Anda di halaman 1dari 9

9/27/2011

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Perkembangan
bidang konstruksi
Pemilihan material :
• kelebihan
• kekurangan
Kebutuhan material

Beton
Beton Baja Material lain
Prategang

Kelebihan Kekurangan

1
9/27/2011

 Besi + Karbon → Baja (steel)


 Besi + logam lain → Baja paduan (alloy steel)

deed steel
(C < 0.1%)
Jenis-jenis Baja
Baja lunak (mild steel) Makin kuat
(C 0.1% – 0.25%
Makin keras
Dipakai untuk Daktilitas
pekerjaan struktur Medium carbon steel berkurang
(baja tulangan, baja
profil)
(C 0.25% – 0.7%)

High carbon steel (baja


keras) C 0.7% – 1.5%

Sifat Mekanis Baja Sruktural


Sifat mekanis baja struktural yang digunakan dalam perencanaan harus memenuhi
persyaratan minimum yang diberikan pada tabel di bawah ini (berdasarkan SNI Baja
03 – 1729 – 2000) :

Sifat mekanis lain baja struktural yang penting untuk diketahui adalah
sebagai data perencanaan adalah :
Modulus elastisitas : E = 200.000 Mpa
Modulus geser : G = 80.000 MPa
Nisbah poisson : µ = 0,3
Koefisien pemuaian : α = 12 x 10-6 /oC

2
9/27/2011

Diagram Tegangan - Regangan


→ hubungan antara beban dan deformasi yang terjadi akibat beban

Tensile test : uji tarik

Animasi : :
http://www.esm.psu.edu/courses/emch213d/tutorials/animation
s/stress_strain.php (animation)

Diagram Tegangan - Regangan

The highest stress (point YU) = upper yield limit .


The lower stress value (point YL) = lower yield limit → fy
If the load reaches the yield point the specimen undergoes plastic
deformation – it does not return to its original length after removal of the
load.

3
9/27/2011

Diagram Tegangan - Regangan


Idealisasi
 A-B : daerah elastis
 B-C : daerah leleh
 Titik B : fy (yield stress)
tegangan dimana
terbentuk daerah leleh.
 C-D : strain-hardening
 Titik D : tegangan tarik ultimate
(tensile strength)
 Kurva akan turun lagi hingga
material putus

PROFIL BAJA

Tipe-tipe profil baja :


 Wide Flange (WF)
 Kanal
 Profil siku : rangka atap (double siku)
 Light lip channel
 Hollow
 dll.

4
9/27/2011

BANGUNAN BAJA

Gable

Rangka baja

Baja ringan

ANALISIS

5
9/27/2011

ANALISIS STRUKTUR BAJA

Load and
Allowable
Resistance
Stress Design
Factor Design
(ASD)
(LRFD)
Pedoman Perencanaan
Bangunan Baja Untuk Tata Cara Perencanan
Gedung Struktur Baja Untuk
Bangunan Gedung
(SNI-03-1729-2002)

ALLOWABLE STRESS DESIGN


(ASD)

Mengacu pada perencanaan elastis, semua tegangan


yang terjadi di bawah tegangan ijin atau tegangan
leleh / SF.
Tegangan ijin adalah tegangan leleh dibagi dengan
safety faktor.

6
9/27/2011

LOAD AND RESISTANCE FACTOR


DESIGN (LRFD)
Memperrhitungkan kondisi batas, kondisi maksimum yang dapat
diberikan suatu penampang yang berada di luar batas elastis (in-
elastis).
Memperhitungkan tegangan ultimate baja (fu).

CONCEPTS IN STRUCTURAL STEEL


DESIGN

LOAD AND RESISTANCE FACTORS USED IN THE


AISC SPECIFICATION

In Equation can be written more precisely as

∑γ i Qi ≤ φ Rn

where :
Qi = a load effect (a force or a moment)
γi = a load factor
Rn = the nominal resistance, or strength, of the
component under consideration
φ = a resistance factor

By : Ir. Sugeng P. Budio, MS

7
9/27/2011

Back to the Item


of Introduction

Beban Terfaktor
1.4 D (A4-1)
1.2 D + 1.6 L + 0.5 (Lr or S or R) (A4-2)
1.2 D + 1.6 (Lr or S or R) + (0.5 L or 0.8 W) (A4-3)
1.2 D + 1.3 W + 0.5 L + 0.5 (Lr or S or R) (A4-4)
1.2 D ± 1.0 E + 0.5 L + 0.2 S (A4-5)
0.9 D ± (1.3 W or 1.05 E ) (A4-6)

where :
D = dead load
L = live load due to equipment and occupancy
Lr = roof live load
S = snow load
R = rain or ice load
W = wind load
E = earthquake load

By : Ir. Sugeng P. Budio, MS

Back to the Item


of Introduction

Beban Terfaktor (SNI)

Keterangan :

8
9/27/2011

Back to the Item


of Introduction

Beban Terfaktor (SNI)


Keterangan :

Anda mungkin juga menyukai