SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun Oleh :
ANISA ROZALINA
2213148
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan usulan penelitian yang berjudul “Gambaran perilaku caring perawat
pelaksana di ruang bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul”.
Usulan penelitian ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan dan
bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Pada
kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih dengan
setulus-tulusnya kepada:
iv
Semoga kita senantiasa mendapatkan kemudahan dan kebaikan dalam
hidup. Besar harapan peneliti agar penelitian dapat dapat memberikan manfaat dan
berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
Anisa Rozalina
v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
E. Keaslian Penelitian........................................................................ 5
vi
B. Pembahasan................................................................................... 56
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 62
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Dimesni Faktor Carative Faktor Menurut Jean Watson ............. 23
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT PELAKSANA DI RUANG
BEDAH RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
Anisa Rozalina1, Deby Zulkarnain Rahardian syah2
INTISARI
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
xi
NURSES’ CARING BEHAVIOURS IN THE SURGICAL WARD
PANEMBAHAN SENOPATI HOSPITAL OF BANTUL
Anisa Rozalina1, Deby Zulkarnain Rahardian Syah2
ABSTRACT
1
Student in Bachelor of Nursing Science Programme Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2
Lecturer in Bachelor of Nursing Science Programme Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahui gambaran perilaku caring perawat pelaksana di ruang bedah
RSUD Panembahan Senopati Bantul.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui gambaran sikap perawat pelaksana berdasarkan aspek
(Respectful deference to the other).
b. Diketahui gambaran perilaku caring perawat pelaksana berdasarkan aspek
(Assurance of human presence).
c. Diketahui gambaran sikap caring perawat pelaksana berdasarkan aspek
(Positive connectedness).
d. Diketahui gambaran perilaku caring perawat pelaksana berdasarkan aspek
(Professional knowledge and skill).
e. Diketahui gambaran perilaku caring perawat pelaksana berdasarkan aspek
(Attentiveness to the other’s experience).
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi untuk
mengembangkan teori manajemen keperawatan khususnya tentang perilaku
caring perawat.
4
2. Manfaat praktis
a. Bagi pihak manajemen RSUD Panembahan Senopati Bantul
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi bagi manajemen
keperawatan untuk mengembangkan mutu pelayanan di RSUD
Panembahan Senopati Bantul.
b. Bagi kepala ruang
Sebagai bahan untuk mengevaluasi perilaku caring perawat pelaksana di
ruang bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul.
c. Bagi perawat di ruang bedah
Penelian ini diharapkan dapat meningkatkan asuhan keperawatan terutama
perilaku caring terhadap pasien.
d. Bagi pasien di ruang bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan asuhan
keperawat mengenai perilaku caring kepada pasien.
e. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
mahasiswa yang selanjutnya akan melakukan penelitian mengenai
perilaku caring perawat.
E. Keaslian Penelitian
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sukesi, N (2013) dengan judul penelitian yaitu
Upaya peningkatan caring perawat terhadap kepuasan pasien di ruang rawat
inap RS Permata Medika Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan
cross sectional, dan sampel yang digunakan sebanyak 52 orang responden yang
diambil menggunakan tehnik total sampling. Hasil penelitian yang didapatkan
adalah pasien yang memiliki persepsi terhadap caring perawat dan menyatakan
caring kurang lebih yakni sebanyak (55,8%) dari 52 responden, sedangkan
5
pasien yang memiliki persepsi terhadap perawat yang sikap caring baik
sebanyak ( 44,2%) dari 52 orang responden. (p-value 0,015> α 0,05) yang
berarti terdapat hubungan antara caring perawat dengan kepuasan pasien.
Persamaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode pendekatan
secara cross sectional, sedangkan perbedaan dalam penelitian ini adalah
menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas perilaku caring dan variabel
terikatnya adalah kepuasan pasien, tehnik pengambilan sampling yang
digunakan oleh Niken, S (2013) mengunakan total sampling sedangkan pada
penelitian yang akan dilakukan menggunakan accidental sampling.
2. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Tiara, dan Lestari A, (2013) yang
berjudul Perilaku caring perawat dalam meningkatkan kepuasan pasien rawat
inap. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional yang
dilakukan pada 96 orang responden yang diambil dengan tehnik stratified
random sampling di laksanakan di ruang inap kelas I, II, dan III. Hasil yang
didapatkan pada penelitian ini adalah perawat yang memberikan pelayanan
(caring) terhadap pasien mayoritas rendah yaitu sebanyak 54 responden (56,3
%) dari 96 responden dan pasien yang menilai pelayanan dengan (caring) yang
tinggi sebanyak 42 responden (43,8 %) dari 96 orang responden. Nilai p= 0,007
artinya ada hubungan antara caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien di
Ruang Rawat Inap RSUD Pringsewu. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian yang akan dilakukan yaitu menggunakan metode pendekatan cross
sectional, sedangkan perbedaannya adalah terdapat pada variabel penelitian,
tehnik pengembalian sampling yang akan digunakan yaitu accidental
sampling.
3. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sabrina P. A (2016) yang memiliki
judul Perbedaan persepsi pasien terhadap perilaku caring perawat di ruang
rawat inap kelas II dan III RSUD Panembahan Senopati Bantul. Penelitian ini
menggunakan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada 79 orang pasien
sebagai responden yang diambil dengan tehnik sampling accidental sampling.
Dan didapatkan hasil bahwa pasien yang memiliki persepsi terhadap perawat
dengan perilaku caring yang terdapat di ruang rawat inap kelas II RSUD
6
Panembahan Senopati Bantul diperoleh nilai mean 68,26 dengan SD 6,077 dan
persepsi pasien terhadap perilaku caring perawat di ruang rawat inap kelas III
RSUD Panembahan Senopati Bantul diperoleh nilai mean 67,67 dengan SD
6,945. Hasil uji Mann Whitney yang didapatkan tentang persepsi pasien
terhadap perilaku caring perawat di ruang rawat inap kelas dua dan tiga
diperoleh p-value sebesar 0,636. Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-
sama memiliki variabel tunggal, menggunakan metode penelitian dengan
pendekatan secara cross sectional dan menggunakan tehnik accidental
sampling. Sedangkan perbedaannya adalah uji statistik.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
56
57
atau ketika akan memberikan obat, dan bersikap sopan saat berbicara pada pasien
maupun keluarga pasien, dan perawat selalu tersenyum saat bertemu dengan
pasien.
2. Karakteristik Responden
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang sedang dirawat di ruang
Melati RSUD Panembahan Senopati Bantul. Karakteristik responden dalam
penelitian ini adalah jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama kerja responden.
Tabel 4. 1. Karakteristik Perawat Pelaksana Berdasarkan Jenis Kelamin,
Tingkat Pendidikan, dan Lama Kerja di Ruang Melati RSUD
Panembahan Senopati Bantul
lama kerja perawat 1-5 tahun sebanyak 5 responden (27,8%), lama kerja dengan
rentang 6-10 tahun sebanyak 7 responden (38,9%), kemudian untuk rentang lama
kerja perawat 11-15 tahun sebanyak 3 responden (16,7%), dan untuk rentang
waktu lama kerja perawat 16-20 tahun sebanyak 2 responden (11,1%), sedangkan
untuk rentang kerja perawat >20 tahun adalah sebanyak 1 responden (5,6%).
(4,4%), dan untuk rentang umur 51-60 tahun sebanyak 21 responden (47,7%),
sedangkan untuk rentang umur >61 tahun sebanyak 6 responden (13,6%).
c. Positive connectedness
Tabel 4.6. Menunjukan Gambaran Perilaku Caring Perawat
Berdasarkan Aspek Positive Connectedness
Perilaku Caring
Frekuensi (44) Persentase (%)
Perilaku Baik 34 77.3
caring Cukup 8 18.2
perawat
Kurang 2 4.5
pelaksana
Total 44 100.0
Sumber: Data primer 2017
Pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa mayoritas responden mengatakan
bahwa caring perawat baik dengan penilaian sebanyak 34 responden
(77,3%), dan penilaian untuk caring cukup adalah sebanyak 8 responden
(18,2%), sedangkan untuk penilaian caring kurang sebanyak 2 responden
(4,5%).
64
B. Pembahasan
cenderung lebih hati-hati dan teliti dalam melakukan penilaian terhadap sesuatu
yang dianggap baik ataupun kurang baik dengan menggunakan perasaan. Sehingga
laki-laki lebih mudah memberikan penilaian caring dengan tinggi, dari pada
perempuan yang cenderung memerlukan banyak pertimbangan dalam
memberikan penilaian. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ridwansyah (2014) dengan judul Hubungan kecerdasan spiritual
dengan perilaku caring perawat di bangsal rawat inap Marwah dan Arafah RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan didapatkan hasil bahwa laki-laki sebanyak
23 responden (62,2%).
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan pasien yang
sedang di rawat di ruang Melati RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan
hasil mayoritas responden sebanyak 20 orang responden (45,4%) yang menempuh
tingkat pendidikan sampai tingkat Sekolah Dasar (SD) saja. Radwin (2003)
mengatakan bahwa tingkat pendidikan tentunya akan berpengaruh terhadap
penilaian perilaku caring pasien terhadap seorang perawat. Semakin tinggi tingkat
pendidikan yang dimiliki pasien, maka semakin tinggi pula tuntutan perawatan
atau pelayanan yang diinginkan oleh pasien tersebut. Hal ini didukung dengan
hasil penelitian yang didapatkan dari Sukesi (2013) dalam penelitiaannya ia
mengungkapkan bahwa responden yang memiliki pendidikan rendah tidak banyak
menuntut dan setiap orang beda dalam tingkat keingin tahuan mengenai penyakit
yang dideritanya secara lebih spesifik. Pernyataan ini juga diperkuat oleh hasil
penelitian yang dilakukan oleh Yuliawati (2012) dengan judul “Gambaran
perilaku caring perawat terhadap pasien di ruang rawat inap umum RS Dr.
Marzoeki Mahdi Bogor” yang memiliki hasil penelitian pendidikan rendah bersifat
mayoritas.
Pada tabel 4.4 menunjukan bahwa perilaku caring perawat di ruang Melati
berdasarkan aspek Respectful deference to the other mayoritas responden
mengatakan perilaku caring perawat baik dengan frekuensi sebanyak 36
responden (81,8%). Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh CBI
67
menggunakan teori 10 faktor carative Jean Watson yang terbagi dalam 5 aspek
perilaku caring. Salah satu aspek 5 dimensi faktor caring tersebut adalah
Respectful deference to the other yakni menanamkan rasa menghormati terhadap
orang lain sebagai sesama manusia Watson, J (2011). Cahyono. S (2011)
mengungkapkan bahwa sikap respect atau perhatian yang diberikan oleh perawat
merupakan suatu sikap dan pendekatan yang berarti memperlakukan pasien
sebagai sesama manusia yang mempunyai kebutuhan lebih karena penyakit yang
dideritanya. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Djoko.
H (2013) dengan judul penelitiannya adalah Pengaruh perilaku caring terhadap
klien hipertensi di bangsal rawat inap RSUD SIDOARJO yang menyatakan bahwa
tingkat caring perawat baik berdasarkan aspek (respectful) adalah sebanyak 30
responden (60%).
Pada tabel 4.5 menunjukan bahwa perilaku caring perawat berdasarkan
aspek Assurance of human presence adalah 32 responden (72,7%) yang
menunjukan bahwa perilaku caring perawat dalam aspek ini sudah baik.
Assurance (jaminan) adalah pengetahuan, atau kesopanan petugas serta sifatnya
yang dapat dipercaya sehingga pelanggan terbebas dari resiko (Walyani, 2015).
Menurut Marmi F. E (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan beban
kerja dengan perilaku caring perawat menurut persepsi klien di IGD RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta, beliau mengungkapkan bahwa jaminan (assurance)
mencangkup dalam kemampuan, pengetahuan, kesopanan dan sifat dapat
dipercaya, bebas dari bahaya, tidak memiliki sikap keragu-raguan, memiliki
kompetensi, dan rasa percaya diri yang tinggi. Hal ini diperkuat dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Djoko. H (2013) dengan judul penelitiannya adalah
Pengaruh perilaku caring terhadap klien hipertensi di bangsal rawat inap RSUD
SIDOARJO yang menyatakan bahwa tingkat caring perawat baik berdasarkan
aspek (assurance) didapatkan hasil sebanya 42 responden (84%).
Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa penilaian perilaku caring perawat
berdasarkan aspek Positive connectedness didapatkan hasil bahwa mayoritas
68
C. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner untuk mengukur
tingkat perilaku caring yang dilakukan oleh perawat. Karena pada dasarnya
perilaku caring adalah suatu tindakan yang harus diteliti melalui observasi, agar
lebih jelas dan spesifik perilaku caring tersebut diterapkan secara benar dan
mengarah ke aspek perilaku caring yang mana menurut Jean Watson.
71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Perilaku caring perawat berdasar kan aspek Respectful deference to the other
responden yang mengatakan caring baik sebanyak 36 responden (81,8%),
sedangkan untuk kategori caring cukup sebanyak 6 (13,6%) responden, dan
untuk kategori caring kurang adalah sebesar 2 responden (4,5%).
2. Perilaku caring berdasarkan aspek Assurance of human presence adalah
responden yang menyatakan caring baik sebesar 32 responden (72,7%), caring
cukup sebanyak 10 responden (22,7%), dan responden yang menyatakan caring
kurang adalah sebanyak 2 responden (4,5%).
3. Perilaku caring perawat dalam aspek Positive connectedness adalah untuk
kategori caring baik adalah sebanyak 10 responden (22,7%), kemudian caring
cukup adalah sebanyak 28 responden (63,6%), dan untuk kategori caring kurang
adalah sebanyak 6 responden (13,6%).
4. Perilaku caring perawat berdasarkan aspek Profesional knowledge and skill
adalah responden yang memberikan penilaian caring baik yakni sebanyak 27
responden (61,4%), dan untuk kategori caring cukup adalah sebanyak 6
responden (13,6%), sedangkan untuk kategori caring kurang adalah sebanyak
11 responden (25,0%).
5. Perilaku caring perawat berdasarkan aspek Attentivenes to the other’s experince
menunjukan bahwa kategori caring baik yaitu sebanyak 35 responden (79,5%),
kemudian untuk kategori caring cukup sebanyak 7 responden (15,9%),
sedangkan untuk kategori caring kurang adalah sebanyak 2 responden (4,5%).
6. Responden yang sedang di rawat di ruang bedah yaitu di bangsal Melati yang
mengatakan perilaku caring perawat pelaksana baik sebanyak 34 responden atau
77,3%, dan yang mengatakan caring cukup sebanyak 8 atau 18,2%, sedangkan
responden yang mengatakan perilaku caring perawat kurang adalah sebanyak 2
orang responden atau 4,5%.
72
B. Saran
Dari kesimpulan tersebut penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi pihak manajemen RSUD Panembahan Senopati Bantul
Pihak Manajemen sebaiknya melakukan evalusi terhadap perilaku caring dari
setiap bangsal yang terdapat RSUD Panembahan Senopati Bantul.
2. Bagi kepala ruang bangsal Bedah
Kepala ruang sebaiknya melakukan evaluasi terhadap perawat, karena masih
ada aspek perilaku caring yakni positive connectedness yang masih dalam
rentang cukup.
3. Bagi perawat di ruang bedah
Perawat sebaiknya lebih meningkatkan perilaku caring terhadap pasien
terutama pada aspek positive connectedness yaitu lebih meningkatkan rasa
empati dan perhatian.
4. Bagi pasien di ruang bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul
Pasien di bangsal bedah yaitu ruang Melati diharapkan dapat bersikap jujur dan
lebih berani dalaam memberikan penilaian tentang perilaku caring perawat.
5. Bagi peneliti selanjutnya
Mahasiswa atau mahasiswi yang akan melakukan penelitian tentang perilaku
caring perawat diharapkan dapat melanjutkan ataupun menyempurnakan hasil
penelitian ini, yaitu dengan judul hubungan perilaku caring perawat dengan
strees kerja perawat, atau kepuasan pasien.
73
DAFTAR PUSTAKA
Cahyo, S. (2011), Gambaran perilaku caring perawat di ruang Nusa Indah Rumah
Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang. Diakses pada tanggal 3 Oktober
2017
http://universitasmuhammadiyahsemarang.ac.id/index.php?option=com_c
ontent&view=article&id=52:membangun-pribadi-caring-
perawat&catid=1:latest-news.
Habibah, dkk. (2016), Hubungan caring perawat dengan tingkat kecemasan pasien
baru di rawat jalan RSUP DR Kariadi Semarang. Diakses pada tanggal 2 Oktober
2017
https://scholar.google.co.id/scholar?q=caring+perawat%22perilaku+caring&btnG
=&hl=id&as_sdt=0%286qqo
Hidayati, N., dkk. (2013), Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat
Kecemasan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Diakses pada tanggal 18 September 2017
https://scholar.google.co.id/scholar?q=dampak+penerapan+%22perilaku+c
aring%22+perawat+bagi+pasien&btnG=&hl=id&as_sdt=0%2C5
Kozier, et. al., (2010), Fundamental keperawatan konsep, proses, & praktik. Edisi
7:Penerbit Buku Kedokteran.
Muhlisin, A, dan Ichsan, B. (2008), Aplikasi model konseptual caring dari jean
watson dalam asuhan keperawatan. Diakses pada tanggal 16 Mei 2017,
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/501
Noor, J. (2012), Metodelogi penelitian: skripsi, tesis, disertasi dan karya ilmiah.
Jakarta: Kencana Prenada Media.
PPNI. (2010), Standar profesi & kode etik perawat indonesia. Jakarta: pengurus
pusat persatuan nasional indonesia.
Peery, A.I. (2006), ‘Caring and burnout in registered nurse: what’s the
connection?’. Disertai. Doctor of education. North Carolina State
University. Carolina Utara. Diakses pada tanggal 20 Mei 2017
http://repository.lib.ncsu.edu/ir/handle/1840.16/3606
Potter, P.A, dan Perry, A.G. (2011), Fundamental of nursing. Edisi 7. St. Louis :
Mosby Elsevier
Samba, S. (2012), Nursing center: Konsep dan aplikasi. edisi 2: kedokteran EGC.
76
Sumartini, T., & ST, N. (2017), Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan
Kepuasan Pasien Jkn Di Instalasi Rawat Inap Kelas III RSUD Pandan
Arang Boyolali. Diakses pada tanggal 18 September 2017
https://scholar.google.co.id/scholar?as_ylo=2017&q=dampak+positif+pen
erapan+%22perilaku+caring%22+perawat+bagi+pasien&hl=id&as_sdt=0,
5
Sukatmi, S., & Wati, D. Y. (2017). Hubungan Sikap Caring Perawat Dengan
Tingkat Kepuasan Pasien Di Ruang Cendana Ii Rsud Unit Swadana Pare–
Kediri Tahun 2008. Jurnal AKP, 2(1).
http://ejournal.akperpamenang.ac.id/index.php/akp/article/view/29/14
Wawan, A. dan M, Dewi. (2011). Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap, dan
perilaku manusia. Yogyakarta:Nuha Medika
77
Petunjuk
Perawat melakukan banyak hal saat memberikan layanan terhadap anda. Dibawah ini
merupakan tanggapan yang masuk dalam kategori caring perawat. Mohon agar dibaca setiap
kalimat dan tunjukan jika perawat selalu, jarang, sering atau tidak pernah melakukan perilaku
caring kepada anda.
Gunakan skala yang bersedia untuk memilih jawaban. Lingkari (O) angka yang anda pilih
setelah membaca masing-masing pertanyaan.