Anda di halaman 1dari 20

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh

SILFIANI, M.Pd
NIP : 19700206 200501 2 005

SMK NEGERI 3 PADANG


HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN
PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Mengetahui: Padang, 2017


Wakil Kurikulum Guru Mata Pelajaran,

Dra. Elmayati Silfiani, M.Pd


NIP 195903171984032003 NIP.197002062005012005

Disetujui oleh:
Kepala SMK Negeri 3 Padang

Drs. Dasrizal, MM
NIP.19621226 198803 1 002
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Program Remedial dan Pengayaan ini
sebagaimana mestinya. Salawat dan salam dimohonkan kepada Allah kiranya disampaikan untuk
Nabi Muhammad SAW.

Penulisan laporan ini merupakan sebahagian tugas pokok guru yang harus dilaksanakan.
Tugas seorang guru itu dimulai dari tahap merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, melakukan penilaian hasil belajar dan melakukan evaluasi hasil belajar untuk
dapat melakukan tindak lanjut dari hasil pembelajaran agar diperoleh hasil yang diharapkan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberi dorongan moril sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Program Remedial dan
Pengayaan ini sebagaimana mestinya. Mudah-mudahan bantuan tersebut dapat menjadi amal
ibadah dan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT.

Demikianlah laporan ini dibuat semoga bermanfaat bagi penulis dan pembaca semuanya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih terdapat berbagai kekurangan. Oleh
sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang dapat menambah sempurnanya laporan
ini pada waktu mendatang. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat serta berkahNya
bagi kita semua. Amin.

Padang’ Januari 2017

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBARAN SAMPUL………………………………………………………………………....i
LEMBARAN IDENTITAS …………………………………………………………………. …ii
LEMBARAN PENGESAHAN ……………………………………………………………… ..iii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………..…iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………….v
BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………………1
B. Landasan …………………………………………………………………………..1
C. Tujuan ……………………………………………………………………………..2
BAB II. KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pengajaran Remedial …………………………………………………..3


B. Tujuan Pengajaran Remedial……………………………………………………….5
C. Fungsi Pengajaran Remedial……………………………………………………….6
D. Strategi dan Pendekatan Pengajaran Remidial……………………………………..7
BAB III. PELAKSANAAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
A. Rencana Pelaksanaan………………………………………………………………11
B. Pelaksanaan Kegiatan dan Hasil……………………………………………………12
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………16
B. Saran ………………………………………………………………………………..16

LAMPIRAN
SOAL UJIAN REMEDIAL MATEMATIKA KELAS XI AP-1, X AP-1, XI AK-2
HASIL UJIAN REMEDIAL MATEMATIKA KELAS XI AP-1, X AP-1, XI AK-2

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran di sekolah, aktivitas belajar tidak selamanya dapat
berjalan dengan lancar. Begitu juga hasil belajar yang diperoleh siswa, ada siswa yang
dikatakan berhasil dan ada siswa yang dikatakan belum berhasil dengan acuan
keberhasilan siswa berdasarkan KKM yang ditetapkan sekolah. Dalam hal ini tugas guru
belumlah selesai, akan tetapi terus berlanjut dengan usaha agar hasil tersebut dapat lebih
baik atau memperoleh hasil maksimal yang diharapkan.
Program Remedial dan Pengayaan merupakan tindak lanjut dari evaluasi yang
diberikan kepada peserta didik. Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan harus dilengkapi
dengan Program Remedial dan Pengayaan. Peserta didik yang lulus dari KKM akan di
berikan program pengayaan sedangkan yang tidak lulus akan diberikan program
remedial. Pembelajaran pengayaan dapat diartikan sebagai suatu pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang telah melampaui persyaratan minimal (KKM) yang
ditentukan oleh Satuan Pendidikan dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya.
Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta didik yang memiliki
kelebihan sehingga mereka dapat mengembangkan minat dan bakat serta
mengoptimalkan kecakapannya. Pengayaan merupakan penguatan pada KD tertentu
dengan memberi tugas membaca, tutor sebaya, diskusi, dan lain-lain
Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran
ulang dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian,
penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar
atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan
belajar.

B. Landasan

Landasan tentang pelaksanaan remedial dan pengayaan adalah:

1. Peraturan Pemerintah No. 54 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

2. Peraturan Pemerintah No. 64 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

3. Peraturan Pemerintah No. 65 tentang Standar Proses


4. Peraturan Pemerintah No. 66 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

5. Peraturan Pemerintah No. 67 tentang Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum

C. Tujuan

a. Tujuan dilaksanakannya pembelajaran remedial pada siswa adalah:

1. Agar siswa memahami tentang kekurangan yang dimilikinya.

2. Mempunyai sikap terbuka untuk dapat merubah dirinya dalam belajar, bersikap
dalam menekuni pelajaran tersebut. Hal ini perlu untuk prestasi yang lebih baik.

3. Siswa dapat mengatasi hambatan belajar yang dialaminya, sesuai dengan latar
belakang kesulitan belajar yang dihadapi. Sebab setiap siswa mempunyai sebab-
sebab kesulitan yang berbeda.
4. Agar siswa terbiasa mengatasi kesulitan, akan menimbulkan sikap baru dalam
belajar yang dianggap ada pengaruhnya terhadap prestasinya.
5. Sesudah tercapai hasil yang lebih baik, akan menimbulkan kepuasan diri sehingga
dapat mempertebal harga diri dan menambahkan motivasi baru.
6. Dengan adanya perubahan sikap dan prestasinya maka siswa dengan mudah dapat
menyelesaikan dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diterimanya

b. Tujuan dilaksanakannya Pengayaan pada siswa adalah:

1. Pendalaman dan perluasan dari KD yang sedang diajarkan atau memberikan


materi dalam KD yang berikutnya.
2. Memperkaya wawasan dan keterampilan siswa serta mampu mengaplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
KAJIAN TEORI

Di dalam proses layanan bimbingan belajar, setelah guru menemukan siswa yang
mengalami kesulitan belajar maupun sekelompok siswa yang mengalaminya, langkah
selanjutnya adalah melakukan tindak lanjut. Siapa yang melakukan tindak lanjut tersebut
tergantung kepada berat ringannya kesulitan yang dihadapi. Mungkin cukup dilakukan oleh
guru, oleh siswa, kalau masalahnya lebih berat memerlukan bantuan psikolog, dokter dll.
Dengan demikian penangannya dilakukan dengan pengajaran remedial (remedial teaching),
bimbingan dan konseling maupun psikoterapi atau pendekatan lainnya. Untuk remedial
teaching seharusnya dapat dilakukan oleh guru bidang studi sendiri, karena tugas ini
merupakan tugas bagi guru bidang studi.

A. Pengertian Pengajaran Remedial


Dilihat dari arti katanya, remedial berarti mengobati atau menyembuhkan atau
membuat menjadi lebih baik. Sehingga pengajaran remedial merupakan suatu bentuk
pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, pengajaran yang membuat
agar hasil yang dicapai lebih baik dari pengajaran yang diberikan sebelumnya. Secara
garis besarnya pengajaran ini merupakan pengajaran mengulang dari pengajaran yang
telah diberikan sebelumnya terutama terhadap materi yang dianggap belum dikuasai oleh
siswa. Sebab hasil yang telah dicapai belum memuaskan. Yang dapat diperbaiki adalah
semua bidang studi yang dianggap kurang baik hasilnya.
Oleh sebab itu pengajaran ini dapat dilakukan untuk bidang studi bahasa Inggris,
misalnya matematika, Ilmu Kimia, Biologi, Fisika, dan lain lain. Sehingga timbul
pengajaran remedial Bahasa Inggris, Matematika, Kimia, dan sebagainya. Dalam
menyembuhkan kesulitan belajar siswa, secara tidak langsung juga akan membantu
kesulitan atau masalah yang dihadapi oleh siswa yaitu masalah pribadinya. Sehingga
pengajaran remedial juga bersifat terapi. Artinya memberikan terapi masalah pribadi yang
dialami oleh siswa. Sebab suatu kesulitan belajar tidak akan terlepas dari masalah pribadi.
Pengajaran remedial memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a. Fungsi korektif yang memungkinkan terjadinya perbaikan hasil belajar dan perbaikan
segi-segi kepribadian siswa,
b. Fungsi pemahaman yang memungkinkan siswa memahami kemampuan dan
kelemahannya serta memungkinkan guru menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai
dengan kondisi siswa.
c. Fungsi penyesuaian yang memungkinkan siswa menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dan memungkinkan guru menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai
dengan kemampuannya.
d. Fungsi pengayaan yang memungkinkan siswa menguasai materi lebih banyak dan
mendalam serta memungkinkan guru mengembangkan berbagai metode yang sesuai
dengan karakteristik siswa.
e. Fungsi akseleratif yang memungkinkan siswa mempercepat proses belajarnya dalam
menguasai materi yang disajikan dan yang terakhir
f. Fungsi terapeutik yang memungkinkan terjadinya perbaikan segi-segi kepribadian yang
menunjang keberhasilan belajar.
Beberapa pendekatan dalam pengajaran remedial pada akhirnya dikembangkan oleh guru
ke dalam berbagai strategi pelayanan pengajaran
remedial, yaitu :
a. Pendekatan kuratif, pendekatan yang dilakukan setelah diketahui adanya siswa yang
gagal mencapai tujuan pembelajaran. Tiga strategi yang dapat dikembangkan oleh
guru, yaitu : strategi pengulangan, pengayaan dan pengukuhan serta strategi
percepatan.
b. Pendekatan preventif, pendekatan yang ditujukan kepada siswa yang pada awal
kegiatan belajar telah diduga akan mengalami kesulitan belajar. Strategi pengajaran
yang dapat dilakukan, yaitu kelompok homogen, individual, kelas khusus.
c. Pendekatan yang bersifat pengembangan, pendekatan yang didasarkan pada pemikiran
bahwa kesulitan siswa harus diketahui guru sedini mungkin agar dapat diberikan
bantuan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Metode yang dipakai dalam pengajaran remedial harus disesuaikan dengan
karakteristik siswa yang mengalami kesulitan belajar. Beberapa metode yang dapat
dipergunakan adalah metode pemberian tugas, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok,
tutor sebaya, dan pengajaran individual Untuk jelasnya prinsip prinsip pengajaran
remidi adalah :
1. Pengajaran remedi diberikan setelah kesulitan belajar diketahui. Dengan demikian
merupakan pelayanan khusus bagi mereka yang memerlukannya.
2. Tujuan yang akan dicapai sesuai dengan tujuan instruksional yang akan dicapai
sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Perbedaannya terletak pada kesulitan yang
dihadapi siswa.
3. Metode yang dipakai pada pengajaran remidi bersifat differensial. Disesuaikan
dengan sifat, jenis dan latar belakang kesulitannya. Dengan demikian satu sama lain
berbeda sesuai dengan individu yang dibantu
4. Pelaksanaannya memerlukan kerja sama dengan pihak lain; yaitu pembimbing, guru
bidang studi lain, bahkan kalau perlu dengan psikologi.
5. Memerlukan peralatan dan penunjang lebih banyak. Sebab untuk membantu mereka
diperlukan tambahan alat belajar. Misalnya buku teks lain, mungkin peta,
kalkulator, peralatan labor Bahasa dan lain-lain.
6. Alat evaluasi yang diperlukan sesuai dengan keadaan siswa yang diberikan
bantuan, jadi mungkin sekali berbeda dengan siswa lain yang normal. Bahkan
seringnya mengadakan evaluasi lebih tinggi.

B. Tujuan Pengajaran Remedial

Pada dasarnya tujuan yang ingin dicapai dalam pengajaran remidi tidak berbeda
dengan tujuan instruksional umum. Tetapi karena sasarannya adalah siswa yang
mempunyai kesulitan, maka diharapkan melalui proses penyembuhan, perbaikan
maupun pelajaran tambahan, tujuannya :
1. Memahami akan kekurangan dirinya, kelemahannya maupun kesulitannya dan
bersedia untuk menerima “uluran” pelajaran remidi dari guru. Kegagalan pengajaran
remidi bilamana siswa merasa bahwa dirinya merasa malu untuk menghadapi
kenyataan tersebut.
2. Mempunyai sikap terbuka untuk dapat merubah dirinya dalam belajar, bersikap
dalam menekuni pelajaran tersebut. Hal ini perlu untuk prestasi yang lebih baik.
3. Para siswa dapat memilih materi dan fasilitas belajar yang sesuai dengan yang
diperlukan. Misalnya buku teks tambahan. Alat belajar dan sebagainya.
4. Siswa dapat mengatasi hambatan belajar yang dialaminya, sesuai dengan latar
belakang kesulitan belajar yang dihadapi. Sebab setiap siswa mempunyai sebab-
sebab kesulitan yang berbeda.
5. Sesudah terbiasa mengatasi kesulitan, akan menimbulkan sikap baru dalam belajar
yang dianggap ada pengaruhnya terhadap prestasi, misalnya sekarang membiasakan
diri belajar pada waktu dini hari, dimana sebelumnya tak pernah dilakukan.
6. Dengan adanya perubahan sikap dan prestasinya maka siswa dengan mudah dapat
menyelesaikan dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diterimanya.
7. Sesudah tercapai hasil yang lebih baik, akan menimbulkan kepuasan diri sehingga
dapat mempertebal harga diri dan menambahkan motivasi baru.

C. Fungsi Pengajaran Remedial


Sesuai dengan pengertiannya maka pengajaran remidi mempunyai fungsi yang amat
penting dalam proses belajar secara keseluruhan. Sebab dapat menjangkau masalah yang
bersifat individual. Hal ini biasnaya terlupakan dalam proses belajar secara klasikal.
Fungsi pengajaran remidi adalah :
1. Fungsi Korektif
Korektif berarti membetulkan atau perbaikan terhadap sesuatu yang tidak wajar,
yaitu masih rendahnya prestasi yang dicapai siswa. Sasaran korektif baik untuk
siswa maupun untuk guru. Perbaikan yang dimaksud meliputi antara lain cara
belajar, penggunaan metode mengajar, materi, media yang dipergunakan guru, cara
penilaian, dan sebagainya.
2. Fungsi Pemahaman
Baik guru maupun siswa akan memahami tentang langkah yang telah dilakukan
perlu diperbaiki dan menyadari akan kekurangannya, sehingga baik guru maupun
siswa harus membuka diri untuk melihat kenyataan tersebut. Selanjutnya berusaha
untuk merubahnya sehingga akan memperoleh hasil yang lebih baik. Tidak setiap
orang mengakui kekurangan dan kelemahan yang dimiliki. Guru juga akan lebih
mengenal dan memahami siswa tersebut secara lebih baik, hubungan guru-siswa
akan menjadi lebih erat.
3. Fungsi penyesuaian
Dengan pengajaran remidi siswa dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan
kondisi lingkungan sekitarnya, terutama yang berhubungan langsung dengan proses
belajar mereka. Mereka dituntut untuk menyesuaikan tuntutan kurikulum, cara
mengajar guru, lingkungan teman belajar maupun fasilitas belajar yang tersedia
dengan kondisi seperti itu diharapkan dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Bagi mereka yang terpaksa harus meninggalkan lingkungan orang tuanya untuk
belajar di kota hal tersebut merupakan hambatan yang benar.
4. Fungsi Pengayaan
Fungsi pengayaan dimaksudkan bahwa pengajaran remedial dapat memperkaya
proses belajar mengajar. Karena materi yang tidak disampaikan dalam pengajaran
yang biasa (reguler) akan ditambahkan melalui remidi. Selain itu juga dalam bidang
metode guru akan menggunakan metode lain bahkan buku maupun alat pelajaran
lain sehingga akan memperjelas konsep yang diberikan.dengan cara tersebut maka
hasil yang akan dicapai lebih banyak dari yang diberikan secara reguler. Pelajaran
yang diperoleh akan lebih banyak. Dengan demikian akan memperkaya pengalaman.
5. Fungsi Akselerasi
Dengan pengajaran remidi, siswa yang lambat belajar akan dipercepat proses
belajarnya. Dengan demikian siswa tersebut memperoleh manfaat dengan percepatan
waktu yang dipergunakan dalam belajar. Kalau tidak maka dia akan tertinggal,
bahkan mungkin akan tinggal kelas.
6. Fungsi Terapeutik
Baik secara langsung atau tidak langsung pengajaran remidi dapat menyembuhkan
atau mengobati kondisi-kondisi kepribadian siswa yang sedikit banyaknya dapat
mengalami penyimpangan-penyimpangan (abnormalitas). Perbaikan terhadap
kondisi yang demikian akan dapat mempertinggi prestasi belajar. Bahkan dapat
mengembalikan kepada kepercayaan pada diri sendiri. Jika tidak akan membohongi
diri sendiri dengan menyontak atau bertanya kepada teman duduknya pada waktu
mengerjakan ulangan atau tugas pekerjaan rumah misalnya, sikap tersebut
merupakan sikap positif terhadap pembentukan pribadinya. Dengan demikian fungsi
terapi dapat dicapai.

D. Strategi dan Pendekatan Pengajaran Remidial


Pada garis besarnya ada 2 macam pendekatan yang dapat ditempuh (Ross & Stanley),
yaitu pendekatan kuratif dan preventif. Sedangkan Dinkmeyer & Caldwell
menambahkan stu lagi yaitu yang bersifat pengembangan.
1. Strategi Pendekatan yang Bersifat Kuratif Tindakan pengajaran dikatakan bersifat
kuratif bilamana diberikan setelah selesainya program PBM. Utama
diselenggarakan. Tindakan tersebut dilakukan setelah melihat kenyataan bahwa adan
seseorang atau sebagian siswa bahkan sebagian besar siswa yang dipandang tidak
mampu untuk menyelesaikan program PBM yang bersangkutan secara sempurna
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Program tersebut dapat dilihat setiap
kali pertemanan, setiap satuan unit pelajaran, atau satuan waktu (mingguan, bulanan
bahkan triwulan atau semesteran). Dengan ciri-ciri yang telah dikemukakan di
depan, yaitu antara lain prestasi di bawah rata-rata kelas, bahkan siswa yang
mempunyai prestasi tinggi di atas rata-rata juga perlu mendapatkan perhatian dengan
memberikan tambahan pelajaran ekstra. Sebab selain untuk meningkatkan prestasi
secara optimal, juga untuk menyalurkan kepada kesibukan. Karena siswa ini lebih
cepat menyelesaikan tugas dibandingkan dari temannya. Selama menanti teman-
teman lain yang sedang bekerja atau menyelesaikan tugas berikan tambahan, kalau
tidak dia mungkin sekali akan mengganggu teman yang bekerja, atau berkeliaran.
Yang jelas prestasi atau kemampuan yang dimiliki lebih tersebut akan ditingkatkan
secara maksimal. Justru di kelas-kelas anak yang demikian kurang mendapatkan
perhatian guru kelas / bidang studi.
Untuk dapat mencapai sasaran tersebut beberapa tehnik yang dipergunakan dengan
pendekatan : pengulangan (repotition), pengayaan (enrichment), dan pengukuhan
(Re inforcement) serta pencepatan (acceleration).
Pelaksanaannya :
a. Pengulangan (Repetition).
Pelaksanaannya dapat dilakukan pada tiap akhir jam pelajaran, tiap akhir unit
(satuan) pelajaran tertentu, maupuan setiap akhir pokok bahasan. Sasaran dapat
diberikan kepada perorangan (individual maupun kelompok, tergantung kepada
kebutuhan. Sedangkan waktu penyampaiannya dapat diberikan sesudah pelajaran
selesai maupun di luar jam pelajaran. Misalnya pada sore hari. Sering kita lihat
ada sementara guru yang memberikan pelajaran tambahan/ulangan pada waktu
sore hari pada murid tertentu. Cara lain yang dapat diberikan melalui “kelas
remedial” yaitu khusus bagis siwa yang memerlukan bantuan tersendiri lantaran
rendah prestasi. Siswa lainnya melaukan proses belajar secara biasa.
b. Pengayaan dan Pengukuhan (Enrichment dan Reinforcement).
Sasarannya ditujukan kepada siswa yang mempunyai kelemahan ringan atau
bahkan siswa yang mempunyai kemampuan tingi. Materi yang diberikan yaitu
yang masih ada kaitannya (ekuivalen). Dengan materi pokok atau dapat juga
merupakan tambahan (suplementer) sehingga akan memperoleh cakrawala yang
lebih luas dari materi tersebut. Dengan demikian bagi siwa yang berkemampuan
lebih mempunyai kesibukan yang bersifat positif. Baik bagi dirinya maupun bagi
lingkungannya, sedang kemampuannya dapat ditingkatkan secara optimal.
Pelaksanaannya dapat dengan memberikan tugas-tugas (take home) bakat siswa
yang lemah dengan dikerjakan di rumah atau tambahan pada saat temannya yang
lain sedang mengikuti pelajaran utama, mereka yang berkemampuan lebih
mendapat tugas tambahan. Setelah selesai tugas tersebut sebaiknya diperiksa
oleh guru.
c. Percepatan (acceeleration, akselerasi).
Cara lain yang dapat diberikan kepada siswa berbakat tetapi menunjukkan
kesulitan emosional dapat dengan memberikan promosi penuh atau maju
berkelanjutan (continues progres). Pelaksanaannya dapat diberikan pelajaran
untuk tingkat yang lebih tinggi / semester di atasnya. Dahulu pernah kita dengan
ada siswa yang naik kelas sebelum waktu setahun, sedangkan siswa lain naiknya
setiap akhir tahun. Begitupun pada perguruan Tinggi yang telah menerapkan
SKS murni dapat memberi kesempatan pada siswa untuk mengambil kredit lebih
banyak sehingga mungkin dapat menyelesaikan program lebih cepat. Sayangnya
sistim di sekolah lanjutan hal tersebut masih jarang.
Kalau ketiga cara pendekatan tersebut dapat dipergunakan secara baik. Oleh
guru, maka kesulitan yang dihadapi para siswa secara kuratif dapat diatasi hasil
karya tambahan tersebut perlu dibukukan dalam kemajuan akademik siswa
sehingga dapat merupakan bahan masukan untuk menentukan prestasi
akademiknya. Hal ini akan merupakan tambahan motivasi bagi siswa tersebut.
2. Strategi Pendekatan Bersifat Preventif Pada pendekatan kuratif ditujukan pada siswa
yang secara nyata telah mempunyai kesulitan tertentu, sedangkan pada pendekatan
preventif ditujukan kepada siswa yang diperkirakan mempunyai kesulitan
berdasarkan informasi yang diperoleh. Sehingga langkah ini merupakan antisipasi
atau pencegahan agar apa yang mungkin terjadi dapat dicegah. Sehingga pendekatan
tersebut disebut juga sebagai pencegahan. Siswa yang digolongkan dalam usaha
tersebut adalah mereka yang diperkirakan dapat menyelesaikan program belajar
lebih cepat dari waktu yang direncanakan, atau mereka yang diperkirakan akan lebih
lambat dari waktu yang telah diprogramkan. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara
kelompok maupun secara individual tergantung pada siswanya.

3. Strategi Pendekatan Pengajaran Remidi bersifat Pengembangan (Developmental).


Seperti yang dikemukakan oleh dinkmeyer dan Caldwell ada satu pendekatan
lainnya yaitu pengembangan. (Developmental). Pada dasarnya pendekatan kuratif
diberikan sesudah berlangsungnya proses belajar pendekatan preventif dilakukan
sebagai tindak lanjut dari perkiraan sebelum terjadinya kesulitan belajar, maka pada
pengembangan merupakan tindak lanjut yang dilakukan selama proses belajar
berlangsung (during teaching diagnostik). Tujuan utamanya adalah agar siswa dapat
segera mengatasi hambatan atau kesulitan yang mungkin akan dialaminya.
Pelaksanaannya dapat diberikan berupa pemberial self instructional audio, modul,
tutorial dan sebagainya.

BAB III
PELAKSANAAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN

A. Rencana Pelaksanaan
Kegiatan remedial dan Pengayaan ini adalah hasil tindak lanjut dari Ulangan Harian
(UH) mata pelajaran matematika siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran-1
SMKN 3 Padang tahun pelajaran 2016-2017. Hasil ulangan siswa terhadap materi yang
diberikan dapat dilihat sebagai berikut :

HASIL ULANGAN HARIAN


Mata Pelajaran Yang Diuji : Matematika
Hari/Tanggal Pelaksanaan : Kamis/5 Januari 2017
Indikator : Menentukan perbandingan trigonometri terhadap
suatu sudut dalam segitiga siku-siku

No NAMA SISWA NILAI UH KETERANGAN


KKM=75
1 Alfira Lausan 90 Pengayaan
2 Anisa Turrahmah 100 Pengayaan
3 Aprilia Fitri 100 Pengayaan
4 Azizah Rasyidah 95 Pengayaan
5 Bella Indah Nuansa 100 Pengayaan
6 Budi Syahputra T 10 Remedial
7 Bunga Dahlia 55 Remedial
8 Desi Yasni 100 Pengayaan
9 Dini Yuliana Sari 100 Pengayaan
10 Dwi Chintia Adriani 10 Remedial
11 Dwi Marita Yulia 40 Remedial
12 Ferawati 100 Pengayaan
13 Firma Hidayat 50 Remedial
14 Fitri Diana 10 Remedial
15 Fitri Melenia 100 Pengayaan
16 Hesty Amelia 60 Remedial
17 Indah Septi Lestari 100 Pengayaan
18 Marlida Nadia 55 Remedial
19 Melyani Putri F 95 Remedial
20 Misra Yulita 100 Pengayaan
21 Nadia Putri 90 Pengayaan
22 Putri Mahesa 35 Remedial
23 Reza Rahmayani 10 Remedial
24 Riska Ayu Admila 10 Remedial
25 Rizhanti Hastanti 100 Pengayaan
26 Shelvia Indriyanti 40 Remedial
27 Suci Rahmadhani 10 Remedial
28 Tika Fadila 50 Remedial
29 Wanda Lioni H 10 Remedial
30 Yuliana Fitri 100 Pengayaan
31 Yurmanelis 100 Pengayaan
Rata-rata

Berdasarkan data di atas dapat ditentukan jumlah siswa yang masuk kelas remedial
sebanyak 16 orang, sedangkan jumlah siswa yang masuk kelas pengayaan sebanyak 15
orang siswa.

Kegiatan remedial dan Pengayaan ini dilaksanakan pada 3 tahap yaitu:


1. Pelaksanaan pembelajaran remedial
Berdasarkan jumlah siswa yang akan mengikuti remedial, yaitu sebanyak 52% atau
lebih dari setengah dari jumlah siswa yang tidak tuntas, maka guru menentukan
metode pembelajaran yaitu dengan cara memaparkan kembali materi, menegaskan
dan mengulang kembali penanaman konsep-konsep untuk pemahaman siswa, serta
tanya jawab. Siswa diberi latihan soal dan dibahas guru bersama dengan siswa.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa yaitu sebanyak 31 orang.
2. Pelaksanaan ujian dari hasil pembelajaran remedial
Pelaksanaan ujian remedial dilakukan pada pertemuan berikutnya dengan jumlah
peserta remedial sebanyak 16 orang siswa, sedangkan peserta pengayaan sebanyak 15
orang.
3. Evaluasi hasil remedial untuk melakukan tindak lanjut, jika masih terdapat
kekurangan atau hasil masih belum sesuai
B. Pelaksanaan Kegiatan dan Hasil
Kegiatan remedial diawali dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Metode yang
digunakan guru dalam pembelajaran remedial ini adalah metode pembelajaran langsung.
Dimana guru memaparkan kembali materi ajar pada siswa dengan lebih melakukan
penekanan-penekanan terhadap konsep yang belum dikuasai siswa. Guru menerapkan
metoda Tanya jawab dan latihan terbimbing untuk melatih kemampuan siswa.
Setelah proses pembelajaran selesai yaitu satu kali pertemuan, untuk pertemuan
berikutnya guru melakukan ujian untuk mengukur kemampuan siswa atas daya serap
siswa terhadap materi yang telah diterima siswa. Untuk melihat hasil yang diperoleh
siswa setelah pembelajaran remedial dapat dilihat seperti di bawah ini:

HASIL UJIAN REMEDIAL UH-1


Mata Pelajaran Remedial : Matematika
Kelas : XI Administrasi Perkantoran-1
Hari/Tanggal Pelaksanaan : Kamis/11 Januari 2017
Topik (materi pokok) : Trigonometri
Indikator : Menentukan perbandingan trigonometri terhadap
suatu sudut dalam segitiga siku-siku

No NAMA SISWA NILAI UH KETERANGAN NILAI


KETUNTASAN
KKM=75 REMEDI
1 Budi Syahputra T 10 Remedial 70 TDK
TUNTAS
2 Bunga Dahlia 55 Remedial 100 TUNTAS
3 Dwi Chintia Adriani 10 Remedial 30 TDK
TUNTAS
4 Dwi Marita Yulia 10 Remedial 50 TDK
TUNTAS
5 Firma Hidayat 50 Remedial 100 TUNTAS
6 Fitri Diana 10 Remedial 10 TDK
TUNTAS
7 Melyani Putri Fadma 55 Remedial 100 TUNTAS
8 Hesty Amelia 60 Remedial 50 TDK
TUNTAS
9 Marlida Nadia 55 Remedial 85 TUNTAS
10 Putri Mahesa 35 Remedial 95 TUNTAS
11 Reza Rahmayani 10 Remedial 70 TDK
TUNTAS
12 Riska Ayu Admila 10 Remedial 75 TUNTAS
13 Shelvia Indriyanti 40 Remedial 75 TUNTAS
14 Suci Rahmadhani 10 Remedial 10 TDK
TUNTAS
15 Tika Fadila 50 Remedial 50 TDK
TUNTAS
16 Wanda Lioni H 10 Remedial 60 TDK
TUNTAS

Dari hasil remedial yang diikuti 16 orang siswa tersebut, siswa yang tuntas sesuai KKM
adalah sebanyak 7 orang, sedangkan 9 orang siswa lainnya nilainya belum memenuhi
KKM. Agar 8 orang siswa yang tidak tuntas tersebut dapat menuntaskan pembelajaran
sesuai indikator yang ditetapkan, guru mencarikan alternatif solusi diantaranya dengan :
1. Mencarikan tutor teman sebaya
2. Memberikan soal-soal untuk dikerjakan siswa sebagai latihan.
3. Melakukan pendekatan secara individu.
Selanjutnya siswa yang akan diremedi disuruh memilih cara Pelaksanaan pembelajaran
remedial yang yang akan mereka ikuti.
Adapun alternatif pembelajaran remedial yang dipilih siswa serta hasilnya dapat dilihat
seperti di bawah ini:.

RENCANA PEMBELAJARAN REMEDIAL

Mata Pelajaran Remedial : Matematika


Kelas : XI Administrasi Perkantoran-1
Hari/Tanggal Pelaksanaan : Kamis/11 Januari 2017
Indikator : Menentukan perbandingan trigonometri terhadap
suatu sudut dalam segitiga siku-siku
Jumlah Peserta Remedial : 6 orang siswa

No NAMA SISWA NILAI Bentuk Pelaksanaan NILAI


KETUNTASAN
Remedi-1 Pembelajaran Remedi REMEDI
KKM=75 -2
1 Budi Syahputra T 10 pendekatan 80 TUNTAS
secara individu
2 Reza Rahmayani 10 pendekatan secara 80 TUNTAS
individu
3 Dwi Chintia Adriani 10 pendekatan secara 80 TUNTAS
individu
4 Dwi Marita Yulia 10 pendekatan secara 80 TUNTAS
individu
5 Hesty Amelia 60 Memberikan soal- 80 TUNTAS
soal untuk dikerja
kan siswa sebagai
latihan.
6 Fitri Diana 10 pendekatan secara 80 TUNTAS
individu
7 Suci Rahmadhani 10 pendekatan secara 80 TUNTAS
individu
8 Tika Fadila 50 Memberikan soal- 80 TUNTAS
soal untuk dikerja
kan siswa sebagai
latihan.
9 Wanda Lioni H 10 pendekatan secara 80 TUNTAS
individu
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan remedial (perbaikan) dalam proses pembelajaran merupakan salah satu bentuk
kegiatan pemberian bantuan yang berupa kegiatan perbaikan yang telah diprogram dan disusun
secara sistematis. Tantangan, krisis dan kesenjangan belajar berpengaruh terhadap pertumbuhan
jumlah siswa yang mengalami kesulitan belajar di sekolah, terutama bagi siswa lamban belajar
dan berprestasi rendah.Dalam proses pembelajaran, akan selalu ada siswa-siswa yang
memerlukan bantuan, baik dalam hal mencerna materi pelajaran maupun dalam mengatasi
kesulitan-kesulitan belajar yang dialaminya. Sering ditemui seorang atau sekelompok siswa yang
tidak mencapai prestasi belajar yang diinginkan. Hasil belajar seorang siswa kadang-kadang
berada di bawah rata-rata bila dibandingkan dengan hasil belajar teman-teman sekelasnya.
Siswa-siswa seperti inilah yang perlu memperoleh pengajaran remedial.

B. Saran
Dalam proses pembelajaran, seorang guru sudah barang tentu bertanggung jawab untuk
membantu dan membimbing siswa untuk memperoleh hasil belajar yang optimal. Seorang guru
sangat diharapkan untuk dapat menciptakan situasi pembelajaran yang efektif, efisien, dan
relevan. Agar hal ini dapat tercapai, maka seorang guru harus memiliki kompetensi yang
beraneka ragam.
DAFTAR PUSTAKA

Mukhtar dan Rusmini, 2005. Pengajaran Remedial. Jakarta: Nimas Multima.


Ischak dan Warji, 1987. Program Remedial. Yogyakarta: Liberty.
Wijaya,Cece, 1996. Pendidikan Remedial. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai