Anda di halaman 1dari 42

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


KELAS /SEMESTER : X/GENAP
MATERI POKOK : REAKSI KIMIA

DIREKTORAT PEMBINAAN SMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA Sw. Metodhist 7
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII / 1
Materi Pokok : Reaksi Kimia
Alokasi Waktu : 9 × 45 menit 3 minggu)

A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
3.9 Menentukan bilangan oksidasi 4.9 Membedakan reaksi yang
unsur untuk mengidentifikasi melibatkan dan tidak
reaksi reduksi dan oksidasi melibatkan perubahan
serta penamaan senyawa bilangan oksidasi melalui
percobaan

Pengembangan IPK dalam pencapaian KD

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.9.1 Menentukan bilangan oksidasi unsur 4.9.1 Mengolah dan menyajikan data
dalam senyawa atau ion. hasil percobaan dan penelusuran
3.9.2 mengidentifikasi reaksi reduksi dan informasi mengenai reaksi reduksi
oksidasi. dan oksidasi.
3.9.3 Menjelaskan perbedaan
reaksi reduksi dan reaksi
oksidasi. .
3.9.4 Memahami tata nama senyawa
biner, poliatomik, dan organik.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari
berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi untuk
menekankan pemahaman konsep dalam diri siswa. Dengan demikian, siswa diharapkan
terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu,
teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan
pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat menganalisis
reaksi reduksi-oksidasi, dan tata nama senyawa, serta dapat menyajikan data hasil
penelusuran informasi bahan-bahan kimia yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari
lengkap dengan rumus kimianya.

D. Materi Pembelajaran
1. Reaksi Reduksi-Oksidasi
2. Tata nama senyawa (biner, poliatomik, dan organik).

C. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan, demonstrasi.
Model : Discovery Learning

F. Media Pembelajaran
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD.

G. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas X, Penerbit Erlangga, 2016 (Peminatan IPA)
2. Internet.
3. Buku/ sumber lain yang relevan.

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 dan 2 (3 ×45 menit)

Pendahuluan (15 menit) PPK (religius)


1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai.
2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
3. Melalui tanya jawab membahas tentang topik pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya.
4. Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di
papan tulis), memberikan sedikit ulasan;
5. Menyampaikan topik pembelajaran, kompetensi dan tujuan yang akan dicapai
berkaitan dengan reaksi reduksi-oksidasi.
6. Menyampaikan garis besar cakupan materi Reaksi Kimia
7. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat
membahas materi Reaksi Reduksi-Oksidasi.

Kegiatan Inti (105 menit)


Fase 1: Orientasi
1. Peserta didik memperhatikan dan menelaah beberapa literature dari sumber belajar
yang berbeda mengenai reaksi reduksi-oksidasi.
2. Guru memberikan demostrasi dengan alat dan bahan sederhana untuk pengamatan
reaksi redoks.
Critical Thinking, HOTS dan Literasi
(Memprediksi dan Mengidentifikasi
Tujuan Membaca)

PPK (rasa ingintahu dan


gemar membaca)

Peristiwa
Pernahkah kalian memakan buah apel? Pernahkah
kalian perhatikan ketika apel tidak habis kita makan
dan kita letakkan begitu saja di ruangan terbuka,
maka buah apel tersebut semakin lama akan
semakin kecoklatan? Jika kita memperhatikan
dengan seksama maka hal trsebut terjadi secara
perlahan-lahan dan dapat kita amati seiring
berjalannya waktu.
Pernahkan kalian bertanya-tanya apa yang terjadi
pada apel tersebut sehingga menjadi kecoklatan?
Reaksi apakah yang terjadi? Apakah ada hal yang dapat dilakukan untuk menghambat
terjadinya hal tersebut?
Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar

Collaboration

1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok
ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 orang.
2. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta
didik untuk bahan diskusi perserta didik.
3. Perumusan dan pemecahan masalah diselesaikan melalui forum diskusi kelompok.

Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan

Collaboration

1. Peserta didik untuk melakukan diskusi kelas melalui bimbingan.

Collaboration, Critical Thinking, Creativity,


HOTS dan Literasi (Mengidentifikasi,
PPK ( rasa membuat informasi dan membuat
keterkaitan)
ingin tahu,
gemar
2. Peserta didik memahami dan mengkaji literature yang disajikan untuk bilangan
membaca, oksidasi suatu unsur dalam senyawa atau ion, mengidentifikasi reaksi reduksi-
kreatif oksidasi, membedakan reaksi reduksi-oksidasi, serta melakukan diskusi untuk
demokratis, menyelesaikan permasalhan.
komunikatif,
dan tanggung 3. Peserta didik termotivasi untuk diskusi dan melakukan penyelidikan sederhana
tentang penentuan bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa atau ion.
jawab
Creativity, Communication dan Literasi (Membuat
ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak
prediksi, menggunakan fitur, mengubah moda dan
menjelaskan antar moda)

4. Peserta didik menuliskan hasil diskusinya (untuk masing-masing peserta didik) dan
hasil diskusi kelompok pada kertas yang disediakan sesuai dengan hasil diskusi
kelompok.

Fase 4 : Membantu peserta didik dalam mengembangkan dan menyajikan hasil


pemecahan masalah/hasil karya

1. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk menyusun
hasil diskusinya.

2. Guru mempersilahkan masing-masing kelompok untuk menyajikan hasil diskusinya


ke depan.

Critical Thinking, HOTS dan Literasi


(Identifikasi informasi, konfirmasi dan
merevisi)

3. Perwakilan kelompok memperhatikan hasil diskusi kelompok lain serta menilai,


mencermatinya dan membandingkan dengan hasil dari kelompoknya sendiri
kemudian mendiskusikan kembali pada kelompok masing-masing.

Critical Thinking and


Communication

4. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan,


meminta konfirmasi ataupun memberikan masukkan terhadap kelompok lainnya.

5. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara
kelompok yang satu dengan yang lain.

6. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat
berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi
berlangsung.

Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Critical Thinking and


Communication

1. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah melalui bimbingan.


2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang tindih atau “unik” dan
mengulas hal yang baru dan berbeda pada tiap kelompok.

3. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab.


4. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh peserta didik.
Penutup (15 menit)
1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang reaksi reduksi-oksidasi,
melalui review indikator yang hendak dicapai pada hari itu.
2. Beberapa peserta didik untuk mengungkapkan perbedaan antara reaksi reduksi dan
oksidasi.
3. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari perhitungan harga bilangan oksidasi yang akan dibahas dipertemuan
berikutnya (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-1).
4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (kegiatan ini
dilakukan di pertemuan ke-2).
5. Memberi salam.

 Pertemuan 3 dan 4 (3 ×45 menit)


Pendahuluan (15 menit)
PPK (religius)
1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai;
2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
3. Melalui tanya jawab membahas kembali tentang reaksi reduksi-oksidasi yang telah
dipelajari sebelumnya;
4. Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik),
memberikan sedikit ulasan;
5. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan
perhitungan nilai bilangan oksidasi unsur;
6. Menyampaikan garis besar cakupan materi perhitungan nilai bilangan oksidasi dan
kegiatan yang akan dilakukan;
7. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan
saat membahas materi tata nama senyawa.

Kegiatan Inti (105 menit)


Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah aktual dan autentik
1. Peserta didik memperhatikan contoh

Critical Thinking, HOTS dan Literasi


(Memprediksi dan Mengidentifikasi
Tujuan Membaca)
PPK (rasa ingintahu dan
gemar membaca)
Peristiwa Pertama
Pernahkah kalian mendengar IUPAC? Pernahkah mendengar sistem tata nama yang
berlaku secara internasional untuk senyawa-senyawa kimia? Apakah pentingnya
sistem tata nama tersebut? Bagaimanakah sistem tata nama menurut IUPAC?
Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar

Collaboration

1. Perserta didik membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok


ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 orang.
2. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta
didik untuk bahan diskusi perserta didik.
3. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui forum diskusi kelompok.

Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan

Collaboration

1. Peserta didik melakukan diskusi kelas melalui bimbingan.

, Critical Thinking, Creativity, HOTS dan Literasi


(Mengidentifikasi, membuat informasi dan
membuat keterkaitan)
PPK ( rasa
ingin tahu,
gemar 2. Peserta didik menelaah dan mengkaji permasalahan yang disajikan kemudian
membaca, merumuskan, menyelesaikan masalah dan memotivasi/mendorong peserta didik
kreatif untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai sumber maupun hand-out
demokratis, yang telah dibagikan.
komunikatif, 3. Peserta didik termotivasi untuk diskusi tentang perhitungan harga bilangan oksidasi
dan tanggung dalam kelompok masing-masing.
jawab

Creativity, Communication dan Literasi (Membuat


ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak
prediksi, menggunakan fitur, mengubah moda dan
mejelaskan antar moda)

4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan
hasil diskusi kelompok pada kertas yang telah disediakan.

Fase 4 : Membantu peserta didik dalam mengembangkan dan menyajikan hasil


pemecahan masalah/hasil karya

1. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk


mempresentasikan hasil diskusinya.
Communication

2. Masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke depan..

Critical Thinking and


Communication

3. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan,


meminta konfirmasi ataupun memberikan masukkan terhadap kelompok lainnya.

4. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara
kelompok yang satu dengan yang lain.

5. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat
berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi
berlangsung.

Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Critical Thinking and


Communication

1. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah melalui bimbingan.


2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang tindih atau “unik” dan
mengulas hal yang baru dan berbeda pada tiap kelompok.

3. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab.


4. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh peserta didik.

Penutup (15 menit)


1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang perhitungan bilangan oksidasi
unsur, melalui review indikator yang hendak dicapai pada hari itu.
2. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari materi tata nama senyawa yang akan dibahas dipertemuan berikutnya.
(kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-3).
3. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (kegiatan ini
dilakukan di pertemuan ke-4).
4. Memberi salam.

 Pertemuan 5 dan 6 (3 ×45 menit) PPK (religius)


Pendahuluan (15 menit)
1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai;
2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
3. Melalui tanya jawab membahas kembali tentang reaksi reduksi-oksidasi yang telah
dipelajari sebelumnya;
4. Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik),
memberikan sedikit ulasan;
5. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan Tata
Nama Senyawa;
6. Menyampaikan garis besar cakupan materi Tata Nama Senyawa dan kegiatan yang
akan dilakukan;
7. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat
membahas materi tata nama senyawa.

Kegiatan Inti (105 menit)


Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah aktual dan autentik
1. Peserta didik memperhatikan dan menelaah beberapa contoh senyawa kimia dalam
kehidupan sehari-hari yang disajikankan lewat tayangan presentasi dan hand out.
Contoh bahan pengamatan:

Critical Thinking, HOTS dan Literasi


PPK (rasa ingintahu dan (Memprediksi dan Mengidentifikasi
gemar membaca) Tujuan Membaca)
Pertama
Critical Thinking, HOTS dan Literasi
(Memprediksi dan Mengidentifikasi
PPK (rasa ingintahu dan Tujuan Membaca)
gemar membaca)
Kedua

Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar

Collaboration

2. Perserta didik membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok


ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 orang.
3. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta
didik untuk bahan diskusi perserta didik.
4. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui forum diskusi kelompok.

Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan

Collaboration

5. Peserta didik melakukan diskusi kelas melalui bimbingan.

Collaboration, Critical Thinking, Creativity, HOTS


dan Literasi (Mengidentifikasi, membuat informasi
dan membuat keterkaitan)
PPK ( rasa
ingin tahu,
gemar 6. Peserta didik menelaah dan mengkaji bahan diskusi kemudian merumuskan,
membaca, menyelesaikan masalah dan memotivasi/mendorong peserta didik untuk berdiskusi
kreatif dalam menggali informasi dari berbagai sumber maupun hand-out yang telah
demokratis, dibagikan.
komunikatif, 7. Peserta didik termotivasi untuk diskusi tentang sistem tata nama ion, poliatomik,
dan tanggung maupun hidrokarbon (organik) dalam kelompoknya terkait dengan informasi yang
jawab diharapkan.
Creativity, Communication dan Literasi (Membuat
ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak
prediksi, menggunakan fitur, mengubah moda dan
mejelaskan antar moda)

8. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan
hasil diskusi kelompok pada kertas yang telah disediakan.

Fase 4 : Membantu peserta didik dalam mengembangkan dan menyajikan hasil


pemecahan masalah/hasil karya

6. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk


mempresentasikan hasil diskusinya.

Communication

7. Masing-masing kelompok untuk mempresentasikan materi yang didiskusikan.

8. Hasil-hasil kerja kelompok digunakan sebagai bahan pada fase berikutnya.

Critical Thinking and


Communication

9. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan,


meminta konfirmasi ataupun memberikan masukkan terhadap kelompok lainnya.

10. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara
kelompok yang satu dengan yang lain.

11. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat
berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi
berlangsung.

Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Critical Thinking and


Communication

5. Peserta didik mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah melalui bimbingan.


6. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang tindih atau “unik” dan
mengulas hal yang baru dan berbeda pada tiap kelompok.

7. Melakukan diskusi kelas / tanya jawab.


8. Bertanya tentang hal yang kurang dipahami oleh peserta didik.
Penutup (15 menit)
1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang tata nama senyawa, melalui
review indikator yang hendak dicapai pada hari itu.
2. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya maupun
mempersiapkan diri menghadapi tes/evaluasi akhir di pertemuan berikutnya (kegiatan
ini dilakukan di pertemuan ke-3).
3. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (kegiatan ini
dilakukan di pertemuan ke-4).
4. Memberi salam.
I. Penilaian

1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Medan, September 2017


Disetujui oleh,
Kepala Sekolah SMAS Methodist 7 Guru Pamong

Drs. Syaiful Joni Parlindungan Frida Kristina Situmorang

Mahasiswa Calon Guru

Hutri Agustina Siringoringo


NIM: 4143131016
LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP
I. MATERI

Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi

A. Tata Nama Senyawa


Tata nama senyawa yang digunakan adalah tata nama IUPAC yang
didasarkan atas rumus kimia senyawa. Dalam materi ini akan dibahas tata nama
senyawa anorganik dan senyawa organik sederhana.
1. Tata Nama Senyawa Biner
a. Senyawa biner dari logam dan nonlogam
Senyawa biner dari logam dan nonlogam umumnya adalah senyawa
ion. Logam membentuk ion positif (kation) dan nonlogam membentuk ion
negatif (anion). Nama beberapa kation logam dan anion nonlogam
(monoatom) diberikan pada Tabel 1 dan 2.

Tabel 1. Beberapa kation dari logam


Logam Ion Logam Nama Ion Logam

Litium
+ Ion Litium
Li

Natrium Na+ Ion Natrium

Kalium K+ Ion Kalium

Magnesium Mg2+ Ion Magnesium

Kalsium Ca2+ Ion Kalsium

Barium Ba2+ Ion Barium

Aluminium Al3+ Ion Aluminium

* Sn2+ Ion Timah(II)


Timah
Sn4+ Ion Timah(IV)
* Pb2+ Ion Timbal(II)
Timbal
Pb4+ Ion Timbal(IV)
* Cu+ Ion Tembaga(I)
Tembaga
Cu2+ Ion Tembaga(II)
Logam Ion Logam Nama Ion Logam
*
Emas Au+ Ion Emas(I)
Au3+ Ion Emas(III)

Seng Zn2+ Ion Zink/Seng

*
Cr2+ Ion Kromium(II)
Kromium
Cr3+ Ion Kromium(III)

*
Fe2+ Ion Besi(II)
Besi
Fe3+ Ion Besi(III)
Nikel Ni2+ Ion Nikel

*
Pt2+ Ion Platina(II)
Platina
Pt4+ Ion Platina(IV)

*Untuk logam yang dapat memiliki lebih dari satu muatan, digunakan
Sistem Stock yang dikembangkan oleh ahli kimia Jerman, Alfred Stock
(1876-1946). Dalam sistem ini, muatan dinyatakan dengan angka romawi
I, II, III dan seterusnya yang ditulis dalam tanda kurung setelah nama
logam tanpa diberi spasi.
Sumber: (Johari, 2007: 154)
Tabel 2. Beberapa anion dari nonlogam
Anion dari nonlogam
Nonlogam Anion Nama Anion
-
Hidrogen H Hidrida
3-
Nitrogen N Nitrida
2-
Oksigen O Oksida

Fosfor P3- Fosfida


2-
Belerang S Sulfida
2-
Selenium Se Selenida
-
Fluorin F Florida

Nonlogam Anion Nama Anion


-
Klorin Cl Klorida
-
Bromin Br Bromida
-
Iodin I Iodida

Sumber: (Johari, 2007: 154)


Tata nama senyawa biner logam dan nonlogam adalah sebagai berikut:
a) Senyawa yang unsur logamnya memiliki satu bilangan oksidasi yaitu
(atom unsur golongan IA, IIA dan IIIA) nama logam ditulis lebih
dulu diikuti dengan nama nonlogam, dan diberi akhiran ida.
Contoh : NaCl = Natrium klorida
b) Senyawa yang unsur logamnya memiliki bilangan oksidasi lebih dari
satu (logam transisi), muatan logamnya (bilangan oksidasi logam)
dituliskan menggunakan angka romawi dalam tanda kurung diikuti
dengan nama nonlogam, dan diberi akhiran akhiran ida..

Contoh :
 Penamaan senyawa FeO.
2+
Dari senyawa FeO, Fe membentuk kation Fe serta O
mempunyai muatan -2, maka:
- Muatan besi pada FeO adalah +2. Jadi nama FeO
adalah besi(II) oksida
Besi (II) oksida

Nama Logam nonlogam diakhiri


akhiran –ida

Muatan ion besi


 Fe2O3 : besi(III) oksida
 Cu2O : tembaga(I) oksida atau kupro oksida
 CuO : tembaga(II) oksida atau kupri oksida
 FeCl2 : besi(II) klorida atau fero klorida
 FeCl3 : besi(III) klorida feri klorida

Bilangan oksidasi
Bilangan oksidasi adalah muatan atom dalam pembentukan suatu
molekul atau ion.

Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi:

1. Biloks atom unsur bebas = 0, unsur bebas seperti H2, O2, Cl2,
P4, S8, Na, Mg, Fe, Au, Zn, Al, Ag, dsb.
2. Biloks unsur golongan IA dalam senyawa = +1 (Gol. IA: H,
Li, Na, K, Rb, Cs, Fr)
3. Biloks unsur golongan IIA dalam senyawa = +2 (Gol. IIA:
Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra)
4. Biloks atom hidrogen (H) dalam senyawa = +1, kecuali
dalam senyawa hidrida logam (NaH, LiH, KH, CaH2) = -1
5. Biloks atom oksigen (O) dalam senyawa = -2, kecuali dalam
senyawa superoksida (KO2) = -½, senyawa peroksida (H2O2,
Na2O2, K2O2) = -1, dan senyawa F2O = +2
6. Biloks atom F dalam senyawa = -1
7. Biloks suatu ion beratom satu = muatannya
8. Jumlah biloks unsur-unsur dalam ion poliatom = muatannya
9. Jumlah biloks unsur-unsur dalam senyawa = 0
b. Senyawa biner dari nonlogam dan nonlogam

Tata nama senyawa tersebut adalah sebagai berikut :

 Penamaan dimulai dari nama nonlogam pertama diikuti nama


nonlogam kedua dan diberi akhiran –ida
Contoh : HCl dinamakan Hidrogen klorida
ClF dinamakan klorin flourida
 Jika dua jenis nonlogam dapat membentuk lebih dari satu jenis
senyawa, maka digunakan awalan Yunani sesuai angka indeks dalam
rumus kimianya.

Tabel 3. Awalan untuk senyawa molekul biner


1 = mono
2 = di
3 = tri
4 = tetra
5 = penta
6 = heksa
7 = hepta
8 = okta
9 = nona
10 = deka
Contoh :
Rumus kimia Nama
CO Karbon monoksida
CO2 Karbon dioksida
NO Nitrogen monoksida
NO2 Nitrogen dioksida
N2O4 Dinitrogen tetraoksida
N2O5 Dinitrogen pentaoksida
Rumus kimia Nama
PCl3 Fosfor triklorida
PCl5 Fosfor pentaklorida
P4O10 Tetrafosfor dekaoksida
Sumber: (Johari, 2007: 155)

Perhatikan! awalan mono tidak digunakan untuk unsur nonlogam


pertama.
 Tata nama IUPAC tidak perlu digunakan untuk senyawa yang
memiliki nama umum.
Contoh : H2O (air),
NH3 (amonia).

2. Tata Nama Senyawa Poliatom

Banyak senyawa ion mengandung ion poliatom. Ion poliatom dapat berupa
kation poliatom atau anion poliatom. Akan tetapi, kebanyakan ion poliatom berupa
anion poliatom.

Tabel 4. Beberapa ion poliatom


Ion Nama Ion Nama
CH3COO- Ion asetat OH- Ion hidroksida
NH4+ Ion ammonium NO3- Ion nitrat

CO32- Ion karbonat NO2- Ion nitrit


- 2-
ClO Ion hipoklorit C2O4 Ion oksalat

ClO2- Ion klorit MnO4- Ion permanganat

SO42- Ion sulfat SO32- Ion sulfit


Cr2O72- Ion dikromat ClO3- Ion klorat
ClO4- Ion perklorat CrO42- Ion kromat
CN- Ion sianida PO43- Ion posfat

 Untuk senyawa yang terdiri dari kation logam dan anion poliatom,
maka penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti nama anion
poliatom.
Contoh : NaOH : Natrium hidroksida
KCN : Kalium sianida
KMnO4 : Kalium permanganat
PbSO4 : Timbal (II) sulfat
Al2(SO4)3 : Aluminium sulfat
 Untuk senyawa yang terdiri dari kation poliatom dan anion
monoatom/poliatom, penamaan dimulai dari nama kation poliatom
diikuti nama anion monoatom/poliatom.
Contoh :
NH4Cl : amonium klorida

NH4CN: amonium sianida

NH4OH : amonium hidroksida

Akhiran –ida pada anion digunakan untuk


anion yang mengandung satu atom
(monoatom), misalnya Cl- (klorida) kecuali Ion
hidroksida (OH-) dan sianida (CN-).

3. Tata Nama Senyawa Asam


Asam dapat didefinisikan sebagai zat kimia yang dalam air menghasilkan ion
+
H . Contohnya adalah HCl. Dalam keadaan murni, HCl adalah senyawa molekul dan
berada sebagai gas. Akan tetapi jika HCl dilarutkan ke dalam air, maka HCl akan
menghasilkan ion H+. Senyawa demikian disebut senyawa asam. Tata nama senyawa
asam adalah sebagai berikut :
a. Untuk senyawa asam biner (terdiri dari 2 jenis unsur), penamaan dimulai dari
kata ‘asam’ diikuti nama sisa asamnya, yakni anion nonlogam.
Contoh : HCl (asam klorida), H2S (asam sulfida)
HF (asam flourida)
Tabel 5. Perbedaan tata nama senyawa molekul biner dengan asam
biner.
Rumus Senyawa molekul Asam
Kimia biner Biner
HCl Hidrogen klorida Asam klorida

HF Hidrogen flourida Asam flourida

H2S Hidrgoen sulfida Asam sulfida

b. Untuk senyawa asam yang terdiri dari lebih 2 jenis unsur, penamaan dimulai
dari kata ‘asam’ diikuti anion poliatomnya.
Contoh :
HCN : asam sianida
H2SO4 : asam sulfat
H2CO3 : asam karbonat
HCH3COO atau CH3COOH : asam asetat

4. Tata Nama Senyawa Organik


Tata nama senyawa organik lebih kompleks dibanding tata nama senyawa
anorganik. Hal ini terutama dikarenakan sebgaian besar senyawa organik tidak dapat
ditentukan dari rumus kimianya saja, melainkan dari rumus strukturnya. Disamping
itu jumlah senyawa organik jauh lebih banyak dibandingkan senyawa anorganik. Tata
nama senyawa organik sederhana :
a. Senyawa organik paling sederhana hanya mengandung atom C dan H yang
juga dikenal dengan senyawa hidrokarbon. Nama senyawa dimulai dengan
awalan sesuai jumlah atom C, dan diberi akhiran –ana.

Rumus Jumlah atom Nama Senyawa


Awalan
kimia C

CH4 1 Meta- Metana

C2H6 2 Eta- Etana

C3H8 3 Propa- Propana


Nama senyawa jika atom/gugus atom pada senyawa diganti dengan atom
/gugus atom lainnya adalah sebagai berikut.

Rumus Nama
Kemungkinan Senyawa
Kimia

 Jika atom H diganti gugus – CH3OH Metanol


OH maka akhiran –ana
diganti dengan –ol.
 Jika atom H diganti atom CH3Cl Klorometana
halogen (F, Cl, Br, I), maka CH2Cl2
Diklorometana
diberi awalan ‘halo’ (fluoro, CHCl3
kloro, bromo, iodo). Jika CCl4 Triklorometana
lebih dari 1 atom H diganti Tetraklorometana
dengan lebih dari 1 atom
halogen sejenis, maka guna
tekan awalan di, tri, tetra
dstJika atom H diganti gugus

 –NH2, maka akhiran –ana CH3NH2 Metilamina


diganti dengan –amina.
 Jika atom H diganti gugus –
NO2, maka beri awalan nitro. CH3NO2
 Jika gugus –CH3 diganti Nitrometana
gugus –COOH, maka nama HCOOH
pertama senyawa adalah
‘asam’ diikuti nama senyawa Asam metanoat
tetapi akhiran
–ana diganti dengan
–oat.

b. Senyawa organik penting lainnya adalah benzena yang mempunyai rumus


kimia C6H6. Perhatikan penamaan senyawa jika satu atom H diganti dengan
atom/ gugus atom lainnya.
Rumus kimia Nama IUPAC Nama lazim

C6H6 Benzena -
C6H5OH Hidroksilbenzena Fenol
C6H5Cl Klorobenzena -
C6H5NH2 Aminobenzena Anilina
C6H5NO2 Nitrobenzena -
C6H5COOH Asam karboksilat Asam benzoat
benzena

B. Persamaan Reaksi
1. Pengertian Persamaan Reaksi
Ketika ahli kimia mulai memikirkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam
suatu reaksi kimia, maka mereka selalu memulainya dengan persamaan reaksi. Reaksi
kimia adalah perubahan pereaksi menjadi hasil reaksi. Suatu reaksi tidak boleh
melanggar hukum kekekalan massa, artinya jenis dan jumlah atom sebelum dan
sesudah reaksi harus sama. Misalnya reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen
membentuk air.

Hidrogen + Oksigen → Air

H2(g) + O2(g) → H2O(l)

(pereaksi) (produk)

Perubahan yang terjadi dapat dipaparkan dengan menggunakan rumus kimia


zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Cara pemaparan ini disebut persamaan reaksi.
Persamaan reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen membentuk air dipaparkan
sebagai berikut :

H2(g) + O2(g) → H2O(g)

Jika diperhatikan, jenis atom di sebelah kiri dan kanan tanda panah pada
reaksi diatas sama, yaitu H dan O, yang belum sama adalah jumlah atomnya. Pada
reaksi tersebut jumlah atom H sama tetapi O tidak. Oleh sebab itu, kita harus
menambahkan bilangan bulat di depan masing-masing zat sedemikian rupa sehingga
jumlah atom-atom tersebut menjadi sama. Pekerjaan seperti ini disebut penyetaraan
reaksi.
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l)
Tanda panah menunjukkan arah reaksi, dan dapat dibaca sebagai
“membentuk”, atau bereaksi menjadi. Huruf kecil dalam tanda kurung yang
mengikuti rumus kimia zat dalam persamaan reaksi menyatakan wujud atau keadaan
zat yang bersangkutan. Huruf g berarti gas, l berarti cairan (liquid), s berarti padatan
(solid), dan aq berarti larutan. Bilangan yang mendahului rumus kimia zat dalam
persamaan reaksi disebut koefisien reaksi.
Koefisien reaksi menyatakan perbandingan partikel zat yang terlibat dalam
reaksi. Untuk contoh diatas, koefisien reaksi menunjukkan bahwa tiap dua molekul
hidrogen bereaksi dengan satu molekul oksigen membentuk 2 molekul air. Oleh
karena koefisien reaksi merupakan angka perbandingan, maka koefisien reaksi
haruslah bilangan bulat paling sederhana.

2. Penyetaraan Persamaan Reaksi

Penyetaraan reaksi merupakan hal penting karena perhitungan kimia dapat


diselesaikan bila persamaan reaksinya benar. Penyetaraan dapat dilakukan dengan 2
cara yaitu dengan menerka (coba-coba) untuk reaksi sederhana dan dengan
persamaan matematika untuk reaksi yang rumit, contoh:
 Menyetarakan persamaan reaksi dengan cara coba-coba

Contoh :

a) Na2CO3(s) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)+ CO2(g)

Untuk menyetarakan persamaan reaksinya, tempatkan koefisien di


depan rumus molekul agar reaksinya setara. Meskipun tidak ada aturan
tertentu dari mana dimulainya. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan
cara memberikan koefisien 1 pada rumus molekul yang agak kompleks,
dalam persamaan ini dimulai dengan Na2CO3. Dalam rumus molekul
hanya ada 2 atom Na. Untuk membuat setimbang, kita tempatkan
koefisien 2 di depan NaCl. Dengan demikian diperoleh :

Na2CO3(s) + HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2O(l)+ CO2(g)

Meskipun jumlah Na sudah setara, Cl belum setara. Hal ini dapat


diperbaiki dengan cara menempatkan koefisien 2 di depan HCl. Ternyata
penempatan angka ini menyebabkan hidrogen menjadi setara.

Na2CO3(s) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2O(l)+ CO2(g)


Ternyata langkah ini juga sudah menyetarakan atom hidrogen, sehingga
persamaan reaksinya sudah setara.

b) Mg(OH)2(aq) + HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2O(l)


Langkah 1: jumlah atom Mg di kiri = 1, di kanan = 1(sudah sama)
jumlah atom O di kiri = 2, di kanan = 1(belum sama)
jumlah atom H di kiri = 2 + 1 = 3, di kanan = 2 (belum
sama)
jumlah atom Cl di kiri = 1, di kanan = 2 (belum sama)
Langkah 2 : atom Cl dalam HCl dikalikan 2
Mg(OH)2(aq) + 2 HCl(aq) → MgCl2(aq) +H2O(l)
Langkah 3 : atom O dalam H2O dikalikan 2
Mg(OH)2(aq) + 2 HCl(aq) → MgCl2(aq) +2 H2O(l)

 Cara persamaan matematika


Contoh: Tuliskanlah persamaan reaksi setara dari persamaan reaksi berikut.
Na2CO3(s) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)+ CO2(g)

aNa2CO3(s) + bHCl(aq) → cNaCl(aq) + dH2O(l)+ eCO2(g)


dimisalkan koefisien masing-masing senyawa dengan bilangan a, b, c, d.
 Untuk menyetarakan jumlah atom Na, persamaan matematika
2a = c ............................................................................... (1)
 Untuk menyetarakan jumlah atom C
a = e ................................................................................. (2)
 Untuk menyetarakan jumlah atom O
3a = d + 2e....................................................................... (3)
 Untuk menyetarakan jumlah atom H
b = 2d .............................................................................. (4)
 Untuk menyetarakan jumlah atom Cl
b = c................................................................................. (5)
misalkan a = 1
maka dari persamaan (1), 2a = c, c = 2
dari persamaan (2), e = 1
dari persamaan (3), 3a = d + 2e
3 = 2+ d
d=1
(4) b = 2d, maka b = 2
(5) b = c, maka c = 2
Sehingga diperoleh persamaan reaksi yang setara,
Na2CO3(s) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2O(l)+ CO2(g)

Cara persamaan matematika ini dapat juga dilakukan dengan langkah-


langkah sebagai berikut.
1. Pilihlah satu rumus kimia yang paling rumit, tetapkan koefisiennya
sama dengan 1.
2. Zat-zat yang lain tetapkan koefisien sementara dengan huruf.
3. Setarakan dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang tadi
diberi koefisien 1.
4. Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O
disetarakan paling akhir.

Contoh :

Al(s) + HCl(aq) →AlCl3(aq) + H2(g)


Langkah Penyetaraan:
 Kita tetapkan koefisien AlCl3 = 1, sedangkan koefisien zat-zat
yang lain dimisalkan dengan huruf.
a Al(s) + b HCl(aq) → 1 AlCl3(aq) + c H2(g)
 Setarakan jumlah Al dan Cl.

Jumlah atom Jumlah atom ∑ ruas kiri =

ruas kiri ruas kanan ∑ ruas kanan

A1 = a A1 = 1 a=1

Cl = b C1 = 3 b=3
K
i
ta masukkan a dan b pada persamaan reaksi, sehingga persamaan
reaksi menjadi:
1 Al(s) + 3 HCl(aq) → 1 AlCl3(aq) + c H2(g)
 Setarakan jumlah atom H.

Jumlah atom Jumlah atom ∑ ruas kiri =


ruas kiri ruas kanan ∑ ruas kanan

H=3 H =2c 2c = 3

c =1,5

Kita masukkan koefisien c, sehingga persamaan reaksi menjadi:


1 Al(s) + 3 HCl(aq) → 1 AlCl3(aq) + 1,5 H2(g)
Karena koefisien tidak boleh pecahan, untuk membulatkan pecahan,
maka semua koefisien dikalikan dua, sehingga persamaan reaksi
menjadi:
2 Al(s) + 6 HCl(aq) → 2 AlCl3(aq) + 3H2(g)
I. PENILAIAN
1. Afektif
2. Kognitif
3. Psikomotorik

INTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF


Nama Satuan pendidikan : SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : X/2
Mata Pelajaran : Kimia
KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK
NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1

3
4

5
6

8
9

10

11
12
13

14
15

16

17

18

19

20

21
22

23
24
KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK
NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
25
26

27

28
29

30

31

32
33

34

35

36

Medan, September 2017


Disetujui oleh,
Kepala Sekolah SMAS Methodist 7 Guru Pamong

Drs. Syaiful Joni Parlindungan Frida Kristina Situmorang

Mahasiswa Calon Guru

Hutri Agustina Siringoringo


NIM: 4143131016
INSTRUMEN TES TERTULIS

Satuan Pendidikan : SMA Sw. Methodist 7 Medan


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XII
Kompetensi dasar : 3.7 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisika dan
kimia, manfaat, dan proses pembuatan unsur-unsur
golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, dan alkali
tanah).
Soal:
A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar!

1. Reaksi berikut yang merupakan reaksi reduksi-oksidasi adalah…


a. Al3+ + OH- → Al(OH)3
b. H+ + SO4- → HSO4-
c. Pb2+ + 2Br- → PbBr2
d. H2 + Cl2 → 2HCl
e. HF + NH3 → NH4F

2. Bilangan oksidasi N pada ion NO3- adalah…


A. -3
B. -2
C. -1
D. 0
E. -6

3. Tuliskan tata nama senyawa biner di bawah ini.


a. N2O4
b. ClO4- : ion perklorat
Jawaban:
N2O4: Dinitrogen Tetraoksida
ClO4- : ion perklorat
4. Tuliskan tata nama senyawa hidrokarbon berikut:
a. C3H8 : Propana
b. H3C-CH-CH2-CH3 : 1-metil-butana
CH3
INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI
Nama Satuan pendidikan : SMAN Sw. Methodist 7 Medan
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : X/2
Mata Pelajaran : Kimia
Kelengkapan Penulisan Kemampuan
Total Nilai
No Nama Siswa Materi Materi Presentasi
Skor Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24
25

26

27

28

29

30

311

32

33

34

35

36

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
Skor maksimal
PEDOMAN PENSKORAN:
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI SKOR MAKS

 Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi


dan Daftar Pustaka
 Presentasi sistematis sesuai materi
4
 Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi  Dilengkapi gambar / hal yang menarik
yang sesuai dengan materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Materi dibuat dalam bentuk charta /
Power Point
 Tulisan terbaca dengan jelas
4
 Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi  Bahasa yang digunakan sesuai dengan
materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
 Seluruh anggota berperan serta aktif
4
 Dapat mengemukanan ide dan
3 Kemampuan presentasi berargumentasi dengan baik
 Manajemen waktu yang baik
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12

Medan, September 2017


Disetujui oleh,
Kepala Sekolah SMAS Methodist 7 Guru Pamong

Drs. Syaiful Joni Parlindungan Frida Kristina Situmorang

Mahasiswa Calon Guru

Hutri Agustina Siringoringo


NIM: 4143131016
KISI-KISI SOAL
Mata Pelajaran : Kimia SMA
Kelas/Semester : X/ Semester

Bahan Kls/ Level Bentuk No.


No. Kompetensi Dasar Konten/Materi Indikator Soal
Semester Kognitif Soal Soal
1 Menentukan bilangan ` Reaksi redukdi- Disajikan beberapa persamaan reaksi, Pemahaman PG 1
oksidasi unsur untuk oksidasi peserta didik dapat menentukan yang (C2)
mengidentifikasi reaksi termasuk reaksi reduksi-oksidasi.
reduksi dan oksidasi serta
2 penamaan senyawa Disajikan contoh senyawa ion, peserta Penerapan PG 2
didik dapat harga bilangan oksidasi unsur (C3)
pembentuknya.

3 Tata Nama Disajikan dua buah senyawa biner dan Pemahaman Uraian 3
Senyawa ion, peserta didik dapat memberikan (C2)
nama untuk senyawa yang disajikan.
.
4 Disajikan contoh senyawa hidrokarbon, Pemahaman Uraian 4
peserta didik dapat menentukan nama (C2)
senyawa yang disajikan.

5 Disajikan penjelasan mengenai peristiwa Penalaran Uraian 5


dalam kehidupan sehari-hari, yakni reaksi (C4)
redoks pada buah apel, peserta didik dapat
mengidentifikasi senyawa apa saja yang
dapat digunakan untuk meminimalisir
terjadinya pembusukan pada irisan buah
apel.
KARTU SOAL NO. 1

Mata Pelajaran : Kimia SMA


Kelas/Semester : X/ Semester 2
Kurikulum : Kurikulum 2013
Nama Penulis Soal : Hutri Agustina Siringoringo
Satuan Kerja : SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN

Kompetensi Dasar : Menentukan bilangan oksidasi unsur untuk mengidentifikasi


reaksi reduksi dan oksidasi serta penamaan senyawa
Materi : Reaksi Reduksi-Oksidasi
Indikator Soal : Disajikan persamaan reaksi reduksi-oksidasi, peserta didik dapat
menyetarakan reaksi yang disajikan.
Level Kognitif : Penerapan (C3)

Soal:
aFe + bH2SO4 → cFe2(SO4)3 + dSO2 + eH2O
A. a=1, b=6, c=2, d=6, e=3
B. a=2, b=6, c=1, d=3, e=6
C. a=4, b=3, c=2, d=1, e=3
D. a=4, b=6, c=2, d=3, e=6
E. a=2, b=3, c=1, d=1, e=3

Kunci/Pedoman Penskoran: C
KARTU SOAL NO. 2

Mata Pelajaran : Kimia SMA


Kelas/Semester : X/ Semester 2
Kurikulum : Kurikulum 2013
Nama Penulis Soal : Hutri Agustina Siringoringo
Satuan Kerja : SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN

Kompetensi Dasar : Menentukan bilangan oksidasi unsur untuk mengidentifikasi


reaksi reduksi dan oksidasi serta penamaan senyawa
Materi : Reaksi Reduksi-Oksidasi
Indikator Soal : Disajikan contoh senyawa ion, peserta didik dapat harga
bilangan oksidasi unsur pembentuknya.
Level Kognitif : Penerapan (C3)

Soal:

Bilangan oksidasi Ni pada senyawa [Ni(CN)4I] 3- adalah…


A. -5
B. -3
C. -2
D. +2
E. +5

Kunci/Pedoman Penskoran: D
KARTU SOAL NO. 3

Mata Pelajaran : Kimia SMA


Kelas/Semester : X/ Semester 2
Kurikulum : Kurikulum 2013
Nama Penulis Soal : Hutri Agustina Siringoringo
Satuan Kerja : SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN

Kompetensi Dasar : Menentukan bilangan oksidasi unsur untuk mengidentifikasi


reaksi reduksi dan oksidasi serta penamaan senyawa
Materi : Reaksi Reduksi-Oksidasi
Indikator Soal : Disajikan contoh senyawa ion, peserta didik dapat harga
bilangan oksidasi unsur pembentuknya.
Level Kognitif : Penerapan (C3)

Soal:

Bilangan oksidasi Cr pada K2Cr2O7 adalah…


A. +3
B. +4
C. +5
D. +6
E. +7

Kunci/Pedoman Penskoran: C
KARTU SOAL NO. 4

Mata Pelajaran : Kimia SMA


Kelas/Semester : X/ Semester 2
Kurikulum : Kurikulum 2013
Nama Penulis Soal : Hutri Agustina Siringoringo
Satuan Kerja : SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN

Kompetensi Dasar : Menentukan bilangan oksidasi unsur untuk mengidentifikasi


reaksi reduksi dan oksidasi serta penamaan senyawa
Materi : Reaksi Reduksi-Oksidasi
Indikator Soal : Disajikan contoh senyawa hidrokarbon, peserta didik
menentukan nama senyawa yang disajikan.
Level Kognitif : Penerapan (C3)

Soal:
Nama senyawa hidrokarbon di bawah ini adalah...

A. 2 metil, 5 etil-heptana
B. 2,2-dimetil, 5-etil-heptana
C. 5-etil, 2,2-dimetil-heptana
D. 2,2-dimetil, 5-metil-heptana
E. 2-metil, 2-metil, 2-etil-heptana

Kunci/Pedoman Penskoran: C
KARTU SOAL NO. 5

Mata Pelajaran : Kimia SMA


Kelas/Semester : X/ Semester 2
Kurikulum : Kurikulum 2013
Nama Penulis Soal : Hutri Agustina Siringoringo
Satuan Kerja : SMA SWASTA METHODIST 7 MEDAN

Kompetensi Dasar : Menentukan bilangan oksidasi unsur untuk mengidentifikasi


reaksi reduksi dan oksidasi serta penamaan senyawa
Materi : Reaksi Reduksi-Oksidasi
Indikator Soal : Disajikan contoh senyawa ion, peserta didik dapat harga
bilangan oksidasi unsur pembentuknya.
Level Kognitif : Penerapan (C3)

Soal:

1) N2O5
2) MgO2
3) K2Cr2O7

Nama untuk senyawa di atas berturut-turut adalah…


A. Nitrogen oksida, Magnesium dioksida, Kalium kromit
B. Dinitrogen pentaoksida, Magnesium oksida, Kalium kromit
C. Nitrogen oksida, Magnesium dioksida, Kalium kromat
D. Nitrogen oksida, Magnesium oksida, Kalium dikromit
E. Dinitrogen pentaoksida, Magnesium dioksida, Kalium dikromat

Kunci/Pedoman Penskoran: E
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
Lembar Observasi Diskusi

ASPEK PENILAIAN
Nama Merumuskan Melakukan Menafsirkan Jumlah
No. Mengkomunikasikan
Siswa Pertanyaan Pengamatan Data Skor
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1

2
3
4

5
6

9
10

11
12

13
14

15

16
17
18

19
20

21
22

23

24
25

26

27
28

29
30

31
32

33

34

35

36
Penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3
Perumusan Perumusan pertanyaan
Merumuskan Tidak merumuskan
pertanyaan dengan dilakukan mandiri
pertanyaan pertanyaan
bantuan guru (individual atau kelomok)
Pengamatan teliti
Pengamatan teliti dan tidak
Melakukan tetapi masih
Tidak mengamati mengandung interpretasi
peengamatan mengandung
lain
interpretasi lain
Melakukan analisis
Melakukan analisis
tetapi tidak
Menafsirkan data Tidak menafsirkan mencoba mengaitkan antar
mengaitkan antar
variabel
variable
Memadukan secara tertulis
Mengkomunikasikan Secara lisan Lisan dan tertulis
dan lisan

Perhitungan nilai keterampilan untuk instrumen di atas menggunakan rumus berikut .


skor yang diperoleh
Nilai = skor maksimum
x 100 %

Medan, September 2017


Disetujui oleh,
Kepala Sekolah SMAS Methodist 7 Guru Pamong

Drs. Syaiful Joni Parlindungan Frida Kristina Situmorang

Mahasiswa Calon Guru

Hutri Agustina Siringoringo


NIM: 4143131016

Anda mungkin juga menyukai