net/publication/324823431
CITATIONS READS
0 4,779
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Rekayasa Jalan dan Pemanfaatan Material Lokal di Kalimantan Tengah View project
All content following this page was uploaded by Waluyo Nuswantoro on 28 April 2018.
Abstraksi
Proyek konstruksi adalah proyek yang berkaitan dengan upaya pembangunan
sesuatu bangunan infrastruktur. Berdasarkan manajemen konstruksi terdapat 4
(empat) tahapan yang harus dilakukan dalam suatu proyek konstruksi. Keempat
tahapan tersebut adalah tahapan perencanaan (planning), tahapan
pengorganisasian (organizing), tahapan pelaksanaan (actuating) dan tahapan
pengawasan (controlling). Salah satu proses yang dilakukan dalam tahap
perencanaan adalah perhitungan rencana anggaran biaya proyek. Tujuan dari
pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek antara lain adalah untuk
menentukan biaya investasi yang diperlukan, menentukan tingkat kelayakan suatu
rancangan, sebagai acuan harga penawaran pada dokumen lelang pada saat
pelaksanaan proyek konstruksi, dan digunakan sebagai dasar dalam pengendalian
proyek. Dalam perhitungan RAB terdapat beberapa analisa yang dapat digunakan
yaitu analisa BOW (Burgerlijke Openbare Werken) dan analisa SK SNI (Surat
Keputusan Standar Nasional Iindonesia). Ditinjau dari perkembangan saat ini,
pada analisa BOW perlu diadakan perbaikan atau revisi, karena belum memuat
beberapa jenis pekerjaan dan bahan bangunan yang ada pada industri konstruksi
sekarang ini. Analisa SK SNI ini selalu mengalami penyempurnaan-
penyempurnaan sesuai dengan perkembangan proyek konstruksi. Karena itu perlu
dilakukan penelitian/kajian lebih lanjut untuk mengetahui kesesuaian analisa
BOW dan SK SNI dibandingkan dengan kondisi nyata di lapangan khususnya
pada pekerjaan kolom dan balok beton bertulang.
Proses pengambilan data primer dilakukan dengan cara pengamatan
langsung di lapangan yaitu dengan observasi dan wawancara dengan tenaga kerja
yang bekerja pada proyek yang di tinjau, sedangkan data sekunder didapat dengan
menganalisa data primer yang dibantu dengan literatur yang berupa daftar analisa
BOW, daftar analisa SK-SNI dan daftar harga satuan yang berlaku pada daerah
setempat. Data yang diperoleh di lapangan adalah data jumlah material yamg
digunakan pada pekerjaan kolom dan balok yaitu semen (kg), pasir (m 3), kerikil
sungai/koral (m3), besi beton (kg) dan juga data produktivitas tenaga kerja yang
bekerja pada proyek (m3 per satuan waktu). Produktivitas tenaga kerja diukur
1 Ir. Waluyo Nuswantoro, MT dan Frieda, ST., MT adalah dosen Jurusan/Program Studi
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya
2 Fetty Mandasari, ST adalah alumni Jurusan/Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
__________________________________________________________________
8
Waluyo Nuswantoro, et al, Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang …
___________________________________________________________________________________________
setiap hari pelaksanaan pekerjaan selama jam kerja berlangsung yaitu mulai pukul
07.00 – 16.00 WIB dengan masa istirahat selama dua jam (11.00 – 13.00 WIB).
Dari analisis yang dilakukan terdapat perbedaan yang sangat nyata antara
harga satuan upah pekerjaan beton bertulang hasil penelitian dengan harga satuan
upah hasil analisa BOW yaitu sebesar Rp. 932.494,44 atau sebesar 58,37 %.
Sedangkan pada analisa SK-SNI terdapat selisih sebesar Rp. 248.300,79
(27,19 %) pada pekerjaan kolom dan selisih sebesar Rp. 251.944,07 (27,47 %) pada
pekerjaan balok. Dari analisis yang dilakukan juga terdapat selisih antara analisa
BOW dan analisa SK-SNI yaitu sebesar Rp. 684.193,65 (42,83 %) untuk
pekerjaan kolom dan selisih sebesar Rp. 680.550,37 (42,60 %) untuk pekerjaan
balok.
PENDAHULUAN
Latar Belakang analisa yang dapat digunakan yaitu
Proyek konstruksi adalah proyek analisa BOW (Burgerlijke Openbare
yang berkaitan dengan upaya Werken) dan analisa SK SNI (Surat
pembangunan sesuatu bangunan Keputusan Standar Nasional
infrastruktur. Berdasarkan manajemen Iindonesia).
konstruksi terdapat 4 (empat) tahapan Ditinjau dari perkembangan saat
yang harus dilakukan dalam suatu ini, pada analisa BOW perlu diadakan
proyek konstruksi. Keempat tahapan perbaikan atau revisi, karena belum
tersebut adalah tahapan perencanaan memuat beberapa jenis pekerjaan dan
(planning), tahapan pengorganisasian bahan bangunan yang ada pada
(organizing), tahapan pelaksanaan industri konstruksi sekarang ini. Untuk
(actuating) dan tahapan pengawasan itu Pusat Penelitian dan Pengembangan
(controlling). Permukiman mengeluarkan Surat
Salah satu proses yang dilakukan Keputusan Standar Nasional Indonesia
dalam tahap perencanaan adalah (SK SNI) untuk menghitung satuan
perhitungan rencana anggaran biaya pekerjaan yang perhitungannya tidak
proyek. Tujuan dari pembuatan terdapat dalam analisa BOW, karena
Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek pada saat sekarang ini banyak bahan-
antara lain adalah untuk menentukan bahan bangunan hasil produksi yang
biaya investasi yang diperlukan, tidak terdapat dalam buku analisa
menentukan tingkat kelayakan suatu BOW dan juga adanya pengaruh
rancangan, sebagai acuan harga kemajuan teknologi dengan
penawaran pada dokumen lelang pada digunakannya alat-alat berat dan
saat pelaksanaan proyek konstruksi, mesin-mesin produksi. Analisa SK SNI
dan digunakan sebagai dasar dalam ini selalu mengalami penyempurnaan-
pengendalian proyek. Dalam penyempurnaan sesuai dengan
perhitungan RAB terdapat beberapa perkembangan proyek konstruksi.
____________________________________________________________________________
9
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 12 Nomor 1, Juni 2011: 8 - 18
__________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
11
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 12 Nomor 1, Juni 2011: 8 - 18
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________
12
Waluyo Nuswantoro, et al, Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang …
___________________________________________________________________________________________
manual) maka dengan sendirinya tidak 1) Data Primer, yaitu semua data yang
ada penambahan biaya peralatan dalam diperoleh langsung di lapangan
menghitung harga satuan pekerjaan. pada saat pelaksanaan pekerjaan
Langkah perhitungan analisa harga beton bertulang, dengan cara :
satuan di lapangan dapat dilihat pada a) Observasi, yaitu pengamatan
Gambar 4. secara langsung di lapangan
pada proyek konstruksi yang
diteliti. Pengamatan dilakukan
terhadap penggunaan material
Harga satuan
bahan
Harga satuan (campuran beton) dan tenaga
bahan
tiap satuan
kerja yang sedang melakukan
Jumlah bahan pekerjaan pekerjaan kolom dan balok
yang
digunakan
dilokasi proyek. Data yang
diperoleh dimasukkan kedalam
Harga satuan Harga instrumen yang berupa lembar
Harga satuan
upah satuan
upah pengamatan (disajikan dalam
tiap satuan pekerjaan
Jumlah tenaga
pekerjaan lapangan lampiran). Observasi dilakukan
kerja yang
bekerja
dengan urutan kerja sebagai
berikut :
Harga satuan
Harga satuan Mencatat komposisi
peralatan
upah perbandingan campuran
tiap satuan beton yang digunakan.
Jumlah
pekerjaan
peralatan yang Mencatat jumlah campuran
digunakan
yang digunakan pada saat
pengecoran kolom dan balok.
Mencatat produktivitas
tukang pada saat pekerjaan
Gambar 4 Skema Perhitungan pengecoran untuk setiap 1
Harga Satuan Pekerjaan hari jam kerja.
di Lapangan Mengamati jumlah tenaga
kerja (tukang, pekerja, kepala
tukang dan mandor) yang
METODE PENELITIAN bekerja pada saat pekerjaan
pengecoran.
Metode yang digunakan dalam
b) Interview, yaitu dengan
penelitian ini adalah metode deskriptif
melakukan wawancara langsung
analisis, yaitu menggambarkan
kepada pihak-pihak yang terkait
permasalahan yang aktual dengan
dengan pelaksanaan proyek.
mencari, mengumpulkan, mencatat dan
Wawancara ini berguna untuk
melakukan analisis berdasarkan
melengkapi data yang diperoleh
pengamatan yang dilakukan. Adapun
dari observasi. Semua data yang
tahapan penelitian yang dilakukan
didapat dicatat dalam tabel
adalah :
pengamatan. Data-data yang
A. Pengumpulan Data dapat diperoleh dengan
wawancara ini antara lain :
__________________________________________________________________
14
Waluyo Nuswantoro, et al, Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang …
___________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
17
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 12 Nomor 1, Juni 2011: 8 - 18
__________________________________________________________________________________
dan besi polos (<Ø13). bekisting + 0,400 Kayu Bekisting 61.000,00 6.100,00
bongkaran 4,000 Kg Paku kayu 57.000,00 28.500,00
4) Daftar harga satuan upah dan bahan untuk 1m3
cetakan beton
untuk daerah tempat pelaksanaan proyek 353.640,00
yang bersangkutan. Harga
Harga
Uraian satuan
5) Dimensi dari objek yang diteliti yaitu No.
Pekerjaan
Analisa/Satuan bahan
bahan
(Rp)
kolom dan balok yang terdapat pada 2. Pekerjaan G. 41/ 1 m3
(Rp)
Lantai I dan Lantai II. spesi 0,820 Kerikil Sungai/koral 208.320,00 170.822,40
1 PC : 2 PS : 6,800 Zak Semen PC 50 kg 31.040,00 211.072,00
Dalam pekerjaan beton bertulang, analisa 3 Krl 0,540 m3 Pasir pasang 35.500,00 19.000,00
401.064,00
yang digunakan merupakan gabungan dari 3. Pekerjaan I. 2/ 100 Kg
tiga analisa harga satuan dalam BOW yaitu besi 110,000 Kg Besi beton
2,000 Kg Kawat Beton
5.875,00
8.000,00
646.250,00
16.000,00
pekerjaan campuran (G 41/1m3), pekerjaan 662.250,00
1 Kg Besi 6.622,50
bekisting (F 8/10m2), dan pekerjaan besi (I Harga Satuan Bahan Tiap 1 m3 Pekerjaan Beton Bertulang K-275 761.326,00
2/100 kg).
Harga satuan upah dan harga satuan Harga satuan pekerjaan analisa BOW
bahan pekerjaan beton bertulang pada Proyek merupakan penjumlahan dari harga satuan
Pembangunan Panala Plaza Palangka Raya upah dan harga satuan bahan analisa BOW.
dengan menggunakan Analisa BOW disajikan Harga satuan pekerjaan dihitung dalam
dalam bentuk tabel berikut ini. satuan Rupiah per m3 pekerjaan beton
Tabel 5. Harga Satuan Upah Tiap 1m3 bertulang. Harga satuan pekerjaan analisa
Pekerjaan Beton Bertulang BOW untuk pekerjaan beton bertulang dapat
Berdasarkan Analisa BOW. dilihat pada tabel berikut ini :
Harga Satuan Upah Tenaga Tabel 7. Harga Satuan Pekerjaan Beton
Uraian
No. Analisa/Satuan Upah Kerja
Pekerjaan
(Rp/hari) (Rp) Bertulang Berdasarkan Analisa BOW
1. Pekerjaan F. 8b/ 10 m2
bekisting + 0,100 Mandor 61.000,00 6.100,00 Harga Satuan Harga Satuan Harga Satuan
bongkaran 0,500 Kepala Tukang 57.000,00 28.500,00 Upah (Rp) Bahan (Rp) Pekerjaan (Rp)
untuk 1m3 5,000 Tukang 51.000,00 255.000,00 836.227,50 761.326,90 1.597.554,40
cetakan 2,000 Pekerja 43.000,00 86.000,00
beton 4,000 Tukang Bongkar 30.000,00 120.000,00
495.600,00
2. Pekerjaan G. 41/ 1 m3
spesi 0,300 Mandor 61.000,00 18.300,00
C. Hasil Perhitungan dengan Analisa SK
1 PC : 2 PS : 0,100 Kepala Tukang 57.000,00 5.700,00 SNI
3 Krl 1,000 Tukang 51.000,00 51.000,00
6,000 Pekerja 43.000,00 258.000,00
333.000,00
Data yang digunakan dalam analisa
3. Pekerjaan I. 2/ 100 Kg BOW antara lain :
besi 2,250 Kepala Tukang 57.000,00 128.000,00
6,750 Tukang 51.000,00 344.250,00 1) Mutu beton yang digunakan K-275.
6,750 Pekerja 43.000,00 290.000,00 2) Tulangan yang digunakan besi ulir (>D13)
762.750,00
1 Kg Besi 7.627,50 dan besi polos (<Ø13).
Harga Satuan Upah Tiap 1 m3 Pekerjaan Beton Bertulang K-275 836.227,50
3) Daftar harga satuan upah dan bahan
untuk daerah tempat pelaksanaan proyek
yang bersangkutan.
Tabel 6. Harga Satuan Bahan Tiap 1m3 4) Dimensi dari objek yang diteliti yaitu
Pekerjaan Beton Bertulang kolom dan balok yang terdapat pada
Berdasarkan Analisa BOW. Lantai I dan Lantai II.
Uraian
Harga Harga Dalam pekerjaan beton bertulang,
No. Analisa/Satuan bahan satuan
Pekerjaan
(Rp) bahan analisa yang digunakan merupakan gabungan
__________________________________________________________________
18
Waluyo Nuswantoro, et al, Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang …
___________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
19
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 12 Nomor 1, Juni 2011: 8 - 18
__________________________________________________________________________________
SK SNI, sehingga diperolah selisih harga Rp. 248.300,79 atau sebesar 27,19 % untuk
satuan pekerjaan. Selisih harga satuan pekerjaan kolom dan Rp. 251.994,07 atau
pekerjaan tersebut diprosentasikan terhadap sebesar 27,47 % untuk pekerjaan balok. Selisih
harga satuan harga satuan pekerjaan analisa yang terjadi pada analisa SK SNI jauh lebih
BOW dan SKSNI. Hasil dari perbandingan kecil dibandingkan selisih yang terjadi pada
harga satuan pekerjaan dapat dilihat pada analisa BOW, hal ini disebabkan karena
tabel 11, 12 dan 13. tingkat produktivitas tenaga kerja cenderung
meningkat setiap tahun untuk mengatasi
persaingan yang terjadi antar tenaga kerja. Hal
Tabel 11. Perbandingan Harga Satuan
ini juga tampak pada tabel 13 dimana selisih
Pekerjaan tiap 1m3 Pekerjaan Beton
antara harga satuan pekerjaan hasil analisa SK
Bertulang Hasil Penelitian dengan
SNI dan BOW cukup besar yaitu sebesar Rp.
Analisa BOW.
Selisih antara
684.193,65 atau sebesar 42,83 % untuk
Harga Satuan
Pekerjaan
Harga Satuan
Pekerjaan
hasil analisa
BOW dengan
pekerjaan kolom dan Rp. 680.550,37 atau
No. Pekerjaan
Hasil
Penelitian
Hasil Analisa
BOW
hasil penelitian sebesar 42,60 % untuk pekerjaan balok.
(Rp/m3) %
1. Kolom Rp. 665.059,96 Rp. 1.597.554,40 932.494,44 58,37
2. Balok Rp. 665.059,96 Tabel 13. Perbandingan
Rp. 1.597.554,40 932.494,44 58,37 Harga Satuan
Pekerjaan tiap 1m Pekerjaan Beton
3
____________________________________________________________________________
21
J URNAL
REKAYASA RANCANG BANGUN, Volume 12 Nomor 1, Juni 2011: 8 - 18
__________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________
50