Menentukan kasus atau masalah yang ada di kelas pada saat pembelajaran berlangsung
Jawab: Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia dan hasil observasi yang telah
dilakukan, terdapat beberapa masalah yang dihadapi dalam pembelajaran kimia di SMAN 12
Kota Jambi khususnya di kelas X MIA 5 pada materi pokok Reduksi-Oksidasi. Masalah tersebut
antara lain:
1. Masih rendahnya nilai siswa untuk mata pelajaran kimia. Di sekolah ini, nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 75. Data hasil ulangan pada semester 1 menunjukkan
sebanyak 50% siswa belum tuntas.
2. Dalam memberikan materi mengenai reduksi-oksidasi, guru menggunakan metode
konvensional, yaitu memberikan ceramah kepada siswa dan materinya ditulis di papan
tulis. Ini menyebabkan proses pembelajaran membosankan dan sebagian besar siswa
tidak berminat belajar
3. Ada beberapa siswa yang mau belajar di kelas tersebut. Tetapi, dalam menjawab
pertanyaan guru, siswa seringkali asal sebut dan sering salah. Hal ini terjadi karena
pemahaman siswa yang kurang.
4. Kondisi siswa yang cenderung aktif, tetapi aktif yang tidak berkaitan dengan proses
pembelajaran, seperti bermain HP, mengobrol dengan teman, ribut, dan tidur.
5. Letak sekolah yang di dekat pusat kota. Suara-suara kendaraan dan aktivitas warga
disekitar sekolah terdengar jelas saat belajar. Ini membuat siswa terganggu dan tidak
fokus dalam belajar.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di SMA Negeri 12 tersebut, maka saya akan
mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Team Achievment Division (STAD) Berbantuan LKPD (Lembar Kerja Peserta
Didik) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Reduksi-Oksidasi
Kelas X MIA 5 Semester Genap SMA Negeri 12 Kota Jambi Tahun Ajaran 2018/2019”.
Jawab: Gagne & Briggs (2008:8) menjelaskan belajar adalah hasil pasangan stimulus dan
respon yang kemudian diadakan penguatan kembali (reinforcement) yang terus menerus.
Reinforcement ini dimaksudkan untuk menguatkan tingkah laku yang diinternalisasikan dalam
proses belajar. Proses belajar setiap orang akan menghasilkan hasil belajar yang berbeda-
beda untuk itu perlunya reinforcement yang terus menerus hingga mengalami
perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik.
Menurut Slavin (2006:86), konstruktivisme adalah cara belajar danpembelajaran yang
fokus pada upaya memaksimalkan pemahaman peserta didik. Seperti pembelajaran diskaveri,
model pembelajaran ini dikondisikan dengan meaningful learning (pembelajaran bermakna) dari
madzhab pemikiran kognitif. Di sini Konstruktivisme diartikan sebagai pembelajaran yang
menekankan pada (1) peran aktif pebelajar dalam membangun pemahaman dan memupuk
kepekaan terhadap informasi (Woolfolk); (2) upaya pebelajar dalam mengkonstruk pengetahuan
untuk memupuk kepekaan terhadap lingkungan (McCown, Driscoll), dan (3) belajar akan terjadi
ketika para peserta didik secara aktif-kolaboratif merencanakan situasi yang mencakup upaya
menformulasi pertanyaan, menjelaskan fenomena, menandai isu- isu kompleks, atau
menyelesaikan masalah.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division)
dikembangkan oleh Robert Slavin dkk. Di Universitas John Hopkin dan merupakan tipe
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana yang menekankan pada aktivitas dan interaksi
antara siswa dengan siswa untuk saling memotivasi dan membantu dalam memahami suatu
materi pelajaran. Menurut Slavin (Rusman, 2012:213), model STAD (Student Team
Achievement Division) merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti.
Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam Matematika, IPA, IPS, Bahasa
Inggris, Teknik, dan banyak subjek lainnya, dan pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan
tinggi.
Hasil belajar adalah angka yang diperoleh siswa yang telah berhasil menuntaskan
konsep LKPD merupakan kumpulan dari lembaran yang berisikan kegiatan peserta didik
yang memungkinkan peserta didik melakukan aktivitas nyata dengan objek dan persoalan yang
dipelajari. LKPD berfungsi sebagai panduan belajar peserta didik dan juga memudahkan peserta
didik dan guru melakukan kegiatan belajar mengajar. LKPD juga dapat didefenisikan sebagai
bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-
petunjuk pelaksanaan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada
kompetensi dasar yang dicapai (Andi Prastowo, 2011: 204). Tugas-tugas yang diberikan kepada
peserta didik dapat berupa teori dan atau praktik
Redoks adalah Reduksi dan Oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi pengurangan bilangan
Jawab: Dari permasalahan diatas, dapat dirumuskan masalah: “Apakah Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievment Division (STAD) Berbantuan LKPD
(Lembar Kerja Peserta Didik) Dapat dan Mampu Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi
Pokok Reduksi-Oksidasi Kelas X MIA 5 Semester Genap SMA Negeri 12 Kota Jambi Tahun
Ajaran 2018/2019?”
4. Menganalisis Penyebab masalah tersebut
Jawab: masalah utama yang menjadikan latar belakang saya merencanakan penelitian ini adalah
Masih rendahnya nilai siswa untuk mata pelajaran kimia. Di sekolah ini, nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 75. Data hasil ulangan pada semester 1 menunjukkan
sebanyak 50% siswa belum tuntas. Penyebab hal ini bisa terjadi karena metode guru dalam
mengajar masih menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah. Sehingga hanya
guru yang aktif. Ini menyebabkan sebagian besar siswa tidak tertarik dalam belajar dan bosan di
kelas sehingga siswa tersebut mengobrol dengan temannya, tidur, bermain hp, bahkan ada yang
minggat. Selain itu, gurunya tidak memperdulikan siswa yang berkelakuan seperti itu. Peran
orang tua menyebabkan nilai siswa sebagian besar rendah, dimana orang tua terlalu sibuk dengan
pekerjaannya, tidak memperdulikan keadaan anaknya dikelas dan nilainnya. Orang tua yang
cerai dan telah berpisah juga salah satu penyebabnya juga. Keadaan sekolahnya juga dimana
lingkungannya yang di jalan raya terdengan suara kendaraan yang membuat tidak focus siswa
dalam belajar. Tidak lupa juga sarana dan prasarana dimana mereka harus berbagi kelas dengan
siswa SMK Negeri 3 Kota Jambi, membuat kelas X MIA 5 SMA Negeri 12 Kota Jambi belajar
di siang hari. Pada saat itu, focus siswa berkurang karena belajar yang baik dilaksanakan di pagi
hari. Media yang tersedia tidak lengkap, tidak ada Proyektor dan LKPD untuk membantu siswa
dalam belajar.
5. Mengembangkan alternative pemecahan masalah
Jawab: Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMA Negeri 12 Kota Jambi tepatnya dikelas
X MIA 5. SMA Negeri 12 Kota Jambi terletak di Jl. Kasturi II, Simpang IV Sipin, Telanaipura,
Kota Jambi, Jambi. Kondisi lingkungan sekolah ini berada di pusat kota dan terletak di pinggir
jalan raya, serta berdekatan dengan JAMTOS (Jambi Town Square).
Penelitian ini dilakukan pada semester Genap tahun pelajaran 2018/2019, dimulai pada
hari senin tanggal 18 Februari 2019 pada pukul 13:00 WIB selama 2 kali 35 menit. Biasanya
1jam pelajaran sama dengan 45 menit tetapi karena keterbatasan waktu dimana siswanya masuk
siang, makanya dikurangi menjadi 1 jam pelajaran sama dengan 35 menit. Penelitian ini
dilakukan selama 2 minggu dengan 2 siklus
Table waktu pelaksanaan penelitian
WAKTU DAN
SIKLUS PERTEMUAN MATERI
TANGGAL
Pertemuan1 Konsep Redoks dan Bilangan Senin, 18 Februari 2019
(2JP) Oksidasi 13:00 WIB
1
Pertemuan2 Konsep Redoks dan Bilangan Rabu, 20 Februari 2019
(2JP) Oksidasi 13:00 WIB
Tes tertulis
Pertemuan1 Tata nama IUPAC Berdasarkan Senin, 25 Februari 2019
(2JP) Bilangan Oksidasi dan Aplikasi 13:00 WIB
Redoks
2
Pertemuan2 Tata nama IUPAC Berdasarkan Rabu, 27 Maret 2019\
(2JP) Bilangan Oksidasi dan Aplikasi 13:00 WIB
Redoks
Tes Tertulis
Di dalam penelitian ini, desain penelitian yang diguanakan adalah desain penelitaan
Kemmis and Mc Taggart. prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus
tindakan (daur ulang). Daur ulang dalam penelitian diawali dengan perencanaan (Planning),
tindakan (Action), mengobservasi (Observation), dan melakukan refleksi (Reflection), dan
seterusnya sampai adanya peningkatan yang diharapkan tercapai, (Hopkins dalam Arikunto,
2010:14).
Secara rinci pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi langkah langkah sebagai
berikut:
SIKLUS I
Kegiatan pada siklus pertama diawali dengan peneliti mengadakan observasi ke dalam
suatu kelas di suatu SMA dan wawancara pada guru yang mengajar kimia di kelas yang
diobservasi. Disini, ditemukan beberapa masalah yang terjadi di kelas tersebut. Dipilih salah satu
masalah yang paling urgent untuk dilakukan penelitian dikelas tersebut. Adapun langkah-
langkah yang harus dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Setelah di dapatkan pokok permasalahan, maka dimulailah tahap perencanaan, yakni
merencanakan kegiatan apa saja yang akan dilakukan untuk memperbaiki permasalahan
pembelajaran tersebut. Hal utama yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah
menyamakan persepsi antara peneliti, observer dan guru mata pelajaran yang bersangkutan
terlebih dahulu, agar nantinya pada saat pelaksanaan, peneliti dan guru mata pelajaran memiliki
pemahaman yang sama dalam penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement
Divisions (STAD) dengan berbantuan LKPD.
Setelah menyamakan persepsi tentang model pembelajaran yang akan diterapkan, peneliti
menyiapkan beberapa persiapan sebagai berikut :
1. siswa berperan aktif dalam membantu dan memberikan motivasi semangat untuk keberhasilan
bersama dalam kelompok
2. interaksi yang terjadi antara siswa sering dengan peningkatan kemampuan siswa dalam
menyampaikan suatu pendapat
4. mampu meningkatkan perasaan saling percaya di antara anggota kelompok dan lebih luas,
diantara sesama manusia
7. siswa dapat berperan aktif sebagai tutor sebaya. Sehingga kelompok menjadi lebih berhasil
untuk mencapai prestasi
8. siswa dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan kelompok, dengan cara menjunjung
tinggi norma-norma yang hidup dalam kelompok.
Untuk mengatasi kekurangan ini, makanya digunakan media LKPD (Lembar Kerja
Peserta Didik) agar meminimalisir waktu lama menjadi lebih singkat. Selain itu, ini juga dapat
membantu meningkatkan hasil belajar siswa
Jawab: Adapun kisi-kisi lembar keterlaksanaan model Pembelajaran Student Team Achievment
Divisions (STAD) oleh guru adalah :
Tabel Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Student Team
Achievment Divisions (STAD) oleh guru
Rubrik penilaian:
Aspek Yang Jawaban
No Rubrik
Dinilai
1 Pada konsep reaksi Konsep reaksi oksidasi dan reduksi 1. Menjawab 1
oksidasi dan berdasarkan penggabungan dan 2. Menjawab 2
reduksi pelepasan oksigen maka :
berdasarkan Oksidasi adalah reaksi
penggabungan dan penggabungan oksigen dengan
pelepasan oksigen unsure/senyawa
maka apakah yang Reduksi adalah reaksi pelepasan
dimaksud dengan oksigen dari senyawanya
oksidasi dan
reduksi?
Indikator:
1. Membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan
oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan
bilangan oksidasi.
2. Menjelaskan Aturan-aturan penentuan bilangan oksidasi atom unsur.
3. Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion.
4. Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks.
5. Mengamati, menyimpulkan serta menyajikan hasil pengamatan reaksi oksidasi-
reduksi
C. Tujuan Pembelajaran
1. siswa mampu menjelaskan reaksi oksidasi
2. siswa mampu menjelaskan reaksi reduksi.
3. siswa mampu membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari penggabungan dan
pelepasan oksigen.
4. siswa mampu membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari pelepasan dan
penerimaan elektron.
5. siswa mampu membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari peningkatan dan
penurunan bilangan oksidasi.
6. siswa dapat memahami aturan-aturan penentuan bilangan oksidasi atom unsur
berdasarkan pergamatan yang telah dilakukan.
7. Siswa mampu Menunjukkan sikap komunikatif dalam menyampaikan data hasil pengamatan.
8. Siswa mampu Mengemukakan hasil pengamatan reaksi oksidasi.
9. Siswa mampu Mengemukakan hasil percobaan reaksi reduksi.
D. Materi Pembelajaran
Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi yang berlangsung secara
bersamaan.Reaksi redoks adalah singkatan dari REDuksi OKSidasi.Contoh reaksi redoks
dalam kehidupan sehari-hari adalah perkaratan, pembakaran, pembusukan, fotosintesis, dan
metabolisme.
a. Perkembangan Konsep Redoks
Konsep reaksi reduksi dan oksidasi mengalami perkembangan dari masa ke masa
sesuai cakupan konsep yang dijelaskan,antara lain :
1. Reaksi pengikatan dan pelepasan unsur oksigen
Reaksi oksidasi (pengoksigenan) adalah peristiwa penggabungan suatu zat dengan
oksigen.
Contoh:
Si + O2 → SiO2
Reaksi oksidasi logam dikenal juga dengan nama perkaratan. Reaksi pembakaran
juga termasuk reaksi oksidasi, misalnya pembakaran minyak bumi, kertas, kayu
bakar, dll.
Reaksi reduksi adalah peristiwa pengeluaran oksigen dari suatu zat.
Contoh:
2 CuO → 2 Cu + O2
H2O → H2 + O2
2. Reaksi pelepasan dan pengikatan electron
Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron.
Contoh(setengah reaksi oksidasi).:
Na → Na ++ e
Zn → Zn2++ 2e
Al → Al3++ 3e
Reduksi adalah peristiwa pengikatan atau penangkapan elektron.
Contoh (setengah reaksi reduksi).:
Na + + e → Na
Fe 3+ + e → Fe 2+
Dari konsep kedua ini dapat disimpulkan bahwa reaksi oksidasi dan reduksi tidak
hanya hanya melibatkan reaksi suatu zat dengan oksigen.
a. Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi (biloks) disebut juga tingkat oksidasi.Bilangan oksidasi
diartikan sebagai muatan yang dimiliki suatu atom dalam keadaan bebas atau dalam
senyawa yang dibentuknya.
Bilangan oksidasi suatu unsur dapat ditentukan dengan aturan berikut:
1. Biloks atom dalam unsur adalah nol
Contoh Na, Fe, O2, H2 memiliki biloks nol
2. Total biloks senyawa adalah nol
Contoh H2O, NaOH, CH3COOH, KNO3 total biloksnya adalah nol
3. Biloks ion sesuai dengan muatannya
Contoh Na 1+ (= +1), O2- (= -2), Fe3+ (= +3)
4. Biloks unsur golongan I A dalam senyawanya adalah + 1
Contoh Biloks atom Na dalam NaCl adalah + 1
5. Biloks unsur golongan II A dalam senyawanya adalah + 2
Contoh: Biloks Ca dalam CaCO3 adalah + 2
6. Biloks unsur golongan VII A dalam senyawa binernya adalah – 1
Contoh: Biloks F dalam senyawa KF dan BaF2 adalah – 1
7. Biloks unsur oksigen dalam senyawanya adalah – 2
Contoh dalam H2O, Na2O, Al2O3
8. Biloks unsur hydrogen dalam senyawanya adalah + 1
Contoh dalam H2O, HCl, H2SO4
Catatan Penting:
Biloks H = -1 dalam senyawa hidrida misal NaH, LiH, CaH2
Biloks O = -1 dalam senyawa peroksida misal H2O2
b. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : ilmiah (Saintific)
2. Model : STAD (Student Team Achievement Division)
3. Metode : Ceramah, Tanya jawab, presentasi, diskusi kelompok, dan penugasan.
e. Penilaian
1. Jenis/ Teknik Penilaian
a. Penilaian kognitif
Tertulis :penugasan, dan hasil diskusi.
b. Penilaian sikap (afektif )
Berdasarkan pengamatan guru dalam kelas : Observasi
c. Penilaian keterampilan( psikomotor)
Keaktifan siswa selama diskusi di dalam kelas serta penyajian hasil
diskusi : Observasi
2. Bentuk Instrumen dan Instrumen
a. Penilaian kogitif
Soal penugasan dalam bentuk essay ( terlampir )
b. Penilaian sikap
Sikap selama proses pembelajaran (terlampir)
c. Penilaian keterampialn
Kinerja selama diskusi ( terlampir )
3. Pedoman Penskoran
a. Penilaian kognitif : terlampir
b. Penilaian sikap : terlampir
c. Penilaian keterampilan : terlampir
Rubrik penilaian:
Aspek Yang Jawaban
No Rubrik
Dinilai
1 Pada konsep reaksi Konsep reaksi oksidasi dan reduksi 3. Menjawab 1
oksidasi dan berdasarkan penggabungan dan 4. Menjawab 2
reduksi pelepasan oksigen maka :
berdasarkan Oksidasi adalah reaksi
penggabungan dan penggabungan oksigen dengan
pelepasan oksigen unsure/senyawa
maka apakah yang Reduksi adalah reaksi pelepasan
dimaksud dengan oksigen dari senyawanya
oksidasi dan
reduksi?
LAMPIRAN 2
KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Indikator penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran, yaitu pada saat peserta
didik melakukan pengamata dan mengomunikasikan hasil diskusi kelompoknya. Berikut
rubrik penilaiannnya :
Total
Sikap yang Dinilai
Skor
No. Nama Rasa Tanggung Jujur Komunikatif
Ingin Jawab
Tahu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Sikap Indikator
Memperhatikan penjelasan guru
Mengumpulkan sumber informasi lain
Rasa Ingin Tahu
dari buku ajar dan penjelasan guru
Mengajukan pertanyaan kepada guru
Mengerjakan tugas individu dengan
baik
Mengerjakan tugas kelompok dengan
Tanggung Jawab
sungguh-sungguh
Mengerjakan dan mengumpulkan
tugas tepat waktu
Mencantumkan sumber rujukan
Mencatat data hasil pengamatan sesuai
Jujur dengan yang diperoleh
Melaporkan hasil praktikum apa adanya
Rubrik penilaian:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang nilai 1s.d 4
1= Sangatkurang berpartisipasi
2= kurang berpartisipasi
3= Berpartisipasi
4= Sangat berpartisipasi
Keterangan:
1. Kolom skor diisi kualitas kriteria yang diperoleh siswa
2. Nilai diperoleh berdasarkan perhitungan berikut:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
DOSEN PENGAMPU :
M. DWI WIWIK ERNAWATI, M.Pd, M.Kes
DRS. FULDIARATMAN M.Pd
DISUSUN OLEH :
VICKY ADRIAN
A1C116048