Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Ancol taman impian atau biasa disebut Ancol sudah ditujukan sebagai sebuah
kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Untuk mewujudkan
tujuan tersebut, Pemda DKI menunjuk PT Pembangunan Jaya sebagai Badan
Pelaksana Pembangunan (BPP) proyek ancol yang dilakukan secara bertahap sesuai
dengan peningkatan perekonomian nasional serta daya beli masyarakat. Objek wisata
yang didirikan pada tahun 1966 ini senantiasa menciptakan lingkungan sosial yang
lebih baik melalui sajian hiburan berkualitas yang berunsur seni, budaya dan
pengetahuan.

Pada 2 Juli 2004, Ancol melakukan “go public” dan mengganti statusnya
menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk., dengan kepemilikan saham 72% oleh
Pemda DKI Jakarta, 18% oleh PT Pembangunan Jaya, dan 10% oleh masyarakat.
Langkah “go public” ini dilakukan untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan,
karena akan lebih terkontrol, terukur, efisien dan efektif dengan tingkat
profesionalisme yang tinggi serta menciptakan sebuah Good & Clean Governance.
Kinerja dan citra yang positif ini akan menjadikan perusahaan terus tumbuh dan
berkembang secara sehat pada masa depan.

Objek wisata di Ancol dikelola oleh anak perusahaannya terutama oleh PT


Taman Impian Jaya Ancol (“TIJA”) yang meliputi pengelolaan kawasan pariwisata
(rekreasi dan resor) dan kegiatan usaha penunjang: entertainment, konvensi dan
wisata belanja. PJA mengelola “area pariwisata terintegrasi” seluas 552 Ha, lokasi
dekat pantai, terbaik di Jakarta dengan kemudahan akses melalui jalan tol, busway
dan kereta api. Terdapat beberapa objek wisata dan hotel di Ancol, wisata yang ada di
ancol di antaranya adalah Dufan (Dunia Fantasi) dan hotel yang ada di Ancol adalah
Mercure Convention Centre Hotel.
Dunia Fantasi yang dibuka untuk umum pada 29 Agustus 1986, dan popular
dengan sebutan Dufan, merupakan theme park pertama yang dikembangkan oleh
Ancol. Dufan merupakan pusat hiburan outdoor terbesar di Indonesia yang
memanjakan pengunjung dengan Fantasi Keliling Dunia, melalui berbagai content
wahana permainan berteknologi tinggi, yang terbagi dalam 8 kawasan, yaitu:
Indonesia, Jakarta, Asia, Eropa, Amerika, Yunani, Hikayat dan Balada Kera.
Perseroan juga menjadikan Dufan sebagai salah satu pusat edutainment yang ada di
Ancol yakni dengan dibukanya Fisika Dunia Fantasi (Fidufa) dan Pentas Prestasi.
Dufan telah memiliki sertifikat ISO 9001:2008 sejak 2009.

Mercure Convention Centre Ancol termasuk Hotel favorit dan pilihan


wisatawan. Hotel bintang 4 di Jakarta Utara ini memiliki rating tinggi dari para tamu
yang sudah menginap di hotel tersebut. Mercure Convention Centre Ancol memiliki
fasilitas lengkap dan pelayanan hotel yang bagus. Merupakan hotel bintang 4 di
Ancol yang bagus dan nyaman untuk menginap dengan tarif terjangkau. Mercure
Convention Centre Ancol adalah pilihan tepat untuk menginap saat liburan bersama
dengan keluarga di kota Jakarta.

Dari penjelasan di atas, kita telah mengetahui bahwa Dufan dan Atlantis
Water Adventure merupakan objek wisata yang terdapat di PT Pembangunan Jaya
Ancol yang terintegrasi. Hal ini membuat kami tertarik untuk melakukan penelitian
dengan menggunakan judul “ Integrasi pada PT Pembangunan Jaya Ancol antara
Dufan dengan Mercure Convention Centre Ancol”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana PT. Pembangunan Jaya Ancol melakukan Integrasi Bisnis?


2. Apa yang menyebabkan Integrasi Bisnis menjadi pilihan PT. Pembamgunan
Jaya Ancol?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dibuatnya proposal Integrasi Bisnis ini adalah untuk mengetahui


pemasalahan yang terdapat pada perusahaan PT. Pembangunan Jaya Ancol terutama
pada kawasan wisata Dufan dan Mercure Convention Centre Ancol.

Anda mungkin juga menyukai