Anda di halaman 1dari 1

ARTIKEL

Dalam artikel ini membahas tentang berbagai intervensi yang diaplikasikan kepada pasien
stroke dan penatalaksanaan mencakup tindakan preventif dan rehabilitative, ada 4 jurnal yang
membahas seputar penatalaksanaan tindakan preventif pada lansia, dan terdapat 6 jurnal yang
membahas penatalaksanaan tindakan rehabilitative pada pasien pasien post-stroke, dari ke 10
jurnal jika diamati kriteria subjek yang dijadikan subjek trial secara kolektif relative sama, yaitu
dalam kisaran usia 60 tahun, selain itu metode pengambilan subjek penelitian bermacam-
macam,ada 9 jurnal yang metode pengambilan subjek secara acak dan ada 1 jurnal yang
pengambilannya berdasarkan kriteria tertentu, tetapi pada umumnya ke 10 jurnal menetapkan
dalam kriteria subjek yang diambil adalah lansia yang usianya kisaran usia 60 tahun, pasien pasca
stroke, masih dirawat di rumah sakit dan telah dirawat selama 6 minggu, tujuan penetapan kriteria
merupakan metode untuk mendapatkan subjek yang sesuai dengan dengan tujuan penelitian serta
petimbangan kondisi pasien yang siap untuk menerima uji coba. Secara garis besar intervensi yang
diterapkan dapat bermanfaat untuk memulihkan keseimbangan tubuh, melatih otot agar kembali
berfungsi serta stabil, dan memulihkan kemampuan berjalan. Indikator keberhasilan dilihat dari
seberapa benyak aktivitas yang dapat dilakukan pada saat exercise, dan dikatakan berhasil jika
terjadi peningkatan baik dari lamanya durasi berjalan meupun peningkatan aktivitas yang dapat
dikerjakan, outcomes dari ke 10 jurnal jika diamati secara garis besar mengalami peningkatan yang
signifikan. Disamping itu pada penatalaksanaan preventif yang fokusnya pada upaya agar
terhindar dari berbagai potensi yang dapat memicu stroke, intervensinya yaitu dengan menerapkan
pola hidup yang sehat dan dalam jurnal tersebut penulis membuat suatu model latihan yang di
desain cocok untuk lansia, ada 1 jurnal yang menurut saya menarik yaitu dengan memanfaatkan
alat VR (Virtual Reality) merupakan sebuah console yang dengan alat tersebut kita dapat melihat
view dunia virtual seolah-olah pengguna dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam
dunia virtual tersebut, di dalam VR tersebut dibuat semacam permainan simulasi yang bertujuan
untuk merangsang motor neuron pasien dalam rangka merehabilitasi fungsional gerak agar aktif
kembali.

Anda mungkin juga menyukai