C, 45, Jetis
S : Pasien mengeluh sulit tidur terbayang suaminya yang sebulan lalu meninggal, aktivitas sehari hari
terganggu, sulit tidur dan sering mimpi buruk.
O:
Status mentalis
Mood : disforik
Afek : serasi
A : PTSD
P:
Fluoxetin 1x40 mg
S : pasien mengalami sedih, tidak berguna, tidak mau menyentuh anaknya yang baru berusia 5 hari.
Malas melakukan aktivitas sehari hari. Tidak mau makan, mandi, dan sering menangis tanpa sebab.
O:
Mood : depresif
Afek : serasi
Arus : koheren
A : depresi post partum
P:
Fluoxetin 1x20 mg
S:
pasien sejak seminggu yang lalu gelisah di rumah, berteriak-teriak dan menyanyi, sering – sering mandi,
jalan sendiri keluar tanpa pamit dan tanpa tujuan atau tidak memberitahukan ke orang rumah.Menurut
penuturan Ayah pasien, perubahan tingkah laku yang terjadi pada pasien ini sudah mulai terjadi sekitar
bulan Agustus setelah diputus pacarnya. pada malam hari pasien masih merasa gelisah dan tidak bisa
tidur. Besoknya pasien jalan jalan keluar rumah tanpa sepengetahuan Ayah pasien, pada saat pulang
pasien mengeluh pusing, pada malam hari pasien masih gelisah dan tidak bisa tidur, pasien berteriak-
teriak, menyanyi dan memarahi orang-orang dirumah tanpa sebab.
O:
Status mentalis
Bentuk pikiran kesan autistik, isi pikiran adanya waham kebesaran, arus pikiran terdapat flight of ideas.
Daya konsentrasi dan kalkulasi pasien kurang, pikiran abstrak pasien kurang.
Tilikan 2.
A:
P:
S:
Pasien mempunyai keluhan cemas, perasaan cemas ini dirasakan sejak 15 tahun yang lalu, pasien
mengeluh sering merasa cemas, yang diikuti rasa pusing, telapak tangan berkeringat, jantung berdebar-
debar dan badan terasa lemas. Pasien juga sulit tidur dan sulit berkonsentrasi.
Pasien jadi cenderung malas mengikuti kegiatan-kegiatan sosial yang ada di lingkungannya karena dia
merasa badannya lemas & tidak kuat untuk mengikuti kegiatan tersebut.
O:
Pasien kooperatif, kontak mata adekuat, pembicaraan pasien koheren. Mood pasien eutimia dengan
afek luas.
Terdapat bentuk pikir realistik, arus pikir koheren, & isi pikir : preokupasi (isi pikiran pasien terfokus pada
masalah cemas).
A:
P:
Fluoxetine tablet 1 x 10 mg
CBT
Group therapy
.S : suka senyum sendiri bicara sendiri sejak 5 tahun yang lalu namun tidak diobati. Dibawa ke
pengobatan traditional, namun tidak ada perbaikan. Faktor pencetus diawali dengan diputus pacar.
Diajak bicara tidak nyambung. Mandi, makan, diurus orangtua. Kesulitan tidur.
O:
Status mentalis
A : Skizofrenia hebefrenik
P:
Risperidone 1x2 mg
Alprazolam 0-0-0,5 mg
Depakote 1x1
6.