaan
lampu neon tabung warna hijau terbukti
memuaskan.
9.33.8. Notifikasi Jenis Aircraft Docking Guidance Systems.
9.33.8.1. Dikarenakan ada banyak variasi pada jenis
visual docking guidance systems yang dapat
dijumpai dalam kegiatan di bandar udara,
informasi tentang jenis sistem yang dipasang
diterbitkan dalam aeronautical information
publications, untuk digunakan oleh penerbang.
9.33.8.2. Operator bandar udara harus memberitahu
Ditjen Hubud rincian aircraft docking guidance
system yang akan digunakan untuk operasi
International.
9.33.8.3. Informasi yang disediakan terdiri dari:
a. Jenis-jenis visual docking guidance system;
b. Informasi deskriptif, termasuk gambar jika
memungkinkan, untuk jenis-jenis sistem
yang saat ini tidak dijelaskan dalam AIP
Indonesia; dan
c. Posisi parkir di mana sistem dipasang.
9.33.8.4. Notifikasi awal dan selanjutnya harus sesuai
dengan Bab 5, Aerodrome Information untuk AIP

9-137
dan Bab 10, Standar Operasi untuk bandar
udara Bersertifikat. Informasi visual docking
guidance system juga harus tercantum dalam
Aerodrome Manual.
9.34. Advanced Visual Docking Guidance System (A-VDGS)
9.34.1. Ketentuan Advanced Visual Docking Guidance System
9.34.1.1. A-VDGS harus disediakan ketika diharapkan
secara operasional untuk mengkonfirmasi tipe
pesawat udara yang akan dipandu dengan
benar dan/atau menunjukkan stand center line
yang digunakan, ketika lebih dari satu
disediakan.
9.34.1.2. A-VDGS cocok digunakan untuk semua jenis
pesawat udara yang dimaksudkan untuk
penggunaan aircraft stand.
9.34.1.3. A-VDGS akan digunakan hanya dalam kondisi
dimana kinerja operasionalnya diungkapkan
secara spesifik.
Catatan:
Penggunaan A-VDGS dalam kondisi cuaca, jarak
pandang, dan background lighting, baik pada
siang maupun malam hari harus jelaskan secara
spesifik.
Kehati-hatian sangat diperlukan dalam hal
desain dan instalasi on-site sistem untuk
memastikan bahwa cahaya menyilaukan,
pantulan cahaya matahari, atau cahaya lain di
lingkungan sekitar tidak mengurangi kejernihan
dan kejelasan indikasi-indikasi visual yang
diberikan oleh sistem.
9.34.1.4. Docking guidance information yang disediakan
oleh A-VDGS tidak boleh bertentangan dengan
visual docking guidance system konvensional
pada aircraft stand jika kedua tipe disediakan
dan digunakan dalam operasional. Suatu
Metode untuk menunjukkan A-VDGS tidak
dioperasikan atau unserviceable harus
disediakan.
9.34.2. Lokasi A-VDGS
9.34.2.1. A-VDGS harus terletak sedemikian rupa
sehingga panduan tidak terhalang dan tanpa
keraguan disediakan oleh personel yang
bertanggung jawab, dan personel yang
membantu, docking pesawat udara di sepanjang
manuver docking.
Catatan:
Umumnya penerbang yang bertugas (pilot-in-
command) bertanggung jawab untuk docking
pesawat. Meskipun demikian, dalam sejumlah
situasi tertentu, orang lain dapat bertanggung

9-138
jawab dan orang ini mungkin pengemudi
kendaraan yang towing pesawat udara.
9.34.3. Karakteristik A-VDGS
9.34.3.1. A-VDGS harus menyediakan informasi panduan
pada tahap yang sesuai dalam manuver docking
berikut ini:
a. Indikasi emergency stop;
b. Tipe dan model pesawat udara yang menjadi
tujuan dari penyediaan panduan;
c. Indikasi pergeseran lateral pesawat udara
relatif terhadap stand centre line;
d. Arah koreksi azimuth yang dibutuhkan
untuk mengoreksi pergeseran dari stand
centre land;
e. Indikasi jarak ke posisi stop;
f. Indikasi ketika pesawat telah mencapai
posisi stopping yang benar; dan
g. Indikasi peringatan jika pesawat melebihi
posisi stop yang seharusnya.
9.34.3.2. A-VDGS harus mampu memberikan informasi
pemanduan docking untuk semua kecepatan
taxi pesawat udara selama manuver docking.
Catatan:
Lihat Aerodrome Design Manual (Doc 9157),
Bagian 4 untuk indikasi kecepatan pesawat
maksimum relatif terhadap jarak ke posisi
stopping.
9.34.3.3. Waktu yang dibutuhkan untuk penentuan
pergeseran lateral terhadap tampilannya tidak
boleh menyebabkan penyimpangan pesawat
udara dari garis tengah stand lebih dari 1 m
ketika dioperasikan dalam kondisi normal.
9.34.3.4. Informasi relatif pergeseran pesawat udara
terhadap garis tengah stand dan jarak ke posisi
stopping, ketika diperlihatkan, harus disediakan
dengan keakuratan seperti yang dipaparkan di
Tabel 9.35-1
9.34.3.5. Simbol dan grafik yang digunakan untuk
menggambarkan informasi pemanduan harus
representatif secara intuitif untuk tipe informasi
yang disediakan.
Catatan:
Penggunaan warna disesuaikan dan perlu untuk
mengikuti konvensi sinyal, yaitu merah, kuning,
dan hijau berarti bahaya, hati-hati, kondisi
normal/benar, secara berurutan.Efek kontras
warna juga perlu dipertimbangkan.

9-139
9.34.3.6. Informasi terkait pergeseran lateral pesawat
udara relatif terhadap garis tengah stand harus
diberikan setidaknya 25 m sebelum posisi
berhenti.
Catatan:
Indikasi jarak pesawat dari posisi stop dapat
diberi kode warna dan diungkapkan dalam
suatu angka dan jarak yang proporsional
terhadap angka penutupan aktual dan jarak
pesawat yang mendekati titik perhentian.
9.34.3.7. Continuous closure distance dan closure rate
harus diberikan sejak setidaknya 15 m sebelum
posisi stop.
9.34.3.8. Ketika tersedia, closure distance yang
diperlihatkan dalam angka harus diberikan
dalam integer meter hingga ke posisi stop dan
diperlihatkan hingga satu desimal setidaknya 3
m sebelum posisi stop.
9.34.3.9. Selama manuver docking, cara yang sesuai akan
disediakan oleh A-VDGS untuk menunjukkan
kebutuhan untuk membawa pesawat agar
segera berhenti. Dalam kondisi semacam itu,
yang mencakup kegagalan A-VDGS, tidak ada
informasi lain yang akan ditayangkan.
9.34.3.10. Ketentuan untuk memulai penghentian segera
pada prosedur docking harus tersedia untuk
orang yang bertanggung jawab untuk
keselamatan operasional stand.
9.34.3.11. Kata “stop” dalam huruf merah harus
ditayangkan ketika penghentian segera manuver
docking diperlukan
Deviasi Deviasi Deviasi
Deviasi
maksimal maksimal maksimal
maksimal pada
Informasi pada posisi pada 9 m pada 15 m
25 m sebelum
pemandu stop (daerah sebelum posisi sebelum
posisi stop
stop) stop posisi stop
Azimuth ±250 mm ±340 mm ±400 mm ±500 mm
Tidak
Distance
±500 mm ±1000 mm ±1300 mm ditetapkan
Jarak
Tabel 9.35.1: Keakuratan pergeseran yang direkomendasikan A-
VDGS
9.35. Lampu Obstacle
9.35.1. Umum
9.35.1.1. Jika Ditjen Hubud menetapkan bahwa suatu
objek atau objek yang sedang diusulkan dapat
mengganggu kebutuhan navigasi di ruang
udara, atau akan disyaratkan untuk dilengkapi
dengan lampu obstacle, tanggung jawab
penyediaan dan pemeliharaan lampu obstacle
pada bangunan atau struktur berada pada

9-140
pemilik bangunan atau struktur tersebut. Pada
batas kawasan obstacle limitation surfaces (OLS)
bandar udara, tanggung jawab penyediaan dan
pemeliharan lampu obstacle pada permukaan
alami atau tumbuhan, jika dianggap penting
bagi operasional pesawat udara di bandar
udara, berada pada penyelenggara bandar
udara.
9.35.1.2. Pada umumnya, suatu objek pada situasi
berikut ini akan membutuhkan penyediaan
lampu obstacle kecuali Ditjen Hubud, sesuai
hasil risk assessment, menyatakan bahwa objek
tersebut saat ini tertutup oleh objek lain yang
telah diberi lampu obstacle atau tidak
mempengaruhi operasional secara signifikan:
a. Untuk runway yang digunakan di malam
hari:
i. Jika objek berada di atas take-off climb
surface dalam jarak 3.000 m dari inner
edge take-off climb surface;
ii. Jika objek berada di atas permukaan
approach dalam jarak 3000 m dari inner
edge atau di atas transitional surface;
iii. Jika objek berada di atas permukaan
inner, conical atau outer horizontal dapat
diberi lampu;
iv. Jika objek berada di atas obstacle
protection surface dari PAPI yang
dipasang di bandar udara;
v. Kendaraan atau objek bergerak lainnya,
tidak termasuk pesawat udara, di daerah
pergerakan, kecuali peralatan pelayanan
darat pesawat udara dan kendaraan
yang digunakan di apron;
vi. Obstacles di sekitar taxiway, apron
taxiway atau taxilane, kecuali bahwa
lampu obstacle tidak dipasang pada
lampu elevated untuk visual aid atau
rambu di daerah pergerakan.
b. Di luar obstacle limitation surfaces bandar
udara, jika objeknya sama atau lebih dari
110 m di atas permukaan tanah.
9.35.1.3. Pada kondisi dimana pemasangan marka
obstacle dianggap tidak praktis, lampu obstacle
dapat digunakan pada siang hari untuk
menggantikan marka obstacle.
9.35.2. Objek yang diberi lampu di obstacle limitation surfaces
(dalam batas-batas lateral OLS)
9.35.2.1. Kendaraan dan benda bergerak lainnya, tidak
termasuk pesawat udara, pada daerah
pergerakan bandar udara merupakan obstacle

9-141
dan jika digunakan di malam hari atau di
kondisi jarak pandang rendah, harus diberi
lampu kecuali peralatan pelayanan darat
pesawat udara dan kendaraan yang digunakan
pada apron dapat dikecualikan.
9.35.2.2. Lampu obstacle tidak boleh dipasang pada
elevated ground lights atau rambu-rambu di
daerah pergerakan.
9.35.2.3. Semua obstacle dalam jarak seperti yang
tercantum pada Tabel 9.36-1 dari taxiway
centerline, apron taxiway atau aircraft stand
taxilane, jika digunakan pada malam hari,
harus diberi lampu.

Taxiway, selain dari


aircraft stand
Kode aircraft stand taxilane,
taxilane centerline
huruf centerline ke objek
ke objek (meter)
(meter)
A 16,25 12
B 21,5 16,5
C 26 24,5
D 40,5 36
E 47,5 42,5
F 57,5 50,5

Tabel 9.36-1: Objek dalam OLS

9.35.2.4. Pada obstacle tak bergerak yang berada di atas


permukaan take-off climb surface dengan jarak
3000 m dari sisi dalam take-off climb surface
harus diberi lampu jika runway digunakan
malam hari, kecuali:
a. Lampu tersebut boleh ditiadakan ketika
obstacle tertutup (shield) oleh obstacle tak
bergerak lainnya;
b. Marka dapat dihilangkan ketika obstacle
diberi lampu obstacle intensitas sedang, Tipe
A, pada saat siang hari dan tinggi obstacle
diukur dari ketinggian tanah sekitarnya
tidak melebihi 150 m;
c. Marka dapat dihilangkan ketika obstacle
diberi lampu obstacle berintensitas tinggi di
siang hari; dan
d. Lampu dapat dihilangkan ketika obstacle
berupa mercusuar dan hasil risk assessment
menunjukkan bahwa cahaya mercusuar
cukup memadai.
9.35.2.5. Pada objek tidak bergerak selain obstacle yang
berada di dekat take-off climb surface harus
diberi lampu jika runway digunakan di malam
hari dan jika marka dianggap perlu untuk
memastikan keberadaannya, kecuali marka
dapat dihilangkan ketika:

9-142
a. Objek diberi lampu obstacle intensitas
sedang, Tipe A, pada siang hari dan tinggi
obstacle diukur dari atas tanah sekitarnya
tidak melebihi 150 m; atau
b. Objek diberi lampu obstacle intensitas tinggi
pada siang hari.
9.35.2.6. Obstacle tak bergerak yang berada di atas
permukaan approach dalam jarak 3000 m dari
inner edge atau di atas transitional surface harus
diberi lampu jika runway digunakan di malam
hari, kecuali:
a. Lampu tersebut dapat dihilangkan ketika
obstacle tertutup oleh obstacle tak bergerak
lainnya; dan
b. Lampu dapat dihilangkan ketika obstacle
berupa mercusuar dan hasil risk asessment
menunjukkan bahwa cahaya mercusuar
cukup memadai.
9.35.2.7. Obstacle tak bergerak di atas horizontal surface
harus diberi lampu jika bandar udara
digunakan di malam hari, kecuali bahwa:
a. Lampu tersebut dapat dihilangkan ketika:
i. Obstacle tertutup oleh obstacle tak
bergerak lainnya; atau
ii. Untuk jalur sirkuit yang secara luas
terhalang oleh objek tidak bergerak atau
dataran, prosedur harus dibuat untuk
memastikan safe vertical clearance yang
ditetapkan dalam flight paths; atau
iii. Hasil risk assessment memperlihatkan
bahwa obstacle tidak signifikan
mempengaruhi operasional;
b. Lampu dapat dihilangkan ketika obstacle
berupa mercusuar dan hasil risk assessment
menunjukkan bahwa lampu mercusuar
cukup memadai.
9.35.2.8. Objek tidak bergerak yang berada di atas
obstacle protection surface harus diberi lampu
jika runway digunakan di malam hari.
9.35.2.9. Objek lain di dalam OLS harus diberi lampu dan
jika hasil risk assessment menunjukkan bahwa
objek tersebut dapat membahayakan pesawat
udara (termasuk objek di dekat rute visual
seperti aliran air atau jalan raya).
9.35.2.10. Kawat, kabel, dan lain-lain yang berada di atas
tanah dan melintasi sungai, lembah, atau jalan
raya harus diberi marka dan menara
pendukungnya juga diberi marka dan lampu
jika hasil risk assessment menunjukkan bahwa

9-143

Anda mungkin juga menyukai