Anda di halaman 1dari 1

BAB III

KESIMPULAN

1. Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronik (PGK)


merupakan suatu kelainan pada struktur atau fungsi ginjal, yang
berlangsung > 3 bulan, yang berdampak pada kesehatan.
2. PGK merupakan penyebab kematian terbanyak ke-12, sekitar 1,1 juta orang
meninggal akibat PGK di seluruh dunia. Di Indonesia, provinsi dengan
prevalensi PGK tertinggi adalah Sulawesi Tengah sebesar 0,5%, diikuti
Aceh, Gorontalo, dan Sulawesi Utara masing-masing 0,4 %. Di Sumatera
Selatan, prevalensi penyakit gagal ginjal kronis adalah 0,1%.
3. Penyakit ginjal kronik merupakan penyakit multifaktorial. Penyebab
penyakit ginjal kronik bervariasi antara satu negara dengan negara yang
lainnya.
4. Faktor risiko PGK seperti hipertensi, diabetes melitus, pertambahan usia,
ada riwayat keluarga penyakit ginjal kronik, obesitas, penyakit
kardiovaskular, berat lahir rendah, penyakit autoimun seperti lupus
eritematosus sistemik, keracunan obat, infeksi sistemik, infeksi saluran
kemih, batu saluran kemih dan penyakit ginjal bawaan.
5. Klasifikasi PGK dibuat atas dasar CGA yaitu berdasarkan penyebab
(causes), kategori LFG (GFR), dan kategori albuminuria.
6. Kriteria PGK adalah kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa
kelainan struktural maupun fungsional, dengan atau tanpa penurunan LFG,
dengan manifestasi: kelainan patologis, terdapat tanda kelainan ginjal,
termasuk kelainan dalam komposisi darah atau urine, atau kelainan dalam
tes pencitrana, serta laju filtrasi glomerulus kurang dari 60 ml/mnt/1,73 m2
selama 3 bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
7. Penatalaksanaan dapat berupa tindakan farmakologi, non-farmakologi,
dialisis, dan transplantasi ginjal.
8. Penentuan prognosis pada penderita PGK, harus diperhatikan beberapa hal
berikut seperti 1) penyebab PGK; 2) kategori LFG; 3) kategori albuminuria;
4) faktor risiko lain dan kondisi komorbiditas.

37 Universitas Muhammadiyah Palembang

Anda mungkin juga menyukai