Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

IMPLEMENTASI

terkait Keputusan Gubernur Bali tentang Realokasi Hasil Penerimaan Pajak Hotel dan
Pajak Restoran Kabupaten Badung dan Kota Denpasar Kepada Provinsi Bali. Dalam konteks studi
Administrasi Negara penelitian evaluasi implementasi kebijakan ini merupakan salah satu kajian
yaitu kajian Kebijakan Publik (Public Policy), dimana mengkaji tentang proses pembuatan
keputusan untuk penentuan tujuan dan cara atau alternatif terbaik untuk mencapai tujuan tersebut,
siklus kebijakan publik mulai dari formulasi kebijakan, implementasi kebijakan hingga evaluasi
kebijakan. Dimana dalam Implementasi Kebijakan Publik terdapat tahapan kebijakan public antara
lain:

1. Organisasi adalah pembentukan atau penataan kembali sumberdaya, unit-unit, serta


metode untuk menjadikan program berjalan.
2. Interpretasi adalah menafsirkan agar program menjadi rencana dan pengarahan yang
tepat dan dapat diterima.
3. Aplikasi adalah ketentuan rutin dari pelayanan, pembayaran atau lainnya yang
disesuaikan dengan tujuan atau perlengkapan program.

EVALUASI

Tujuan evaluasi:

1. Eksplanasi. Melalui evaluasi dapat dipotret realitas pelaksanaan program dan dapat dibuat
suatu generalisasi tentang pola-pola hubungan antara berbagai dimensi realitas yang
diamatinya. Dari evaluasi ini evaluator dapat mengindentifikasikan masalah, kondisi, dan
aktor yang mendukung keberhasilan atau kegagalan kebijakan.
2. Kepatuhan. Melalui evaluasi dapat diketahui tindakan yang dilakukan oleh para pelaku,
baik birokrasi maupun pelaku lainnya, sesuai dengan standar dan prosedur yang ditetapkan
oleh kebijakan.
3. Audit. Melalui evaluasi dapat diketahui out put yang benar0benar sampai ke tangan
kelompok sasaran kebijakan atau justru ada kebocoran atau penyimpangan.
4. Akunting. Dengan evaluasi dapat diketahui akibat sosial ekonomi dari suatu kebijakan
publik.
Tipe Evaluasi

a. Evaluasi Administratif. Tipe evaluasi ini dilakukan di dalam lingkup pemerintahan atau
di dalam instansi-instansi. Atau, umumnya evaluasi ini dilakukan oleh badan-badan
pemerintah yang berkait dengan program tertentu, seprti Irjen, Itwil, konsultan
swasta. Sorotan dari evaluasi tipe ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan aspek
finasial dan prosedur kebijakan publik. Artinya, bahwa evaluasi kebijakan publik
dilakukan untuk mendapatkan jaminan bahwa yang dilakukan pemerintah lewat
proyek tertentu itu benar-benar mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan pada tingkat
biaya yang paling rendah.
b. Evaluasi Yudisial.Yang menjadi titik amatan dari evaluasi ini adalah utamanya berkaitan
dengan pelanggaran-pelanggaran hukum yang ada pada kebijakan tersebut. Yang
melakukan evaluasi ini adalah lembaga-lembaga hukum, seperti pengacara, kejaksaan,
dan pengadilan.
c. Evaluasi Politik. Evaluasi ini dilakuakn oleh lembaga-lembaga politik baik parlemen
maupun parpol. Namun, dapat juga dilakukan oleh masyarakat secara umum. Evaluasi
ini menyangkut pertimbangan-pertimbangan politik dari sebuah kebijakan publik. Hal
ini diberi ruang , sebab sesungguhnya kebijakan publik itu pada hakikatnya adalah
sebuah proses politik. Dengan demikian, sebuah kebijakan publik itu tidak cukup hanya
efektif, efisien, ekonomis dan absah secara hukum saja, namun haruslah ia memiliki
basis legitimasi politik yang kuat.
Langkah Evaluasi

Untuk melakukan evaluasi yang baik dengan margin kesalahan yang minimal beberapa
ahli mengembangkan langkah-langkah dalam evaluasi kebijakan publik. Salah satu ahli itu adalah
Schuman, yang menyebutkan enam langkah penelitian atau riset evaluatif:

1) Mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan dievaluasi.


2) Menganalisis permasalahan yang harus diatasi aktivitas tersebut.
3) Mendeskripsikan dan menstandarisasi kegiatan tersebut.
4) Mengukur tingkat perubahan yang terjadi.
5) Menentukan apakah perubahan yang terjadi disebabkan oleh aktivitas tersebut atau
karena beberapa sebab lain.
6) Mengindikasikan durabilitas (daya tahan) terhadap dampak-dampak yang
ditimbulkan.
TUGAS

ADVOKASI KEBIJAKAN PUBLIK

Penting memahami kebijakan publik, dengan melihatnya dari sudut sistem hukum:

1. Isi Hukum: uraian atau penjabaran tertulis dari suatu kebijakan yang tertuang dalam bentuk
peraturan perundang-undangan dan peraturan kebijakan.
2. Tata-laksana hukum: semua perangkat kelembagaan dan pelaksana dari isi hukum.
3. Budaya Hukum: persepsi, pemahaman, sikap penerimaan, praktek-praktek pelaksanaan,
penafsiran terhadap dua aspek sisytem hkum di atas, termasuk pelaksanaannya

Anda mungkin juga menyukai