STRUKTUR ATOM
o Perkembangan Model Atom
Model Atom Gambar Teori
Dalton o Atom merupakan bagian terkecil
suatu zat dan tidak dapat dipisah lagi.
o Atom adalah bola pejal.
9. LARUTAN PENYANGGA
Larutan penyangga asam
merupakan perubahan entalpi jika 1 mol suatu zat terbakar sempurna pada kondisi
standar.
Tata nama untuk keton menurut sistem IUPAC yaitu dengan mengubah akhiran -a pada
alkana dengan huruf -on. Tentukan rantai terpanjang yang melewati gugus fungsi –CO–.
Penomoran dimulai dari ujung terdekat gugus fungsi. Tata nama trivial keton,
diambilkan dari nama alkil yang melekat pada gugus karbonil kemudian ditambahkan
kata keton.
Rumus struktur Keton Trivial IUPAC
Sikloheksanon Sikloheksanon
Reaksi Nitrasi
Pada reaksi nitrasi, atom H digantikan oleh gugus nitro (NO2). Pereaksi yang
digunakan adalah asam nitrat pekat (HNO3) dengan katalisator asam sulfat pekat
(H2SO4).
Reaksi Alkilasi
Pada reaksi alkilasi, atom H digantikan oleh gugus alkil (CnH2n+1). Pereaksi yang
digunakan adalah alkil halida dengan katalisator aluminium klorida (AlCl3).
Nama senyawa yang terbentuk bergantung pada gugus alkil yang mensubstitusi
atom H. Misal:
Atom Halida Rumus Kimia Nama
CH3Cl C6H5CH3 Metilbenzena
Reaksi Asilasi
Pada reaksi asilasi, atom H digantikan oleh gugus asil (CH3C=O). Pereaksi yang
digunakan adalah halida asam, seperti CH3COCl (asetil klorida)
dan CH3CH2C=OCl (propanoil klorida) dengan katalisator aluminium klorida
(AlCl3).
Nama senyawa yang terbentuk bergantung pada gugus asil yang mensubstitusi
atom H.
Gugus Asil Rumus Kimia Nama
CH3COCl C6H5COCH3 Asetofenon
.
25. SENYAWA KARBON (JENIS REAKSI)
Reaksi Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi senyawa karbon yang melibatkan penggabungan molekul-
molekul. Reaksi adisi juga dapat diartikan sebagai reaksi pemutusan ikatan rangkap
(tak jenuh) menjadi ikatan tunggal (jenuh)
Disebut juga dengan reaksi reduksi karena terjadi penurunan bilangan oksidasi C
Reaksi adisi H2 pada alkena membentuk alkana
H2C = CH2 + H2 –> H3C – CH3
Reaksi adisi H2 pada keton/alkanon menghasilkan alkohol sekunder
Ikatan rangkap C = O pada alkanon/keton bereaksi dengan H2 untuk menghasilkan
alkohol sekunder.
Uji Molisch
Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat.
Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi
pentosa menghasilkan senyawa fulfural.
Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural
atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi molish.
Uji Seliwanoff
Merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau
disebut juga ketosa
Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna
merah pada larutannya.
Uji Benedict
Merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton
bebas Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau
keton bebas dalam suasana alkalis Biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti
sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3
Uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah
bata serta adanya endapan.
Uji Barfoed
Digunakan untuk menunjukkan adanya monosakarida dalam sampel
Uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah orange
Uji Iodin
Digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida
Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru
Amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu sedangkan dengan
glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat
Uji Fehling
Digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi (monosakarida,
laktosa, maltosa, dll)
Uji positif ditandai dengan warna merah bata
29. MAKROMOLEKUL POLIMER
Polimer Alam
Polimer Monomer Polimerisasi Sumber/terdapatnya
Karet Alam Isoprena Adisi Getah pohon karet
Selulosa Glukosa Kondensasi Kayu
Amilum Glukosa Kondensasi Beras gandum
Protein Asam amino Kondensasi Wol,sutera
Asam nukleat nuleotida Kondensasi DNA,RNA
Polimer Buatan
No. Polimer Monomer Polimerisasi Terdapat pada
1. Polietena Etena Adisi Kantung,kabel
plastik
2. Polipropena Propena Adisi Tali,karung,botol
plastik
3. PVC Vinil klorida Adisi Pipa pralon,pelapis
lantai, kabel listrik
4. Polivinil Vinil alkohol Adisi Bak air
alkohol
5. Teflon Tetrafluoro Adisi Wajan,panci anti
etena lengket
6. Dakron Metal Kondensasi Pita rekam
tereftalat dan magnetik,
etilen glikol kain,tekstil,wol
sintetis
7. Nilon Asam adipat Kondensasi Tekstil
dan
heksametilen
diamin
8. Polibutadiena Butadiena Adisi Ban motor, mobil
Pembentukan Polimer
Adii
Terjadi jika monomernya mempunyai ikatan tidak jenuh(rangap dua)yang ditandai
dengan berubahnya ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal(jenuh).
Contoh : n CH2 =CH2 (-CH2-CH2-CH2-CH2-)n
Etena polietilenaDalam reaksi polimerisasi adisi,umumnya
melibatkan reaksi rantai.dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu :
Tahap inisiasi Yaitu tahap pembentukan pusat-pusat aktif
Tahap propagasi Yaitu tahap pembentukan rantai lewat adisi monomer secara
kontinyu
Tahap terminasi Yaitu tahap deaktivasi pusat aktif
Polimerisasi Kondensasi
Terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau berbeda atau
jika monomernya mempunyai gugus fungsi -COOH,-OH,-NH2yang disertai melepas
suatu molekul misalnya molekul air. Contoh bakelit yang bersifat keras dan
dracon,yang digunakan sebagai serat pakaian dan karpet.
30. KIMIA UNSUR (KANDUNGAN PASTA GIGI DAN KANDUNGAN FLUORIDE)
Agustus 2002 – Belgia menjadi negara pertama di dunia yang melarang penggunaan
berbagai suplemen fluoride, tablet ber-fluoride, obat tetes ber-fluoride, dan permen
karet ber-fluroide yang selama puluhan tahun dipromosikan sebagai batu permata
untuk gigi, lalu ditarik dari pasaran, karena beracun dan menyebabkan resiko besar bagi
kesehatan fisik maupun psikologis. Fluoride bersifat karsinogenik (menyebabkan
kanker).