Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nutrisi sangat penting bagi tubuh kita, ibarat sebuah bangunan, maka nutrisi itu adalah
pondasi. Tanpa pondasi yang kuat maka tubuh kita akan rapuh. Nutrisi didapat dari apa yang kita
makan, jika makanan yang kita makan itu makanan baik, mengandung nutrisi yang dibutuhkan
oleh tubuh secara lengkap maka tubuh kita tidak akan kekurangan nutrisi, dan secara otomatis
kekebalan tubuh kita akan sangat baik. Banyak penyakit disebabkan oleh pola makan atau
makanan yang buruk, seperti mengkonsumsi makanan cepat saji ( junk food).

Kadar lemak dan kalori dalam makanan cepat saji sangat banyak. Sehingga ketika kita
mengkonsumsinya kita akan menjadi kelebihan berat badan. Menurut BBC News, 73% orang
amerika menderita kegemukan dan kurang sehat, sedangkan di Indonesia sendiri, jumlah orang
kegemukan adalah 35% dari 240 juta penduduk. Beberapa fakta yang bersumber dari Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa 70% kematian di dunia disebabkan oleh diabetes,
kanker, serangan jantung, dan stroke. WHO juga menyebutkan bahwa 50% kematian yang
disebutkan sebelumnya berhubungan erat dengan pola makan buruk dankekurangan nutrisi dan
70% kunjungan ke dokter ternyata juga berhubungan erat dengan pola makan buruk dan
kekurangan nutrisi. Akibatnya, muncul gejala/keluhan yang kita rasakan sebagai penyakit.

Terapi nutrisi mambantu tubuhmenyingkirkan sel yang rusak dan menggantinya dengan sel
baru yang lebih sehat dan lebih kuat sehingga kesehatan meningkat. Seringkali kita kesulitan
mendapatkan makanan yang sehat dan kesulitan mengkombinasikan berbagai jenis bahan
makanan untuk mendapatkan formulasi makanan berkualitas tinggi yang memiliki kandungan
semua nutrisi yang diperlukan tubuh secara lengkap dan seimbang. Dengan terapi nutrisi, kita
akan lebih mudah memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh tanpa perlu repot mengkombinasi berbagai
jenis bahan makanan.

1
1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian nutrisi?

2. Apa pengertian terapi nutrisi?

3. Jelaskan apa saja jenis-jenis terapi?

4. Jelaskan apa saja tipe pasien yang memerlukan terapi nutrisi?

5. Jelaskan tujuan nutrisi sebagai terapi?

6. Bagaimana contoh kasus terapi nutrisi?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian nutrisi.

2. Untuk mengetahui pengertian terapi nutrisi.

3. Untuk mengetahui jenis-jenis terapi nutrisi.

4. Untuk mengetahui tipe pasien yang memerlukan terapi nutrisi.

5. Untuk mengetahui tujuan nutrisi sebagai terapi.

6. Untuk mengetahui contoh kasus terapi nutrisi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nutrisi

Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk
energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal
setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004).

Nutrisi adalah proses mengambil makanan darinya untuk pertumbuhan dan perbaikan dan
digunakan untuk mempertahankan kesehatan ( Barbara R. Hegner ).

Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu energi,
membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo,
2000).

Terapi berasal dari bahasa inggris yang asal katanya adalah Therapy yang artinya
pengobatan. Sedangkan menurut bahasa arab, terapi sepadan dengan syafaa-syafii-syafiian yang
berarti pengobatan-mengobati-menyembuhkan. Kemudian menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia terapi berarti usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan
penyakit, perawatan penyakit.

Terapi nutrisi adalah terapi yang diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi. Dengan kata lain dapat diartikan terapi nutrisi adalah sebuah
program terapi yang dirancang dengan menggunakan makanan berkualitas tinggi yang memiliki
kandungan lengkap semua nutrisi yang diperlukan tubuh, bebas zat toksin, yang mampu diserap
tubuh sampai ke tingkat sel, sehingga tubuh memiliki sel-sel yang sehat dan kuat.

3
2.1.1 Jenis-Jenis Nutrisi Sebagai Terapi

Terdapat tiga pilihan dalam pemberian nutrisi diet oral, nutrisi enteral dan nutrisi parenteral.

A. Feeding oral /Diet Oral


Feeding oral atau pemberian makan melalui oral adalah memasukan sejumlah nutrisi melalui
mulut. Beberapa klien perlu diberikan ekstra motivasi agar mau memakan makanan mereka.
Bukan hanya untuk mendapatkan nutrisi secara optimal, namun klien juga akan mendapatkan
manfaat kepuasan fisik dan psikologis yang bisa didapatkan melalui nutrisi yang adekuat.

Dalam pemberian makanan melalui mulut/oral ini, perawat harus memperhatikan beberapa hal,
seperti makanan apa yang disukai klien, apakah suapan terlalu banyak, apakah waktu pemberian
makanan terlalu cepat, dan lain sebagainya, sehingga nutrisi yang diasup oleh klien pun akan
adekuat.

B. Pemberian makan perselang (Enteral)


Bila pasien tidak dapat memenuhi kecukupan nutrisi secara oral maka perlu dilakukan
pemberian nutrisi dengan cara lain. Pemberian makan lewat sonde yang juga disebut nutrisi
enteral atau pemberian makan dengan selang perlu dilakukan.
Nutrisi enteral meliputi pemberian nutrisi lewat sonde dan memerlukan saluran gastrointestinal
yang masih berfungsi dengan usus halus dan masih berfungsi sepanjang sedikitnya 30 cm dan
katup ileosekal yang utuh(skipper et al, 1993). Sumber-sumber nutrisi berkisar mulai dari
makanan yang diblender hingga formula komersial.

Nutrisi enteral diindikasikan pada pasien yang tidak dapat makan yang disebabkan oleh
obstruksi mekanik atau anoreksia yang lama, tidak dapat makan secara oral karena efek samping
terapi misalnya odynophagia, mukositis, asofagitis, dan lain-lainnya. Pemberian formula yang
diberikan harus mempertimbangkan fungsi saluran cerna, penyakit yang mmendasari serta status
metabolism. Pemberian nutrisi enteral dapat dilakukan secara bolus, intermiten, atau kontinyu.
Nutrisi enteral berguna untuk menormalkan fungsi usus, lebih murah, kurang invasif dan kurang
beresiko dibandingkan nutrisi perenteral.

4
C. Nutrisi Parenteral
Pemberian nutrisi parenteral (NP) adalah merupakan bentuk dukungan nutrisi yang khusus
yaitu pemberian nutrien melalui intravena. Walaupun NP dapat mencegah malnutrisi secara
efektif pada klien yang tidak dapat makan melalui rute enteral. Larutan NP disesuaikan dengan
kebutuhan nutrisi yang spesifik dan larutan yang khas meliputi dektrosa 12%-25% asam amino,
3%-6% dan memiliki tambahan emulsi lemak.
Nutrisi parenteral juga diperlukan untuk pasien yang saluran cernanya tidak dapat mentolerir
makanan akibat mual, muntah yang hebat dan malapsorbsi. Pada pasien yang mendapat nutrisi
parenteral perlu dimonitor dengan baik untuk meminimalkan komplikasi yang terjadi. Beberapa
komplikasi yang dapat terjadi antara lain: kelebihan cairan, hiperglikemia, gangguan
keseimbangan elektrolit dan juga terjadinya infeksi.

2.1.2 Tipe Pasien Yang Memerlukan Dukungan Nutrisi Sebagai Terapi.


Tipe-tipe pasien yang memerlukan dukungan nutrisi adalah sebagai berikut;
A. Pasien-pasien pra-bedah yang akibat penyakitnya mengalami kekurangan gizi, pasien-
pasien ini mencangkup pasien yang akan menjalani operasi traktus gastrointestinalis,
khususnya pada oesofagus dan lambung.
B. Pasien-pasien pasca-bedah yang mengalami komplikasi sehingga untuk sementara waktu
setelah operasi tidak dapat makan – misalnya pasien-pasien ileus.
C. Para penderita penyakit pada traktus gastrointestinalis, seperti penyakit infeksi atau fistula
pada usus yang memerlukan istirahat usus.
D. Pasien-pasien yang mengalami sepsis, luka bakar atau trauma berat sehingga memerlukan
perawatan di unit perawatan intensif.
E. Pasien-pasien yang menderita gangguan neurologis seperti pasien stroke, atau pasien yang
baru menjalani operasi saraf dan mengalami gangguan tingkat kesadarannya.
F. Pasien-pasien kanker yang tidak dapat makan dan mengalami penurunan selera makan
akibat tindakan radioterapi ataupun pemberian obat-obat sitotoksik.

Pasien-pasien di atas dapat diberi makan melalui dua cara, yaitu: nutrisi enteral dan nutrisi
parenteral

5
2.1.3 Tujuan Nutrisi Sebagai Terapi
Bertujuan untuk sebagai berikut;
A. Memperoleh nutrisi yang optimal.
B. Memberikan kepuasaan fisik dan psikologis yang dihubungkan dengan makan.
C. Meningkatkan berat badan.
D. Meningkatkan control diri dengan mampu melakukan aktivitas harian secara mandiri.

2.2 Penanganan dan Pencegahan Kekurangan Vitamin

2.2.1 Pengertian Vitamin


Vitamin adalah sekelompok senyawa organic (Zat Organoleptik) yang sangat dibutuhkan
tubuh dan memiliki peranan penting dalam mengatur proses metabolisme tubuh. Secara umum
vitamin tidak dapat di produksi oleh tubuh. Tiap tiap vitamin mempunyai fungsi dan tugas tugas
yang spesifik termasuk dalam pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan. Secara umum vitamin
dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu :
A. Vitamin yang larut dalam Lemak : Vitamin A,D,E,K
B. Vitamin yang larut di dalam Air : Vitamin B dan C

2.2.2 Jenis Jenis Vitamin Serta fungsi dan Sumbernya


1. Vitamin Yang Larut Dalam Lemak
A. Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut dalam lemak pertama yang ditemukan secara luas.
vitamin A dikenal juga dengan nama Retinol. Fungsi vitamin A berperan dalam penglihatan,
dan merupakan salah satu komponen penyusun pigmen mata. Selain itu fungsi vitamin A
juga ikut berperan penting menjaga kesehatan, kekebalan tubuh, pertumbuhan dan
perkembangan dan sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit. Sumber sebagai pencegah
kekurangan vitamin A seperti;
a) Hewani : Hati, Kuning Telur, Susu, Mentega dan Minyak Ikan
b) Nabati : Karoten = sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau, dan buah buahan
yang berwarna kuning kemerahan seperti Wortel, pisang , papaya.

6
Penyakit akibat kurang vitamin A dapat mengakibatkan gangguan penglihatan, rabun senja,
katarak dan penurunan daya tahan tubuh.
B. Vitamin D
Vitamin D dibuat dari ergosterol yang diradiasi. Ergosterol diperoleh dari ragi sisa
industri bir. Vitamin D pertama kali ditemukan oleh Mc. Collum dan Sherman. Mereka
menyebutnya sebagai vitamin antirakhitis. Vitamin D mulai dikenal dan dibedakan dari
Vitamin A di dalam kandungan minyak ikan, yang sanggup menghindari penyakit rickets dan
mendorong pertumbuhan. Vitamin D juga meningkatkan absorpsi kalsium dari saluran cerna
dan juga membantu mengontrol penyimpanan kalsium di tulang. Fungsi vitamin D antara
lain mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam darah, memperbesar penyerapan kalsium dan
fosfor dari usus, membantu proses penulangan, serta memengaruhi kerja kelenjar endokrin.
Sumber sebagai pencegah kekurangan Vitamin D dapat diperoleh dari hati, telur, susu,
daging, minyak ikan, mentega, dan kacang-kacangan. Kekurangan Vitamin D tubuh akan
mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf
O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan
mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium
dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja,
sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu
kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat
menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan
dehidrasi berlebihan.
C. Vitamin E
Vitamin E ditemukan oleh Evans dan Burr. Untuk pertama kalinya Vitamin E diisolasi
dari minyak tepung gandum pada tahun 1936. Vitamin ini disebut vitamin E karena
ditemukan stelah vitamin- vitamin yang sudah ada, yaitu A,B,C dan D. Vitamin E merupakan
kombinas dari delapan molekul yang disebut dengan tocopherol. Berperan sebagai kesehatan
kulit, yaitu dengan menjaga, meningkatkan elastisitas dan kelembaban kulit, mencegah
proses penuaan dini, melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet.
Meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mengatasi stress, meningkatkan kesuburan,
meminimalkan risiko kanker dan penyakit jantung koroner. Sumber sebagai pencegah
kekurangan Vitamin E lebih banyak terdapat pada makanan segar yang belum diolah, seperti

7
pada bahan makanan yang berminyak atau sayuran. Vitamin E terdapat pada buah-buahan,
susu, mentega, telur, sayur-sayuran, terutama kecambah. Sayuran yang mengandung banyak
vitamin E adalah biji gandum, kedelai, jagung, alfalfa, selada, kacang-kacangan, asparagus,
pisang, strawberi, biji bunga matahari, buncis, ubi jalar dan sayuran berwarna hijau.
Kekurangan Vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh,
antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan
mengalami gangguan yang berkepanjangan. Nama lain vitamin E ialah tokoferol dan vitamin
antisterilitas.
D. Vitamin K
Vitamin K merupakan vitamin yang bersifat tahan panas, namun vitamin ini akan segera
rusak apabila terpapar senyawa asam, basa. Vitamin K merupakan vitamin yang tidak larut
dalam air. Vitamin K dibutuhkan untuk aktivitas protrombin dengan reaksi karboksilasi
gugus Glu pada residu protein perkursornya. Asam glutamate yang mengalami reaksi
karbosilasi akan merubah menjadi asam karbosiglutamat gamma. Fungsi mengontrol
pmbekuan darah. Karena salah satu fungsi vitamin K dalam tubuh yaitu ` dalam produksi
prothrombin, yakni sutu protein plasma yang di produksi di hati dan di ubah mnjadi thrombin
yang sangat penting untuk pembekuan darah sehingga jika kita kekurangan vitamin K ini
maka kita bisa kehabisan darah saat tubuh kita terluka. Menurunkan resiko penyakit
Osteoporosis. Vitamin K ini akan membantu senyawa osteokalsin yang berperab dalam
penyerapan mineral untuk membentuk struktur mineral yang kuat. Sehingga dat menurunkan
resiko terkena osteoporosis yakni dimana tulang menjadi lemah dan rapuh. Sumber sebagai
pencegah kekurangan Vitamin K . Vitamin K dapat diperoleh dari sayuran hijau, kedelai, dan
hati. Vitamin K penting dalam proses pembekuan darah karena dapat memengaruhi
pembuatan protrombin di dalam hati. Juga terdapat pada sayuran hijau : bayam, katuk, kol,
selada, dan brokoli dan makanan yang di fermentasikan seperti keju.Kekurangan Vitamin K
maka protrombin di dalam darah akan berkurang. Nama lain vitamin K ialah filokuinon dan
vitamin antipendarahan.

8
2. Vitamin Yang Larut Dalam Air
A. Vitamin B1
satu jenis dari vitamin B kompleks, yang banyak ditemukan dalam daging, ragi, dan biji-
bijian. Vitamin ini berfungsi sebagai metabolisme karbohidrat dan juga menormalkan aktivitas
saraf. Vitamin ini larut dalam air, dan dalam metabolisme karbohidrat menjadikan gula yang
lebih sederhana dan setelah itu dapat digunakan sebagai bahan bakar energi tubuh. Thiamin ini
juga diperlukan untuk membuat kerja jantung menjadi normal, membuat kerja otot baik, dan
juga seperti yang telah disebutkan, menormalkan fungsi saraf tubuh. Fungsi salah satu jenis
vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu proses
pembakaran karbohidrat menjadi energi, membantu proses metabolisme protein dan
lemak.Sumber pencegahan kekurangan Vitamin B1 jenis-jenis makanan yang banyak
mengandung Vitamin B1 antara lain gandum, nasi, daging (hati), susu, telur, dan kacang-
kacangan. Kekurangan Vitamin B1 berbagai gangguan pada kulit, seperti kulit kering dan
bersisik, tubuh juga dapat mengalami penyakit beri-beri, gangguan fungsi saluran pencernaan,
jantung, dan sistem saraf.
B. Vitamin B2
Vitamin B2 atau Riboflavin berbentuk Kristal berwarna kuning-oranye, sdikit larut dalam air
memberika warna kuning dengan fluoresensi kehijauan. Vitamin ini tidak larut dalam minyak
atau zat-zat pelarut lemak, stabil terhadap pmanasan dalam larutan asam mineral dan tahan
terhadap pengaruh oksidasi, tetapi sensitive terhadap larutan alkali, dimana ia terurai
irreversible oleh sinar ultraviolet maupun oleh cahaya biasa. Fungsi megatur pertumbuhan dan
reproduksi bagi anda yang masih dalam tahap pertumbuhan sebaiknya jangansampai anda
kekurangna vitamin b2 ini karena vitamin b2 ini memiliki manfaat untuk memastikan agar
pertumbuhan anda bisa berlangsung dengan sehat dan baik serta perkembangan organ
reproduksi . dan vitamini ini juga bermanfaat untuk perkembangan jaringan tubuh seperti
mata,kulit, membran mucous,sistem kekebalan tubuh dan juga untuk system syaraf. Sumber
vitamin B2 untuk mencegah penyakit kekurangan vitamin B2 bisa kita dapatkan dari beberapa
makan seperti dari kacang-kacangan seperti kacang almond dan kacang kedelai dan dapat juga
kita dapatkan dari segala jenis ikan terutama ikan sardin, daging sapi, daging ayam, daging itik,
hati, ragi, tiram, kerang, keju, biji gandum, asparagus, kubis, rumput laut, selada, dan alpukat.
Pencegahan dan pengobatan ariboflavinosis dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan

9
seperti susu, telur, sayur mayur dan daging (ikan dan unggas). Jika tubuh sudah sangat
kekurangan vitamin B2 dengan ditandainya tubuh mengalami penyakit diatas, ada baiknya
untuk dibawa ke rumah sakit. Karena biasanya penanganan cepat dilakukan adalah operasi
(untuk penyakit mata seperti katarak) kemudian diberikan vitamin B2 sebagai pemulihan diri.
Kekurangan Vitamin B2 penyakit yang ditimbulkan adalah cheilosis (bibir meradang),
stomatitis angular (sudut mulut pecah), glossitis (lidah licin berwarna keunguan), dan bisa
mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhan.
C. Vitamin B3
Niacin atau vitamin B3 merupakan jenis nutrisi yang diperlukan tubuh yang termasuk pada
jenis vitamin B-Kompleks. Niacin atau vitamin B3 diperlukan tubuh sebagai obat untuk jenis
penyakit tertentu. Selain dikenal dengan dua nama tersebut, jenis vitamin ini juga dikenal
dengan nama asam nikotinat. Jenis vitamin ini dapat kita temukan secara alami dalam makanan
yang kita konsumsi baik itu hewan atau pun tumbuhan. Saat ini vitamin ini sudah diproduksi
dalam bentuk pil atau tablet sehingga kita lebih mudah mendapatkan dan mengkonsumsinya.
Fungsi Vitamin B3 atau niacin, jumlah viamin B3 yang cukup akan memberikan banyaka
manfaat bagi kesehatan kita. Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh diantaranya adalah
menyembuhkan iritasi kulit, membantu proses penceranan, menambah energi, menyembuhkan
diabetes, dan menurunkan tekanan darah tinggi. Sumber sebagai pencegah kekurangan Vitamin
B3 Ada banyak jenis makanan yang dapat kita konsumsi untuk memperoleh asupan vitamin B3
atau Niacin. Hal itu baik berupa makanan nabati atau pun hewani. Beberapa makanan yang
memiliki kandungan niacin yang cukup tinggi diantaranya adalah ikan tuna, ayam, kacang
tanah, hati, daging sapi, jamur, kacang hijau, biji bunga mata hari atau kuaci dan alpukat.
Kekurangan vitamin B3 penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3
terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, bedan lemas,
mudah muntah dan mual-mual, dan lain-lain
D. Vitamin B5
Vitamin B5 atau asam pantotenat adalah salah satu dari jenis vitamin B kompleks. Vitamin
B5 larut dalam air. Di pasaran, vitamin B5 ini memiliki dua bentuk dimana satu dan lainnya
memiliki perbedaan harga yaitu panthetine dan calcium panthotenate.Fungsi manfaat utama
asam pantotenat dalam tubuh adalah sebagai koenzim dimana membantu dalam proses asetilasi
dan pelepasan energi pada tubuh dari molekul mikronutrien. Karena asam pantotenat sendiri

10
ini yang membantu metabolisme lemak lalu protein serta karbohidrat. Dari metabolisme
tersebut akan dihasilkan energi yang dapat digunakan untuk tubuh dalam menjalankan
aktivitasnya. Vitamin B5 juga bermanfaat dalam mencegah tubuh dari kejang dan mati rasa.
Lalu gangguan sakit kepala dan gangguan pencernaan pun dapat diatasi. Tanpa vitamin B5,
tubuh akan mengalami lelah dan lemas. Lemak, protein dan karbohidrat tidak akan diproses
dalam metabolisme secara optimal jika vitamin B5 tidak terpenuhi secara baik. Sehingga
dibutuhkan asupan vitamin B5 atau asam pantotenat ini dengan dosis yang tepat setiap
harinya. Sumber sebagai pencegah kekurangan Vitamin B5 daging, susu, sayur mayur hijau,
kacang ijo, alpukat, brokoli, pisang, asparagus. Kekurangan Vitamin B5 pertama diakibatkan
seseorang tidak mengkonsumsinya dengan cukup. Lalu kondisi kedua adalah dikarenakan
memang adanya faktor genetik atau bawaan sejak lahir bahwa usus tidak mampu menyerap
vitamin B5 secara maksimal. Untuk itu biasanya konsumsi vitamin B5 lebih dari dosis
hariannya. Sedangkan saat kekurangan asam pantotenat ini, seseorang akan mengalami gejala
seperti fatigue, timbulnya jerawat berlebihan, mengalami hambatan pertumbuhan, rambut
rontok dan beruban, muntah dan kejang perut, mengalami insomnia atau sulit tidur, kesemutan
dan kejang pada kaki, kejang otot, gangguan saluran pernafasan, serta hiploglikemia.
E. Vitamin B6
Piridoksin adalah merupakan vitamin B kompleks yang termasuk senyawa larut dalam air.
Bersifat sebagai koenzim dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang nantinya
menjadi energi yang digunakan tubuh untuk beraktivitas. Selain itu, metabolismenya juga
menyangkut asam amino dan juga sistem imunitas. Sehingga membantu tubuh tetap prima dan
tahan terhadap serangan penyakit.Fungsi Vitamin b6 memainkan peran utama dkoordinasi
proses metabolisme tubuh secara keseluruhan, memastikan fungsi normal dan system saraf,
regulasi hormone, memperbaiki jaringan pertumbuhan sel, dan pembentukan sel darah merah,
asam nukleat, dan asam amino. Sumber sebagai pencegah kekurangan Vitamin B6, piridoksin
memang banyak terdapat di sayur-sayuran. Namun penelitian pertama kali menemukannya
pada kacang, tentu dimungkinkan juga terdapat pada sumber makanan alami lainnya.
Piridoksin atau vitamin B6 ini terutama terdapat pada sayuran. Misalnya seperti sayur paprika,
sayur lobak, dan sayur bayam. Pada takaran paprika 1 cangkir saja mampu memenuhi 0,27
mcg vitamin B6. Kemudian pada buah-buahan juga mengandung vitamin B6. Seperti pada
buah pisang, buah alpukat, buah tomat, buah melon, buah semangka. Pada takaran 1 buah

11
pisang saja sudah mengandung vitamin B6 sebanyak 0,43 mcg. Kekurangan vitamin B6, kasus
kekurangan vitamin B kompleks di jaman sekarang ini hampir tidak pernah terjadi. Jika pun
ada penyakit beri-beri pun tidak disebabkan karena kekurangan vitamin B6 walaupun
merupakan penyakit yang disebabkan oleh jenis vitamin B kompleks lainnya. Secara lebih
kompleks kekurangan vitamin B6 ini dapat mengakibatkan penyerapan sari makanan di usus
terganggu. Sehingga tubuh akan menurun kondisinya karena kekurangan gizi akibat hal ini.
Biasanya terjadi pada mereka yang lebih suka mengkonsumsi alkohol. Berlebihan terhadap
konsumsi obat jenis isoniazid dapat juga menyebabkan fungsi kerja vitamin B6 tidak berfungsi
dengan baik. Dampak defisiensi atau kekurangan vitamin B6 ini adalah dermatitits, mulut yang
meradang, sampai insomnia. Bahkan seharusnya manfaat yang dapat diperoleh dari konsumsi
vitamin B6 ini seperti yang telah dijelaskan diatas malah dapat sebaliknya, menjadi sebab dari
penyakit lainnya.
F. Vitamin B12
Vitamin B12 adalah vitamin dengan struktur molekul terumit dibandingkan delapan vitamin
lain dalam keluarga vitamim B kompleks. Kobalamin (istilah lain dari vitamin B12) terdiri dari
struktur beberapa senyawa kompleks lainnya (vitamers) yang masing-masingnya aktif sebagai
vitamin. Uniknya, struktur vitamin B12 memiliki unsur Kobalt di tengahtetra-pyrol ring yang
menjadi pusat dari kobalamin. Keberadaan unsur kobalt ini lah yang menyebabkan istilah
kobalamin menjadi populer dikalangan medis. Fungsi Vitamin B12 juga disinyalir efektif
untuk mengatasi gangguan sulit tidur, pencegahan serangan jantung lanjutan, dan memperkuat
ingatan dari manula diatas usia 65 tahun. Biasanya vitamin B12 dikombinasikan dengan
vitamin lainnya. Beberapa penderita berikut juga bisa memperoleh pengobatan vitamin B12
meski data medis yang dimiliki belum memastikan seberapa besar tingkat efektifitasnya.
Sumber sebagai pencegah kekurangan Vitamin B12 kobalamin selain ditemukan dalam
berbagai jenis makanan, juga sering dibuat dalam laboratorium sebagai hidroxokobalamin yang
merupakan salah satu bentuk dari kobalamin, karena proses produksinya yang mudah dan
murah. Kekurangan Vitamin B12, kasus yang paling mudah ditemui bagi penderita kekurangan
vitamin B12 adalah anemia pernicious yakni anemia yang memang disebabkan khusus karena
kekurangan kobalamin. Untuk tingkat defisiensi vitamin B12 yang lebih ringan, dapat
ditemukan beberapa gejala sebagai berikut : Detak jantung dan nafas yang lebih cepat dari

12
normal, letih dan lesu, kulit pucat, lidah terasa pahit, mudah lebam dan berdarah, nyeri
lambung dan penurunan berat badan, diare atau konstipasi
G. Vitamin C
Vitamin C adalah salah satu vitamin yang sangat di butuhkan oleh tubuh yang mana berperan
penting sekali dalam menjaga keseimbangan tubuh dan menjauhkan dari berbagai penyakit.
Karakteristik dari vitamin C adalah sala satu jenis vitamin yan larut dalam air. Fungsi
meningkatkan kekebalan tubuh manfaat vitamin C ternyata sangat baik sekali untuk
meningkatkan system imun yang mana hal ini dapat mencegah berbagai sumber penyakit
seperti kuman, bakteri, dan juga virus untuk dapat menyerang tubuh sehingga tubuh tak mudah
sakit karena tak mudah terserang berbagai jenis penyakit, mengatasi flu dan pilek, menjaga
dan merawat kulit, mengobati sariawan, dll. Sumber sebagai pencegah kekurangan Vitamin C
Jeruk, jambu biji, cabai, buah berry, paprika, papaya, tomat, strawberry. Kekurangan Vitamin
C Kulit dapat menyebabkan kering dan bersisik, mudah infeksi pada luka, gusi berdarah, rasa
nyeri pada persendian

2.3 Pencegahan dan Penanganan Anemia


2.3.1 Pengertian
Anemia didefinisikan sebagai suatu keadaan kadar hemoglobin di dalam darah lebih
rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis kelamin.
Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin darah yang lebih rendah
daripada normal sebagai akibat ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah dalam
produksinya guna mempertahankan kadar hemoglobin pada tingkat normal Anemia gizi besi
adalah anemia yang timbul karena kekurangan zat bezi sehingga pembentukan sel sel darah
merah dan fungsi lain dalam tubuh terganggu. Anemia gizi sangat umum dijumpai di
Indonesia dan dapat terjadi pada semua golongan umur, dimana keadaan kadar hemoglobin
di dalam darah lebih rendah daripada normal.
A. Pencegahan Anemia
1. Meningkatkan asupan makanan yang banyak mengandung zat besi Salah satu cara
untuk mencegah serangan anemia yang diakibatkan oleh kurangnya zat besi.
Untuk mencegah anemia salah satu hal yang paling penting adalah dengan
meningkatkan dan mencukupi asupan makanan yang mengandung zat besi dan

13
melakukan diet sehat Sumber makanan yang banyak mengandung zat besi adalah
daging,ikan, kacang-kacangan, biji labu, buah labu, sayuran berdaun hijau seperti
bayam, dll.
2. Mengonsumsi makanan yang dapat membantu penyerapan zat bezi Beberapa jenis
makanan diketahui dapat meningkatkan dan membantu tubuh dalam penyerapan
sari makanan yang mengandung zat bezi. Sumber zat besi ada pada buah-buahan
dan sayur-sayuran terutama buah yang banyak mengandung vitamin B kompleks
untuk meningkatkan produksi sel darah merah seperti, tomat, pisang, papaya,
wortel dll
3. Membatasi dan mengurangi minuman yang dapat memperlambat penyerapan zat
besi. Jenis minuman yang harus dibatasi dan dikurangi konsumsinya seperti
kopi,the dan anggur merah saat makan. Kadar kafein yang dimiliki minuman
tersebut akan memberi pengaruh keterlambatan kemampuan metabolisme tubuh
untuk menyerap zat besi.
4. Lakukan penanganan dan pengobatan jika menderita fybroids Fibroids yakni
kehilangan banyak darah saat menstruasi yang berakibat pada serangan sakit
anemia. Apabila seorang wanita sering mengalami perdarahan hebat saat
menstruasi maka perlu dilakukan pemeriksaan dan pengobatan lebih cepat agar
tidak menimbulkan anemia yang semakin kronis.
5. Periksa kondisi kesehatan
Lakukan lah pemeriksaan secara rutin atau berkala minimal 1 atau 3 bulan sekali
untuk mengecek kesehatan. Umumnya pihak medis akan melakukan pengecekan
pada tekanan darah. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengecek jumlah sel darah
dan pemberian suplemen penambah zat besi. Apabila anemia yang dialami
keadaan yang cukup parah maka akan disarankan untuk melakukan transfuse
darah segera.
2.4 Pencegahan dan Penanganan Cacingan
2.4.1 Definisi
Ancylostoniasis adalah penyakit cacing yang disebabkan oleh jenis cacing Ancylostoma
duodinalie atau Necator Americanus yang hidup pada duodenas/ usus hals bagian atas.
Penyakit ini banyak dijumpai di daerah tropis dan sub tropis. Pencegahannya dengan

14
membiasakan berak di tempatnya, biasakan berak ditempatnya, jamban harus baik dan
bersih, pekarangan sekitar jamban bersih dan kering, lantai rumah bersih dan terang,
biasakan cuci tangan sebelum makan, biasakan memakai alas kaki.

2.5 Penanganan dan pencegahan KKP


Pasien yang menderita KKP tanpa penyulit sangat dianjurkan untuk dirawat di rumah saja.
Menginap di rumah sakit justru meningkatkan risiko infeksi silang, sementara suasana yang
berlainan dengan dengan keadaan rumah menyebabkan anak merasa diasingkan, kondisi tersebut
menyuburkan suasana apatis sekaligus memperburuk anoreksia yang telah ada. “Penjerumusan”
ke rumah sakit tak dapat dihindarkan lagi jika keadaan penderita dapat mengancam jiwanya.
Kondisi demikian hanya berlangsung pada KKP yang parah. Secara garis besar, penanganan
KKP berat dikelompokkan menjadi pengobatan awal, dan rehabilitasi. Pengobatan awal
ditujukan untuk mengatasi keadaan yang mengancam jiwa, sementara fase rehabilitasi diarahkan
untuk memulihkan keadaan gizi. Yang pertama dimulai sejak pasien tiba di rumah sakit hingga
kondisi anak stabil dan nafsu makan pulih. Fase ini biasanya berlangsung selama 2-7 hari. Jika
lebih dari 10 hari keadaan pasien tidak juga pulih, berarti diperlukan upaya tambahan. Upaya
pengobatan awal meliputi :
A. Pengobatan atau pencegahan terhadap hipoglikemia, hipotermia, dan pemulihan
ketidakseimbangan elektrolit.
B. Pencegahan jika ada ancaman atau perkembangan renjatan septik.
C. Pengobatan infeksi.
D. Pemberian makanan.
E. Pengidetifikasian dan pengobatan masalah lain seperti kekurangan vitamin,anemia berat,
dan payah jantung.
Penilaian dehidrasi sulit dilaksanakan karena tanda klasih dehidrasi (bola mata cekung,
dan turgor kulit berkurang) kerap ada pada pasien yang keadaan hidrasinya tidak terganggu,
sementara hipovolemia tidak jarang terjadi bersamaan dengan edema bawah kulit.

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
A. Terapi nutrisi adalah terapi yang diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi. Terdapat tiga pilihan dalam pemberian nutrisi diet oral,
nutrisi enteral dan nutrisi parenteral. Tipe-tipe pasien yang memerlukan dukungan nutrisi
sebagai terapi yaitu, pasien pra-bedah, pasien pasca-bedah, pasien penderita penyakit
pada traktus gastrointestinalis, pasien yang mengalami sepsis, luka bakar atau trauma
berat, pasien yang menderita gangguan neurologis seperti pasien stroke, dan pasien
kanker. Dan, nutrisi sebagai terapi memiliki beberapa tujuan, salah satunya adalah,
Memberikan kepuasaan fisik dan psikologis yang dihubungkan dengan makan.
B. Anemia, cacingan, dan KKP merupakan penyakit yang sering diderita oleh masyarakat.
Penyebabnya sangat beragam. Anemia dapat diketahui dengan pemeriksaan fisik maupun
dengan laboratorium. Pengaruh cacingan bisa sangat mengganggu terutama pada anak-
anak. Cacingan masih menjadi masalah kesehatan yang mendasar di negeri ini. Selain itu
asupan gizi yang kurang dapat mempengaruhi proses pertumbuhan.
3.2 Saran
A. Agar membiasakan untuk selalu hidup bersih dan sehat, serta selalu memeriksa kesehatan
seraca berkala dan selalu mengkonsumsi makananan dengan gizi seimbang.
B. Pemerintah harus lebih aktif untuk menanggulangi dan memperhatikan masalah-masalah
gizi khususnya di daerah pedalaman. Masyarakat pun harus ikut serta terlibat dalam
penanggulangan masalah ini, supaya ingat bahwa pentingnya gizi untuk tubuh kita.

16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/371751145/Penanganan-Dan-Pencegahan-
Kekurangan-Vitamin
https://www.scribd.com/doc/124141494/TERAPI-NUTRISI-docx
http://syofeb.blogspot.co.id/2017/09/nutrisi-sebagai-terapi.html

17

Anda mungkin juga menyukai