Anda di halaman 1dari 4

ACARA II

VISKOSITAS

2.1 Dasar Teori

Viskositas yaitu sifat kekentalan yang dimiliki suatu fluida yang dapat
memengaruhi daya tahan terhadap suatu gaya gesek. Suatu cairan yang memiliki
viskositas rendah dapat mengalir dengan mudah sedangkan fluida atau cairan
yang mempunyai viskositas tinggi akan lebih sulit untuk mengalir. Viskositas
dapat diukur dengan melalui dua bentuk yaitu viskositas dinamik dan viskositas
kinematik. Nilai viskositas dapat dinyatakan dalam viskositas spesifik,
kinematik, serta intrinsik. Viskositas kinematik dapat diperoleh dengan
memperhitungkan densitas larutan. Sedangkaan viskositas sersifik dapat
ditentungan dengan membandingkan kecepatan aliran suatu larutan dengan
pelarutnya secara langsung (Anonim, 2019).
2.1.1 Macam Macam Viskositas
a. Viskositas Pushball
Prinsip kerja viskositas pushball adalah menggunakan kelereng dan
gelas ukur 100 ml, penghitungan waktu dimulai dari saat kelereng menyentuh
permukaan air di dalam gelas ukur 100 ml. Rumus yang digunakan untuk
menghitung viskositas pushball adalah:
b. Viskositas Kapiler (viscometer ostwald)
Prinsip kerja viskositas kapiler yaitu mengukur viskositas dari cairan
yang ditentukan dengan melihat waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut
untuk dapat melewati antar dua tanda ketika mengalir karena gravitasi melalui
viscometer ostwald. Rumus yamg digunakan untuk menghitung viskositas
kapiler yaitu:
2.1.2 Faktor-faktor Yang Dapat Mempengaruhi Viskositas
Viskositas juga mempunyai faktor-faktor pengaruh, terdapat 6 faktor
yang dapat mempengaruhinya antara lain sebagai berikut:
a. Tekanan
Viskositas gas tidak dapat dipengaruhi oleh tekanan, akan tetapi
viskositas cairan dapat dipengaruhi oleh tekanan, yaitu viskositas akan naik
apabila tekanannya juga naik.
b. Temperatur
Apabila suhu naik, maka viskositas pada cairan akan turun, sedangkan
viskositas gas akan naik apabila dibarengi dengan naiknya suhu. Karena
apabila zat cair panas maka akan menyebabkan molekul-molekulnya
mendapatkan energi. Dimana molekul cairan bergerak sehingga gaya antar
molekul akan menurun.
c. Kehadiran zat lain
Apabila ada penambahan zat lain misalnya penambahan gula tebu
maka viskositas air akan meningkat. Adanya penambahan zat lain seperti
bahan suspensi akan menaikkan viskositas air. Sedangkan pada minyak atau
gliserin jika ditambahkan air maka akan menyebakan viskositas minyak atau
gliserin akan menurun dan semakin encer serta memiliki aliran yang
semakin cepat.
d. Ukuran dan berat molekul
Viskositas akan naik jika berat molekul juga naik. Contohnya aliran
alkohol akan cepat sedangkan larutan minyak alirannya lambat serta
mempunyai kekentalan yang tinggi sehingga viskositasnya juga tinggi.
e. Konsentrasi larutan
Viskositas mempunyai perbandingan yang searah dengan konsentrasi
larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi yang tinggi akan mempunyai
viskositas yang juga tinggi. Hal ini dikarenakan konsentrasi larutan dapat
dinyatakan dengan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume.
Apabila partikel yang terlarut banyak, maka gesekan antara partikel sat
dengan yang lainnya juga semakin tinggi, sehingga viskositasnya juga
semakin naik (Anonim, 2019)
2.1.3 Viskositas Dalam Pertambanngan
Viskositas banyak diterapkan dalam aktivitas penambangan
diantaranya yaitu penggunaan pada tambang semprot, penggunaan pada pompa
untuk memindahkan fluida dengan cara mengalirkan air yang ada pada dump
ke sungai, Viskositas pada pemboran juga sangat berguna untuk efisiensi bor
yang biasanya juga dipengaruhi oleh temperatur atau suhu serta di gunakan
untuk mengangkut cutting.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2019. Viskositas. (https://fisikazone.com/viskositas/). Diakses pada tanggal


25 September 2019 pukul 05.46 WITA.
Anonim, 2019. Viskositas > Pengertian, Macam Alat Pengukurnya dan Rumusnya
Lengkap. (https://www.ruangguru.co.id). Diakses pada tanggal 25 September
2019 pukul 06.21 WITA.

Anda mungkin juga menyukai