Anda di halaman 1dari 13

MODUL I

PENGENALAN INSTRUMENTASI DAN HUKUM OHM

Daffa Naufal (118130055)


Asisten : Yogi Chandra (13117070)
Tanggal Percobaan : 19/09/2019
EL2102_C-_Praktikum_Rangkaian_Elektrik_1
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Abstrak
praktikum kali ini mempelajari dan memahami tentang pengenalan instrumentasi dan hukum ohm. pada praktikum kali ini
adalah untuk melakukan percobaan yaitu menghitung nilai resistansi pada tiap resistor, memahami rangkaian seri dan paralel,
memahami hubungan Y-∆, dan menghitung arus dan tegangan pada rangkaian. Proses pengumpulan data yaitu dengan
mengukur nilai resistansi dengan menggunakan alat multimeter serta menggunakan power supply.

Kata kunci: Resistansi,, rangkaian seri, rangkaian parallel, rangkaian Y-∆, Hukum Ohm

I. PENDAHULUAN

Dalam sebuah rangkaian listrik biasanya terdapat istilah yang dikenal dengan arus listrik, tegangan dan hambatan.
Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri electron bebas secara
terus-menerus. Aliran inilah yang disebut dengan arus. Sedangkan tegangan adalah beda potensial yang ada di antara
titik angkaian listrik tersebut. Untuk menemukan hubungan di antara istilah istilah yang ada dalam sebuah rangkaian
listrik diperlukan sebuah praktikum yang dapat membuktikannya.

Adapun tujuan dari percobaan modul 1 ini ialah :

1. Memahami cara membaca dan meghitung resistansi pada resistor


2. Memahami rangaian seri dan paralel
3. Memahami hubungan Y-∆ pada rangkaian
4. Memahami dan menerapkan hukum ohm
5. Memahami rangkaian pembagi tegangan dan pembagi arus.

II. LANDASAN TEORI

A. Hukum Ohm

Hukum ohm menyatakan bahwa tegangan pada terminal –terminal material penghantar berbanding lurus terhadap arus yang
mengalir melaui material ini, secara matematis hal ini dirumuskan sebagai berikut
V = IR
Dimana konstanta proporsionalitas atau kesebandingan R disebut sebagai resistansi.
Satuan untuk resistansi adalah ohm, yaitu huruf besar omega,Ω (Giancoli, 2001)

B. Rangkaian Y-∆

sekumpulan resistansi yang membentuk jalur tertentu namun saat dianalisis bukan merupakan rangkaian seri maupun paralel,
maka jika rangkaian resistansi tersebut membentuk Huruf Y, maka Rangkaian tersebut dinamakan rangkaian (wye). Ataupun
membentuk hubungan atau gambar berbentuk ∆, maka rangkaian terserbut disebut rangkaian (delta), maka diperlukan
penyelesaian menggunakan cara dari rangkaian Wye-Delta ataupun Delta-Wye.(Alexander 2002)

C. Resistor
Resistor adalah komponen elektrik yang berfungsi
untuk memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik. Dalam rangkaian listrik dibutuhkan resistor dengan spesifikasi
tertentu seperti besar hambatan, arus maksimum yang boleh dilewatkan dan karakteristik hambatan terhadap suhu dan panas.
Resistor memberikan hambatan agar komponen yang diberi tegangan tidak dialiri dengan arus yang besar. ia juga dapat
digunakan sebagai pembagi tegangan. (Widodo,2005)

III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

1. Sumber tegangan DC (1buah)


2. Multimeter (1buah)
3. Resistor 1Ω (1buah)
4. Resistor 56Ω (1buah)
5. Resistor 330Ω (1buah)
6. Resistor 390 Ω (1buah)
7. Resistor 570 Ω (1buah)
8. Resistor 680 Ω (1buah)
9. Resistor 820 Ω (1buah)
10. Resistor 3,3k Ω (1buah)
11. Resistor 4,7k Ω (1buah)
12. Resistor 100k Ω (1buah)
13. Resistor 470k Ω (1buah)
14. Breadboard (1buah)
15. Kabel-kabel (6 buah kabel Banana-
BNC,5 buah kabel jumper)

B. Langkah Kerja

Percobaan 1 menghitung nilai resistansi pada tiap resistor


Ambil 10 resistor berbeda

Hitung resistansi masing-masing


menggunakan perhitungan
Ukur resistansi menggunakan
multimeter digital

Catat semua hasil pada table

Percobaan 2. Rangkaian seri parallel


Rangkai 3 resistor R1= 330Ω, R2= 390Ω, R3=680Ω
secara seri

Hitung resistansi total rangkaian tersebut


Ukur resistansi masing-masing menggunakan
multimeter

Ukur resistansi di titik a-b

Hitung nilai resistansi total di titik a-c, b-e, c-f, a-f pada
rangkaian tersebut

Rangkai tiga resistor 330Ω, 3,3kΩ, 4,7kΩ secara


paralel

Hitung nilai resistansi dititik a-d, b-d, c-d

Rangkai enam resistor masing masing, 4,7kΩ, 3,3kΩ,


820Ω, 330Ω, 390Ω, 680Ω dengan hubungan kombinasi

Hitung resistansi dititik c-d, b-d, a-d

Ukur nilai resistansi total resistor dititik c-d, b-d, a-d

Catat semua pada tabel

Percobaan 3 Transformasi Y- ∆
Rangkai lima resistor masing-masing, 330Ω, 390Ω, 680Ω,
820Ω, 470Ω

Hitung resistansi menggunakan rumus Y - ∆


Ukur nilai resistansi menggunakan multimeter digital

Hitung menggunakan rumus ∆-Y

Catat semua pada tabel

Percobaan 4. Pembagi Arus dan Tegangan

Rangkailah lima resistor 56Ω, 390Ω, 330Ω, 470Ω, 680Ω

Sambungkan rangkaian dengan sumber tegangan 12 volt dc

Hitung tegangan pada titik a-c, b-c, c-f, a-f

Sambungkan rangkaian dengan sumber tegangan 5 volt


Hitung besar arus masing masing resistor

Rangkai enam resistor masing-masing 4,7kΩ, 470Ω, 820Ω,


330Ω, 390Ω, 680Ω

Ukur besar tegangan pada rangkaian

Sambungkan dengan sumber tegangan 12 volt


Hitung besar tegangan dititik c-d, b-d, a-d

ukur besar tegangan dititik c-d, b-d, a-d

Ukur besar arus menggunakan multimeter digital

Rangkailah tiga resistor masing-masing 330Ω, 470Ω, 680Ω

Sambungkan rangkaian dengan sumber tegangan 5 volt

Hitung besar arus pada tiap resistor

Hitung tegangan pada rangkaian

Rangkai enam resistor masing-masing 4,7kΩ, 470Ω, 820Ω,


330Ω, 390Ω, 680Ω

Sambungkan dengan sumber tegangan 12 volt

Hitung besar tegangan dititik c-d, b-d, a-d

ukur besar tegangan dititik c-d, b-d, a-d

Hitung besar arus dititik c-d, b-d, a-d

ukur besar arus dititik c-d, b-d, a-d

Catat semua pada tabel


IV. HASIL DAN ANALISIS

Percobaan 1. Menghitung nilai resistensi pada Tiap Resistor


Tabel 1. Tabel Resistansi
Nilai Resistansi
Perhitu- Toler- pengukur
NO RESISTOR ngan ansi(%) an

Cokelat, 1Ω 5% 1,1 Ω
1 hitam,emas emas
Hijau, biru, 56Ω 5% 55,3Ω
2 hitam, emas
Orange, 330Ω 5% 326,93 Ω
3 orange,
cokelat,emas
Orange, 380Ω 5% 377,29 Ω
4 putih,
cokelat, emas

Kuning, 470Ω 5% 462,80 Ω


5 ungu,
cokelat, emas
Biru, abu- 680Ω 5% 670,72 Ω
6 abu, cokelat,
emas

Orange, 3.3kΩ 5% 3121,36


7 orange, Ω
merah, emas

Kuning, 4.7kΩ 5% 4593,4 Ω


8 ungu,
merah, emas
Cokelat, 100kΩ 5% 99.473 Ω
9 hitam,
kuning, emas
Abu-abu, 820 Ω 5% 810,36 Ω
10 merah,
coklat, emas

Perhitungan:
1. Cokelat: 1, hitam: 100=1, emas= 5% = 1Ω
2. Hijau: 5, biru= 6, emas= 5% = 56Ω
3. Orange=3, orange= 3, cokelat= 101=10 =330Ω
4. Orange= 3, putih= 9, cokelat= 101=10= 390Ω
5. Kuning= 4, ungu= 7, cokelat= 101=10 = 470Ω
6. Biru= 6, abu-abu=8, cokelat= 101=10 = 680Ω
7. Orange= 3, orange= 3, merah= 102=100 =3300Ω
8. Kuning= 4, ungu= 7, merah= 102=100 =
4700Ω
9. Cokelat= 1, hitam= 0, kuning= 104=10.000
=100.000Ω
10. Abu-abu=8, merah=100, coklat= 10, emas=5%
=820 Ω

Percobaan 2. Rangkaian seri parallel

Tabel 2. Tabel Rangkaian Seri dan Paralel


no Rangkaian Titik Nilai Resistansi Total
Perhitungan Pengukuran

1 Seri 1 a-b 1390Ω 1,382kΩ


2 Seri 2 a-c 776Ω 0,439kΩ
b-e 4010Ω 0,708kΩ
c-f 4310Ω 4,20kΩ
a-f 4756Ω 4,64kΩ
3 paralel a-d 282Ω 277,3Ω
b-d 282Ω 277,3Ω
c-d 282Ω 277,4Ω
4 kombinasi c-d 309,52Ω 384Ω
b-d 369,5Ω 611Ω
a-d 302,35Ω 517Ω

Perhitungan=

Seri 1
a-b = 330 Ω +380 Ω +680 Ω= 1390 Ω

Seri 2
a-c= 56 Ω + 380 Ω+330 Ω
= 776 Ω
b-e = 380+330+3300= 4010 Ω
c-f= 330+3300+680=4310 Ω
a-f = 56+380+330+3300+680= 4756 Ω
Paralel.

a-c=
1 1 1 1 47000+4700+3300
=( ) + ( )+ = = 282 Ω
𝑟𝑝 330 3300 4700 15510000

b-e=
1 1 1 1 47000+4700+3300
=( ) + (3300) + 4700
𝑟𝑝 330
= 15510000
= 282 Ω

c-f=
1 1 1 1 47000+4700+3300
=( ) + (3300) + 4700
𝑟𝑝 330
= 15510000
= 282 Ω

Rangkaian Kombinasional

c-d =
Rseri =820+680 = 1500 Ω
1 1 1
Rtotal = 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 390 + 1500
390+1500
= 585000
1890 585000
= 585000 = 1890
Rtotal = 309,5 Ω

b-d =
Rseri = 3300 + Rc-d
= 3300Ω+309,5Ω
= 3609,5 Ω
1 1 1
Rtotal = 𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 = 330 + 3609,5
3939,5 1191135
= 1191135 = 3939,5
Rtotal = 302,35Ω

Percobaan 3. Transformasi Y-∆

Tabel 3. Tabel Nilai Resistansi perhitungan Y-∆


Nilai Resistansi
No Perhitungan Pengukuran

1 4337,96Ω 996,08KΩ
2 653,82 Ω 996,8KΩ

Percobaan 4. Pembagian Arus dan Tegangan

Tabel 4 Tabel tegangan dan arus masing masing resistor


No Rangkaian Tegangan Arus
R1 R2 R3 R4 R5 (mA)
1 Seri 0,349 0,2442 2,047 2,920 4,234 0,002
2 parallel R1 R2 R3
0,00 0,00 0,00
1 1 1
3 Kombin c-d b-d a-d c-d b-d a-d
asi 0,001 0,112 0,23 0,00 0,00 0,12
2 1 12 43 02

Analisis :

Dari hasil percobaan dan pengukuran yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa pergitungan kami
dengan hasil pengukuran hanya selisih sedikit, hal itu dikarenakan alat yang kami gunakan terkendala pada
kabelnya sehingga hasil perhitungan dengan hasil pengukuran tidak sama nilai nya.
Pada percobaan ke2 pun hasil dari beberapa pengukuran dan perhitungan tidak jauh berbeda, namun
untuk percobaan kombinas hasil yang didapatkan cukup jauh berbeda hal ini dikarenakan kemungkinan
kami salah dalam menghitung rangkaian yang telah diberikan.
Pada percobaan ke3 transformasi ∆-Y memiliki nilai jauh berbeda antara perhitungan dengan
pengukuran. Bisa jadi karena ketidaktelitian kami dalam menghitung nya. Atau bisa saja karena kesalahan
pada kabel ditempat kami mengalami error sehingga hasil yang didapatkan berbeda.
Pada percobaan ke4, semkain besar hambatan tegangannya semakin tinggi dapat dilihat antara R1 dan R3
memilki tegangan yang lebih bedar dibandingakn R1. Untuk rangkaian paralel memiliki tegangan yang
sama di setiap resistornya tetapi memilki arus yang berbeda di setiap resistornya salam hal ini R1 bernilai
lebih tinggi arusnya disbanding R3, untuk rangkaian kombinasi memiliki nilai yang berbeda disetiap
resistor antara arus maupun tegangannya.

V. KESIMPULAN

Dari percobaan yang kami lakukan, dapat ditarik kesimpulan :


1. Mencari Resistansi dapat dihitung melalui Gelang warna pada resistor
2. Menghitung jumlah resistansi total pada rangkaian seri adalah dengan menambahkan seluruh hambatannya.
3. Menghitung jumlah Resistansi dari rangkaian Paralel dengan menggunakan rumus
1 1 1 1 1 1
= = + + + ⋯.+
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑝 𝑅1 𝑅2 𝑅3 𝑅𝑛
4. Jumlah Arus yang ada dalam rangkaian Seri adalah sama , sedangkan jumlah Tegangan yang ada pada rangkaian Paralel
adalah sama.
5. Nilai Resistansi Antara Y-∆ dan ∆-Y memiliki nilai yang sama

Referensi
[1] Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
[2] M. Gussow, Dasar- Dasar Teknik Listrik, Jakarta: Erlangga, 2002.
[3] S. R. Widodo Buediharto, Teknik Reparasi PC dan
Monitor, Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2005.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai