Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

“ELIMINASI URINE”

A. DEFINISI
Eliminasi urine adalah proses pembuangan sisa metabolism tubuh berupa urine.(A.aziz
alimal,Misrifatul Hidayat,2008)

B. PATOFISIOLOGI
Sistem tubuh yang berperan dalam terjadinya proses eliminasi urine
1. Ginjal
2. Ureter
3. Kandung kemih
4. Uretra
Proses ini terjadi dari 2 langkah utama,yaitu;
1) Kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya
meningkat di atas nilai ambang yang kemudian mencetuskan langkah kedua.
2) Timbul reflex saraf yang disebut reflex miksi(reflex berkemih)yang berusaha
mengosongkan kandung kemih atau jika gagal,setidaknya menimbulkan
kesadaran akan keinginan untuk berkemih .Meskipun reflex miksi adalah
reflekx autonomic medulla spinalis,reflex ini bisa juga dihambat atau
ditimbulkan oleh pusat korteks serebri atau batang otak.
Kandung kemih dipersarafi saraf sacral(5-2)dan(5-3)saraf sensori dari kandung
kemih dikirim ke medulla spinalis(5-2)sampai (5-4) kemudian diteruskan kepusat
miksi pada susunan saraf pusat.pada saat miksi abdominal
berkontraksi,meningkatkan kontraksi otot kandung keming,biasanya tidak lebih
10ml urine tersisa dalam kandung kemih yang disebut urine residu.
C. ETIOLOGI
1. Gangguan Eliminasi Urine
1) Intake Cairan
Jumlah dan tipe makanan merupakan factor utama yang mempengeruhi
autput urine atau defekasi,seperti protein dan sodium mempengaruhi
jumlah urine yang keluar,karena meningkatkan pembentukan urine intake
cairan dari kebutuhan,akibatnya autput urine lebih banyak.
2) Aktivitas
Aktivitas sangat dibutuhkan untuk mempertahankan tonus otot.eliminasi
urine membutuhkan tonus otot kandung kemih yang baik untuk tonus
sfingter internal dan eksternal,hilangnya tonus otot kandung kemih terjadi
pada masyarakat yang menggunakan kateter untuk periode waktu yang
lama,karena urine secara terus-menerus di alirkan keluar kandung
kemih.Otot-otot itu tidak pernah meregang dan dapat menjadi tidak
berfungsi,aktivitas yang lebih berat akan mempengaruhi jumlah urine yang
diperoduksi,hal disebabkan kerena lebih besar metabolisme tubuh .
3) Obstruksi:Batu gingal,pertumbuhan jaringan obnormal,struktur uretra.
4) Infeksi
5) Kehamilan
2. Faktor Predisposisi
1) Respon keinginan awal untuk berkemih
2) Gaya hidup
3) Stres psikologi
4) Tingkat perkembangan
5) Kondisi patologi
D. MANISFESTASI KLINIS
1. Tanda gangguan eliminasi urine
1) Retensi Urine
 Ketidak mampuan untuk berkemih
 Ketidak nyamanan daerah pubis
 Urine yang keluar dengan intake tidak seimbang
 Distensi dan ketidak sanggupan untuk berkemih
2) Inkontinesia Urine
 pasien tidak dapat menahan ke inginan BAK sebelum sampai di WC
 pasien sering ngompol

E.FOKUS PENGKAJIAN
2. Riwayat keperawatan eliminasi
1) Masalah eliminasi urine yang di alami
 tidak bisa untuk berkemih
 Apakah sering menahan respon untuk berkemih
2) Riwayat Penyakit
 apakah mengalami batu ginjal
 Bagaimana pola eliminasi urine
 Apakah ada infeksi pada saluran urine
3. Pemeriksaan Fisik
1) Vesika urinaria
 Nyeri tekan
2) Urine
 Keluar tidak lancar/tidak bisa keluar
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Perubahan dalam eliminasi urine berhubungan dengn retesi urine
b. Gangguan intgritas kulit berhubungan adanya inkontesia urine
c. Perubahan dalam rasa nyaman adanya dysuria
d. Resiko infeksi berhubungan dengan retensi urine
e. Isolasi sosialnberhubungan dengan inkontensia

G. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Observasi keluarnya urine,selidiki penurunan urine
Rasionalnya:penurunan alirna urine dapat mengindikasi obstruksa.
b. Observasi dan catatan warna kulit urin
Rasionalnya: perubahan warna dapat digunakan sebagain pedoman dalam
intervensi medic
c. Awasi TTV,kaji nadi,turgor kulit dan mukosa mulut
Rasionalnya:Indikator keseimbangan cairan
d. Pemberian intake cairan secara tepat
Rasionalnya:cairan yang ditingkatkan dengan pasien yang inveksi
berkemih.Dengan edema cairannya dibatasi pada pasien.
e. Mengukur intake dan autput cairan
Rasionalnya Jumlah cairan masuk dan keluar dalam setiap hari harus di ukur,untuk
mengetahui keseimbangan cairan
DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth.2002.Keperawatan Medikal Bedah vol.3.Jakarta:EGC


Joice M.B Lack,dkk,Rencana Asuhan Keperawatan Edisi3.Jakarta:EGC
Syamsuridajat.2004.Buku Ajar Medikal Bedah.Jakarta:Kedokteran EGC
Septiawan,Catur E.2008.Perubahan pada Pola Urinaria.www.kiva.org

Anda mungkin juga menyukai