Anda di halaman 1dari 16

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324823431

Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang Menggunakan Analisa


SK SNI dan Analisa BOW Terhadap Realitas Lapangan

Article · June 2011

CITATIONS READS

0 4,779

3 authors, including:

Waluyo Nuswantoro Frieda Frieda


Universitas Palangka Raya Universitas Palangka Raya
14 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Rekayasa Jalan dan Pemanfaatan Material Lokal di Kalimantan Tengah View project

BIAYA KONSTRUKSI View project

All content following this page was uploaded by Waluyo Nuswantoro on 28 April 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 12 Nomor 1, Juni 2011: 8 - 18
__________________________________________________________________________________

PERBANDINGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON


BERTULANG MENGGUNAKAN ANALISA SK SNI DAN
ANALISA BOW TERHADAP REALITAS LAPANGAN

Oleh : Waluyo Nuswantoro, Frieda 1, dan Fetty Manda Sari2

Abstraksi
Proyek konstruksi adalah proyek yang berkaitan dengan upaya pembangunan
sesuatu bangunan infrastruktur. Berdasarkan manajemen konstruksi terdapat 4
(empat) tahapan yang harus dilakukan dalam suatu proyek konstruksi. Keempat
tahapan tersebut adalah tahapan perencanaan (planning), tahapan
pengorganisasian (organizing), tahapan pelaksanaan (actuating) dan tahapan
pengawasan (controlling). Salah satu proses yang dilakukan dalam tahap
perencanaan adalah perhitungan rencana anggaran biaya proyek. Tujuan dari
pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek antara lain adalah untuk
menentukan biaya investasi yang diperlukan, menentukan tingkat kelayakan suatu
rancangan, sebagai acuan harga penawaran pada dokumen lelang pada saat
pelaksanaan proyek konstruksi, dan digunakan sebagai dasar dalam pengendalian
proyek. Dalam perhitungan RAB terdapat beberapa analisa yang dapat digunakan
yaitu analisa BOW (Burgerlijke Openbare Werken) dan analisa SK SNI (Surat
Keputusan Standar Nasional Iindonesia). Ditinjau dari perkembangan saat ini,
pada analisa BOW perlu diadakan perbaikan atau revisi, karena belum memuat
beberapa jenis pekerjaan dan bahan bangunan yang ada pada industri konstruksi
sekarang ini. Analisa SK SNI ini selalu mengalami penyempurnaan-
penyempurnaan sesuai dengan perkembangan proyek konstruksi. Karena itu perlu
dilakukan penelitian/kajian lebih lanjut untuk mengetahui kesesuaian analisa
BOW dan SK SNI dibandingkan dengan kondisi nyata di lapangan khususnya
pada pekerjaan kolom dan balok beton bertulang.
Proses pengambilan data primer dilakukan dengan cara pengamatan
langsung di lapangan yaitu dengan observasi dan wawancara dengan tenaga kerja
yang bekerja pada proyek yang di tinjau, sedangkan data sekunder didapat dengan
menganalisa data primer yang dibantu dengan literatur yang berupa daftar analisa
BOW, daftar analisa SK-SNI dan daftar harga satuan yang berlaku pada daerah
setempat. Data yang diperoleh di lapangan adalah data jumlah material yamg
digunakan pada pekerjaan kolom dan balok yaitu semen (kg), pasir (m 3), kerikil
sungai/koral (m3), besi beton (kg) dan juga data produktivitas tenaga kerja yang
bekerja pada proyek (m3 per satuan waktu). Produktivitas tenaga kerja diukur

1 Ir. Waluyo Nuswantoro, MT dan Frieda, ST., MT adalah dosen Jurusan/Program Studi
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya
2 Fetty Mandasari, ST adalah alumni Jurusan/Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Palangka Raya

__________________________________________________________________
8
Waluyo Nuswantoro, et al, Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang …
___________________________________________________________________________________________

setiap hari pelaksanaan pekerjaan selama jam kerja berlangsung yaitu mulai pukul
07.00 – 16.00 WIB dengan masa istirahat selama dua jam (11.00 – 13.00 WIB).
Dari analisis yang dilakukan terdapat perbedaan yang sangat nyata antara
harga satuan upah pekerjaan beton bertulang hasil penelitian dengan harga satuan
upah hasil analisa BOW yaitu sebesar Rp. 932.494,44 atau sebesar 58,37 %.
Sedangkan pada analisa SK-SNI terdapat selisih sebesar Rp. 248.300,79
(27,19 %) pada pekerjaan kolom dan selisih sebesar Rp. 251.944,07 (27,47 %) pada
pekerjaan balok. Dari analisis yang dilakukan juga terdapat selisih antara analisa
BOW dan analisa SK-SNI yaitu sebesar Rp. 684.193,65 (42,83 %) untuk
pekerjaan kolom dan selisih sebesar Rp. 680.550,37 (42,60 %) untuk pekerjaan
balok.

Kata kunci: BOW, SK-SNI, Kolom, Balok

PENDAHULUAN
Latar Belakang analisa yang dapat digunakan yaitu
Proyek konstruksi adalah proyek analisa BOW (Burgerlijke Openbare
yang berkaitan dengan upaya Werken) dan analisa SK SNI (Surat
pembangunan sesuatu bangunan Keputusan Standar Nasional
infrastruktur. Berdasarkan manajemen Iindonesia).
konstruksi terdapat 4 (empat) tahapan Ditinjau dari perkembangan saat
yang harus dilakukan dalam suatu ini, pada analisa BOW perlu diadakan
proyek konstruksi. Keempat tahapan perbaikan atau revisi, karena belum
tersebut adalah tahapan perencanaan memuat beberapa jenis pekerjaan dan
(planning), tahapan pengorganisasian bahan bangunan yang ada pada
(organizing), tahapan pelaksanaan industri konstruksi sekarang ini. Untuk
(actuating) dan tahapan pengawasan itu Pusat Penelitian dan Pengembangan
(controlling). Permukiman mengeluarkan Surat
Salah satu proses yang dilakukan Keputusan Standar Nasional Indonesia
dalam tahap perencanaan adalah (SK SNI) untuk menghitung satuan
perhitungan rencana anggaran biaya pekerjaan yang perhitungannya tidak
proyek. Tujuan dari pembuatan terdapat dalam analisa BOW, karena
Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek pada saat sekarang ini banyak bahan-
antara lain adalah untuk menentukan bahan bangunan hasil produksi yang
biaya investasi yang diperlukan, tidak terdapat dalam buku analisa
menentukan tingkat kelayakan suatu BOW dan juga adanya pengaruh
rancangan, sebagai acuan harga kemajuan teknologi dengan
penawaran pada dokumen lelang pada digunakannya alat-alat berat dan
saat pelaksanaan proyek konstruksi, mesin-mesin produksi. Analisa SK SNI
dan digunakan sebagai dasar dalam ini selalu mengalami penyempurnaan-
pengendalian proyek. Dalam penyempurnaan sesuai dengan
perhitungan RAB terdapat beberapa perkembangan proyek konstruksi.
____________________________________________________________________________
9
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 12 Nomor 1, Juni 2011: 8 - 18
__________________________________________________________________________________

Karena itu perlu dilakukan konstruksi yang dilaksanakan pada


penelitian/ kajian lebih lanjut untuk saat sekarang.
mengetahui kesesuaian analisa BOW b) Dapat dijadikan bahan acuan dan
dan SK SNI dibandingkan dengan evaluasi bagi pengguna jasa
kondisi nyata di lapangan khususnya konstruksi dalam menyusun
pada pekerjaan kolom dan balok beton Rencana Anggaran Biaya.
bertulang.
Batasan Penelitian
Batasan-batasan yang digunakan
Tujuan Penelitian dalam penelitian ini :
Tujuan dari penelitian ini adalah : a) Penelitian dilakukan terhadap
a) Untuk mengetahui perbandingan proyek konstruksi gedung Panala
antara harga satuan pekerjaan Palangka Raya, bagian yang
kolom dan balok yang dihitung hanya pada pekerjaan
menggunakan analisa BOW dan kolom lantai I dan lantai II. dan
analisa SK SNI yang kemudian pada pekerjaan balok lantai II dan
ditinjau terhadap perhitungan di lantai III.
lapangan pada pelaksanaan suatu b) Harga satuan bahan dan upah yang
proyek. digunakan adalah daftar harga
b) Untuk mengetahui persentase satuan bahan dan upah tenaga kerja
perbedaan harga satuan pekerjaan yang berlaku pada proyek yang
kolom dan balok yang diteliti.
menggunakan analisa BOW dan c) Biaya alat pekerjaan beton
analisa SK SNI yang kemudian bertulang tidak diperhitungkan.
ditinjau terhadap perhitungan di d) Biaya overhead dan keuntungan
lapangan pada pelaksanaan suatu tidak diperhitungkan dalam
proyek. penelitian.
c) Untuk mengetahui rasio
perbandingan upah dan material
yang digunakan untuk pekerjaan TINJAUAN PUSTAKA
kolom dan balok dengan A. Rencana Anggaran Biaya
menggunakan analisa BOW dan
analisa SK SNI yang kemudian Rencana Anggaran Biaya adalah
ditinjau terhadap perhitungan di perkiraan/perencanaan perhitungan
lapangan pada pelaksanaan suatu biaya-biaya yang diperlukan tiap
proyek. pekerjaan dalam suatu proyek
konstruksi untuk memperoleh biaya
Manfaat Penelitian total yang diperlukan untuk
penyelesaian suatu proyek. Rencana
Dari penelitian ini diharapkan dapat :
Anggaran Biaya dibuat sebelum proyek
a) Memberikan masukan bagi pelaku tersebut dilaksanakan karena Rencana
jasa konstruksi mengenai sejauh Anggaran Biaya merupakan suatu
mana analisa BOW dan SK SNI perkiraan, bukan merupakan biaya
dapat diterapkan pada proyek yang sebenarnya (actual cost). Secara
umum tahapan menyusun Rencana
__________________________________________________________________
10
Waluyo Nuswantoro, et al, Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang …
___________________________________________________________________________________________

Anggaran Biaya dapat dilihat pada antara lain gambar prarencana,


Gambar 1. keterangan singkat mengenai
bahan/material yang akan
digunakan, cara pembuatannya dan
persyaratan pokok yang ditentukan.
Daftar Harga Daftar Harga
Satuan Material Satuan Upah Sebagai pedoman dalam menyusun
anggaran biaya raba digunakan
harga satuan tiap meter persegi (m2)
luas lantai.
Daftar Harga
Material dan Upah 2) Anggaran Biaya Terperinci
Anggaran biaya terperinci adalah
anggaran biaya proyek yang
Daftar Volume dan
Harga Satuan Pekerjaan
dihitung dengan teliti dan cermat,
karena hasil yang diharapkan ialah
harga bangunan secara rinci atau
harga bangunan yang mendekati
Rekapitulasi
kondisi sebenarnya.
Perhitungannya didasarkan pada :
a) Peraturan dan syarat-syarat
Gambar 1 Tahapan Rencana Anggaran pelaksanaan pekerjaan atau
Biaya biasa disebut bestek, digunakan
dalam menentukan spesifikasi
Dalam menyusun anggaran biaya bahan dan syarat-syarat teknis.
proyek terlebih dahulu perlu diketahui b) Gambar bestek, digunakan dalam
untuk keperluan apa anggaran biaya menentukan/menghitung
tersebut dibuat. Hal ini akan besarnya masing-masing
berpengaruh terhadap cara volume pekerjaan.
penyusunan dan hasil yang c) Harga satuan pekerjaan,
diharapkan. Faktor waktu atau kapan berguna dalam menentukan
anggaran biaya akan digunakan ikut harga suatu pekerjaan, sehingga
menentukan bagaimana cara akan dapat diketahui besarnya
penyusunan anggaran biaya tersebut harga masing-masing pekerjaan.
(Djojowirono, 1991). Harga satuan pekerjaan
Secara garis besar ada 2 macam diperoleh dari perhitungan
anggaran biaya, yaitu : analisa, misalnya menggunakan
1) Anggaran Biaya Raba/Perkiraan analisa BOW.
Hasil dari perhitungan anggaran
biaya ini merupakan anggaran B. Metode Estimasi Biaya
biaya kasar yang diusahakan agar Dalam menghitung estimasi biaya
tidak terpaut jauh dengan kondisi proyek, baik atau tidaknya hasil yang
nyata pelaksanaan (actual cost). diperoleh sangat tergantung dari
Untuk itu diperlukan bahan-bahan kepandaian dan pengalaman yang

____________________________________________________________________________
11
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 12 Nomor 1, Juni 2011: 8 - 18
__________________________________________________________________________________

dimiliki oleh estimator. Kepandaian pelaksanaan pekerjaan, jenis


dalam memilih metode yang dipakai tenaga kerja yang digunakan
dan pengalaman estimator berguna tergantung dari jenis pekerjaan.
dalam menentukan cara-cara e) Harga satuan pekerjaan, yaitu
penyelesaian proyek yang akan harga pekerjaan yang diperoleh
dikerjakan (Soedrajat , 1984). dari penjumlahan antar harga
satuan bahan dan harga satuan
1) Metode Analisa BOW
upah yang digunakan untuk
Analisa BOW berisi tata cara
menyelesaikan suatu pekerjaan.
menghitung harga satuan pekerjaan
Harga satuan bahan kemudian
untuk masing-masing jenis
dijumlahkan dengan harga satuan
pekerjaan. Harga satuan pekerjaaan
upah sehingga diperoleh harga
diperoleh dari harga bahan-bahan
satuan pekerjaan. Harga pekerjaan
bangunan dan upah tenaga kerja
didapat dari hasil perkalian antara
dan masing-masing jenis pekerjaan.
harga satuan upah dengan volume
Untuk menunjukkan jenis-jenis
pekerjaan. Langkah perhitungan
pekerjaan diberikan kode-kode
analisa harga satuan dengan metode
yang berupa huruf besar Alphabet.
BOW dapat dilihat pada Gambar 2.
Huruf besar menunjukkan bagian
pekerjaan dan angka menunjukkan
jenis pekerjaan. Beberapa istilah
yang berkaitan dengan analisa BOW Harga satuan Harga
: bahan satuan
bahan
a) Jenis/macam pekerjaan, yaitu Analisis bahan tiap satuan Harga
semua jenis/macam pekerjaan BOW pekerjaan satuan
mulai dari pekerjaan persiapan pekerjaan
Harga satuan Harga
sampai dengan pekerjaan upah satuan upah
penyelesaian dari bangunan tiap satuan
b) Volume pekerjaan, yaitu Analisis upah pekerjaan
BOW
merupakan hasil perhitungan
dari gambar-gambar Harga satuan pekerjaan Harga
rencana/gambar bestek yang pekerjaan
dapat berupa jumlah dalam Volume pekerjaan
satuan isi (m3), luas (m2), panjang
(m’) atau satuan lainnya.
c) Harga satuan bahan, yaitu harga
bahan bangunan yang akan
digunakan untuk pelaksanaan Gambar 2. Skema Perhitungan
pekerjaan dengan satuan dari Harga Satuan Pekerjaan
bahan bangunan yang BOW
tergantung pada jenis bangunan
yang bersangkutan. 2) Metode Analisa SK-SNI
d) Harga satuan upah, yaitu upah
perhari dari tenaga kerja yang Ditinjau dari perkembangan saat
akan digunakan sebagai tenaga ini, pada analisa BOW perlu

__________________________________________________________________
12
Waluyo Nuswantoro, et al, Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang …
___________________________________________________________________________________________

diadakan perbaikan atau revisi, teknis pekerjaan yang dibutuhkan.


karena belum memuat beberapa Langkah perhitungan analisa harga
jenis pekerjaan dan bahan bangunan satuan dengan metode SK SNI
yang ada pada industri konstruksi. dapat dilihat pada Gambar 3.
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Permukiman pada tahun 1987 Harga satuan Harga
sampai tahun 1991 melakukan bahan satuan
penelitian untuk mengembangkan bahan
Analisis bahan tiap satuan Harga
analisa tersebut. Pendekatan SK SNI pekerjaan satuan
penelitian yang dilakukan yaitu pekerjaan
melalui pengumpulan data Harga satuan Harga
upah
sekunder berupa analisa biaya yang satuan upah
tiap satuan
dipakai oleh beberapa kontraktor Analisis upah pekerjaan
dalam menghitung harga satuan SK SNI
pekerjaan. Disamping itu dilakukan
Harga satuan pekerjaan
juga pengumpulan data primer, Harga
pekerjaan
melalui penelitian lapangan pada
Volume pekerjaan
proyek-proyek pembangunan
perumahan. Data primer yang
diperoleh dipakai sebagai
pembanding/cross check terhadap Gambar 3. Skema Perhitungan
kesimpulan data sekunder yang Harga Satuan Pekerjaan
diperoleh. Kegiatan tersebut di atas SK SNI
telah menghasilkan produk analisa
biaya konstruksi yang telah C. Biaya Pelaksanaan di Lapangan
dikukuhkan sebagai Surat Biaya pelaksanaan lapangan
Keputusan Standar Nasional adalah keseluruhan biaya yang
Indonesia (SK SNI) pada tahun dikeluarkan pada saat pelaksanaan
1991, namun hanya untuk pekerjaan. Biaya tersebut adalah jumlah
perumahan sederhana. dari biaya upah tenaga kerja dan biaya
Agar lebih memperluas sasaran material serta biaya peralatan. Biaya
analisa biaya konstruksi ini, maka peralatan ini dimasukkan jika
SK SNI tersebut pada tahun 2001 pelaksanaan pekerjaan menggunakan
dikaji kembali untuk bantuan alat berat/mekanik (Ibrahim,
disempurnakan dengan sasaran 1993).
lebih luas yaitu bangunan gedung Harga satuan pekerjaan di
dan perumahan. Tata cara lapangan adalah harga pekerjaan nyata
perhitungan Analisa SK SNI sama yang diperoleh dari penjumlahan
dengan Analisa BOW namun antara material, upah tenaga kerja dan
berbeda pada indeks bahan peralatan yang digunakan untuk
bangunan dan indeks tenaga kerja menyelesaikan suatu pekerjaan. Jika
yang dibutuhkan untuk tiap satuan pelaksanaan pekerjaan tidak
pekerjaan sesuai dengan spesifikasi menggunakan alat berat (secara
____________________________________________________________________________
13
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 12 Nomor 1, Juni 2011: 8 - 18
__________________________________________________________________________________

manual) maka dengan sendirinya tidak 1) Data Primer, yaitu semua data yang
ada penambahan biaya peralatan dalam diperoleh langsung di lapangan
menghitung harga satuan pekerjaan. pada saat pelaksanaan pekerjaan
Langkah perhitungan analisa harga beton bertulang, dengan cara :
satuan di lapangan dapat dilihat pada a) Observasi, yaitu pengamatan
Gambar 4. secara langsung di lapangan
pada proyek konstruksi yang
diteliti. Pengamatan dilakukan
terhadap penggunaan material
Harga satuan
bahan
Harga satuan (campuran beton) dan tenaga
bahan
tiap satuan
kerja yang sedang melakukan
Jumlah bahan pekerjaan pekerjaan kolom dan balok
yang
digunakan
dilokasi proyek. Data yang
diperoleh dimasukkan kedalam
Harga satuan Harga instrumen yang berupa lembar
Harga satuan
upah satuan
upah pengamatan (disajikan dalam
tiap satuan pekerjaan
Jumlah tenaga
pekerjaan lapangan lampiran). Observasi dilakukan
kerja yang
bekerja
dengan urutan kerja sebagai
berikut :
Harga satuan
Harga satuan  Mencatat komposisi
peralatan
upah perbandingan campuran
tiap satuan beton yang digunakan.
Jumlah
pekerjaan
peralatan yang  Mencatat jumlah campuran
digunakan
yang digunakan pada saat
pengecoran kolom dan balok.
 Mencatat produktivitas
tukang pada saat pekerjaan
Gambar 4 Skema Perhitungan pengecoran untuk setiap 1
Harga Satuan Pekerjaan hari jam kerja.
di Lapangan  Mengamati jumlah tenaga
kerja (tukang, pekerja, kepala
tukang dan mandor) yang
METODE PENELITIAN bekerja pada saat pekerjaan
pengecoran.
Metode yang digunakan dalam
b) Interview, yaitu dengan
penelitian ini adalah metode deskriptif
melakukan wawancara langsung
analisis, yaitu menggambarkan
kepada pihak-pihak yang terkait
permasalahan yang aktual dengan
dengan pelaksanaan proyek.
mencari, mengumpulkan, mencatat dan
Wawancara ini berguna untuk
melakukan analisis berdasarkan
melengkapi data yang diperoleh
pengamatan yang dilakukan. Adapun
dari observasi. Semua data yang
tahapan penelitian yang dilakukan
didapat dicatat dalam tabel
adalah :
pengamatan. Data-data yang
A. Pengumpulan Data dapat diperoleh dengan
wawancara ini antara lain :
__________________________________________________________________
14
Waluyo Nuswantoro, et al, Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang …
___________________________________________________________________________________________

 Nama proyek 13.00). Untuk melengkapi data yang


 Jam kerja perhari kurang dilakukan wawancara kepada
 Perbandingan untuk tenaga kerja di lokasi proyek.
campuran beton
 Data lain yang dianggap perlu C. Analisis Data
2) Data Sekunder, yaitu data-data Setelah data yang diperlukan
tambahan yang dapat berupa terkumpul, kemudian data dianalisis
literatur yang diperlukan untuk dengan menggunakan metode harga
menganalisa data primer. Data satuan pekerjaan di lapangan, analisa
sekunder merupakan data yang BOW, dan analisa SK SNI. Harga
dibuat/dihasilkan orang lain dan satuan upah dan bahan hasil penelitian
bisa didapat dari instansi-instansi di lapangan kemudian dikomparasikan
atau dari hasil penelitian orang lain. dengan harga satuan upah dan bahan
Data sekunder yang digunakan hasil analisa menurut BOW dan SK
dalam penelitian ini adalah daftar SNI, sehingga diperoleh selisih harga
analisa BOW, daftar analisa SK SNI satuan upah dan barang. Selisih harga
dan daftar harga satuan untuk satuan tersebut kemudian
daerah yang bersangkutan. diprosentasikan terhadap harga satuan
hasil analisa BOW dan SK SNI.
B. Pelaksanaan Pengambilan Data
Lapangan
Data yang diperoleh di lapangan HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah data jumlah material yang A. Hasil Penelitian
digunakan untuk pekerjaan beton
Dalam penelitian ini pengamatan
bertulang seperti semen (kg), pasir (m3),
dilakukan terhadap produktivitas
dan batu pecah atau koral (m3), dan
tenaga kerja dalam menghasilkan
juga data produktivitas tenaga kerja
campuran beton bertulang bukan pada
(m3 tiap satuan waktu) pada saat
jumlah kolom dan balok yang
pelaksanaan pekerjaan beton bertulang.
dihasilkan per hari. Produktivitas
Jumlah material yang digunakan
tenaga kerja disini adalah banyaknya
untuk campuran beton dihitung
campuran beton bertulang yang
berdasarkan jumlah
dihasilkan oleh tenaga kerja dalam satu
ember/palongan/artco yang
hari. Untuk bahan campuran beton
digunakan untuk pelaksanaan
(spesi) dihitung berdasarkan jumlah
pekerjaan kolom dan balok. Kemudian
ember (volume 5 liter) atau arco
dihitung kebutuhan masing-masing
(volume 40 liter) yang digunakan
bahan yang digunakan untuk
perhari, untuk mempermudah dalam
pelaksanaan pekerjaan setiap harinya.
analisis data, spesi tersebut diubah
Produktivitas tenaga kerja diukur
dalam satuan m3 perhari. Semen
setiap hari pelaksanaan pekerjaan
dihitung dalam satuan Kg, pasir dan
selama jam kerja berlangsung, yaitu
kerikil/batu pecah dalam satuan m3.
mulai pukul 07.00 – 16.00 WIB dengan
jam istirahat selama 2 jam (11.00 –
____________________________________________________________________________
15
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 12 Nomor 1, Juni 2011: 8 - 18
__________________________________________________________________________________

Untuk kolom lantai I terdapat dua tipe Kamis


11 Agt 2005
7 9,60 3,36 1331,4336 4,637 6,115 380
kolom, yaitu : Jum’at
7 9,18 3,08 1220,4808 4,250 5,606 350
12 Agt 2005
a) Tipe K1 dengan ukuran 650 x 650 Sabtu
7 9,74 3,52 1394,8352 4,858 6,406 390
mm 13 Agt 2005

b) Tipe K2 dengan ukuran 600 x 600


mm Dari data hasil penelitian
pekerjaan beton bertulang untuk kolom
Untuk kolom lantai II terdapat dua tipe
dan balok kemudian dianalisis untuk
kolom, yaitu :
mendapatkan harga satuan upah dan
a) Tipe K1 dengan ukuran 600 x 600
harga satuan bahan. Harga satuan upah
mm
hasil penelitian dihitung berdasarkan
b) Tipe K2 dengan ukruan 500 x 500
jumlah produktivitas tenaga kerja yang
mm
dihasilkan. Harga satuan upah hasil
Untuk balok lantai II dan lantai III penelitian ini dihitung dalam satuan
terdapat 5 tipe balok, yaitu : rupiah per m3. Sedangkan harga satuan
1) Balok B1 dengan ukuran 400 x 750 bahan hasil penelitian dihitung
mm berdasarkan jumlah bahan terpakai
2) Balok B2 dengan ukuran 400 x 650 dibagi dengan jumlah produktivitas
mm tenaga kerja yang dihasilkan. Bahan
3) Balok B3 dengan ukuran 400 x 600 terpakai adalah keseluruhan dari
mm jumlah bahan yang terpasang dan
4) Balok anak dengan ukuran 250 x bahan yang terbuang atau tercecer pada
450 mm saat pelaksanaan pekerjaan beton
5) Balok konsol dengan ukuran 400 x bertulang untuk kolom dan balok.
650 mm Harga satuan bahan hasil penelitian
Untuk membuat 1 m3 campuran beton dihitung dalam satuan rupiah per m3.
mutu K-275 diperlukan 396,26 kg Berikut ini disajikan harga satuan
Semen ; 1,38 m3 Pasir pasang dan 1,82 upah dan harga satuan bahan pekerjaan
m3 Koral/kerikil. beton bertulang pada Proyek
Penyajian data hasil penelitian di Pembangunan Panala Plaza Palangka
lapangan disajikan dalam bentuk tabel Raya yang disajikan dalam bentuk
berikut ini : tabel.
Tabel 1. Data Produktivitas Tenaga
Kerja dan Penggunaan Bahan Tabel 2. Hitungan Harga Satuan Upah
Bangunan Untuk Pekerjaan Pekerjaan Beton Bertulang
Beton Bertulang Hasil Hasil Penelitian.
Penelitian.

Tenaga Kerja Harga


Produktivitas
Produkti- Bahan bangunan terpakai Hari/ Upah/hari Upah/jam Satuan
Lama Spesi Rata-rata
Hari/ vitas Tgl Posisi Jml (Rp/hari) (Rp/jam) Upah
Kerja terpakai Semen Pasir Kerikil Besi (m3/jam)
Tgl Rata-rata (Rp/m3)
(jam) (m3) (Kg) (m3) (m3) (kg) Senin Mandor 1 61.000,00 8.714,29 8.714,29
(m3/hari)
Senin 8 Agt Kepala 1 57.000,00 8.142,86 0,267 30.481,28
7 9,81 3,68 1458,2368 5,078 6,698 400 2005 Tukang 1 51.000,00 7.285,71 0,286 25.500,00
8 Agt 2005
Tukang 1 51.000,00 7.285,71 0,290 25.123,15
Selasa
7 9,97 4,08 1616,7408 5,630 7,426 450 1 51.000,00 7.285,71 0,281 25.888,32
9 Agt 2005
1 51.000,00 7.285,71 0,277 26.288,66
Rabu
7 9,84 3,92 1553,3392 5,410 7,134 410 Pekerja 5 43.000,00 30.714,29 30.714,29
10 Agt 2005
__________________________________________________________________
16
Waluyo Nuswantoro, et al, Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang …
___________________________________________________________________________________________

Jumlah upah dikeluarkan = 172.709,99 Tukang 1 51.000,00 7.285,71 0,267 27.272,73


Selasa Mandor 1 61.000,00 8.714,29 8.714,29 1 51.000,00 7.285,71 0,261 27.868,85
9 Agt Kepala 1 57.000,00 8.142,86 0,286 28.500,00 1 51.000,00 7.285,71 0,251 28.977,27
2005 Tukang 1 51.000,00 7.285,71 0,286 25.500,00 Pekerja 5 43.000,00 30.714,29 30.714,29
Tukang 1 51.000,00 7.285,71 0,293 24.878,05 Jumlah upah dikeluarkan = 181.596,27
1 51.000,00 7.285,71 0,280 26.020,41
Sabtu Mandor 1 61.000,00 8.714,29 8.714,29
1 51.000,00 7.285,71 0,280 26.020,41
13 Agt Kepala 1 57.000,00 8.142,86 0,270 30.158,73
Pekerja 5 43.000,00 30.714,29 30.714,29
2005 Tukang 1 51.000,00 7.285,71 0,277 26.288,66
Jumlah upah dikeluarkan = 170.347,44 Tukang 1 51.000,00 7.285,71 0,283 25.757,58
Rabu Mandor 1 61.000,00 8.714,29 8.714,29 1 51.000,00 7.285,71 0,283 25.757,58
10 Agt Kepala 1 57.000,00 8.142,86 0,273 29.842,93 1 51.000,00 7.285,71 0,279 26.153,85
2005 Tukang 1 51.000,00 7.285,71 0,290 25.123,15 Pekerja 5 43.000,00 30.714,29 30.714,29
Tukang 1 51.000,00 7.285,71 0,289 25.247,52 Jumlah upah dikeluarkan = 173.544,96
1 51.000,00 7.285,71 0,276 26.424,87
1 51.000,00 7.285,71 0,279 26.153,85
Pekerja 5 43.000,00 30.714,29 30.714,29
Jumlah upah dikeluarkan = 172.220,90
Kamis Mandor 1 61.000,00 8.714,29 8.714,29
11 Agt Kepala 1 57.000,00 8.142,86 0,263 30.978,26
2005 Tukang 1 51.000,00 7.285,71 0,274 26.562,50
Tukang 1 51.000,00 7.285,71 0,274 26.562,50
1 51.000,00 7.285,71 0,281 25.888,32
1 51.000,00 7.285,71 0,279 26.153,85
Pekerja 5 43.000,00 30.714,29 30.714,29
Jumlah upah dikeluarkan = 175.574,00
Jum’at Mandor 1 61.000,00 8.714,29 8.714,29
12 Agt Kepala 1 57.000,00 8.142,86 0,267 30.481,28
2005 Tukang 1 51.000,00 7.285,71 0,264 27.567,57
Tabel 3. Harga Satuan Bahan Pekerjaan Beton Harga satuan pekerjaan hasil penelitian
Bertulang Hasil Penelitian. merupakan penjumlahan dari rata-rata harga
Harga Bahan Bangunan Produkti Harga satuan upah dan rata-rata harga satuan bahan,
Hari/ Jenis vitas Satuan
Tgl Bahan
Satuan Bahan Total
Perhari Bahan dihitung dalam satuan Rupiah per m3. Berikut
(Rp) Terpakai (Rp/hari)
Bangunan (m /hari) (Rp/m )
3 3
disajikan harga satuan pekerjaan hasil
Senin Semen 50 31.040 29.165 905.273
8 Agt kg (zak) penelitian :
2005 Pasir (m3) 35.500 5.078 180.283
Kerikil (m3)
Besi (kg)
208.320
5.875
6.698
400
1.395.244
2.350.000
Tabel 4. Harga Satuan Pekerjaan Beton
Jumlah harga bahan terpakai = 4.830.800 9,81 492.436,35 Bertulang Hasil Penelitian.
Selasa Semen 50 31.040 32.335 1.003.673
9 Agt kg (zak) Harga Harga Harga satuan
Hari/
2005 Pasir (m3) 35.500 5.630 199.879 No Satuan Upah Satuan Bahan Pekerjaan
Tanggal
Kerikil (m3) 208.320 7.4261.546.901 (Rp/m3) (Rp/m3) (Rp/m3)
Besi (kg) 5.875 4502.643.750 1. Senin
172,709.99 492,436.35 665,146.35
5.394.203 9,97 541.043,42 8/8/2005
Rabu Semen 50 31.040 31.067 964.313 2. Selasa
170,347.44 541,043.42 711,390.85
10 Agt kg (zak) 9/8/2005
2005 Pasir (m )
3 35.500 5.410 192.041 3. Rabu
172,220.90 513,347.76 685,568.66
Kerikil (m3) 208.320 7.134 1.486.238 10/8/2005
Besi (kg) 5.875 410 2.408.750 4. Kamis
175,574.00 468,497.80 644,071.80
Jumlah harga bahan terpakai = 5.051.342 9,84 513.347,76 11/8/2005
Kamis Semen 50 31.040 26.629 826.554 5. Jum’at
181,596.27 450,171.27 631,767.55
11 Agt kg (zak) 12/8/2005
2005 Pasir (m )
3 35.500 4.637 164.606 Sabtu
6. 173,544.96 478,869.58 652,414.54
Kerikil (m3) 208.320 6.115 1.273.918 13/8/2005
Besi (kg) 5.875 380 2.232.500
Rata-rata = 174,332.26 490,727.70 665,059.96
Jumlah harga bahan terpakai = 4.497.579 9,60 468.497,80
Jum’at Semen 50 31.040 24.410 757.674
12 Agt kg (zak) B. Hasil Perhitungan dengan Analisa BOW
2005 Pasir (m3) 35.500 4.250 150.889
Kerikil (m3) 208.320 5.606 1.167.759 Data-data yang digunakan dalam
Besi (kg) 5.875 350 2.056.250
Jumlah harga bahan terpakai = 4.132.572 9,18 450.171,27 analisa BOW antara lain :
Sabtu Semen 50 31.040 27.897 865.914 1) Mutu beton yang digunakan K-275.
13 Agt kg (zak)
2005 Pasir (m3) 35.500 4.858 172.445 2) Perbandingan campuran spesi 1 Pc : 2 Ps :
Kerikil (m3) 208.320 6.406 1.334.581
Besi (kg) 5.875 390 2.291.250 3 Krl.
Jumlah harga bahan terpakai = 4.664.190 9,74 478.869,58

____________________________________________________________________________
17
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 12 Nomor 1, Juni 2011: 8 - 18
__________________________________________________________________________________

3) Tulangan yang digunakan besi ulir (>D13) 1. Pekerjaan F. 8b/ 10 m2


(Rp)

dan besi polos (<Ø13). bekisting + 0,400 Kayu Bekisting 61.000,00 6.100,00
bongkaran 4,000 Kg Paku kayu 57.000,00 28.500,00
4) Daftar harga satuan upah dan bahan untuk 1m3
cetakan beton
untuk daerah tempat pelaksanaan proyek 353.640,00
yang bersangkutan. Harga
Harga
Uraian satuan
5) Dimensi dari objek yang diteliti yaitu No.
Pekerjaan
Analisa/Satuan bahan
bahan
(Rp)
kolom dan balok yang terdapat pada 2. Pekerjaan G. 41/ 1 m3
(Rp)

Lantai I dan Lantai II. spesi 0,820 Kerikil Sungai/koral 208.320,00 170.822,40
1 PC : 2 PS : 6,800 Zak Semen PC 50 kg 31.040,00 211.072,00
Dalam pekerjaan beton bertulang, analisa 3 Krl 0,540 m3 Pasir pasang 35.500,00 19.000,00
401.064,00
yang digunakan merupakan gabungan dari 3. Pekerjaan I. 2/ 100 Kg
tiga analisa harga satuan dalam BOW yaitu besi 110,000 Kg Besi beton
2,000 Kg Kawat Beton
5.875,00
8.000,00
646.250,00
16.000,00
pekerjaan campuran (G 41/1m3), pekerjaan 662.250,00
1 Kg Besi 6.622,50
bekisting (F 8/10m2), dan pekerjaan besi (I Harga Satuan Bahan Tiap 1 m3 Pekerjaan Beton Bertulang K-275 761.326,00
2/100 kg).
Harga satuan upah dan harga satuan Harga satuan pekerjaan analisa BOW
bahan pekerjaan beton bertulang pada Proyek merupakan penjumlahan dari harga satuan
Pembangunan Panala Plaza Palangka Raya upah dan harga satuan bahan analisa BOW.
dengan menggunakan Analisa BOW disajikan Harga satuan pekerjaan dihitung dalam
dalam bentuk tabel berikut ini. satuan Rupiah per m3 pekerjaan beton
Tabel 5. Harga Satuan Upah Tiap 1m3 bertulang. Harga satuan pekerjaan analisa
Pekerjaan Beton Bertulang BOW untuk pekerjaan beton bertulang dapat
Berdasarkan Analisa BOW. dilihat pada tabel berikut ini :
Harga Satuan Upah Tenaga Tabel 7. Harga Satuan Pekerjaan Beton
Uraian
No. Analisa/Satuan Upah Kerja
Pekerjaan
(Rp/hari) (Rp) Bertulang Berdasarkan Analisa BOW
1. Pekerjaan F. 8b/ 10 m2
bekisting + 0,100 Mandor 61.000,00 6.100,00 Harga Satuan Harga Satuan Harga Satuan
bongkaran 0,500 Kepala Tukang 57.000,00 28.500,00 Upah (Rp) Bahan (Rp) Pekerjaan (Rp)
untuk 1m3 5,000 Tukang 51.000,00 255.000,00 836.227,50 761.326,90 1.597.554,40
cetakan 2,000 Pekerja 43.000,00 86.000,00
beton 4,000 Tukang Bongkar 30.000,00 120.000,00
495.600,00
2. Pekerjaan G. 41/ 1 m3
spesi 0,300 Mandor 61.000,00 18.300,00
C. Hasil Perhitungan dengan Analisa SK
1 PC : 2 PS : 0,100 Kepala Tukang 57.000,00 5.700,00 SNI
3 Krl 1,000 Tukang 51.000,00 51.000,00
6,000 Pekerja 43.000,00 258.000,00
333.000,00
Data yang digunakan dalam analisa
3. Pekerjaan I. 2/ 100 Kg BOW antara lain :
besi 2,250 Kepala Tukang 57.000,00 128.000,00
6,750 Tukang 51.000,00 344.250,00 1) Mutu beton yang digunakan K-275.
6,750 Pekerja 43.000,00 290.000,00 2) Tulangan yang digunakan besi ulir (>D13)
762.750,00
1 Kg Besi 7.627,50 dan besi polos (<Ø13).
Harga Satuan Upah Tiap 1 m3 Pekerjaan Beton Bertulang K-275 836.227,50
3) Daftar harga satuan upah dan bahan
untuk daerah tempat pelaksanaan proyek
yang bersangkutan.
Tabel 6. Harga Satuan Bahan Tiap 1m3 4) Dimensi dari objek yang diteliti yaitu
Pekerjaan Beton Bertulang kolom dan balok yang terdapat pada
Berdasarkan Analisa BOW. Lantai I dan Lantai II.
Uraian
Harga Harga Dalam pekerjaan beton bertulang,
No. Analisa/Satuan bahan satuan
Pekerjaan
(Rp) bahan analisa yang digunakan merupakan gabungan
__________________________________________________________________
18
Waluyo Nuswantoro, et al, Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang …
___________________________________________________________________________________________

dari tiga analisa harga satuan dalam SK SNI Harga


Harga
Satuan
No. Uraian Pekerjaan Analisa/Satuan Bahan
yaitu membuat beton mutu K 275 (SNI (Rp)
bahan
(Rp)
7.6.36/1 m3), pekerjaan bekisting untuk kolom 1. Membuat beton SNI 7. 6. 36/ 1 m3
dengan mutu K- 8 Zak Semen Portland 31.040,00 248.320,00
(SNI 7.6.30/1 m2) / pekerjaan bekisting untuk 275 0,4000 m3 Pasir beton 35.500,00 14.200,00
balok (SNI 7.6.31), dan pekerjaan besi (SNI 0,8200 m3 Koral beton 208.320,00 170.822,40
433.342,40
7.6.25/1 kg). 2. Pembesian SNI 7. 6. 25/ 1 kg
Harga satuan upah dan harga satuan dengan besi polos
atau besi ulir
1,0500 Kg Besi beton
0,0150 Kg Kawat beton
5.875,00
8.000,00
6.168,75
120,00
bahan pekerjaan beton bertulang pada Proyek 6.288,75
Harga
Pembangunan Panala Plaza Palangka Raya Harga
Satuan
No. Uraian Pekerjaan Analisa/Satuan Bahan
dengan menggunakan Analisa SK SNI (Rp)
bahan
(Rp)
disajikan dalam bentuk tabel berikut ini. 3. Pasang bekisting SNI 7. 6. 30/ 1 m2
untuk kolom 0,0400 m3 Kayu terentang 650.000,00 26.000,00
0,4000 Kg Paku biasa 11.100,00 4.440,00
0,2000 Ltr Minyak bekisting 22.000,00 4.400,00
0,0150 m3 Balok kayu lanan 927.760,00 13.916,40
0,3500 Lbr Plywood 9 mm 100.800,00 35.280,00
2,0000 Btg Kayu galam 12.000,00 24.000,00
108.036,40
Harga Satuan Bahan Tiap 1 m3 Pekerjaan Kolom 547.667,55
4. Pasang bekisting SNI 7. 6. 30/ 1 m2
untuk balok 0,0400 m3 Kayu terentang 650.000,00 26.000,00
0,4000 Kg Paku biasa 11.100,00 4.440,00
0,2000 Ltr Minyak bekisting 22.000,00 4.400,00
0,0180 m Balok kayu lanan 927.760,00 16.699,68
Tabel 8. Harga Satuan Upah Tiap 1m3
3

0,3500 Lbr Plywood 9 mm 100.800,00 35.280,00


Pekerjaan Beton Bertulang 2,0000 Btg Kayu galam 12.000,00 24.000,00
110.819,68
Berdasarkan Analisa SK SNI. Harga Satuan Upah Tiap 1 m3 Pekerjaan Balok 550.450,83
Harga Satuan Upah Tenaga
Uraian
No. Analisa/Satuan Upah Kerja
Pekerjaan
(Rp/hari) (Rp) Harga satuan pekerjaan analisa SK SNI
1. Membuat SNI 7. 6. 36/ 1 m3
beton dengan 0,3000 Mandor 61.000,00 18.300,00
merupakan penjumlahan dari harga satuan
mutu K-275 0,1000 Kepala Tukang 57.000,00 5.700,00 upah dan harga satuan bahan analisa SK SNI.
1,0000 Tukang 51.000,00 51.000,00
6,0000 Pekerja 43.000,00 258.000,00 Harga satuan pekerjaan dihitung dalam
333.000,00
2. Pembesian SNI 7. 6. 25/ 1 kg
satuan Rupiah per m3 pekerjaan beton
dengan besi 0,0003 Mandor 61.000,00 18,30 bertulang. Harga satuan pekerjaan analisa SK
polos atau 0,0007 Kepala Tukang 57.000,00 39,90
besi ulir 0,0070 Tukang 51.000,00 357,00 SNI untuk pekerjaan beton bertulang dapat
0,0070 Pekerja 43.000,00 301,00
716,20
dilihat pada tabel berikut ini :
3. Pasang SNI 7. 6. 30/ 1 m2
bekisting untuk 0,0060 Mandor 61.000,00 366,00
kolom 0,0330 Kepala Tukang 57.000,00 1.881,00
0,3300 Tukang 51.000,00 16.830,00 Tabel 10. Harga Satuan Pekerjaan Beton
0,3000 Pekerja 43.000,00 12.900,00 Bertulang Berdasarkan Analisa SK
31.997,00
Harga Satuan Upah Tiap 1 m3 Pekerjaan Kolom 365.693,20 SNI
4. Pasang SNI 7. 6. 30/ 1 m2
bekisting untuk 0,0060 Mandor 61.000,00 366,00 Harga Satuan Harga Satuan Harga Satuan
Uraian Pekerjaan
balok 0,0330 Kepala Tukang 57.000,00 1.881,00 Upah (Rp) Bahan (Rp) Pekerjaan (Rp)
0,3300 Tukang 51.000,00 16.830,00 Pekerjaan Kolom 365.693,20 547.667,55 913.360,75
0,3200 Pekerja 43.000,00 13.760,00 Pekerjaan Balok 366.553,20 550.450,83 917.004,03
32.837,00
Harga Satuan Upah Tiap 1 m3 Pekerjaan Balok 366.553,20
D. Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan
Tabel 9. Harga Satuan Bahan Tiap 1m3 Harga satuan pekerjaan hasil penelitian
Pekerjaan Beton Bertulang kemudian dibandingkan dengan harga satuan
Berdasarkan Analisa SK SNI. satuan pekerjaan dari hasil analisa BOW dan

____________________________________________________________________________
19
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 12 Nomor 1, Juni 2011: 8 - 18
__________________________________________________________________________________

SK SNI, sehingga diperolah selisih harga Rp. 248.300,79 atau sebesar 27,19 % untuk
satuan pekerjaan. Selisih harga satuan pekerjaan kolom dan Rp. 251.994,07 atau
pekerjaan tersebut diprosentasikan terhadap sebesar 27,47 % untuk pekerjaan balok. Selisih
harga satuan harga satuan pekerjaan analisa yang terjadi pada analisa SK SNI jauh lebih
BOW dan SKSNI. Hasil dari perbandingan kecil dibandingkan selisih yang terjadi pada
harga satuan pekerjaan dapat dilihat pada analisa BOW, hal ini disebabkan karena
tabel 11, 12 dan 13. tingkat produktivitas tenaga kerja cenderung
meningkat setiap tahun untuk mengatasi
persaingan yang terjadi antar tenaga kerja. Hal
Tabel 11. Perbandingan Harga Satuan
ini juga tampak pada tabel 13 dimana selisih
Pekerjaan tiap 1m3 Pekerjaan Beton
antara harga satuan pekerjaan hasil analisa SK
Bertulang Hasil Penelitian dengan
SNI dan BOW cukup besar yaitu sebesar Rp.
Analisa BOW.
Selisih antara
684.193,65 atau sebesar 42,83 % untuk
Harga Satuan
Pekerjaan
Harga Satuan
Pekerjaan
hasil analisa
BOW dengan
pekerjaan kolom dan Rp. 680.550,37 atau
No. Pekerjaan
Hasil
Penelitian
Hasil Analisa
BOW
hasil penelitian sebesar 42,60 % untuk pekerjaan balok.
(Rp/m3) %
1. Kolom Rp. 665.059,96 Rp. 1.597.554,40 932.494,44 58,37
2. Balok Rp. 665.059,96 Tabel 13. Perbandingan
Rp. 1.597.554,40 932.494,44 58,37 Harga Satuan
Pekerjaan tiap 1m Pekerjaan Beton
3

Dari tabel 11 tampak bahwa terdapat Bertulang Hasil Analisa BOW


selisih yang sangat nyata antara harga satuan dengan Analisa SKSNI.
pekerjaan beton bertulang hasil penelitian Harga Satuan Harga Satuan Selisih antara hasil
Pekerjaan Pekerjaan analisa BOW dengan
dengan harga satuan pekerjaan hasil analisa No. Pekerjaan Hasil Analisa Hasil Analisa hasil analisa SK SNI
BOW sebesar Rp. 932.494,44 atau sebesar 58,37 SK SNI BOW (Rp/m3) %
1. Kolom Rp. 913.360,75 Rp. 1.597.554,40 684.193,65 42,83
%. Hal ini disebabkan karena analisa BOW 2. Balok Rp. 917.004,03 Rp. 1.597.554,40 680.550,37 42,60
dibuat pada tahun 1921. Pada saat itu
produktivitas tenaga kerja sangat rendah
sehingga menyebabkan koefisien tenaga kerja KESIMPULAN DAN SARAN
yang digunakan dalam analisa BOW sangat
1. Kesimpulan
tinggi.
Secara umum perbedaan analisa BOW,
SK SNI dan Real Cost dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 12. Perbandingan Harga Satuan
Pekerjaan tiap 1m3 Pekerjaan Beton
Bertulang Hasil Penelitian dengan
Analisa SKSNI.
Selisih antara hasil
Harga Satuan Harga Satuan
analisa SK SNI
Pekerjaan Pekerjaan
No. Pekerjaan dengan hasil
Hasil Hasil Analisa
penelitian
Penelitian SK SNI
(Rp/m3) %
1. Kolom Rp. 665.059,96 Rp. 913.360,75 248.300,79 27,19
2. Balok Rp. 665.059,96 Rp. 917.004,03 251.944,07 27,47

Dari tabel 12 tampak bahwa terdapat


selisih antara harga satuan pekerjaan beton
bertulang hasil penelitian dengan harga
satuan pekerjaan hasil analisa SK SNI sebesar
__________________________________________________________________
20
Waluyo Nuswantoro, et al, Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang …
___________________________________________________________________________________________

Tabel 14. Perbedaan Analisa BOW, Analisa DAFTAR PUSTAKA


SKSNI dan Real Cost
Anonim., 1989, Analisis BOW (Analisa Upah dan
Analisa BOW Analisa SK-SNI Real Cost
Bahan), Penerbit M2S Bandung.
Berpatok pada cara- Sudah berpedoman Sudah berpedoman
cara lama dan pada cara baru pada cara baru
belum dengan dengan
memperhitungkan memperhitungkan memperhitungkan
Anonim., 2002, Kumpulan Analisa Biaya
penggunaan alat penggunakan alat penggunakan alat Konstruksi Bangunan Gedung dan
bantu bantu bantu
Lebih bersifat Lebih spesifik, Terdapat
Perumahan, Badan Standarisasi
umum, pekerjaan pekerjaan bekisting perbedaan volume Nasional, Bandung.
bekisting dibedakan untuk dalam pemasangan
disamakan untuk kolom dan untuk bekisting kolom
kolom dan balok balok dan balok. Bachtiar, Ibrahim., 1993, Rencana dan Estimate
Campuran beton Campuran beton Campuran beton
masih ditentukan ditentukan dengan langsung dibuat Real Of Cost, Penerbit Bumi Aksara,
dengan kekuatan beton per dengan mixing plant Jakarta.
perbandingan cm2-nya seperti sesuai dengan mutu
volume atau berat yang digunakan beton yang dipesan
bahan pembuat pada proyek yang yaitu K-275 untuk
campuran seperti : ditinjau yaitu beton beton bertulang
Djojowirono, Soegeng., 1984, Manajemen
1 Pc : 2 Ps : 3 Krl mutu K-275 Konstruksi I, Keluarga Besar Mahasiswa
Koefisien tenaga Koefisien tenaga Penggunaan alat Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada,
kerja besar karena kerja sudah bantu berpengaruh
masih diefisienkan karena pada tingkat Yogyakarta.
menggunakan alat- adanya pengaruh produktivitas
alat manual dengan alat bantu yang sehingga hanya
tenaga kerja yang lebih baik dan lebih memerlukan tenaga Rijali, Febrian U., 2005, Studi Komparasi Harga
banyak modern kerja yang lebih
sedikit Satuan Pekerjaan Pasangan Pondasi Batu
Bahan pembuat Bahan pembuat Bahan pembuat Belah Menggunakan Analisa BOW dan
bekisting masih bekisting sudah bekisting sudah
menggunakan menggunakan menggunakan
SK SNI Terhadap Realitas Lapangan,
papan biasa yang papan khusus papan bekisting Fakultas Teknik Universitas Palangka
sifatnya hanya bekisting yang bisa yang lebih murah
sekali pakai digunakan ulang dan bisa digunakan
Raya, Palangka Raya.
ulang
Hasil analisa harga Hasil analisa harga Hasil analisa yang
masih memiliki sudah sedikit paling realistis Soedrajat, Sastraatmadja., 1984, Analisa
selisih yang sangat mendekati biaya karena langsung Anggaran Biaya Pelaksanaan, Penerbit
besar dibandingkan yang sebenarnya dihitung dari data
dengan biaya yang karena sudah lapangan, namun Nova, Bandung.
sebenarnya disesuaikan dengan belum memasukan
zaman sekarang biaya tak terduga
Suharto, Iman., 1995, Manajemen Proyek : Dari
2. Saran Konseptual Sampai Operasional, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Kepada pelaku jasa konstruksi
disarankan agar menggunakan analisa SK SNI
dalam menghitung Rencana Anggaran Biaya
sehingga hasilnya mendekati perhitungan
biaya sebenarnya di lapangan.

____________________________________________________________________________
21
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 12 Nomor 1, Juni 2011: 8 - 18
__________________________________________________________________________________

__________________________________________________________________
50

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai