ETT - Google Dokumen
ETT - Google Dokumen
ETT - Google Dokumen
LPG (Liquefied Petroleum Gas)
Disusun Oleh:
Oktavianna Winda / 140405004
Herianto Silalahi / 140405025
Elviza Irawan / 140405061
Kana Maulina Maha / 140405075
Mia Yunita / 140405097
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor minyak dan gas bumi merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi
pembangunan nasional Indonesia. Hal ini terbukti dimana pengelolaan dalam sektor migas
menghasilkan 28,74% dari penerimaan nasional dan senantiasa dijaga dan terus dipantau
mengingat kontribusi sektor tersebut pada pembangunan negara. Sektor migas memiliki
perspektif ekonomi yang sangat penting sebagai sektor yang menguasai hajat hidup orang
banyak sebagaimana yang diungkapkan dalam UUD 1945, khususnya pasal 33. Salah satu
komoditas sektor migas yang menarik untuk dicermati adalah Liquefied Petroleum Gas (LPG).
Bentuk komoditas ini telah dikenal di masyarakat dengan dengan brand ”ELPIJI” yang
diproduksi oleh PT. Pertamina. Selain yang dibuat PERTAMINA juga ada merk lain yaitu
“BLUE GAS” dan “My GAS”.
LPG (Liquefied Petroleum Gas) adalah gas yang terdiri dari campuran utama propana dan
butana dengan sedikit hidrokarbon tak jenuh senyawa yang terdapat dalam gas LPG adalah
propana, propilen, normal dan isobutana, dan butilen. LPG biasanya dihasilkan dari hasil
pemrosesan crude di kilang minyak, serta pemisahan komponen C 3 dan C 4 dari gas alam.
Penggunaan LPG di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama
kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, LPG juga cukup banyak digunakan
sebagai bahan bakar kendaraan bermotor walaupun mesin kendaraannya harus dimodifikasi
terlebih dahulu.
Agar dapat lebih memahami proses kimia yang terjadi dalam pembuatan LPG serta
dampaknya, maka penyusun membuat paper ini agar para pembaca dapat memahami tentang
LPG beserta proses pembuatannya.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam paper ini adalah bagaimana deskripsi proses kimia
dalam pembuatan LPG serta dampak apa yang ditimbulkan dari penggunaan LPG.
1.3 Tujuan dan Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LPG (Liquified Petroleum Gas)
Feed gas yang diolah untuk menghasilkan LPG pada dasarnya merupakan proses
pemisahan kandungan C 3 dan
C 4 dari kandungan C 1 dan
C 2 ( lean gas ), C 5 + (Naphta) dan dari
kandungan impuritis yang dapat menganggu proses serta merusak alat seperti Hg (merkuri) dan
H 2 O (air). Secara garis besar proses produksi LPG terbagi menjadi 4 bagian besar :
· Tahapan Scubbing and Compression
· Tahap Purification ( Pemurnian)
· Tahapan Liquifaction (Pencairan)
· Tahap Fractionation
LPG dengan bahan baku gas alam, untuk mencapai spesifikasi yang sesuai standar harus
melewati rangkaian pengolahan dan penanganan yang cukup kompleks dengan safety yang
tinggi. Untuk mendapatkan produktifitas dan efisiensi maksimal perlu dilakukan penanganan
dan pengelolaan harus sesuai dengan standar operasi yang tepat secara teknis dan ekonomis.
Salah satu proses dalam pembuatan LPG ( liquefied petroleum gas ) adalah proses pencairan
(Liquefaction) . Proses ini disebut juga dengan proses refrigerasi. Proses liquefaction
(pencairan) adalah salah tahapan proses yang harus dilalui feed gas setelah melalui tahap
scrubbing and compression, Purification. Proses pencairan ini dilakukan untuk memudahkan
penyimpanan serta pendistribusian produk.
Gas liquefaction adalah salah satu metode pencairan gas dimana suatu feed gas sebelum
masuk ke kolom fraksinasi untuk dipisahkan menjadi fraksifraksi tertentu, terlebih dahulu
dicairkan. Karena pencairan merupakan salah satu syarat gas untuk dapat dipisahkan dari suatu
komponen menjadi fraksifraksinya.
Refrigeran hidrokarbon dalam sistem refrigerasi telah dikenal sejak tahun 1920an,
sebelum refrigeran sintetik dikenal. Ilmuwan yang tercatat sebagai promotor hidrokarbon
sebagai refrigeran antara lain Linde (1916) dan Ilmuwan Dunia Albert Einstein (1920). Dalam
perkembangannya, penggunaan refrigeran sintetik seperti CFC, HFC mengalami kemajuan
yang pesat. Akan tetapi, di era sekarang ini, hidrokarbon kembali diperhitungkan sebagai
refrigeran alternatif, setelah munculnya permasalahan lingkungan akibat dari penggunaan
refrigeran sintetik tersebut.
Pemisahan hidrokarbon dengan refrigerasi intinya pendinginan gas alam umpan dibawah
temperatur pengembunan fraksi LPG dgn menggunakan refrijeran yaitu propana dan freon.
setelah itu, glikol akan mengikat air dr gas umpan sehingga gas cenderung membentuk hidrat
selama proses pengembunan gas LPG dapat ditekan. Glikol yang jenuh dengan air dapat
dimurnikan lagi dengan cara pemanasan sebelum dikembalikan ke proses pemisahan LPG. Gas
alam umpan yang telah didehidrasi selanjutnya diumpankan ke unit Chiller, dimana gas
didinginkan oleh refrigeran. Pendinginan ini menyebabkan terbentuknya tiga fasa, yakni
larutan glikolair, campuran hidrokarbon cair yang terutama terdiri dari LPG yang melarutkan
gasgas ringan (metana dan etana), serta fasa gas hidrokarbon ringan yang tidak terembunkan.
Larutan glikolair dikembalikan ke unit pemekatan glikol. Aliran gas yang tidak terembunkan
dapat digabungkan dengan sales gas ke pipeline, atau dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk
kebutuhan utilitas pabrik. Aliran hidrokarbon cair selanjutnya diumpankan ke kolom distilasi
untuk dikurangi kadar gas ringannya. Pengurangan kadar gas ringan ini berlangsung pada
temperatur rendah, yakni sekitar 30oF. Produk LPG dikeluarkan dari bagian dasar kolom
distilasi ini.
Refrigerasi adalah metode pengkondisian temperatur ruangan agar tetap berada di bawah
temperatur lingkungan. Karena temperatur mangan yang terkondisi tersebut selalu berada di
bawah temperatur lingkungan, maka ruangan akan menjadi dingin, sehingga refrigerasi dapat
juga disebut dengan metode pendinginan. Metode pendinginan (refrigerasi) ini akan berhasil
dengan menggunakan bantuan zat refrigerant. Refrigerant akan bertindak sebagai media
penyerap dan pemindah panas dengan cara merubah fasanya. Refrigerant adalah suatu zat yang
mudah berubah fasanya dari cair menjadi uap dan sebaliknya apabila kondisi tekanan dan
temperaturnya diubah.
Skema Proses Refrigerasi :
Gambar 2.1 Skema Proses Refrigerasi
Operasi refrigerasi mempunyai manfaat yang banyak, antara lain:
1. Pengkondisian udara pada mangan dalam bangunan/rumah, sehingga temperatur di
dalam bangunan/rumah lebih dingin dibanding di luar rumah.
3. Pembuatan batu es dan dehidrasi gas dalam skala besar .
4. Pemurnian minyak pelumas pada industri minyak bumi.
5. Melangsungkan reaksireaksi kimia pada temperatur rendah.
6. Pemisahan terhadap komponenkomponen hidrokarbon yang mudah menguap.
7. Pencairan gas untuk mendapatkan gas mumi (0 2 dan N 2 ).
2.2 SifatSifat LPG (Liquefied Petroleum Gas)
Algoritma sifatsifat dari LPG adalah sebagai berikut:
1. Cairan dan gasnya bersifat sangat mudah terbakar
2. Gas tidak beracun, tidak berwarna, dan biasanya berbau menyengat
3. Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder
4. Gas dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat
5. Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang
rendah
6. LPG mempunyai pembakaran yang lebih sempurna.
2.3 Penggunaan LPG
Penggunaan LPG terbagi menjadi empat sektor, yaitu:
a. Sektor Perumahan (Redential)
Pada sektor perumahan, LPG digunakan sebagai bahan bakar alat dapur terutama
kompor gas. Selain itu LPG juga dapat digunakan sebagai bahan bakar pemanas
ruangan pada daerah yang bersuhu cukup dingin. Daya pemanasnya dapat digunakan
sebagai pembangkit alat pemanas ruangan. Gas elpiji dapat pula digunakan sebagai alat
penerangan, pengganti lampu tempel berbahan bakar minyak tanah. Keuntungan dari
LPG adalah LPG tidak mengeluarkan asap pembakaran sehingga ketika LPG digunakan
dinding rumah tetap bersih.
b. Sektor Industri
Gas LPG dominan dipakai untuk industri keramik, LPG digunakan sebagi alat bantu
untuk menyemprotkan cat keramik serta sebagai bahan bakar pemanas agar keramik
cepat mengering dan terbentuk sesuai dengan yang diharapkan. Gas LPG melalui
pemanasnya, akan lebih irit penggunaan bahan bakarnya dibandingkan dengan bahan
bakar minyak tanah atau kayu secara material. Selain itu pada industri kosmetik, gas
LPG dominan dipakai sebagai alat penekan pada industri yang menghasilkan produk
seperti deodorant , minyak spray , alat kosmetik spray , dan lainlain.
c. Sektor Pertanian
d. Sektor Transportasi
BAB III
KESIMPULAN
1. LPG (Liquified Petroleum Gas) adalah salah satu jenis refrigeran hidrokarbon yang
merupakan campuran dari propana dan butana.
2. Refrigeran hidrokarbon banyak digunakan masyarakat karena harganya yang relatif
murah dan tidak menyebabkan kerusakan ozon.
3. Refrigerasi adalah metode pengkondisian temperatur ruangan agar tetap berada di
bawah temperatur lingkungan.