Anda di halaman 1dari 10

NEGARA DAN KONSTITUSI

DISUSUN OLEH :

 ALIDYA NASYAHATI (201812005)

 MUHAMMAD AGUNG (201812025)

DOSEN PEMBIMBING :

 Dr. Amran Sjahruddin, SH, M, Hum, MM

MATA KULIAH :

 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami


kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpah nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa fisik maupun berupa pikiran, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah dari mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan dengan judul “Negara dan Konstitusi”

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya.
Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini.

Kami juga mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak


khususnya kepada dosen Pendidikan Kewarganegaraan kami Bapak
Amran yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimah Kasih.

Makassar, 22 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 4

A. Latar Belakang .......................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .................................................................... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Masalah ................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 6

A. Pengertian UUD 1945 ............................................................... 7

BAB III PEMBAHASAN ...................................................................... 8

A. Negara ...................................................................................... 8

B. Konstitusi................................................................................... 10

C. Lahirnya Konstitusi .................................................................... 10

D. Konstitusi di Indonesia .............................................................. 10

BAB IV PENUTUP ............................................................................... 10

A. Kesimpulan ............................................................................... 10

B. Saran......................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 10


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagian masyarakat Indonesia yang mengabaikan arti dari pancasila

sebagaidasar negara UUD 1945 sebagai konstitusi. Bahkan bukan hanya

mengabaikan,namun banyak juga yang tidak mengetahui makna dari

dasar negara dan konstitusitersebut. Terlebih di era globalisasi ini

masyarakat dituntuk untuk mampu memilah-milah pengaruh positif dan

negatif dari globalisasi tersebut. Dengan pendidikantentang dasar negara

dan konstitusi diharapkan masyarakat Indonesia mampumempelajari,

memahami serta melaksanakan segala kegiatan

kenegaraan berlandaskan dasar negara dan konstitusi, namu tidak

kehilangan jati dirinya.Dasar negara menjadi sumber bagi pembentukan

konstitusi. Dasar negara menempatikedudukan sebagai norma hukum

tertinggi di suatu negara. Sebagai norma tertinggi,dasar negara menjadi

sumber pembentukan norma-norma hukum dibawahnya.Konstitusi

adalah salah satu norma hukum dibawah dasar negara. Dalam arti luas

:konstitusi adalah hukum tata negara, yaitu keseluruhan aturan an

ketentuan (hukum)yang menggambarkan sistem ketatanegaraan suatu

negara. Dalam arti sempit :konstitusi adalah Undang-Undang Dasar, yaitu

satu atau beberapa dokumen yangmemuat aturan-aturan yang bersifat

pokok. Dengan demikian konstitusi bersumberdari dasar negara. Norma


hukum dibawah dasar negara isinya tidak

boleh bertentangan dengan norma dasar.

Dasar negara merupakan cita hukum dari negara.Terdapat hubungan-

hubungan yang sangat terkait antara keduanya yang perlu kita ketahui.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang kami jelaskan sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari Negara ?

2. Apa pengertian dari Konstitusi ?

3. Bagaimana konstitusi di Indonesia ?

4. Bagaimana hubungan Negara dengan Konstitusi ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun Tujuan Pembuatan makalah ini:

1. Untuk mengetahui pengertian Negara dan Konstitusi

2. Untuk mengetahui hubungan antara Negara dan Konstitusi

3. Untuk mengetahui keberadaan Pancasila dan Konstitusi di

Indonesia

4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
BAB III

PEMBAHASAN

A. Negara
1. Pengertian Negara

Negara adalah suatu kelompok persekutuan, alat organisasi


kewilayahan dan kedaerahan, yang memiliki sistem politik yang
membelaga dari rakyat, keluarga, desa, dan pemerintah yang lebih
tinggi, terdiri dari orang-orang yang kuat memiliki monopoli,
kewibawaan,daulat, hukum, dan kepemimpinan yang bersifat
memaksa sehingga pada akhirnya memperoleh keabsahan dari
luar dan dalam negeri, selanjutnya organisasi ini memiliki
kewenangan untuk mebuat rakyatnya tentram, aman, teratur,
terkendali disuatu pihak dan dilain pihak melayani kesejahteraan
dalam rangka mewujudkan cita-cita bersama.

2. Sifat-sifat Negara

Negara mempunyai sifat-sifat khusus yang merupakan manifestasi


dari kedaulatan yang dimilikinya dan yang hanya terdapat pada
negara saja dan tidak terdapat pada asosiasi atau organisasi
lainnya. Umumnya dianggap bahwa setiap Negara mempunyai sifat
memaksa, sifat monopoli, dan sifat mencakup semuanya.

a. Sifat Memaksa

Agar peraturan perundang-undangan dan dengan demikian


penertiban dalam masyarakat tercapai serta timbulnya anarkis
dicegah, maka Negara memiliki sifat memaksa, dalam arti
mempunyai kekuasaan untuk memakai kekerasan fisik secara
legal.

b. Sifat Monopoli

Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan


bersama dari masyarakat. Dalam rangka ini negara dapat
menyatakan bahwa suatu aliran kepercayaan atau aliran politik
tertentu dilarang hidup dan disebarluaskan, oleh karena
dianggap bertentangan dengan tujuan masyarakat.

c. Sifat Mencakup Semua (All-encopassing, All-embracing)

Semua peraturan perundang-undangan (misaknya keharusan


membayar pajak) berlaku untuk semua orang tanpa terkecuali.

3. Unsur Pembentuk Negara


Negara merupakan suatu organisasi diantara sekelompok atau
beberapa kelompok manusia yang secara bersama-sama
mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya
suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan
sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang ada
diwilayahnya. Secara umum Negara dapat diartikan sebagai
suatu organisasi utama yang ada didalam suatu wilayah karena
memiliki pemerintahan yang berwenang dan mampu untuk turut
campur dalam banyak hal dalm bidang organisasi-organisasi
lainnya.
Terdapat beberapa elemen yang berperan dalam membentuk
suatu negara, yaitu:
a. Penduduk
Dengan penduduk suatu Negara dimaksudkan semua orang
yang pada suatu waktu mendiami wilayah Negara. Mereka –
mereka itu secara sosiologis lazim disebut “rakyat” dari
Negara itu. Rakyat dalam hubungan ini diartikan sebagai
sekumpulan manusi yang dipersatukan oleh suatu rasa
persamaan dan yang bersama-sama mendiami suatu
wilayah tertentu. Ditinjau dari suatu hukum, rakyat
merupakan warganegara suatu negara. Warganegara
adalah seluruh individu yang mempunyai ikatan hukum suatu
dengan suatu negara tertentu.
Jika penduduk adalah substratum personil suatu Negara,
maka wilayah adalah landasan materil atau landasan fisik
Negara.
b. Pemerintah
Pemerintah juga salah satu diantara tiga unsur konstitutif
Negara. Sekalipun telah ada sekelompok individu yang
mendiami suatu wilayah, namun belum juga diwujudkan
suatu Negara, jika tidak ada segelintir orang yang
berwenang mengatur dan menyusun bersama itu.
Pemerintah adalah organisasi yang mengatur dan memimpin
Negara. Tanpa pemerintah tidak mungkin Negara itu
berjalan dengan baik.
c. Pengakuan Internasional (secara de facto maupun de jure)
Pengakuan yang diberikan oleh suatu negara kepada negara
lain yang telah memenuhi unsur-unsur negara, seperti ada
pemimpin, rakyat, dan wilayahnya.
Berdasarkan sifatnya, pengakuan de facto bersifat tetap,
yakni pengakuan dari negara lain dapat menimbulkan
hubungan bilateral dibidang perdagangan dan ekonomi
untuk tingkat diplomatik belum dapat dilaksanakan.
Pengakuan de facto ini berkaitan dengan pengakuan
kedaulatan de facto suatu negara, menunjuk pada adanya
pelaksanaan kekuasaan

Anda mungkin juga menyukai