Jurnal
Jurnal
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengolerasikan, menganalisis dan
menjelaskan Pengaruh Kompetensi dan Dukungan Atasan serta Komitmen
Organisasional Terhadap Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Samarinda. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Kompetensi berpengaruh
terhadap kinerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Samarinda. Dukungan atasan berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda. Komitmen
organisasional berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kota Samarinda.
Abstract
This study aims to identify, analyze and explain the influence of
competence and support of supervisors as well as organizational commitment to
the employee of Public Works Department and Spatial Planning of Samarinda
City. The result of the research shows that Competence has an effect on to the
performance of employee the field of Bina Marga Public Works and Spatial
Department of Samarinda City. Supervisor's support affect the performance of
employees of the Public Works and Spatial Department of Samarinda City.
Organizational commitment affects the performance of employees of the Public
Works and Spatial Planning Department of Samarinda City.
Pendahuluan
Untuk mendapatkan kinerja yang sesuai dengan harapan organisasi maka
diperlukan kompetensi yang baik. Kompetensi adalah kegiatan yang
mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang
ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki sesuai dengan kapasitas dan
kemampuan pegawai. Pada setiap instansi memerlukan kompetensi dari
pegawainya. Hal ini berarti juga kompetensi merupakan tindakan atau kegiatan
1
Mahasiswa Program Magister Ilmu Administrasi Negara, Fisip – Unmul Samarinda.
2
Dosen Program Magister Ilmu Administrasi Negara, Fisip – Unmul Samarinda.
3
Dosen Program Magister Ilmu Administrasi Negara, Fisip – Unmul Samarinda.
Pengaruh Kompetensi Dan Dukungan Atasan Serta Komitmen… (Uwim Murshalim)
357
eJournal Administrative Reform, Volume 5, Nomor 2, 2017: 356-364
Kompetensi
Menurut Kusuma (1987:43) memandang kompetensi sebagai kemampuan
umum yang diperlukan untuk mendukung penampilan (performance) dalam suatu
jabatan atau pekerjaan tertentu yang mencakup sejumlah tingkah laku yang amat
penting dan menjalankan suatu jabatan atau pekerjaan. Spenser (1993) di dalam
Sutrisno (2009:221) mengatakan bahwa kompetensi adalah karakteristik yang
mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam
pekerjaannya. Menurut Wibowo (2008:87), kompetensi merupakan karakteristik
individu yang mendasari kinerja dan perilaku di tempat kerja. Kinerja di
pekerjaan dipengaruhi oleh: (a) pengetahuan, kemampuan dan sikap; (b) gaya
kerja, kepribadian, kepentingan/minat, dasar-dasar, nilai sikap, kepercayaan dan
gaya kepemimpinan. Oleh karena itu, kompetensi merupakan karakteristik yang
mendasar pada setiap individu yang dihubungkan dengan kriteria yang
direferensikan terhadap kinerja yang unggul atau efektif dalam sebuah pekerjaan
atau situasi
Dukungan Atasan
Menurut Saifuddin (2011) dukungan pimpinan merupakan refleksi sikap
positif pimpinan dalam memberikan respon terhadap suatu objek yang dihadapi.
Sementara Siegel (dalam Taylor: 1999) mendefinisikan Dukungan pimpinan
sebagai “Suatu kondisi dimana seseorang diberi dorongan sehingga merasa aman
dan nyaman secara psikologis. Termasuk didalamnya kesadaran dari keberadaan
yang baik dan kepuasan diri dari affec hunger (senang akan keinginan besar)”.
Fungsi dukungan pimpinan harus mampu membantu organisasi dalam
memelihara pengendalian efektif dengan cara memelihara komunikasi yang baik,
memberikan dorongan-dorongan positif baik secara moril maupun materiil
sehingga merasa aman dan nyaman secara psikologis dalam bekerja yang
nantinya akan mendorong peningkatan pelaksanaan pengendalian intern secara
berkesinambungan. Seperti yang dikemukan oleh Willy Susilo (2002: 243)
menjelaskan bahwa “Komitmen dan dukungan pimpinan, baik secara moril
maupun materiil yang memadai sangat diperlukan. Komitmen mengandung
pengertian bahwa pimpinan perlu bersikap konsisten dan konsekuen.Konsisten
berarti memberikan dukungan secara terus menerus dan konsekuen berarti
bersedia memainkan peran yang diharapkan”.
358
Pengaruh Kompetensi Dan Dukungan Atasan Serta Komitmen… (Uwim Murshalim)
Komitmen Organisasional
Menurut Wood et al., (2001:113) komitmen organisasional adalah tingkat
seseorang mengenal dengan kuat dan merasa menjadi bagian organisasi. Porter
dalam Kuntjoro (2002) menyatakan bahwa komitmen organisasional adalah
kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam mengidentifikasikan
keterlibatan dirinya ke dalam bagian organisasi. Hal ini dapat ditandai dengan tiga
hal, yaitu:
1. Penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi.
2. Kesiapan dan kesediaan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh atas
nama organisasi.
3. Keinginan untuk mempertahankan keanggotaan di dalam organisasi.
Kinerja
Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu
organisasi.Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat
keberhasilan individu maupun kelompok individu.Kinerja bisa diketahui hanya
jika individu atau kelompok invidu tersebut mempunyai kriteria keberhasilan
yang telah ditetapkan.Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target-
target tertentu yang hendak dicapai.Tanpa ada tujuan atau target, kinerja
seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolok
ukurnya.Sedangkan pengukuran kinerja (performance measurement) adalah suatu
proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah
ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber
daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa (seberapa
baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh
pelanggan terpuaskan); hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang
diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan.
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat dengan jelas
bahwa secara parsial (individu) semua variabel bebas (X) berpengaruh terhadap
terikat (Y). Pengaruh yang diberikan keempat variabel bebas tersebut bersifat
positif artinya semakin tinggi kompetensi, dukungan atasan, komitmen
organisasional maka mengakibatkan semakin tinggi pula kinerja pegawai yang
dihasilkan. Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Penjelasan dari
masing-masing pengaruh variabel dijelaskan sebagai berikut
359
eJournal Administrative Reform, Volume 5, Nomor 2, 2017: 356-364
360
Pengaruh Kompetensi Dan Dukungan Atasan Serta Komitmen… (Uwim Murshalim)
361
eJournal Administrative Reform, Volume 5, Nomor 2, 2017: 356-364
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahsan sebagaimana yang
dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kota Samarinda.
2. Dukungan atasan berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda.
3. Komitmen organisasional berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda.
4. Kompetensi dan dukungan atasan serta komitmen organisasional
berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Samarinda.
Saran
Dari hasil kesimpulan tersebut, penulis memberikan saran-saran sebagai
berikut :
362
Pengaruh Kompetensi Dan Dukungan Atasan Serta Komitmen… (Uwim Murshalim)
Daftar Pustaka
Amstrong, Michael. 2004. Human Resources Management Practice. Kogan Page:
Philadelphia dan London.
Gilley, J.W., Boughton, N.W., dan Maycunich, A., 1999. The Peformance
Challenge Developing Management System To Make Employees Your
Organization’s Greatest Assets. Perseus Book: New York.
Ibrahim. 2012. “The Relationship Between Organizational Culture and Job
Satisfaction in National Oil Corporation of Libya” , International Journal
of Humanities and Applied Sciences (IJHAS), Vol. 1, No.9, 2277-4386.
Kuntjoro. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Raja Grafindo Persada:
Jakarta.
Pencer, Peter M. & Signe M. Spencer. 1993. Competence at Work “Models for
Superior Performance”. Jhon Wiley & Sons Inc: New York.
Rhoades, L dan Eisenberger, R. 2002. Perceived Organizational Support: A
Review of The Literature. Journal of Applied Psychology, 87 (4): 698-714
Saifuddin.2011. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Edisi
Pertama. PT.Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Seta, Kusuma. 1987. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kalam Mulia: Jakarta.
Susilo, Willy. 2002. Audit SDM, Panduan Komprehensif Auditor dan Praktisi
Manajemen. PT. Vorqistatama Bina Mega: Jakarta.
Sutrisno, E. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana: Jakarta.
363
eJournal Administrative Reform, Volume 5, Nomor 2, 2017: 356-364
Taylor, S.E, Peplau, L. A., Sears, D.O. 1999. Social Psycology. Prentice Hall:
New Jersey.
Wibowo. 2008. Manajemen Kinerja. Rajagrafindo Persada: Jakarta.
Wood. 2001. Human Resource Management. Salemba Empat: Jakarta.
Zaigham, N. 2010. Impact of supportive supervisors and empowerment on
organizational citizenship behavior (OCB) in the private sector of Pakistan.
New Horizons, 4(2), 32-44.
364