Jurnal Promkes
Jurnal Promkes
FAKTOR DETERMINAN YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 6-12
BULAN DI KELURAHAN MULYOREJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS MULYOREJO SURABAYA
FAKTOR DETERMINAN YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 6-12
BULAN DI KELURAHAN MULYOREJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS MULYOREJO SURABAYA
Author :
Rachmat Hargono | rhargono2001@yahoo.com
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Dwi Kurniawati | dwi.kurniawati9@gmail.com
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Abstract
Abstract : Exclusive breastfeeding which is given to the infants since birth to 6 months of age is very important.
Breastfemilk is the best food and beverages for infants, because the composition is suitable for the growth and
development of infants. The purpose of this study is to analyze the determinant factors affecting the failure of exclusive
breastmilk in infants, age of 0-6 months in Mulyorejo Surabaya. This study is an observational analytic study with a
quantitative approach. This study used cross-sectional method the sample was 54 respondents. The sampling technique
used simple random sampling. The independent variables in this study a the attitude, imitating friends, socio-cultural
norms, place of birth, support from significant others, support from the health workers, knowledge, education, age,
socio-economic, maternal employment, and promotion of infant formula, and the dependent variables were the exclusive
breastmilk behavior in infants. It analyzed with chi square test and logistic regression analysis to see the effect of the
determinant factors. These results indicated the relationship between attitudes, imitating friends, socio-cultural norms,
place of birth, support from significant others, support from health workers, knowledge, education, age, socio-economic,
maternal employment, and promotion of infant formula with exclusive breastmilk. The determinant factors which
influenzed the breastmilk are the attitude, imitating friends, family support, and socio-economic. The determinant factor
which gave most influenzed was the socio-economic (sig. = 0.019, with Exp (B) = 13.310). Socio-economic associated
with a person's employment income.
Daftar Pustaka :
1. Alfonso, Victor FJ, (2013). Income, Educational Attainment Affect Breastfeeding. Joomla : Viewed Juny 29th 2014
2. Azwar, saifudin, (2010). Sikap manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
3. BPS, (2012). Survei Demografi dan Kesehatan indonesia. Jakarta : Badan Penelitian Dan Pengembangan Kementrian
Kesehatan
4. Budiarto, Eko, (2006). Biostatistika Untuk Kedokteran dan kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC
5. Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, (2012). Profil Kesehatan Provinsi Jatim Tahun 2012. Surabaya : Dinas Kesehatan
Provinsi Jatim
6. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), (2010). Indonesia Menyusui. Jakarta : Badan Penerbit IDAI
7. Kristiyanasari, Weni, (2009). ASI, Menyusui dan Sadari. Yogyakarta : Nuha Medika
8. Mardeyanti, (2007). Hubungan Faktor Pekerjaan dengan Kepatuhan Ibu Memberikan ASI Eksklusif di RSUD DR.
Sardjito Yogyakarta. Yogyakarta : Program Pasca Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gadja Mada
9. Mulyani, Nina Siti, (2013). ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta : Nuha Medika
10. Notoatmodjo, Soekidjo, (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
11. Notoatmodjo, Soekidjo, (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
12. Notoatmodjo, Soekidjo, (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
13. Pertiwi, Putri, (2012). Gambaran Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Kunciran
Indah Tangerang. Jakarta : Universitas Indonesia
14. Prasetyo, D.S, (2012). Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta : Diva Press
15. Proverawati, A., Rahmawati, E, (2010). Kapita Selekta ASI dan Menyusui. Yogyakarta : Nuha Medika
16. Purwanti, S.H, (2012). Konsep Penerapan ASI Eksklusif : Buku Saku Bidan.. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC
17. Riksani, Ria, (2012). Keajaiban ASI. Jakarta Timur : Dunia Sehat
18. Roesli, Utami, (2008). Mengenal ASI Ekslusif.. Jakarta : Pustaka Bunda
19. Roesli, Utami, (2008). Panduan Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta : Pustaka Bunda
20. Soetjiningsih, (2012). ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
21. Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R dan D. Bandung : Alfabeta, CV
22. Sulistyawati, Ari, (2009). Buku AjarAsuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta : Penerbit Andi
23. Suradi, (2012). Pemberian ASI Pada Bayi. Jakarta : Pustaka Bunda
24. Suradi, R., Roesli, U, (2008). Manfaat ASI dan Menyusui. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
25. Wawan, A., M. Dewi, (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha
Medika
26. Wiji, R.N, (2013). ASI dan Pedoman Ibu Menyusui. Yogyakarta : Nuha Medika
Abstract : Exclusive breastfeeding which is given to the infants since birth to 6 months of age
is very important. Breastfemilk is the best food and beverages for infants, because the
composition is suitable for the growth and development of infants. The purpose of this study
is to analyze the determinant factors affecting the failure of exclusive breastmilk in infants,
age of 0-6 months in Mulyorejo Surabaya. This study is an observational analytic study with
a quantitative approach. This study used cross-sectional method the sample was 54
respondents. The sampling technique used simple random sampling. The independent
variables in this study a the attitude, imitating friends, socio-cultural norms, place of birth,
support from significant others, support from the health workers, knowledge, education, age,
socio-economic, maternal employment, and promotion of infant formula, and the dependent
variables were the exclusive breastmilk behavior in infants. It analyzed with chi square test
and logistic regression analysis to see the effect of the determinant factors. These results
indicated the relationship between attitudes, imitating friends, socio-cultural norms, place of
birth, support from significant others, support from health workers, knowledge, education,
age, socio-economic, maternal employment, and promotion of infant formula with exclusive
breastmilk. The determinant factors which influenzed the breastmilk are the attitude,
imitating friends, family support, and socio-economic. The determinant factor which gave
most influenzed was the socio-economic (sig. = 0.019, with Exp (B) = 13.310). Socio-
economic associated with a person's employment income.
Abstrak : Pemberian ASI Eksklusif diberikan kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan
sangat penting. ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman terbaik untuk bayi.
Komposisinya sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis faktor determinan yang mempengaruhi kegagalan pemberian ASI
eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Kelurahan Mulyorejo Surabaya. Penelitian ini
merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini
termasuk cross sectional dengan sampel 54 responden. Teknik sampling yang digunakan
adalah simpel random sampling.Variabel independen dalam penelitian ini adalah sikap,
meniru teman, norma sosial budaya, tempat bersalin, dukungan dari orang terdekat,
dukungan dari petugas kesehatan, pengetahuan, pendidikan, umur, sosial ekonomi, pekerjaan
ibu, dan promosi susu formula. Dan variabel dependen perilaku pemberian ASI Eksklusif
pada bayi. Hasil penelitian didapat melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner
dengan uji chi square dan analisa regresi logistik untuk melihat pengaruh faktor
determinan.Hasil penelitian ini menunjukan hubungan variabel independen dan dependen.
Faktor determinan yang paling mempengaruhi adalah sikap, meniru teman, dukungan
keluarga, dan sosial ekonomi. Faktor determinan adalah sosial ekonomi (sig.= 0,019, dengan
Exp (B)=13.310). Kesimpulan yang dapat adalah sosial ekonomi mempunyai pengaruh
terhadap pemberian ASI Eksklusif.
15
16 Jurnal Promkes, Vol. 2 No. 1, Juli 2014 : 15-27
orang (7,7%) tidak memberikan ASI memberikan ASI Eksklusif atau semakin
Eksklusif dan tidak ada yang tinggi tingkat ekonomi maka 0,00008 kali
memberikan ASI Eksklusif. Hasil analisis untuk memberikan ASI Eksklusif.
Chi Square menunjukan nilai signifikansi
p= 0,039 (sig <0,05) berarti Ho ditolak PEMBAHASAN
yang menunjukan ada hubungan antara
pemberian ASI Eksklusif dengan Gambaran Karakteristik Responden
pekerjaan ibu. Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan golongan umur responden
Hubungan promosi susu formula sebagian besar adalah umur 26-30 tahun.
dengan pemberian ASI Eksklusif Umur dapat melatar belakangi penentuan
Hasil penelitian dari 54 perilaku pemberian ASI Eksklusif pada
responden menunjukan bahwa responden bayi. Setiap kelompok usia akan
yang memperoleh Promosi Susu Formula mempunyai pandangan dan sikap yang
sebanyak 31 orang (79,5%) tidak berbeda dalam memberikan ASI
memberikan ASI Eksklusif dan 4 orang Eksklusif pada bayi. Ibu yang mempunyai
(40,0%) memberikan ASI Eksklusif. umur lebih dewasa biasanya mereka lebih
Sedangkan pada responden yang tidak mengerti pentingnya ASI bagi bayi.
memperoleh promosi susu formula Sedangkan ibu yang berusia muda tidak
sebanyak 8 orang (20,5%) tidak mau memberikan ASI secara Eksklusif
memberikan ASI Eksklsuif dan 9 orang kepada bayinya karena disebabkan takut
(60,0%) memberikan ASI Eksklusif. merasa sakit saat bayi menyusu dan takut
Hasil analisis Chi Square menunjukan payudaranya rusak saat menyusui.
nilai signifikansi p= 0,013 (sig <0,05) Sedangkan pada ibu yang berusia dewasa,
berarti Ho ditolak yang menunjukan ada mereka lebih mengertti pentingnya ASI
hubungan antara pemberian ASI bagi bayi.
Eksklusif dengan promosi susu formula Pendidikan diperlukan untuk
yang di dapat ibu. mendapat informasi misalnya hal-hal
Dalam melihat variabel yang yang menunjang kesehatan sehingga
paling berpengaruh dalam tindakan dapat meningkatkan kualitas hidup. Dari
dalam memberikan ASI Eksklusif hasil penelitian menunjukan sebagian
dilakukan dengan menggunakan model besar responden memiliki tingkat
regresi logistik. Variabel dependen adalah pendidikan SMA. Pendidikan
memberikan ASI Eksklusif sedangkan mempengaruhi proses belajar, semakin
variabel independentnya adalah variabel tinggi tingkat pendidikan seseorang maka
yang berupa pemberian ASI Eksklusif, semakin mudah orang tersebut untuk
sikap, meniru teman, norma sosial menerima informasi baik dari orang lain
budaya, tempat bersalin, dukungan dari maupun media massa. Semakin banyak
orang terdekat, dukungan dari petugas informasi yang masuk semakin bnayak
kesehatan, pengetahuan, pendidikan, pula pengetahuan yang didapat termasuk
sosial ekonomi, umur, pekerjaan, promosi pengetahuan tentang kesehatan. Tingkat
susu formula. Setelah dilakukan uji pengetahuan mempengaruhi pemberian
regresi logistik, dapat diketahui bahwa ASI Eksklusif, semakin tinggi pendidikan
variabel determinan yang paling seseorang maka semakin mudah dia
mempengaruhi tindakan memberikan ASI menerima banyak informasi dan mengerti
Eksklusif adalah faktor sikap, meniru akan pesan yang disampaikan.
teman, keluarga, dan sosial ekonomi. Dari Status pekerjaan responden
4 faktor determinan tersebut faktor yang sebagian besar tidak bekerja atau ibu
paling mempengaruhi adalah faktor sosial rumah tangga. Selain faktor pendidikan
ekonomi (sig.= 0,019, dengan Exp (B)= dan pengetahuan faktor ekonomi
13.310), dapat disimpulkan bahwa mempengaruhi ibu untuk melakukan
semakin rendah tingkat ekonomi maka aktifitas pekerjaan di luar rumah. Faktor
akan semakin 13.310 kali untuk sosial ekonomi erat kaitannya dengan
22 Jurnal Promkes, Vol. 2 No. 1, Juli 2014 : 15-27
mahal dan kandungan nutrisinya lebih Di tempat bersalin ini awal ibu
banyak daripada ASI. Sikap ibu untuk memberikan IMD pada bayi, tapi hal ini
mengambil keputusan memberikan ASI kadang tidak sepenuhnya berhasil karen
Eksklusif dipengaruhi oleh kepercayaan aprosesn IMD mulai bayi ditempelkan di
ibu untuk berperilak yang didasari oleh dada ibu sampai bayi benar-benar
sikap negatif dan positif ibu tentang ASI menyusu cukup lama. Karena kurang
Eksklusif dan evaluasi terhadap tindakan kesabaran dan ketelatenan ibu, keluarga
yang akan dilakukan dengan melihat terdekat dan dukungan petugas kesehatan
teman atau pengaruh teman yang yang kurang biasanya bayi Cuma
memberikan ASI Eksklusif dan yang ditempelkan di dada saja tapi belum
memberikan susu botol kepada anaknya sempat bayi menyusu sudah di berikan
yang mempengaruhi niat ibu dalam ASI Eksklusif. Dari penelitian didapatkan
memberikan ASI Eksklusif. bahwa tempat bersalin mempunyai
peranan penting dalam memberikan ASI
Hubungan Norma Subyektif dengan Eksklusif.Di tempat bersalin pula ibu
Pemberian ASI Eksklusif mendapatkan penjelasan tentang IMD dan
Dalam penelitian yang dilakukan ASI Eksklusif. Responden mendapat
terhadap 54 responden menunjukan informasi tentang ASI Eksklusif tetapi
bahwa sosial budaya yang mendukung mereka tidak menerapkan praktek
ibu memberikan ASI Eksklusif sebanyak pemberian ASI Eksklusif dari informasi
80% memberikan ASI Eksklusif. Hasil yang didapat ibu tentang ASI Eksklusif
penelitian ini menunjukan bahwa ada akan mendorong niat ibu untuk
hubungan norma sosial budaya dengan memberika ASI Eksklusif.
pemberian ASI Eksklusif. Faktor norma Dukungan dari orang terdekat
sosial budaya mempunyai pengaruh yang juga mempengaruhi pemberian ASI
besar terhadap pemberian ASI Eksklusif. Eksklusif. Keberhasilan ibu memberikan
Faktor norma sosial budaya yang dapat ASI Eksklusif banyak dipengaruhi oleh
mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif keluarga terutama suami, orang tua,
adalah meniru teman, tetangga atau orang saudara, teman, tetangga ,dan lingkungan
terkemuka yang memberikan susu botol sekitar. Peran keluarga sangat penting
dan merasa ketinggalan jaman jika untuk meningkatkan praktek perberian
menyusui bayinya (Soetjiningsih, 2012). ASI Eksklusif, dukungan terbesar dalam
Sosial budaya memberikan praktek pemberian ASI Eksklusif
dampak terhadap perubahan perilaku datangnya dari seorang suami. Dalam
dalam praktek pemberian ASI Eksklusif, penelitian ini didapatkan bahwa dukungan
hal ini dapat di lihat berdasarkan hasil keluarga sangat mendukung terhadap
penelitian dukungan yang norma sosial praktek pemberian ASI Eksklusif.
budaya yang mendukung ibu memberikan Menurut Roesli, 2008, dari semua
ASI Eksklusif sebesar 53,70% dan yang dukungan bagi ibu menyusui dukungan
tidak mendukung sebesar 46,30%. Norma sang ayah adalah dukungan yang paling
sosial budaya di masyakat membawa berarti bagi ibu. Ayah dapat berperan
dampak terhadap pemberian Asi aktif dalam keberhasilan pemberian ASI
Eksklusif. Hasil penelitian juga di khususnya ASI Eksklusif dengan cara
dapatkan banyak bayi yang belum umur 6 memberikan dukungan secara emosional
bulan sudah di kasih bubur susu, pisang, dan bantuan-bantuan yang praktis. untuk
dan susu formula hal ini karena masih ada membesarkan seorang bayi, masih banyak
anggapan kalau bayi menangis karena yang dibutuhkan selain menyusui seperti
lapar walaupun sudah di beri ASI menyendawakan bayi, menngendong dan
Tempat bersalin sangat berperan menenangkan bayi yang gelisah,
dalam memberikan ASI Eksklusif, karena mengganti popok, memandikan bayi,
disana ibu mendapatkan penjelasan membawa bayi jalan-jalan di taman,
tentang ASI Eksklusif, IMD, cara memberikan ASI perah, dan memijat
menyusui yang baik, dll (Roesli, 2008). bayi. Kecuali menyusui semua tugas tadi
dapat dikerjakan oleh ayah. Dukungan
24 Jurnal Promkes, Vol. 2 No. 1, Juli 2014 : 15-27
Pendapatan kepala rumah tangga atau dapat membawa bayinya ke tempat kerja
pencari nafkah merupakan faktor yang dan menyusui setiap beberapa jam.
mempengaruhi cara pemberian makanan Namun bila kondisi tidak memungkinkan
bayi. Hal ini menunjukan bahwa praktek maka ASI perah/pompa adalah pilihan
pemberian makanan bayi sekarang ini yang tepat. Tempat kerja yang
memiliki hubungan signifikan dengan memungkinkan karyawatinya berhasil
pendapatna rumah tangga. Rata-rata bayi menyusui bayinya secara eksklusif
dari rumah tangga yang berpendapatan dinamakan tempat kerja sayang ibu
tinggi diberi air, makanan pendamping (Roesli, 2008).
ASI, dan susu formula pada usia lebih Faktor lain yang mempengaruhi
dini yaitu sekitar dua bulan (Alfonso, ibu tidak menyusui anaknya dikarenakan
2013). Karena pendapatan yang tinggi gencarnya kampaye prodesun susu dan
memungkinkan orang tua untuk membeli makanan pengganti ASI, serta berhasilnya
susu formula. Status ekonomi erat upaya para distributor dalam
hubungannnya dengan status pekerjaan mendistribusikannya, sehingga para ibu
ibu, ibu yang berpendapatan atau yang bergerak mempercayainya. Banyak
bekerja tidak mempunyai kesempatan kalangan berpendapat bahwa promosi
waktu yang banyak untuk memberikan yang terlampau gencar dan muluk-muluk
ASI Eksklusif. dari pihak produsen susu (Prasetyono,
Dari hasil penelitian didapatkan 2012). Responden yang memperoleh
bahwa rata-rata golongan umur responden Promosi Susu Formula mempengaruhi ibu
26-30 tahun sebesar 31,48%, umur 20-25 dalam memberikan ASI Eksklusif. hal ni
tahun sebesar 27,78%, umur 31-35 tahun dikarenakan peningkatan sarana
sebesar 14,81 tahun, dan umur 36-40 komunikasi dan transportasi yang
tahun sebesar 25,93%. Golongan umur memudahkan periklanan distribusi susu
tidak mempengaruhi pemberian ASI buatan menimbulkan pergeseran perilaku
Eksklusif, hal ini dapat dilihat dari hasil dari pemberian ASI ke pemberian susu
penelitian yang menunjukan semakin formula baik di desa maupun perkotaan.
tuanya umur tidak mempengaruhi ibu Para ibu yang aktif melakukan kegiatan
memberikan ASI Eksklusif kepada seperti bekerja di kantor atau pabrik,
bayinya. menjalankan usaha pribadi sebagai
Hasil penelitian yang dilakukan tambahan penghasilan memilih untuk
terhadap 54 responden dapat diketahui menggunakan susu formula lantaran
bahwa pekerjaan responden sebagian dianggap lebih menguntungkan
besar responden tidak bekerja atau ibu danmembentu mereka. Fenomen alain
rumah tangga sebesar 93,3% memberikan yang terjadi di masyarakat ialah
ASI Eksklusif. Hasil analisis menunjukan banyaknya ibu yang beranggapan bahwa
ada hubungan antara pemberian ASI susu formula bukanlah sekedar makanan,
Eksklusif dengan pekerjaan ibu. tetapi juga sebagai obat bagi anak
Kesibukan ibu di luar rumah (Prasetyono, 2012). Hal ini akan semakin
mempengaruhi ibu dalam memberikan memperkuat keyakinan ibu yang kurang
ASI Eksklusif kepada anaknya. Menurut memiliki pengetahuan tentang ASI.
Satoto menyatakan, pekerjaan terkadang Distribusi, iklan dan promosi susu buatan
mempengaruhi keterlambatan ibu untuk berlangsung terus, dan bahkan meningkat
memberikan ASI Eksklusif. Secara teknis tidak hanya di televisi, radio dan surat
hal ini dikarenakna kesibukan ibu kabar melainkan juga ditempat-tempat
sehinggga tidak cukup untuk praktek swasta dan klinik-klinik. Iklan
memperhatikan kebutuhan ASI. Pada yang mempromosikan bahwa susu suatu
hakekatnya pekerjaan tidak boleh menjadi pabrik sama baiknya dengan ASI, sering
alasan ibu untuk berhenti memberikan dapat menggoyahkan keyakinan ibu,
ASI secara Eksklusif. Secara ideal tempat sehingga tertarik untuk coba
kerja yang mempekerjakan perempuan menggunakan susu formula tersebut
hendaknya memiliki tempat penitipan sebagai makanan bayi. Semakin cepat
bayi atau anak. Dengan demikian ibu memberi tambahan susu pada bayi,
26 Jurnal Promkes, Vol. 2 No. 1, Juli 2014 : 15-27
Mulyani, Nina Siti. 2013. ASI dan Sarbini, D., Hidayati L. 2008.
Panduan Ibu Menyusui. Hubungan Antara Tingkat
Yogyakarta : Nuha Medika. Pendapatan Keluarga dan
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Pendidikan Ibu dan Pemberian
Perilaku Kesehatan. Jakarta : ASI Eksklusif di Kecamatan
Rineka Putra. Jebres Kotamadya Surakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Jurnal Kesehatan. Vol 1 No 2,
Metodologi Penelitian Pp 115-112.
Kesehatan. Jakarta : Rineka Soetjiningsih. 2012. ASI Petunjuk
Putra. Untuk Tenaga Kesehatan.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Jakarta : Penerbit Buku
Promosi Kesehatan dan Kedokteran EGC.
Perilaku Kesehatan. Jakarta : Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Rineka Putra. Kuantitatif Kualitatif Dan R
Pertiwi, Putri. 2012. Gambaran dan D. Bandung : Alfabeta,
Faktor-faktor yang CV.
Mempengaruhi Pemberian ASI Sulistyawati, Ari. 2009. Buku
Eksklusif di Kelurahan AjarAsuhan Kebidanan Pada
Kunciran Indah Tangerang. Ibu Nifas. Yogyakarta :
Skripsi. Jakarta : Universitas Penerbit Andi.
Indonesia. Suradi, 2012. Pemberian ASI Pada
Prasetyo, D.S. 2012. Buku Pintar ASI Bayi. Jakarta : Pusaka Bunda.
Eksklusif. Yogyakarta : Diva Suradi, R., Roesli, U. 2008. Manfaat
Press. ASI dan Menyusui. Jakarta :
Proverawati, A., Rahmawati, E. 2010 Balai Penerbit Fakultas
Kapita Selekta ASI dan Kedokteran Universitas
Menyusui. Yogyakarta : Nuha Indonesia.
Medika. Wawan, A., M. Dewi. 2011. Teori dan
Purwanti, S.H. 2012. Konsep Pengukuran Pengetahuan,
Penerapan ASI Eksklusif : Sikap, dan Perilaku Manusia.
Buku Saku Bidan. Jakarta : Yogyakarta : Nuha Medika.
Penerbit Buku Kedokteran Widodo, Yekti. 2011. Cakupan
EGC. Pemberian ASI Eksklusif :
Riksani, Ria. 2012. Keajaiban ASI. Akurasi dan Interpretasi Data
Jakarta Timur : Dunia Sehat. Survei dan LAporan Program.
Roesli, Utami. 2008. Mengenal ASI Gizi Indonesia. Vol. 34. No. 2.
Ekslusif. Jakarta : Pustaka PP 101-108
Bunda. Wiji, R.N. 2013. ASI dan Pedoman
Roesli, Utami. 2008. Panduan Inisiasi Ibu Menyusui. Yogyakarta :
Menyusui Dini. Jakarta : Nuha Medika.
Pustaka Bunda.