BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
angka kematian ibu dari 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
(AKI) di Indonesia masih sangat lambat, dari tahun 2002 AKI sekitar
1
2
Barat tahun 2008 yaitu 226 orang / 100.000 kelahiran hidup selama
Kematian ibu dan anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah
eritrosit rendah dari harga normal akibat kekurangan zat besi, vitamin
1998) Anemia defisiensi zat besi merupakan gizi yang paling lazim di
Anemia dapat berakibat fatal bagi ibu hamil karena ibu hamil
ibu hamil yaitu status gizi buruk, persalinan dengan jarak yang
Sumatera Barat tahun 2013, jumlah ibu hamil di Sumatera Barat yaitu
(7,7 %) dari 1.402 orang ibu hamil sedangkan pada bulan Januari
sampai Agustus tahun 2014 jumlah anemia ibu hamil adalah 114
Tabel 1.1
Jumlah Anemia ibu Hamil Pada 4 Puskesmas Yang ada di Kota Solok
pada bulan Januari sampai Agustus 2014
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah anemia ibu hamil
22 orang (15,7 %). Dan selama tahun 2013 jumlah bayi BBLR yang
tidak perlu memeriksa darah karena anemia pada ibu hamil dapat
dilihat dari wajah dan penampilan fisik dan 3 orang ibu mengatakan
B. Rumusan Masalah
2014?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
tahun 2014.
6
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
3. Bagi Puskesmas
kehamilan.
E. Ruang Lingkup
Nan Balimo Wilayah Kerja Puskesmas Nan Balimo Kota Solok pada
ini adalah seluruh ibu hamil yang ada di Kelurahan Nan Balimo
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
a. Pengertian
(Manuaba, 2010).
b. Derajat Anemia
2) Ringan : Hb 8 gr % - < 11 gr %
3) Sedang : Hb 5 gr % - < 8 gr %
4) Berat : < 5 gr %
(Arisman, 2010).
8
9
parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda
(Winkjosastro, 2002).
1) Saat hamil
a) Abortus
b) Missed abortion
c) Kelainan congenital
d) Persalinan premature
e) Pendarahan ante partum
f) Gangguan pertumbuhan janin dan rahim
g) Asfiksia intra uterine sampai kematian janin
h) Gentosis dan mudah terkena infeksi
2) Saat persalinan
3) Saat nifas
(daging, telur, hati dan ikan dan juga karena banyaknya zat
(2) Perdarahan
(Mochtar, 2011)
pembentukan: 8,0 %)
adalah:
3) Malabsorbsi
lain-lain
13
karena konsumsi zat besi yang rendah dari pola makanan yang
sebagian besar terdiri dari nasi, dan menu yang kurang beraneka
ragam. kosumsi zat besi dari makanan tersebut sering lebih rendah
dari dua pertiga kecukupan kosumsi zat besi yang dianjurkan, dan
beberapa jenis makanan, terutama yang kaya zat besi selama masa
terus dan semakin pesat, maka janin dalam hal ini berperan sebagai
misalnya kadar hemoglobin yang sangat rendah maka zat besi yang
dan sarapan zat besi dalam dari makanan sangat sedikit, pemberian
2004: 172).
h. Pengobatan Anemia
penembah zat besi lainnya. Anemia jenis ini paling banyak dijumpai
1) Pemberian zat besi per oral : sulfas ferosus atau glokosa dengan
2) Pemberian zat besi per parenteral : diberikan bila ibu hamil tidak
Gizi yang baik selama hamil akan membantu ibu dan bayi
kebutuhan gizi baik untuik wanita hamil maupun bagi yang sedang
2002).
a. Pengetahuan
1) Pengertian Pengetahuan
2) Tingkat Pengetahuan
paling rendah,
mengelompokan, an sebagainya,
a) Metode keteguhan
b) Metode otoritas
berdasarkan intuisi
d) Metode tradisi
berlaku di lingkungannya
f) Metode metafisik
19
g) Metode ilmiah
anemia karena diet yang berpantang telur, daging, hati, atau ikan.
Padahal jenis pangan itu sumber zat besi yang mudah diserap tubuh.
b. Sikap
1) Pengertian
20
objek
b) Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap
suatu objek
c) Kecendrungan untuk bertindak
2010)
2) Tingkat Sikap
a) Menerima (receiving)
tentang gizi
b) Merespon (responding)
c) Menghargai (valuing)
positif.
(Notoatmodjo, 2010)
3) Pengukuran Sikap
distribusi frekuensi.
B. Kerangka Teori
berikut:
Faktor predisposisi
- Pengetahuan
- Sikap
- Tingkat pendidikan
- Sosial ekonomi
- Sistem nilai yang
dianut
Faktor Pemungkin
Faktor Penguat
- Peran tokoh
masyarakat
- Peran petugas
kesehatan
- Dukungan Keluarga
Gambar 2.1.
Kerangka teori (Green, dalam Notoatmodjo, 2010)
Keterangan
- Yang diteliti
- Yang tidak diteliti
C. Kerangka Konsep
Tingkat PengetahuanIbu
Hamil
Kejadian Anemia Ibu
hamil
Sikap
Gambar. 2.2
Kerangka Konsep
HubunganTingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang
24
D. Defenisi Operasional
Tabel 2.1
Defenisi Operasional
HubunganTingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang
Anemia dengan Kejadian Anemia di Kelurahan Nan Balimo
Puskesmas Nan Balimo Kota Solok
Tahun 2014
N Defenisi Skala
Variable Alat ukur Cara ukur Hasil ukur
o operasional ukur
1. Kejadian Kadar Hb Sahli Memeriksa (0) Anemia Ordinal
Anemia haemoglobin darah bila Hb <
ibu hamil dengan Hb 11 gr %
yang Sahli (1) Tidak
diperiksa anemia
pada saat bila Hb ≥
penelitian 11 gr%
2. Tingkat Segala Kuesioner Wawancara (0) Rendah Ordinal
pengetahuan sesuatu yang jika nilainya
diketahu ibu < mean
tentang (1) Tinggi
anemia ibu jika nilainya
hamil ≥ mean
Untuk
pernyataan
negatif
SS=1, S=2,
TS=3,
STS=4
E. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Populasi
27
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester I (0-12
minggu) dan trimester III (28 -40 minggu) yang ada di kelurahan Nan
2. Sampel
sebanyak 48 orang ibu hamil. Adapun kriteria sampel yang akan diambil
adalah :
b. Kriteria eklusi :
1. Data Primer
28
langkah-langkah:
responden
2. Data Sekunder
b. Pengkodean (Coding)
berbentuk angka.
Jawaban yang betul diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0
(Mean) X = ∑ Xi
n : sample
Setuju (S) 3
30
Setuju (S) = 2
(Mean) X = ∑ Xi
n : sample
distribusi
e. Membersihkan (Cleaning)
(Notoatmodjo, 2005)
a. Analisa Univariat
b. Analisa Bivariat
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Gambaran Geografi
2. Keadaan Demografis
B. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
a. Kejadian Anemia
3
3
Tabel 4.1`
Distribusi Frekuensi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
Di Kelurahan Nan Balimo Wilayah Kerja Puskesmas
Nan Balimo Kota Solok Tahun 2014
No Kejadian Anemia f %
1. Anemia 27 56,2
2. Tidak Anemia 21 43,8
Jumlah 48 100
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Anemia Di Kelurahan Nan Balimo Wilayah Kerja Puskesmas
Nan Balimo Kota Solok Tahun 2014
No Tingkat Pengetahuan f %
1. Tinggi 28 58,3
2. Rendah 20 41,7
Jumlah 48 100
34
tentang anemia.
c. Sikap
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Hamil Tentang Anemia Di Kelurahan
Nan Balimo Wilayah Kerja Puskesmas Nan Balimo Kota Solok
Tahun 2014
No Sikap f %
1. Negatif 18 37,5
2. Positif 30 62,5
Jumlah 48 100
2. Analisa Bivariat
Tabel 4.4
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu
Hamil Di Kelurahan Nan Balimo Wilayah Kerja Puskesmas
Nan Balimo Kota Solok Tahun 2014
Kejadian Anemia
Tingkat Jumlah
Anemia Tidak Anemia
Pengetahuan
f % f % f %
Rendah 16 80 4 20 20 100
Tinggi 11 39,3 17 60,7 28 100
Jumlah 27 56,2 21 43,8 48 100
35
P value=0,012
didapatkan nilai p = 0,012 < 0,05 yang artinya ada hubungan yang
Tabel 4.5
Hubungan Sikap Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di
Kelurahan Nan Balimo Wilayah Kerja Puskesmas
Nan Balimo Kota Solok Tahun 2014
Kejadian Anemia
Jumlah
Sikap Anemia Tidak Anemia
f % f % f %
Negatif 16 88,9 2 11,1 18 100
Positif 11 36,7 19 63,3 30 100
Jumlah 27 56,2 21 43,8 48 100
P value=0,001
nilai p = 0,001 < 0,05 yang artinya ada hubungan yang bermakna
C. Pembahasan
1. Analisa Univariat
a. Distribusi frekuensi kejadian anemia
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 48 responden
dan memiliki kadar Hb ≥11 gr% atau tidak menderita anemia sebanyak
15 orang (35,7%).
b. Ringan : Hb 8 gr % - < 11 gr %
c. Sedang : Hb 5 gr % - < 8 gr %
minimal dua kali selama kehamilan yaitu trimester I dan trimester III.
anemia.
tentang anemia.
39
2010)
2. Analisa Bivariat
a. Hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan
kejadian anemia
Berdasarkan table 4.4 dapat dilihat bahwa dari 20 responden
didapatkan nilai p = 0,012 < 0,05 yang artinya ada hubungan yang
dinilai dalam penelitian ini berada pada tingkat tahu dan memahami,
anemia.
Menurut asumsi peneliti semakin tinggi tingkat pengetahuan
didapatkan nilai p = 0,001 < 0,05 yang artinya ada hubungan yang
sikap ibu hamil trimester III tentang anemia dengan kejadian anemia
bahwa ada hubungan antara sikap dengan kejaian anemia pada ibu
hamil.
Menurut Notoatmodjo (2005) sikap (attitude) merupakan
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari prilaku yang
pada ibu.
BAB V
43
A. Kesimpulan
B. Saran
bermanfaat
45