0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan1 halaman
Dokumen ini membahas tentang kesimpulan penyakit ginjal kronik (PGK). PGK merupakan penyebab kematian terbanyak ke-12 di dunia dan prevalensinya tertinggi di Sulawesi Tengah. Penyakit ini dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, usia, dan obesitas. Klasifikasi PGK didasarkan pada penyebab, tingkat fungsi ginjal, dan albuminuria. Penatalaksanaannya meliputi t
Dokumen ini membahas tentang kesimpulan penyakit ginjal kronik (PGK). PGK merupakan penyebab kematian terbanyak ke-12 di dunia dan prevalensinya tertinggi di Sulawesi Tengah. Penyakit ini dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, usia, dan obesitas. Klasifikasi PGK didasarkan pada penyebab, tingkat fungsi ginjal, dan albuminuria. Penatalaksanaannya meliputi t
Dokumen ini membahas tentang kesimpulan penyakit ginjal kronik (PGK). PGK merupakan penyebab kematian terbanyak ke-12 di dunia dan prevalensinya tertinggi di Sulawesi Tengah. Penyakit ini dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, usia, dan obesitas. Klasifikasi PGK didasarkan pada penyebab, tingkat fungsi ginjal, dan albuminuria. Penatalaksanaannya meliputi t
1. Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronik (PGK)
merupakan suatu kelainan pada struktur atau fungsi ginjal, yang berlangsung > 3 bulan, yang berdampak pada kesehatan. 2. PGK merupakan penyebab kematian terbanyak ke-12, sekitar 1,1 juta orang meninggal akibat PGK di seluruh dunia. Di Indonesia, provinsi dengan prevalensi PGK tertinggi adalah Sulawesi Tengah sebesar 0,5%, diikuti Aceh, Gorontalo, dan Sulawesi Utara masing-masing 0,4 %. Di Sumatera Selatan, prevalensi penyakit gagal ginjal kronis adalah 0,1%. 3. Penyakit ginjal kronik merupakan penyakit multifaktorial. Penyebab penyakit ginjal kronik bervariasi antara satu negara dengan negara yang lainnya. 4. Faktor risiko PGK seperti hipertensi, diabetes melitus, pertambahan usia, ada riwayat keluarga penyakit ginjal kronik, obesitas, penyakit kardiovaskular, berat lahir rendah, penyakit autoimun seperti lupus eritematosus sistemik, keracunan obat, infeksi sistemik, infeksi saluran kemih, batu saluran kemih dan penyakit ginjal bawaan. 5. Klasifikasi PGK dibuat atas dasar CGA yaitu berdasarkan penyebab (causes), kategori LFG (GFR), dan kategori albuminuria. 6. Kriteria PGK adalah kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural maupun fungsional, dengan atau tanpa penurunan LFG, dengan manifestasi: kelainan patologis, terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah atau urine, atau kelainan dalam tes pencitrana, serta laju filtrasi glomerulus kurang dari 60 ml/mnt/1,73 m2 selama 3 bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal. 7. Penatalaksanaan dapat berupa tindakan farmakologi, non-farmakologi, dialisis, dan transplantasi ginjal. 8. Penentuan prognosis pada penderita PGK, harus diperhatikan beberapa hal berikut seperti 1) penyebab PGK; 2) kategori LFG; 3) kategori albuminuria; 4) faktor risiko lain dan kondisi komorbiditas.