Alkali Tanah
Alkali Tanah
Semester : 4 (empat)
PENDIDIKAN KIMIA
FAULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2015
i
KATA PEGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
karena rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan makalah
untuk mata kuliah Kimia Anorganik II yang berjudul “Unsur-Unsur Golongan 2
(Alkali Tanah)” ini. Penulisan makalah ini merupakan untuk pemenuhan tugas
mata kuliah Kimia Anorganik II.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Drs. Nina Kadaritna, M.Si dan
Bapak Muhammad Mahfudz Fauzi Syamsuri, S.Pd. M.Sc. selaku dosen
pengampuh mata kuliah Kimia Anorganik II. Disamping itu juga untuk semua
pihak yang telah memberikan waktu, tenaga dan pikiran untuk membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk pembelajaran
kami ke depan. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang
termasuk ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg),
Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam
karena memiliki sifat-sifat seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai
sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air. Dan istilah tanah karena
oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam bebatuan di
kerak bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk
menggambarkan kelompok unsur golongan II A.
Tiap logam memiliki kofigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan
VIII A, setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Ikatan
yang dimiliki kebanyakan senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik.
Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam
bentuk monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam
murni yang ada di udara, membentuk lapisan luar pada oksigen. Semua logam
alkali tanah merupakan logam yang tergolong reaktif meskipun kurang reaktif
dibandingkan unsur alkali, mempunyai kilap logam, relatif lunak dan dapat
menghantar panas dan listrik dengan baik, kecuali berilium. Logam alkali
tanah memberikan warna yang khas. Pada pembakaran senyawa logam alkali
akan memberikan warna yang khas yang dapat digunakan sebagai identifikasi
awal adanya logam alkali dalam suatu bahan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Berilium (4Be)
2
b. Magnesium(12Mg)
Didalam laut, magnesium adalah ion paling umum ketiga yang dijumpai
setelah natrium dan klorida banyaknya sekitar (±13% massa), sehingga air
laut merupakan sumber paling besar untuk industry logam ini. Dari 1 km3
air laut terdapat kira-kira satu juta ton magnesium ( ̴ 0,001 ppm). Dengan
10-8 km3 air laut planet bumi kita, kebutuhan logam magnesium lebih dari
cukup.
3
monoatomik. Kalsium banyak terdapat sebagai batu kapur, gipsum,
dan fluorite. Apatite merupakan flurofosfat atau klorofosfat kalsium.
Kemudian barium merupakan unsur metalik, lunak, dan barium murni
bewarna perak keputih-putihan seperti timbal. Barium dialam sangat
sedikit hanya sekitar 10 ppb dan terdapat sebagai barit (BaSO4) dan witerit
(BaCO3). Barium masuk dalam golongan grup alkali tanah dan mirip
kalsium secara kimia. Logam ini teroksida dengan mudah dan harus
disimpan dalam bensin atau bahan cair lainnya yang tidak mengandung
oksigen. Barium terdekomposisi oleh air atau alkohol. Ion Ba2+ sangat
beracun dan larut dalam air, oleh karena itu air yang mengandung ion ini
harus ditangani dengan sangat berhati-hati. Kedua logam ini yaitu kalsium
dan barium berwarna keabu-abuan, bereaksi lambat dengan oksigen udara
pada temperature kamar tetapi terbakar hebat pada pemanasan.
d. Stronsium (38Sr)
e. Radium (88Ra)
4
2.2. Sifat Fisik dan Kimia Alkali Tanah
A. Sifat Fisika Alkali Tanah
Beberapa sifat umum dari logam alkali tanah dapat dilihat pada tabel berikut:
Sifat Umum Be Mg Ca Sr Ba
Nomor Atom 4 12 20 38 56
Konfigurasi [He] 2s2 [Ne] 3s2 [Ar] 4s2 [Kr] 5s2 [Xe] 6s2
Elektron
Titik Leleh 1553 923 1111 1041 987
Titik Didih 3043 1383 1713 1653 1913
Jari-jari Atom 1.12 1.60 1.97 2.15 2.22
(Angstrom)
Jari-jari Ion 0.31 0.65 0.99 1.13 1.35
(Angstrom)
Energi Ionisasi I (KJ 900 740 590 550 500
mol-1)
Energi Ionisasi II 1800 1450 1150 1060 970
(KJ mol-1)
Elektronegativitas 1.57 1.31 1.00 0.95 0.89
Potensial Elektrode -1.85 -2.37 -2.87 -2.89 -2.90
(V)
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golonga IIA. Yang
termasuk dalam golongan IIA yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg),
Calcium(Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Dalam
golongan alkali tanah nomor atomnya bertambah dari atas kebawah, factor
5
yang mempengaruhi ukuran atom adalah jumlah orbital atom yang terisi
elektron. Jelas sekali, semakin banyak orbital atom semakin banyak ruang
yang dibutuhkan atom mengikat elektron saling tolak-menolak. Ini berarti
semakin kebawah (nomor atom makin besar) ukuran atom harus semakin
besar.
Titik leleh dan titik didih. Titik leleh adalah suhu yang mengubah zat padat
murni menjadi cairan. Titik didih adalah suhu minimum berubahnya fase cair
suatu zat menjadi fase uap yang bertekanan 1 atm, pada suhu ini tekanan uap
cairannya sama dengan tekanan diatas permukaan. Titik leleh dan titik didih
logam alkali tanah semakin menurun dari atas kebawah, kecuali Mg,
disebabkan oleh peningkatan jari-jari ion dan struktur kristal yang berbeda.
Jari-jari atom suatu logam adalah setengah jarak antara dua inti pada atom-
atom yang berdekatan. Dari atas kebawah dalam satu golongan, logam alkali
tanah dapat di amati bahwa jari-jari atom bertambah dengan bertambahnya
nomor atom. Untuk logam alkali tanah electron terluar menempati orbital ns.
Karena ukuran orbital bertambah dengan meningkatnya bilangan kuantum
utama n, ukuran atom logam bertambah dari Be ke Ra. Jari-jari atom logam
alkali tanah relatif besar, namun lebih kecil dibandingkan dengan jari-jari
atom logam alkali yang seperiode.
6
Jari-jari ion pada logam alkali tanah dalam satu golongan dari atas ke bawah
semakin besar. Jari-jari ion adalah jari-jari kation atau anion yang diukur
dalam senyawa ionik. Jika atom membentuk anion, ukurannya (jari-jari)
bertambah, oleh karena itu muatan inti tetap sama tetapi tolak menolak yang
dihasilkan dari elektron yang ditambahkan akan memperbesar daerah awan
electron. Kation lebih kecil dari atom netral karena pelepasan satu elektron
atau lebih akan mengurangi elektron untuk saling tolak menolak tetapi muatan
inti tetap sama sehingga awan elektron mengerut.
Energi ionisasi logam alkali tanah dalam satu golongan dari aras kebawah
semakin kecil. Dimana energi ionisasi adalah energy minimum yang
diperlukan untuj melepaskan satu elektron dari atom yang berwujud gas pada
keadaan dasarnya. Untuk golongan tertentu, energi ionisasi menurun dengan
bertambahnya nomor atom (yaitu dari atas kebawah dalam satu golongan).
Unsur-unsur dalam golongan yang sama memiliki konfigurasi elektron terluar
yang mirip. Tetapi dengan meningkatnya bilangan kuantum utama n,
bertambah pula jarak rata-rata elektron valensi dari inti. Makin jauh jarak
antara elektron dan inti berarti tarikannya lemah, sehingga elektron menjadi
lebih mudah untuk melepaskan dari atas kebawah dalam satu golongan. Jari-
jari atom pada golongan alkali tanah dari Be ke Ba, jari-jarinya semakin besar,
sesuai dengan pertambahan jumlah kulitnya. Semakin banyak jumlah kulitnya,
maka semakin besar jari-jari atomnya.Semakin besar jari-jari atom, maka daya
tarik antara proton dan elektron terluarnya semakin kecil. Sehingga energi
ionisasinya pun semakin kecil. Pada logam alkali tanah yang memiliki dua
elektron valensi, energi ionisasinya lebih besar dari logam alkali dalam unsur
seperiode. Karena logam alkali tanah membutuhkan energi yang lebih banyak
untuk melepaskan elektron terluarnya. Agar stabil logam alkali tanah melepas
dua elektron. Be menjadi Be2+, Mg menjadi Mg2+, Ca menjadi Ca2+ dan yang
lainnya.
7
tanah pada umumnya rendah dari atas ke bawah, namun lebih besar jika
dibandingkan dengan keelektronegatifan logam alkali seperiode, logam alkali
tanah cenderung membentuk kation2+.
Kekerasan logam alkali tahan berkurang dari atas kebawah akibat kekuatan
ikatan antar atom menurun. Hal ini disebabkan jarak antar atom pada logam
alkali tanah bertambah panjang. Karena dari atas kebawah nomor atom logam
alkali meningkat sehingga ukuran atomnya juga meningkat sehingga akan
lebih banyak tolakan dari electron non-ikatan yang mengakibatkan turunnya
energy kohesi (bersatu/berpadu) dan menaikan kelembutan. Kohesi adalah
gaya tarik menarik antar molekul yang sama jenisnya. Gaya ini menyebabkan
antara zat yang satu dengan yang lain tidak dapat menempel karena
molekuknya saling tolak menolak.
Warna nyala. Apabila suatu unsur menyerap energi yang cukup maka unsur
tersebut mengalami radiasi. Radiasi yang dipancarkan (warna nyala) akan
beraneka ragam sesuai dengan jenis unsur tersebut. Perbedaan warna nyala ini
disebabkan oleh perbedaan panjang gelombang setiap unsur alkali tanah.
Radiasi yang dipancarkan itu dibagi-bagi kedalam panjang gelombang
komponennya, hal ini akan menghasilkan suatu spectrum. Jika radiasi yang
terbagi-bagi (terdispersikan) itu berasal dari atom tereksitasi, maka spectrum
itu disebut spectrum atom.
Logam alkali tanah memberikan warna yang khas. Pada pembakaran senyawa
logam alkali akan memberikan warna yangkhas yang dapat digunakan sebagai
identifikasi awal adanya logam alkali dalam suatu bahan. Be dan Mg
memberikan warma spectrum pada daerah gelombang elektromagnet,
sehingga pada pembakaran magnesium hanya akan menimbulkan warna nyala
yang sangat terang. Ca memberikan warna merah jingga, Sr memberikan
warna merah ungu, dan Ba memberikan warna kuning kehijauan.
8
kuat. Semua senyawa kalsium, stronsium, dan barium berikatan ionik yang
mengandung Ion Ca2+, Sr2+, atau Ba2+, perilakunya antara beryllium
dengan anggota dalam golongan lain dalam golongan ini kimiawinya
hampir sepenuhnya bersifat ionik. Ion Mg2+ mempunyai kemampuan
kepolaran yang tinggi dan adanya kecenderungan menetapkan keperilaku
nonionik. Ca, Sr, Ba, dan Ra membentuk kelompok yang berkaitan secara
erat, dimana sifat kimia dan fisiknya berubah secara teratur dengan
kenaikan ukuran. Semua unsure alkali tanah adalah penyumbang electron
dengan berilium yang paling sedikit aktif dan barium yang paling kuat.
Aktivitas
Ciri khas yang paling mencolok dari logam alkali tanah adalah
kereaktifannya yang begitu besar. Mengapa kebanyakan orang tidak kenal
baik rupa logam yang sangat umum seperti kalsium adalah karena logam-
logam ini begitu aktif sehingga mereka tak terdapat sebagai unsure bila
bersentuhan dengan udara dan air. Tak satupun dari unsure logam alkali
tanah terdapat dialam dalam keadaan unsurnya. Semua unsure alkali tanah
terdapat sebagai ion positif (positif dua). Dibandingkan dengan logam
alkali, kereaktifan logam alkali tanah lebih kecil hal ini disebabkan karena
energy ionisasi logam alkali tanah dua kali lebih besar dari logam alkali.
Sifat Metalik
9
dengan logam alkali karena logam alkali tanah memiliki electron velensi
2.
Anomali Berilium
10
Hal ini desebabkan oleh jari jari atom yang kecil dan energy ionisasinya yang
tinggi, sehingga kecenderungan untuk membentuk ion Be2+ terbatas.
Kemampuan larut dalam basa kuat menunjukkan bahwa oksidanya
mempunyai sifat asam. Hal ini disebabkan oleh rapat muatan yang tinggi.
Pembentukan ikatan kovalen oleh berilium diduga melibatkan orbital-orbital
atom terhibridasi. Ikatan melalui hibrida sp (sehingga berbentuk linear) pada
BeCl2 gas melalui orbital hidrida sp3 (sehingga berbentuk tetrahedral) pada
BeCl2 fase padat disajikan pada gambar dibawah ini :
Gambar.(a) Ikatan kovalen dalam BeCl2 gas, (b) padatan (gambar dikutip dari Housecroft & Sharpe, 2008)
Magnesium
11
klorida kalsium, stronsium, dan barium membentuk garam anhidrat pada
pemanasan, menurut persamaan reaksi :
∆
MCl2.2H2O(s) → MCl2(s) + 2 H2O(l) (M= Ca, Sr, Ba)
∆
MgCl2.2H2O(s) → Mg(OH)Cl(s) + HCl(g)
12
mengelektrolisis leburan garam kloridanya yang telah dicampurkan dalam hal
ini strinsium dan barium cenderung untuk membentuk suspense klorida.
Kalsium, Srtronsium, dan Barium hanya dibuat dengan skala kecil melalui
reduksi halide dengan Na. Logam-logam tersebut linak dan keperakan seperti
halnya Na, namun tidak sereaktif Na.
a. Berilium
BeF2 + Mg MgF2 + Be
Metode Elektrolisis
Katoda : Be2+ + 2e Be
Berilium sangat beracun, oleh karena itu penanganannya harus sangat berhati-
hati.
13
b. Magnesium
Magnesium dapat diisolasi dengan dua metode, yaitu metode reduksi dan
metode elektrolisis. Dalam skala laboratorium, magnesium dapat diperoleh
dengan pemanasan MgO dan karbon (sebagai reduktor) sampai 2000 ͦ C,
diikuti dengan pendinginan mendadak untuk menghindari kesetimbangan fasa
gas. Reaksinya adalah :
Metode Reduksi
Metode Elektrolisis
14
mengelektrolisisnya untuk mendapatkan magnesium berdasarkan persamaan
reaksi berikut :
c. Kalsium
Pada isolasi kalsium, digunakan dua metode yaitu metode elektrolisis dan
metode reduksi. Metode Elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca).
Untuk mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl agar
terbentuk senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi :
Metode Reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al
atau dengan mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al :
15
d. Stronsium
e. Barium
Pada metode reduksi, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh
Al. Reaksi yang terjadi :
f. Radium
226
Semua isotop radium adalah radioaktif. Ra (𝛼) 1600 th, yang terdapat
dalam deret peluruhan 238U. Pertama kali diisolasi oleh Pierre dan Marie Curie
dari batuan uranium pitchblende. Unsur ini dikumpulkan dari larutan dengan
kopresipitasi dengan BaSO4 dan nitral serta diikuti oleh kristalisasi bertingkat.
16
Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi
sangat lambat dan hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium,
Stronsium, Barium, dan Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi
dengan air dingin. Contoh reaksi logam alkali tanah dan air berlangsung
sebagai berikut.
17
M(s) + 2HCL(aq) MCl2(aq) + H2(g)
Salah satu unsur logam alkali tanah yaitu Be, memiliki sifat amfoter.
Berilium selain dapat bereaksi dengan asam kuat juga dapat bereaksi
dengan basa kuat.
18
B. Senyawaan
a. Oksida Logam Alkali Tanah
Semua unsur logam alkali tanah dapat menghasilkan oksida ionik MO.
Umumnya oksida logam-logam alkali tanah dibuat dengan dekomposisi
termal garam karbonat, nitrat atau hidroksidanya. Oksida-oksida logam
alkali tanah umumnya bereaksi dengan air (kecuali magnesium)
membentuk hidroksidanya menurut persamaan reaksi :
Berilium oksida berupa serbuk putih yang sukar larut dalam air, tetapi
mudah larut dalam asam membentuk garam dan mudah larut dalam basa.
Magnesium oksida bereaksi dengan air membentuk magnesium hidroksida
yang bersifat sebagai basa lemah. Oksida-oksida kalsium, stronsium dan
barium sangat mudah bereaksi dengan air membentuk basa kuat. Sifat basa
dari alkali tanah dari atas ke bawah dalam satu golongan semakin kuat.
Sifat magnesium hidroksida yang larut ini sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari misalnya yang berkaitan dengan penggunaan obat sakit perut
antasit. Selain itu, larutan ini dipakai unuk melakukan uji paling sederhana
terhadap gas karbon dioksida yang pada awalnya memberikan endapan
19
putih kalsium karbonat, namun endapan tersebut larut kembali sebagai
kalsium hidrogen karbonat pada penambahan gas karbon dioksida
berlebihan, menurut persamaan reaksi:
Gas karbon dioksida bersifat asam, dan oleh karena itu dapat
menyebabkan secara perlahan-lahan pada batu marmer yang dipakai pada
bagian luar bangunan.
20
dan “ iceland spar” (yang artinya tiang kapal islandia). Kristal yang kedua
ini lebih jarang dijumpai, namun kristal ini beersifat unik dalam hal
kemapuannya meneruskan dua bayangan dari suatu objek yang diletakkan
di bawahnya. Kedua bayangan ini muncul karena kristal ini mempunyai
dua indeks reafraksi atau indeks bias yang berbeda.
Gua-gua kapur tebentuk karean aliaran air hujan yang mengandung karbon
dioksida menerobos batu-batu kapur, dan melarutkan sebagian batu kapur
ini serta membanya pergi dalam aliaran air dengan meninggalkan rongga-
rongga sebagi gua, emnurut persamaan reaksi :
Ion hodrogen karbonat bersifat sangat mudah terpolarisasi, oleh karena itu
hanya distabilkan oleh kation yang densitas muatannya rendah seperti
natrium( densitas muatannya 24 C mm-3), tetapi ion ini tidak distabilkan
oleh ion kalsium yang densitas muatannya tinggi yaitu 52 C mm -3. Dengan
demikian, penguapan larutan kalsium hidrogen karbonat mengakibatkan
terbentuknya kembali padatan kalsium karbonat, menurut persamaan
reaksi:
21
karbonat. Untuk membuat dolomit dibutuhkan temnperatur di atas 150oC,
suatu kondisi yang tidk mungkin terjadi pada permuakaan bumi. Selain itu,
konsentrasi ion magnesium di dala air laut jauh lebih rendah dibandingkan
dengan ion kalsium. Hipotesis yang paling populer adalah bahwa dasar batu
kapur terbentuk dulu dan terpendam sangat adalam di dalam tanah,
kemudian air yang kaya ion magnesium diduga tersirkulasi melalui poiri-
pori batu kapur ini secraa selektif terjadi pergantian ion kalsium oleh ion
magnesium. Kelemahan yang mencolok dari hipotesis in i adalah adanya
hal sulit dimengerti mengeap pertukaran ion kalsium dan ion magnesium
dapat terjasi secara teratur (uniform) hingga ribuan km3. Meskipun ada
kelemahan dari hipotesis ini, sampai denga saat ini hipotesis tersebut masih
merupaka penjelasan yang terbaik.
Semen
Telah disadari kira-kira sejak 1500 BC, bahwa pasta dari campuran kalsium
hidroksida dan pasir (mortar) dapat dipakai untuk merekatkan batu bata
atau batu-batuan dalam konstruksi bangunan. Campuran material tersebut
secara perlahan mengikat karbopn dioksida dari udara dan mengubah
kalsium hidroksida menjadi padatan keras kalsium karbonat. Antara 100
BC hingga 400 AD, orang-orang Romawi dengan semourna menggunakan
mortar kapur (gamping) untuk mendidriak bangunan-bangunan dan pipa-
pipa saluran air., dan sampai sekarang produknya banyak yang masih
bertahan. Mereka juga membuat penemuan-penemuan yang epnting yaitu
bahwa campuran abu gunung berapi dengan mortar kapir “gamping”
22
memebrikan material yang juh lebih kuat. Material-material ini merupakan
bahan dasar pembuatan semen modern.
Semen merupakan salah satu produk industri kimia terbesar di duni. Semen
dibuay dengan menggerus batu kapur dan serpi (alumino silikat) bersama-
sama lalu memans=askan campuran ini hinnga 1500oC. Reaksi kima yang
terjadi membebaskan karbon dioksda dan melelehkan sebagian kompoenen
memebentuk padatan gumpalan (bongkahan) yang disebut kerak-arang
(clinker). Kerak-arang ini kemudian digerus menjadi serbuk dan
dicampurkan dengan sedikit kalsium sulfat. Campuran ini dikenal sebagai
semen portland. Susunan kimia semen ini adalah ~26% Ca2SiO4
(dikalsium silikat), 51% Ca3SiO5 (trikalsium silikat), dan 11% Ca3Al2O6
(trikalsium aluminat). Ketika air ditambahkan maka terjadi berbgai reaksi
hidrasi yang kompleks yang salah satu tipe reaksinya adalah :
Silikat trihidrat yang disebut gel tobermorit membentuk kristal kuat yang
merekatkan ikatan-iktana kuat silikon-oksigen dengan pasir dan agreagat
kerikir (batu-batu kecil) yang dicampurkan pada semen. Karena produk lain
dalam reaksi tersebut adalah kalsium hidroksida, csmpuran ini harus
diperlakukan sebagai material korosf ketika mengeras.
Kalsium Klorida
Kelarutan kalsium klorida dalam air sangat besar, dan larutan dengan
konsentrasi 30 % massa kalsium klorida dapat bertahan sebagai cairan
hingga temperatur -55oC, sangat jauh lebih rendah daripada temperatut -
23
18oC yang dihasilkan oleh larutan natrium klorida. Salah satu keuntungan
penggunaan kalsium klorida adalah bahwa ion kalsium kurang merusak
tanaman dibanding dengan ion natrium. Larutan kalsium klorida pekat
bersifat seperti lem yang tersa sangat lengket dan sifat ini dapat
diaplikasikan untuk menangkap debu pada permukaan jalan yang tidak
diperkekas.
∆
CaSO4.2H2O (s) → CaSO4.1/2 H2O (s) + 1 ½ H2O (l)
Padatan serbuk putih ini bereaksi dengan air secara perlahan memebentuk
jarum-jarum yang bersambungan dari kristal kalsium sulfat dihidrat yang
sangat kuat-keras digunakan sebagai plester (pembalut). Biasanya bahan ini
lebih dikenal sebagai pembalut gipsum.
24
penguapan (~44 kJ/mol) untuk mengubahnya menjadi gas atau uap air, dan
gas uap air ini akan mencegah konsumsi oksigen oleh api sehingga
kebakaran lanjut dapat dihambat.
∆
CaO (s) + 3 C (s) → CaC2 (s) + CO (g)
∆
CaC2 (s) + H2O (l) → Ca(OH)2 (s) + C2H2 (g)
Reaksi penting yang lainnya adalah denga gas nitrogen. Pada pemanasan
sangat tinggi ( ~1100oC) dalam tanur listrik terjadi pemutusan ikatan ganda
25
tiga dinitrogen membentuk senyawa kalsium siaimida menurut persamaan
reaksi :
∆
CaC2 (s) + N2 (g) → CaCN2 (s) + C (s)
2.5. Kegunaan
a. Berilium (Be)
Adapun kegunaan Berilium (Be) adalah sebagai berikut :
Logam berilium dipakai pada tabung sinar-X, komponen reaktor atom,
dan pembuatan salah satu komponen televisi.
Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan
tetapi bermasa lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada
kemudi pesawat Jet.
Berilium digunakan dalam pembuatan berbagai alat komputer, pegas
jam tangan dan peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran dan
kestabilan dimensi.
Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.
Paduan Be dan Cu menghasilkan logam sekeras baja, maka digunakan
untuk per/pegas dan sambungan listrik.
Berilium dan oksidanya digunakan sebagai moderator pada reactor
nuklir, karena berilium mempunyai kecenderungan menangkap neutron.
b. Magnesium (Mg)
Adapun kegunaan Magnesium (Mg) adalah sebagai berikut :
26
Magnesium digunakan dalam pembuatan alat-alat ringan seperti suku
cadang pesawat, sebagai bahan paduan dengan Al dan logam lainnya.
Hal ini dikarenakan magnesium mempunyai rapatan yang lebih rendah
dibandingkan dengan logam bangunan lainnya.
Magnesium juga digunakan sebagai bahan pereduksi dalam proses
pengolahan logam-logam tertentu, proteksi katodik untuk mencegah
logam besi dari korosi.
Karena nyala magnesium sangat terang, maka digunakan untuk bahan
pembuatan lampu blitz
Magnesium karbonat (MgCO3) digunakan sebagai reactor dan bahan
isolasi.
Magnesium klorida (MgCl2.6H2O) digunakan dalam pembuatan kain
katun, kertas, semen, dan keramik.
Magnesium sitrat (Mg3(C6H5O7)2.4H2O) digunakan sebagai bahan obat-
obatan dan minuman bersoda.
Magnesium hidroksida (Mg(OH)2) digunakan sebagai obat (laxative),
digunakan pada proses penyulingan gula, digunakan dalam pasta gigi
untuk mengurangi asam yang terdapat di mulut dan mencegah
terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag.
Magnesium sulfat (MgSO4.7H2O) yang dikenal dengan garama inggris
dan magnesium oksida (MgO) digunakan pada pembuatan kosmetik,
kertas, dan obat cuci perut.
c. Kalsium (Ca)
Adapun kegunaan kalsium (Ca) adalah sebagai berikut :
Kalsium adalah sebagai bahan pereduksi dalam pembuatan logam lain
yang kurang umum, seperti Sc, W, Th, U, Pu, dan sebagian besar
lantanida, dari oskida atau flouridanya
Kalsium digunakan dalam pembuatan baterai dan paduan logam, serta
dalam proses deoksidasi dan pelepasan gas dari logam.
kalium juga dimanfaatkan sebagau agen penarik air (dehydrating agent)
pada pelarut organic.
27
Digunakan sebagai deoxidizer untuk tembaga, nikel, dan stainless steel.
Campuran logam kalsium-timbal digunakan pada akumlator.
Digunakan untuk membuat gigi, dan tulang atau rangka tiruan.
Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk
membalut tulang yang patah
Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai
sumber basa yang harganya relatif murah.
d. Stronsium (Sr)
Adapun kegunaan stronsium (Sr) adalah sebagai berikut :
Digunakan dalam pembuatan kembang api warna merah, petasan, dan
lampu jalan kereta api.
Sebagai sumber partikel β
Stronsium oksida digunakan pada proses pembuatan gula pasir.
Isotop stronsium-85 digunakan untuk mendeteksi kanker tulang.
Isotop stronsium-90 digunakan sebagai senjata nuklir.
e. Barium (Ba)
Adapun kegunaan barium (Ba) adalah sebagai berikut :
Barit (BaSO4) digunakan sebagai media kontras sinar-X untuk
mendiaknotik menyakit perut (misalnya infeksi usu buntu), karena
senyawa ini tidak larut dalam asam klorida.
Logam barium digunakan sebagai pelapis konduktor listrik.
Barium sulfat (BaSO4) digunakan dalam industry karet, cat, dan
linoleum.
Barium nitrat digunakan untuk membuat petasan dan kembang api.
Digunakan untuk pengujian system gastrointestional sinar X.
f. Radium (Ra)
Adapun kegunaan radium (Ra) adalah sebagai berikut :
Digunakan dalam bidang kedokteran, misalnya dalam pengolahan
beberapa penyakit kanker.
28
Digunakan untuk membuat cat bercahaya (luminous paint) yang
digunakan piringan jam, tombol pintu atau benda-benda lain agar
tampak bercahaya (berpijar) dalam kegelapan.
Senyawa-senyawa logam alkali pada umumnya dapat larut dalam air, maka
kelarutan senyawa-senyawa alkali tanah beraneka ragam. Garam-garam nitrat
dan kloridanya semuanya larut dalam air, sedangkan garam-garam karbonat,
oksalat, kromat, dan fluoridanya praktis tidak larut dalam air. Hidrosida-
hidroksida alkali tanah makin kebawah makin mudah larut, sebaliknya dengan
garam-garam sulfatnya yang menunjukan sifat yang berkebalikan, semakin
kebawah semakin sukar larut dalam air.
Harga hasil kali kelarutan (Ksp) beberapa garam alkali tanah terlihat dalam
tabel berikut:
Anion/Kation Be2+ Mg2+ Ca2+ Sr2+ Ba2+
SO42- besar Besar 9,1 x 10-6 7,6x 10-7 1,1 x 10-10
CrO42- besar Besar 7,1 x 10-4 3,6 x 10-5 1,2 x 10-10
CO32- - 1 x 10-15 2,8 x 10-9 1,1 x 10-10 5,1 x 10-9
C2O42- kecil 8,6 x 10-5 2 x 10-9 2 x 10-7 1,6 x 10-7
Dari tabel Ksp di atas terlihat hasil kali kelarutan garam-garam alkali tanah.
Pada hasil kelarutan garam-garam sulfat dari atas ke bawah semakin kecil, hal
ini berarti kelarutan garam-garam sulfat dari atas kebawah semakin kecil atau
semakin sukar larut. Begitu pula dengan kelarutan garam-garam kromat dari
atas ke bawah semakin kecil atau semakin sukar larut. Semua garam-garam
karbonatnya dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin sukar larut,
begitu pula dengan garam-garam oksalatnya sukar larut kecuali MgC2O4 yang
sedikit larut.
29
2.7. Air Sadah
Air di daerah yang berkapur biasanya mengandung zat kapur yang larut dalam
bentuk ion Ca2+. Air ini disebut air sadah. Air sadah (hard water) adalah air
yang mengandung ion Ca2+ atau Mg2+. Kesadahan air, biasanya dinyatakan
sebagai massa CaCO3 (mg) dalam 1 L air. Jika kadar Ca2+ atau Mg2+ tinggi,
biasanya secara fisik air tersebut tampak keruh. Batasan kesadahan air adalah
500 bpj (500 g CaCO3 dalam 1 L air). Air sadah bukan merupakan air
tercemar oleh bahan berbahaya, namun dapat menimbulkan berbagai masalah.
Terdapat dua jenis air sadah yaitu air sadah sementara dan air sadah
permanen. Air sadah sementara (temporary hard water) mengandung ion
bikarbonat, HCO3-. Bila air yang mengandung HCO3-(aq) dipanaskan, ion
bikarbonat dengan cepat terdekomposisi menghasilkan CO32-, CO2, dan air.
CO32- bereaksi dengan kation multivalensi dalam air, membentuk campuran
endapan CaCO3, MgCO3, dan karat yang disebut kerak boiler. Reaksi yang
terjadi ialah
Pembentukan kerak boiler dapat menjadi persoalan yang sangat serius dalam
pembangkit listrik tenaga uap dan dalam boiler yang menghasilkan kukus (uap
panas, steam) untuk proses manufaktur. Pembentukan kerak boiler
menurunkan efesiensi pemanas air dan akhirnya dapat mengakibatkan boiler
kelewat panas atau bahkan meledak. Di rumah, penumpukan kerak boiler
dapat diamati di dalam wadah yang digunakan untuk mendidihkan air. Kerak
boiler dapat dibuang dengan menambahkan cuka (asam aseta) ke wadah dan
kemudian memanaskannya.
30
HCO3-(aq) + OH-(aq) H2O(aq) + CO32-(aq)
31
dapat bergerak bebas. Material polimerik ini mengion untuk menghasilkan dua
jenis ion: ion diam (fixed ion), yaitu ion yang tetap melekat pada permukaan
polimer, dan ion gerak (counterion), yaitu ion yang bebas bergerak atau
berpindah-pindah. Ion gerak adalah ion yang bertukar tempat dengan ion yang
tidak diinginkan ketika sampel air sadah dilewatkan melalui resin atau zeloit.
32
Ketika ion Ca2+ dari air menggantikan posisi ion Na+ pada zeolit, berarti air
sudah terbebas dari kesadahan.
Tabel di bawah ini memberikan beberapa sifat fisik yang penting dari masing-
masing tiga unsur-unsur pertama dalam golongan 1, 2, dan 3.
Gologan 1 Golongan 2 Golongan 3
Sifat-Sifat
Li Na K Be Mg Ca B Al Ga
Jari-jari logam, rlogam/pm 157 191 235 112 160 197 143 153
Jari-jari ion, rion/pm 76 102 138 27 72 100 54 62
Elektronegatifitas Pauling 1,0 0,9 0,8 1,6 1,3 1,0 2,0 1,6 1,8
∑atomHo (298 K)/Kj mol 161 108 90 324 146 178 582 330 277
Sumber: Housecroft, C. E., & Sharpe, A. G. 2008
33
Membandingkan sifat-sifat Li dengan sifat-sifat Na dan K, atau Li dengan Mg,
dapat dilihat bahwa Li lebih mirip dengan Mg dibanding dengan Na dan K
dan unsur-unsur di bawahnya. Perbandingan yang sama dapat dilihat antara
Be, Mg, Ca, dan Al memberikan kesimpulan bahwa sifat-sifat fisik Be seperti
pada tabel di atas lebih mirip dengan sifat-sifat Al dibanding dengan Mg dan
Ca dan unsur-unsur di bawahnya. Satu faktor yang krusial adalah bahwa
densitas muatan Li+ dan Mg2+ adalah sama karena dengan naiknya muatan
diimbangi oleh naiknya ukuran ion. Begitu juga untuk Be2+ dan Al3+.
34
4 LiNO3 2 Li2O + 2 N2O4 + O2
e) Ion-ion Li+ dan Mg2+ lebih kuat terhidrasi di dalam larutan aqueous
dibanding ion-ion logam-logam golongan 1 dan 2 lainnya.
f) LiF dan MgF2 sedikit larut dalam air, sementara fluorida-fluorida
logam-logam golongan 1 lainnya larut.
g) LiOH jauh lebih sedikit larut dalam air disbanding hidroksida-
hidroksida logam alkali lainnya; Mg(OH)2 sedikit larut.
h) LiClO4 jauh lebih larut dalam air dibanding perkloratperklorat logam
alkali lainnya; Mg(ClO4)2 dan perkloratperklorat logam alkali tanah
lainnya sangat larut.
35
c) Be(OH)2 dan Al(OH)3 adalah bersifat amfoter; dapat bereaksi baik
dengan asam maupun dengan basa dan persamaan berikut untuk
Al(OH)3.
[ ][
Gambar 3.5 Geometri tetrahedral [Be(H2O)4]2+ dan [Be(OH)4]2-.
]
36
Berilium termasuk logam “daerah batas” (borderline) sebagaimana
ditunjukkan oleh sifat reaksi oksidanya. Oksida logam umumnya bereaksi
dengan asam menghasilkan kation logam yang bersangkutan, dan dengan basa
tidak menghasilkan anion oksi. Tetapi, berilium oksida menunjukkan kedua
sifat tersebut, yaitu dengan asam (ion hidronium) membentuk kation
tetraakuaberilium (II); jadi, berilium oksida menujukkan sifat amfoterik.
Kedua ion ini mempunyai struktur tetrahedral (gambar 3.5), menurut
persamaan reaksi berikut :
Berilium fluorida BeF2 dapat dengan mudah mengikat tambahan ion fluorida
membentuk kompleks BeF3- dan BeF42-. Sesuai dengan jumlah orbital yang
dimiliki oleh berilium, maka unsur ini umumnya membentuk senyawa
kompleks tetrahedral. Dengan cara serupa dengan BeCl2X2 (X adalah eter,
aldehid, atau keton) dan Be(H2O)42+ juga membentuk tetrahedral. Beberapa
senyawa khelat berilium yang stabil telah dikenal, misalnya berilium asetat
Be4O(CH3COO)6 dan berilium oksalat Be(C2O4)22- dengan struktur seperti
gambar di bawah ini:
Gambar: (a) berilium tetrafluorida, (b) khelat berilium asetat, (c) berilium oksalat
Sumber: Suyanta, 2013
37
dapat menghasilkan gula sebagai sumber energi pokok makhluk hidup. Dalam
klorofil, magnesium merupakan pusat cincin organik yang dikenal sebagai
porfirin, yang memiliki empat hetero atom nitrogen yang terikat pada
magnesium. Struktur klorofil a dan kllorofil b disajikan pada gambar di bawah
ini:
Sumber: http://www.food-info.net/images/chlorophyll.gif
38
(a) (b)
Sumber: http://www.chemguide.co.uk/inorganic/complexions/edta.gif
http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/25544#section=2D-
Structure
39
BAB III
KESIMPULAN
Unsur golongan IIA terdiri dari enam unsure, yaitu berilium (Be), magnesium
(Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), radium (Ra). Semua unsure
golongan IIA merupakan unsure logam alkali tanah. Sifat-sifat fisik seperti titik
leleh, kerapatan, dan kekerasan logam alkali anah lebih besar jika dibandingkan
dengan logam alkali, dalam satu periode. Logam alkali tanah dapat bereaksi
langsung dengan halogen dan belerang. Karena mudah untuk melepaskan
electron, logam golongan IIA bersifat reduktor kuat. Semua unsur alkali tanah
adalah penyumbang elektron dengan berilium yang paling sedikit aktif dan barium
yang paling kuat.
Reaksi-reaksi yang penting yang terjadi pada logam alkali tanah antara lain adalah
sebagai berikut : reaksi logam alkali tanah dengan air, reaksi dengan udara dengan
nitrogen, dan reaksi dengan asam dan basa. Berilium digunakan untuk
memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermassa lebih ringan. Magnesium
mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan ringan
sehingga biasa digunakan pada alat rumah tangga. Kalsium banyak digunakan
40
pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk tulang dan gigi.
Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa dalam pembuatan kaca televisi
berwarna dan kiomputer.
41
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, D. Y. 2010. Kajian modifikasi dan karakterisasi zeolit alam dari berbagai
negara. In Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia.
Petrucci, H.Ralph. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi
Keempat Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Suyanta. 2013. Buku Ajar Kimia Unsur. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
42